Anda di halaman 1dari 30

LK-5.

PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN
ON-1

Tujuan Kegiatan:
Mereviuw bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan mengembangkan penyusunan
rencana pelaksanaan pembelajaran.

Langkah Kegiatan:
1. Pengembangan Pembelajaran
a Peserta mengkaji sistematika penyusunan RPP berorientasi HOTS (LK-5)
b RPP disusun secara individu sesuai dengan jenjangnya berdasarkan pada LK-3
yang telah dikerjakan pada kegiatan IN-2
c Melengkapi RPP dengan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
d Penilaian pengetahuan memasukkan soal-soal HOTS yang telah disusun pada
LK-4 di kegiatan IN-2.
e Menyusun Bahan Ajar dan dilampirkan pada RPP.
2. Desain Pembelajaran Unit ke-2
a. Mendesain pembelajaran pada Lembar Kerja (LK-3) dengan ketentuan
(110’):
1. Unit pembelajaran ke-2 didesain untuk digunakan pada ON
2. Guru kelas (tematik terpadu):
 mendesain pembelajaran dengan memadukan minimal dua mata
pelajaran yang akan dilaksanakan pada On-3.
 Jika pada On-3 muatan mata pelajaran yang akan diajarkan tidak
ada unit pembelajarannya maka guru harus mengembangkan
sendiri muatan mata pelajaran tersebut dan dipadukan dengan
muatan mata pelajaran yang ada unit pembelajarannya.
3. Desain Penilaian Pembelajaran
a Mengembangkan penilaian pembelajaran berdasarkan KD pada unit
pembelajaran yang terpilih pada LK-4.
b Menyusun soal HOTS dengan menggunakan LK-4 dengan langkah
kegiatan sebagai berikut:
1. Menyusun kisi-kisi soal pada LK-4.a
2. Menyusun soal pilihan ganda pada LK-4.b
3. Menyusun soal uraian pada LK-4.c
LK-5 PENGEMBANGAN RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP )

Satuan Pendidikan : SMK Bhakti Mulia Pare


Mata Pelajaran : Fisika
(Tema/Sub Tema/PB untuk SD) : Kelistrikan
Kelas/ Semester : X /Semester Genap
Materi Pokok : Listrik dinamis
Alokasi Waktu : 90 menit

A. Kompetensi Inti (KI)

3.13 Menerapkan listrik statis dan listrik dinamis.

4.13 Melakukan percobaan terkait listrik statis dan listrik dinamis

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

Kompetensi Pengetahuan 3.13.1 Menghitung besarnya arus dan tegangan pada


rangkaian seri
3.13.2 Menghitung besarnya arus dan tegangan pada
rangkaian paralel
3.13.3 Menghitung besarnya hambatan lampu dari
data hasil percobaan
3.13.4 Menganalisis hubungan antara
tegangan,hambatan dan kuat arus pada
rangkaian listrik arus searah
3.13.5 Menarik kesimpulan dari kegiatan praktikum
yang dilakukan

Kompetensi Keterampilan 4.13.1 Merangkai rangkaian seri dan paralel dengan


benar
4.13.2 Mengoperasikan alat ukur ketika mengukur
tegangan dan arus dengan benar
4.13.3 Menyajikan data hasil dari pengukuran ketika
praktikum
Membuat papan instalasi sederhana
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan dari kegiatan pembeajaran ini adalah sebagai berikut:

1. Melalui diskusi, peserta didik dapat menghitung besarnya arus dan tegangan pada
rangkaian seri
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menghitung besarnya arus dan tegangan pada
rangkaian seri dan paralel
3. Dari data hasil percobaan peserta didik dapat menghitung hambatan lampu
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menganalisis hubungan antara hambatan, tegangan
dan kuat arus pada rangkaian arus searah.
5. Setelah melakukan praktikum peserta didik dapat menarik kesimpulan
6. Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat merangkai seri dan paralel
7. Melalui kegiatan praktikum peserta didik dapat menggunakan Multimeter secara teliti
dengan benar
8. Setelah melakukan pengukuran, peserta didik dapat menuliskan data dalam tabel
9. Setelah selesai mengikuti kegiatan praktikum, peserta didik dapat membuat rancangan
sederhana papan instalasi

D. Materi Pembelajaran
Arus Listrik
Definisi Arus Listrik adalah: “Elektron-elektron yang mengalir melalui suatu
penghantar tiap detik.”

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-) sedangkan aliran listrik
dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.

Formula arus listrik adalah:


Dimana:

I= besarnya arus listrik yang mengalir, ampere


Q= besarnya muatan listrik, coulomb
t= waktu, detik

Definisi Tegangan

Definisi tegangan adalah mengalirnya elektron-elektron disebabkan adanya perbedaan


potensial listrik antara dua titik pada suatu penghantar atau rangkaian listrik.

