Anda di halaman 1dari 110

Pengertian

Asam dan
Basa
Pengertian Asam

Kata asam (acid) berasal dari bahasa Latin acidus yang


berarti mempunyai rasa asam.
Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan
ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam
ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang
dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin
kuat sifat asamnya.

2
Ciri- Ciri Asam
1. Rasa masam jika dicicipi (jangan menguji asam
kuat dengan mencicipinya)
2. Derajat keasaman lebih kecil dari 7 (pH < 7)
3. Terasa menyengat jika disentuh, terutama asam
kuat
4. Reaksi dengan logam bersifat korosif (menyebabkan
karat, dapat pula merusak jaringan kulit/iritasi
dan melubangi benda yang terbuat dari kayu atau
kertas jika konsentrasinya tinggi)
5. Merupakan larutan elektrolit sehingga dapat
menghantarkan arus listrik.

3

Sifat Asam
Mempunyai rasa asam
Mengubah lakmus biru menjadi merah
Bersifat korosif, dapat melarutkan berbagai
logam
Dapat melarutkan batu kapur menghasilkan
gas karbon dioksida

4
Pengertian Basa

Basa (alkali) berasal dari bahasa Arab


yang berarti abu. Basa kalau menurut
Arrhenius ialah senyawa yang terlarut
dalam air yang sudah menghasilkan ion
hidroksida (OH). Semakin banyaknya jumlah
ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat
lah sifat basanya. Basa juga dapat
menetralisasikan asam (H+) dan
menghasilkan air (H20).

5
Ciri- Ciri Basa
1. Rasa pahit jika dicicipi
2. Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat
3. Tingkat keasaman lebih besar dari 7 (pH > 7)
4. Terasa licin di kulit (jangan menguji basa kuat
dengan menyentuhnya)
5. Memiliki sifat kaustik yaitu merusak kulit jika
kadar basanya tinggi
6. Dapat mengemulsi minyak
7. Merupakan elektrolit, larutannya dapat
menghantarkan arus listrik

6

Sifat Basa
Rasanya pahit
Mengubah lakmus merah menjadi biru
Bereaksi dengan lemak membentuk sabun.
Menetralkan sifat asam
Bersifat korosif, khususnya basa kuat.

7
Teori Asam-Basa

8
Teori Arrhenius

Konsep asam basa Arrhenius dikemukakan oleh Svante


Arrhenius pada 1884, asam adalah suatu senyawa yang bila
dilarutkan dalam air akan meningkatkan konsentrasi ion
hidrogen (H+) di atas nilainya dalam air murni.
Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ, yang dalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut.

HxZ ⎯⎯→ x H+ + Zx–

9
10
Basa Arrhenius adalah hidroksida logam, M(OH)x, yang
dalam air terurai sebagai berikut.
M(OH)x ⎯⎯→ Mx+ + x OH–
Jumlah ion OH– yang dapat dilepaskan oleh satu
molekul basa disebut valensi basa.

11
12
Teori Brønsted–Lowry

Pada tahun 1923, Johannes N. Brønsted dan Thomas M.


Lowry secara terpisah mengajukan definisi asam dan basa
yang lebih luas. Konsep yang diajukan tersebut
didasarkan pada fakta bahwa reaksi asam–basa melibatkan
transfer proton (ion H+) dari satu zat ke zat lainnya
Jadi, menurut definisi asam basa Brønsted–Lowry,
◌ asam adalah donor proton.
◌ basa adalah akseptor proton.

13
HCl(aq) + H2O(l) → Cl−(aq) + H3O+(aq)
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)

14
Kelebihan definisi oleh Brønsted–Lowry dibanding
definisi oleh Arrhenius adalah dapat menjelaskan
reaksi-reaksi asam–basa dalam fase gas, padat, cair,
larutan dengan pelarut selain air, ataupun campuran
heterogen.

Kelemahan teori ini adalah tidak dapat menjelaskan


asam-asam yang tidak mengandung hidrogen, atau reaksi
yang tergolong asam-basa namun tidak melibatkan
hidrogen.

15
Teori Lewis

Tahun 1923, G. N. Lewis mengemukakan teori asam basa


yang lebih luas dibanding kedua teori sebelumnya dengan
menekankan pada pasangan elektron yang berkaitan dengan
struktur dan ikatan. Menurut definisi asam basa Lewis,
1. asam adalah akseptor pasangan elektron.
2. basa adalah donor pasangan elektron.

