Anda di halaman 1dari 16

Asam-Basa

A. Teori Asam Basa


Ada tiga teori yang digunakan untuk menjelaskan tentang asam dan basa.
1. Teori asam basa Arrhenius
2. Teori asam basa Bronsted dan Lowry
3. Teori asam basa Lewis

1. Teori Asam Basa Arrhenius


Teori asam basa ini dikemukakan oleh Svante August Arrhenius.
a. Asam
Menurut Arrhenius asam adalah zat dalam air dapat melepaskan ion H+. Dengan kata lain
pembawa sifat asam adalah ion H+. Asam Arrhenius dirumuskan sebagai HxZ dan dalam air
mengalami ionisasi sebagai berikut:
HxZ(aq) xH+(aq) + Zx-(aq)
Jumlah ion H+ yang dihasilkan oleh satu molekul asam disebut valensi asam, sedangkan ion
negatif yang terbentuk setelah asam melepaskan ion H+ disebut sisa asam.
Contoh : 1. HCIaq) H+(aq) + CI-(aq)
Dari reaksi di atas HCl mempunyai valensi asam satu dan ion sisa asam Cl2.H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
valensi asam 2 dan ion sisa asam adalah SO42-.
3. CH3COOH(aq ) CH3COO-(aq) + H+(aq).
valensi asam 1 dan ion sisa asamnya adalah CH3COO-.
b. Basa
Menurut Arrhenius basa adalah zat dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Pembawa sifat basa adalah ion OH-.Basa menurut Arrhenius dapat dirumuskan sebagai M(OH)x,
dalam air mengion sebagai berikut:
M(OH)x(aq) Mx+(aq) + x OH- (aq)
Jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh satu molekul basa disebut valensi basa.
Contoh : 1. NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
valensi basa NaOH adalah 1.
2.Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH-(aq)
valensi basa di atas adalah 2.
Latihan 1.
Tuliskan reaksi ionisasi , valensi asam , ion sisa asam dan valensi basa dari senyawa asam/ basa
berikut ini!
1. HBr
2. HNO3
3. H2S
4. KOH
5. Ba(OH)2

Jenis senyawa asam dan basa.


Jenis senyawa asam dapat dikelompokkan atas :
1. Senyawa molekul yang melepaskan H+ dalam air.
Contoh
2. Senyawa molekul berupa oksida non logam.
Oksida non logam (oksida asam) akan melepaskan H+ setelah bereaksi dengan air membentuk
asamnya.
Contoh :a. CO2 ( karbon dioksida)
Reaksinya : CO2 (g) + H2O(l) H2CO3(aq)
b. SO3
Reaksinya : SO3(g) + H2O(l) H2SO4(aq)
c. N2O5
Reaksinya : N2O5 + H2O(l) 2HNO3(aq)
Berdasarkan jumlah ion H+ yang dilepaskan, asam dibedakan atas:
1. Asam monoprotik yaitu asam yang melepaskan satu ion H+
Contoh : HCN ,HNO3,CH3COOH
2. Asam poliprotik yakni asam yang menghasilkan lebih dari satu ion H+.
Asam poliprotik dibedakan menjadi :
a. Asam diprotik yaitu dalam satu molekul asam dapat melepaskan 2 ion H+.
Contoh H2S, H2SO4.
b. Asam triprotik yaitu asam yang dapat melepaskan 3 ion H+ .
Contoh: H3PO4
Jenis senyawa basa dapat dikelompokkan menjadi 3 yakni :
1. Senyawa yang mengandung ion hidroksida (OH-)
NaOH
KOH
Mg(OH)2
Ca(OH)2
Sr(OH)2
Ba(OH)2
Al(OH)3
2. Oksida basa
Senyawa direaksikan dengan air membentuk basa.
Contoh : Na2O (natrium oksida)
Reaksinya : Na2O(s) + H2O(l) 2NaOH(aq)
CaO (kalsium oksida)
Reaksinya : CaO(s) + H2O(l) Ca(OH)2(aq)
Al2O3 (aluminium oksida)
Reaksinya : Al2O3(s) + H2O(l) 2Al(OH)3(aq)
3. Senyawa molekul yang bereaksi dengan air membentuk basa.
Contoh : NH3 (amonia)

