2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercintakita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kitanantinatikan syafa’atnya di akhiratnanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Sejarah Peradaban
Islam Sain Dan Teknologi dengan judul “Ilmu Fisik adalam Warisan Budaya dan
Peradaban Islam”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauhdari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
1
KATA PENGANTAR ······································································· 1
BAB I ··························································································· 3
PENDAHULUAN ············································································ 3
BAB II ·························································································· 5
PEMAHASAN ················································································ 5
PENUTUP ····················································································· 12
A. KESIMPULAN ······································································ 12
BAB I
2
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
3
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu ilmu fisika ?
2. Apakah terjadi Perkembangan ilmu Fisika pada Peradaban islam?
3. Apa kontribusi ilmuan muslim terhadap ilmu fisika?
4. Apa Hubugan ilmu fisika tentang islam dan penjelasannya di dalam al qur’an?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tahu maksud dari ilmu fisika.
2. Mengetahui Perkembangan ilmu fisika pada peradaban islam.
3. Mengetahui kontribusi ilmuan muslim terhadap ilmufisika.
4. Mengetehui hubungan ilmu fisika terhadap islam dan penjelasannya dalam
alqur’an.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fisika
Fisika ialah salah satu ilmu pengetahuan alam dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar bagi ilmu-ilmu yang lain. Fisika Merupakan ilmu yang mempelajari
gejala alam secara keseluruhan. Fisika mempelajari materi, energi, dan fenomena atau
kejadianalam, baik yang bersifat makroskopis (berukuran besar, seperti gerak Bumi
mengelilingi Matahari) maupun yang bersifat mikroskopis (berukuran kecil, seperti
gerak electron mengelilingi inti) yang berkaitan dengan perubahan zat atau energi.
Bidang fisika secara umum terbagiatas 2 kelompok, yaitu 1. Fisika klasik dan
2. fisika modern. Fisika klasik bersumber pada gejala-gejala yang ditangkap oleh indra.
Fisika klasik meliputi mekanika, listrik magnet, panas, bunyi, optika, dan gelombang
yang menjadi perbatasan antara fisika klasik dan fisika modern. Fisika modern
berkembang mulai abad ke-20, sejak penemuan teori relativitas Einstein dan radio
aktivitas oleh keluarga Curie.
Perkembangan setiap ilmu selalu maju dan berkembang seiring pergantian umat
dan peradaban. Ilmu pengetahuan alam di bangun oleh kaum Muslimin pada
permulaannya dari karya Yunani. Demikianlah apa yang diketahui oleh bangsa Yunani
tentang ilmu filsafat yang dirumuskan untuk memahami alam semesta, tanpa disertai
peringkat eksperimen dari teori-teori tersebut. Selain bahwa para ilmuan kaum
5
Muslimin tidak memakai peringkat dasar ini, mereka membicarakan pengalaman ilmu
fisika dengan keunggulan dan kecerdasan teorilogika, sehingga mereka
mengembangkan ilmu baru.
Kaum Muslimin berpegang lebih dulu kepada buku sebelumnya, seperti tentang
Semesta alam karya Aristoteles yang dalam bukunya membicarakan tentang ilmu
gerakan. Begitu pula buku karangan Archimedes yang meliputi seputar pengetahuan
tentang bumi yang dikelilingi air serta bentuk timbangan pada sebagian benda.
Demikian pula karangan Oktavius yang mengandung nilai-nilai ilmiah seperti pompa
tinggi dan jam air. Begitu pula Harun As-Sakandari yang membicarakan tentang
kerekan, roda dan aturan menjalankannya. Kemudian untuk seterusnya para ilmuan
kaum Muslimin mengembangkan teori dan pemikiran dulu tentang fisika,
mengeluarkannya dari perkembangan teori semata menuju perkembangan eksperimeni
lmiah, yang dimana itu adalah tiang dari ilmu ini.
