um
g r
in
rin
sta
Le
yu
ah
W
TUJUAN
PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan diskusi dan literasi, peserta didik dapat menentukan
sifat-sifat zat dalam kehidupan sehari-hari
2. Melalui kegiatan diskusi dan literasi, peserta didik dapat menganalisis
sifat larutan berdasarkan teori asam basa (Arrhenius, Bronsted
Lowry dan Lewis)
3. Melalui kegiatan diskusi dan literasi, peserta didik dapat membedakan
sifat larutan bedasarkan sifat- sifat zat dalam kehidupan sehari-hari
4. Melalui kegiatan diskusi dan literasi, peserta didik dapat
membandingkan sifat larutan berdasarkan teori asam basa (Arrhenius,
Bronsted Lowry dan Lewis)
Teori Asam
Basa
Akan tetapi, ion H3O+ lebih sering ditulis ion H+, sehingga
penulisannya menjadi seperti berikut.
H2O H+ + A–
HA(aq) (aq)
(aq)
TEORI ASAM BASA
BRONSTED-
LOWRY
Johannes N. Bronsted
adalah seorang ahli
kimia dari Denmark.
Teori asam basa yang lebih
luas, tidak hanya terbatas pada
asam basa dalam pelarut air
senyawa
dikemukakan oleh Johannes N.
Bronsted dan Thomas M. Lowry
yang bekerja secara terpisah pada
tahun 1923. Keduanya menyatakan
bahwa reaksi asam basa melibatkan
transfer proton (H+).
Menurut Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang
dapat memberikan (H+) kepada basa (donor
proton
proton), basa adalah senyawa yang dapat
menerima proton (H+) dari asam (akseptor proton).
Perhatikan reaksi berikut.
Bronsted-Lowry menyatakan :
Jika suatu asam memberikan (H+), maka sisa asam
proton
berkemampuan untuk bertindak sebagai basa.
tersebut
Sisa asam tersebut dinyatakan
sebagai basa konjugasi. Demikian pula untuk basa, jika suatu basa dapat
menerima proton (H+), maka zat yang terbentuk berkemampuan sebagai
asam disebut asam konjugasi
Perhatikan reaksi di bawah ini.