2. Teori asam basa Bronsted dan Lowry


Menurut Johanes N Bronsted dan Thomas M. Lowry (Bronsted-Lowry) asam adalah zat yang
memberikan proton (H+) / donor proton dan basa adalah zat yang menerima proton/ akseptor
proton.
Contoh :a. NH4+(aq) + H2O(l) == NH3(aq) + H3O+(aq)
NH4+ bersifat asam karena dapat memberikan proton pada H2O,sedangkan H2O bersifat basa
karena dapat menerima satu proton dari NH4+.
b. H2O(aq) + NH3(aq) == NH4+(aq) + OH-(aq)
H2O bersifat asam karena dapat memberikan satu proton pada NH3, sedangkan NH3 bersifat
basa karena dapat menerima proton dari air.
Pada contoh di atas air dapat bersifat asam dan bersifat basa, zat seperti air dikatakan bersifat
ampiprotik/amfoter.
Konsep asam basa Bronsted-Lowry tidak terbatas dalam pelarut air, tetapi juga dapat
menjelaskan reaksi asam basa dalam pelarut lain, bahkan tanpa pelarut. Asam basa Bronsted
Lowry tidak hanya berupa molekul tetapi juga berupa kation dan anion.
Tentukan asam dan basa dari reaksi asam-basa berikut.
1. HCO3-(aq) + H2O(l) == CO32-(aq) + H3O+(aq)
2. HCO3-(aq) + H2O(l) == H2CO3(aq) + OH-(aq)
Pasangan asam dan basa konjugasi
Suatu asam setelah melepas satu proton akan membentuk basa konjugasi, dapat dinyatakan
dalam rumus berikut :
Asam == H+ + Basa konjugasi
Contoh : HCl H+ + ClAsam proton basa konjugasi
NH3 == H+ + NH2Asam proton basa konjugasi
Basa setelah menyerap satu proton akan membentuk asam konjugasi dan dinyatakan dengan
rumusan sebagai berikut :
Basa + H+ == Asam konjugasi
Contoh : NH3 + H+ == NH4+
Basa Asam konjugasi
H2O + H+ == H3O+
Basa Asam konjugasi
Contoh soal :
1. Tentukan rumus basa konjugasi dari NH4+
Jawab : Karena yang diminta basa konjugasi berarti NH4+ merupakan asam, maka rumus basa
konjugasinya adalah :
NH4+ H+ + NH3 (basa konjugasi)
2. Tentukan rumus asam konjugasi dari HSO4- .
Jawab : Karena yang diminta merupakan asam konjugasi maka HSO4- bersifat basa, rumus asam
konjugasinya adalah :
HSO4- + H+ H2SO4 (asam konjugasi)

3. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi asam basa berikut :
HCO3-(aq) + NH4+(aq) === H2CO3(aq) + NH3(aq)
Jawab : HCO3-(aq) + NH4+(aq) === H2CO3(aq) + NH3(aq)
Kekuatan relatif asam dan basa
Dalam konsep asam basa Bronsted Lowry yang disebut asam kuat adalah zat yang mudah
melepaskan proton, sedangkan basa kuat adalah zat yang mempunyai kecendrungan kuat
menarik proton.
Hubungan asam dengan basa konjugasi
Asam kuat mempunyai basa konjugasi yang lemah . Semakin kuat asamnya makin lemah basa
konjugasinya.Sebaliknya asam lemah mempunyai basa konjugasi yang kuat .
Basa kuat mempunyai asam konjugasi yang lemah dan basa lemah mempunyai asam konjugasi
yang kuat.
Hubungan kekuatan asam dengan basa konjugasinya secara kuantitatif dinyatakan sebagai
berikut :
Ka Kb = Kw
Ka : tetapan kesetimbangan asam
Kb : tetapan kesetimbangan basa
Kw : tetapan kesetimbangan air
Harga Kw : 1 10-14
Semakin besar harga Ka dan Kb semakin kuat asam dan basanya demikian sebaliknya.
Contoh : Asam metanoat atau asam format merupakan komponen sengat dari semut api.
a. Tuliskan basa konjugasi dari CHOOH.
b. Hitung nilai Kb dari basa konjugasinya jika Ka CHOOH adalah 1,8 10-4 dan Kw = 1 10-14
Jawab :
a. CHOOH(aq) === H+(aq) + CHOO-(aq)
Asam Basa konjugasi
b. Ka Kb = Kw
Kb =
= 1 10-14 / 1,8 10-4
= 5,56 10-11
Latihan 5.4.
1.Suatu larutan HOCN mempunyai Ka 3,5 10-4.
a.Tuliskan basa konjugasinya.
b.Tentukan Kb dari basa konjugasinya jika Kw : 10-14
2. Manakah yang lebih kuat NH3 atau CH3COO- ?( Kb NH3 :10-5, Ka CH3COOH :10-5)
TUGAS 1
1.Tuliskan reaksi ionisasi dan jumlah valensi asam atau basa berikut :
a. Asam karbonat.
b. HCN
c. Fe(OH)3
d. Magnesium hidroksida.
2.Tuliskan asam konjugasi dari HCO3-.
3. Tuliskan basa konjugasi dari CH3COOH.