16
Sebagai contoh, reaksi antara BF3 dan NH3 merupakan
reaksi asam–basa, di mana BF3 sebagai asam Lewis dan
NH3 sebagai basa Lewis.

17

Kelebihan definisi asam basa Lewis adalah dapat
menjelaskan reaksi-reaksi asam–basa lain dalam
fase padat, gas, dan medium pelarut selain air
yang tidak melibatkan transfer proton.

18
Teori HSAB

HSAB adalah singkatan dari Hard and Soft (Lewis) Acids


and Bases, atau secara sederhana dapat kita sebut
sebagai teori asam dan basa keras dan lunak. Teori ini
pertama kali dikemukakan oleh Ralph Pearson pada awal
1960-an

19
20
21
Asam Kuat
dan Basa
Kuat
Asam Kuat

Asam kuat yaitu senyawa asam yang dalam larutannya


terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi
asam kuat merupakan reaksi berkesudahan.

HA(aq) ⎯⎯→ H+(aq) + A–(aq)

contoh: HCl, HBr, HI, HNO3, HClO4, H2SO4

23
HCl(aq) ⇒ H+(aq) + Cl-(aq)
HBr(aq) ⇒ H+(aq) + Br-(aq)
HI(aq) ⇒ H+(aq) + I-(aq)
HNO3(aq) ⇒ H+(aq) + NO3-(aq)
H2SO4(aq) ⇒ 2H+(aq) + SO4^2-(aq)
HClO3(aq) ⇒ H+(aq) + ClO3-(aq)
HClO4(aq) ⇒ H+(aq) + ClO4-(aq)

24
Tetapan ionisasi asam Ka dapat dirumuskan seperti
berikut.

25
Dalam air, hampir seluruh asam kuat terurai menjadi
ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi α ≈ 1.

26
Basa Kuat

Basa kuat yaitu senyawa basa yang dalam larutannya


terion seluruhnya menjadi ion-ionnya. Reaksi ionisasi
basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara umum,
ionisasi basa kuat dirumuskan sebagai berikut.

M(OH)x(aq) ⎯⎯→ Mx+(aq) + x OH–(aq)

contoh: NaOH, KOH, LiOH, RbOH, CsOH, Mg(OH)2, Ca(OH)2,


Sr(OH)2, Ba(OH)2

27
LiOH ⇒ Li+ + OH-
NaOH ⇒ Na+ + OH-
KOH ⇒ K+ + OH-
RbOH ⇒ Rb+ + OH-
CsOH ⇒ Cs+ + OH-
Mg(OH)2 ⇒ Mg^2+ + 2OH-
Ca(OH)2 ⇒ Ca^2+ + 2OH-
Sr(OH)2 ⇒ Sr^2+ + 2OH-
Ba(OH)2 ⇒ Ba^2+ + 2OH-

28
Tetapan ionisasi basa Kb dapat dirumuskan seperti
berikut

Dalam air, hampir seluruh basa kuat terurai menjadi


ion-ionnya, sehingga derajat ionisasi α ≈ 1. Dengan
demikian, nilai Kb dari basa kuat sangat besar.

29
Rumus Konsentrasi basa kuat atau [OH-]:

30
Contoh Soal

Tentukan konsentrasi ion H+ dalam masing-masing larutan berikut.


a. H2SO4 0,02 M
b. HNO3 0,1 M
Jawaban:
a. H2SO4 → 2H+ + SO42–
[H+] = x · [HA] = 2 · 0,02 = 0,04 M
b. HNO3 → H+ + NO3–
[H+] = x · [HA] = 1 . 0,1 = 0,2 M

31
Tentukan konsentrasi ion OH– masing-masing larutan berikut.
a. Ca(OH)2 0,02 M
b. KOH 0,004 M

Jawaban:
a. Ca(OH)2 → Ca2+ + 2OH–
[OH–] = x . [M(OH)] = 2 . 0,02 = 0,04 M
b. KOH → K+ + OH–
[OH–] = x . [M(OH)] = 1 . 0,004 = 0,004 M

32
Instructions for use

EDIT IN GOOGLE SLIDES EDIT IN POWERPOINT®


Click on the button under the Click on the button under the presentation
presentation preview that says preview that says "Download as PowerPoint
"Use as Google Slides Theme". template". You will get a .pptx file that you
can edit in PowerPoint.
You will get a copy of this
document on your Google Drive Remember to download and install the fonts
and will be able to edit, add or used in this presentation (you’ll find the
delete slides. links to the font files needed in the
Presentation design slide)
You have to be signed in to your
Google account.

