Anda di halaman 1dari 3

LK 2.

Konsep Keberagaman Peserta Didik

NAMA WAHYU LESTARININGRUM

INSTANSI SMA NEGERI 9 PURWOREJO

Petunjuk!
1. Bacalah materi tentang Konsep Keberagaman Peserta Didik yang sudah
peserta bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar
berbagai sumber referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi.
Misal: Agus Setiawan_ Konsep Keberagaman Peserta Didik
4.
1. Menurut anda, apa yang dimaksud dengan keberagaman peserta didik?
Jawab:
Menurut saya yang dimaksud dengan keberagaman peserta didik adalah
perbedaan peserta didik tipikal dan peserta didik berkebutuhan khusus. Peserta
didik tipikal adalah peserta didik yang tidak memiliki hambatan siginifikan
(berarti), pada sisi fisik, mental kognitif maupun pada sensori, sehingga mereka
dapat mengikuti pembelajaran secara klasikal tanpa memerlukan layanan
pendidikan secara khusus sedangkan peserta didik berkebutuhan khusus adalah
individu yang memiliki hambatan signifikan, baik pada fisik, mental, kognitif
maupun sensorik, sehingga mereka memerlukan layanan kebutuhan pendidikan
khusus untuk dapat belajar bersama siswa reguler. Keberagaman peserta didik di
kelas inklusif memiliki karakteristik tersendiri, baik pada peserta didik reguler
maupun pada peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Beberapa keberagaman
yang ada pada peserta didik diantaranya : keberagaman Fisik,
keberagaman Sensorik, keberagaman Sosial ekonomi dan demografis dan
keragaman jenis lainnya yaitu terdapat peserta dengan hambatan perilaku dan
emosi, kesulitan belajar spesifik, autis, dan sebagainya

2. Menurut anda, bagaimana bentuk konkrit dari empat indikator kualitas hidup
bagi setiap peserta didik?
Jawab:
Empat indikator kualitas hidup bagi setiap peserta didik, yaitu sebagai berikut:

1. To Live, setiap peserta didik di sekolah inklusif memiliki hak untuk hidup
mengembangkan potensi dirinya, tanpa harus terhalangi atau dibatasi oleh
kondisi hambatan yang dimilikinya. Peserta didik berkebutuhan khusus di
sekolah inklusif tidak boleh dibiarkan hanya sebagai “pelengkap kuota kelas
inklusif”, tetapi keberadaan peserta didik di kelas inklusif harus menjadi
tantangan bagi guru untuk berkreatif dalam mengembangkan layanan
pembelajaran akomodatif.
2. To Love, setiap peserta didik di sekolah inklusif harus merasa terlindungi,
mengikuti kegiatan pembelajaran dan aktivitas sekolah lainnya secara ramah,
nyaman dan tidak dibiarkan mendapat bully dari peserta didik lainnya. Bahkan
guru harus mengembangkan sikap saling menyayangi, mencintai sebagai
sesama warga sekolah.
LK 2. Konsep Keberagaman Peserta Didik

3. To Play, setiap peserta didik di sekolah inklusif harus memperooleh kesempatan


yang sama untuk mengikuti aktivitas belajar secara aktif dan bermain di
sekolah, seperti dalam diskusi kelompok, kegiatan ekstrakurikuler, dan
perlombaan yang diadakan sekolah. Peserta didik berkebutuhan khusus harus
memperoleh hak yang sama untuk memperoleh kesempatan aktivitas permainan
di kelas dan lingkungan sekolah.
4. To Work, setiap peserta dididk di sekolah inklusif memperoleh hak yang sama
untuk mengembangkan dirinya dalam upaya mengembangkan potensi dirinya
untuk nantinya menjadi individu yang mandiri dalam memasuki dunia kerja.
Peserta didik berkebutuhan khusus tidak boleh dihadirkan di kelas hanya
sebagai “pelengkap penderita” akan tetapi harus diberikan layanan pendidikan
yang mengakomodasi kebutuhan layanan pendidikannya.

Indikator kualitas hidup sebagaimana tersebut tetap mengusung konsep


keberagaman peserta didik, yaitu menghargai perbedaan kekuatan fisik,
psiko, dan minat, menghapus stereotip gender dan mengakomodasi
pluralitas horizontal seperti etnik atau subetnik dan pluralitas vertikal seperti
pelapisan sosial.

3. Setelah membaca materi keberagaman peserta didik, menurut anda, peserta


didik berkebutuhan khusus jenis apa yang ada di sekolah anda? Bagaimana cara
anda (proses) dalam menentukan hal tersebut?
Jawab:
Peserta didik berkebutuhan khusus yang ada di sekolah saya adalah
anak dengan gangguan perilaku dan emosi dan anak yang mengalami kesulitan
belajar spesifik.
Cara saya dalam menentukan hal tersebut adalah dengan mengamati sikap dan
perilaku pada pembelajaran sehari-hari dan dapat dilihat dari hasil penilaian
belajar yang dilakukan beberapa kali serta kemampuan merespon terhadap
berbagai stimulus yang saya berikan.

4. Berdasar soal nomor 3, bagaimana anda akan memfasilitasi peserta didik


berkebutuhan khusus tersebut, sehingga peserta didik tidak mengalami
hambatan dalam pembelajaran?
Jawab:
Saya akan memfasilitasi peserta didik berkebutuhan khusus tersebut, sehingga
peserta didik tidak mengalami hambatan dalam pembelajaran adalah:
Pada anak dengan gangguan perilaku dan emosi
1. Menerapkan strategi pencegahan dan intervensi bagi individu yang
beresiko mengalami gangguan emosi dan perilaku.
2. Menggunakan variasi teknik yang tidak kaku dan keras untuk
mengontrol tingkah laku target dan menjaga atensi dalam
pembelajaran.
3. Menjaga rutinitas pembelajaran dengan konsisten, dan terampil
dalam problem solving dan mengatasi konflik.
4. Merencanakan dan mengimplementasikan reinforcement secara
individual dan modifikasi lingkungan dengan level yang sesuai dengan
tingkat perilaku.
LK 2. Konsep Keberagaman Peserta Didik

5. Mengintegrasikan proses belajar mengajar (akademik), pendidikan


afektif, dan manajemen perilaku baik secara individual maupun
kelompok.
6. Melakukan asesmen atas tingkah laku sosial yang sesuai dan
problematik pada siswa secara individual.
7. Perlu adanya penataan lingkungan yang kondusif (menyenangkan)
bagi setiap anak.
8. Menyesuaikan kurikulum dengan hambatan dan masalah yang
dihadapi oleh setiap anak.
9. Memfasilitasi kegiatan yang bersifat kompensatoris sesuai dengan
bakat dan minat anak.
10. Melakukan pengembangan akhlak atau mental melalui kegiatan sehari-
hari, dan contoh dari lingkungan.

Pada anak dengan mengalami kesulitan belajar spesifik


1. Memperkenalkan belajar alfabet secara sekuensial (berurutan) secara
bertahap dan berurut.
2. Memberikan pengetahuan kepada peserta didik bahwa huruf /i/ muncul
sebelum /k/, Alfabet dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang
membuat mudah anak mengingat di kelompok mana huruf tersebut
berada.
3. Memfasilitasi anak dalam menyortir dan mencocokkan huruf kapital,
huruf kecil, bentuk cetak, dan tulisan tangan dari huruf; melatih
keterampilan sequencing dengan huruf dan bentuk-bentuk terpotong;
dan melatih menempatkan tiap huruf dalam alfabet dalam hubungannya
dengan huruf lain.

Anda mungkin juga menyukai