FISIKA
1. GLB, dapat menentukan kelajuan dan kecepatan dari sutu benda yang bergerak
Pada gerak parabola, untuk menentukan posisi benda pada sumbu-y (menurut
ketinggian) dapat dituliskan dengan persamaan berikut:
yt = v0 sin α . t – ½ gt2
yt = v0 sin α . t – ½ gt2
Jadi untuk menentukan tinggi maksimum pada gerak parabola dapat menggunakan
persamaan:
Contoh Soal
Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 40 m/s dan sudut elevasi 30°.
Tentukan tinggi maksimum (g = 10 m/s2)!
Jawab:
vo = 40 m/s
α = 30°
g = 10 m/s2
Cara 1
Kamu harus mencari terlebih dahulu waktu yang diperlukan oleh peluru untuk
mencapai titik tertinggi (tinggi maksimum) yakni:
t=2s
yt = v0 sin α . t – ½ gt2
yt = 40 – 20
yt = 20 m
Cara 2
yt = 402 (0,5)2/20
yt = 1600.0,25/20
yt = 400/20
yt = 20 m
Hukum Newton II "Percepatan gerak suatu benda berbanding lurus dengan gaya-gaya
yang bekerja pada benda dan berbanding terbalik terhadap massa benda tersebut."
Keterangan :
a : Percepatan (m/s)
m : massa (kg)
{Penjelasan}
Pada gambar tersebut, gaya - gaya yang bekerja diuraikan masing - masing.
N = m g cos θ
dimana
m g = w : berat benda.
sehingga :
N = w cos θ
N akan bernilai lebih kecil dari berat benda, karena cos θ bernilai kecil dari 1 (cos θ <
1)
Jadi Gaya normal pada benda lebih kecil dari berat benda.
4. Momentum, dapat menentukan besar momentum suatu benda yang bergerak dengan
arah tertentu
Karena momentum berbanding lurus dengan massa dan kecepatan, maka momentum
dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
m = massa (kg)
v = kecepatan (m/s)
5. Gerak harmonic, disajikan suatu pernyataan yang berkaitan dengan gerak harmoni
pada bandul
Pengertian gerak harmonik yang lebih sederhana yaitu gerak bolak balik secara teratur
melalui titik keseimbangan dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu sama atau konstan.
1. Sebuah bandul disimpangkan dengan θ = 10o, bandul memiliki massa sebesar 3,5
g. Bila bandul memiliki panjang tali yang menggantungnya yaitu 25 cm dan
percepatan grafitasi sebesar 10 m/s2. berapa frekuensi dan periode dari bandul
tersebut?
Diketahui:
θ = 10o
m = 3,5 g = 3,5 10-3 Kg
l = 25 cm= 0,25 m
Ditanya: f dan T?
Dijawab:
f = ½π √g/l
f = 1/(2.3,14) √10/0,25
f = 1.00 Hz
T = 2π √l/g
T = (2 x 3,14) √0,25/10
T= 0,992 s
2. Berapa panjang bandul sederhana jika periodenya 5 s dan pada titik g bernilai 9,8
m/s2?
Diketahui:
T=5s
g = 9,8 m/s2
Ditanya: l ?
Dijawab :
T = 2π √l/g
T2 = (2 π)2 . l/g
(5)2 = 4. π 2 . l/9,8
245,25 = 4 . (3,14)2 . l/9,8
l = 245,25/39,4384
l = 6,22 m.
6. Hukum Hooke, dapat menentukan konstanta pegas dari sebuah pegas yang di pasang
pada benda sesuai dengan gambar yang disajikan
Keterangan:
mengingat bahwa:
Δx = x2 - x1
x2 : Panjang akhir pegas (m)
x1 : Panjang mula-mula pegas (m)
Contoh Soal Konstanta Pegas
Jawab:
diketahui:
F = 90N
Δx = 20cm
Δx = 0,2m
Penyelesaian:
7. Kesetimbangan benda tegar, melalui gambar yang disajikan peserta didik dapat
menentukan gaya normal
Pembahasan:
Untuk menentukan gaya normalnya, Quipperian harus menganalisis komponen gaya
yang bekerja pada sistem. (Gambar 2)
Dalam kasus ini, analisis komponen gaya yang bekerja di sumbu X saja. (Gambar 3)
Tetapkan syarat keseimbangannya seperti berikut. (Gambar 4)
8. Fluida, melalui pernyataan yang disajikan peserta didik dapat menentukan gaya yang
dibutuhkan ketika membersihkan suatu cairan dengan viskositas air diketahui
Contoh soal
Imelda membersihkan air yang menetes di meja menggunakan lembaran plastik halus
dengan kecepatan 25 cm/s dan gaya 0,03 N. Di antara cairan dan meja terdapat
lapisan setebal 0,2 mm. Di meja lain terdapat tumpahan gliserin yang bentuk dan
ukurannya sama dengan tetesan air sebelumnya. Viskositas gliserin tersebut adalah
1,5 Ns/m2. Jika Imelda ingin membersihkan tumpahan gliserin dengan lembaran
plastik halus yang sama dengan sebelumnya, buatlah kesimpulan terkait gaya yang
dibutuhkan Imelda untuk membersihkan tetesan gliserin tersebut! (viskositas air =
0,00089 Ns/m2)
Pembahasan:
Diketahui:
Fa = 0,03 N
L = 0,2 mm = 0,0002 m
ῃg = 1,5 Ns/m2
ῃa = 0,00089 Ns/m2
Ditanya: Fg =…?