More info on how to use this template at www.slidescarnival.com/help-use-presentation-template

This template is free to use under Creative Commons Attribution license. You can keep the Credits
slide or mention SlidesCarnival and other resources used in a slide footer.

33
Thank You

34
Asam Lemah
&
Basa Lemah

PRESENTER: HABIB ARROFI


Asam Lemah
Asam lemah adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika
sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar
HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, hanya sebagian asam lemah terurai
menjadi ion-ionnya, sehingga derajat ionisasinya 0 < α < 1. Dalam air, sebuah asam lemah
terdisosiasi sebagai berikut

Contoh asam lemah: H3PO4, H2SO3, HNO2, CH3COOH, HF, HCN, HNO2, H2ClO,
H2S, dan masih banyak lagi

PRESENTER: HABIB ARROFI


2H3PO4(aq) ⇌ 3H2+(aq) + 2PO43-(aq)

2HF(aq) ⇌ H2+(aq) + 2F-(aq)

H2ClO(aq) ⇌ H2+(aq) + ClO2-(aq)

PRESENTER: HABIB ARROFI


Konstanta asam (Ka) pada asam lemah
HA(aq) ⇌ H+(aq) + A−(aq)
Mula-mula : Ma

Reaksi αMa αMa αMa

: nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan Ka untuk asam
Jika
Setimbang
lemah dapat ditulis(1seperti
− α)Maberikut:
αMa αMa

PRESENTER: HABIB ARROFI


Konstanta asam (Ka) pada asam lemah
Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion H+ dapat digunakan nilai Ka ataupun nilai α

atau

PRESENTER: HABIB ARROFI


Basa Lemah
Basa lemah adalah basa yang pada saat dilarutkan dalam air, tidak terionisasi sepenuhnya.
Dalam air. hanya sebagian basa lemah terurai menjadi ion-ionnya, sehingga derajat
ionisasinya 0 < α < 1.

LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)


Contoh basa lemah: NaHCO3, NH4OH, NH3, Fe(OH)2, NH2OH, Al(OH)3, Fe(OH)3

PRESENTER: HABIB ARROFI


NH4+(aq) +OH-
NH4OH(aq)

(aq)

Al(OH)3(aq) ⇌ Al3+(aq) + 3OH-(aq)

Fe(OH)3(aq) Fe3+(aq) + 3OH-


⇌ (aq)

PRESENTER: HABIB ARROFI


Konstanta basa (Kb) pada basa lemah
LOH(aq) ⇌ L+(aq) + OH−(aq)
Mula-mula : Mb

Reaksi αMb αMb αMb

:
Jika nilai α sangat kecil (α ≪ 1), maka dapat diasumsikan nilai (1 − α) ≈ 1, sehingga persamaan Kb untuk basa
Setimbang (1 − α)Mb αMb αMb
lemah dapat ditulis seperti berikut:
:

PRESENTER: HABIB ARROFI


Konstanta basa (Kb) pada basa lemah
Jadi, untuk menghitung konsentrasi ion OH− dapat digunakan nilai Kb ataupun
nilai α

atau

PRESENTER: HABIB ARROFI


PH Larutan

PRESENTER: HABIB ARROFI


pH (Power of Hydrogen) adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat
keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma
aktivitas ion hidrogen (H+) yang terlarut. Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+, semakin asam larutan
tersebut.tahun 1909, Søren P. L. Sørensen mengusulkan suatu konsep pH yang menyatakan
derajat keasaman larutan sebagai fungsi konsentrasi ion H+ dalam larutan. Fungsi pH
dinyatakannya sebagai negatif logaritma dari konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Konsentrasi ion OH− juga dapat dinyatakan sebagai fungsi pOH. Meskipun dapat dilihat dari
konsentrasi ion OH−, tingkat kebasaan larutan umumnya tetap dinyatakan dengan pH.
Semakin basa larutan, semakin besar konsentrasi ion OH−, semakin kecil nilai pOH, dan
semakin besar nilai pH.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Untuk air murni, pada suhu 25°C, nilai Kw (tetapan kesetimbangan air) adalah 1,0 × 10−14. Jadi,
pKw = 14, sehingga persamaan pKw dapat ditulis sebagai:
pH + pOH = 14

PRESENTER: HABIB ARROFI


Contoh Soal
Suatu larutan HCl 0,1 M. Hitung pH larutan HCl tersebut!

