dan Materi
BIMTEK
GPK
(Guru Pembimbing
Khusus)
(April 2023)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Perkenalan
Penjelasan teknis
Bimbingan Teknis Tahap Penguasaan Keterampilan moda daring ini dilaksanakan dengan
alokasi waktu 48JP, selama 12 hari. Materi yang dipelajari dan dikembangkan dalam tahapan ini
adalah:
Penyegaran
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Pada kegiatan penyegaran, Ibu/Bapak peserta silahkan mengingat kembali materi-materi yang
telah dipelajari pada saat Bimtek Tahap Pemahaman, antara lain:
Pada kegiatan ini peserta akan mendapat penjelasan dari narasumber mengenai tugas
terstruktur: identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP akomodatif.
Berikut adalah prosedur, instrumen, dan format laporan yang dapat diunduh:
1. Instrumen identifikasi
2. Lembar Kerja Instrumen Asesmen
3. Lembar kerja laporan Asesmen
4. Lembar kerja Planning Matrix
5. Lembar kerja Program Pembelajaran Individual
Tes Awal
Bacalah kasus berikut!
Andi berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Andi
jauh dari sekolah luar biasa (SLB), sehingga Andi bersekolah di sekolah dasar penyelenggara pendidikan
inklusif yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun andi baru duduk di kelas 4 SD
karena orang tuanya terlambat mendaftarkan Andi untuk masuk sekolah.
Sehari harinya menurut pengamatan guru kelasnya, Andi memiliki beberapa perilaku yang tidak biasa. Dia
sering tampak ingin selalu bergerak dan tidak dapat duduk dengan tenang di kelas. Pada umumnya Andi
mampu memberikan jawaban yang benar dan menyelesaikan tugas dengan baik apabila terkait mata
pelajaran yang ia sukai seperti mata pelajaran seni yang mengharuskan dia menggambar dan mewarnai.
Namun pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan
berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta
untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain.
Andi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas
ketika pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pembelajaran, Andi seringkali tidak
memperhatikan dan suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku, penggaris
serta lainnya. Hal ini mengganggu konsentrasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan
pembelajaran. Dia mudah sekali mengalami distraksi dengan hal hal alami yang terjadi didalam kelas,
ketika dia mengalami distraksi maka susah sekali untuk mengembalikan fokusnya kembali pada
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Disisi lain, nilai akademik Andi tidak terlalu mengecewakan. Dia dapat menjawab soal matematika
dengan benar meski ketika mengerjakan tubuhnya tidak berhenti bergerak dan membutuhkan waktu
lebih lama. Komunikasi dua arah bersama teman maupun guru juga berjalan dengan cukup baik meski
terkadang di jawab di luar topik karena dia teralih fokusnya dengan kondisi sekitar.
1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦.
a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi
b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya
c) Andi marah diminta pindah tempat duduk
d) Andi mudah kehilangan konsentrasi
2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi?
1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam
2) Sering meninggalkan tempt duduk
3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai
4) Sering kesulitan bermain dengan tenang
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
5) Sering dalam keadaan "siap bergerak"
6) Sering bicara berlebihan
7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan
a) [3] [4] dan [5]
b) [2] [3] dan [5]
c) [2] [3] [5] dan [6]
d) [4] [5] [6] dan [7]
3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦.
a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik
b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik
c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik
d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik
4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦.
a) Autism Spectrum Disorder
b) Attention Deficit Disorder
c) Obsessive Compulsive Disorder
d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder
5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan
karena adanya hambatan pada ....
a) sensorik
b) fisik
c) mental
d) intelektual
6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di
kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦.
a) akademik dan kekhususan
b) perilaku dan perkembangan
c) kekhususan dan akademik lanjut
d) akademik dan perkembangan
7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah
melakukan asesmen .¦
a) calistung
b) perkembangan
c) perilaku
d) kekhususan
8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi:
1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/
portofolio/wawancara/observasi).
2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen
3. Menyusun instrumen asesmen akademik
4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun
Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦.
a) 2 - 1 - 3 - 4
b) 2 - 3 - 4 - 1
c) 3 - 2 - 1 - 4
d) 3 - 2 - 4 - 1
9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦.
a) kuesioner
b) angket
c) observasi
d) wawancara
10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦.
a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar
b) identitas dan kebutuhan belajar
c) kelebihan dan kelemahan
d) identitas dan program pembelajaran
11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦
a) menganalisis hasil asesmen
b) mengklasifikasikan anak
c) menentukan format instrumen
d) mengkondisikan anak
12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦.
a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus.
d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus.
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision
adalah¦
a) Tujuan Pembelajaran
b) Standar Kompetensi Lulusan
c) Kompetensi Dasar
d) Kompetensi Inti
14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦.
a
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1
10 sampai 10
b
Tujuan jangka IPK
pendek
Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai
10 10
c
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai
10 10
d
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1
10 sampai 5
15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦.
a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan
konsentrasi
c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di
sekolah dengan tuntas
d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)?
a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI.
c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya.
d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya.
17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦
a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan
b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik
c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit
d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya
18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦.
a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater
b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara
c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi
d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog
19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦
a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif
b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan
maupun kekhususannya.
c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun
kekhususan.
d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera
dilakukan.
20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap
matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦.
a) Competence, Conditioning
b) Conditioning, Degree
c) Audience, Content, Behavior, Degree
d) Content, Conditioning, Behavior
21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan
pascatrauma) adalah ¦.
a) tanggung jawab
b) mandiri
c) percaya diri
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
d) jujur
22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika
pembelajaran berlangsung
Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦.
a) Emosi
b) Motorik
c) Konsentrasi
d) Akademik Dasar
23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah
a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan.
b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1
sampai 10
c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10
d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang 1 sampai 10
24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera:
œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya
Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦.
a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦.
a) indikator
b) dampak kondisi
c) kondisi saat ini
d) strategi
https://gurubelajar-inklusif.simpkb.id/courses/inklusi/lessons/identifikasi-asesmen-akomodasi-kurikulum-dan-
ppi/topic/asesmen-dan-planning-matrix/
Sinkronus
Pembukaan Bimtek
Selesai: Lihat
Sinkronus
Praktik Identifikasi dan Instrumen Asesmen
Selesai: Lihat
Melodi, seorang gadis manis, pendiam, dan pemalu serta lebih suka menarik diri. Melodi berasal dari
keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan Ibunya seorang ibu rumah tangga.
