Pd
GELOMBANG MEKANIK
I. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat
Pengetahuan
1. Menjelaskan karakteristik gelombang transversal dan longitudinal
2. Menjelaskan karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik
3. Menyebutkan sifat-sifat gelombang (pemantulan, pembiasan, superposisi, interferensi, dispersi,
difraksi, dan polarisasi).
4. Menyebutkan contoh-contoh penerapan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan: Proses
1. Menggaris bawahi kata-kata penting dalam bacaan tentang gejala dan ciri-ciri gelombang secara
umum.
2. Melengkapi isian peta konsep tentang gejala dan ciri-ciri gelombang secara umum
3. Menggolongkan gelombang yang bersifat transversal dan longitudinal.
Psikomotor
Melakukan percobaan untuk membedakan gelombang yang bersifat transversal dan longitudinal.
Afektif
1. Melakukan komunikasi: presentasi, bertanya, dan berpendapat.
2. Melakukan kerjasama.
1|Page
2|Page Amiruddin, S.Pd
Pada saat merambat gelombang membawa energi terbukti saat gelombang Tsunami menghantam
bangunan maka bangunan tersebut akan hancur dan porak poranda.
2. Jenis-jenis Gelombang
Di alam ini banyak sekali terjadi gelombang. Contohnya ada gelombang air, gelombang tali, cahaya,
bunyi, dan gelombang radio. Apakah semua gelombang itu sama? Ternyata semua gelombang itu dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis sesuai sifat kemiripannya contohnya dapat dibagi dengan dasar
berikut.
a. Berdasarkan arah rambat dan arah getar
Berdasarkan arah rambat dan arah getarnya, gelombang dapat dibagi menjadi dua.
Pertama, gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah
getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya.
Kedua, gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambat dan arah getarnya sejajar.
Contohnya gelombang pegas dan bunyi.
b. Berdasarkan mediumnya
Berdasarkan mediumnya, gelombang juga dapat dibagi menjadi dua yaitu gelombang mekanik
dan gelombang elektromagnetik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang membutuhkan
media untuk merambat. Contohnya gelombang tali dan bunyi. Gelombang tali hanya bisa
merambat jika ada tali sebagai mediumnya. Tanpa tali maka tidak akan terbentuk gelombang tali.
Demikian juga dengan gelombang bunyi hanya akan merambat jika terdapat medium
perambatannya. Medium perambatan bunyi bisa berupa gas (udara), zat padat maupun zat cair.
Sedangkan gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat baik melalui
medium ataupun vakum (tanpa medium). Contohnya cahaya, gelombang radio dan sinar-X.
Gelombang jenis ini bisa merambat dengan atau tanpa medium.
c. Berdasarkan amplitudonya
Berdasarkan amplitudonya gelombang dibedakan menjadi dua yaitu gelombang berjalan dan
gelombang stasioner. Gelombang berjalan adalah gelombang yang memiliki amplitudo tetap.
2|Page
3|Page Amiruddin, S.Pd
Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak, merupakan jenis
gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium, namun tetap diam.
Gelombang ini berlawanan dengan gelombang berjalan atau gelombang merambat, yang bentuk
gelombangnya bergerak melalui medium dengan kelajuan gelombang. Gelombang diam
dihasilkan bila suatu gelombang berjalan dipantulkan kembali sepanjang lintasannya sendiri.
3. Ciri dan karateristik gelombang
a. Pemantulan (refleksi)
Pemantulan (refleksi) adalah peristiwa pengembalian seluruh atau sebagian dari suatu berkas
partikel atau gelombang bila berkas tersebut bertemu dengan bidang batas antara dua medium.
Pada peristiwa pemantulan berlaku suatu hukum yang berbunyi:
1) sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terhadap bidang batas pemantul pada titik
jatuh, semuanya berada dalam satu bidang,
2) sudut datang ( i θ ) sama dengan sudut pantul ( r θ ).
Hukum tersebut dinamakan “Hukum Pemantulan”
b. Pembiasan (Refraksi)
Perubahan arah gelombang saat gelombang masuk ke medium baru yang mengakibatkan
gelombang bergerak dengan kelajuan yang berbeda disebut pembiasan. Pada pembiasan terjadi
perubahan laju perambatan. Jika gelombang datang dari medium kurang rapat menuju medium
yang lebih rapat maka laju perambatan dan panjang gelombangnya akan berkurang, sebaliknya
jika gelombang datang dari medium yang lebih rapat menuju medium kurang rapat maka laju
perambatan dan panjang gelombangnya akan lebih besar. tetapi pada proses ini tidak ada
perubahan frekuensi dengan kata lain frekuensi selalu tetap.
c. Difraksi
Difraksi merupakan peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang pada saat gelombang
tersebut melintas melalui bukaan atau mengelilingi ujung penghalang. Besarnya difraksi
bergantung pada ukuran penghalang dan panjang gelombang, seperti pada Gambar.
