PERTEMUAN :1
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Konsep Asam dan Basa
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kita cukup sering menjumpai senyawa asam basa baik dari
makanan maupun barang yang digunakan. Salah satunya adalah detergen yang digunakan
untuk mencuci pakaian, merupakan zat yang bersifat basa.
Nama asam (acid) berasal dari bahasa Latin ‘acetum’ yang artinya adalah ‘cuka’. Sedangkan
basa (alkali) berasal dari bahasa Arab yang bermakna ‘abu’.
Asam basa merupakan larutan elektrolit. Larutan tersebut dapat pula dikenal dengan ciri khas,
seperti asam mempunyai rasa masam contohnya cuka dapur, vitamin C, maupun jeruk nipis.
Sedangkan basa mempunyai rasa pahit dan licin bila dipegang, seperti detergen, pasta gigi,
maupun kapur sirih.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, ada beberapa para ahli
menjelaskan sifat asam dan basa melalui sebuah teori secara rinci. Setidaknya, ada 3 teori asam
basa menurut para ahli antara lain:
1. Teori Arrhenius
2. Teori Bronsted-Lowry
3. Teori Asam Basa Lewis
Teori Arrhenius
Ahli kimia yang berasal dari Swedia yaitu Svante Arrhenius menghubungkan sifat keasaman
dengan ion Hidrogen (H+) pada tahun 1884.
H2SO4 terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah satu arah. Asam
yang terionisasi sempurna disebut asam kuat. Semua asam kuat merupakan elektrolit kuat
(larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
Sedangkan asam yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut asam lemah. Contohnya asam karbonik (H 2CO3)
dilarutkan dalam air.
Berdasarkan persamaan reaksi tersebut maka ciri khasnya adalah: "Dalam pelarut air, zat
tersebut mengion menjadi ion hidroksida yang bermuatan negatif dan ion yang bermuatan positif
akan disebut dengan sisa basa."
Pada reaksi di atas:
Ca(OH)2 terionisasi sempurna menjadi ion-ion dan ditandai dengan panah satu arah. Basa
yang terionisasi sempurna disebut basa kuat. Semua basa kuat merupakan elektrolit kuat
(larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan sangat baik).
Sedangkan basa yang tidak terionisasi sempurna menjadi ion-ion dalam larutanya yang
ditandai dengan panah dua arah disebut basa lemah. Contohnya Tembaga (II) Hidroksida
(Cu(OH)2) dilarutkan dalam air.
Teori Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, ahli kimia Johannes Nicolaus Bronsted dan Thomas Martin Lowry
mengembangkan definisi asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor) atau menerima
(akseptor) proton (ion H+).
Menurut konsep Bronsted dan Lowry:
Asam adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menyumbangkan ion H+ pada zat
lain.
Basa adalah zat yang memiliki kecenderungan untuk menerima ion H + dari zat lain adalah
basa.
Pada reaksi tersebut, Asam Klorida (HCl) menyumbangkan proton (H +) pada ammonia (NH3)
dan membentuk ion Ammonium yang bermuatan positif (NH 4+) dan ion Klorida yang bermuatan
negatif (CI–). Sehingga NH3 merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima proton. Pada
bagian produk, Cl- disebut dengan basa konjugasi dari HCl dan NH 4+ disebut dengan asam
konjugasi dari basa NH3.
Contoh lainnya adalah reaksi antara HCl dengan air. Pada larutan berair, HCl disebut asam
karena mendonorkan proton ke H 2O kemudian H2O berubah menjadi ion hidronium (H 3O+) dan
HCl menjadi Cl-. Molekul H2O merupakan basa karena menerima ion H+ (akseptor proton).
Selain merupakan sebuah contoh basa Arrhenius karena dapat menghasilkan ion OH - ketika
dilarutkan dalam air, amonia juga merupakan basa Bronsted-Lowry karena menerima proton
dari H2O. Molekul H2O merupakan asam Bronsted-Lowry karena menyumbangkan proton ke
NH3. Perhatikan reaksi berikut ini:
Molekul H2O bersifat basa jika bereaksi dengan HCl karena menerima proton dari HCl. Molekul
H2O disebut juga zat amfoter karena sifatnya yang dapat bertindak sebagai asam dan basa.
