Anda di halaman 1dari 37

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN :1
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Konsep Asam dan Basa

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep  Mengidentifikasi zat-zat yang bersifat asam atau
asam dan basa serta basa dalam kehidupan sehari-hari.
kekuatannya dan  Memahami penjelasan tentang berbagai konsep
kesetimbangan asam basa
pengionannya dalam  Membandingkan konsep asam basa menurut
larutan Arrhenius, Brønsted-Lowry dan Lewis serta
menyimpulkannya.

Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita cukup sering menjumpai senyawa asam basa baik dari
makanan maupun barang yang digunakan. Salah satunya adalah detergen yang digunakan
untuk mencuci pakaian, merupakan zat yang bersifat basa.
Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan
basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’.
Asam basa merupakan larutan elektrolit. Larutan tersebut dapat pula dikenal dengan ciri khas,
seperti asam mempunyai rasa masam contohnya cuka dapur, vitamin C, maupun jeruk nipis.
Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang, seperti detergen, pasta gigi,
maupun kapur sirih.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ada beberapa para ahli
menjelaskan sifat asam dan basa melalui sebuah teori secara rinci. Setidaknya, ada 3 teori asam
basa menurut para ahli antara lain:

1. Teori Arrhenius
2. Teori Bronsted-Lowry
3. Teori Asam Basa Lewis

Teori Arrhenius
Ahli kimia yang berasal dari Swedia yaitu Svante Arrhenius menghubungkan sifat keasaman
dengan ion Hidrogen (H+) pada tahun 1884.

Asam Menurut Arrhenius


Asam adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H + dalam
larutan.
Misalnya: asam sulfat (H2SO4, asam kuat) dan asam karbonik (H 2CO3, asam lemah). Dengan
persamaan reaksi sebagai berikut:
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri khasnya adalah: "Dalam pelarut air, zat
tersebut mengion menjadi hidrogen yang bermuatan positif dan ion yang bermuatan negatif akan
disebut dengan sisa asam."
Pada reaksi di atas:

 H2SO4 terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah satu arah. Asam
yang terionisasi sempurna disebut asam kuat. Semua asam kuat merupakan elektrolit kuat
(larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
 Sedangkan asam yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut asam lemah. Contohnya asam karbonik (H 2CO3)
dilarutkan dalam air.

Basa Menurut Arrhenius


Basa adalah zat yang apabila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion OH – dalam
larutan
Misalnya: Kalsium Hidroksida (Ca(OH)2) dan Tembaga (II) Hidroksida (Cu(OH)2). Dimana,
persamaan reaksi basa tersebut antara lain:

Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri khasnya adalah: "Dalam pelarut air, zat
tersebut mengion menjadi ion hidroksida yang bermuatan negatif dan ion yang bermuatan positif
akan disebut dengan sisa basa."
Pada reaksi di atas:

 Ca(OH)2 terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah satu arah. Basa
yang terionisasi sempurna disebut basa kuat. Semua basa kuat merupakan elektrolit kuat
(larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
 Sedangkan basa yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut basa lemah. Contohnya Tembaga (II) Hidroksida
(Cu(OH)2) dilarutkan dalam air.

Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry
mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima
(akseptor) proton (ion H+).
Menurut konsep Bronsted dan Lowry:

 Asam adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat
lain.
 Basa adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menerima ion H + dari zat lain adalah
basa.

Senyawa yang bertindak sebagai asam-basa Bronsted-Lowry disebut amfoter.


Perhatikan reaksi berikut ini:

Pada reaksi tersebut, Asam Klorida (HCl) menyumbangkan proton (H +) pada ammonia (NH3)
dan membentuk ion Ammonium yang bermuatan positif (NH 4+) dan ion Klorida yang bermuatan
negatif (CI–). Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima proton. Pada
bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCl dan NH 4+ disebut dengan asam
konjugasi dari basa NH3.
Contoh lainnya adalah reaksi antara HCl dengan air. Pada larutan berair, HCl disebut asam
karena mendonorkan proton ke H 2O kemudian H2O berubah menjadi ion hidronium (H 3O+) dan
HCl menjadi Cl-. Molekul H2O merupakan basa karena menerima ion H+ (akseptor proton).