Melodi lahir pada tanggal 31 Maret 2011 di Medan. Melodi adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia
memiliki kakak yang saat ini duduk di kelas 6 SD dan adik yang berusia 8 tahun.
Sekarang Melodi duduk di kelas 3 SD Harapan VII. Jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 2
KM. Melodi tidak berani pergi ke sekolah sendiri, berbeda dengan adiknya yang kelas 2 SD. Setiap pagi
Melodi pergi ke sekolah dengan berjalan kaki diantar oleh kakaknya.
Kemampuan membaca Melodi masih jauh dibawah teman-temannya. Ia belum bisa mampu membaca
suku kata dengan pola Vokal-Konsonan (VK), dan Konsonan-Vokal-Konsonan. Meski begitu Melodi sudah
mampu membaca huruf cetak kecil dan besar secara mandiri. Selain itu, Melodi masih kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika terlebih soal cerita, begitu juga pada mata pelajaran lain. Oleh
karena itu, Melodi pernah tidak naik dari kelas 3 ke kelas 4. Hal itulah yang membuat Melodi tidak
percaya diri.
Dalam pembelajaran guru harus menerangkan secara berulang-ulang dan menjelaskannya dengan
bahasa yang sederhana agar dapat dimengerti oleh Melodi. Tulisan Melodi sukar dibaca bahkan sering
sekali penempatan huruf perhuruf salah.
Melodi memiliki teman sebangku yang sangat baik dan termasuk anak yang memiliki prestasi di
kelasnya. Apabila Melodi mengalami kendala dalam mengerjakan tugas, teman sebangkunyalah yang
selalu membantu.
Teman sebangkunya seringkali turut membantu Melodi untuk menyelesaikan tugas dengan
menerangkan beberapa kali sehingga Melodi mengerti.
Melodi juga sering menyendiri dan tidak mau ditemani temannya. Tidak jarang melodi tiba-tiba tampak
terlihat sedih lalu menangis. Namun, di rumah Melodi termasuk anak rajin yang selalu membantu ibunya.
Berdasarkan kasus tersebut tuliskan minimal 5 (lima) karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi dan tentukan
dugaan hambatan utamanya!
Setelah mengetahui karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi, kita perlu melaksanakan asesmen untuk
mendapatkan informasi menyeluruh mengenai kondisi yang dialami Melodi. Menurut Ibu/Bapak aspek apa
saja yang harus di asesmen pada Melodi dan jelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh!
Ibu/Bapak Peserta langkah selanjutnya setelah melaksanakan asesmen adalah menyusun Planning Matrix.
Berdasarkan hasil asesmen maka dapat diketahui karakteristik dari Melodi. Namun untuk mengetahui
kebutuhan belajar dan prioritas layanan maka perlu disusun planning matrix. Menurut Ibu/Bapak apa saja
komponen minimal planning matrix yang baik!
Seteleh Ibu/Bapak mempelajari kasus Melodi terdapat informasi bahwa Kemampuan membaca Melodi masih
jauh dibawah teman-temannya. Berdasarkan hasil asesmen kemampuan membaca Melodi ternyata masih
berada pada tahapan membaca permulaan:
1. Melodi sudah mengenali semua huruf
2. Melodi sudah mampu membaca suku-kata dengan pola KV, dan kata sederhana yang berpola KVKV
3. Anak masih kesulitan untuk membaca suku kata atau kata yang mengandung suku kata KVK, untuk
semua konsonan akhir
Idealnya PPI itu memuat tujuan jangka panjang, janggka pendek, materi, strategi dan juga media yang sesuai
dengan potensi, hambatan serta karaktristik unik anak. Pada ekplorasi konsep ini, Ibu/Bapak diminta hanya
menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek pada PPI untuk Melodi pada kolom berikut!
Berdasarkan PPI untuk aspek akademik membaca permulaan, Ibu/Bapak diminta mencoba untuk menyusun
RPP Akomodatif.
RPP akomodatif merupakan bentuk nyata dari rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
peserta didik. Melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akomodatif akan dapat terlihat
bagaimana pembelajaran dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Hal yang kemudian
menjadi pertanyaan kita bersama adalah bagaimana kita dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang dapat menggambarkan terakomodasinya atau terlayaninya seluruh kebutuhan belajar peserta didik
termasuk di dalamnya peserta didik berkebutuhan khusus?
Lembar Kerja
Demontrasi Konstektual-Identifikasi
Selain dari apa yang telah bapak / Ibu pelajari, masih ingatkah bahwa anak berkebutuhan khusus juga
termasuk anak yang memiliki bakat dan kecerdasan istimewa.
Menurut Bapak / Ibu, peserta didik dengan kecerdasan Istimewa dan atau bakat istimewa termasuk anak
berkebutuhan khusus Temporer ataukah Permanen. Berikan Alasannya!
Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat
perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi aspek perkembangan sensorik, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosi, kemandirian, konsep diri dan kreatifitas. Pada setiap anak yang
memiliki hambatan yang berbeda, memiliki karakteristik unik, profil belajar dan kebutuhan belajar yang
berbeda pula.