Teori Asam-Basa Lewis
Pada tahun 1923, Gilbert Newton Lewis seorang ahli kimia dari UC Berkeley mengusulkan teori
alternative untuk menggambarkan asam dan basa. Teorinya menjelaskan tentang asam dan
basa berdasarkan struktur dan ikatan.
Asam menurut Lewis adalah suatu zat yang mempunyai kecenderungan menerima
pasangan electron dari basa. Contoh beberapa asam Lewis adalah SO 3, BF3, maupun AlF3.
Basa menurut Lewis adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron. Basa lewis
memiliki pasangan electron bebas, contohnya adalah NH3, Cl–, maupuan ROH.
Lewis menjelaskan lebih lanjut bahwa reaksi asam basa merupakan reaksi serah terima
pasangan elektron, sehingga terbentuk suatu ikatan kovalen koordinasi.
Sebagai contoh adalah reaksi antara BF3 dan N(CH3)3:
Berdasarkan definisi Lewis, BF3 merupakan asam karena mampu menerima sepasang elektron
sedangkan NH3 merupakan basa karena menyumbangkan sepasang elektron.
Berdasarkan contoh reaksi asam basa ini, Lewis menyatakan bahwa: "Asam adalah suatu
molekul atau ion yang dapat menerima pasangan electron, sedangkan basa adalah suatu
molekul atau ion yang dapat memberikan pasangan elektronnya."
Contoh lainnya adalah reaksi antara Na 2O dan SO3 yang menghasilkan Na2SO4 tanpa terbentuk
air seperti reaksi di bawah ini:
Basa lewis dari reaksi di atas adalah ion oksida sedangkan sulfur trioksida adalah asam Lewis.
Reaksi di atas menggambarkan keterbatasan teori Bronsted-Lowry yaitu proton tidak
diikutsertakan (tidak ada H+).
1. Sama dengan teori Bronsted dan Lowry, dapat menjelaskan sifat asam, basa dalam pelarut
lain atau pun tidak mempunyai pelarut.
2. Teori asam basa Lewis dapat menjelaskan sifat asam basa molekul atau ion yang
mempunyai pasangan elektron bebas atau yang dapat menerima pasangan elektron bebas.
Contohnya pada pembentukan senyawa komplek.
3. Dapat menerangkan sifat basa dari zat-zat organik seperti DNA dan RNA yang mengandung
atom nitrogen yang memiliki pasangan elektron bebas.
Perbedaan Sifat Asam dan Basa
Cenderung memiliki rasa yang masam atau asam. Cenderung memiliki rasa yang pahit.
Memiliki sifat elektrolit serta mampu Senyawa basa mampu mengubah warna
menghantarkan arus listrik. kertas lakmus merah menjadi warna biru.
Asam mampu menghasilkan gas hidrogen ketika Senyawa basa memiliki sifat elektrolit atau
bereaksi dengan unsur maupun senyawa logam. mampu menghantarkan arus listrik.
Senyawa asam dapat menghasilkan ion H+ apabila Basa akan menghasilkan ion OH- apabila
dilarutkan dalam air. dilarutkan dalam air.
Soal Latihan
LK.1 : Tuliskan reaksi ionisasi dari senyawa berikut,serta tentukan apakah tergolong asam
mono,di atau triprotik atau basa mono,di dan polihidroksi!
No Senyawa Nama Reaksi Ionisasi Golongan
1 HCl
2 NaOH
3 HNO3
4 H2SO4
5 HCN
6 H3PO4
7 Ca(OH)2
8 Al(OH)3
9 KOH
10 Ba(OH)2
−¿+ H2 S¿
h. H 2 O+ HS−¿↔ OH ¿
LK.6 : Kesimpulan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN :2
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Konsep pH, pOH dan pKw
Kekuatan asam atau basa suatu larutan dapat ditentukan dari harga pH, pOH, dan pKw
larutannya.