Pembahasan:
Pertama, harus mencari luas penampang fluida, dalam hal ini tetesan air yang dibersihkan
Imelda.
Oleh karena bentuk dan ukuran tetesan gliserin sama dengan air, maka luas fluidanya
dianggap sama, yaitu 0,027 m2.
Selanjutnya, tentukan gaya untuk membersihkan tetesan gliserin menggunakan rumus
yang sama seperti di atas.
Suhu juga dapat diartikan sebagai ukuran rata-rata energi kinetik partikel-partikel
suatu zat. Semakin tinggi suhu, semakin tinggi energi kinetik partikel-partikel
tersebut. Sedangkan kalor, atau panas, adalah suatu bentuk energi yang dapat
dipindahkan dari satu benda ke benda lain karena perbedaan suhu.
Konduktivitas atau keterhantaran termal adalah suatu besaran intensif bahan yang
menunjukkan kemampuannya untuk menghantarkan panas.
12. Gelombang, dapat menentukan persamaan gelombang dari suatu gambar yang
disajikan
13. Gelombang bunyi, dapat menentukan frekuensi pada pipa organa
14. Gelombang Cahaya, dari gambar percobaan interferensi Young peserta didik dapat
menentukan jarak terang suatu orde tertentu
Contoh soal
Pada percobaan interferensi gelombang cahaya young, saat jarak antara dua celahnya
dimanipulasi menjadi dua kali jarak semula, jarak antara dua orde garis gelap yang
berurutan menjadi sebesar….
Pembahasan :
d.p
_____
= n. λ
l
d.p = n.λ.l
Lebar celah (d) berbanding terbalik dengan jarak antar pola (P)
15. Optik, peserta didik dapat menentukan perbesaran mikroskop
16. Listrik dinamis, dari gambar yang disajikan peserta didik dapat menentukan arus
terbesar yang mengalir
(Gambar 1)
Berdasarkan keterangan pada soal dapat diperoleh informasi bahwa arus listrik yang
mengalir pada hambatan (R) = 6 Ω adalah I1 = 0,5 A. Dari informasi yang diberikan
tersebut dapat diketahui besar tegangan sumber (V), hambatan total penggati (Rtotal),
dan besar kuat arus listrik (I) pada rangkaian tersebut.
➢ Menghitung tegangan sumber (V):
V = I1 × R1
V = 0,5 × 6 = 3 volt
Sehingga untuk kuat arus yang melewati hambatan pertama adalah I1 = V/R1 = 3/6 =
1/2 A. Selanjutnya, dengan cara yang sama dapat diperoleh besar kuat arus yang
melewati hambatan kedua dan ketiga.
I2 = V/R2 = 3/3 = 1 A
I3 = V/R3 = 3/2 = 1,5 A
Jadi Arus yang terbesar adalah di I3 dengan besar 1,5A (untuk menentukan (I)
terbesar maka harus dicari terlebih dahulu I total lalu I masing-masing)
17. Listrik Dinamis, dari pernyataan disajikan peserta didik dapat menentukan pernyataan
yang benar tentang energi dan daya listrik
Daya adalah jumlah energi yang dihabiskan per satuan waktu. Sementara energi listrik
adalah rangkaian fenomena fisika yang berhubungan dengan kehadiran dan aliran
muatan listrik.
Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha akibat
adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu.
Besarnya daya listrik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a) Keberadaan tegangan listrik
b) Kuat arus listrik
c) Hambatan listrik di dalam rangkaian listrik yang tertutup
d) Keadaan daya listrik terhadap waktu
Dalam Sistem Satuan Internasional (SI), satuan daya adalah Joule/sekon atau Watt.