Selain merupakan sebuah contoh basa Arrhenius karena dapat menghasilkan ion OH - ketika
dilarutkan dalam air, amonia juga merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima proton
dari H2O. Molekul H2O merupakan asam Bronsted-Lowry karena menyumbangkan proton ke
NH3. Perhatikan reaksi berikut ini:

Molekul H2O bersifat basa jika bereaksi dengan HCl karena menerima proton dari HCl. Molekul
H2O disebut juga zat amfoter karena sifatnya yang dapat bertindak sebagai asam dan basa.
Teori Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley mengusulkan teori
alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan tentang asam dan
basa berdasarkan struktur dan ikatan.

 Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima
pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO 3, BF3, maupun AlF3.
 Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis
memiliki pasangan electron bebas, contohnya adalah NH3, Cl–, maupuan ROH.

Lewis menjelaskan lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima
pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi.
Sebagai contoh adalah reaksi antara BF3 dan N(CH3)3:

Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam karena mampu menerima sepasang elektron
sedangkan NH3 merupakan basa karena menyumbangkan sepasang elektron.
Berdasarkan contoh reaksi asam basa ini, Lewis menyatakan bahwa: "Asam adalah suatu
molekul atau ion yang dapat menerima pasangan electron, sedangkan basa adalah suatu
molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya."
Contoh lainnya adalah reaksi antara Na 2O dan SO3 yang menghasilkan Na2SO4 tanpa terbentuk
air seperti reaksi di bawah ini:

Basa lewis dari reaksi di atas adalah ion oksida sedangkan sulfur trioksida adalah asam Lewis.
Reaksi di atas menggambarkan keterbatasan teori Bronsted-Lowry yaitu proton tidak
diikutsertakan (tidak ada H+).

Beberapa keunggulan asam basa Lewis

1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut
lain atau pun tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang
mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas.
Contohnya pada pembentukan senyawa komplek.
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung
atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.
Perbedaan Sifat Asam dan Basa

Sifat Asam Sifat Basa

Cenderung memiliki rasa yang masam atau asam. Cenderung memiliki rasa yang pahit.

Memiliki sifat kaustik serta dapat merusak


Memiliki sifat yang merusak atau korosif.
kulit.

Mampu mengubah warna kertas lakmus biru


Basa memiliki tekstur licin serta bersabun.
menjadi berwarna merah.

Memiliki sifat elektrolit serta mampu Senyawa basa mampu mengubah warna
menghantarkan arus listrik. kertas lakmus merah menjadi warna biru.

Asam mampu menghasilkan gas hidrogen ketika Senyawa basa memiliki sifat elektrolit atau
bereaksi dengan unsur maupun senyawa logam. mampu menghantarkan arus listrik.

Senyawa asam dapat menghasilkan ion H+ apabila Basa akan menghasilkan ion OH- apabila
dilarutkan dalam air. dilarutkan dalam air.

Soal Latihan
LK.1 : Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut,serta tentukan apakah tergolong asam
mono,di atau triprotik atau basa mono,di dan polihidroksi!
No Senyawa Nama Reaksi Ionisasi Golongan
1 HCl
2 NaOH
3 HNO3
4 H2SO4
5 HCN
6 H3PO4
7 Ca(OH)2
8 Al(OH)3
9 KOH
10 Ba(OH)2

LK.2 : Selesaikan Latihan berikut:


No Soal Jawaban
1 Tunjukkan pasangan asam basa a.CN- + H2O …… HCN + OH-
konjugasi dari reaksi asam basa bs as as.k bs.k
Bronsted Lowry berikut:
a. CN- + H2O ↔ HCN + OH-
b. RNH2 + H2O ↔RNH3+ + OH-
c. HClO4 + H2O ↔ClO4- + H3O+ +¿ ¿
2−¿+ H 3 O ¿
−¿+ H O ↔CO ¿
d. HCO3 2 3
−¿¿
−¿+ H 2 O ↔ H 2CO 3+ OH ¿
e. HCO3
−¿¿
−¿+HCN ↔CH 3 COOH +CN ¿
f. CH 3 COO
−¿¿
+¿+ H PO ¿
g. NH 3+ H 3 PO 4 ↔ NH 4 2 4

−¿+ H2 S¿

h. H 2 O+ HS−¿↔ OH ¿

5 Tentukan asam konjugat darisetiap a. HS- = H2S


basa berikut: b. HCO3 2- = H2CO3-
−¿ ¿
a. HS H2PO4- = H3PO4
2−¿¿
b. HCO3
−¿ ¿
c. H 2 PO 4
2−¿¿
d. CO 3
3−¿¿
e. PO 4
−¿¿
f. HSO 4
−¿¿
g. NO 2
2−¿ ¿
h. SO 4

LK.6 : Kesimpulan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN :2
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Konsep pH, pOH dan pKw