Berdasarkan jenis hambatannya anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi anak dengan hambatan
penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan perkembangan intelektual, hambatan sosial emosi dan
prilaku, hambatan fisik motorik, ASD (Autisme), ADHD, lamban belajar (slow learner) serta kesulitan
belajar spesifik dan anak-anak dengan hambatan lain yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Pengertian Identifikasi
Identifikasi murapakan kegiatan paling awal untuk menemukenali peserta didik dengan hambatan tertentu. Proses
ini termasuk salah satu upaya dalam mengenal atau menandai sesuatu, yang akan dimaknai sebagai proses
penjaringan atau proses menemukan kasus. Proses penemuan kasus tersebut akan berakhir pada satu temuan
tentang anak atau peserta didik dengan hambatan, kelainan dan masalah. Dapat diambil kesimpulan ini
merupakan bagian dari proses deteksi dini terhadap anak berkebutuhan khusus. Menurut Swassing (1985),
identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan identifikasi aktual (actual
identification).
Menurut Ibu/Bapak seberapa penting proses identifikasi untuk dilakukan? Jelaskan secara singkat alasannya
menurut pengalaman yang telah Ibu/Bapak lakukan!
Tujuan Identifikasi
Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menemu kenali peserta didik mana yang membutuhkan layanan
pendidikan yang bersifat khusus. Kebutuhan khusus tersebut pada umumnya muncul dikarenakan ada
kesenjangan antara kondisi obyektif dengan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Kesenjangan tersebut
biasanya muncul karena hambatan yang dimiliki oleh anak (contoh: hambatan penglihatan, pendengaran,
intelektual, sosial emosi dan lain-lain) atau adanya hambatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Langkah
identifikasi merupakan tahap awal yang akan menentukan layanan berikutnya yang akan diberikan pada peserta
didik (asesmen, penyusunan planning matrix, penyusunan PPI dan RPP akomodatif).
Langkah-langkah Identifikasi
Ada beberapa langkah identifikasi anak berkebutuhan khusus. Untuk identifikasi anak usia sekolah yang belum
bersekolah atau drop out, maka sekolah yang bersangkutan perlu melakukan pendataan di masyarakat kerjasama
dengan Kepala Desa/Lurah, RT, RW setempat dan posyandu Jika pendataan tersebut ditemukan anak berkelainan,
maka proses berikutnya dapat dilakukan pembicaraan dengan orangtua, komite sekolah maupun perangkat desa
setempat untuk mendapatkan tindak lanjutnya. Dan untuk identifikasi peserta didik berkebutuhan khusus di
sekolah,langkah-langkahnya di jelaskan di bawah ini:
Gunakan panah kiri dan kanan untuk mengganti slide pada arah yang sesuai saat kanvas terpilih
Salah
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam identifikasi.
Betul
Salah
Semua anak yang memiliki hambatan belajar harus bersekolah di sekolah khusus.
Betul
Salah
Fungsi identifikasi adalah untuk membuat program layanan pembelajaran.
Betul
Salah
Eksplorasi Konsep - Asesmen dan Planning Matrix
1. Pengertian Asesmen
Beberapa ahli mengemukakan pengertian asesmen seperti berikut ini: Lerner (Mulyono, 2001) mengemukakan
bahwa asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi selengkap-lengkapnya mengenai individu yang akan
digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan individu tersebut.
Selanjutnya Ainscow (Munawir Yusuf, 2007) menjelaskan bahwa asesmen dilakukan berkenaan dengan pemberian
informasi kepada sejawat (teman guru), pencatatan pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak didik, pemberian
bantuan pada guru untuk merencanakan pembelajaran pada anak, pengenalan terhadap kekuatan dan
kekurangan pada anak dan pemberian informasi kepada pihak-pihak terkait (seperti orang tua, psikolog, dan para
ahli lain) yang membutuhkan informasi tersebut.
Sementara itu McLoughlin dan Lewis dalam Sunardi dan Sunaryo (2007) menjelaskan bahwa asesmen pendidikan
anak berkelainan adalah proses pengumpulan informasi yang relevan dengan kepentingan anak, yang dilakukan
secara sistematis dalam rangka pembuatan keputusan pengajaran atau layanan khusus.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan
informasi tentang anak secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan,
kelebihan dan kekurangan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan
khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Asesmen merupakan salah satu tahapan rangkaian kegiatan dari suatu proses pelayanan pendidikan bagi anak-
anak berkebutuhan khusus. Identifikasi sering disebut sebagai kegiatan penjaringan, sedangkan asesmen disebut
penyaringan (Direktorat PSLB, 2007). Kegiatan penjaringan biasanya belum tentu dilanjutkan ke kegiatan
penyaringan. Sementara itu, kegiatan penyaringan sudah tentu dilakukan karena adanya kegiatan penjaringan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan identifikasi dapat dilakukan oleh guru dan pihak lain yang dekat dengan anak,
seperti orang tua dan keluarganya, sedangkan asesmen biasanya perlu melibatkan tenaga profesional yang ahli
dalam bidangnya, seperti psikolog, sosiolog dan terapis.
2. Jenis Asesmen
Asesmen akademik
Asesmen akademik adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi/kemampuan peserta didik berkebutuhan
khusus (PDBK) dalam bidang akademik. Bagi PDBK pada jenjang preschool, kemampuan akademik yang perlu digali
terkait dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sedangkan bagi PDBK pada jenjang
pendidikan dasar dan selanjutnya, kemampuan akademik yang perlu digali adalah terkait dengan semua bidang
studi/mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah tersebut.
Asesmen nonakademik (Kekhususan)
Asesmen kekhususan dalam pendidikan khusus adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi PDBK yang
berkaitan dengan jenis hambatan yang disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat. (akan dipelajari
dalam materi ke 5 pada pertemuan ke 6 tentang pengenalan program kebutuhan khusus).
Asesmen perkembangan
Asesmen nonakademik/perkembangan ini adalah suatu proses untuk mengatahui kondisi perkembangan PDBK
yang terkait dengan kemampuan intelektual, emosi, perilaku, komunikasi yang sangat bermanfaat dalam
mempertimbangkan penggunaan metode, strategi maupun pemilihan alat bantu yang tepat baik dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran (akademik) maupun dalam penyusunan program kebutuhan khusus.