Pada beberapa penerapan daya listrik juga dapat dinyatakan dalam kiloWatt (kW) atau
MegaWatt (MW).
18. Listrik Statis, dapat menentukan besarnya muatan listrik dari sebuah kapasitor yang
dirangkai secara seri dan paralel
rumus q = C . V
19. Listrik statis, dapat menentukan factor yang berpengaruh terhadap besarnya kapasitas
kapasitor keping sejajar
20. Medan magnet, Disajikan gambar kumparan, magnet dan galvanometer dari gambar
tersebut peserta didik dapat menentukan arah arus yang sesuai
21. Medan Magnet, disajikan gambar arus yang mengalir pada sebuah kawat/penghantar
peserta didik dapat menentukan besarnya induksi magnet pada kawat tersebut
Keterangan:
- R = Jari-jari
- X = Jarak titik dari pusat lingkaran (Rumus yang ada di gambar)
22. Medan Magnet, peserta didik dapat menentukan gaya magnet dari sebuah
penghantar/kawat luru yang dialiri arus listrik
23. Arus bolak balik, disajikan rangkaian RLC peserta didik dapat menentukan grafik
gelombang sinus jika reaktansi induktif lebih besar dari reaktansi kapasitif
Jika dituliskan dalam persamaan impedansi total maka rumusnya akan menjadi seperti
berikut:
Z = √R2 + (XL – XC)2
Contoh soal
Katakanlah terdapat sebuah rangkaian RLC dengan induktor bernilai 0,3 H, resistor
15Ω, dan nilai kapasitor 47 µF. Lalu rangkaian RLC tersebut dihubungkan secara seri
dengan listrik AC dengan tegangan 100V 50Hz. Berapakah nilai Impedansi dari
rangkaian tersebut?
Diketahui :
R= 15Ω
L = 0,3 H
Maka berikut ini cara yang bisa digunakan untuk menghitung reaktansi induktif pada
rangkaian tersebut:
XL = 2πfL
XL = 2 x 3,142 x 50 x 0,3
XL = 94,26Ω
Xc = 1 / 2πfC
Xc = 67,72 Ω
Lalu untuk cara menghitung impedansi pada rangkaian RLC, gunakan rumus sebagai
berikut :
Z = √152 + 26,542
Z = √225 + 704
Z = √232.4
Z = 15,24 Ω
Menghitung kuat arus yang mengalir pada rangkaian RLC, langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
I=V/Z
I= 100V/15,24 Ω
I = 6,5A
Pada tahun 1803, muncul teori bahwa atom merupakan bola padat, model atom
tersebut dikemukakan oleh seorang ilmuwan asal Inggris yaitu John Dalton.
Dalton menggambarkan atom sebagai bola pejal yang tidak bermuatan dan bersifat
identik, sehingga setiap unsur kimia memiliki atom yang berbeda juga.
Tidak hanya itu, menurut Dalton, atom merupakan bagian terkecil yang tidak dapat
dibagi lagi.
Dalton juga berpendapat bahwa atom tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan,
reaksi kimia hanya dapat menggabungkan, memisahkan atau penyusunan kembali
atom-atom.
Model atom Dalton ini pun dikenal sebagai model atom yang paling sederhana,
namun masih memiliki kelemahan, yaitu teori ini belum bisa menjelaskan mengapa
suatu larutan dapat menghantarkan arus listrik.
Karakteristik model atom John Dalton yaitu tidak ada bagian sub-atomik, atom
berbentuk pola pejal, dan setiap unsur memiliki atom yang berbeda.
Di antara kedua muatan memiliki jumlah yang sama. Hal ini ia simpulkan setelah
melakukan percobaan pada sinar katoda.
Meskipun begitu, model atom Thomson ini tetap memiliki kelemahan yaitu model
atom Thomson ini belum bisa menjelaskan mengenai susunan dari muatan-muatan
atom tersebut.
Pada tahun 1911, seorang ilmuwan yang bernama Ernest Rutherford, mengungkapkan
model atom lainnya setelah melakukan percobaan sinar alpha pada lempeng emas.
Bentuk struktur atom yang dikemukakan oleh Rutherford berbeda dari ilmuwan
lainnya. Melalui serangkaian percobaan, Rutherford menyatakan bahwa atom tidak
berbentuk seperti bola pejal, melainkan atom memiliki lintasan, yaitu elektron atau
muatan negatif yang mengelilingi inti atom dan juga proton atau atom bermuatan
positif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa atom terdiri dari inti atom atau neutron yang
bermuatan positif atau proton dan dikelilingi oleh elektron atau muatan negatifnya.
