Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM

ILMU FISIKA PADA PERADABAN ISLAM

Dosen pengampu: Ustadzah I,roatul Istiqomah, M.P.I.

Penulis: Muhammad Ghiats Adlan

Abdullah Syafiq Jauhary

FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR

SIMAN PONOROGO JAWA TIMUR

2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercintakita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kitanantinatikan syafa’atnya di akhiratnanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam Sain Dan Teknologi dengan judul “Ilmu Fisik adalam Warisan Budaya dan
Peradaban Islam”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauhdari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR ISI

1
KATA PENGANTAR ······································································· 1

DAFTAR ISI ·················································································· 2

BAB I ··························································································· 3

PENDAHULUAN ············································································ 3

A. LATAR BELAKANG ······························································ 3


B. Rumusan masalah ···································································· 4
C. Tujuan penulisan ····································································· 4

BAB II ·························································································· 5

PEMAHASAN ················································································ 5

A. Pengertiam Fisika ···································································· 5


B. Fisika dan Peradaban islam························································· 5
C. Penemuan dan Bahasan Ilmuan Muslim ········································· 6
D. Para Ilmuan Muslim terkenal Dalam Pengembangan Ilmu Fisika············ 7
E. Islam dan Ilmu Kealaman ·························································· 9

BAB III ························································································· 12

PENUTUP ····················································································· 12

A. KESIMPULAN ······································································ 12

DAFTAR PUSTAKA ········································································ 13

BAB I

2
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sejak zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di


sekitarnya berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disengaja jatuh ke bawah, kenapa
benda yang berlainan memiliki sifat yang berlainan juga, dan sebagainya. Mereka juga
mengira-ira tentang misteri alam semesta, bagaimana bentuk dan posisi bumi di tengah
alam yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua benda yang
memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Secara umum, untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara mudah langsung mengaitkannya dengan
pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun tentu saja masih terlalu
berspekulasi, mulai berkembang. Fisika pada masa awal ini kebanyakan berkembang
dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen yang sistematis.

Kontribusi perkembangan islam dalam perkembangan ilmu fisika di mulai saat


kebudayaan didominasi oleh Kekaisaran Roma, ilmu medik dan fisika berkembang
sangat pesat yang dipimpin oleh ilmuwan dan filsuf dari Yunani. Runtuhnya
Kekaisaran Roma berakibat pada mundurnya perkembangan ilmu pengetahuan di
dataran Eropa. Bagaimanapun juga kebudayaan di timur tengah terus berkembang
pesat, banyak ilmuwan dari Yunani yang mencari dukungan dan bantuan di timur
tengah ini. Akhirnya ilmuwan muslim pun berhasil mengembangkan ilmu astronomi
dan matematika, yang akhirnya menemukan bidang ilmu pengetahuan baru yaitu
kimia. Setelah bangsa Arab menaklukkan Persia, ilmu pengetahuan berkembang
dengan cepat di Persia dan ilmuwan terus bermunculan yang akhirnya dengan giatnya
memindahkan ilmu yang telah ada dari kebudayaan Yunani ke timur tengah yang saat
itu sedang mundur dari Eropa yang mulai memasuki abad kegelapan.

3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ilmu fisika ?
2. Apakah terjadi Perkembangan ilmu Fisika pada Peradaban islam?
3. Apa kontribusi ilmuan muslim terhadap ilmu fisika?
4. Apa Hubugan ilmu fisika tentang islam dan penjelasannya di dalam al qur’an?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Tahu maksud dari ilmu fisika.
2. Mengetahui Perkembangan ilmu fisika pada peradaban islam.
3. Mengetahui kontribusi ilmuan muslim terhadap ilmufisika.
4. Mengetehui hubungan ilmu fisika terhadap islam dan penjelasannya dalam
alqur’an.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Fisika

Fisika ialah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika Merupakan ilmu yang mempelajari
gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau
kejadianalam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi
mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti
gerak electron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.

Bidang fisika secara umum terbagiatas 2 kelompok, yaitu 1. Fisika klasik dan
2. fisika modern. Fisika klasik bersumber pada gejala-gejala yang ditangkap oleh indra.
Fisika klasik meliputi mekanika, listrik magnet, panas, bunyi, optika, dan gelombang
yang menjadi perbatasan antara fisika klasik dan fisika modern. Fisika modern
berkembang mulai abad ke-20, sejak penemuan teori relativitas Einstein dan radio
aktivitas oleh keluarga Curie.