4. Tuliskan pasangan asam basa konjugasi dari reaksi berikut :


a. HSO4-(aq) + H3O+(aq) ==== H2SO4(aq) + H2O(aq)
b. HCO3- (aq) + OH-(aq) ==== CO32-(aq) + H2O(aq)
5. Jelaskan kelebihan teori asam basa Bronsted Lowry dibandingkan teori asam basa Arrhenius.
3. Teori Asam Basa Lewis
Gilbert N Lewis mendefenisikan asam dan basa berdasarkan serah terima pasangan elektron.
Asam menurut Lewis adalah penerima pasangan elektron dan basa merupakan pemberi pasangan
elektron
Semua asam basa Arrhenius dan Bronsted Lowry memenuhi defenisi asam basa Lewis.
Konsep asam basa Lewis dapat menjelaskan asam basa meskipun tidak melibatkan proton.
B.Indikator Asam Basa
Untuk mengenali suatu zat bersifat asam atau basa digunakan indikator. Indikator asam basa
adalah zat yang berbeda warna dalam larutan asam dan larutan basa.Ada beberapa indikator yang
dapat digunakan untuk membedakan larutan yang bersifat asam dan larutan yang bersifat basa
yaitu kertas lakmus, larutan indikator dan indikator alam.
1. Kertas lakmus.
Ada dua jenis kertas lakmus yaitu :
a.Kertas lakmus biru.
Kertas lakmus biru digunakan untuk mengenali larutan asam.Dalam larutan larutan asam kertas
lakmus biru berubah menjadi merah sedangkan dalam larutan yang bersifat netral dan basa tetap
berwarna biru.
b.Kertas lakmus merah.
Kertas lakmus merah digunakan untuk mengenali larutan basa. Dalam larutan basa lakmus
merah berubah warna menjadi biru, sedangkan dalam larutan netral dan asam warnanya tidak
berubah.
2. Larutan indikator
Larutan indikator yang sering digunakan di laboratorium adalah fenolftalein, metil merah, metil
jingga dan bromtimol biru.
Berikut tabel perubahan warna indikator dalam larutan asam dan basa.
3. Indikator alam
Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator asam dan basa, contohnya bunga
hydrangea yang berwarna merah muda dalam tanah basa dan berwarna biru dalam tanah
netral/asam, berbagai mahkota bunga ( kembang sepatu, bunga terompet, bunga kertas, bunga
mawar, bunga terompet) dan kunyit.
Berikut hasil pengujian beberapa macam ekstrak bunga.
C. Derajat Keasaman (pH)
Derajat dan tingkat keasaman suatu larutan ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dalam larutan.
Semakin besar konsentrasi ion H+ semakin asam larutan tersebut, larutan pH 1 berarti 10 lebih

asam daripada larutan dengan pH 2. Untuk menyatakan konsentrasi ion H+ dalam larutan
Sorensen mengusulkan konsep pH(pangkat hidrogen) yang dirumuskan :
pH = log [H+]
Jika [H+] = 1 10-n maka pH = n
[H+] = a 10-n maka pH = n log a
pH = n maka [ H+ ] = 10-n
pH dan [H+] dihubungkan dengan tanda negatif , artinya kedua besaran tersebut berbanding
terbalik
( semakin besar konsentrasi H+ makin kecil nilai pH).
1.Hitung pH larutan jika konsentrasi ion H+ :
a. 0,01 M
b. 2 10-5 M
c. 8 10 -4 M
d. 6 10-6 M
2. Hitung [ H+ ] dalam larutan yang pHnya :
a. 3
b 2,7 ( log 2 = 0,3)
c. 2 log 3
d. 2 + log 5
pOH
pOH digunakan untuk menyatakan konsentrasi ion OH- secara matematika dirumuskan :
pOH = log [ OH- ]
Tetapan Kesetimbangan air (Kw)
Air merupakan elektrolit yang lemah dan dapat terionisasi menjadi ion H+ dan OH- menurut
reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
H2O(l) === H+(aq) + OH-(aq)
Kc = [ H+] [OH-] / [H2O]
Hasil perkalian Kc dengan (H2O) disebut tetapan kesetimbangan air ( Kw)
Kw = [ H+] [OH-]
Hubungan [ H+] dengan [OH-]
Dalam larutan berair : [ H+] [OH-] = Kw
Dalam air murni : [ H+] = [OH-]
Dalam larutan asam : [H+] > [OH-]
Dalam larutan basa : [ H+] < [OH-]
Contoh : Hitung konsentrasi ion OH- dalam larutan jika konsentrasi ion H+ = 2 10-3 dan
Kw = 10-14.
Jawab : Dalam larutan berair [ H+] [OH-] = 10-14
Jika [H+] = 2 10-3 maka [OH-] = 10-14 / 2 .10-3 = 5 10-12
Hubungan pH dengan pOH
Hubungan pH dengan pOH dapat dinyatakan sebagai berikut :
pH + pOH = pKw
Pada suhu kamar Kw = 10-14 ( pKw = 14) maka dalam larutan :
Netral pH = pOH = 7