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep  Menganalisis jumlah ion H+, dan OH- dalam larutan
asam dan basa serta asam dan basa
kekuatannya dan
kesetimbangan
pengionannya dalam
larutan

Kekuatan asam atau basa suatu larutan dapat ditentukan dari harga pH, pOH, dan pKw
larutannya.
Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Istilah pH
berasal dari potential of hydrogen yang dikemukakan oleh Soren Peter Lauritz Sorensen,
kimiawan dari Denmark, pada tahun 1909 yang berarti pangkat atau eksponen. Dengan
demikian, pH dapat dibaca pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen. Besarnya nilai pH adalah
negatif logaritma konsentrasi ion H+.

pH menyatakan jumlah konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan asam. Secara matematika
dirumuskan sebagai berikut :

Dari rumus diatas dapat kita ambil kesimpulan bahwa jika :


[H+] = , maka pH = - log =1

[H+] = , maka pH = - log =n

Atau secara umum jika :


[H+]= ,maka pH = - log = n - log a

Contoh soal :
Berapakah pH larutan jika diketahui [H+] :
a. 2 M
b. 2 x 10^-5 M
c. 8 x 10^-4 M
(diketahui log 2 = 0,3 dan log 3 = 0,48

Pembahasan :
Sebagaimana yang dijelaskan diatas bahwa :

a. jika konsentrasi H+ = 2 M, maka

= - log 2
= 0,3

b. jika konsentrasi H+ = 2 x 10^-5, maka :

= - log
= 5 - log 2
= 5 - 0,3
= 4,7

c. jika konsentrasi H+ = 8 x 10^-4 M, maka:

= - log
= 4 -log 8 (nah kalian juga butuh konsep log dimatematika ya)
= 4 - log 2^3
= 4 - 2 log 3
= 4 - 2 x 0,48
= 4 - 0,96
= 3,04

dari penggambaran ini didapatkan hubungan H+ dengan pH yaitu :

Rumus diatas hanya dipakai jika pH yang diketahui adalah bilangan bulat. Jika pHnya
tidak bilangan bulat, maka carilah pengubahnya menjadi bilangan bulat.

Jika pH = a - log b, maka [H+]=

Contoh Soal
1. Jika pH = 3 ==> [H+]= 1 x 10^-3
2.Jika pH = 5 ==> [H+] = 1 x 10^-5
3. jika pH = 2 - log 3, maka [H+] = = 3 x 10^-2

4. Jika pH = 3,7
pH = -log [H+]
3,7 = -log [H+]
4 - 0,3 = - log [H+]
- log [H+] = 4 - log 2 ( log 2 = 0,3)
[H+] = anti log (4 - log 2)
= 2 x 10^-4

Penentuan pH tersebut juga berlaku untuk penentuan pOH. Konsentrasi ion OH – dinyatakan
dengan pOH sehingga pOH = – log [OH–]. Misal sebagai berikut.

Jika [OH–] = 0,1 M,


nilai pOH = -log 1 x 10-1 = 1.

Jika [OH–] = 0,01 M,


nilai pOH = -log 1 x 10-2 = 2.

Jika pOH = 3, [OH–] = 10-3 M atau 0,001 M.

Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari ionisasi sebagian dalam
air murni. H2O(ℓ)↔ H+(aq) + OH– (aq)

Harga konstanta kesetimbangan K untuk reaksi kesetimbangan ionisasi air:

Harga [H20] dianggap tidak berubah karena air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah.
Oleh sebab itu, air murni yang terionisasi sangat kecil. Dengan demikian, K . [H 2O] menjadi
tetapan kesetimbangan ion bagi air yang dinotasikan dengan Kw.

Berdasarkan hasil eksperimen, nilai pada suhu 25°C, Kw = 1 x 10-14.


Oleh karena pada ionisasi harga [H+] = [OH–], maka

Jika persamaan di atas diubah menjadi persamaan logaritma akan diperoleh:

log Kw = log [H+] + log [OH–]

Jika persamaan ini dikalikan dengan faktor-1, menjadi:


Penambahan senyawa ion H+ terlarut dari suatu asam ke dalam air akan mendesak
kesetimbangan ionisasi air ke arah kiri (ion OH- akan diikat oleh H+ membentuk air). Akibatnya,
terjadi kelebihan ion hidrogen sehingga konsentrasi ion H+ meningkat. Oleh sebab itu, nilai pH
air < 7 atau air berubah sifat menjadi asam.