3|Page
4|Page Amiruddin, S.Pd
Makin kecil panghalang dibandingkan panjang gelombang dari gelombang itu, makin besar
pembelokannya.
d. Interferensi
Interaksi antara dua gerakan gelombang atau lebih yang memengaruhi suatu bagian medium yang
sama sehingga gangguan sesaat pada gelombang paduan merupakan jumlah vektor gangguan-
gangguan sesaat pada masing-masing gelombang merupakan penjelasan fenomena interferensi.
Interferensi terjadi pada dua gelombang koheren, yaitu gelombang yang memiliki frekuensi dan
beda fase sama. Pada gelombang tali, jika dua buah gelombang tali merambat berlawanan arah,
saat bertemu keduanya melakukan interferensi. Setelah itu, masing-masing melanjutkan
perjalanannya seperti semula tanpa terpengaruh sedikit pun dengan peristiwa interferensi yang
baru dialaminya. Sifat khas ini hanya dimiliki oleh gelombang.
Jika dua buah gelombang bergabung sedemikian rupa sehingga puncaknya tiba pada satu titik
secara bersamaan (kedua gelombang cahaya sefase atau beda fasenya nol), amplitudo
gelombang hasil gabungannya lebih besar dari gelombang semula. Gabungan gelombang ini
disebut saling menguatkan (konstruktif). Titik yang mengalami interferensi seperti ini disebut perut
gelombang. Akan tetapi, jika puncak gelombang yang satu tiba pada suatu titik bersamaan dengan
dasar gelombang lain (kedua gelombang cahaya berbeda fase 180o) maka amplitude
gabungannya akan minimum (sama dengan nol). Interferensi seperti ini disebut interferensi saling
melemahkan (destruktif). Interferensi pada gelombang air dapat diamati dengan menggunakan
tangki riak dengan dua pembangkit gelombang lingkaran.
4|Page
5|Page Amiruddin, S.Pd
Warna-warni yang tampak pada gelembung sabun, lapisan tipis minyak dan selaput tipis lainnya
adalah akibat adanya peristiwa interferensi dalam kehidupan sehari-hari
e. Dispersi
Dispersi adalah peristiwa penguraian sinar cahaya yang merupakan campuran beberapa panjang
gelombang menjadi komponen-komponennya karena pembiasan. Dispersi terjadi akibat
perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan oleh perbedaan kelajuan
masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembias. Apabila sinar cahaya putih jatuh
pada salah satu sisi prisma, cahaya putih tersebut akan terurai menjadi komponen-komponennya
dan spektrum lengkap cahaya tampak akan terlihat.
Dalam kehidupan sehari hari, contoh penerapan dispersi adalah pembentukan pelangi. Pelangi
hanya dapat terlihat jika kita membelakangi matahari dan hujan terjadi di depan kita. Jika seberkas
sinar matahari mengenai butir-butir air yang besar, maka sinar itu akan dibiaskan oleh bagian
depan permukaan air. Sinar akan memasuki butir air.Sebagian kecil sinar akan dipantulkan oleh
bagian belakang butir air. Selanjutnya sinar pantul ini mengenai permukaan depan dan di biaskan
oleh permukaan depan. Karena sinar pantul ini dibiaskan, maka sinar ini pun diuraikan atas
spektrum-spektrum matahari.
f. Polarisasi
Polarisasi merupakan proses pembatasan getaran vektor yang membentuk suatu gelombang
transversal sehingga menjadi satu arah. Polarisasi hanya terjadi pada gelombang transversal saja
dan tidak dapat terjadi pada gelombang longitudinal. Suatu gelombang transversal mempunyai
arah rambat yang tegak lurus dengan bidang rambatnya. Apabila suatu gelombang memiliki sifat
bahwa gerak medium dalam bidang tegak lurus arah rambat pada suatu garis lurus, dikatakan
bahwa gelombang ini terpolarisasi linear. Sebuah gelombang tali mengalami polarisasi setelah
dilewatkan pada celah yang sempit. Arah bidang getar gelombang tali terpolarisasi adalah searah
dengan celah.
