TujuanPembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius melalui
diskusi kelompok dengan benar.
2. Siswa dapat menuliskan reaksi ionisasi asam-basa Arrheniusmelalui diskusi
kelompok dengan benar.
3. Siswa dapatmenjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted-
Lowrymelalui diskusi kelompok dengan benar.
4. Siswa dapat menentukan asam konjugasimelalui diskusi kelompok dengan benar.
5. Siswa dapat menentukan basa konjugasimelalui diskusi kelompok dengan benar.
6. Siswa dapat menentukan pasangan asam dan basa konjugasimelalui diskusi kelompok
dengan benar.
7. Siswa dapat menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis melalui diskusi
kelompok dengan benar.
PetaKonsep
Asam dan basa memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi ada
sifat-sifat dari asam dan basa yang membahayakan terutama jika larutannya pekat. Asam
bersifat korosif, jika kena logam dan marmer akan bereaksi. Basa juga ada yang
menyebabkan rasa panas dan kulit melepuh. Sifat basa ini disebut sifat kaustik basa.
Beberapa sifat asam:
Asam memiliki rasa masam; misalnya, cuka yang mempunyai rasa dari asam asetat,
dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya yang mengandung asam sitrat.
Asam menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan, misalnya
mengubah warna lakmus biru menjadi merah.
Larutan asam dalam air menghasilkan arus listrik.
Beberapa sifat basa:
Basa memiliki rasa pahit.
Basa terasa licin; misalnya, sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini.
Basa menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan; misalnya
mengubah warna lakmus dari merah menjadi biru.
Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.
Asam melepaskan ion H+dalam air. Setelah diteliti ternyata ion H + (proton) tidak
mungkin berdiri bebas dalam air melainkan berikatan dengan oksigen air membentuk
ion hidronium (H3O+).Reaksi ionisasi asam biasanya ditulis dengan melepaskan ion
H+.Ion H+inilah yang merupakan pembawa sifat asam.Contoh reaksi ionisasi beberapa
asam:
Asam klorida (HCl) dalam air (H2O)
HCl(aq) + H2O(l) H3O+(aq) + Cl-(aq)
Boleh juga ditulis :
HCl(aq H+(aq) + Cl-(aq)
)
Menurut Arrhenius jika basa dilarutkan dalam air akan terjadi reaksi ionisasi
sebagai berikut:
Natrium hidroksida (NaOH) dalam air (H2O)
NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
Kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dalam air (H2O)
Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
Setiap basa menghasilkan ion OH–, karena itu ion OH– merupakan pembawa sifat
basa.Ionisasi basa secara umum dapat ditulis:
L(OH)x(aq) → L+(aq) + x OH–(aq)
Jadi dapat disimpulkan bahwa basa adalah senyawa yang melepaskan ion OH-dalam
air.
2.Teori Asam-BasaBronsted-Lowry
a. PengertianAsamdanBasaMenurutBronsted-Lowry
Asam adalah senyawa yang dapat menyumbangkan atau memberikan proton(ion
H+) kepada senyawa lainataudisebutjugasebagaidonor proton. Basa adalah senyawa
yang dapat menerima proton (ion H+)dari senyawa laindisebut jugasebagaiakseptor
proton.
H+ berkurang H+ bertambah
Reaksi ke kanan:
HCl memberikan ion H+ kepada H2O, berarti HCl bersifat asam
H2O menerima ion H+ dari HCl, berarti H2O bersifat basa
Reaksi ke kiri :
Cl- menerima ion H+ dari H3O+, berarti Cl- bersifat basa
H3O+ memberikan ion H+ kepada Cl-, berarti H3O+ bersifat asam
Cl- merupakan basa konjugat HCl, dan sebaliknya HCl merupakanasam
konjugatCl-
H3O+ merupakan asam konjugat H2O, dan sebaliknya H2Omerupakan
basakonjugat H3O+
Jadi :
HCl (asam) dan Cl- (basa) merupakan pasangan asam-basa konjugasi
H2O (basa) dan H3O+ (asam) merupakan pasangan asam-basa konjugasi
asam basa
H H+
H+
+ N H Cl- + H N H
-
Cl
H H
Keterangan:
H+ (pada HCl) menerima pasangan elektron dariNH3, berarti HCl bersifat asam.
NH3memberikan pasangan elektron kepada H+ (pada HCl), berarti NH3 bersifat
basa.