Istilah pH digunakan untuk menyatakan keasaman atau kebasaan suatu larutan. Istilah pH
berasal dari potential of hydrogen yang dikemukakan oleh Soren Peter Lauritz Sorensen,
kimiawan dari Denmark, pada tahun 1909 yang berarti pangkat atau eksponen. Dengan
demikian, pH dapat dibaca pangkat hidrogen atau eksponen hidrogen. Besarnya nilai pH adalah
negatif logaritma konsentrasi ion H+.
pH menyatakan jumlah konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan asam. Secara matematika
dirumuskan sebagai berikut :
Contoh soal :
Berapakah pH larutan jika diketahui [H+] :
a. 2 M
b. 2 x 10^-5 M
c. 8 x 10^-4 M
(diketahui log 2 = 0,3 dan log 3 = 0,48
Pembahasan :
Sebagaimana yang dijelaskan diatas bahwa :
= - log 2
= 0,3
= - log
= 5 - log 2
= 5 - 0,3
= 4,7
= - log
= 4 -log 8 (nah kalian juga butuh konsep log dimatematika ya)
= 4 - log 2^3
= 4 - 2 log 3
= 4 - 2 x 0,48
= 4 - 0,96
= 3,04
Rumus diatas hanya dipakai jika pH yang diketahui adalah bilangan bulat. Jika pHnya
tidak bilangan bulat, maka carilah pengubahnya menjadi bilangan bulat.
Contoh Soal
1. Jika pH = 3 ==> [H+]= 1 x 10^-3
2.Jika pH = 5 ==> [H+] = 1 x 10^-5
3. jika pH = 2 - log 3, maka [H+] = = 3 x 10^-2
4. Jika pH = 3,7
pH = -log [H+]
3,7 = -log [H+]
4 - 0,3 = - log [H+]
- log [H+] = 4 - log 2 ( log 2 = 0,3)
[H+] = anti log (4 - log 2)
= 2 x 10^-4
Penentuan pH tersebut juga berlaku untuk penentuan pOH. Konsentrasi ion OH – dinyatakan
dengan pOH sehingga pOH = – log [OH–]. Misal sebagai berikut.
Nilai pH air murni = 7 dan disebut netral. Nilai tersebut diperoleh dari ionisasi sebagian dalam
air murni. H2O(ℓ)↔ H+(aq) + OH– (aq)
Harga [H20] dianggap tidak berubah karena air murni merupakan elektrolit yang sangat lemah.
Oleh sebab itu, air murni yang terionisasi sangat kecil. Dengan demikian, K . [H 2O] menjadi
tetapan kesetimbangan ion bagi air yang dinotasikan dengan Kw.
Dengan cara yang sama, penambahan senyawa ion OH- terlarut dari basa ke dalam air akan
mendesak kesetimbangan air ke arah kiri. Akibatnya, ion hidroksida berlebih sehingga
konsentrasi ion OH-juga meningkat. Dengan demikian, nilai pH air > 7 atau air berubah sifat
menjadi basa.
LATIHAN SOAL
PERTEMUAN :3
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : pH Asam Kuat
Asam kuat
asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Didalam air, senyawa ini dapat menghasilkan
ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam membentuk ion. maka PH yang dihasilkan
oleh asam kuat akan jauh lebih rendah dibandingkan PH yang dihasilkan oleh asam lemah pada
konsentrasi yang sama. Hal ini terjadi karena konsentrasi ion H+ dari asam kuat jauh lebih
banyak dibandingkan konsentrasi ion H+ dari asam lemah.
contoh soal :
1. Tentukan harga pH larutan 0,01M HCl!
Jawab:
Reaksi ionisasi:
HCl(aq) → H+(aq) + Cl–(aq)
0,01M 0,01M 0,01M
[H+] = a x Ma
= 1 x 0,01M
= 0,01 M
contoh :
2. Tentukan harga pH larutan H2SO4 0,02 M!
Jawab :
H2SO4 (aq) → 2 H+ (aq) + SO42- (aq)
0,02 M 0,04 M 0,02 M
[H+] = a X Ma
= 2 0,02
= 4 X 10-2 M
pH = – log [H+]