Pembahasan:
HCl merupakan asam kuat
Dalam larutan HCl ion H+ berjumlah 1 (satu), maka: [H+] = 1
x 0, 1 = 0,1
pH = -log [H+]
pH = -log 0,1
= -log 10^-1
=1

PRESENTER: HABIB ARROFI


Contoh Soal

Hitunglah pH larutan CH3COOH 0.1M (Ka=10^-5)

Pembahasan:

PRESENTER: HABIB ARROFI


Contoh Soal
Hitunglah pH larutan Ca(OH)2 0,001 M

Pembahasan:
Ca(OH)2(aq) → Ca2+(aq) + 2OH−(aq)

[OH−] = 2 × [Ca(OH)2]
= 2 × 0,001 M
= 0,002 M

pOH = − log (0,002) pH = 14 − pOH


= 14 – (3 – log 2)
= − log (2 × 10−3)
= 3 – log 2 Jadi, pH = 11 + log 2

PRESENTER: HABIB ARROFI


Latihan Soal

Suatu larutan asam lemah CH3COOH 0,02M memiliki pH=4, berapakah persentase ion yang
terionisasi dalam larutan tersebut?

PRESENTER: HABIB ARROFI


Latihan Soal
Pembahasaan:
pH=4
-log[H+] = 4
[H+] = 10^-4

[H+]= Ma x α 10^-
4 = 0,02 x α
α = 5x10^-3
persentase ion yang terionisasi= 5x10^-3 x 100%
= 0,5%

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pengenceran,
Pencampuran, dan
Reaksi Asam Basa

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pengenceran Asam Basa
Apabila ada larutan asam ditambah air maka dinamakan pengenceran, begitu juga kalau ada larutan
basa ditambah dengan air.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pengenceran Asam Basa
kedalam 100 mL larutan H2SO4 0,1 M ditambahkan 400 mL air, maka hitunglah PH campuran yang
terjadi !

Penyelesaian :
M1 . V1 = M2 . V2 0,1 x
100 = M2 x 500
M2 = 10 / 500 = 0,02
[H+] = a . M2 pH = – log [H+] pH
[H+] = 2 . 0,02 = – log 4.10-2 pH =
[H+] = 0,04 2 – log 4
[H+] = 4.10-2

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pencampuran
Asam Basa

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pencampuran Asam Basa
Kedalam 200 mL larutan H2SO4 0,1 M ditambahkan lagi 600 mL larutan H2SO4 0,2 M, maka PH
campuran yang terjadi adalah ?
Penyelesaian :
M1 . V1 + M2 . V2 = M3 . V3
0,1 . 200 + 0,2 . 600 = M3 . 800
20 + 120 = M3 . 800
M3 = 140 / 800 = 0,175 M
[H+] = x . Ma pH = – log[H+]
[H+] = 2 . 0,175 pH = – log 3,5.10-1
[H+] = 0,35 pH = 1 – log 3,5
[H+] = 3,5.10-1

PRESENTER: HABIB ARROFI


Reaksi Asam Basa
Untuk menentukan pH ketika larutan asam kuat ditambah ke dalam larutan basa kuat
maka harus dibuat reaksi terlebih dahulu, reaksinya adalah :

Asam kuat + Basa kuat → Garam +Air

Catatan :
Kalau hasil reaksinya sisa asam kuat maka pakai rumus → [H+] = x . Ma Kalau hasil
reaksinya sisa basa kuat maka pakai rumus → [OH–] = x . Mb Kalau dua-duanya
habis bereaksi maka pH = 7

PRESENTER: HABIB ARROFI


Reaksi Asam Basa
kedalam 100 mL larutan H2SO4 0,1 M direaksikan dengan 400 mL larutan NaOH 0,1 M maka pH campuran yang
terjadi adalah ?