Asam pH 7
Contoh : Suatu larutan mempunyai pH = 5,5. Berapa pOH arutan tersebut?
Jawab : pOH = pKw pH
= 14 5,5
= 8,5
Latihan 5.7.
1. Hitung [OH-] dalam larutan pH 12!
2. Hitung pH jika [OH-] = 2 x 10-5!
3. Tentukan [OH-] dan [H+] dalam larutan yang pHnya 5 !
Mengukur pH larutan.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengukur pH larutan, yakni dengan
menggunakan indikator, indikator universal dan pHmeter.
1. Indikator
Indikator mempunyai kisaran/trayek perubahan.Batas batas pH ketika indikator mengalami
perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator.
Berikut trayek perubahan warna dari beberapa indikator.
Indikator Trayek perubahan warna Perubahan warna
Metil jingga (MO)
Metil merah (MM)
Bromtimol biru (BTB)
Fenolftalein (PP)
Lakmus 2,9 4,0
4,2 6,3
6,0 7,6
8,3 10
5,5-8,0 Merah kuning
Merah kuning
Kuning biru
Tidak berwana merah
Merah Biru
2. Indikator universal
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa jenis indikator. Indikator universal tersedia
dalam bentuk larutan dan kertas. Kertas indikator universal digunakan dengan cara meneteskan
larutan yang pHnya akan diukur ke atas kertas kemudian warna yang dihasilkan oleh kertas
dibandingkan dengan tabel warna pH.
3.pHmeter
Merupakan suatu alat yang dirancang untuk pengukur pH dimana besarnya pH langsung
ditunjukkan alat setelah pengukuran.
Memperkirakan pH larutan elektrolit yang tidak dikenal
Indikator dapat digunakan untuk memperkirakan pH suatu larutan elektrolit dengan
menggunakan beberapa indikator, caranya seperti yang ditunjukkan di bawah ini.
Kekuatan Asam Basa
Kekuatan asam basa dapat diketahui dengan rentang pH yang dapat diukur dengan indikator atau
hitungan.

Elektrolit kuat terionisasi seluruhnya dalam air sedangkan elektrolit lemah terionisasi sebagian
dalam air.
Banyak sedikitnya zat elektrolit yang terion dinyatakan dengan derajat ionisasi () yaitu
perbandingan antara jumlah zat yang terionisasi dengan jumlah zat mula-mula.
= jumlah mol zat terionisasi
jumlah mol zat mula-mula
Harga berkisar dari 0 sampai 1, untuk elektrolit kuat = 1 atau mendekati 1, sedangkan
elektrolit lemah < 1 bahkan mendekati nol.
Tetapan ionisasi asam (Ka)
Asam kuat terionisasi sempurna dan reaksinya merupakan reaksi berkesudahan.
Contoh : HCI(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
Asam lemah terionisasi sebagian dan reaksi ionisasinya merupakan reaksi kesetimbangan
Secara umum reaksi ionisasi asam lemah bervalensi satu dirumuskan sebagai berikut:
HA (aq) ==== H+(aq) + A-(aq)
Ungkapan tetapan ionisasi asam (Ka) adalah :
Ka =
Contoh : CH3COOH(aq) === H+(aq) + CH3COO-(aq).
Ka =
Semakin besar nilai Ka semakin kuat asamnya.
Hubungan Ka dengan
Hubungan Ka dengan dapat dinyatakan dalam rumusan berikut :
=
Ka : tetapan kesetimbangan asam
M : kemolaran
: derajat ionisasi.
Semakin encer larutan semakin besar nilai derajat ionisasi
Asam kuat : HCI, H2SO4, HNO3, HBr, HI, HClO4.
Asam lemah : CH3COOH, H2CO3, H2S.
Kekuatan basa
Seperti asam, basa kuat terionisasi sempurna dan basa lemah terionisasi sebagian. Secara umum
reaksi ionisasi basa lemah bervalensi satu adalah :
LOH(aq) === L+(aq) + OH-(aq)
Tetapan kesetimbangan basa (Kb) =
Semakin besar nilai Kb semakin kuat basanya.
Hubungan tetapan ionisasi basa dengan
=
Basa kuat : NaOH, KOH, Ba(OH)2, Sr(OH)2, Ca(OH)2
Basa lemah : NH3
Menghitung pH larutan asam
pH larutan asam dan basa dapat ditentukan berdasarkan konsentrasi asam dan basa yang