= – log 4 10-2 M
= 2 – log 4
= 2 – 0,60
= 1,4
LATIHAN SOAL
1. Diantara kelompok asam berikut yang tergolong asam kuat adalah …….
A. Asam klorida, asam sulfat dan asam asetat
B. Asam sulfat ,asam nitrat ,dan asam klorida
C. Asan karbonat, asam asetat, dan asam fosfat
D. Asam sulfide, asam flourida, dan asam sianida
E. Asam asetat ,asam klorida,dan asam fosfat
2. Derajat keasaman dari larutan 100 ml H2SO4 0,02 M adalah . . . .
A. 2 – log 4
B. 2 + log 4
C. 2 + log 2
D. 12 + log 4
E. 12
3. Yang manakah memiliki sifat asam yang lebih kuat antara HNO3 0,001 M dengan HCl
0,0001 M
4. Tentukan pH dari larutan H2SO4 0,005 M
Sumber :https://www.e-sbmptn.com/2014/01/soal-cara-menghitung-ph-dan-poh-
larutan.html
Kesimpulan
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
PERTEMUAN :4
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : pH Basa Kuat
Basa Kuat
Basa kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini menghasilkan ion
OH– secara sempurna yaitu seluruh molekul basa membentuk ion . Dalam penulisan ionisasi
basa kuat, digunakan satu anak panah yang menunjuk ke arah yang menyatakan bahwa seluruh
basa kuat terionisasi.
Contoh :
Contoh soal:
1. Tentukan harga pH dan pOH larutan NaOH 0,02M!
Jawab:
Reaksi ionisasi:
[OH–] = b X Mb
= 1 X 0,02M
[OH ] = 2 10-2M
–
2. Larutan LOH mempunyai nilai OH– sebesar 2.10-3, maka berapakah nilai Mb ?
Jawab:
LOH → L+ + OH–
[OH–] = b Mb
3. Ca(OH)2 dilarutkan dalam 10 liter air, jika pH larutan tersebut adalah 12 maka massa
zat tersebut adalah….
Pembahasan
pH = 14- pOH
pOH = 14- pH
pOH = 14- 12 = 2
pOH = - log [OH–]
2 = -log [OH–]
[OH–] = 10-2 M
[OH–] = X. Mb
10-2 = 2. Mb
Mb = 0,5 x 10-2
LATIHAN SOAL
1. Larutan manakah yang lebih basa atara Ca(OH)2 0,002 M dengan NaOH 0,009 M
2. Jika larutan Ca(OH)2 0,02 M , maka konsentrasi ion OH− dalam larutan tersebut adalah……
a. 0,01
b. 0,02
c. 0,03
d. 0,004
e. 0,005
3. Berapakah pH larutan yang dibuat dari 0,001 mol KOH dalam 10 L air…….
a. 10
b. 12
c. 11
d. 7
e. 4
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN :5
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Ka dan Kb
BUKU PEDOMA : Buku kimia kelas XI
Asam Lemah
Asam lemah sangat banyak kita temui dalam kehidupan sehari hari contohnya saja pada buah
buahan yang berasa masam , seperti mangga , apel , jeruk kedondong dll. asam yang sedikit
menghasilkan ion H+ disebut asam lemah.Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
sehingga di dalam air dapat terionisasi sebagian , tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi
asam lemah berkisar antara nol dan satu (0 <α< 1). Pengionan senyawa asam lemah merupakan
reaksi kesetimbangan.
Keterangan:
Ka = tetapan ionisasi asam lemah
Α = derajat ionisasi
Ma = Konsentrasi Asam
Contoh soal :
1. Tentukan pH 0,01 M asam format bila harga Ka asam format tersebut = 1,8 × 10-4 !
2. Suatu asam lemah HA 0,05 M mempunyai konsentrasi ion H+ sebesar 9,5 x 10-4 Berapakah
harga Ka dari asam lemah tersebut ?
Jawab :
(H+) = √Ka x Ma
(H+)2 = Ka x Ma
(9,5 x 10-4)2 = Ka x 0,05
90,25 x 10 -8
= Ka x 0,05
Ka = 90,25 x 10-8 / 5 x 10-2
Ka = 1,8 x 10-5
3. Tentukan harga Ka asam asetat, jika 0,01 mol CH3COOH dalam 1 liter larutan mengandung
0,001 M ion H+!
Jawab:
Diketahui: [H+] = 0,001 M = 1 x 10-3 M
Ma = 0,1 mol L-1
Ditanyakan: Ka = …..?