Dengan cara yang sama, penambahan senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan
mendesak kesetimbangan air ke arah kiri. Akibatnya, ion hidroksida berlebih sehingga
konsentrasi ion OH-juga meningkat. Dengan demikian, nilai pH air > 7 atau air berubah sifat
menjadi basa.
LATIHAN SOAL

1. Hitunglah konsentrasi H+ jika diketahui pH larutan :


a. 3
b. 3,4 ( diketahui log 4 = 0,6 )
c. 2 – log 3
d. 3,125 (pergunakan kalkulator)
2. Berapakah pH larutan, jika konsentrasi H+ :
a. 2 M
b. 2 x 10-3 M
c. 8 x 10-4 M
d. 0,0169 M ( pergunakan kalkulator)? Diketahui log 2 =0,3, dan log 3 =0,48.
3. Berapakah konsentrasi ion OH- dalam larutan yang mengandung ion H+ 0,05 M?
4. Berapakah konsentrasi ion H+ dalam larutan jika konsentrasi ion OH- = 0,025 M
5. Suatu larutan mempunyai pH 5,5, berapakah pOH larutan itu?
6. Berapakah konsentrasi ion OH- dalam larutan yang mempunyai pH 12
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN :3
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : pH Asam Kuat

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep  Menganalisis pH larutan asam kuat
asam dan basa serta
kekuatannya dan
kesetimbangan
pengionannya dalam
larutan

Asam kuat

asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Didalam air, senyawa ini dapat menghasilkan
ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion. maka PH yang dihasilkan
oleh asam kuat akan jauh lebih rendah dibandingkan PH yang dihasilkan oleh asam lemah pada
konsentrasi yang sama. Hal ini terjadi karena konsentrasi ion H+ dari asam kuat jauh lebih
banyak dibandingkan konsentrasi ion H+ dari asam lemah.

Untuk menghitung rumus asam kuat :

contoh soal :
1. Tentukan harga pH larutan 0,01M HCl!
Jawab:
Reaksi ionisasi:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
0,01M 0,01M 0,01M

[H+] = a x Ma
= 1 x 0,01M
= 0,01 M

contoh :
2. Tentukan harga pH larutan H2SO4 0,02 M!
Jawab :
H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO42- (aq)
0,02 M 0,04 M 0,02 M

[H+] = a X Ma
= 2 0,02
= 4 X 10-2 M
pH = – log [H+]
= – log 4 10-2 M
= 2 – log 4
= 2 – 0,60
= 1,4
LATIHAN SOAL

1. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah …….
A. Asam klorida, asam sulfat dan asam asetat
B. Asam sulfat ,asam nitrat ,dan asam klorida
C. Asan karbonat, asam asetat, dan asam fosfat
D. Asam sulfide, asam flourida, dan asam sianida
E. Asam asetat ,asam klorida,dan asam fosfat
2. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .
A. 2 – log 4
B. 2 + log 4
C. 2 + log 2
D. 12 + log 4
E. 12
3. Yang manakah memiliki sifat asam yang lebih kuat antara HNO3 0,001 M dengan HCl
0,0001 M
4. Tentukan pH dari larutan H2SO4 0,005 M

Sumber :https://www.e-sbmptn.com/2014/01/soal-cara-menghitung-ph-dan-poh-
larutan.html

Kesimpulan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

PERTEMUAN :4
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : pH Basa Kuat

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep  Menganalisis pH larutan basa kuat
asam dan basa serta
kekuatannya dan
kesetimbangan
pengionannya dalam
larutan

Basa Kuat

Basa kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini menghasilkan ion
OH– secara sempurna yaitu seluruh molekul basa membentuk ion . Dalam penulisan ionisasi
basa kuat, digunakan satu anak panah yang menunjuk ke arah yang menyatakan bahwa seluruh
basa kuat terionisasi.

Contoh :

rumus basa kuat :

Contoh soal:
1. Tentukan harga pH dan pOH larutan NaOH 0,02M!
Jawab:
Reaksi ionisasi:

NaOH(aq) → Na+(aq) + OH–(aq)


0,02M 0,02M 0,02M

[OH–] = b X Mb
= 1 X 0,02M
[OH ] = 2 10-2M

pOH = - log 2 10-2


= 2 – log 2
= 2 - 0,301
pOH = 1,699
jadi pH larutan:
pH+pOH=14
pH = 14 – pOH
pH = 14 - 1,699
pH =12,301

2. Larutan LOH mempunyai nilai OH– sebesar 2.10-3, maka berapakah nilai Mb ?
Jawab:
LOH → L+ + OH–
[OH–] = b Mb

3. Ca(OH)2 dilarutkan dalam 10 liter air, jika pH larutan tersebut adalah 12 maka massa
zat tersebut adalah….
Pembahasan
pH = 14- pOH
pOH = 14- pH
pOH = 14- 12 = 2
pOH = - log [OH–]
2 = -log [OH–]
[OH–] = 10-2 M