Menurut Gerthsen (1958)fisika merupakan sebagai suatuteori yang


menerangkan gejala-gejala alam sesederhana mungkin dan berusaha menemukan
hubungan antara kenyataan-kenyataannya. Permasalahan dasar untuk memecahkan
persoalannya ialah mengamati gejala-gejala tersebut.

B. Fisika Dan Peradaban Islam

Perkembangan setiap ilmu selalu maju dan berkembang seiring pergantian umat
dan peradaban. Ilmu pengetahuan alam di bangun oleh kaum Muslimin pada
permulaannya dari karya Yunani. Demikianlah apa yang diketahui oleh bangsa Yunani
tentang ilmu filsafat yang dirumuskan untuk memahami alam semesta, tanpa disertai
peringkat eksperimen dari teori-teori tersebut. Selain bahwa para ilmuan kaum

5
Muslimin tidak memakai peringkat dasar ini, mereka membicarakan pengalaman ilmu
fisika dengan keunggulan dan kecerdasan teorilogika, sehingga mereka
mengembangkan ilmu baru.

Kaum Muslimin berpegang lebih dulu kepada buku sebelumnya, seperti tentang
Semesta alam karya Aristoteles yang dalam bukunya membicarakan tentang ilmu
gerakan. Begitu pula buku karangan Archimedes yang meliputi seputar pengetahuan
tentang bumi yang dikelilingi air serta bentuk timbangan pada sebagian benda.
Demikian pula karangan Oktavius yang mengandung nilai-nilai ilmiah seperti pompa
tinggi dan jam air. Begitu pula Harun As-Sakandari yang membicarakan tentang
kerekan, roda dan aturan menjalankannya. Kemudian untuk seterusnya para ilmuan
kaum Muslimin mengembangkan teori dan pemikiran dulu tentang fisika,
mengeluarkannya dari perkembangan teori semata menuju perkembangan eksperimeni
lmiah, yang dimana itu adalah tiang dari ilmu ini.

C. Penemuan dan Bahasan Ilmuan Muslim

Bunyi adalah sebuah gelombang mekanik longitudinal yang menyebar melalui


udara, air, dan media material lainnya. Bunyi adalah bagian yang paling penting dalam
kehidupan semua hewan tingkat tinggi, yang mempunyai organ khusus untuk
menghasilkan dan mengetahui gelombang ini. Yang berarti dari bunyi, hewan
(khususnyajantan) sangat mahir untuk berkomunikasi dengan yang lain dan untuk
memperoleh informasi tentang sekitarnya. Kemajuan yang terjadi pada peradaban
Islam membuat para ilmuan kaum Muslimin membahas ilmu tarik suara,
perkembangan serta tata cara perpindahannya. Merekalah yang pertama kali
mengetahui bahwa suara itu timbul dari gerakan tubuh yang terjadi. Kemudian
memindahkannya di udara dalam bentuk gelombang yang menggema.

Merekalah yang pertama kali membagi suara-suara dalam berbagai macam,


memberikan ulasan sebab-sebab perbedaan suara hewan sesuai perbedaan panjang
lehernya. Luas tenggorokan dan susunan cengkoknya. Mereka juga yang pertama

6
menguraikan suara gema. Mereka mengatakan, "Gema terjadi karena pantulan udara
yang bergelombang dari arah sudut yang tinggi seperti gunung atau dinding, dan
mungkin tidak akan dapat dirasakan dengan pantulan (berbalik) darijarak yang dekat,
sehingga tidak dapat dirasakan perbedaan tempo suara tertentu dan pantulannya.