Penyelesaian :
H2SO4 + 2 NaOH → Na2SO4 + 2 H2O [NaOH] camp = mol / Vcamp [NaOH]
M : 10 mmol 40 mmol – – camp = 20 mmol / 500 mL [NaOH]
R : 10 mmol 20 mmol 10 mmol 20 mmol camp = 0,04 M
S: – 20 mmol 10 mmol 20 mmol
[OH–] = x . Mb
[OH–] = 1 . 0,04
pOH = – log [OH–] pH = 14 – POH [OH–] = 0,04
pOH = – log 4.10-2 pH = 14 – (2 – log4) [OH–] = 4.10-2
pOH = 2 – log 4 pH = 12 + log 4

PRESENTER: HABIB ARROFI


Larutan Penyangga

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pengertian Larutan Penyangga
Larutan penyangga adalah suatu sistem larutan yang dapat mempertahankan nilai pH
larutan agar tidak terjadi perubahan pH yang berarti oleh karena penambahan asam atau basa
maupun pengenceran. Larutan ini disebut juga dengan larutan buffer. Hal ini terjadi sebagaimana
dalam larutan ini terdapat zat-zat terlarut bersifat “penahan” yang terdiri dari komponen asam dan
basa. Komponen asam akan menahan kenaikan pH sedangkan komponen basa akan menahan
penurunan pH.

PRESENTER: HABIB ARROFI


JenisLarutanPenyangga

Larutan penyangga asam


Larutan buffer asam mempertahankan pH pada suasana asam
(pH < 7). Larutan buffer asam terdiri dari komponen asam lemah
(HA) dan basa konjugasinya (A−). Larutan seperti ini dapat diperoleh
dengan:
1. mencampurkan asam lemah (HA) dengan garam basa
konjugasinya (LA, yang dapat terionisasi menghasilkan ion A−)
2. mencampurkan suatu asam lemah dalam jumlah berlebih
dengan suatu basa kuat sehingga bereaksi menghasilkan garam
basa konjugasi dari asam lemah tersebut. PRESENTER: HABIB ARROFI
JenisLarutanPenyangga
Larutan penyangga asam
larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO− Dalam
larutan tersebut, terdapat kesetimbangan kimia:
CH3COOH(aq) ⇌ CH3COO−(aq) + H+(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah kiri, sehingga reaksi mengarah pada
pembentukan CH3COOH. Dengan kata lain, asam yang ditambahkan akan dinetralisasi oleh komponen basa
konjugasi (CH3COO−).
Pada penambahan basa (OH−), kesetimbangan akan bergeser ke arah kanan, yakni reaksi pembentukan
CH3COO− dan H+, sebagaimana untuk mempertahankan konsentrasi ion H+ yang menjadi berkurang karena
OH− yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk H2O. Dengan kata lain, basa yang ditambahkan akan
dinetralisasi oleh komponen asam lemah (CH3COOH).

PRESENTER: HABIB ARROFI


JenisLarutanPenyangga
Larutan penyangga basa
Larutan buffer basa mempertahankan pH pada suasana basa (pH > 7). Larutan buffer basa terdiri
dari komponen basa lemah (B) dan basa konjugasinya (BH+). Larutan seperti ini dapat diperoleh
dengan:
1. mencampurkan basa lemah (B) dengan garam asam konjugasinya (BHX, yang dapat terionisasi
menghasilkan ion BH+)
2. mencampurkan suatu basa lemah dalam jumlah berlebih dengan suatu asam kuat sehingga
bereaksi menghasilkan garam asam konjugasi dari basa lemah tersebut.
Contoh: larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+

PRESENTER: HABIB ARROFI


JenisLarutanPenyangga

Larutan penyangga basa


arutan penyangga yang
mengandung NH3 dan
NH4+ Dalam larutan
tersebut, terdapat
kesetimbangan:
NH3(aq) + H2O(l) ⇌ NH4+(aq) + OH−(aq)
Pada penambahan asam (H+), kesetimbangan akan bergeser ke arah
kanan, yakni reaksi pembentukan NH4+ dan OH−, sebagaimana untuk
mempertahankan konsentrasi ion OH− yang menjadi berkurang karena H+
yang ditambahkan bereaksi dengan OH− membentuk H2O. Dengan kata lain,
PRESENTER: HABIB ARROFI
pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga
asam

Jika a = jumlah mol asam lemah, g = jumlah mol basa konjugasi, dan V = volum larutan penyangga,

PRESENTER: HABIB ARROFI


pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga asam


Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 10 mL larutan
CH3COOH 0,1 M dengan 10 mL larutan CH3COONa 1 M

Penyelesaian:

PRESENTER: HABIB ARROFI


pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga basa


Jika b = jumlah mol basa lemah,
g = jumlah mol asam konjugasi, dan V =
volum larutan penyangga,

PRESENTER: HABIB ARROFI


pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga basa


Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 40 mL larutan NH3 0,1 M
dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M (kb=10^-5)

Penyelesaian:

PRESENTER: HABIB ARROFI


pH Larutan Penyangga

Larutan penyangga basa


Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan 40 mL larutan NH3 0,1 M
dengan 4 mL larutan NH4Cl 0,1 M

Penyelesaian:

PRESENTER: HABIB ARROFI


Soal Latihan

Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 200 mL larutan NH4OH 0,1 M dengan 100
mL larutan NH4Cl 0,1 M. pH larutan yang terjadi adalah…. (Diketahui Kb NH4OH = 1 x 10-5)

PRESENTER: HABIB ARROFI


Soal Latihan

PRESENTER: HABIB ARROFI


Sifat Larutan Penyangga

Penambahan sedikit asam maupun basa tidak akan merubah pH larutan.