bersangkutan.
a. Asam
pH asam dihitung berdasarkan konsentrasi H+ dengan rumus pH = log [H+]
Konsentrasi H+ asam kuat dihitung berdasarkan rumus :
[H+] = valensi asam M asam
Untuk asam lemah konsentrasi ion H+ dihitung dengan rumus:
[ H+ ] = atau [ H+ ] = M
M = konsentrasi asam
Asam lemah poliprotik seperti H2S (asam diprotik) dan H3PO4 (asam triprotik) mengalami
reaksi ionisasi secara bertahap. Setiap tahap memiliki harga Ka dan [H+] yang berbeda.
Untuk H2S reaksi ionisasi adalah.
(1) H2S(aq) == H+(aq) + HS-(aq)
Ka1 =
(2) HS-(aq) == H+(aq) + S2-(aq)
Ka2 =
Karena harga Ka1 jauh lebih besar dari harga Ka2, maka untuk perhitungan harga Ka asam
lemah poliprotik ditentukan oleh harga Ka1.
b. Basa
Basa dalam air melepaskan ion OH- .Konsentrasi ion OH- untuk basa kuat dihitung dengan
rumus :
[ OH- ] = valensi basa x M basa
Sedangkan untuk basa lemah adalah :
[ OH- ] = atau [ OH- ] = M basa
M = konsentrasi basa
Dari konsentrasi ion OH- dapat dicari pOH = log [OH-]
Untuk pH = 14 pOH
Langkah-langkah penentuan pH
1. Pastikan larutan tersebut asam atau basa.
2. Pastikan kekuatan larutan tersebut kuat atau lemah
3. Tentukan [OH-] atau [H+] sesuai rumus di atas.
Contoh soal:
1. Larutan H2SO4 memiliki konsentrasi 0,05 M. Hitung konsentrasi ion H+ dan pH H2SO4.
Jawab : H2SO4 merupakan asam kuat dalam air terionisasi sempurna menurut reaksi
H2SO4(aq) 2H+ (aq) + SO42-(aq)
Jadi valensi asam tersebut adalah 2 maka konsentrasi ion H+ adalah ;
[ H+] = valensi asam M asam
= 2 0,05
= 0,1 M
pH asam = log [H+]
= log 0,1
=1
2. Hitunglah pH dari larutan CH3COOH 0,1 M jika Ka CH3COOH 10-5 .
Jawab : CH3COOH merupakan asam lemah , rumus yang digunakan adalah :
[H+] =

=
=
= 10-3
pH = log [H+]
= log 10-3
=3
3. Sebanyak 3,7 gram Ca(OH)2 dilarutkan dalam 5 liter air.Tentukan pH larutan tersebut (Ar
H=1 O=16 Ca=40)
Jawab : Kemolaran Ca(OH)2 adalah :
M = 0,01 M
Ca(OH)2 merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna dan bervalensi 2.
[OH-] = valensi basa x M basa
= 2 0,01 M
= 0,02 M
pOH = log [OH-]
= log 2 10-2
= 2 log 2
pH = 14 pOH
= 14 {2 log 2}
= 12 + log 2
Peranan pH dalam kehidupan sehari-hari
Peranan pH terkait dengan kelangsungan hidup dari makhluk hidup.
1. pH dalam sistem pencernaan makanan dalam tubuh.
Proses pencernaan makanan dalam tubuh manusia berlangsung dengan melibatkan pH yang
bervariasi.Misalnya pH air ludah sekitar 6,5 , lambung 2 3 dan usus kecil 7 8.
2. pH dalam darah.
pH darah manusia berkisar 7,35 7,45.Jika pH diluar batasan tersebut distribusi O2 ke sel-sel
tubuh oleh hemoglobin akan terganggu.
Peranan pH terkait dengan kehidupan sehari-hari.
1. Pengawetan makanan
pH kurang dari 4 dapat mencegah perkembangan bakteri yang berbahaya dalam makanan.
2. Kontrol pH tanah dalam pertanian
Tanaman dapat tumbuh dengan baik dalam batasan pH tertentu.
3. Produk perawatan tubuh.
Agar berfungsi dengan baik produk perawatan tubuh seperti sampo, kondisioner,sabun, pasta
gigi mempunyai pH tertentu.Contoh sampo mempunyai pH 4 7,5.Khusus sampo bayi dan
anak-anak pH berkisar 7 untuk mencegah iritasi pada mata.
4. Kontrol pH pada kolam renang.
pH kolam renang tidak boleh terlalu asam karena dapat menimbulkan iritasi pada mata dan tidak
boleh terlalu basa karena ganggang hijau akan tumbuh. pH yang sesuai adlah sedikit basa
berkisar 7,2.
5. Penerapan pH terhadap kualitas air
Air bersih adalah air yang berkualitas baik dengan kriteria sebagai berikut.
1. Mengandung kurang dari 10 mikroorganisme yang berasal dari kotoran manusia perliter air