[OH–] = X. Mb
10-2 = 2. Mb
Mb = 0,5 x 10-2
LATIHAN SOAL

1. Larutan manakah yang lebih basa atara Ca(OH)2 0,002 M dengan NaOH 0,009 M
2. Jika larutan Ca(OH)2 0,02 M , maka konsentrasi ion OH− dalam larutan tersebut adalah……
a. 0,01
b. 0,02
c. 0,03
d. 0,004
e. 0,005
3. Berapakah pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 L air…….
a. 10
b. 12
c. 11
d. 7
e. 4
LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN :5
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Ka dan Kb
BUKU PEDOMA : Buku kimia kelas XI

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep 3.10.1 Menghitung Ka asam lemah dan basa lemah jika
asam dan basa serta diketahui konsentrasi dan pH-nya atau
kekuatannya dan sebaliknya
kesetimbangan
pengionannya dalam
larutan

Asam Lemah

Asam lemah sangat banyak kita temui dalam kehidupan sehari hari contohnya saja pada buah
buahan yang berasa masam , seperti mangga , apel , jeruk kedondong dll. asam yang sedikit
menghasilkan ion H+ disebut asam lemah.Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
sehingga di dalam air dapat terionisasi sebagian , tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi
asam lemah berkisar antara nol dan satu (0 <α< 1). Pengionan senyawa asam lemah merupakan
reaksi kesetimbangan.

CH3COOH(aq) ⇔ CH3COO-(aq) + H+(aq)

HF(aq) ⇔ H+ (aq) + F-(aq)

Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Α = derajat ionisasi
Ma = Konsentrasi Asam

Contoh soal :

1. Tentukan pH 0,01 M asam format bila harga Ka asam format tersebut = 1,8 × 10-4 !

HCOOH (aq) ↔ HCOO– (aq) + H+ (aq)


pH = -log 1,34 × 10-3
jadi,
pH =3-log 1,34
= 3-0,127
pH = 2,873

2. Suatu asam lemah HA 0,05 M mempunyai konsentrasi ion H+ sebesar 9,5 x 10-4 Berapakah
harga Ka dari asam lemah tersebut ?
Jawab :
(H+) = √Ka x Ma
(H+)2 = Ka x Ma
(9,5 x 10-4)2 = Ka x 0,05
90,25 x 10 -8
= Ka x 0,05
Ka = 90,25 x 10-8 / 5 x 10-2
Ka = 1,8 x 10-5

3. Tentukan harga Ka asam asetat, jika 0,01 mol CH3COOH dalam 1 liter larutan mengandung
0,001 M ion H+!
Jawab:
Diketahui: [H+] = 0,001 M = 1 x 10-3 M
Ma = 0,1 mol L-1
Ditanyakan: Ka = …..?

Jadi tetapan kesetimbangan asam asetat adalah 1 x 10-5

Latihan Soal :
1. Larutan CH3COOH 0,05 M memiliki Ka = , pH larutan tersebut adalah……..
A. 3,5 − log 2
B. 3,6 – log 2
C. 3,7 – log 3
D. 3,5 – log 3
E. 6,3 – log 2
2. Derajat ionisasi larutan CH3COOH yang memiliki pH = 3 adalah… (K2 = 10-5)
A. 1 %
B. 5 %
C. 10 %
D. 15 %
E. 20 %
3. Larutan CH3COOH 0,1 M terionisasi dengan derajat ionisasi α= 0,01 mempunyai pH sebesar…..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Asam HX 0,1 M mengalami ionisasi 1%, harga tetapan ionisasi HX adalah…..
A. 2 x 10-5
B. 1 x 10-5
C. 1 x 10-4
D. 1 x 10-2
E. 2 x 10-6
LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN :6
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Kb
BUKU PEDOMA : Buku kimia kelas XI

Kompetensi Dasar Indikator


3.10 Menjelaskan konsep 3.10.2 Menghitung Kb basa lemah jika diketahui
asam dan basa serta konsentrasi pH, atau pOH-nya atau sebaliknya
kekuatannya dan
kesetimbangan
pengionannya dalam
larutan

Basa Lemah

basa yang sedikit menghasilkan ion OH – disebut basa lemah. contoh basa Dalam kehidupan
sehari-hari, basa umumnya terdapat di dalam bahan pembersih. Sabun, shampo, pasta gigi
umumnya berbahan basa seperti kalium hidroksida (KOH). Bahan deterjen yang kita gunakan
untuk mencuci, pembersih lantai, pembersih kaca, obat pemutih pakaian, sabun cuci, bahkan
pembersih mobil dan pelindung cat digunakan bahan basa.