Selain temuan tentang bunyi yang dikembangkan oleh ilmuan muslim para
ilmuan muslim juga mengembangkan ilmu tentang persamaan, para ilmuan muslim
mengarang bab-bab khusus tentang bagaimana menghitung berat timbanagan, mereka
memulai dengan berbagai cara untuk menyampaikan dalam pada suatu pengertian berat
sebagai unsur hitungan yang mereka gunakan dalam penelitian,

D. Para Ilmuan Muslim terkenal Dalam Pengembangan Ilmu Fisika

Setelah kemajuan penelitian yang terjadi pada masa kejayaan muslim ini,
banyak terlahir para pakar muslim yang berhasil mengembangkan ilmu-ilmu yang
mereka terjemahkan dari peradaban yang lalu. Beberapa ilmuan muslim yang terkenal
adalah Abu Raihan Al-Biruni dan Al-Khazani. Mereka berdua berhasil
mengembangkan ilmu fisika yang dimana teori mereka menjadi suatu gebrakan dalam
ilmu fisika khususnya pada masa itu. Abu Raihan Al-Biruni adalah cendikiawan
muslim yang menetapkan berbagai macam berat yang dimana Abu Raihan menerapkan
besaran berat tersebut dengan menggunakan media delapan belas bentuk batu mulia.
Selain itu Abu Raihan juga membuat kaidah atau rumus bahwa berat badan sesuai
dengan berat magnitude air yang hilang lenyap.

Banyak yang mendaulat bahwa Al-Khazani adalah ahli di bidang fisika, bagai
mana tidak teori yang ia kembangkan dan inovasi yang ia temukan membuat banyak
cendikiawan muslim mendaulatnya sebaga ahli fisika, gerakan (dinamika) dan ilmu
Hedrostetika adalah beberapa teori yang ia temukan bahkan teori yang ia kembangkan
masih dipakai dan di universitas-universitas hingga saat ini, di antara teori-teori ini
adalah teori kecondongan dan teoripenolakan. Dua teori ini memberikan peran sangat
penting dalam ilmu pergerakan.

7
Kehebatan Al-Khazani diakui oleh Robert Hall di dalam salah satu makalahnya.
Robert Hall terkesan dengan karya-karya Al-khazani yaitu dalam kamus Al-Syakhsiyah
yang membahas tentang beban muatan suatu benda padat dan cair. Dan karyanya
tentang timbangan wazan (muatan) dalam udara dan air yang memiliki lima neraca.

 Hukum- hukum Gerakan


Hukum gerakan mengandung sesuatu paling penting bagi teori peradaban
kontemporer. Terutama bagi setiap pengetahuan tentang alat-alat pergerakan
dalam masa yang akan datang, seperti mobil, kereta api, pesawat, sampai roket
ruang angkasa dan satelit yang melintasi antar benua dan lainnya, yang telah
dibangun dan menjadi pusat peradaban modern. Kesungguhan ilmuan kaum
Muslimin dalam masalah tersebut sangat nyata tidak bias dipungkiri. Hal itu
dikuatkan dengan banyak tulisan yang ditulis dalam buku-buku mereka. Mereka
telah menulis sebelum zaman Newton dengan selisih tujuh abad. Kita akan
melihat di antara teori-teori tersebut sebagai berikut:
1. Hukum Pertama Tentang Gerak Benda
Teori pertama gerakan dalam ilmu fisika memberitahukan bahwa jika
sejumlah kadar menuju pada daya pengaruhi materi yang kosong, materi
tersebut diam. Contohnya, jika sebuah materi apapun yang bergerak niscaya
akan diringi gerakan dengan kecepatan penuh dalam kondisi tidak ada
kekuatan apapun yang mempengaruhinya. Semisal daya pergeseran. Hal itu
terdapat dalam acuan matematika Newton, yang mengatakan, "Materi akan
tetap dalam kondisi diam atau dalam kondisi bergerak teratur dalam garis
lurus sejajar selagi tidak dipaksa oleh kekuatan luar yang mengubah kondisi
tersebut."
2. Hukum Kedua Tentang Gerak Benda.
Hukum Kekuatan ini ditetapkan sesuai kedudukan beban (muatan)
materi. Teori ini juga disebutkan oleh Newton dengan ungkapannya,"Daya
itu mengakibatkan terjadinya gerakan (perputaran) sesuai kapasitas maju