5|Page
6|Page Amiruddin, S.Pd
LATIHAN A
1. Balakangan ini kita dikejutkan dengan seringnya terjadi gempa. Gempa diakibat oleh terjadinya
pergeseran lempeng bumi yang kemudian menimbulkan getaran. Getaran ini kemudian merambat
yang tidak sedikit menelan korban dan menghancurkan bangunan dan sarana lainnya. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa dalam perambatannya gelombang memindahkan….
A. massa dan frekwensi C. massa E. pulsa gelombang
B. panjang gelombang dan amplitudo D. energi
2. Gelombang yang arah getarnya sejajar arah rambatnya, disebut gelombang . . .
A. gelombang harmonic C. gelombang mekanik E. gelombang longitudinal
B. gelombang elektromagnetik D. gelombang transversal
3. Seorang astronout sedang berjalan-jalan di bulan. Tiba-tiba terjadi ledakan meteor yang jatuh di
permukaan bulan. Secara fisika, kita tidak dapat mendengar bunyi ledakan tersebut karena…
A. gravitasi bulan lebih kecil daripada bumi D. bulan tidak memiliki sumber air
B. di bulan tidak ada kehidupan E. langit bulan sangat gelap
C. di bulan tidak ada atmosfer udara
4. Jika sebuah gelombang melewati penghalang yang berupa celah sempit maka akan terjadi peristiwa…
A. Interferensi B. Refleksi C. polarisasi D. difraksi E . refraksi
5. Berikut ini adalah cirri-ciri gelombang
1. Memiliki rapatan dan renggangan
2. Arah rambatannya tegak lurus arah getaran
3. Memiliki bukit dan lembah
4. arah rambatannya searah dengan arah getaran
yang termasuk ciri gelombang longitudinal adalah...
a. 1 dan 2 b. 1 dan 3 c. 2 dan 3 d. d. 1, 2, dan 3 e. 1 dan 4
6. Yang termasuk gelombang mekanik adalah...
a. Gelombang tali dan cahaya
b. Gelombang cahaya dan sinar x
c. Gelombang tali dan gelombang suara
d. Gelombang suara dan gelombang radio
e. Gelombang air dan gelombang mikro
7. Warna-warna cahaya dari lapisan minyak di permukaan air terjadi karena peristiwa ... .
A. Interferensi B. Refleksi C. polarisasi D. difraksi E . refraksi
6|Page
7|Page Amiruddin, S.Pd
B. BESARAN-BESARAN GELOMBANG
Besaran-besaran yang perlu diketahui dari suatu gelombang yang merambat yaitu:
T = Periode (s)
n = banyaknya gelombang
t = waktu (s)
Hubungan frekuensi dan periode
𝟏 𝟏
𝑻=𝒇 atau 𝒇=𝑻
i. Kecepatan sudut : besarnya perubahan sudut suatu gelombang tiap satuan waktu
Contoh soal
1. Sebuah gelombang merambat dengan kecepatan 340 m/s. Jika frekuensi gelombang adalah 50 Hz,
tentukan panjang gelombangnya!
7|Page
8|Page Amiruddin, S.Pd
Pembahasan
Dik: ν = 340 m/s f = 50 Hz
Dit: λ = .....? λ=ν/f
λ = 340 / 50 λ = 6,8 meter
2. Periode suatu gelombang adalah 0,02 s dengan panjang gelombang sebesar 25 meter. Hitunglah
cepat rambat gelombangnya!
Pembahasan
Data soal:
Periode T = 0,02 s
Panjang gelombang λ = 25 m
Cepat rambat ν =.........?
ν=λ/T ν = 25 / 0,02 ν = 1250 m/s
3. Perhatikan gambar berikut!
Tentukan:
a) berapa jumlah gelombang pada gambar di atas
b) amplitudo gelombang
c) periode gelombang
d) panjang gelombang
e) cepat rambat gelombang
f) jumlah gelombang dalam 2 menit
Pembahasan
a) jumlah gelombang pada gambar di atas e) cepat rambat gelombang
n = 1,5 gelombang ν=λ/T
b) amplitudo gelombang ν = 24 / 1,50
A = 2 cm = 0,02 m ν = 16 m/s
c) periode gelombang f) jumlah gelombang dalam 2 menit t = 2 menit =
T = 1,50 sekon 120 sekon
d) panjang gelombang n=t/T
λ = 24 cm (dari A hingga C) n = 120 / 1,50
n = 80 gelombang
8|Page
9|Page Amiruddin, S.Pd
LATIHAN B
1. Perhatikan grafik simpangan gelombang terhadap waktu pada gambar di atas! Jika jarak AB = 250
cm, tentukan
A. Amplitudo
B. Periode
C. Frekuensi
D. Panjang gelombang
E. Cepat rambat gelombang
2. Getaran gempa merambat dengan kecepatan 75 km/s dengan frekuensi 30 Hz. Tentukan panjang
gelombang getaran gempa tersebut!