Rumus Basa Lemah :

CONTOH SOAL

1. Tentukan pH larutan 0,1 M ammonia (NH3) dalam air bila derajat ionisasinya 0,014 !

NH3(aq) + H2O(l) ↔ NH+ (aq) + OH–(aq)


Jawab :
[OH–] = α . Mb
= 0,014 × 0,1 = 0,0014
[OH–] = 1,4 ×10-3
pOH = - log 1,4 × 10-3 = 3 - log 1,4
= 0,0014
[OH–] = 1,4 × 10-3
pOH = - log 1,4 ×10-3
= 3 – log 1,4 = 2,85
pH = 14 – pOH
= 14 – 2,85
pH = 11,15

2. Berapakah harga konsentrsi ion OH– dalam 10 ml lrutan NH4OH 0,5 M dengan Kb = 1,8 x 10-5 ?
Jawab :
(OH–) = √Kb x Mb
= √1,8 x 10-5 x 0,5
= √9 x 10-6
= 3 x 10-3 M

3. Suatu basa lemah MOH 0,001 M mempunyai konsentrasi ion OH- sebesar 6 x 10-3 M.
Berapakah harga Kb dari basa lemah tersebut ?
Jawab :
(OH–) = √Kb x Mb
(OH–)2 = Kb x Mb
(6 x 10-4)2 = Kb x 1 x 10-3
36 x 10-8 = Kb x1 x 10-3
Kb = 36 x 10-8/10-3
=3,6 x 10-4

4. Tentukan harga konsenstrasi ion OH– yang terdapat dalam larutan amoniak, NH4OH, 0,05 M!
Harga Kb larutan tersebut adalah 1,8 10-5 tentukan harga derajat ionisasi dari larutan tersebut!.
Jawab:
Diketahui: Mb NH4OH = 0,05 M
Kb = 1,8 x 10-5

[OH–] = b. α

Jadi, konsentrasi OH– dalam larutan adalah 9,5 x 10-4 M


Jadi derajat ionisasinya adalah 1,9 10-2

Derajat ionisasi adalah ………..


Alfa = 1 , artinya senyawa terionisasi sempurna ( as-bs kuat)
Alfa < 1 terionisasi sebagian ( as-bs lemah)
Alfa = 0 tidak terionisasi

Selesaikan soal berikut:

No. Soal latihan


Larutan basa LOH 0,1 M mengion 2%.
Tentukan nilai Kb!
1

Asam lemah HA memiliki pH = 3. Konsentrasi HA


adalah…….(Ka HA = )
a. 0,1 M
b. 0,01 M
2
c. 0,001 M
d. 0,0001 M
e. 0,00001 M

Terdapat 600 mL larutan NH4OH(aq) 0,01 M.


Diketahui Kb NH4OH = , konsentrasi OH− dan α
nya adalah……
a. 4,24 x 10-2 dan 4,24 x 10-4
3 b. 4,24 x 10-4 dan 4,24 x 10-2
c. 2,24 x 10-4 dan 4,24 x 10-2
d. 4,42 x 10-2 dan 4,42 x 10-4
e. 4,44 x 10-2 dan 4,44 x 10-4

Kesimpulan
LEMBAR KERJA SISWA

PERTEMUAN :7
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : PH LARUTAN BERDASARKAN WARNA PERUBAHAN
LARUTAN INDICATOR BUATAN

Kompetensi Dasar Indikator


4.10 Menganalisis trayek Meramalkan pH asam basa berdasrkan trayek perubahan
perubahan pH warna indikator buatan dengan menggunakan grafik
beberapa indikator bilangan.
yang diekstrak dari
bahan alam melalui
percobaan

INDIKATOR ASAM BASA

Indikator asam basa adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat
asam dan basa.
Cara yang cepat dan tepat untuk menunjukan sifat asam dan basa suatu larutan, yaitu dengan
menggunakan indikator.
Jenis-jenis Indikator
Indikator dapat dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator sintetis).
Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator yang keduanya termasuk
kedalam indikator tunggal, indikator universal dan pH meter.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis indikator tersebut.