3. Tujuan, Fungsi dan Sasaran Asesmen
Tujuan utama kegiatan asesmen adalah memperoleh informasi tentang kondisi anak, baik yang berkaitan dengan
kemapuan akademik, nonakademik dan kekhususan secara lengkap, akurat dan obyektif. Sedangkan fungsi
asesmen dalam kontek ini adalah untuk membantu guru dan terapis dalam menyusun perencanaan pembelajaran
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
dan program layanan kebutuhan khusus yang tepat. Dalam hal ini hasil asesmen dapat difungsikan sebagai kondisi
kemampuan awal (baseline) anak sebelum diberikan layanan baik akademik maupun program kebutuhan khusus.
Sejalan dengan tujuan dan fungsi asesmen seperti diuraikan di atas, maka sasaran asesmen adalah semua peserta
didik yang pada fase identifikasi telah ditetapkan sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
4. Strategi Asesmen
Menetapkan jenis asesmen yang akan dilakukan (akademik, nonakademik/kekhususan atau perkembangan).
Menyusun kisi-kisi dan instrumen asesmen yang tepat.
Melakukan asesmen sesuai dengan panduan yang dipersyaratkan.
Melakukan tabulasi, klasifikasi dan analisis hasil asesmen.
Melakukan case conference terhadap temuan dan hasil analisis tersebut, untuk menentukan baseline dan
penetapan perencanaan pembelajaran/ program pengembangan/interfensi yang akan dilakukan.
Mendokumentasikan semua data hasil asesmen.
Quis
Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan motorik anak maka instrumen asesmen
yang digunakan guru berupa:
Kuesioner
Observasi
Angket
Wawancara
Asesmen untuk mengetahui kondisi perkembangan PDBK yang terkait dengan kemampuan
intelektual, emosi, perilaku, komunikasi disebut dengan asesmen?
Asesmen Perkembangan
Asesmen Kekhususan
Asesmen Akademik Lanjut
Asesmen Akademik
Asesmen untuk mengetahui kondisi PDBK yang berkaitan dengan jenis hambatan yang
disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat disebut dengan asesmen
Asesmen Akademik
Asesmen Kekhususan
Asesmen Perkembangan
Asesmen Akademik Lanjut
Nila berusia 7 tahun akan mendaftar di sekolah dasar. Hasil identifikasi menunjukkan Nila
memiliki kecenderungan mengalami gangguan penglihatan Low Vision. Sekolah hendak
melakukan asesmen kemampuan membaca kata untuk Nila, tetapi sekolah tidak memiliki data
perkembangan kemampuan membaca Nila. Indikator apa yang memungkinkan dilakukan
asesmen untuk mengetahui kemampuan membaca Nila?
Membaca paragraf singkat
Membaca petunjuk penggunaan alat
Membaca kata tunggal
Membaca rambu-rambu lalu-lintas
Widya duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Widya adalah anak dengan Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) dan saat ini belum lancar dalam membaca. Widya juga
mengalami gangguan dalam berbicara dan sering menolak untuk masuk kedalam kelas. Jenis
asemen yang diperlukan untuk mengetahui kemampuan dan masalah pada Widya adalah:
Asesmen Perilaku
Asesmen Akademik
Asesmen Perkembangan
Asesmen Akademik dan Perkembangan
1. Pengertian Planning Matrix
Program layanan kebutuhan khusus didasarkan pada simpulan hasil asesmen secara langsung. Hal ini tidak salah
namun materi yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan program masih berupa potongan-potongan simpulan
atas hasil asesmen yang telah dilakukan. Quentin Iskov, Project Officer: Disabilities Department of Education and
Children’s Services (2012) menambahkan satu tahapan lagi sebelum menyusun program intervensi, yaitu
penyusunan planning matrix. Planning matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang
menggambarkan tentang kondisi actual hambatan karakteristiknya, dampak, strategi layanan dan media yang
diperlukan dalam intervensi. Deskripsi mapping karakteristik kebutuhan khusus tersebut selanjutnya disusun
skala prioritas yang menggambarkan urutan urgensi masalah yang perlu segera ditangani.
Oleh sebab itu, dengan adanya planning matrix ini, guru pendidikan khusus menjadi sangat terbantu, karena untuk
menetapkan program layanan kebutuhan khusus, tinggal menyusun program layanan kebutuhan khusus tersebut
sesuai dengan skala prioritas yang telah diperoleh. Pada awalnya planning matrix ini dibuat untuk anak autis
spectrum disorder, namun dalam perkembangannya, ABK dengan hambatan lainnya juga menjadi sangat terbantu
dengan planning matrix ini. Jenis hambatan/kelainan pada ABK yang selanjutnya dapat dirumuskan.
2. Tujuan Planning Matrix
1. Memetakan kondisi aktual akademik maupun kekhususan ABK berdasarkan hasil
asesmen yang telah dilakukan.
Ketika kemampuan PDBK berada jauh di atas atau di bawah rata-rata, maka kebutuhan belajar mereka tidak
terakomodasi jika menggunakan indikator pencapaian pembelajaran yang sama dengan peserta didik reguler yang
termuat di kurikulum. Untuk itulah, Program Pembelajaran Individual (PPI) menjadi hal yang penting dibuat oleh
guru guna memastikan PDBK mendapatkan program yang sesuai dengan kondisi objektifnya.
Apakah anda pernah membuat PPI? Jika sudah, jelaskan siapa saja yang dilibatkan dan jelaskan bagai mana proses
anda dalam membuatnya dan apa kendalanya? Jika belum, jelaskan bagaimana anda membantu PDBK belajar di
sekolah anda dan acuan apa yang anda gunakan untuk pembelajarannya, serta apa kendalanya!