Latihan Soal :
1. Larutan CH3COOH 0,05 M memiliki Ka = , pH larutan tersebut adalah……..
A. 3,5 − log 2
B. 3,6 – log 2
C. 3,7 – log 3
D. 3,5 – log 3
E. 6,3 – log 2
2. Derajat ionisasi larutan CH3COOH yang memiliki pH = 3 adalah… (K2 = 10-5)
A. 1 %
B. 5 %
C. 10 %
D. 15 %
E. 20 %
3. Larutan CH3COOH 0,1 M terionisasi dengan derajat ionisasi α= 0,01 mempunyai pH sebesar…..
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
4. Asam HX 0,1 M mengalami ionisasi 1%, harga tetapan ionisasi HX adalah…..
A. 2 x 10-5
B. 1 x 10-5
C. 1 x 10-4
D. 1 x 10-2
E. 2 x 10-6
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN :6
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : Kb
BUKU PEDOMA : Buku kimia kelas XI
Basa Lemah
basa yang sedikit menghasilkan ion OH – disebut basa lemah. contoh basa Dalam kehidupan
sehari-hari, basa umumnya terdapat di dalam bahan pembersih. Sabun, shampo, pasta gigi
umumnya berbahan basa seperti kalium hidroksida (KOH). Bahan deterjen yang kita gunakan
untuk mencuci, pembersih lantai, pembersih kaca, obat pemutih pakaian, sabun cuci, bahkan
pembersih mobil dan pelindung cat digunakan bahan basa.
CONTOH SOAL
1. Tentukan pH larutan 0,1 M ammonia (NH3) dalam air bila derajat ionisasinya 0,014 !
2. Berapakah harga konsentrsi ion OH– dalam 10 ml lrutan NH4OH 0,5 M dengan Kb = 1,8 x 10-5 ?
Jawab :
(OH–) = √Kb x Mb
= √1,8 x 10-5 x 0,5
= √9 x 10-6
= 3 x 10-3 M
3. Suatu basa lemah MOH 0,001 M mempunyai konsentrasi ion OH- sebesar 6 x 10-3 M.
Berapakah harga Kb dari basa lemah tersebut ?
Jawab :
(OH–) = √Kb x Mb
(OH–)2 = Kb x Mb
(6 x 10-4)2 = Kb x 1 x 10-3
36 x 10-8 = Kb x1 x 10-3
Kb = 36 x 10-8/10-3
=3,6 x 10-4
4. Tentukan harga konsenstrasi ion OH– yang terdapat dalam larutan amoniak, NH4OH, 0,05 M!
Harga Kb larutan tersebut adalah 1,8 10-5 tentukan harga derajat ionisasi dari larutan tersebut!.
Jawab:
Diketahui: Mb NH4OH = 0,05 M
Kb = 1,8 x 10-5
[OH–] = b. α
Kesimpulan
LEMBAR KERJA SISWA
PERTEMUAN :7
MATERI POKOK : ASAM BASA
MATERI SUB POKOK : PH LARUTAN BERDASARKAN WARNA PERUBAHAN
LARUTAN INDICATOR BUATAN
Indikator asam basa adalah zat-zat yang mempunyai warna berbeda dalam larutan yang bersifat
asam dan basa.
Cara yang cepat dan tepat untuk menunjukan sifat asam dan basa suatu larutan, yaitu dengan
menggunakan indikator.
Jenis-jenis Indikator
Indikator dapat dapat berasal dari bahan alami (indikator alami) dan buatan (indikator sintetis).
Indikator yang biasa digunakan adalah kertas lakmus dan larutan indikator yang keduanya termasuk
kedalam indikator tunggal, indikator universal dan pH meter.
Untuk lebih memahami perubahan warna trayek pH indikator-indikator tersebut, perhatikan gambar
berikut ini!
2. Indikator Universal
Indikator universal adalah suatu indikator yang dapat berubah warnanya bila berada pada
larutan yang memiliki derajat keasaman berbeda.
Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui pH dari
larutan tersebut.
Indikator universal dapat berbentuk kertas dan cairan. Cara kerja indicator ini dengan
mencocokan perubahan warna kertas indicator pada table warna indicator universal
tersebut.
Kertas indikator universal, merupakan kertas yang dapat menunjukkan tingkat keasaman
dan kebasaan zat.