6
menguraikan suara gema. Mereka mengatakan, "Gema terjadi karena pantulan udara
yang bergelombang dari arah sudut yang tinggi seperti gunung atau dinding, dan
mungkin tidak akan dapat dirasakan dengan pantulan (berbalik) darijarak yang dekat,
sehingga tidak dapat dirasakan perbedaan tempo suara tertentu dan pantulannya.
Selain temuan tentang bunyi yang dikembangkan oleh ilmuan muslim para
ilmuan muslim juga mengembangkan ilmu tentang persamaan, para ilmuan muslim
mengarang bab-bab khusus tentang bagaimana menghitung berat timbanagan, mereka
memulai dengan berbagai cara untuk menyampaikan dalam pada suatu pengertian berat
sebagai unsur hitungan yang mereka gunakan dalam penelitian,
Setelah kemajuan penelitian yang terjadi pada masa kejayaan muslim ini,
banyak terlahir para pakar muslim yang berhasil mengembangkan ilmu-ilmu yang
mereka terjemahkan dari peradaban yang lalu. Beberapa ilmuan muslim yang terkenal
adalah Abu Raihan Al-Biruni dan Al-Khazani. Mereka berdua berhasil
mengembangkan ilmu fisika yang dimana teori mereka menjadi suatu gebrakan dalam
ilmu fisika khususnya pada masa itu. Abu Raihan Al-Biruni adalah cendikiawan
muslim yang menetapkan berbagai macam berat yang dimana Abu Raihan menerapkan
besaran berat tersebut dengan menggunakan media delapan belas bentuk batu mulia.
Selain itu Abu Raihan juga membuat kaidah atau rumus bahwa berat badan sesuai
dengan berat magnitude air yang hilang lenyap.
Banyak yang mendaulat bahwa Al-Khazani adalah ahli di bidang fisika, bagai
mana tidak teori yang ia kembangkan dan inovasi yang ia temukan membuat banyak
cendikiawan muslim mendaulatnya sebaga ahli fisika, gerakan (dinamika) dan ilmu
Hedrostetika adalah beberapa teori yang ia temukan bahkan teori yang ia kembangkan
masih dipakai dan di universitas-universitas hingga saat ini, di antara teori-teori ini
adalah teori kecondongan dan teoripenolakan. Dua teori ini memberikan peran sangat
penting dalam ilmu pergerakan.
7
Kehebatan Al-Khazani diakui oleh Robert Hall di dalam salah satu makalahnya.
Robert Hall terkesan dengan karya-karya Al-khazani yaitu dalam kamus Al-Syakhsiyah
yang membahas tentang beban muatan suatu benda padat dan cair. Dan karyanya
tentang timbangan wazan (muatan) dalam udara dan air yang memiliki lima neraca.
8
atau mundur seiring dengan beban materi dan kecepatannya. Untuk
seterusnya dianalogikan sebagai mana hasil pukulan beban yang cepat,
dimana kecepatan itu sesuai dengan arah daya di atas garis kemiringannya."
3. Hukum Ketiga tentang Gerak Benda.
Jika dua benda saling bergerak, daya yang memengaruhi benda pertama
terhadap benda kedua (disebut dengan gaya) sepadan dengan nilai mutlak.
Berbalik dengan arah daya yang mempengaruhi benda kedua pertama
(disebut dengan daya penolak Eaya). Newton mengemukakan teori ini dalam
salah satu acuan Matematikanya dengan mengatakan, "Pada tiap-tiap gaya
yang menolak gaya (saling tolak menolak), menyerupai kadar dan
pertentangan arahnya."
4. Hukum Daya Tarik (Gravitasi).
Mengikuti pencapaian kaum Muslimin pada masa silam serta
kesungguhan mereka dalam menemukan rahasia terpenting tentang teori
fisika, adalah teori gerak ketiga.