Meskipun begitu, model atom ini masih memiliki kelemahan yaitu belum bisa
menjelaskan mengenai mengapa elektron tidak jatuh ke dalam inti atom, yang tidak
sesuai dengan teori elektromagnetik.
Di mana jika elektron mengitari neutron dengan memancarkan energi maka perlahan-
lahan energi itu akan berkurang dan lintasan akan semakin mendekat ke arah neutron
hingga jatuh ke neutron.
Beberapa tahun setelahnya, yaitu 1913, seorang ilmuwan bernama Niels Bohr berhasil
menjawab kelemahan dari model atom Rutherford.
Bohr mengungkapkan bahwa atom memiliki inti atom dan muatannya, di mana
elektron berputar mengelilingi inti atom pada orbitnya dengan memiliki tingkat energi
tertentu yang kemudian dikenal sebagai kulit atom.
Tingkat energi paling rendah berada pada tingkat kulit paling dalam atau paling dekat
dengan inti, sementara tingkat energi paling tinggi berada pada tingkat kulit paling
luar, atau paling jauh dari inti.
Hal ini sekaligus menjawab kelemahan model atom Rutherford, bahwa pergerakan
elektron mengelilingi inti tidak memancarkan energi.
Selain itu menurut Bohr, elektron dapat berpindah lintasan. Perpindahan ke lintasan
dari tinggi ke rendah menyebabkan adanya pancaran energi, dan perpindahan ke
lintasan dari rendah ke tinggi menyebabkan adanya penyerapan energi.
Meskipun berhasil menyempurnakan dari model atom Rutherford, tapi model atom ini
dianggap masih memiliki kelemahan karena dianggap belum bisa menjelaskan dalam
kasus spektrum elemen yang lebih kompleks.
“Tidak mungkin dapat ditentukan kedudukan dan momentum suatu benda secara
seksama pada saat bersamaan, yang dapat ditentukan adalah kebolehjadian
menemukan elektron pada jarak tertentu dari inti atom.”
Di mana tempat kebolehjadian atau probabilitas yang dimaksud itu adalah awan
elektron di sekitar inti atom, dan orbital menggambarkan tingkat energi elektron.
Orbital yang memiliki tingkat energi yang sama akan membentuk sub kulit.
Atau secara sederhana bisa dikatakan bahwa kulit terdiri dari beberapa sub kulit, dan
subkulit terdiri dari beberapa orbital. Terdapat 4 (empat) jenis orbital yaitu s, p, d, f.
Model ini juga dikenal sebagai model modern.
26. Gelombang electromagnet, dapat menentukan jenis gelombang electromagnet tertentu
dari gambar yang disajikan
Gelombang mikro : ketika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, maka akan
muncul efek pemanasan pada benda tersebut.
Sinar inframerah: sinar inframerah tidak dapat terlihat tetapi dapat terdeteksi diatas
spektrum cahaya merah yang dipakai untuk memindahkan energi yang tidak terlalu
besar.
Cahaya tampak: memiliki spektrum elektromagnetik yang bisa dideteksi oleh mata
manusia.
Sinar ultraviolet : sumber utama yang memancarkan sinar ultraviolet adalah matahari.
Sinar X: Sinar ini memiliki nama lain yakni sinar rontgen. Merupakan salah satu
bentuk dari radiasi elektromedik.
Sinar gamma: memiliki frekuensi paling tinggi dan daya tembus paling besar dari
semua sinar yang ada di alam semesta.
28. Fisika Inti, dapat menentukan jumlah zat radioaktif yang meluruh dari gambar yang
disajikan
29. Fisika Inti, disajikan poster tentang zat radioaktif peserta didik dapat menganalisis
tentang zat radioaktif
30. Fisika kuantum, disajikan pernyataan peserta didik dapat menentukan pernyataan
yang benar tentang efekfotolistrik
➢ Efek fotolistrik merupakan peristiwa terlepasnya elektron logam dikarenakan radiasi
cahaya.
Tidak seperti teori relativitasnya yang bertentangan dengan mekanika kuantum. Efek
fotolistrik Einstein justru merupakan langkah penting bagi perkembangan mekanika kuantum.
Efek fotolistrik merupakan langkah penting dalam memahami sifat kuantum cahaya dan
elektron yang pada akhirnya akan melahirkan konsep dualitas cahaya (cahaya bisa berupa
gelombang ataupun partikel).