Anda di halaman 1dari 3

LK 1.

Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

NAMA WAHYU LESTARININGRUM, S.Pd.Si

INSTANSI SMA NEGERI 9 PURWOREJO

Petunjuk:
1. Bacalah materi tentang Konsep Dasar Pendidikan Inklusif yang sudah peserta
bimtek unduh! Jawablah pertanyaan yang diberikan berdasar berbagai sumber
referensi yang relevan!.
2. Jawaban diunggah ke LMS dalam bentuk PDF.
3. Berilah nama file jawaban LK dengan format: Nama_Judul Sub Materi. Misal:
Agus Setiawan_Konsep Dasar Pendidikan Inklusif
1. Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut anda
budaya, kebijakan dan praktik apa yang perlu dikembangkan guna
terlaksananya pendidikan inklusif di sekolah?
Jawab:
Setelah membaca mengenai hakikat pendidikan inklusif, menurut saya
budaya, kebijakan dan praktik yang perlu dikembangkan guna terlaksananya
pendidikan inklusif di sekolah adalah sekolah dapat memprogramkan
sosialisasi sosialisasi tentang seluk beluk pendidikan inklusi secara
berkelanjutan bagi setiap guru, komite, staf, dan orang lain. Budaya inklusif
terwujud dengan dukungan dan sebuah komitmen yang selalu mengatasi
hambatan. Paradigma pendidikan inklusi harus mengakar di setiap orang yang
terlibat dalam pelaksanaan pendidikan.

2. Menurut anda apakah landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu
memberikan kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang
bersekolah di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif?
Jawab:
Menurut saya landasan filosofis, yuridis dan empiris sudah mampu memberikan
kondisi yang ideal bagi peserta didik berkebutuhan khusus yang bersekolah di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif karena melalui landasan filosofis
sudah mempunyai landasan yang sesuai dengan ideologi negara Indonesia yaitu
Pancasila dengan dasar Bhineka Tunggal Ika, secara yuridis sudah memiliki
kekuatan hukum yang sah dalam UUD, UU maupun aturan hukum yang
berlaku, serta didukungnya penyelenggaraan pendidikan inklusif melalui
landasan empiris

3. Setelah membaca materi tentang sekolah ramah anak, bagaimana pengelolaan


kelas yang akan anda lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang ramah anak
dengan setting sekolah inklusif?
Jawab:
Pengelolaan kelas yang akan saya lakukan agar tercipta lingkungan kelas yang
ramah anak dengan setting sekolah inklusif adalah membuat perencanaan
pembelajaran, memilih metode, serta menggunakan strategi dan pendekatan
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

yang sesuai dengan keadaan peserta didik dikelas, dengan berorientasi


terciptanya pembelajaran yang kondusif, aktif, kreatif, kooperatif dan
menyenyangkan. Sehingga tercipta lingkungan sosial yang positif. Apabila
terdapat peserta didik dengan kebutuhan khusus di dalam kelas tersebut dan
mengalami hambatan baik fisik, intelektual, sosial, emosional, dan atau sensoris
neurologis, maka diberikan layanan pembelajaran individual (One to One
Teaching) sesuai kajian hasil asesmen akademik dan non akademik yang sesi
belajarnya dilakukan di ruang khusus pembelajaran individual.

4. Sebutkan indikator nilai-nilai kebersamaan yang mewarnai situasi dan suasana


pembelajaran dalam praktik penyelenggaraan sekolah inklusif?
Jawab:
Akan terbentuk situasi yang heterogen antara PDBK dengan peserta didik
normal, dimana keanekaragaman tersebut akan menciptakan lingkungan
sosial baru, dimana akan terciptanya kondisi saling menghargai, membantu
hingga menemukan sesuatu hal yang baru.
Bagi PDBK akan membantu dalam menemukan suatu prestasi yang ada di
dalam dirinya.
Tidak akan ada pembeda/ketimpangan sosial bagi PDBK
Guru mempunyai kompeten dalam menangani PDBK serta tidak akan
memandang PDBK sebelah mata,

5. Setelah membaca materi mekanisme layanan PDBK, menurut anda, model


penempatan PDBK manakah yang paling baik? Jelaskan alasannya?
Jawab:
Model penempatan PDBK yang paling baik adalah penempatan kegiatan
belajar dalam kelas bersama-sama perserta didik lainnya adalah cara yang
sangat inklusif; nondiskriminasi dan fleksibel; sehingga guru harus membuat
rancangan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan modifikasi dan
adaptasi yang dibutuhkan. Pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas
inklusif secara umum sama dengan kegiatan proses belajar mengajar pada
kelas reguler. Namun pada kelas inklusif selain terdapat peserta didik reguler
terdapat pula Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK). Di samping
menerapkan prinsip-prinsip umum dalam mengelola proses belajar mengajar
maka guru harus memperhatikan prinsip-prinsip khusus yang sesuai dengan
kebutuhan PDBK.
Dengan mekanisme penerimaan skema ke 3:
Apabila orang tua ingin menyekolahkan anaknya yang berkebutuhan khusus
maka orang tua harus mendapatkan hasil observasi/surat keterangan yang
menerangkan bahwa anak itu adalah seorang anak yang berkebutuhan khusus
dari rumah sakit.
Pihak rumah sakit melakukan identifikasi terhadap anak tersebut, kemudian
memberikan surat keterangan kepada orang tua, unit layanan disabilitas serta
dinas pendidikan.
Unit layanan disabilitas akan melakukan asesmen terhadap anak tersebut, dan
menyerahkan hasil asesmen tersebut kepada dinas pendidikan,
LK 1. Konsep Dasar Pendidikan Inklusif

Dinas Pendidikan mengambil langkah dari hasil asesmen unit layanan


disabilitas diperkuat dengan surat keterangan dari rumah sakit akan
menempatkan/merekomendasikan sekolahan yang ditunjuk untuk penempatan
PDBK tersebut, kemudian sekolahan melakukan intervensi yang sesuai pada
PDBK tersebut

Anda mungkin juga menyukai