Pada dasarnya, beda potensial (tegangan) inilah yang menyebabkan aliran elekron dari
potensial rendah (negatif) ke potensial tinggi (positif). Artinya adanya arus listrik disebabkan
karena adanya tegangan listrik pada dua titik (kutub positif dan kutub negatif).

E. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Diskusi, praktikum, proyek

F. Media Pembelajaran
Media : Laptop, PPt, LCD, Papan tulis
Alat/Bahan : Papan instalasi, kabel, AVO Meter

G. Sumber belajar
Buku paket Fisika Bidang Teknologi dan rekayasa SMK Kelas XI, Sudirman Erlangga
Buku Sekolah Elektronik Fisika SMK Jilid 2 Endarko,Dkk.Serta referensi dari Internet dan
sumber lain yang relevan.
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke 3

TAHAP ALOKASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN WAKTU

A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Guru memberikan salam dan siswa


(persiapan/orientasi)
menjawab salam guru, berdo’a dan
mengondisikan diri siap belajar.
 Siswa dan Guru menyanyikan Lagu
Kebangsaan Indonesia Raya.
 Guru memeriksa kesiapan peserta didik,
mencakup kehadiran, kerapian, ketertiban,
perlengkapan pembelajaran dan kesiapan
belajar.

Apersepsi  Guru melakukan apersepsi materi


sebelumnya yang sudah dipelajari siswa
terkait dengan materi yang akan dipelajari.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan
materi dan penjelasan tentang kegiatan yang
akan dilakukan siswa.
 Guru menyampaikan lingkup dan teknik
penilaian yang akan digunakan.

Motivasi  Guru memberikan motivasi kepada siswa


dengan menggambarkan rangkaian di
bawah in

Rangkaian A Rangkaian B

 “Mengapa pada rangkaian A lampu tidak


menyala dan gambar B lampu menyala?”
 Siswa mengamati rangkaian yang
ditunjukkan guru dan mencoba
menjawab pertanyaan yang muncul
dengan rasa percaya diri

B. Kegiatan Inti

Fase 1: Reflection  Guru Membagi peserta didik menjadi beberapa


kelompok( dengan mempertimbangkan jumlah
peserta didik 1 kelompok 4 peserta)
 Guru meminta guru mencoba bertanya:
 “Temukan apakah yang dapat kamu ambil
sebuah kesimpulan untuk menjelaskan
kenapa lampu bisa nyala ?!”

 Bagaimana jika dalam rangkaian seri itu


jumlah lampu timbah menjadi 3,
bagaimana dengan nyala lampu?
 Bagaimana jika dalam rangkaian paralel
itu jumlah lampu juga ditambah menjadi
3, apa yang terjadi dengan nyala lampu?
 Guru menyampaikan masalah yang terkait
dengan kegiatan praktikum yang akan
dilaksanakan
 Guru membagikan lembar Lembar Kerja
Peserta Didik (LKS terlampir)

Fase 2 : Research  Peserta didik mengumpulkan informasi


mengenai rangkaian seri dan rangkaian
paralel untuk mencoba merancang pada
papan instalasi yang sudah dipersiapkan
 Guru membimbing dan menggiring peserta
didik untuk melakukan langkah-langkah
menyelesaikan masalah dalam LKS
 Guru memberikan peer assessment untuk
melihat keaktifan siswa dalam kelompok
ketika melakukan praktikum
Fase 3 : Discavery
 Guru mengarahkan untuk merangkai seri 3
buah lampu baik secara seri maupun paralel
 Guru mengarahkan siswa dalam mengukur
arus dan tegangan 3 lampu ketika dirangkai
seri paralel pemasangan Multimeter harus
tepat dan benar sesuai dengan panduan yang
ada di LKS
 Peserta didik mulai mencoba merangkai
pada papan instalasi sampai ketiga lampu
dapat menyala
 Setelah lampu menyala siswa dapat
melanjutkan untuk mengukur arus dan
tegangan pada rangkaian seri paralel dan
mengisi data tabel yang ada pada LKS

Fase 4 : Aplication  Setelah peserta didik berhasil merangkai


seri dan paralel serta melakukan pengukuran
arus dan tegangan dengan benar
menggunakan Multimeter guru memberikan
tugas kelompok membuat papan instalasi
sederhana
 Menginformasikan kepada peserta didik
untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan
ketika menyelesaikan tugas kelompok
dirumah
 Menginformasikan kepada peserta didik
mengisi lembar penilaian diri dan penilaian
antar teman saat melakukan kerja kelompok
membuat papan instalasi

Fase 5 :  Guru menyampaikan aturan teknis presentasi


Communic  Guru memonitor jalannya presentasi
ation kelompok
 Guru meminta setiap kelompok
mempresentasikan hasil praktikum di depan
kelas secara bergantian
 Guru memberikan kesempatan bertanya
pada kelompok lain

C. Kegiatan Penutup
 Guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya
Guru memberikan kesempatan pada salah satu siswa untuk berdoa
I. Penilaian

a. Teknik Penilaian
1) Sikap
Instrumen Penilaian Sikap

Percaya
Teliti Santun Kerjasama
Nama Peserta diri
Skor
No. didik/ Kelompok
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

2.