Contoh 2 :
BF3(aq) + NH3(aq) BF3NH3(aq)
asam basa
FH FH ikatan kovalen koordinasi
F B + :N H F B: N H
FH FH
Keterangan:
BF3menerima pasangan elektron dari NH3, berarti BF3 bersifat asam
NH3memberikan pasangan elektron kepada BF3,berarti NH3 bersifat basa
Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa kitatidak boleh sembarangan
mencicipi atau memegangnya, karenaakan sangat berbahaya. Contoh asam sulfat (H2SO4),
dalamkehidupan sehari-hari digunakan sebagai accu zuur (air aki).Bila asam sulfat terkena
tangan akan melepuh seperti lukabakar dan bila terkena mata akan buta. Contoh lain,
natriumhidroksida (NaOH) banyak digunakan untuk membersihkansaluran air bak cuci,
bila terkena tangan akan terasa licin dangatal-gatal serta tangan mudah terluka iritasi.Jadi,
bagaimana cara mengenali zat bersifat asam ataubasa? Cara yang tepat untuk menentukan
sifat asam dan
basa adalah dengan menggunakan zat penunjuk yang disebutindikator.
Indikator asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna dalam lingkungan asam
dan basa atau senyawa organik lemah yang berubah warna jika dimasukkan kedalam
larutan asam atau basa.Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakanuntuk
membedakan larutan yang bersifat asam dari larutanyang bersifat basa, antara lain kertas
lakmus, indikator, dan
indikator alami.
1. Kertas lakmus
Indikator yang sering digunakan di laboratoriumkimia adalah kertas lakmus merah dan
kertas lakmus biru. Bila kedalam suatu larutan, lakmus merah menjadi biru dan lakmus
biru tetap biru, maka larutan bersifat basa. Jika kedalam suatu larutan, lakmus biru berubah
menjadi merah dan lakmus merah tetap merah maka larutan tersebut bersifat asam.
2. Indikator
Derajat keasaman (pH) menyatakan tingkat keasaman yang dimiliki suatu larutan.
Larutan asam memiliki pH < 7, basa memiliki pH > 7 dan netral memiliki pH = 7.
Indikator memberikan kisaran/trayek perubahanpH. Untuk memahami hal ini, kita
ambil contoh indikator kertas lakmus. Kertas lakmus berwarna merah dalam larutan asam
dan biru dalam larutan basa. Namun, sebenarnya perubahan warna kertas lakmus terjadi
tidak persis pada pH = 7 tetapi dalam suatu kisaran nilai pH, yakni pH 4,7-8,3. Larutan
lakmus akan berwarna merah pada pH < 4,7 dan berwarna biru pada pH > 8,3. Pada larutan
dengan kisaran pH 4,7-8,3 sendiri, warna kertas lakmus merupakan kombinasi merah dan
biru yaitu merah ungu, ungu, dan biru ungu. Batasan pH dimana terjadi perubahan warna
indikator disebut trayek perubahan warna. Sebuah indikator biasanya hanya
menunjukkan rentang pH tertentu dan tidak menunjukkan sebuah nilai yang pasti.
Karenanya diperlukan indikator lain untuk mempersempit rentang perkiraan pH sampel
yang diuji. Berikut adalah rentang pH dari beberapa indikator.
a. Indikator Universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa jenis indikator. Indikator
universal dapat menentukan harga pH suatu larutan. Setiap komponen indikator universal
akan memberikan warna tertentu yang terkait dengan nilai pH tertentu. Indikator universal
tersedia dalam bentuk larutan dan kertas. Kertas indikator universal tersebut dicelupkan
pada larutan yang akan ditentukan nilai pH nya. Ketika sudah dicelupkan, warna-warna
pada kertas akan berubah. Keempat garis warna yang berubah dicocokkan dengan skala pH
dari 0 sampai 14 yang terdapat pada kemasan kertas indikator.
Gambar 2. Warna pH indikator universal 0-14
3,1 4, 2 4, 4 4, 7 8,3
pH = - log [H+]
Contoh
Berapakah pH larutan jika konsentraasi [H+]= 1 x 10-4?
Jawab : [H+]= 1 x 10-4
pH = -log (1x 10-4)
= -4 x -1
= 4
3. Kekuatan asam
Apakah larutan asam yang berbeda jenis tetapi konsentrasinya sama mempunyai
pH atau keasaman yang sama?