2. Tidak mengandung zat kimia yang membahayakan kesehatan.


3. Tidak berasa, berbau dan berwarna.
4. Mempunyai BOD dan COD rendah .
5. Mempunyai pH antara 6,5 8.0
Berdasarkan kegunaannya air dibedakan menjadi 4 golongan, yaitu :
Golongan A : merupakan air yang dapat digunakan untuk air minum secara langsung
Golongan B : merupakan air yang dapat digunakan untuk air baku air minum
Golongan C : merupakan air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan peternakan
Golongan D : merupakan air yang digunakan untuk keperluan pertanian
Dalam mempelajari kualitas air, digunakan beberapa parameter antara lain DO, BOD dan COD
Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen,DO)
DO adalah banyaknya oksigen yang terlarut dalam air. Agar ikan dapat hidup, air harus
mengandung sedikitnya 5 ppm oksigen.Oksigen terlarut digunakan bakteri aerob untuk
menguraikan sampah organik dalam air.
Biochemical Oxygen Demand (BOD)
BOD menyatakan banyaknya oksigen yang digunakan mikroorganisme untuk menguraikan
sampah yang terdapat dalam air limbah. BOD5 adalah banyaknya oksigen yang digunakan dalam
5 hari.
Chemical Oxygen Demand (COD)
COD menyatakan jumlah oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi limbah organik dalam air
secara kimiawi. Nilai COD selalu leih tinggi dari BOD.
Tugas proyek : meneliti pH air tawar yang berada di sekitar rumah, jika ada industri telitilah pH
air limbah industri tersebut dan buat laporannya!
RANGKUMAN
1. Menurut Svante August Arrhenius penyebab sifat asam adalah ion H+, sedangkan penyebab
basa adalah ion OH-.
2. Pendapat Bronsted Lowry tentang asam basa :
Asam : donor proton
Basa : akseptor proton
3. Pasangan asam-basa konjugasi berbeda satu proton, asam mempunyai 1 proton lebih banyak
dari basa konjugasinya.
4. Pendapat Lewis tenteng asam basa :
Asam adalah akseptor pasangan elektron.
Basa adalah donor pasangan elektron
5. Larutan asam basa dapat ditunjukkan dengan indikator asam-basa dan mengukur pHnya.
Larutan asam memiliki pH 7.
6. Tingkat keasaman dinyatakan dalam skala pH, semakin asam larutan samakin kecil pHnya.
7. Trayek pH indikator adalah batas-batas pH dimana indikator mengalami perubahan warna.
8. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa indikator yang diketahui trayek

