Anda di halaman 1dari 10

4.

RELATIVITAS
Oleh :
Ahlal Wahdiyal Maulid
4.1. Antariksawan dalam sebuah wahana antariksa melakuka perjalanan menjauhi bumi dengan
V = 0,6c beristiahat di ruang kendali, dan mengatakan bahwa mereka akan tidur siang selama
1 jam dan akan menelpon kembali. Berapa lamakah tidur siang mereka itu sebagai mana yag
diukur di Bumi ?
Jawab :
Karena antariksawan itu tidur dan bangun pada tempat yang sama dalam kerangka acuan
mereka, selang waktu untuk tidur siang mereka selama 1 jam sebagaimana yang diukur oleh
mereka merupakan waktu patut. Dalam kerangka acuan Bumi, mereka bergerak pada jarak
yang jauh di antara kedua kejadian ini. Selang waktu yang diukur dalam kerangka waktu
bumi (dengan menggunakan dua jam yang ditempatkan di kedua kejadian ) akan lebih lama
sebesar factor . Dengan V = 0.6c, kita peroleh

V2
2
=1( 0,6) =0,64
2
c

Maka menjadi
1

V2
c2

1
1
=
=1,25
0,64 0,8

Tidur siang mereka akan berlangsung selama 1,25 jam sebagaimana yang diukur di Bumi.

(Sumber: Tipler.2001.594)

4.2. Tentukan kecepatan sebuah partikel dalam c atau laju cahaya dalam ruang hampa agar

a) rumus Newton p=mv dapat digunakan dengan kesalahan 10


b) rumus

1
2
Ek = mv
dapata digunakan dengan kesalahan yang sama.
2

c) rumus p=mv hanya memberikan setengah dari nilai momentum yang sebenaranya dimiliki
parrtikel tersebut.
d) rumus

1 2
Ek = mv
hanya memberikan nilai setengah dari yang sebenarnya dimiliki oleh
2

partikel tersebut.
e) Tenaga kinetik partikel sama dengan 10 tenaga rehatnya.
Jawab :
Jika rumus momentum
1
p=mv(

v2
c2

1
2

2
=mv (1 ) 2

seperti yang terdapat pada persamaan (1.21) diuraiakan menggunakan deret diperoleh
1 2 3 4
+
p=mv( 2
+ )
8

Dengan demikian rumus Newton yang hanya memuat suku pertama deret di atas dapat
6

digunakan dengan kesalahan 10


1 2
106
2
atau
v 1,41 103 c=4,24 10 5 m/s

, jika

Kecepatan in cukup tinggi (lebih dari 100 kali kecepatan bunyi di udara ).
b) Tenaga kinetik partikel seperti dirumuskan pada persamaan (1.24) adalah
(1 2 )
1
1 ]
[
2
E k =m c 2
Yang jika diuraikan kedalam deret menjadi
1
3
Ek m v 2(1+ 2 +)
2
4
Jadi supaya rumus tenaga kinetik klasik masih dapat digunakan dengan tingkat kesalahan
tersebut, maka
3 2
106
4
Atau
3

v 1,15 10 c
Nilai ini sedikit lebih kecil dari nilai pada (a).

c) Untuk pertanyaan tersebut


v2
2
c

1
mv= mv
2
yang berarti

v=

1
3
2

d) Untuk pertanyaan tersebut


v2
2
c
1
1
1
1
1 ]
m v 2= mc 2 [
2
2
2
yang berarti
1

1 2 2
1+ 2=

Bentuk ini dapat dituliskan dalam bentuk

( 1+2 2 + 4 ) ( 1 2) ( 12 ) =1 6 4+ 2=1

Sehingga
2 ( 4 21 )=0
Bentuk persamaan kuadrat dalam

1
2= ( 51)
2
Sehingga
8

v =0.79 c=2,36 10
e) Untuk

(1
2

maka

1
2

1 =10 m c 2
E k =m c 2

m/s

2 di atas memiliki akar positif

1
2

1 =11

sehingga
2=

120
121

v =2,998 10

m/s

(Sumber:Rinto.2005.9)

4.3. Suatu benda yang mula mula dalam keadaan diam meledak menjadi dua bagian yang
masingmasing bermassa diam 1kg dan bergerak saing menjauhi dengan kelajuan 0,6c. Cari massa
diam benda semula
Jawab :
Karena energy total benda semula harus sama dengan jumlah energi total masing-masing
bagian, maka
2

m0 c =

m01 c2

m02 c 2

1v /c 1v /c
2
1

2
2

0,6 2

( 2 )( 1 kg )
m 0=

(sumber:Beiser.1990.28)

4.4. Dua pesawat antariksa A dan B bergerak dengan arah saling berlawanan, seperti ditunjukan
pada Figur 39.15. Seorang pengamat di Bumi mngukur kelajuan pesawat A 0,750c dan
kelajuan dari pesawat B sebesar 0,850c. Cari kelajuan dari pesawat B sebagaimana diukur
oleh awak dalam pesawat A.