3.

dst

Keterangan :
4 = jika empat indikator terlihat.
3 = jika tiga indikator terlihat.
2 = jika dua indikator terlihat
1 = jika satu indikator terlihat

Indikator Penilaian Sikap :


 Teliti
a. Memperhatikan keselamatan kerja.
b. Selalu berpedoman pada petunjuk yang telah diberikan
c. Bekerja dengan tenang
d. Memeriksa ulang hasil pekerjaan
 Santun
a. Berinteraksi dengan teman secara ramah
b. Berkomunikasi dengan bahasa yang tidak menyinggung perasaan.
c. Menggunakan bahasa tubuh yang bersahabat
d. Berperilaku sopan
 Percaya diri
a. Melakukan kegiatan dengan keyakinan pada diri sendiri
b. Tidak bertanya pada teman tentang kegiatan yang harus dilakukan
c. Fokus dalam berkegiatan
d. Merasa mampu dalam melakukan kegiatan
 Kerjasama
a. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok
b. Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
c. Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan
d. Rela berkorban untuk teman lain
Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat
aspek sikap di atas.

Kategori nilai sikap:


Sangat Baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

2) Keterampilan
InstrumenPenilaian Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X ... / 1
Topik : Listrik Dinamis

Keterangan Skor:
4 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai lebih dari 3 kali
3 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 2-3 kali
2 = jika siswa menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai 1 kali
1 = jika siswa tidak menunjukkan aktivitas aspek yang dinilai

Instrumen Penilaian Kinerja Presentasi


Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X ... / 1
Topik : Listrik Dinamis
Keterangan pengisian skor
4 = Sangat tinggi
3 = Tinggi
2 = Cukup tinggi
1 = Kurang
Nila = (Jumlah Skor/24)x100 =

3). Pengetahuan

TABEL SOAL, KUNCI JAWABAN dan PEDOMAN PENSKORAN

No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
11. Banyaknya muatan yang mengalir melalui
suatu penghantar setiap satuan waktu
disebut….
A. Hambatan C 5
B. Tegangan
C. Kuat arus
D. Beda potensial
E. Daya listrik

22. Kuat arus yang mengalir pada suatu


penghantar sebanding dengan beda potensial
antara ujung-ujung penghantar dengan syarat
suhunya konstan merupakan pernyataan
dari…. E 5
A. Hukum I Kirchhoff
B. Hukum II Kirchhoff
C. Hukum Ampere
D. Hukum Faraday
E. Hukum Ohm
33. Berikut ini merupakan karakteristik rangkaian A 5
hambatan listrik seri beberapa bohlam yang
benaradalah…
A. Kuat arus yang melalui masing-
masing hambatan sama, sedangkan
beda potensialnya berbeda
B. Nilai hambatan penggantinya lebih
kecil dari nilai masing-masing
hambatan, sehingga menyebabkan
kuat arus yang mengalir semakin
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
kecil.
C. Jika beberapa bohlam ditambahkan
lagi secara seri, maka nyala bohlam
menjadi semakin terang.
D. Jika satu bohlam mati atau putus,
maka bohlam yang lain juga tetap
menyala
E. Kuat arus listrik yang melalui masing-
masing hambatan berbeda sedangkan
beda potensialnya sama.
44. Pada rangkaian lsitrik yang bercabang, jumlah
kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang
sama dengan jumlah kuat arus yang keluar
dari titik cabang itu. Pernyataan ini disebut
hukum… D 5
A. Ohm
B. Ampere
C. Coulomb
D. I Kirchoff
E. II Kirchoff
5 pada rangkaian tertutup, jumlah aljabar
perubahan tegangan mengelilingi suatu
lintasan tertutup (Loop) dalam suatu rangkaian
sama dengan nol. Pernyataan tersebut
merupakan hukum… B 5

A. I Kirchoff
B. II Kirchoff
C. Ohm
D. Coulomb
E. Ampere
6 Perhatikan gambar berikut! A 5

Perbedaan pemasangan amperemeter dan


voltmeter yang benar ditunjukkan oleh
nomor….
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
C. 4 dan 2
D. 2 dan 4
E. 3 dan 4