1. Indikator Tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan yang bersifat asam atau basa, akan tetapi tidak
dapat mengetahui harga pH dan POH suatu larutan.
Indikator tunggal contohnya adalah lakmus biru, lakmus merah, fenolftalein, metal jingga, metil
merah, dan bromtimol biru.
Perubahan warna yang terjadi pada indikator tunggal adalah sebagai berikut

Untuk lebih memahami perubahan warna trayek pH indikator-indikator tersebut, perhatikan gambar
berikut ini!
2. Indikator Universal
 Indikator universal adalah suatu indikator yang dapat berubah warnanya bila berada pada
larutan yang memiliki derajat keasaman berbeda.
 Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui pH dari
larutan tersebut.
 Indikator universal dapat berbentuk kertas dan cairan. Cara kerja indicator ini dengan
mencocokan perubahan warna kertas indicator pada table warna indicator universal
tersebut.
 Kertas indikator universal, merupakan kertas yang dapat menunjukkan tingkat keasaman
dan kebasaan zat.
 Cara menggunakan kertas indikator universal adalah dengan cara mencelupkan kertas
indikator universal pada larutan yang akan dianalisis, setelah itu mencocokkan kertas
indikator tadi dengan warna standar yang tertera pada kemasan indikator.
 Larutan indikator universal adalah campuran beberapa larutan indikator yang memiliki
perubahan warna.

Indikator Universal
Berikut ini warna indikator univesal pada berbagai pH.
3. pH Meter
pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH (derajat keasaman atau
kebasaan) larutan secara langsung terhubung ke alat elektronik yang selanjutnya akan
mengukur dan menampilkan nilai pH secara akurat.

Alat pH meter ini mudah didapat, bahkan digunakan oleh berbagai industri, sepeti
industri air minum, pakaian, dan seluruh laboratorium besar.

Prinsip kerja pada pH meter ini terletak pada sensor yang berupa elektrode kaca yang langsung
terhubung ke alat elektronik .
pH meter ini memiliki tiga pengontrol, yaitu
 Pengontrol kalibrasi, digunakan untuk mengatur pembacaan meter agar tepat dengan nilai
standar di buffer.
 Pengontrol slope, berfungsi untuk menyeter pembacaaan agar sama dengan buffer yang
kedua.
 Pengontrol pengatur suhu

4. Indikator Alami
Di alam banyak ditemukan indicator asam basa yang berasal dari tumb uh-tumbuhan. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan diantaranya mahkota bunga, daun dan akar.

Berikut ini contoh bahan-bahan alami yang dapat dijadikan indikator asam basa.

Bahan-bahan alami diatas agar dapat digunakan sebagai indicator harus dibuat dalam bentuk larutan
dengan cara mengekstraknya. Setelah indikator alami jadi larutan maka diteteskan ke dalam larutan
asam basa yang akan di ujikan. Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami berbeda-beda.
CONTOH
Soal nomor 1
Data trayek pH beberapa indikator sebagai berikut.

Berdasarkan data diatas diperoleh data sebagai berikut ;

a. Dengan PP tidak berwarna

b. Dengahn metil merah berwarna merah

c. Dengan bromtimol biru dan metil jingga berwarna kuning

Tentukan, berapakah pH larutan tersebut!

Pembahasan:

Buatlah garis bilangan sesuai data diatas

4, 4 < pH , 6,0

Jadi, larutan tersebut memiliki pH 4,4 – 6,0


LATIHAN SOAL
Soal nomor 1
Data perubahan warna dan trayek pH masing-masing indicator sebagai berikut.

Berapakah harga pH sampel limbah X dan Y berturut-turut?

Pembahasan :

Air limbah X

Menentukan daerah garis bilangan sesuai tabel data percobaan diatas.

Nilai pH ditunjukan oleh daerah yang diarsir, maka pH air limbah X adalah 6,3≤ pH≤8,3

Air limbah y

Nilai pH limbah Y dapat ditunjukan daerah yang diarsir yaitu 5,4 ≤ pH ≤ 6,3

Jadi harga pH sampel X dan Y berturut-turut adalah 6,23 ≤ pH 8,3 dan 5,4 ≤ pH ≤6,3

Soal nomor 2
Suatu larutan akan memberikan warna kuning dengan indikator metal jingga dan metal
merah serta memberikan warna biru dengan indikator BTB, sedangkan indikator PP
tidak berwarna. Perkiraan nilai pH larutan tersebut adalah?

Pembahasan:

Metil jingga berwarna kuning = pH . 4,4

Metil merah berwarna kuning = pH > 6,2


BTB berwarna biru = pH > 7,6

PP tidak berwarna = pH < 8,3

Jadi pH larutan kira-kira adalah 7,6 – 8,0

Soal nomor 3
Perhatikan warna suatu indikator universal berikut!