8
atau mundur seiring dengan beban materi dan kecepatannya. Untuk
seterusnya dianalogikan sebagai mana hasil pukulan beban yang cepat,
dimana kecepatan itu sesuai dengan arah daya di atas garis kemiringannya."
3. Hukum Ketiga tentang Gerak Benda.
Jika dua benda saling bergerak, daya yang memengaruhi benda pertama
terhadap benda kedua (disebut dengan gaya) sepadan dengan nilai mutlak.
Berbalik dengan arah daya yang mempengaruhi benda kedua pertama
(disebut dengan daya penolak Eaya). Newton mengemukakan teori ini dalam
salah satu acuan Matematikanya dengan mengatakan, "Pada tiap-tiap gaya
yang menolak gaya (saling tolak menolak), menyerupai kadar dan
pertentangan arahnya."
4. Hukum Daya Tarik (Gravitasi).
Mengikuti pencapaian kaum Muslimin pada masa silam serta
kesungguhan mereka dalam menemukan rahasia terpenting tentang teori
fisika, adalah teori gerak ketiga.

Dengan penemuan-penemuan mereka yang melimpah di bidang fisika yang


mematahkan temuan yang disandarkan kepada selain mereka yang dating sesudahny
adari abad demi abad. Terdapat juga temuan teori gravitasi yang menyembunyikan
rahasia paling penting. Teori ini mengikat bintang-bintang di langit, memelihara garis
edar dan orbit-orbit peredarannya. Dengan penemuan ini, para ilmuan dapat
menafsirkan jatuhnya bintang-bintang seputar bumi, dapat memahami akan tambahan
gerakan bintang-bintangnya yang merupakan sebab gerakan peredarannya.

E. Islam dan Ilmu Kealaman (Natural Science)

Dalam pandangan Islam, criteria ke terpujian suatu bidang ilmu adalah


kebergunaannya, dan ini berarti bidang ilmu tersebut mampu membawa manusia
kepada Tuhan. Bidang ilmu apapun yang memiliki cirri semacam ini adalah terpuji,
dan usaha untuk memperolehnya adalah sebentuk ibadah. Dalam hal ini tidak ada

9
perbedaan antara ilmu-ilmu yang secara fisik bersifat keagaman dan ilmu-ilmu
kealaman. Soejati dalam bukunya yang berjudul Sains dan Teknologi dalam Perspektif
Al-Qur’an, dalam Yunahar Ilyas (ed.), Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an
menyatakan bahwa, sebenarnya alam semesta setingkat dengan Al-Qur’an sebagai
sumber ilmu dan hukum Islam yang takterpisahkan dengan Al-Qur’an berkaitan dan
saling menguatkan. Ahli sejarah atau filsafat sains mengakui, bahwa sejumlah gejala
yang dipilih untuk dikaji oleh ilmuan adalah alam materi. Ilmu pengetahuan ke-alam-
an ini, yang utama menghasilkan peralatan –peralatan kehidupan manusia yang disebut
teknologi. Dalam Al-Qur’an terdapat lebih dari 750 ayat yang menunjuk kepada
fenomena alam dan memerintahkan manusia untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan penciptaan alam dan merenungkan isinya. 12 Pemahaman
terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah dan pemahaman terhadap alam merupakan
pemahaman tanda-tanda yang membawa pada ilmu pengetahuan.

Para sarjana muslim pada era gemilang peradaban Islam menekankan bahwa
motivasi dibalik upaya pencarian ilmu-ilmu kealaman dan matematis adalah
mengetahui ayat-ayat Tuhan di alam semesta. Mehdi Golshani mengatakan bahwa:
Para sarjana muslimin tidak memisahkan kajian tentang alam dari pandangan dunia
mereka yang religius, dan mereka mencari kerangka kerja inklusif yang
memungkinkan mereka menjelaskan keseluruhan alam semesta. Gagasan ketunggalan
Pencipta dan keserasian penciptaan merupakan prinsip dasar yang mengatur semua
ranah ilmu pengetahuan. Seni Islam memperlihatkan kembalinya semua kejamakan
kepada kesatuan, sedangkan sains Islam memperlihatkan ketunggalan (uncity)
rancangan di alam semesta. Sebagaimana dikatakan oleh ilmuan muslim termasyhur
Abu Raihan Al-Biruni, “Penglihatan mengatakan apa yang kita lihat dengan tanda-
tanda kebijaksanaan Ilahi dalam penciptaan dan menyimpulkan adanya Sang
Pencipta”.