75. Nilai hambatan dari suatu kawat penghantar


bergantung :
1) panjang kawat.
2) luas penampang kawat.
3) jenis kawat.
4) kuat arus listrik yang mengalir pada
A 5
kawat.
Pernyataan yang benar adalah…
A. 1), 2), 3)
B. 1), 3)
C. 2), 4)
D. 3) saja
E. 4) saja
86. Dalam suatu rangkaian listrik jika kawat
penghantarnya makin panjang maka nilai kuat
arusnya makin kecil. Hal ini menunjukkan…
A. Nilai hambatannya makin kecil B 5
B. Nilai hambatannya makin besar
C. Energi listriknya makin besar
D. Beda potensial makin kecil
E. Gaya gerak listriknya makin kecil
97. Perbedaan karateristik rangkaian seri dan
paralel adalah….
A. Arus pada rangkaian seri lebih besar
dari pada rangkaian paralel
B. Tegangan pada rangkaian seri lebih
besar daripada rangkaian paralel
C. Hambatan pengganti rangkaian seri D 5
lebih kecil dari rangkaian paralel
D. Hambatan pengganti pada rangkaian
seri lebih besar dari rangkaian paralel
E. Arus pada rangkaian seri merupakan
jumlah arus total rangkaian sedangkan
arus pada rangkaian paralel adalah
sama.
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
10 Perhatikan gambar alat ukur listrik di bawah
ini.

C 5

Hasil pembacaan dari alat ukur di atas


adalah….

A. 1 V dan 25 A
B. 10 V dan 5 A
C. 2 V dan 5 A
D. 5 V dan 25 A
E. 5 V dan 1 A
8.
119. Tegangan 1 Volt, diberikan pada ujung-ujung
sebuah resistor 10 ohm selama 20 s. Arus
listrik yang lewat melalui kawat dalam selang
waktu ini adalah… A 5
A. 0,1 A
B. 10 A
C. 100 A
D. 200 A
E. 240 A
12 Perhatikan tabel hasil percobaan C 5
berikut!

NO Tegangan Kuat Arus listrik


(volt) (ampere)
1 1,5 0,125
2 3,0 0,250
3 4,5 0,375
4 6,0 0,500
5 7,5 0,625
Berapakah nilai hambatan hasil percobaan
tersebut..

A. 9 ohm
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
B. 10 ohm
C. 12 ohm
D. 15 ohm
E. 18 ohm

1310. Perhatikan gambar berikut!

1Ω 3Ω
2Ω
4Ω

Besar hambatan pengganti rangkaian tersebut C 5


adalah…

A. 2 Ω
B. 3 Ω
C. 4 Ω
D. 6 Ω
E. 10 Ω
1411. Besar dan arah arus dalam rangkaian dan pada
titik cabang X ditunjukkan seperti dalam
gambar. 3,0 A
2,0 X Y
A
A
4,0 A
C 5
Besar dan arah arus dalam amperemeter untuk
kawat XY adalah….
A. 5,0 A dari X ke Y
B. 9,0 A dari Y ke X
C. 9,0 A dari X ke Y
D. 1,0 A dari X ke Y
E. 1,0 dari Y ke X
15 Perhatikan gambar rangkaian tertutup dibawah B 5
ini!

Apabila R1 = 2 ohm, R2 = 4 ohm dan R3 6


No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
ohm, maka kuat arus yang mangalir pada
rangkaian adalah …
A. 0,25 A
B. 0,50 A
C. 1,00 A
D. 1,50 A
E. 2,00 A
16 Perhatikan gambar di bawah ini.

6V 8V
2 4
C 5
besar kuat arus pada hambatan 2 ohm
adalah…Ampere

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
17 Pada rangkaian arus searah berikut!

D 5

besar arus listrik yang melalui lampu adalah…

A. 1,00 A
B. 1,50 A
C. 1,75 A
D. 2,25 A
E. 4,00 A
18 Perhatikan rangkaian listrik berikut! A 5

Sumber tegangan diganti dengan baterai 9


Volt. Agar arus yang dihasilkan tetap, yang
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
harus dilakukan adalah…

A. Mengganti R1 menjadi 22 Ω
B. Membuat R1, R2 dan R3 menjadi seri
C. Mengganti nilai masing-masing
resistor menjadi 12 Ω
D. Merangkai dua baterai menjadi seri
E. Merangkai dua baterai menjadi
parallel
1912. Empat buah lampu yang sama dirangkai
E
seperti pada gambar berikut ini.