(jawaban minimal 100 kata)
Individualize Education Program (IEP) atau yang diterjemahkan sebagai Program Pembelajaran Individual (PPI)
adalah sebuah tulisan dari rencana pembelajaran yang di desain untuk memenuhi kebutuhan belajar anak (IDEA,
Tahun 1990). PPI merupakan bukti keterlibatan orang tua dalam mengambil keputusan pendidikan bagi anak
mereka (Strickland dan Turnbull 1993). PPI menjadi dokumen yang sangat penting karena tidak hanya bertujuan
untuk memastikan bahwa setiap PDBK mendapatkan progam yang sesuai dengan karakteristik unik mereka. Tetapi
juga ketika guru dihadapkan pada orang tua yang memiliki ekpektasi yang tidak sesuai dengan kondisi anak, maka
PPI dapat menjadi dokumen yang membantu guru dalam penyamaan persepsi bagi orang tua terhadap
kemampuan anak saat ini dan target pembelajaran mereka
PPI merupakan sarana untuk memastikan bahwa PDBK mendapatkan program yang sesuai kebutuhan dan di
evaluasi secara berkala (Bateman 2011)
PPI adalah adalah asumsi guru terhadap kemampuan yang mungin dapat dikuasai oleh PDBK dalam periode waktu
tertentu melalui pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar, potensi, hambatan, dan karakteristik
unik PDBK
PPI adalah rencana guru untuk membelajarkan PDBK
PPI adalah rencana tertulis untuk penyediaan layanan bagi PDBK yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan
melibatkan orang tua, guru dan ahli dari interdisipliner yang didasarkan pada kondisi objektif anak (kebutuhan
belajar, potensi, hambatan dan karakteristik unik PDBK) yang dirancang sehingga memungkinkan PDBK untuk
berkembang optimal sesuai kapasitas dan potensinya.
Guna membuat PPI yang baik diperlukan IEP team members, yang idealnya terdiri guru pembimbing khsusus
(GPK), guru kelas/matpel, orang tua, kepala sekolah, orthopedagog, dan ahli lainnya seperti dokter tumbuh
kembang, psikolog anak atau terapis. Semakin banyak yang terlibat diharapkan potensi dan berbagai hambatan
yang dimiliki anak dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sehingga dapat disusun progam yang komprehensif.
Namun untuk mengumpulkan team penyusun PPI yang lengkap tentu saja membutuhkan waktu dan dana yang
tidak sedikit, dan ketersediaan tenaga ahli di daerah yang masih jarang. Dalam kondisi ini setidaknya PPI dapat
disusun oleh guru pembimbing khusus (GPK) dengan melibatkan guru kelas/matpel dan orang tua.
Namun, apabila dengan berbagai kondisi setidaknya penyusunan PPI harus melibatkan guru (GPK, wali kelas, guru
mata pelajaran) dan orang tua, hal ini dikarenakan PPI adalah bukti keterlibatan orang tua dalam meningkatkan
hasil akademik dan sosial PDBK (Strickland dan Turnbull 1993).
Hasil asesmen merupakan dasar dalam penyusunan PPI. Data yang lengkap dan pengetahuan guru yang
mendalam mengenai potensi, hambatan, karakteristik unik dari PDBK serta kemampuan saat ini dalam semua
aspek baik perkembangan, akademik maupun non-akademik menjadi pentu awal tepat tidak tepatnya PPI yang di
susun. Sehingga kemampuan guru dalam mengalisis hasil asesmen dan penyusunan planning matrix menjadi
sangat penting.
Berikut langkah-langkah dalam penyusunan PPI:
Pelajarilah hasil asesmen peserta didik yang meliputi kemajuan peserta didik , dan masalah kontekstual yang ada
di lingkungan rumah, dan sekolah
Identifikasi potensi dan hambatan peserta didik saat ini
Tetapkan tujuan jangka panjang bagi PDBK yang bersangkutan
Identifikasi dan prioritaskan hasil pembelajaran yang diharapkan dicapai pada akhir periode PPI
Identifikasi tujuan spesifik, dapat dicapai, dan terukur yang dibangun di atas kekuatan saat ini dan mencerminkan
langkah-langkah pembelajaran selanjutnya untuk mengatasi area yang membutuhkan pengembangan
Identifikasi kriteria keberhasilan spesifik untuk setiap tujuan
Susun rencana berkelanjutan untuk mendukung pencapaian tujuan, misalnya adaptasi lingkungan kelas, bahan
ajar, dan strategi pengajaran serta pembedaan isi bahan ajar dan tanggapan yang diharapkan dari peserta didik
Identifikasi strategi untuk mengatasi hambatan apa pun untuk mencapai tujuan
Memperjelas peran dan tanggung jawab untuk memastikan implementasi penuh dari PPI
Mengevaluasi efektivitas PPI dan meninjau kemajuan sebelum PPI berikutnya.
PPI yang baik setidaknya memiliki karakteristik “SMART” yaitu:
Specific, PPI harus memiliki tujuan dan indikator pembelajaran yang jelas dan tidak terlalu umum
Measurable, PPI harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam menuliskan tujuan pembelajaran harus
menggunakan bahasa operasional
Achievable, Setiap progam yang kita tulis di PPI haruslah sesuatu yang yakin dapat dicapai oleh PDBK sesuai
dengan kondisi anak saat ini
Relevant, PPI harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengarah ke tujuan jangka panjang atau merupakan
tahap selanjutnya dalam pengembangan bidang-bidang utama pada aspek kemandirian, komunikasi, perilaku,
atau keterampilan ademik fungsional.
Time limited, PPI harus memiliki target waktu yang direncanakan untuk dapat dicapai PDBK dalam waktu yang
relatif singkat, beberapa hari, minggu atau bulan. Target yang terlalu lama untuk dicapai dapat menyebabkan
PDBK kehilangan motivasi dan menyerah.
