Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi Asam dan Basa

Asam dan basa adalah larutan elektrolit yang dikenal dengan ciri khasnya, seperti
asam yang memiliki rasa masam dan basa yang memiliki rasa pahit. Asam adalah zat
yang dapat memberikan proton, zat yang dapat membentuk ikatan kovalen dengan
menerima sepasang elektron. Sedangkan, basa adalah senyawa yang cenderung
menyumbangkan sepasang elektron untuk dipakai bersama-sama dan menerima
proton.

Sementara itu, istilah asam (acid) berasal dari bahasa Latin, yaitu acetum, yang
artinya cuka. Lalu, basa (alkali) berasal dari Arab, yang artinya abu. Basa banyak
dijumpai dalam pembuatan sabun, seperti yang kita ketahui di zaman dahulu banyak ibu
rumah tangga yang menggunakan abu untuk mencuci piring.

B. Definisi Asam dan Basa Menurut Teori Bronsted-Lowry

Tahun 1923, seorang ahli dari Denmark bernama Johanes N. Bronsted dan Thomas
M. Lowry dari Inggris mengajukan konsep tentang asam basa secara terpisah, tapi
dalam waktu bersamaan. Konsep ini kemudian dikenal dengan teori asam basa Bronsted
Lowry.
Bronsted dan Lowry mendefinisikan asam dan basa berdasarkan kemampuan (donor)
atau menerima (akseptor) proton (ion H+).

Menurut teori asam dan basa Bronsted-Lowry, asam adalah zat yang cenderung
mendonorkan (ion H+), sedangkan basa adalah zat yang cenderung menerima (ion H+)
dari zat lain.

Dua ilmuwan ini juga mencetuskan teori asam basa konjugasi. Asam konjugasi
adalah basa yang menerima ion H+, sedangkan basa konjugasi adalah asam yang telah
mendonorkan atau melepaskan ion H+.

Sebagai contoh, ketika asam asetat (CH 3COOH) dilarutkan dalam air, maka akan
terjadi reaksi berikut ini. Berdasarkan reaksi di atas, CH3COOH adalah asam karena
dapat memberikan ion H+ kepada H2O. Sementara CH3COO- adalah basa karena
menerima ion H+. Basa tersebut adalah basa konjugasi. Sementara H3O+ adalah asam
konjugasi karena kelebihan ion H+ dibandingkan zat asalnya, yaitu H2O. Pasangan
CH3COOH dan CH3COO- disebut pasangan asam basa konjugasi.

Dalam teori asam basa Bronsted Lowry, ada kondisi dan reaksi tertentu di mana
suatu senyawa dapat berperan sebagai basa meskipun tidak mengandung OH-,
sedangkan dalam reaksi lainnya senyawa tersebut berperan sebagai basa. Senyawa yang
memiliki sifat amfiprotik dan berperan sebagai amfoter.

C.Reaksi Asam dan Basa Brosnted-Lowry

Teori Brønsted-Lowry, mendefinisikan asam sebagai donor proton dan basa


sebagai akseptor proton. Dalam teori ini, reaksi asam dan basa direpresentasikan
sebagai reaksi kesetimbangan. Asam (1) + basa (2) ⇌ basa (1) + asam (2)
(Panah ganda, ⇌, menunjukkan bahwa produk dapat membentuk kembali reaktan
dalam proses dinamis .)

Asam (1) dan basa (1) disebut pasangan asam-basa konjugasi, begitu pula asam
(2) dan basa (2). Keuntungan teori ini adalah kemampuan prediktifnya. Apakah
kesetimbangan terletak pada reaktan (yang disukai reaktan) atau produk (yang disukai
produk) ditentukan oleh kekuatan relatif asam dan basa.

D.Ciri-ciri Asam dan Basa

 Ciri-Ciri Asam Basa

Asam dan basa dapat dibedakan dari sifat-sifatnya atau ciri-cirinya, meskipun
secara garis besar memiliki karakter yang sama, yaitu sama-sama memiliki sifat elektrolit
dan dapat menghantarkan arus listrik. Di bawah ini dijelaskan asam dan basa ciri
masing-masing.

 Ciri-ciri asam

 Cenderung memiliki rasa asam.


 Ph kurang dari 7.
 Cenderung memiliki rasa asam.
 Bisa mengubah kertas lakmus biru menjadi merah.
 Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
 Bisa menghasilkan gas hidrogen saat bereaksi dengan unsur atau senyawa
logam.
 Asam bisa menghasilkan ion H+ bila dilarutkan ke air.
 Ciri-ciri basa

 Ph lebih dari 7.
 Memiliki sifat kaustik yang bisa merusak kulit..
 Bisa mengubah kertas lakmus merah menjadi biru.
 Memiliki sifat elektrolit dan dapat menghantarkan listrik.
 Memiliki tekstur licin dan bersabun.
 Menghasilkan ion OH- bila dilarutkan dalam air.
 Cenderung memiliki rasa pahit.