10
Integrasi Islam dengan Fisika

Fisika adalah ilmu yang menyelidiki fenomena-fenomena benda takbernyawa.


Diantara filosof muslim yang berjasa dalam bidang ini adalah al-Kindi, al-Biruni, al-
Nazzam, al-Baqillani, Mulla Shadra, dan masih banyak lagi. Beberapa ayat yang
berkaitan dengan materi fisika diantaranya: Listrik (QS. Nur: 35); Atmosfer
(QS.Fushshilat: 12); energy panas (QS. Yasin: 80; QS. Waqi'ah: 7173; QS. Thaha: 10;
QS. al-Naml: 7); neraca dan pengukuran (QS. al-An'am: 152; QS. al-A'raf: 85; QS.
alSyura: 17); gelombangsuara (QS. al-Kahfi: 26; QS. Saba': 50); dunia warna (QS.
Fathir: 27-28; QS. al-An'am: 99).

Contoh ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang neraca dan pengukuran :

ُ‫اَل لْ ي َ ت ِ ي ِم إ ِ اَل ب ِ ال ا ت ِ ي ِه ي َ أ َ ْح سَ ن ُ َح ت ا ٰى ي َ بْ ل ُغ َ أ َشُ د اهُُُۖ َو أ َ ْو ف ُواالْ كَ يْ َل‬


َ ‫َو ََل ت َقْ َر ب ُو ا َم‬
ُ‫واو ل َ ْو‬ ْ ‫س ع َ َه ا ُۖ َو إ ِ ذ َا ق ُلْ ت ُ ْم ف َ ا‬
َ ُ ‫ع ِد ل‬ ْ ‫طُ ُۖ ََل ن ُكَ ل ِ ف ُن َ فْ سً ا إ ِ اَل ُو‬ ِ ‫س‬ ْ ِ‫َو الْ ِم يزَ ا ن َ ب ِ الْ ق‬
‫كَ ا ن َ ذ َا ق ُ ْر ب َ ٰىُ ُۖ َو ب ِ ع َ ْه ِد الل ا ِه أ َ ْو ف ُوا ُۖ ٰذ َ لِ كُ ْم َو ا‬
َُ‫ص ا كُ ْم ب ِ ِه ل َ ع َ ل ا كُ ْم ت َذ َكا ُر و ن‬

Dan jangan lah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakan lah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikul kan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendati pun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.(QS. al-An'am: 152)

BAB III

PENUTUP

11
A. Kesimpulan

Ilmu pengetahuan akan terus berkem bang seiring berjalannya zaman dan
seiring bergantinya peradaban. Dalam perkembangannya, berbagai macam ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat, salah satunya adalah ilmu fisika. Fisika
merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Setelah penulis membahas
mengenai ilmu fisika dalam warisan budaya dan peradaban Islam diatas dapat kita
simpulkan bahwasannya ketika masa peradaban Islam Berjaya banyak ilmu
pengetahuan yang berkembang dengan pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya
ilmuwan yang lahir pada masa peradaban Islam dan dari buah tangan mereka pula yang
telah melahirkan karya-karya fenomenal.

Seperti Abu Raihan Muhammad ibnu Ahmad Al Biruni, yang lebih dikenal
dengan nama Al Biruni yang mana telah melahirkan pengukuran jenis berat (specific
gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang cermat dan akurat. Al Biruni juga
mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu
dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al
Biruni. Hal ini membuktikan bahwa peradaban Islam memiliki andil yang sangat besar
dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Bukan hanya dalam bidang fisika namun
juga dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

12
Pandiangan,Pekan ”Besaran dan satuan”. Pengukuran dan system satuan dalam
fisika:3-13.

Abidin, Zainal.”integrasi islam dengan fisika dan kimia”.jurnal al-afkar:31-44.

Khoiri,Ahmad.,Agussuryani,Qori.,Hartini,Puji.” Penumbuhan Karakter Islami


melalui Pembelajaran Fisika Berbasis Integrasi Sains-Islam”keguruan dan
tarbiyah.(2017):20-24
As-sirjani,Raghib.”perkembangan ilmu yang saling bergantian”.sumbangan
peradabanislam pada dunia”.276-286.

13

Anda mungkin juga menyukai