0,1 M 0,1 M
0,1 M 0,001
Zat elektrolit yang mengion sebagian besar disebut elektrolit kuat, sedangkan yang
mengion sebagian kecil disebut elektrolit lemah. Kekuatan asam akan dinyatakan dalam
besaran derajat ionisasi dan tetapan kesetimbangan ionisasinya.
4. Derajat ionisasi (α )
Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah zat yang mengion dengan
jumlah zat mula-mula.
jumlah zat yang mengion
α= jumlah zat mula−mula
Untuk asam kuat, derajat ionisasi asamnya mendekati satu. Reaksi ionisasinya
merupakan reaksi berkesudahan
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
0,1 M 0,1 M
[H+]=[HCl]
Sedangkan asam lemah terionisasi sebagian. Reaksi ionisasinya merupakan reaksi
kesetimbangan
CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-
Secara umum, ionisasi asam lemah dapat dirumuskan
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut tetapan ionisasi asam dan diberi
lambang Ka. Untuk asam lemah HA ungkapan tetapan ionisasinya adalah
[ H + ] [ A− ]
Ka = [ HA ]
Bagaimanakah hubungan antara kekuatan asam dengan tetapan kesetimbangan asam (Ka)?
Semakin kuat suatu asam maka reaksi kesetimbangan asam semakin condong ke kanan.
Akibatnya harga Ka bertambah besar. Oleh karena itu harga Ka mencerminkan kekuatan
asam. Semakin besar Ka, semakin kuat asam.
Contoh
Berapakah pH dari
a. Larutan HCl 0,01 M
Jawab:
b. Langkah 1 : tuliskan ionisasi HCl
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
c. Langkah 2 : hitung konsentrasi asamnya
[H+] = M x valensi asam
= 0,01 x 1
=0,01= 10-2
Langkah 3 : hitung pH nya
pH= -log [H+]
= - log 10-2
=2
b. Asam Lemah
Suatu asam lemah yang terlarut dalam air, HA(aq) ionisasinya:
HA(aq) H+(aq) + A-(aq)
Ka= ¿ ¿
[H+]=[A-], maka
Ka= ¿ ¿
[ H + ]2
= [ HA ]
Ka
[H+] = √ Ka x M
Contoh
Hitunglah pH larutanCH3COOH 0,005 M apabila diketahui Ka= 1,8 x 10-5
Jawab
[ H + ]= √ Ka x M
= √1,8 x 10 -5 x 5 x 10−3
= √9 x 10−8
= 3 x 10-4
pH = -log 3 x 10-4
= 4 – log 3
Kekuatan Basa
Kekuatan basa dipengaruhi oleh banyaknya ion – ion OH– yang dihasilkan oleh senyawa
basa dalam larutannya. Berdasarkan banyak sedikitnya ion OH yang dihasilkan, larutan
basa juga dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
1. Basa Kuat
Basa kuatyaitu senyawa basa yang dalam larutannya terion seluruhnya menjadi ion-
ionnya. Reaksi ionisasi basa kuat merupakan reaksi berkesudahan. Secara umum, ionisasi
basa kuat dirumuskan sebagai berikut.
[OH-] = x · [M(OH)x]
2. Basa Lemah
Basa lemahyaitu senyawa basa yang dalam larutannya hanya sedikitterionisasi menjadi
ion-ionnya. Reaksi ionisasi basa lemah juga merupakanreaksi kesetimbangan. Secara
umum, ionisasi basa lemah valensi satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
[ M + ] [ OH − ]
Kb = [ M (OH ) ]
Makin kuat basa maka reaksi kesetimbangan basa makin condong ke kanan, akibatnya Kb
bertambah besar. Oleh karena itu, harga Kb merupakan ukuran kekuatan basa, makin besar
Kb makin kuat basa. Berdasarkan persamaan di atas, karena pada basa lemah [M+] =
[OH-], maka persamaan di atas dapat diubah menjadi:
[ OH − ] 2
Kb = [ M(OH ) ]
[OH–]2 = Kb · [M(OH)]
[OH-] = √ Kb x M (OH )
Dengan:
Kb = tetapan ionisasi basa
M = konsentrasi basa
Tugumulyo, Pebruari 2020
Mengetahui,
Kepala SMAN Tugumulyo Guru Mata Pelajaran Kimia