A
B D
C
Karena sumber tegangan E, semua lampu
menyala. Jika lampu A dilepaskan dari
rangkaian tersebut, maka….
A. Lampu B, C, dan D menyala dengan
lebih terang. E 5
B. Lampu D lebih terang daripada
semula tetapi tidak seterang lampu B
dan C sekarang.
C. Lampu D lebih redup daripada semula
tetapi tidak seterang lampu B dan C
sekarang.
D. Lampu D lebih terang daripada
semula dan juga lebih terang daripada
lampu B dan C sekarang.
E. Lampu D lebih redup daripada semula
tetapi lebih terang daripada lampu B
dan C
20 Perhatikan rangkaian berikut ini! C 5

Jika lampu yang nilai hambatannya 4 Ω


dipasang secara paralel dengan resistor 4 Ω ,
maka perubahan tegangan yang benar
adalah…
No Pedoman Penskoran
SOAL Kunci Skor Maksimal
Jawaban
A. Terjadi penurunan tegangan pada
resistor 5 Ω
B. Terjadi penurunan tegangan pada
resistor gabungan 6 Ω
C. Terjadi penurunan tegangan pada
rangkaian gabungan lampu dan
resistor 4 Ω
D. Terjadi kenaikan tegangan pada
rangkaian gabungan lampu dan
resistor
E. Tidak terjadi perubahan tegangan
pada resistor 5 Ω
Skor Maksimum 90

b. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan bimbingan dan soal tambahan materi Gerak Lurus

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

1
Nama Indikator Bentuk Nilai
Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Ket.
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial

dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal) dan memberikan soal pengayaan berupa soal-soal
latihan UNBK, USBN dan SBMPTN yang berhubungan dengan materi Gerak
Lurus.
J. Bahan Ajar
ARUS LISTRIK

FENOMENA:

“Pada saat burung hinggap di atas kabel listrik, mereka tidak Pada dasarnya rangkaian listrik dibedakan menjadi dua, yaitu
akan kesetrum karena burung tersebut hanya hinggap pada sebuah kabel rangkaian listrik terbuka dan rangkaian listrik tertutup. Rangkaian
dan tidak menyebabkan terjadinya perubahan pada tegangan listrik kabel listrik terbuka adalah suatu rangkaian yang belum dihubungkan dengan
tersebut. Kaki mereka tidak menyentuh kabel netral atau ground (tanah). sumber tegangan, sedangkan rangkaian listrik tertutup adalah suatu
Jadi tidak ada aliran listrik melewati tubuh burung sehingga burung rangkaian yang sudah dihubungkan dengan sumber tegangan.
tidak akan kesetrum. Jika kita menyentuh kabel listrik seperti burung
yang mencengkeram kabel, maka kita juga tidak akan kesetrum tentunya
asalkan kaki kita tidak menyentuh tanah atau menggunakan alas kaki
yang merupakan isolator (plastik, sandal karet, dan lain-lain)”

Gambar 1. Rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup (Sumber : Setya


Nurachmandhani, 2009:179)

Pada rangkaian listrik tertutup, terjadi aliran muatan-muatan listrik. Aliran


muatan listrik positif identik dengan aliran air.

Gambar 1. Burung yang hinggap di kabel listrik PLN (sumber:


https://www.google.com/imgres? )
Gambar 3. Aliran elektron dalam rangkaian (sumber :
Gambar 2. Aliran muatan listrik positif dari A ke B identik dengan air Http://www.Scribd.com/mobile)
dari A ke B yang disebut arus listrik (Sumber : Setya Nurachmandhani,
2009:180) Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan
banyaknya muatan listrik yang mengalir. Kuat arus listrik merupakan
Muatan listrik positif mengalir dari titik berpotensial tinggi ke kecepatan aliran muatan listrik. Dengan demikian, yang dimaksud dengan
titik berpotensial rendah. Selanjutnya, aliran muatan listrik positif tersebut kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang melalui penampang
dinamakan arus listrik. Jadi, arus listrik merupakan aliran muatan positif suatu penghantar setiap satuan waktu. Bila jumlah muatan q melalui
dari potensial tinggi ke potensial rendah. Arus listrik terjadi apabila ada penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara matematis
perbedaan potensial. Menurut Ilmuwan fisika J.J. Thompson (1856– dapat ditulis sebagai berikut
1940), Muatan yang mengalir pada suatu penghantar bukanlah muatan
listrik positif, melainkan muatan listrik negatif yang disebut elektron.

Arah aliran elektron dari potensial rendah ke potensial tinggi


(berlawanan dengan arah aliran muatan positif). Namun hal ini tidak
menjadikan masalah, karena banyaknya elektron yang mengalir dalam
suatu penghantar sama dengan banyaknya muatan listrik positif yang
Keterangan:
mengalir, hanya arahnya yang berlawanan. Jadi, arus listrik tetap
I : kuat arus listrik (A)
didefinisikan berdasarkan aliran muatan positif yang disebut arus
q : muatan listrik yang mengalir (C)
konvensional.
t : waktu yang diperlukan (s)
satu coulomb adalah muatan listrik yang melalui sebuah titik dalam suatu
penghantar dengan arus listrik tetap satu ampere dan mengalir selama satu Contoh : Hambatan
sekon. Banyaknya elektron (n) yang menghaslilkan muatan 1 Coulomb
dapat dihitung sebagai berikut : Resistor Shunt Pada
Diketahui dalam waktu 1 menit, pada suatu penghantar mengalir
muatan sebesar 150 C. berapakah kuat arus yang mengalir pada
penghantar tersebut?
Diketahui : t = 1 menit = 60 s
q = 150 C
ditanyakan : I = …?
Jawab :

Mengukur Kuat Arus Listrik

Alat ukur kuat arus listrik yang harus dipasang dengan


menyisipkannya secara seri ke dalam rangkaian atau komponen listrik
yang akan diukur kuat arusnya disebut Amperemeter . Arus listrik
merupakan aliran electron-elektron melalui konduktor dari potensial
rendah ke potensial tinggi (disebut arus elektron).