E. Contoh Senyawa

 Air (H2O).

Air dapat bertindak sebagai basa dengan menerima proton saat bereaksi dengan
asam. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hal tersebut dikarenakan air memiliki dua
pasangan elektron bebasyang dapat berikatan dengan proton. Misalnya, ketika bereaksi
dengan senyawa asam klorida (HCl), air bertindak sebagai basa dan diubah menjadi ion
hidroksida (OH-). Namun, air juga dapat bertindak sebagai asam dengan
menyumbangkan proton ketika bereaksi dengan basa. Hal tersebut dikarenakan air
memiliki atom hidrogen untuk dapat bertindak sebagai asam.

 Protein (COOH-RH-NH2)

Protein adalah molekul yang dapat ditemukan di setiap sel-sel tubuh yang
berfungsi untuk menjaga fungsi, bentuk, serta cara kerja jaringan tubuh. Protein terbuat
dari ratusan hingga ribuan senyawa kecil yang disebut asam amino. Kegunaan protein
yaitu sebagai sumber energi, membangun dan memelihara jaringa tubuh, mempercepat
reaksi kimia, mengirim sinyal ke tubuh.

 Dihidrogen fosfat (NH4H2PO4)

Dihidrogen fosfat dapat digunakan dalam produksi obat-obatan sehingga semakin


penting bagi praktisi medis gastroenterologi dan manusia pada umumnya.

 Asam amino R-CH(NH2)-COOH

Asam amino dibutuhkan untuk membentuk sitokin dan antibodi, yaitu komponen
penting dalam sistem kekebalan tubuh. Otot kita terdiri dari serabut-serabut protein
yang sangat kuat. Untuk membangun massa otot, tentunya diperlukan asam amino
sebagai bahan-bahan pembangun protein tadi.

 Hidrogen karbonat

Hidrogen karbonat digunakan untuk mengobati hiperasiditas, meredakan asidosis


metabolik, dan mencegah batu ginjal asam urat.

Hidrogen karbonat larut yang umum dapat mengalami reaksi kimia berikut:

1. Reaksi dengan asam

(HCO3 )- + H+ = CO2 ↑+ H2O

2. Reaksi dengan basa

(HCO3 )- + OH- = (CO3 )2- + H2O

3. Hidrolisis ganda dengan garam asam kuat dan basa lemah

3(HCO3) - + Al3+ = Al(OH)3 + 3CO2 ↑

4. Dekomposisi termal

2NaHCO3 = Na2CO3 + H2O +CO2 ↑

F. Contoh Reaksi
 Reaksi antara gas NH3 (basa) dan gas HCl (asam) membentuk asap NH4Cl.
NH3(g) + HCl(g) → NH4Cl(s)

 Pada asam klorida (HCL) dan air (H2O) berikut ini:


HCl + H2O ⇌ H3O+ + Cl- Penjelasannya seperti mengutip pada emodul Kemdikbud:
HCL bersifat asam karena itu ia mendonorkan ion H+ nya kepada H20
H20 bersifat basa karena ia menerima donor H+
H30+ bersifat asam konjugasi karena bisa meemberikan lagi ion H+ nya
CL- bersifat basa konjugasi karena bisa menerima lagi ion H+
Jadi: Asam + Basa ⇌ Basa Konjugasi + Asam Konjugasi.
 HCl (aq) + NH3 (aq) → NH 4+ (aq) + Cl - (aq) (asam) (basa)
(asam konjugasi) (basa konjugasi) Pada reaksi tersebut, asam klorida (HCl)
menyumbangkan proton (H+) pada ammonia (NH3) dan membentuk ion
ammonium yang bermuatan positif (NH4+) dan ion klorida yang bermuatan
negative (Cl-). Sehingga HCl merupakan asam dan ion klorida yang bermuatan
negative (Cl-). Sehingga HCl merupakan asam Bronsted – Lowry karena menerima
proton.
TUGAS KIMIA
PERKEMBANGAN TEORI ASAM DAN BASA
“BRONSTED-LOWRY”

KELOMPOK 4:

Alfidhiya Zitaskiya Fika (03)


Fannisha Trianda Lestari (13)
Shoimatul Fitriyani (32)
Zarina Dwi Salwa Bila (35)

Guru Pembimbing:
Prina Dyah Kusuma W.
SMAN 1 ROGOJAMPI TARUNA BUDAYA

Anda mungkin juga menyukai