3. Perhatikan gambar berikut!
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
9|Page
10 | P a g e Amiruddin, S.Pd
1. Gelombang berjalan
Semua gelombang akan merambat dari sumber ke tujuannya. Gelombang inilah yang dinamakan
gelombang berjalan. Pada gelombang berjalan ini perlu dipelajari simpangan dan fasenya. Gelombang
berjalan memiliki sifat pada setiap titik yang dilalui akan memiliki amplitudo yang sama. Perhatikan
gelombang berjalan dari sumber O ke titik p yang berjarak x pada gambar. Bagaimana menentukan
simpangan pada titik p? Simpangan tersebut dapat ditentukan dari simpangan getarannya dengan
menggunakan waktu perjalanannya. Jika O bergetar t detik berarti titik p telah bergetar tp detik dengan
hubungan :
tp = t –x/v
dan simpangan dititik P memenuhi:
yp = A sin ω.tp karena tp = t –x/v maka persamaannya berubah menjadi
yp = A sin ω (t –x/v ) ……………………..persamaan (1.1)
2𝜋
karena kita ketahui bahwa 𝜔 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜔 = 2𝜋. 𝑓 maka persamaan (1.1) berubah menjadi
𝑇
2𝜋
yp = A sin (t –x/v )
𝑇
yp = A sin 2𝜋(𝑡⁄𝑇 − 𝑥⁄𝜆) masukan nilai 2𝜋 kedalam tanda kurung sehingga menjadi
menjadi
yp = ±A sin (ω.t ± k.x)................................persamaan (1.2)
perjanjian tanda persamaan (1.2)
Jika awal getaran gelombang ke atas maka nilai A (+)
Jika awal getaran gelombang ke bawah maka nilai A (-)
Jika arah rambat gelombang ke kanan maka nilai tanda di dalam kurung (-)
Jika arah rambat gelombang ke kiri maka nilai tanda di dalam kurung (+)
Dengan:
yp = simpangan dititik p (m)
A = amplitude gelombang (m)
f = frekuensi sudut
k = bilangan gelombang
x = jarak titik kesumber
t = waktu gelombang
Contoh Soal
sebuah gelombang berjalan memenuhi persamaan y = 0,20 sin 0,40 (60t – x) dengan x dan y dalam cm,
dan t dalam sekon. Tentukan
A. arah perambatan gelombang
B. amplitudo gelombang
10 | P a g e
11 | P a g e Amiruddin, S.Pd
C. frekuensi gelombang
D. panjang gelombang
E. cepat rambat gelombang
Jawaban
Menurunkan persamaan y = 0,20 sin 0,40 B. Amplitudo A = 0,20 cm
(60t – x) agar dapat disamakan dengan C. ω = 24 . karena 𝜔 = 2𝜋. 𝑓, maka
persamaan y = A sin (ω t - kx). 24 = 2𝜋. 𝑓 f=
12
Hz
𝜋
y = 0,20 sin 0,40 (60t – x) agar sama maka 2𝜋
D. k = 0,40 , karena 𝑘 = , maka
masukkan nlai 0,40 kedalam tanda kurung 𝜆
2𝜋
y= 0,20 sin [(0,40 (60t) – (0,40 x) 0,40 = 𝜆
LATIHAN C.1
1. Persamaan gelombang berjalan pada seutas tali dinyatakan oleh y = 0,01sin (20t + 0,20x) dengan x
dan y dalam cm dan t dalam sekon. Tentukan:
a. arah rambat gelombang
b. amplitudo gelombang
c. panjang gelombang
d. frekuensi gelombang
e. cepat rambat gelombang
2. Persamaan untuk gelombang tranversal mempunyai bentuk y = 2 sin t/0,01- x/30) dengan y dalam
cm dan t dalam sekon. Tentukan:
a. Arah gelombang
b. cepat rambat gelombang
3. Berikut ini adalah persamaan simpangan gelombang berjalan: y = 10 sin0,4t - 0,5x ). Periode
gelombangnya adalah …
4. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai y = 2 sin 200t - 0,5x). Jika x
dan y dalam cm dan t dalam detik, maka besar panjang gelombangnya adalah ...