Tentukan jenis larutan berdasarkan pH dari perubahan warna masing-masing larutan


berikut!

a. Jika indikator tersebut dimasukan dalam larutan X, warna indikator akan berwarna
jingga.

b. Jika indikator tersebut dimasukan dalam larutan Y, warna indikator berwarna ungu.

Pembahasan :

a. Larutan bersifat asam kuat karena pH = 5

b. Larutan bersifat basa kuat karena pH = 10

Soal nomor 4
Sebutkan indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa!

Pembahasan :

Indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa adalah sebagai berikut,

 kembang sepatu
 kol merah
 kunyit
 daun pandan
 bung kertas
Soal nomor 6

Soal nomor 7

Soal nomor 8

Soal nomor 9

Soal nomor 10
Soal nomor 11

Soal nomor 12

Soal nomor 13
Soal nomor 14

Soal nomor 15

Soal nomor 16
Soal nomor 17

LEMBAR KERJA SISWA


PERTEMUAN :8
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : PRAKTIKUM ASAM BASA

Kompetensi Dasar Indikator


4.10 Menganalisis trayek 1.10.1 Merancang percobaan membuat indikator alami
perubahan pH asam dan basa ( ekstrak bunga) untuk
beberapa indikator menentukan sifat asam dan basa beberapa
yang diekstrak dari larutan yang tidak dikenal.
bahan alam melalui 1.10.2 Membedakan asam basa kuat dan lemah
percobaan menggunakan indikator universal dan pH meter
melalui percobaan

Percobaan Asam Dan Basa

Judul Kegiatan : Mengamati proses pembuatan indikator alami


Jenis kegiatan : Percobaan kelompok
Tujuan : peserta didik dapat membuat indikator alami untuk menguji sifat
larutan asam atau basa.

Alat dan Bahan:

ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi Indikator (ekstrak)
2. Air suling 1. Kembang sepatu (merah)
3. Lumpang dan alu 2. Bunga terompet (ungu)
4. Pipet tetes 3. Kunyit basa
5. Pelat tetes 4. Buah naga
6. Sikat tabung Larutan uiji
reaksi 1. Air cuka
7. Rak tabung reaksi 2. Air jeruk
8. Gelas beker 3. Air kapur
4. Air garam
5. air sabun
6. odol
7. air biasa/ aqua/ pembersih

Langkah Kegiatan

A. Menguji Ekstrak dengan larutan asam dan basa


1. Geruslah beberapa helai mahkota bunga berwarna sampai halus dengan menggunakan
lumpang dan alu
2. Bagi ekstrak ke dalam dua gelas kimia.
3. Dari gelas kimia pertama,Tuangkanlah ± 1 ml ekstrak ke dalam dua buah tabung reaksi
yang kering dan bersih.
4. Pada tabung reaksi pertama tambahkan cuka,sedangkan pada tabung reaksi kedua
tambahkanair sabun.
5. Guncangkan tabung kemudian amati warnanya dan catat warnanya.

B. Menguji sifat larutan dengan ndicator alami


1. Dengan menggunakan ekstrak di atas( dalam gelas kimia kedua) ,tuangkan ekstrak ke
masing-masing 5 lubang pelat tetes.
2. Secara berurutan tambahkan ke lubang 1 dengan air jeruk,2 dengan air kapur, 3
dengan air garam, 4 dengan HCl dan terakhir untuk ammonia .
3. Amati dan perubahan warnanya.

Pertanyaan :
1. Larutan apakah yang bersifat asam?
2. Larutan apakah yang bersifat basa?

Hasil pengamatan

A. Menguji ekstrak dengan larutan asam,basa dan netral.

Pengujian ekstrak Nama bunga


mahkota bunga Kembang Bunga kunyit
sepatu terompet
Warna bunga
Warna ekstrak + air suling
Warna ekstrak + cuka
Ekstrak + air sabun
Ektrak + air kapur
Ekstrak + odol
Ekstrak + air jeruk

B. Menguji sifat larutan dengan indikator alami


Bahan Nama Bunga
Yang Kembang Bunga Kunyit Sifat Kisaran
Di Uji Sepatu Terompet Larutan pH
Air jeruk merah merah Kuning tua asam <7
Air hijau hijau jingga Basa >
kapur 7
Air merah ungu Kuning netral =7
garam terang
Larutan merah merah Kuning tua Asam <7
HCl
Larutan hijau hijau jingga basa >7
NaOH

Kesimpulan :

Anda mungkin juga menyukai