Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN PENURUNAN TITIK BEKU


AYU INDAH CHANDRA
LESTARI (08) BAYU
PRADANA (11)

SERLI
AMANDA
PUTRI (34 )

NAAFI
LAILATUL
RAMADAHAN
RIZQIYAH (24)
(27)
TUJUAN ALAT &
BAHAN

CARA KERJA 1 CARA KERJA 2

PERTANYAAN 1 PERTANYAAN 2

TABEL HASIL
KESIMPULAN
PENGAMATAN
TUJUAN

• Menyelidiki titik Beku larutan serta


faktor faktor yang
memengaruhinya.
ALAT DAN BAHAN
• neraca • pengaduk kaca
• thermometer -10 s.d. • sendok
110 ℃ • es
• tabung reaksi • urea (CO(NH2)2)
• gelas kimia 100 mL • garam dapur (NaCl)
• gelas kimia 250 mL • akuades
• gelas kimia plastic 250 • susu
mL
• gelas ukur
CARA KERJA 1
• Siapkan campuran pembeku dengan cara menempatkan
lebuh kurang 100g es kecil-kecil. 20g garam dapur (NaCl),
dan 10 mL air dalam gelas kimia 250 mL. Aduk dengan
baik.
• Tempatkan lebih kurang 5 mL susu dalam tabung reaksi
besar dan masukan thermometer (yang dapat digunakan
untuk temperatur -10 ℃ s.d. 110 ℃).
• Tentukan titik beku susu dengan memasukannya ke
dalam cempuran pembeku yang dibuat pada langkah ke-1.
Catatlah temperaturnya!
• Encerkan susu dengan air dengan cara mencampurkan 3
mL susu dan 3 mL akuades. Ulangi eksperimen langkah ke-
2 dan ke-3. Tentuklkan titik beku yang baru! Catat
temperaturnya!
PERTANYAAN 1
• 1. Adakah perbedaan titik beku antara susu sebelum diencerkan dan
susu setelah diencerkan?
• 2. Kesimpulan apa yang kalian peroleh?

JAWABAN PERTANYAAN 1

 Ada perbedaan, yaitu titik beku susu murni -2◦C sedangkan titik beku
susu yang diencerkan 0◦C sehingga ꙘTf adalah 2
 Pada susu murni (zat terlarut ) proses pembekuan lebih mudah
karena tidak ada partikel-partikel akuades yang menghambat partikel-
partikel pada susu murni untuk melakukan proses pembekuan.
Sedangkan susu yang telah tercampur dengan akuades, titik bekunya
lebih tinggi karena akuades yang terlebih dulu mengalami
pembekuan. Kemudian dilanjut dengan proses pembekuan susu
( walau pada keadaan sudah tercampur rata)
CARA KERJA 2
• Larutkan zat-zat berikut dalam 20 mL akuades dengan menggunakan
gelas kimia 100 mL: 1,20 g urea; 2,40 g urea; 1,17 g NaCl; 2,34 g NaCl.
• Buatlah campuran pendingin dengan cara sebagai berikut.
• Masukan butiran butiran kecil es ke dalam gelas kimia plastic sampai
kira kira tiga perempat bagian. Tambahkan 8 sendok garam dapur dan
aduk dengan pengaduk.
• Siapkan 5 buah tabung reaksi. Ke dalam masing masing tabung,
masukan akuades; larutan 1,20 g urea; larutan 2,40 g urea; larutan 1,17
g NaCl; larutan 2,34 g NaCl yang dibuat pada langkah ke-1 setinggi
kurang lebih 4 cm.
• Masukan kelima tabung reaksi ke dalam gelas kimia yang berisi
campuran pendingin dan aduk campuran tersebut.
• Masukan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi berisi akuades dan
gerakan pengaduk tersebut naik dan turun dalam air hingga air
membeku seluruhnya.
• Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam
tabung meleleh sebagian. Ganti pengaduk dengan thermometer secara
naik turun. Bacalah thermometer dan catatlah temperatur campuran
es dan air.
• Ulangi langkah ke-5 sampai ke-6 dengan menggunakan larutan larutan
yang telah dibuat pada langkah ke-1 sebagai pengganti akuades. (Jika
es dalam gelas kimia sudah banyak yang mencair, buat lagi campuran
pendingin seperti pada cara kerja 2.)
PERTANYAAN 2
• Perhatikan titik beku air (pelarut) dan titik beku larutan. Bagaimana titik
beku larutan jika dibandingkan denagan titik beku pelarut (lebih tinggi,
lebih rendah, atau sama)?
• Bagaimana pengaruh konsentrasi (molalitas ) urea terhadap
a. titik beku larutan
b. penurunan titikbeku larutan?
• Bagaimana pengaruh konsentrasi (molalitas) natrium kalorida terhadap
a. titik beku larutan
b. penurunan titik beku larutan?
• Pada molalitas yang sama, bagaimanaakah pengaruh natrium kalorida
(elektrolit) dibanding dengan pengaruh urea (nonelektrolit) terhadap
a. titik beku larutan
b. penurunan titik beku larutan?
JAWABAN
PERTANYAAN 2
1. berdasarkan pengamatan titik beku pelarut lebih tinggi daripada titik beku
larutan, karena untuk membekukan suatu larutan temperatur harus diturunkan
sehingga titik beku larutan lebih rendah
2. A. semakin banyak konsentrasi (molal) , maka semakin rendah titik beku urea
B. semakin banyak konsentrasi (molal) urea maka semakin besar penurunan titik
beku larutan
3. A. semakin banyak konsentrasi (molal), maka semakin rendah titik beku NaCl
B.semakin banyak konsentrasi (molal), maka semakin besar penurunan titik beku
4. A. berdasarkan data yang kami peroleh terdapat perbedaan titik beku antara urea
1m (-2◦C) dengan NaCl 1m (-3◦C) dan urea 2m (-4◦C) dengan NaCl 2m (-6◦C)
perbedaan titik beku tersebut karena larutan elektrolit (NaCl) sebagian atau
seluruhnya terurai menjadi ion dan mempunyai sifat koligatif lebih besar daripada
nonelektrolit (urea)
B. pada molalitas yang sama, penurunan titik beku NaCl akan lebih besar
daripada larutan urea karena NaCl termasuk larutan elektrolit
TABEL PENGAMATAN
larutan
Perbeda
Massa
Senyawa zat Titik an titik
no Titik beku air beku
terlarut terlarut Konsentrasi
beku (◦C) (◦C)
(g) (molal)
(◦C)

1 urea 1,20 g 1 -2(◦C) -1(◦C) ꙘTf =


1◦C
ꙘTf =
-4(◦C)
2 urea 2,40 g 2 -1(◦C) 3◦C

ꙘTf =
3 NaCl 1,17 g 1 -3(◦C) -1(◦C)
2◦C
4 NaCl 2,34 g 2 -6(◦C) -1(◦C) ꙘTf =
5◦C
KESIMPULAN
• Dari praktikum ini kelompok kami
memperoleh hasil yaitu ; larutan
elektrolit memiliki ꙘTf lebih besar
daripada larutan non elektrolit
karena larutan elektrolit terionisasi
sempurna

Anda mungkin juga menyukai