Pengenceran atau penambahan air tidak merubah pH larutan.
Kekuatan larutan untuk mempertahankan pH dipengaruhi oleh banyak
sedikitnya mol.
Nilai Ka tidak berubah pada suhu yang tetap.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Penambahan Asam Pada Larutan Penyangga
Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH₃COOH 0,1 M dengan 50
mL larutan NaCH₃COO 0,1 M (Ka = 1 x 10⁻⁵). Berapa pH larutan tersebut jika ditambah 10 mL
larutan HCl 0,1 M?

Mula 5 mmol 1 mmol 5 mmol


Reaksi 1 mmol 1mmol 1 mmol
Akhir 4 mmol - 6 mmol

[H⁺] = 1,5 x 10⁻⁵


pH = 5 - log 1,5

PRESENTER: HABIB ARROFI


Penambahan Basa Pada Larutan Penyangga
Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH₃COOH 0,1 M dengan 50
mL larutan NaCH₃COO 0,1 M (Ka = 1 x 10⁻⁵). Berapa pH larutan tersebut jika ditambah 10 mL
larutan NaOH 0,1 M?

Mula 5 mmol 1 mmol 5 mmol


Reaksi 1 mmol 1mmol 1 mmol
Akhir 4 mmol - 6 mmol

[H⁺] = 0,67 x 10⁻⁵


pH = 5 - log 0,67

PRESENTER: HABIB ARROFI


Pengenceran Pada Larutan Penyangga
Suatu larutan penyangga dibuat dengan mencampurkan 50 mL larutan CH₃COOH 0,1 M dengan 50
mL larutan NaCH₃COO 0,1 M (Ka = 1 x 10⁻⁵). Berapa pH larutan tersebut jika ditambah air sebanyak
10 mL?

V₁M₁ = V₂M₂

[CH₃COOH] =
pH= -log
[NaCH₃COO] = pH=5

PRESENTER: HABIB ARROFI


Fungsi Larutan Penyangga

Adanya larutan buffer ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-
obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat Fungsi
penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan
tubuh.
Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem
penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4– dan HPO42- yang dapat
bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat
menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Fungsi Larutan Penyangga

Menjaga pH pada plasma darah agar berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45, yaitu dari ion
HCO3–denganion Na+. Apabila pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami alkalosis, akibatnya
terjadi hiperventilasi / bernapas berlebihan, mutah hebat. Apabila pH darah kurang dari 7,35
akan mengalami acidosis akibatnya jantung, ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi (asambenzoat
dengan natrium benzoat).

PRESENTER: HABIB ARROFI


Fungsi Larutan Penyangga
Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari- hari seperti
pada obat tetes mata.

PRESENTER: HABIB ARROFI


Sifat indikator: terjadi perubahan warna dalam
larutan, baik yang bersifat asam maupun yang
bersifat basa.

Perubahan warna tidak terjadi secara draktis,


a
melainkan terjadi secara perlahan-lahan, sesuai
dengan terjadinya perub han pH dalam larutan.

Perubahan pH larutan yang menyebabkan terjadinya


perubahan warna indikator disebut daerah (interval) pH
Contoh perubahan warna indikator pada pH 0-14
Indikator tunggal berwarna satu
Hanya menunjukkan satu warna
saja pada pH tertentu
Indikator
tunggal Misal: fenolftalein (pp)
Indikator tunggal berwarna dua
Indikator
Dalam larutan yang bersifat asam da
n
basa memberikan dua warna yang
Indikator
berbeda
campuran
Misal: merah metil (mm)
Biasanya larutan indikator untuk persediaan mengandung 0,5-1 g
indikator/L pelarut (etanol ,air, dsb.)