pHnya.
9. Asam dan basa ada yang tergolong elektrolit kuat, dan ada yang tergolong elektrolit
lemah.Asam dan basa kuat mengion sempurna, asam dan basa lemah mengion sebagian.
10. Tetapan ionisasi asam merupakan ukuran kekuatan asam, semakin besar nilai Ka semakin
kuat sifat keasamannya. Demikian juga dengan Kb.
11. Konsentrasi ion H+ dalam larutan asam kuat dapat dihitung dengan rumus [H+] = M.valensi
asam.
12. Konsentrasi [OH-] dalam basa kuat dapat dihitung dengan rumus [OH-] = M.valensi basa.
13. Untuk asam lemah berlaku : [H+] = [H+] = M.
14. Untuk basa lemah berlaku : [OH-] = [OH-] = M.
15. pH = log [H+] pOH = -log [H+] pKw = -log Kw.
16. Asam polivalen mengion bertahap, pH larutan praktis hanya ditentukan ionisasi tahap
pertama,
[H+] =
GLOSARIUM
asam, zat-zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H+), atau ion hidronium (H3O+) bila
dilarutkan dalam air atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion H+ dalam air.
asam kuat, asam dalam larutan banyak menghasilkan H+
asam lemah, asam yang menghasilkan sedikit H+
ampriprotik, zat yang dapat bertindak sebagai asam dan basa
basa, zat-zat dalam air menghasilkan ion hidroksil (OH-) atau zat yang dapat memperbesar
konsentrasi ion OH- dalam air.
basa kuat,basa dalam larutan banyak menghasilkan OHbasa lemah, basa dalam larutan sedikit menghasilkan OHbiological oxygen demand (BOD), jumlah oksigen yang dibutuhkan mikroorganisme untuk
menguraikan bahan-bahan organik yang terlarut dalam air
chemial oxygen demand (COD), oksigen yang dibutuhkan oleh oksidator kimia untuk
mengoksidasi bahan-bahan organik yang terlarut dalam air
derajat ionisasi, angka yang menunjukkan jumlah molekul yang terurai menjadi ion-ionnya
dissolved oxygen (DO), jumlah oksigen yang terlarut dalam air, dapat berasal dari fotosintesis
tanaman air atau atmosfir
indikator, zat yang digunakan sebagai penunjuk keasaman suatu larutan dengan terjadinya
perubahan warna
valensi asam, jumlah ion H+ yang dilepaskan oleh satu molekul asam
valensi basa, jumlah ion OH- yang dilepaskan oleh basa
EVALUASI
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat.
1. Asam merupakan zat yang melepaskan ion H+ dalam air. Pernyataan ini dikemukan oleh.
a. Arrhenius d. Lavoisier
b. Bronsted-Lowry e. Lewis
c. Humpry Davy
2. Menurut teori Bronsted-Lowry,reaksi dimana H2O bertindak sebagai basa adalah.

a. H2O + H2SO4 === H3O+ + HSO4- d. H2O + NH3 === NH+ + OHb. H2O + CO32- === HCO3- + OH- e. H2O + HSO4- === OH- + H2SO4
c. H2O + CO2 === H2CO3
3. Asam konjugasi dari HSO4- adalah .
a. H2SO4 d. SO42b. H3O+ e. H+
c. HSO44. Diketahui reaksi sebagai berikut :
HCOOH + HNO2 === HCOOH2+ + NO2Yang merupakan pasangan asam-basa konjugasi adalah .
a. HNO2 dan NO2- d. NO2- dan HCOOH2+
b. HCOOH dan NO2- e. HCOOH dan HCOOH2+
c. HCOOH dan HNO2
5. Menurut teori asam-basa Lewis, basa adalah
a. zat dalam larutan melepaskan ion OH- d. donor pasangan elektron
b. donor proton e. akseptor pasangan elektron
c. akseptor proton
6. Beberapa zat dapat digunakan sebagai indikator. Syarat utama zat yang dapat digunakan
sebagai indikator adalah .
a. mudah dipakai d. mudah disimpan dan tahan lama
b. mudah didapat e. sukar teroksidasi oleh O2 di udara.
c. berbeda warna dalam suasana asam dan basa.
9. Jika konsentrasi ion H+ dalam larutan 0,002 M dan log 2 = 0,3, maka pH larutan adalah.
a. 3,3 d. 1,7
b. 2,7 e. 1,3
c. 2,3
10. pH suatu basa bervalensi satu adalah 11, konsentrasi ion [OH-] dalam larutan basa tersebut
adalah.
a. 1 10-14
d. 1 10-3
b. 1 10-11
e. 1 10-2
c. 1 10-4
11.Jika larutan P mempunyai pH = 5 dan larutan Q mempunyai pH = 6, maka perbandingan
konsentrasi ion hidrogen dalam larutan P dan Q adalah.
a. 1 : 0,1 d. 5 : 6
b. 1 : 2 e. Log 5 : log 6
c. 1 : 10
12.Pada suhu tertentu harga Kw = 9 10-14. Pada suhu tersebut konsentasi ion OH- dalam air
murni
adalah .