Amperemeter harus mengukur kuat arus sebenarnya, karena itu


amperemeter ideal memiliki hambatan dalam nol. Pada pengukuran kuat
arus listrik, amperemeter disusun seri pada rangkaian listrik sehingga kuat
Charle A. de Coulomb Andre Marie Ampere arus yang mengalir melalui amperemeter sama dengan kuat arus yang
mengalir pada penghantar. Untuk memasang amperemeter DC dalam
Gambar 4. Coulomb dan Andre M. Ampere (sumber : rangkaian DC, harus diperhatikan hubungan polaritasnya. Jika polaritas
Http://www.fisika_net.com/) terbalik, meter tersebut tidak dapat mengukur arus atau tegangan, bahkan
bisa rusak.
Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai Gambar 6. Pengukuran arus listrik (sumber : www.necfec.or.th)
berikut.
Cara membaca hasil ukur amperemeter yaitu :
a. Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif
sumber tegangan (baterai).
b. Terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif
sumber tegangan (baterai).

Galvanometer adalah komponen utama yang menyusun sebuah


amperemeter dan voltmeter analog. Amperemeter disusun dari sebuah
galvanometer dan satu atau lebih resistor shunt yang dipasang paralel
dengan galvanometer.

Rc adalah hambatan kumparan galvanometer


Gambar 5. Rangkaian amperemeter (sumber : Tri Widodo, 2009:130)

Contoh : Hambatan Resistor


Shunt Pada Amperemater

Sebuah galvanometer memiliki arus skala penuh 0,100 mA dan hambatan


kumparan RC = 50,0 Ω, seperti ditunjukkan pada gambar. Galvanometer
ini digunakan bersamaan dengan sebuah resistor shunt untuk mendesain
sebuah amperemeter yang memiliki simpangan skala penuh untuk kuat
arus 80,0 mA. Tentukan hambatan resistor shunt.

SAKELAR DAN SEKERING


Amperemete
r
Rc =50,0 Ω Sakelar adalah alat yang berfungsi menghubungkan dan
G memutuskan arus listrik dalam waktu sementara. Dalam rangkaian listrik,
sakelar dipasang secara seri. Ketika sakelar bekerja, rangkaian listrik
IG = 0,1 mA
tertutup dan arus listrik mengalir. Ketika sakelar tidak bekerja, maka
Rsh B rangkaian listrik menjadi terbuka, sehingga arus listrik tidak mengalir.
A

I = 80,0 mA

Stategi :

Hambatan resistor shunt Rsh dapat dihitung jika hambatan kumparan RC


dan hasil bagi kuat arus skala penuh amperemeter dan galvanometer (n =
I/IG) diketahui. Gambar 7. Simbol sakelar satu kutub dan sakelar tukar (sumber : Setya
Nurachmandani, 2009:183)
Jawab :
Sekering adalah alat yang fungsi sebagai pemutus arus listrik secara
kita hitung dulu n : otomatis. Sekering terbuat dari logam bertitik lebur rendah yang berupa
kawat halus. Jika arus listrik yang lewat terlalu besar atau melebihi
kapasitas, maka kawat ini akan meleleh dan putus sehingga aliran arus
listrik akan berhenti. Misalnya, jika terjadi korsleting (hubungan pendek),
maka kuat arus akan membesar. Arus yang besar ini dapat memanaskan
Kemudian kita hitung hambatan resistor shunt :
kawat sekering sampai meleleh dan akhirnya putus. Sekering tidak hanya
dipasang pada instalasi listrik rumah tangga saja, tetapi juga dipasang listrik (tegangan) timbul karena dua benda yang memiliki potensial listrik
pada alat-alat listrik yang lain, seperti televisi, komputer, dan radio. berbeda dihubungkan oleh suatu penghantar. Beda potensial ini berfungsi
untuk mengalirkan muatan dari satu titik ke titik lainnya. Satuan beda
potensial adalah volt (V). Secara matematis beda potensial dapat
dituliskan sebagai berikut.