Fenolftalein (pp)
Larutkan 5 g pp dalam 500 mL etanol dan tambahkan 500 mL air dengan
terus diaduk. Saring jika terbentuk endapan

Merah metil
Larutkan 1 g asam bebasnya dalam 1 L air panas atau larutkan dalam
600 mL etanol dan encerkan dengan 400 mL air.
a
Jingga metil d
Larutkan 0,5 g asam bebasnya dal m 1 L air, saring.
Larutkan 0,5 g garam natriumnya alam 1 L air + 15,2 mL HCl 0,1 M, saring.
1. Kertas Lakmus
Indikator yang sering tersedia didalam sebuah
laboratorium adalah kertas lakmus, disebakan karena
jenis indikator ini lebih praktis serta juga karena
harganya yang relatif murah. kertas lakmus ini terdapat
dua jenis , y itu lakmus merah serta lakmus
biru.
2.Indikator
Alami

Beberapa merupakan jenis tanaman dan dapat


dijadikan ialahsebagai indikator alami, contohnya kol
ungu, kulit manggis, bunga sepatu, bunga bougenvile,
pacar air, serta juga kunyit.
Syarat untuk dapat atau tidaknya suatu tanaman itu untuk
dijadikan ialah sebagai indikator alami ialah terjadinya
perubahan war a jika ekstraknya diteteskan pada
larutan asam maupun basa.
3.Larutan Indikator
Larutan indikator terseb t merupakan salah satu dari
jenis indikator yang dapat digunakan dalam
mengetahui sifat asam basa sebuah senyawa.
Untuk dapat mendeteksi sifat asam basa suatu zat, pada
umumnya digunak n indikator didalam sebuah
bentuk larutan, sebab dengan larutan indikator, sifat
pembawaan asam maupun basa itu
menjadi lebih mudah un uk dideteksi.
Indikator yang sering digunakan pada laboratorium ialah
:
larutan indikator fenolftalein (PP)
metil merah (mm),
Rentang Ph
4.pH meter
pH meter tersebut bisa digunakan ialah sebagai alat
pengukur pH pada suatu larutan dengan cepat dan kiga
akurat. pH met r ini memiliki elektroda yang
dapat dicelupkan ke dalam sebuah larutan asam basa
yang akan di kurm nilai pH-nya. Nilai pH
tersebut dapat dengan udah dilihat secara langsung
dengan melalui angka yang tertera pada layar digital alat
pH met r itu sendiri.
5.Indikator Universal
Salah satu dari indikator yang memiliki atau mempunyai
tingkat kepercayaan baik merupakan indikator universal.
Indikator universal ini merupakan indikator yang tediri
dari bebagai macam indikator dengan warna yang juga
berbeda untuk tiap-tiap nilai pH ntara 1 – 14.
Indikator universal tersebut ada yang berupa sebuah
larutan dan juga ada yang
berbentuk kertas. Paket indikator universal terse
ut selalu dilengkapi dengan
adanya warna st ndar untuk pH 1 – 14.
Hidrolisis didefinisikan sebagai reaksi dengan air
Jadi ketika garam dilarutkan di dalam air, maka akan
terjadi suatu reaksi kesetimbangan yang bersifat
reversibel. Serta menghasilkan suatu zat baru dan ion-
ion bebas H dan OH-
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa
kuat tidak terhidrolisis
Garam yang terbentuk dari basa kuat dan
asam lemah mengalami hidrolisis anion

basa lemah mengala i hidrolisis kation


Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa
lemah mengala i hidrolisis total
Garam dari asam kuat dan b a
sa kuat
Tidak Mengalami Hidrolisis

- -
+

- +

Ion Na+ +
Larutan NaCl 0.1 M Ion Cl- -
Apakah garam NaCl terhidrolisis?
Penjelasannya:

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

NaCl(aq) Terionisasi sempurna Na+(aq) + Cl-(aq)

Asam konjugasi lemah Basa konjugasi lemah

Terbentuk dari
Tidak terhidrolisis

Asam kuat
HCl

Basa kuat
NaOH
Garam dari asam kuat dan basa lemah
Terhidrolisis sebagian (hi drolisis parsial)

-
-

Ion Cl- -

NH3
Larutan NH4Cl 0,1 M H+
Apakah garam NH4Cl terhidrolisis?
Penjelasannya
P:erhatikan persamaan reaksi
berikut: Terionisasi sempurna
NH4Cl(aq NH4+(aq + Cl-(aq)
)
Asam) konjugasi Basa konjugasi
kuat
lemah