5. Suatu gelombang berjalan merambat melalui permukaan air dengan data seperti pada diagram!
11 | P a g e
12 | P a g e Amiruddin, S.Pd
2. Gelombang stasioner
Cobalah ambil seutas tali yang panjangnya kira-kira 4 – 5 meter, kemudian ikatkan salah satu
ujungnya pada tiang dan ujung yang lain kalian getarkan naik turun. Pada tali tersebut akan merambat
gelombang dari ujung tali yang kita getarkan ke ujung yang terikat. Coba perhatikan apa yang terjadi
pada ujung gelombang saat mencapai bagian tali yang terikat, ternyata gelombang itu akan dipantulkan
kembali ke arah semula. Antara gelombang datang dengan gelombang pantul ini akan saling
berinterferensi, sehingga menimbulkan gelombang yang disebut gelombang stasioner atau
gelombang berdiri.
Gelombang stasioner disebut juga gelombang berdiri atau gelombang tegak, merupakan jenis
gelombang yang bentuk gelombangnya tidak bergerak melalui medium, namun tetap diam. Gelombang ini
berlawanan dengan gelombang berjalan atau gelombang merambat, yang bentuk gelombangnya bergerak
melalui medium dengan kelajuan gelombang. Gelombang stasioner terjadi jika dua gelombang
yang mempunyai frekuensi, kelajuan dan amplitudo sama bertemu dalam arah yang berlawanan.
Gelombang stasioner memiliki ciri-ciri, yaitu terdiri atas simpul dan perut. Simpul yaitu tempat kedudukan
titik yang mempunyai amplitudo minimal (nol), sedangkan perut yaitu tempat kedudukan titik-titik
yang mempunyai amplitudo maksimum pada gelombang tersebut.
Gelombang stasioner dapat dibedakan menjadi dua, yaitu Gelombang stasioner yang terjadi pada
ujung pemantul bebas dan gelombang stasioner yang terjadi pada ujung pemantul tetap.
a) Gelombang Stasioner pada ujung bebas
Coba sekali lagi lakukan kegiatan seperti di atas, akan tetapi ikatan tali pada tiang dibuat longgar
sehingga tali dapat bergerak bebas pada tiang tersebut. Kemudian buatlah usikan pada tali itu yang
menimbulkan rambatan satu gelombang dan coba kalian perhatikan bagaimana
pemantulan gelombangnya.
Selisih phase gelombang datang dan gelombang pantul di ujung bebas adalah 0, jadi = 0
12 | P a g e
13 | P a g e Amiruddin, S.Pd
Ini berarti bahwa phase gelombang datang sama dengan phase gelombang pantul. Jika L adalah panjang
tali dan x adalah jarak titik C yang teramati terhadap titik pantul pada ujung bebas, yaitu titik B. Jika A
digetarkan, maka persamaan simpangan di A adalah
2
y A A sin tA
T
Titik C yang berjarak x dari ujung bebas B, mengalami getaran gelombang dari :
Gelombang datang : yaitu apabila A telah bergetar t detik, maka tentulah C menggetar kurang dari t detik,
Lx Lx
selisih waktu tersebut adalah sebesar , sehingga t c1 t
v v
dan persamaan di C menjadi :
2 Lx
y C1 A sin ( t )
T v
t Lx
y C1 A sin 2 ( )
T v. T
t Lx
y C1 A sin 2 ( ) sebab v . T =
T
Gelombang pantul : Rambatan gelombang telah menempuh jarak L + x, sehingga beda waktunya menjadi
Lx Lx
detik, maka t C 2 ( t ) detik.
v v
2 Lx 2 Lx
y C A sin ( t ) A sin ( t )
T v T v
2 Lx 2 Lx
y C A {sin ( t ) sin ( t )}
T v T v
2 t 2L 2x
y C A . 2 sin 2 . 21 ( ) cos 2 . 21 ( )
T
x t L
y C 2 A cos 2 ( ) sin 2 ( ) .........................persamaan (2.1)
T
Persamaan di atas dapat dianggap sebagai persamaan getaran selaras dengan amplitudo A’=
x
2 A cos 2 ( )
..........persamaan (2.2)
13 | P a g e
14 | P a g e Amiruddin, S.Pd
L
Perhatikan gambar gelombang stasioner ujung bebas diatas! Simpul terbentuk saat nilai amplitudo = 0
sehingga persamaan (2.2) diatas menjadi
𝑥 𝑥 𝑥
2𝐴𝑐𝑜𝑠2𝜋 ( 𝜆 ) = 0 A’ akan sama dengan nol jika 𝑐𝑜𝑠2𝜋 ( 𝜆 ) = 0, jadi nilai 2𝜋 ( 𝜆 ) harus sama
1 3 5
dengan 900, 2700, 4500 ....atau π, π, π dan setetrusnya
2 2 2
Jadi secara berurutan letak-letak simpul dari ujung bebas dapat ditentukan sebagai berikut
Dari data tersebut letak simpul-simpul gelombang stasioner pada ujung bebas adalah kelipatan ganjil dari
¼ 𝝀 dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
x 2n 1. 14
Keterangan:
x = letak simpul dari ujung bebas
n = orde ke-n (0, 1, 2, 3 ..........)
