Anda di halaman 1dari 8

Komik Fisika Relativitas Khusus

Oleh: Indana ZM

Pada suatu pagi yang cerah, dibawah pohon apel yang rindang, dua ilmuan
sedang berbincang.

Hai, Mr. Einstein.


Kamu mau kemana? Hai, Newton.
Aku mau pergi
ke warung, nih.

Oh, gitu, ya. Kamu


tau, ga? Aku tadi Iya, aku lihat, kok,
kejatuhan buah apel, tadi. Untung saja kamu
loh. kejatuhan buah apel,
bukan buah durian.
Hehe

1
Komik Fisika Relativitas Khusus

Ah, kamu bisa aja.


Tapi, aku jadi
terpikirkan sesuatu, Apa itu?
deh.

Kamu tau, kan, Hukum Pertama


yang aku buat, kalau benda akan
selamanya diam atau selamanya
bergerak dengan kecepatan yang
Iya. Hukum I, kan ?
konstan?
Memangnya kenapa?

2
Komik Fisika Relativitas Khusus

Dari situ aku jadi berpikir kalau ruang


dan waktu itu sifatnya konstan.
Ah, masa, sih? Kalau
menurutku ‘ga gitu,
kok.

Ya, menurutku
ruang dan waktu itu
sifatnya relatif.
Nilainya tidak
selalu sama, karena
berbeda titik
acuannya, maka
berbeda juga hasil
yang dilihat.
Terus menurutmu gimana? Semuanya
tergantung dari
sudut pandangnya.

Sudah dulu, yaa.. Aku lagi buru-


buru, nih. Nanti kita berbincang-
bincang lagi. Daaah Newton…

Eh, tunggu
dulu, kamu
‘gamau apel?

Untukmu
Memangnya begitu ya? saja…
Tapi, kan……
Selesai.

3
Komik Fisika Relativitas Khusus

Oleh: Indana ZM

Disuatu pagi yang cerah, dua orang remaja sedang berbincang


tentang mengenang masa kecil mereka.

Halo, Adi.

Hai, Nana. Kamu


sedang jalan-jalan
disini juga, ya?

Iya, nih. Lagi


refreshing di
akhir pekan.

Waah, ada pesawat. Aku jadi


ingat waktu masih kecil, deh.
Kalau ada pesawat lewat selalu
melambai pada pesawat itu . Waah, iyaa sama. Aku juga dulu
waktu kecil suka begitu.

Oiya. Ngomong-ngomong, kamu


tahu tidak, kenapa pesawat
yang kita lihat dilangit
ukurannya bisa lebih kecil dari
ukuran pesawat sebenarnya?

4
Komik Fisika Relativitas Khusus

Kok, aku bisa


jadi kecil?

Iya, itu salah satu alasannya.


Lebih tepatnya, hal ini karena
adanya kontraksi panjang.
Hmm…tidak tahu. Apa karena
jaraknya jauh?

Panjang itu, kan, jarak 2 titik yang diukur. Nah, pada benda
yang bergerak dengan kelajuan tertentu, maka akan ada
perbedaan selang waktu. Karena, selang waktu adalah jarak
dibagi dengan kelajuan. Maka, dampaknya akan ada pe-
mendekan jarak atau panjang dari benda yang diamati oleh
dua pengamat yang bergerak relatif.

Waah, pesawatnya dari


bawah sini terlihat sangat
kecil, seperti pesawat
kertas mainan. Manusia dibawah sana
terlihat sangat kecil,
seperti kutu.

Jadi, masing-masing pengamat akan


melihat perbedaan ukuran benda yang
diamatinya.

5
Komik Fisika Relativitas Khusus

Oh… jadi karena itu, ya. Iya


sekarang aku tahu. Kalau begitu
ini sama seperti saat seseorang
yang berada dikereta dan diluar
kereta, kan?
Ya, begitulah.
Apa kamu bisa
menjelaskan
yang satu ini,
Na?

Menurut petugas satpam yang berada diluar kereta,


masinis kereta tersebut bergerak dengan kecepatan
tertentu.

Namun, menurut masinis yang diam


didalam kerete, justru petugas
Tentu saja aku bisa…
satpam itulah yang bergerak.

Begitu, kan? Jadi, semua


tergantung dari sudut pandang
siapa yang memandang objek
tersebut. Wah… iyaa. Kamu benar
sekali, Nana.
Nah, semua peristiwa
tadi adalah akibat dari
adanya relativitas
khusus.

6
Komik Fisika Relativitas Khusus

Iyaa… teori relativitas khusus Einstein,kan ?


Oiya. Selain dari peristiwa-peristiwa
tadi,apakah masih ada lagi contoh peristiwa
akibatadanya relativitas khusus ini, Di?

Yaa.. tentu saja


masih ada. Contoh-
nya yaitu perbedaan
usia antara sese-
orang yang berada di
bumi dan seseorang
yang berada di luar
angkasa.

Perbedaan ruang dan waktu antara di bumi dan di luar


angkasa, menyebabkan adanya perbedaan selang waktu.

Jadi…yaa karena adanya


dilatasi waktu, atau
perlambatan waktu di luar
angkasa, seorang astronot
dapat mengalami penuaan
yang lebih lambat
dibandingkan dengan orang
yang berada di bumi.

Waah… jadi kalau aku tinggal di


luar angkasa, aku bisa awet
muda, dong. Hehehe…

Hahaha…kalau
kamu mau tinggal
disana, sih
terserah saja.
Memangnya, kamu
mau tinggal disana?

7
Komik Fisika Relativitas Khusus

(ting.. ting.. ting..) Bakso.. bakso..


(ting.. ting.. ting..)

Hahaha…
Tidak, sih. Di luar angkasa,
kan, tidak ada tukang
bakso.

Wah, pas banget ada tukang Haha.. ada-ada saja kamu, Na.
bakso. Berbicara tentang Traktir aku yaa.. hehe
relativitas khusus, membuat
perutku yang khusus ini relatif
cepat merasa lapar.

Kamu beli saja sana sendiri… aku


pergi duluan, ya. Daahh…
Iya, sampai jumpa lagi, Adi.
Bang, beli baksonya 2 bungkus
yaa…

Yaah.. ya
sudah, deh.
Aku pulang,
aja. Daahh…
sampai
jumpa lagi
yaa, Na.

Okee. Siap,
neng.
Selesai.

Anda mungkin juga menyukai