Terbentuk dari
Te rhidrolisi
s

Asam kuat
HCl

Basa lemah
NH4OH
Terhidrolisis
NH4+(aq) NH3(aq) + H+(aq)
Kh
Asam (pH < 7)

Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh tetapan hid olisis rberikut:

[NH3] [H+] [NH3] = [H+]


Kh =
[NH4+]

Kh dapat ditulis:

[H+] [H+] Kw
Kh = Kh =
[NH4+] Kb

[H+] = Kh [NH4+]

pH = -log[H+]
Garam dari asam lemah dan basa kuat
Hidrolisis Sebagian ( hidrolisis sebagian)

+
+

Ion OH-

Ion Na+ +

CH3COO
Larutan CH3COONa 0,1 M
H
Apakah garam CH3COONa terhidrolisis?

Penjelasannya:

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

CH3COONa(aq) Terionisasi sempurna C H3COO-(aq) + Na+(aq)

Basa konjugasi kuat Asam konjugasi lemah

Terbentuk dari
Terhidrolisis

Asam lemah CH3COOH

Basa kuat NaOH


Terhidrolisis
CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)
Kh
Basa (pH > 7)

Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh tetapan hidrolisis berikut:

[CH3COOH] [OH-]
Kc =
[CH3COO-] [H2O]

[CH3COOH] [OH-]
Kc[H2O] =
[CH3COO-]

[CH3COOH] [OH-]
Kh = [CH3COOH] = [OH-]
[CH3COO-]

[OH-] [OH-] Kw
Kh = Kh =
[CH3COO-] Ka

pOH = -log[OH-]
[OH-] = Kh [CH3COO-]
pH = 14 - pOH
Garam dari asam lemah dan basa lemAH
Terhidrolisis Sempurna (hidrolisis total)

H+
Ion OH-

HCN
Larutan NH4CN 0,1 M
NH3
Apakah garam NH4CN terhidrolisis?
Penjelasannya:

Perhatikan persamaan reaksi berikut:

NH4CN(aq) Terionisasi sempurna NH4+(aq) + CN-(aq)


o
Asam k njugasi kuat Basa konjugasi kuat

Terbentuk dari
Terhidrolisis Terhidrolisis

Asam lemah HCN

Basa lemah NH4OH


NH4+ Terhidrolisis
NH3(aq)
) (aq Kh
+ H+(aq)

Terhidrolisis
CN-(aq) + H2O(l) HCN(aq + OH-(aq)
Kh )

m ion OH- dan H+. pH


Masing-masing reaksi hidrolisis me bentuk
tergantung konsentrasi ion OH- dan H+ atau Ka dan Kb

NH3(aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)

[NH4+] [OH-]
Kc =
[NH3] [H2O]
[NH4+] [OH-
Kc [H2O] =
[NH3]

Kb = [NH4+] [OH-]

[NH3]
HCN(aq H+
+(aq)H2O
+(l) CN-
) (aq)
[H+] [CN-]
Kc =
[HCN] [H2O]
[H+] [CN-]
Kc [H2O] =
[HCN]

Ka = [H+] [CN-]

[HCN]

Apabila:
Ka > Kb, maka [H+] > [OH-] dan larutan bersifat asam (pH < 7) Ka =
Kb, maka [H+] = [OH-] dan larutan bersifat asam (pH = 7) Ka < Kb,
maka [H+] < [OH-] dan larutan bersifat asam (pH > 7)
Menentukan pH garam dari asam lemah dan basa lemah
Terhidrolisis
NH4+(aq NH3(aq) + H+(aq)
)
CN-(aq)+ H2O(l) HCN
) (aq + OH-(aq) +
NH3(aq)+ HCN(aq+ H+(aq)+OH-(aq
NH
) 4+(aq+ CN-(aq)+ H2O(l) )

e hidrolisis berikut:
Kesetimbangan reaksi ditunjukan oleh t tapan
[NH3] [HCN]
Kc =
[NH4+] [CN-] [H2O]

Kc [H2O] = [NH3] [HCN]

[NH4+] [CN-]
Kh = Kw = [H+] [OH-]
Kw

Ka Kb
Ka = Kb

Ka.Kw = Kb.Kw

[H+] [CN-] [H+] [OH-] [NH4+] [OH-] [H+] [OH-]


=
[HCN] [NH3]

Ka.Kw = [H+] [OH-] Kb [H+] = [OH-]

Ka.Kw = [H+] [H+] Kb

Kw. Ka
[H+] =
Kb

Anda mungkin juga menyukai