a. 1 10-1
d. 9 10-7
b. 1 10-7
e. 1 10-14
c. 3 10-7
13.Seorang siswa telah menentukan pH air hujan di suatu daerah industri dengan menggunakan
indikator berikut ini. Trayek perubahan warna indikator yang digunakan adalah.
Metil jingga 2,9 4,0 merah- kuning
Bromkresol Hijau 3,8 5,4 kuning-biru
BTB(Bromtimol Biru 6,0 7,6 kuning-biru
Fenoftalein 8,3-10 tak berwarna-merah
Jika ternyata pH = 5,7, maka pasangan indikator yang digunakan adalah.
a. metil jingga dan bromkresol hijau d. metil jingga dan fenolftalein
b. bromkresol hijau dan bromtimol biru e. bromkresol hijau dan fenoftalein
c. bromtimol biru dan fenoftalein
14. Berdasarkan pengujian beberapa air limbah dengan menggunakan beberapa indikator :
Larutan
indikator Rentangan Perubahan Indikator Hasil Pengujian
Warna pH Limbah K Limbah L
MM Merah-Kuning 4,2 6,3 Kuning Merah
BTB Kuning-Biru 6,0 7,6 Biru Kuning
PP Tak berwarna-Merah 8,0 -10,0 Tak berwarna Tak berwarna
Timol Hijau Kuning-Biru 1,2 2,8 Biru Biru
Limbah K dan L mempunyai nilai pH berturut-turut .
a. 6,3 7,6 dan 2,8 6,0
b. 2,8 6,0 dan 6,3 7,6
c. 2,8 -7,6 dan 4,2 8,0
d. 2,8 4,0 dan 7,6 8,0
e. 7,6 8,0 dan 2,8 4,2
15.Diketahui harga Ka berbagai asam berikut:
HA : 6,2 10-8, HB : 7,5 10-2, HC : 1,2 10-2, HD : 1,8 10-12, HE : 1,8 10-5, HG : 7 10-4,
HK : 6,7 10-5, HL : 9,6 10-7
Berdasarkan data diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kekuatan asam adalah.
a. HL > HE > HB d. HA>HG>HC
b. HB<HE<HD e. HB<HL<HD
c. HL<HK<HC
16.Asam HX 0,1 M mengalami ionisasi 1 %, harga tetapan ionisasi HX adalah.
a. 2 10-5
d. 1 10-2
b. 1 10-5
e. 2 10-6
c. 1 10-4

17.Harga pH larutan NH3 0,001M ( Kb:1 10-5) adalah .


a. 3 d. 9
b. 4 e. 10
c. 5
18. Larutan H2SO4 0,01M mempunyai pH .
a. 2 d. 2 log 2
b. 2 + log 2 e. log 2 log3
c. 2 log 2
19. Larutan CH3COOH 0,1M yang terionisasi dengan = 0,01 mempunyai pH sebesar.
a. 1 d. 4
b. 2 e. 5
c. 3
20.Bila 3,42 gram Ba(OH)2 ( Ar Ba = 137, O = 16, H = 1) dilarutkan dalam 400 mL air, pH
larutan adalah .
a. 14 d. 11
b. 13 e. 10
c. 12
21. Diantara asam berikut yang mempunyai pH paling besar pada konsentrasi yang sama adalah
larutan .
a. HCI d. H2SO4
b. CH3COOH e. HCIO4
c. H2SO4
22.Larutan HCI dalam air dengan pH : 2 akan berubah menjadi 3 bila diencerkan .
a. 10 kali d. 2,5 kali
b. 5 kali e. 1,5 kali
c. 3 kali
23.pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 liter air adalah .
a. 12 d. 7
b. 11 e. 4
c. 10
24.Larutan asam asetat (Ka = 2 10-5) mempunyai pH yang sama dengan larutan 0,002 M HCI,
konsentrasi larutan asam asetat adalah.
a. 0,1 M d. 0,25 M
b. 0,15 M e. 0,4 M
c. 0,2 M
25.Larutan asam cuka 0,15 M (Ka : 6 10-5) akan terionisasi sebesar.
a. 1 % d. 15 %
b. 2 % e. 20 %
c. 10 %
27. Warna larutan asam format 0,1 M yang diberi dua tetes indikator sama dengan warna larutan
HCl
2 10-3 M (keduanya bervolume sama) yang juga diberi dua tetes indikator tersebut. Besarnya Ka
asam format adalah .

a. 1,6 10-9
d. 2 10-4
b. 8 10-8
e. 1 10-1
c. 4 10-5
28. Suatu asam lemah HA 0,1 M memiliki pH sebesar 4. Persentase HA yang terurai adalah.
a. 0,1 % d. 10 %
b. 0,01 % e. 25 %
c. 1 %
30. Diketahui larutan:
1. HCl 0,1 M
2. NaOH 0,1 M
3. CH3COOH 0,1 M
4. NH4OH 0,1 M
Urutan larutan dimulai dari pH terkecil ke yang paling besar adalah.
a. 1-2-3-4 d. 4-3-1-2
b. 1-3-4-2 e. 3-4-2-1
c. 2-4-3-1

Anda mungkin juga menyukai