= panjang gelombang stasioner
2) Menentukan letak perut gelombang stasioner pada ujung bebas
𝑥
Perut gelombang terjadi jika A’ mencapai harga maksimum, A’ akan maksimum jika 𝑐𝑜𝑠2𝜋 ( 𝜆 ) = 1, jadi
𝑥
nilai 2𝜋 ( 𝜆 ) harus 00, 1800, 3600, 5400 dan seterusnya atau 0, 𝜋, 2 𝜋, 3 𝜋 dan seterusnya, jadi :
x
2 A cos 2 maksimal
x
cos 2 1
x
2 n
14 | P a g e
15 | P a g e Amiruddin, S.Pd
2x n
x 21 n
x 2n 14
Jadi terbukti pula, bahwa jarak perut ke titik pantul bebas adalah kelipatan bilangan genap dari ¼ 𝝀
b) Gelombang Stasioner Pada Tali Dengan Ujung Tetap
Dititik pantul yang tetap gelombang datang dan gelombang pantul berselisih phase 21 , atau gelombang
t Lx
y C1 A sin 2 ( )
T v. T
t Lx
y C1 A sin 2 ( )
T
Lx
Bagi gelombang pantul yang datang dari kanan waktu getar C berselisih detik dan fasenya
v
berselisih 1
2
, atau ,
Lx
sehingga : y C2 A sin 2 ( t )
t Lx
y C2 A sin 2 ( )
T
Maka hasil superposisi gelombang datang dan gelombang pantul oleh ujung terikat adalah :
yC = yC1 + yC2
Lx Lx
Jadi : y C A sin 2 ( t ) A sin 2 ( t )
Lx Lx
y C A {sin 2 ( t ) sin 2 ( t )}
15 | P a g e
16 | P a g e Amiruddin, S.Pd
t L x
y C A . 2 cos 2 ( ).sin 2
T
x t L
y C 2 A sin 2 ( ).cos 2 ( )
T
Persamaan diatas dianggap sebagai persamaan getaran selaras dengan amplitudo
x
2 A sin 2 ( ) , yang ternyata tak tergantung pada t.
1) Menentukan letak simpul gelombang stasioner pada ujung terikat
Simpul terbentuk saat nilai amplitudo = 0 sehingga persamaan amplitudo diatas menjadi
x
2 A sin 2 ( )0
x
2 ( ) n
2x n
x 21 n.
x 2.n( 14 . )
Jadi terbukti pula, bahwa jarak simpul ke titik pantul tetap adalah bilangan genap kali 1
4
panjang gelombang
atau 2. n 41 . jarak antara dua simpul berturutan adalah : 2(n 1). 41 2n. 41 21
2) Menentukan letak perut gelombang stasioner pada ujung terikat
Perut gelombang terjadi jika A’ mencapai harga maksimum, A’ akan maksimum jika:
x
2 A sin 2 maksimal
x
sin 2 1
2n 1. 12
x
2
2 x 2n 1. 21
x 2n 1. 41
Disini terlihat pula, bahwa jarak perut ke titik pantul tetap adalah bilangan ganjil kali 1
4
panjang
gelombang.
Catatan
Untuk gelombang stasioner ujung bebas dan ujung terikat berlaku:
Jarak antara simpul dengan perut yang terdekat adalah :
(2n 1) 41 (2n). 41 41
Sedangkan jarak antara dua perut atau dua simpul yang berturutan adalah :
16 | P a g e
17 | P a g e Amiruddin, S.Pd
Contoh soal
1. Gelombang stasioner terbentuk pada tali Pembahasan
dengan persamaan y = 0,5 cos Perhatikan persamaan y = 0,5 cos
𝜋 𝜋
( 3 𝑥) sin(40𝜋𝑡), dengan x dan y dalam cm ( 4 𝑥) sin(40𝜋𝑡) ini sama dengan
getaran 1
𝑥3 = (2.2 + 1) . 0,4 𝑚
4
Pembahasan
𝑥3 = 0,5 𝑚
Diketahui: L = 2m
b. Letak perut ke-3 dihitung dari awal getaran
n = 5 gelombang
x = L - x3
Ditanyakan:
x = 2 m – 0,5 m
a. x perut ke-3 dihitung dari ujung terikat?
x = 1,5 m
b. x perut ke-3 dihitung dari awal getaran?