Quis
Sebuah PPI yang baik seharunya memiliki karakteristik:
Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Special, measurable, attractive, realistic dan time limited
Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited
Specific, measurable, attractive, reliable dan time limited
Maksud dari sebuah PPI harus memiliki karakteristik measurable adalah
PPI harus menjamin setiap program yang tuliskan merupakan kemampuan yang pasti dapat
dicapai oleh PDBK
PPI merupakan alat ukur dari kemampuan anak saat ini
PPI yang disusun harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam penyusunannya harus
menggunakan bahasa operasional
PPI harus memperhitungkan kemampuan anak sehingga dapat menentukan program yang
sesuai
Berikut ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan PPI adalah…
Kemampuan anak saat ini
Potensi dan hambatan PDBK
Karakteristik unik PDBK
Semua Benar
Penyusunan PPI idealnya disusun bersama bersama IEP Team Members, namun jika tidak,
setidaknya penyusunan PPI dapat dilakukan dengan melibatkan:
GPK, orang tua dan guru kelas/mapel
GPK, guru kelas dan atau guru mapel
GPK, guru kelas/mapel dan orthopedagog
GPK, guru kelas/mapel dan psikolog
Berikut adalah tujuan penyusunan PPI adalah …
Sebagai panduan bagi guru dan orang tua dalam mengetahui kemampuan anak saat ini
Sebagai media komunikasi guru dan orang tua dalam menyamakan persepsi mengenai kondisi
PDBK
Sebagai panduan bagi guru dalam memenuhi kebutuhan belajar anak sesuai kapasistas
potensi, hambatan dan karakteristik unik mereka
Sebagai panduan dalam pembelajaran PDBK dalam seting pembelajaran individual
Pengembangan RPP Akomodatif
RPP Akomodatif merupakan rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
seluruh peserta didik dengan melakukan perubahan berupa penyesuaian dan modifikasi sesuai
dengan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk dapat membuat sebuah
rancangan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keragaman peserta didik diperlukan
sebuah akomodasi kurikulum. Akomodasi kurikulum tersebut dituangkan dalam sebuah
rancangan pembelajaran yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan
mengacu pada hambatan dan kebutuhan semua peserta didik lainya di dalam kelas tersebut.
Langkah dalam menyusun RPP akomodatif dimulai dari mengenali dan menetapkan dasar
ketrampilan berpikir yang ingin dicapai berdasarkan profil kemampuan peserta didik tersebut.
Bentuk Adaptasi Kurikulum
1. Modifikasi
Modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum dimana kurikulum umum yang diberlakukan
bagi peserta didik regular dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan
kemampuan PDBK.
Modifikasi terbagi menjadi 2 yaitu :
1. Menganalisis PPI
1. Tentukan kompetensi mana yang akan diintegrasikan ke dalam RPP akomodatif
2. Uraikan tujuan jangka pendek yang ada dalam PPI menjadi IPK sesuai kebutuhan
2. Menguraikan indikator pencapaian kompetensi yang ada d...
Uraikan IPK yang ada dalam PPI menjadi IPK setiap pertemuan dengan menyesuaikan mapel,
materi, tema atau pokok bahasan yang dipelajari dalam RPP.
3. Menentukan area yang akan dimodifikasi
a. Tujuan
Modifikasi tujuan, berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum dirubah
untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Sebagai konsekuensi
dari modifikasi tujuan, maka peserta didik berkebutuhan khusus akan memiliki rumusan
kompetensi sendiri yang berbeda dengan peserta didik regular, baik berkaitan dengan standar
kompetensi lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), kompetensi dasar (KD) maupun indikator.
Dalam menyusun tujuan pembelajaran yang memenuhi unsur ABCD akan memberikan petunjuk
yang jelas bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baik, serta menjadi petunjuk
yang baik bagi penyusun tes yang benar-benar mengukur perilaku peserta didik. Unsur-unsur
ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut:
o A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar
o B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut.
Misalnya : peserta didik mampu menghitung volume kubus
o C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta
didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian.
Kondisi itu bukan keadaan pada saat peserta didik belajar.
Misalnya : Dengan kalkulator ….
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
oD : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku
tersebut. Misalnya : dengan benar, dengan baik
Contoh tujuan yang sesuai dengan unsur ABCD adalah Melalui menyimak video pembelajaran,
peserta didik mampu menghitung volume kubus dengan benar.
b. Isi
Modifikasi isi, berarti materi-materi pelajaran yang diberlakukan untuk peserta didik regular
dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Modifikasi materi
bisa berkaitan dengan keluasan, kedalaman dan atau tingkat kesulitan. Artinya, peserta didik
berkebutuhan khusus mendapatkan materi pelajaran yang tingkat kedalaman, keluasan dan
kesulitannya berbeda (lebih rendah) daripada materi yang diberikan kepada peserta didik
regular.
c. Proses
Modifikasi proses, berarti ada perbedaan dalam kegiatan pembelajaran yang dijalani oleh
peserta didik berkebutuhan khusus dengan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya.
Metode atau strategi pembelajaran umum yang diberlakukan untuk peserta didik-peserta didik
regular tidak diterapkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Jadi, mereka memperoleh
strategi pembelajaran khusus yang sesuai dengan kemampuannya. Modifikasi proses atau
kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penggunaan metode mengajar, lingkungan/seting
belajar, waktu belajar, media belajar, sumber belajar dan lain-lain.
d. Evaluasi
Modifikasi evaluasi, berarti ada perubahan dalam system penilaian untuk disesuaikan dengan
kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, peserta didik berkebutuhan
khusus menjalani sistem evaluasi yang berbeda dengan peserta didik peserta didik lainnya.
Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan perubahan dalam soal-soal ujian, perubahan dalam
waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau tempat evaluasi dan lain-lain. Termasuk juga bagian
dari modifikasi evaluasi adalah perubahan dalam kriteria kelulusan, sistem kenaikan kelas,
bentuk raport, ijazah dan lain-lain.