Jawab :
Untuk membuat konseptualisasi soal ini, kita dengan cermat perlu mengidentifikasi
pengamat dan kejadiannya. Satu pengamat berada di Bumi dan satu lagi dalam pesawat A.
Kejadiannya adalah gerakan pesawat B. Oleh karena soal ini menanyakan kelajuan yang
diukur oleh pengamat, kita kategorikan soal ini sebagai soal yang membutuhkan transformasi
kecepatan Lorentz. Untuk menganalisis soalnya, kita perhatikan bahwa pengamat di Bumi
melakukan dua pengukuran, satu untuk setiap pesawat. Kita identifikasi pengamat ini sebagai
pengamat yang diam dalam kerangka S. Oleh karena kelajuan pesawat B akan kita ukur, kita
identifikasi kelajuan

sebesar -0,850c. Kecepatan dari pesawat A juga merupakan

kecepatan dari pengamat yang diam di dalam kerangka S, yang melekat pada pesawat,
relatif terhadap pengamat yang diam di S. Dengan demikian, v= 0,750c. Sekarang kita dapat
memperoleh kelaju an
39.16:

u'x

dari pesawat B relatif terhadap A menggunakan persamaan

u ' x=

ux
0,850 c0,750 c
=
ux v
(0,850 c )(0,750 c)
1 2 1
2
c
c

0,977 c

(sumber:Serway.2010.245)
4.5. Jam atom di letakan di pesawat antariksa. Ukuran jam nya 3600 detik ketika pesawat
bergerak dengan kecepatan 400 m/s. Berapa lama interval jam yang dipegang pengamat dari
bumi
Jawab :
Kita ambil S untuk yang terikat dibumi dan S untuk yang di jam atom
Ini sesuai dengan rumus

1
1 2

t= t

Dan dari rumus


Jadi t=3,2ns

'

bahwa 1+ 2

t'
'
2
t=
t
t

bahwa
2

ketika v =400 m/s dan

'

t =3600 s

(sumber:Asman.2001.3)

4.6. Misal benda bergerak dalam S '

'
dengan kecepatan v =0,9 c dan S '

terhadap
S

dengan kecepatan u=0,9 c . Berapakah kecepatan benda dalam ?

Jawab :
Kecepatan tidak relative nya v =1.8 c . Dengan

v=

v+ v '
vv '
1+ 2
c

bergerak relativ

v=

0.9 c+ 0,9 c
( 0,9 c )( 0,9 )
1+
c2
0,994 c
(sumber:Young.1968.20)

4.7 Berapa banyak massa yang dirubah ke dalam bentuk energy per hari sebesar 100MW di
pembangkit listrik tenaga Nuklir ?
Jawab :
Dalam satu hari ada (60)x(60)x(24)=86.400 detik/hari , jadi energy secara umum
Eo =Pt =( 1 02 ) ( 1 02 ) ( 1 06 W ) ( 8,64 1 0 4 s ) =8,64 10 12 J

Dari

Eo =mc

3 1 0 m/s

jadi massa nya


Eo 8,64 1 012
m= 2 =

(sumber:Krauskopf.2008.93)

4.8 Sinar Ray dalam R kecepatannya

y=c sin , x =c cos , bahwa besarnya kecepatan dalam

c, buktikan bahwa system innersia kecepatan juga c , jadi prinsip kecepatan cahaya konstan
terbukti
Jawab:

v
/c
1v cos

c cos /
x ' =

/c
1 v cos

/
v2
y ' = 1 2 c sin
c

y'

2v
v2
cos +( 2 )cos
c
c

' 2
( x ) +

( )

2
2
Karena co s + sin =1 maka

+( v 2 /c 2) co s2
2v
1
cos
c

2
[c 2 cv cos + v2 co s2 ]
' 2
y=

' 2
x +

( )

c2

(sumber:Ashby.1970.73)

Daftar Pustaka
Ashby, Neil dkk. 1970. Principles of Modern Physics. San Francisco: Holden-Day, Inc

Asman, Charles dkk. 2011. Solved Problem in Special Relativy. Canada: Malcolm McMillan
Beiser, Arthur. 1992. Konsep Fisika Modern. Diterjemahkan oleh: DR. The Houw Liong.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Krauskopft, Konrad B & Arthur Beiser. 2008. The Physical Universe. New York: McGraw-hill
companies, Inc
NQZ, R.A. 2005. Pegantar Teori Relativitas dan Kosmologi. Yogyakarta:Gadjah Mada
University Press
Serway, Raymond A. & John W. Jewett. 2010.Fisika untuk Sains dan Teknik. Diterjemahkan
oleh: Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Teknik

Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Diterjemahkan oleh: Dr. Bambang
Soegijono. Jakarta: Penerbit Erlangga
Young, Hugh D. 1968. Fundamentals of Waves, Optics, and Modern Physic. Tokyo:
McGraw-hill Kogakusha, Ltd

Anda mungkin juga menyukai