Cara menggunakan kertas indikator universal adalah dengan cara mencelupkan kertas
indikator universal pada larutan yang akan dianalisis, setelah itu mencocokkan kertas
indikator tadi dengan warna standar yang tertera pada kemasan indikator.
Larutan indikator universal adalah campuran beberapa larutan indikator yang memiliki
perubahan warna.
Indikator Universal
Berikut ini warna indikator univesal pada berbagai pH.
3. pH Meter
pH meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH (derajat keasaman atau
kebasaan) larutan secara langsung terhubung ke alat elektronik yang selanjutnya akan
mengukur dan menampilkan nilai pH secara akurat.
Alat pH meter ini mudah didapat, bahkan digunakan oleh berbagai industri, sepeti
industri air minum, pakaian, dan seluruh laboratorium besar.
Prinsip kerja pada pH meter ini terletak pada sensor yang berupa elektrode kaca yang langsung
terhubung ke alat elektronik .
pH meter ini memiliki tiga pengontrol, yaitu
Pengontrol kalibrasi, digunakan untuk mengatur pembacaan meter agar tepat dengan nilai
standar di buffer.
Pengontrol slope, berfungsi untuk menyeter pembacaaan agar sama dengan buffer yang
kedua.
Pengontrol pengatur suhu
4. Indikator Alami
Di alam banyak ditemukan indicator asam basa yang berasal dari tumb uh-tumbuhan. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan diantaranya mahkota bunga, daun dan akar.
Berikut ini contoh bahan-bahan alami yang dapat dijadikan indikator asam basa.
Bahan-bahan alami diatas agar dapat digunakan sebagai indicator harus dibuat dalam bentuk larutan
dengan cara mengekstraknya. Setelah indikator alami jadi larutan maka diteteskan ke dalam larutan
asam basa yang akan di ujikan. Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami berbeda-beda.
CONTOH
Soal nomor 1
Data trayek pH beberapa indikator sebagai berikut.
Pembahasan:
4, 4 < pH , 6,0
Pembahasan :
Air limbah X
Nilai pH ditunjukan oleh daerah yang diarsir, maka pH air limbah X adalah 6,3≤ pH≤8,3
Air limbah y
Nilai pH limbah Y dapat ditunjukan daerah yang diarsir yaitu 5,4 ≤ pH ≤ 6,3
Jadi harga pH sampel X dan Y berturut-turut adalah 6,23 ≤ pH 8,3 dan 5,4 ≤ pH ≤6,3
Soal nomor 2
Suatu larutan akan memberikan warna kuning dengan indikator metal jingga dan metal
merah serta memberikan warna biru dengan indikator BTB, sedangkan indikator PP
tidak berwarna. Perkiraan nilai pH larutan tersebut adalah?
Pembahasan:
Soal nomor 3
Perhatikan warna suatu indikator universal berikut!
a. Jika indikator tersebut dimasukan dalam larutan X, warna indikator akan berwarna
jingga.
b. Jika indikator tersebut dimasukan dalam larutan Y, warna indikator berwarna ungu.
Pembahasan :
Soal nomor 4
Sebutkan indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa!
Pembahasan :
Indikator alami yang dapat digunakan untuk indikator asam basa adalah sebagai berikut,
kembang sepatu
kol merah
kunyit
daun pandan
bung kertas
Soal nomor 6
Soal nomor 7
Soal nomor 8
Soal nomor 9
Soal nomor 10
Soal nomor 11
Soal nomor 12
Soal nomor 13
Soal nomor 14
Soal nomor 15
Soal nomor 16
Soal nomor 17
ALAT BAHAN
1. Tabung reaksi Indikator (ekstrak)
2. Air suling 1. Kembang sepatu (merah)
3. Lumpang dan alu 2. Bunga terompet (ungu)
4. Pipet tetes 3. Kunyit basa
5. Pelat tetes 4. Buah naga
6. Sikat tabung Larutan uiji
reaksi 1. Air cuka
7. Rak tabung reaksi 2. Air jeruk
8. Gelas beker 3. Air kapur
4. Air garam
5. air sabun
6. odol
7. air biasa/ aqua/ pembersih
Langkah Kegiatan
Pertanyaan :
1. Larutan apakah yang bersifat asam?
2. Larutan apakah yang bersifat basa?
Hasil pengamatan
Kesimpulan :