Setelah kita menganalisis keterhubungan antara IPK dengan mapel, materi, tema atau pokok
bahasan yang dipelajari dalam RPP maka tahap selanjutnya adalah menganalisis IPK untuk
dapat diadaptasikan dengan komponen RPP yakni tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pada
bagian ini kita dapat melihat pada bagian mana IPK dapat meleburkan diri, apakah pada bagian
tujuan? Materi? Metode? Dan/atau evaluasi? Hal yang harus diperhatikan adalah tidak semua
komponen RPP akan dipengaruhi IPK. Hal ini sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
yang bersangkutan.
4. Mengintegrasikan hasil adaptasi ke dalam RPP yang ters...
Setelah kita melakukan rangkaian analisa maka pada tahapan terakhir ini keseluruhan IPK
kemudian diintegrasikan dengan RPP kelas regular yang telah disusun sebelumnya. Proses
integrasi ini dilakukan dengan memasukan IPK yang telah ditetapkan dari hasil analisis tujuan
jangka pendek di dalam PPI. Proses ini dapat dilakukan melalui tahap berikut :
1. Fokus modifikasi pada RPP mata pelajaran yang ditetapkan.
2. Masukan IPK pada area komponen RPP.
3. Sesuaikan bahasa IPK pada area komponen RPP.
4. Periksa alur komponen RPP yang saling berhubungan.
Komponen RPP
Bentuk RPP pada dasarnya bebas, sebagai referensi Ibu/Bapak dapat mencermati contoh
komponen RPP yang dapat dicantumkan dalam RPP akomodatif:
1. Menentukan satu orang peserta didik berkebutuhan khusus pada kelas/mata pelajaran yang
diampu untuk dibuatkan RPP akomodatif.
2. Menuliskan identitas RPP
3. Menuliskan nama PDBK serta kemampuan awal (baseline) berdasar asesmen dan planning
matrix
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
4. Merumuskan tujuan pembelajaran akomodatif
5. Menentukan KI dan KD yang akomodatif sesuai dengan hambatan dan kebutuhan PDBK
6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) akomodatif
7. Menentukan materi pembelajaran akomodatif
8. Menetapkan metode pembelajaran akomodatif
9. Menentukan media pembelajaran akomodatif
10. Menentukan sumber belajar akomodatif
11. Menyusun tahapan/sintaks pembelajaran akomodatif
12. Merancang penilaian hasil pembelajaran akomodatif
Quis
Kurikulum adaptif model modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum
yang diberlakukan bagi peserta didik reguler diubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan
dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus.
Betul
Salah
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) menerapkan kurikulum yang berlaku secara
nasional yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan PDBK
Betul
Salah
Kurikulum adaptif model duplikasi berarti adaptasi atau penyesuaian kurikulum ke atas (eskalasi)
untuk peserta didik yang memliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted and talented).
Betul
Salah
Kurikulum adaptif adalah kurikulum yang dikembangkan untuk mengakomodasi peserta didik
dengan berbagai latar belakang dan kemampuan, bertujuan agar kurikulum lebih peka,
mempertimbangkan keragaman peserta didik dan pembelajarannya yang relevan dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Betul
Salah
Adaptasi kurikulum terjadi pada komponen tujuan, materi, proses, dan penilaian
Betul
Salah
Hari
Ke-3 08042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo
Kegiatan pada hari ke-3 ini Ibu/Bapak peserta akan melakukan diskusi mengenai materi yang sudah
dipelajari pada aktivitas eksplorasi konsep di hari ke-2. Kegiatan ini dilakukan secara sinkron dengan
difasilitasi oleh narasumber untuk membantu Ibu/Bapak dalam memahami konsep identifikasi,
asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif. Kegiatan sesi ini penting bagi peserta bimtek,
karena akan menjadi dasar dalam melakukan tugas terstruktur selanjutnya yaitu praktik
melaksanakan identifikasi, asesmen, menyusun planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif.
Untuk lebih memahami konsep materi yang akan dipelajari, Ibu/Bapak peserta diharapkan dapat
berperan aktif di dalam kegiatan refleksi dan forum diskusi, sehingga dalam kegiatan tersebut terjadi
transfer pengetahuan atau pengalaman yang akan memperkaya pemahaman terkait dengan konsep
identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif.
Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!
Daring Sesion
Tuliskan, nama peserta didik yang diduga membutuhkan layanan pendidikan berkebutuhan khusus.
Dugaan dapat didasarkan pada laporan guru kelas, guru mata pelajaran, orang tua, hasil belajar atau
hasil raport siswa.
Catatan:
Kolom keterangan dapat diisi dengan alasan mengapa peserta didik tersebut, diduga akan
membutuhkan layanan yang bersifat khsusus.
*Keterangan diisi dengan penjelasan tambahan yang memperjelas kondisi hambatan yang
dimiliki oleh peserta didik
* Kolom diisi dengan dugaan adanya faktor lingkungan yang menjadikan hambatan peserta didik saat
ini, baik dari faktor keluarga, guru, dan lain sebagainya.
Nama : Riko
Kelas:
Guru : ZH
*Hambatan:
Hambatan intelektual dimulai dari aspek dasar menulis, membaca, berbicara
3.
2.
3.
1. -
2. -
3. -
Kesimpulan:
Berdasakan hasil identifikasi, peserta didik ini:
* Kolom hambatan diisi dengan hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik saat ini
** Pengisian data dapodik terkait jenis hambatan peserta didik disi setelah peserta didik mendapat hasil
identifikasi lebih lanjut dari tenaga ahli yang sesuai.
(Zainul Hasan)
Pada hari ke-4 ini Ibu/Bapak peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai tugas terstruktur asesmen
dan planning matrix.
Asesmen merupakan kegiatan yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
dalam rangka memahami kondisi objektif peserta didik. Asesmen bagi peserta didik berkebutuhan
khusus merupakan kegiatan yang sangat penting karena di dalamnya terdapat proses untuk menemukan
potensi, hambatan dan kebutuhan belajar yang akan digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan
layanan pembelajaran yang tepat.