Keterangan:
V : beda potensial (V)
W : usaha/energi (J)
Gambar 8. Sekering (sumber : Setya Nurachmandani, 2009:184)
q : muatan listrik (C)
Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik disebut
voltmeter. Saat mengukur beda potensial listrik, voltmeter harus dipasang
secara paralel dengan benda yang diukur beda potensialnya. Untuk
memasang voltmeter, Anda tidak perlu memotong rangkaian, namun
cukup menghubungkan ujung yang potensialnya lebih tinggi ke kutub
Gambar 9. simbol sekering sumber : Setya Nurachmandani, 2009:184) positif dan ujung yang memiliki potensial lebih rendah ke kutub negatif.
Perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan
dengan ke kutub positif (“+” atau merah) dan titik yang potensialnya lebih
rendah harus dihubungkan ke kutub negative (“-“ atau negatif). Jika
BEDA POTENSIAL (tegangan)
dihubungkan dengan polaritas terbalik, jarum penunjuk aka menyimpang
Beda sedikit di kiri tanda nol. Periksa hubungan polaritas jika ini terjadi pada
potensial listrik adalah perbedaan tegangan antara dua titik dalam percobaan atau eksperimen.
rangkaian tertutup. Suatu benda dikatakan mempunyai potensial listrik Cara membaca hasil ukur voltmeter yaitu :
lebih tinggi daripada benda lain, jika benda tersebut memiliki muatan
positif lebih banyak daripada muatan positif benda lain. Beda potensial
Voltmeter disusun dari sebuah galvanometer dan satu atau lebih resistor
seri/front (resistor muka), yang dipasang dengan galvanometer dan
besarnya resistor muka dirumuskan :

dimana RC adalah hambatan dalam galvanometer.

Alat yang sekaligus dapat mengukur kuat arus, tegangan, dan hambatan,
baik DC maupun AC disebut multimeter atau multitester. Multimeter
ada dua jenis yaitu analog dan digital.

Gambar 11. Multimeter analog dan multimeter digital. (sumber :


www.necfec.or.th)

Ga
mbar 10. Rangkaian voltmeter (sumber : Tri Widodo, 2009:130) Contoh : Hambatan Resistor
Front/Seri Pada Voltmeter
Sebuah galvanometer memiliki arus skala penuh 0,100 mA dan hambatan Akhirnya, kita hitung hambatan resistor Rs :
RC = 50,0 Ω. Tentukan hambatan Rs yang harus dipasang seri dengan
kumparan galvanometer untuk menghasilkan sebuah voltmeter yang
memiliki tegangan skala penuh 500 mV.

Voltmeter harus mengukur tegangan sebenarnya, sehingga voltmeter ideal


memiliki hambatan dalam tak terhingga (sangat besar).
RS RC = 50,0
V

A B
Strategi : I = 0,100 Sebaiknya Andaadalah
Wattmeter Tahualat
Apa Itudaya
ukur Wattmeter!!!
listrik. Satuan daya listrik
mAseri Rs dapat dihitung jika hambatan kumparan
Hambatan resistor dalam satuan SI adalah watt (W) . Susunan wattmeter untuk mengukur
galvanometer RC dan hasil bagi tegangan skala penuh voltmeter V dan daya yang dikeluarkan oleh suatu hambatan R seperti gambar berikut.
tegangan skala penuh galvabometer (VG = IG .RC) diketahui.

Jawab :

Mula-mula kita hitung tegangan skala penuh galvanometer dengan hukum


Ohm.

Kemudian kita hitung n : Gambar 12. Susunan wattmeter untuk mengukur daya yang dikeluarkan
oleh suatu hambatan R (sumber : Palupi, 2009:165)
Daya P dapat diperoleh dari hasil pembacaan tegangan listrik V dan arus I
secara bersamaan.
HAMBATAN LISTRIK

1. Hambatan Listrik
Suatu penghantar dikatakan mempunyai hambatan satu ohm apabila
dalam penghantar tersebut mengalir arus listrik sebesar satu ampere
yang disebabkan adanya beda potensial di antara ujung-ujung
penghantar sebesar satu volt.