LATIHAN C.2
1. Pernyataan-pernyataan berikut berkaitan dengan gelombang stasioner :
1. titik pantul bebas adalah titik pantul yang menghasilkan fase gelombang pantul sama dengan fase
gelombang datang.
17 | P a g e
18 | P a g e Amiruddin, S.Pd
2. jarak dari titik pantul terikat ke titik simpul sama dengan bilangan ganjil kali seperempat panjang
gelombangnya.
3. jarak dari titik pantul bebas ke titik perut sama dengan bilangan genap kali seperempat panjang
gelombangnya.
Pernyataan yang benar adalah ...
a. 1 dan 2 b. 2 dan 3 c. 1,2, dan 3 d. 1 dan 3 e. 3 saja
2. Seutas tali horizontal memiliki panjang 255 cm. salah satu ujungnya digetarkan harmonik naik turun
dengan frekuensi ¼ Hz dan amplitudo 10 cm, sedang ujung lainnya dibiarkan bebas bergerak. Getaran
tersebut merambat sepanjang tali dengan cepat rambat 9 cm/s. maka letak perut ke-7 dari titik asal
getaran adalah…
a. 165 cm b. 150 cm c. 147 cm d. 108 cm e. 90 cm
3. Suatu gelombang stasioner mempunyai persamaan simpangan: y = 4 cos (0,1 x) sin (100 t). Bila y dan
x dalam cm dan t dalam sekon, maka gelombang stasioner itu memiliki panjang gelombang
a. 0,5 m b. 0,4 m c. 0,2 m d. 0,1 me. 0,05 m
D. PERCOBAAN MELDE
Indikator : Menyelidiki sifat-sifat gelombang (pemantulan/pembiasan, superposisi,
interferensi, dispersi, difraksi, dan polarisasi) serta penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat : Menentukan besaran-besaran gelombang pada tali berdasarkan hukum
Melde
Percobaan Melde digunakan untuk menyelidiki cepat rambat gelombang transversal dalam dawai.
Perhatikan gambar di bawah ini.
L
A K
Pada salah satu ujung tangkai garpu tala diikatkan erat-erat sehelai kawat halus lagi kuat. kawat halus
tersebut ditumpu pada sebuah katrol dan ujung kawat diberi beban, misalnya sebesar g gram. Garpu tala
digetarkan dengan elektromagnet secara terus menerus, hingga amplitudo yang ditimbulkan oleh garpu tala
konstan.
Untuk menggetarkan ujung kawat A dapat pula dipakai alat vibrator/ penggetar. Setelah terbentuk pola
gelombang stasioner dalam kawat yang ditandai dengan terlihat adanya simpul dan perut. Perhatikan di
ujung-ujung kawat tersebut terbentuk simpul. Simpul ujung A pada penggetar dan simpul K pada bagian
18 | P a g e
19 | P a g e Amiruddin, S.Pd
yang ditumpu oleh katrol. Pada seluruh panjang kawat AK = L terjadi 4 gelombang, maka kawat mempunyai
1 = 1
4
L. Apabila f adalah frekwensi getaran tersebut, maka cepat rambat gelombang dalam kawat adalah
v1 = f . 1 = 1
4
fL
Jika sekarang beban ditambah hingga menjadi 4g gram, maka pada seluruh panjang kawat ternyata hanya
terjadi 2 gelombang, jadi : 2 2 = L , --- 2 = 21 L sehingga :
v2 = f . 2 = 1
2
fL
Kemudian beban dijadikan 16g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi satu gelombang, jadi
: 3 = L, maka v3 = f . 3 = f L
Beban dijadikan 64g gram, maka pada seluruh panjang kawat hanya terjadi 1
2
gelombang, jadi : 1
2
4 = L
4 =2 L sehingga v4 = f . 4 = 2f . L
Dari hasil pengamatan ini, maka timbul suatu anggapan atau dugaan, bahwa asepertinya ada hubungan
antara cepat rambat gelombang dengan berat beban, yang pada hakekatnya merupakan tegangan dalam