9
perbedaan antara ilmu-ilmu yang secara fisik bersifat keagaman dan ilmu-ilmu
kealaman. Soejati dalam bukunya yang berjudul Sains dan Teknologi dalam Perspektif
Al-Qur’an, dalam Yunahar Ilyas (ed.), Pendidikan dalam Perspektif Al-Qur’an
menyatakan bahwa, sebenarnya alam semesta setingkat dengan Al-Qur’an sebagai
sumber ilmu dan hukum Islam yang takterpisahkan dengan Al-Qur’an berkaitan dan
saling menguatkan. Ahli sejarah atau filsafat sains mengakui, bahwa sejumlah gejala
yang dipilih untuk dikaji oleh ilmuan adalah alam materi. Ilmu pengetahuan ke-alam-
an ini, yang utama menghasilkan peralatan –peralatan kehidupan manusia yang disebut
teknologi. Dalam Al-Qur’an terdapat lebih dari 750 ayat yang menunjuk kepada
fenomena alam dan memerintahkan manusia untuk mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan penciptaan alam dan merenungkan isinya. 12 Pemahaman
terhadap tanda-tanda kekuasaan Allah dan pemahaman terhadap alam merupakan
pemahaman tanda-tanda yang membawa pada ilmu pengetahuan.
Para sarjana muslim pada era gemilang peradaban Islam menekankan bahwa
motivasi dibalik upaya pencarian ilmu-ilmu kealaman dan matematis adalah
mengetahui ayat-ayat Tuhan di alam semesta. Mehdi Golshani mengatakan bahwa:
Para sarjana muslimin tidak memisahkan kajian tentang alam dari pandangan dunia
mereka yang religius, dan mereka mencari kerangka kerja inklusif yang
memungkinkan mereka menjelaskan keseluruhan alam semesta. Gagasan ketunggalan
Pencipta dan keserasian penciptaan merupakan prinsip dasar yang mengatur semua
ranah ilmu pengetahuan. Seni Islam memperlihatkan kembalinya semua kejamakan
kepada kesatuan, sedangkan sains Islam memperlihatkan ketunggalan (uncity)
rancangan di alam semesta. Sebagaimana dikatakan oleh ilmuan muslim termasyhur
Abu Raihan Al-Biruni, “Penglihatan mengatakan apa yang kita lihat dengan tanda-
tanda kebijaksanaan Ilahi dalam penciptaan dan menyimpulkan adanya Sang
Pencipta”.
10
Integrasi Islam dengan Fisika
Dan jangan lah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakan lah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikul kan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil,
kendati pun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.(QS. al-An'am: 152)
BAB III
PENUTUP
11
A. Kesimpulan
Ilmu pengetahuan akan terus berkem bang seiring berjalannya zaman dan
seiring bergantinya peradaban. Dalam perkembangannya, berbagai macam ilmu
pengetahuan berkembang dengan pesat, salah satunya adalah ilmu fisika. Fisika
merupakan salah satu cabang dari ilmu pengetahuan dasar yang banyak digunakan
sebagai dasar untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Setelah penulis membahas
mengenai ilmu fisika dalam warisan budaya dan peradaban Islam diatas dapat kita
simpulkan bahwasannya ketika masa peradaban Islam Berjaya banyak ilmu
pengetahuan yang berkembang dengan pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya
ilmuwan yang lahir pada masa peradaban Islam dan dari buah tangan mereka pula yang
telah melahirkan karya-karya fenomenal.
Seperti Abu Raihan Muhammad ibnu Ahmad Al Biruni, yang lebih dikenal
dengan nama Al Biruni yang mana telah melahirkan pengukuran jenis berat (specific
gravity) berbagai zat dengan hasil perhitungan yang cermat dan akurat. Al Biruni juga
mengajukan hipotesa tentang rotasi bumi di sekeliling sumbunya. Konsep ini lalu
dimatangkan dan diformulasikan oleh Galileo Galilei 600 tahun setelah wafatnya Al
Biruni. Hal ini membuktikan bahwa peradaban Islam memiliki andil yang sangat besar
dalam berkembangnya ilmu pengetahuan. Bukan hanya dalam bidang fisika namun
juga dalam bidang ilmu pengetahuan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
12
Pandiangan,Pekan ”Besaran dan satuan”. Pengukuran dan system satuan dalam
fisika:3-13.
13