Jenis-jenis hambatan (resistor) , antara lain, resistor tetap dan resistor


variabel.
(sumber : Setya Nurachmadani, 2009:192)
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat nikrom
tipis, nilai hambatannya disimbolkan Warna Warna pada pita ke-1 menunjukkan angka pertama, pita ke-2
dengan warna-warna yang melingkar pada menunjukkan angka ke-2, pita ke-3 menunjukkan banyaknya angka nol,
kulit luarnya. Simbol warna-warna dan pita ke-4 menunjukkan tingkat akurasi. Resistor tetap yang
tersebut mempunyai arti sesuai dengan dipasang pada rangkaian listrik seperti radio, televisi, dan komputer
letaknya. berfungsi untuk mengatur kuat arus listrik dan beda potensial pada nilai-
nilai tertentu sehingga komponen-komponen listrik pada rangkaian
Pada resistor tetap yang biasanya dibuat dari karbon atau kawat tersebut dapat berfungsi dengan baik.
nikrom tipis, nilai hambatannya disimbolkan denga warna-warna yang
melingkar pada kulit luarnya. Simbol warna-warna tersebut Resistor variabel yang kita kenal ada dua, yaitu resistor variabel tipe
mempunyai arti sesuai dengan letaknya. berputar dan bergeser (rheostat). Pada prinsipnya, cara kerja kedua
resistor ini adalah sama, yaitu memutar atau menggeser kontak luncur
Tabel. Kode warna pita resitor untuk menambah atau mengurangi nilai hambatan sesuai kebutuhan.
Gambar 13. Macam-macam resistor variable (sumber : Setya
Nurachmadani, 2009:193) Gambar 14. Cara mengukur hambatan suatu kawat atau resistor (sumber
: Setya Nurachmadani, 2009:194)
Mengukur hambatan
b. Mengukur Hambatan Secara Tidak Langsung
Untuk mengukur hambatan listrik ada dua cara, yaitu secara langsung dan
tidak langsung. Selain menggunakan multimeter, Anda juga dapat
menggabungkan voltmeter dan amperemeter secara bersama-sama pada
a. Mengukur Hambatan Secara Langsung
rangkaian listrik yang diukur hambatannya. Voltmeter dipasang secara
Anda tentu telah mengenal multimeter, yaitu alat yang dapat paralel, sedangkan amperemeter dipasang seri dengan benda yang akan
digunakan untuk mengukur kuat arus, beda potensial, dan hambatan. diukur hambatannya.
Untuk mengukur hambatan dengan menggunakan multimeter, terlebih
dahulu kita putar sakelar pilih pada multimeter ke arah yang bertanda R.
Dengan demikian, multimeter telah berfungsi sebagai ohmmeter
(pengukur hambatan). Hubungkan ujung-ujung terminal multimeter
dengan ujung-ujung benda yang akan diukur hambatannya, kemudian
perhatikan skala yang ditunjukkan pada multimeter.

Gambar 15. Cara mengukur hambatan secera tidak langsung (sumber :


Setya Nurachmadani, 2009:194)
Setelah rangkaian terpasang seperti terlihat pada Gambar di atas, bacalah
skala yang ditunjukkan voltmeter maupun amperemeter, kemudian umumnya
hitunglah nilai hambatan R dengan persamaan hukum ohm (dapat Anda
pelajari pada materi selanjutnya)! Berdasarkan persamaan tersebut, terlihat bahwa apabila kawat
penghantar makin panjang dan hambatan jenisnya makin besar, maka nilai
hambatannya bertambah besar. Tetapi apabila luas penampang kawat
Hambatan Listrik Pada Kawat penghantar makin besar, ternyata nilai hambatannya makin kecil. Untuk
nilai hambatan jenis suatu penghantar besar kecilnya sudah ditentukan
para ilmuwan. Perhatikan Tabel berikut!
Kawat penghantar yang dipakai pada kawat listrik pasti
mempunyai hambatan, meskipun nilainya kecil. Hambatan listrik suatu
kawat penghantar dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu suhu, panjang kawat

(l), hambatan jenis kawat ( ), dan luas penampang kawat (A). Untuk
Suhu tetap berlaku rumus :

Keterangan:

R : hambatan kawat penghantar (Ω)


l : panjang kawat penghantar (m)
A : luas penampang kawat penghantar (m2)
ρ : hambatan jenis kawat penghantar (Ω m)
R-5. PENGEMBANGAN RPP

Rubrik ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil pengembangan RPP

Langkah-langkah penilaian hasil kajian:


1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta Pembekalan pada LK-5!
2. Berikan nilai pada hasil kajian berdasarkan penilaian Anda terhadap hasil kerja peserta
sesuai rubrik berikut!

A. Kegiatan Praktik
1. Menuliskan KD pengetahuan dan keterampilan dengan tepat.
2. Menuliskan Tujuan Pembelajaran dengan tepat.
3. Menuliskan materi, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran dengan tepat.
4. Menuliskan langkah-langkah pembelajaran yang runut sesuai sintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikan saintifik, dimensi pengetahuan, aspek HOTS dan kecakapan abad 21
dalam kegiatan pembelajaran.
6. Menuliskan penilaian dengan tepat.
7. Menuliskan bahan dengan tepat.

Rubrik Penilaian:
Nilai Rubrik
90  nilai 100
Tujuh aspek sesuai dengan kriteria
80  nilai 90 Enam aspek sesuai dengan kriteria, satu aspek kurang sesuai
70  nilai 80 Lima aspek sesuai dengan kriteria, dua aspek kurang sesuai
60  nilai 70 Empat aspek sesuai dengan kriteria,tiga aspek kurang sesuai
<60 Dua aspek sesuai dengan kriteria, empat aspek kurang sesuai

Anda mungkin juga menyukai