kawat. data pengamatan tersebut di atas kita susun sebagai :
Pengamatan I F1 = 1 g 1 = 1
4
L v1 = 1
4
f.L
Pengamatan II F2 = 4 g 2 = 1
2
L v2 = 1
2
f.L
Pengamatan III F3 = 16 g 3 = L v3 = f . L
Pengamatan IV F4 = 64 g 4 = 2 L v4 = 2 f . L
Percobaan di atas diulang kembali dengan bahan sama, panjang kawat tetap, beban sama (dimulai dari 16
g gram), hanya saja luas penampang kawat dibuat 4 kali lipat, maka dapat kita amati sebagai berikut :
1 ’ = 1
2
L sehingga v1’= 1
2
.f L
19 | P a g e
20 | P a g e Amiruddin, S.Pd
Percobaan diulangi lagi dengan beban tetap 16 g gram, akan tetapi kawat diganti dengan kawat yang
berpenampang 16 kali lipat (dari bahan yang sama dan panjang tetap), maka dalam kawat terjadi 4
gelombang, sehingga :
' 1
v2 f .L
2 ’ = 1
4
L sehingga v2’= 1
4
.f L sehingga : 4 1
4
v3 f .L
Apabila panjang kawat tetap dan dari bahan yang sama, sedangkan penampang diubah, maka berarti
sama dengan mengubah massa kawat. Kalau massa kawat semula adalah m 1, maka pada percobaan
tersebut massa kawat berturut-turut diubah menjadi m2 = 4 m1
dan m3 = 16 m1. dari data percobaan kedua, setelah diolah sebagai berikut :
'
v1 m2 4m1
1
2 , dan 4
v3 m1 m1
'
v2 m3 16m1
1
4 , dan 16
v3 m1 m1
Dari pengolahan data tersebut dapatlah disimpulkan :
2. Cepat rambat gelombang berbanding terbalik dengan akar kuadrat massa kawat, asalkan
panjangnya tetap.
Percobaan selanjutnya diulangi lagi, akan tetapi diusahakan agar massa kawat antara simpul-simpul A dan
K tetap, sedangkan panjang kawat AK diubah-ubah. Ternyata cepat rambatnyapun berubah pula, meskipun
beban tidak berubah, Kalau jarak AK menjadi 1
4
jarak semula yaitu = 1
4
L, maka cepat rambatnya menjadi
1
2
kali semula, sebaliknya jika panjang kawat AK dilipat empatkan dari AK semula, menjadi 4 L maka cepat
rambatnya menjadi 2 kali cepat rambat semula, asalkan massa kawat tetap. Dari percobaan ketiga ini
dapatlah disimpulkan.
3. Untuk massa kawat yang tetap, maka cepat rambat gelombang berbanding lurus dengan akar
kuadrat panjang kawat.
Kesimpulan (2) dan (3) dapat disatukan menjadi : Cepat rambat gelombang dalam kawat berbanding
terbalik nilai dengan akar massa persatuan panjang kawat.
Jika massa persatuan panjang kawat ini dimisalkan atau dilambangkan dengan, maka kesimpulan (1)
sampai dengan (3) di atas dapat dirumuskan menjadi :
20 | P a g e
21 | P a g e Amiruddin, S.Pd
m = 0,25 kg
Pembahasan
Diket: l = 1 m, mbenang = 5 gram= 5 x
10-3 kg, mbn = 0,2 kg, g = 10 m/s2
Ditanyakan: v ?
Jawab
𝐹.𝑙
v = √ 𝑚 cari dulu berat beban. F = m.g
F = 0,2 kg . 10 m/s-2 = 2 N
2 𝑁.1 𝑚
v = √5 𝑥 10−3
v = √400
v = 20 m/s
21 | P a g e
22 | P a g e Amiruddin, S.Pd
Latihan D
1.
2.
Kunci Jawaban
Latihan A
1. D 2. E 3. C 4. D 5. E 6. C 7. A
Latihan B
1. A. 20 cm atau 0,2 m B. 2 sekon C. 0,5 Hz D. 200cm atau 2m E. 1 m/s
2. 2.500 m atau 2,5 km
3. 100 Hz
4. 5 m/s
5. 15 m/s
6. 11,67 cm
Latihan C.1
1. A. Ke kiri B. 0,01 cm C. 10 cm D. 10 Hz E. 100 cm/s atau 1 m/s
2. A. Ke kanan B. 30 m/s
3. 5 s
4. 4 cm atau 0,04 m
5. y = 0,03 sin 0,5t - 2x) , x dan y dalam meter atau y = 3 sin 0,5t - 0,02x), x dan y dalam cm
6. y = 0 m
Latihan C.2
1. D 2. C 3. C
Latihan D
1. A 2. C
22 | P a g e