Guna melaksanakan kegiatan ini maka Ibu/Bapak peserta dapat mengikuti virtual meeting pada tautan
yang telah disediakan
Selamat mengikuti!
Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!
Kegiatan pada sesi 1 di hari ke-6 ini Ibu/Bapak akan melakukan kegiatan penyusunan Planning
Matrix secara mandiri.
Untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini, Ibu/Bapak dapat mengeksplorasi semua sumber belajar
yang telah diberikan sebagai referensi dalam mengolah data hasil asesmen yang telah diperoleh.
Selamat mengikuti!
Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!
Ada fase ke-3 = GPK praktek menjadi GPK dari instrumen LK yang dibuat
RPP akomodatif dimulai dari PPI
PPI harus baik untuk digunakan dalam pengembangan RPP Akomodatif
PPI disusun oleh tim bukan disusun sendiri yaitu (guru mapel dan gpk) tim inti, boleh ditambah dengan
melibatkan orang tua, bisa psikolog, atau guru BK
Tetapkan tujuan bukan materinya terlebih dahulu (Berbasis Kompetensi)
Dikembangkan berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa
Materi PPI muncul di tes akhir
KD atau CP sebagai capaian jangka panjang dan diturunkan menjadi indikator yang harus dicapai
nantinya
Harus ada evaluasi reguler dan pdbk namun materinya disesuaikan
Ibu/Bapak Peserta, setelah menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) dan mengunggah
laporannya ke LMS, selanjutnya Ibu/Bapak akan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP)
akomodatif, yaitu rencana yang dikembangkan dalam rangka merumuskan program pembelajaran yang
dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran bagi semua peserta didik termasuk didalamnya peserta
didik berkebutuhan khusus.
Ibu/Bapak peserta, dalam menyusun RPP akomodatif, Ibu/Bapak akan mengintegrasikan PPI ke dalam
RPP akomodatif yang Ibu/Bapak miliki. Akomodasi ini sangat bergantung dari kebutuhan belajar peserta
didik yang telah dirumuskan dalam PPI. Akomodasi dapat dilakukan pada aspek Tujuan
Pembelajaran, Isi/Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran dan/atau Penilaian Pembelajaran.
1. Menganalisis PPI
Amati kembali PPI yang telah dibuat, lihatlah kompetensi mana yang akan diitegrasikan ke dalam
RPP yang tersedia.
2. Menguraikan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Perhatikan tujuan jangka pendek yang ada pada PPI. Kemudian uraikan menjadi IPK untuk setiap
pertemuan. IPK yang dimaksud akan dipilih sesuai dengan mapel, materi, tema atau bahasan
yang dipelajari pada RPP Ibu/Bapak.
3. Menentukan area adaptasi
Tentukan area adaptasi. Area adaptasi ditentukan oleh kebutuhan peserta didik berkebutuhan
khusus dengan menyelaraskan antara bentuk adaptasi dan bagian-bagian dari rencana
pembelajaran. Area dan bentuk adaptasi harus tergambar dalam tujuan pembelajaran. Area dan
bentuk adaptasi ditentukan oleh jenis kebutuhan, materi yang akan dibahas dan karakteristik
mata pelajaran.
4. Mengintegrasikan hasil analisis area yang diadaptasi ke dalam RPP akomodatif
Tetapkan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus saat ini sebagai base line. Integrasikan
tujuan pembelajaran yang diadaptasi, lalu mulailah menyelaraskan konten dalam IPK, proses dan
evaluasi. Teliti kembali keselarasan tiap bagian yang diadaptasi dengan bagian-bagian yang
diadaptasi ke dalam RPP Ibu/Bapak.
Setelah RPP akomodatif selesai disusun, silakan simpan RPP tersebut dengan format
penamaan: nama_RPP akomodatif, dan dalam bentuk .Pdf. Kemudian unggah sesuai petunjuk
pengiriman tugas.
Sinkronus
Pada sesi ini, Ibu/Bapak dipersilakan untuk mempelajari kasus yang disajikan, kemudian melakukan
diskusi mengenai layanan pembelajaran yang tepat bagi anak yang ada dalam kasus tersebut, meliputi:
identifikasi, menyusun instrumen dan melaksanakan asesmen, menyusun planning matrix, PPI dan RPP
Akomodatif.
WIDIA Widia adalah seorang siswi yang duduk di kelas 4 SD Negeri Tunas Bangsa. Dia merupakan anak
dari keluarga yang terpandang. Di sekolah, Widia kelihatan tenang dan tidak suka mengganggu
temannya. Namun, jika marah dia memukul dan mendorong temannya. Dia selalu sibuk dengan urusan
atau kegiatannya sendiri dan tidak mau mendengarkan guru yang berada di depan kelas. Jika diminta
untuk berbaris Widia tidak pernah mau mengikuti, dia pasti keluar dari barisan dan berjalan sendiri di
samping barisan atau berjalan sendiri paling depan dengan gayanya yang acuh tak acuh. Meski begitu,
Widia memiliki potensi intelektual yang bagus. Widia mampu menyelesaikan tugas lebih cepat
dibandingkan dengan teman-temannya. Pada umumnya. Widia juga memiliki potensi dalam hal
menggambar dan menempel puzzle. Kedua keterampilan tersebut mampu diselesaikan Widia dengan
rapi dan bersih. Ketika berada dalam kebersamaan, Widia lebih suka memisahkan diri dari teman-
temannya dan melakukan aktivitasnya sendiri. Widia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan tugasnya. Dia akan berhenti setengah jalan, meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan
di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk lain yang kosong.
Widia suka berpindah-pindah tempat duduk di kelas, kurang bisa berkonsentrasi dengan baik karena
sibuk dengan dirinya dan lebih senang bermain dengan menggunakan alat seperti balok-balok kayu yang
disusun. Widia lebih senang mengulang kata yang di dengar dari lingkungannya, selain itu dia tidak mau
melakukan kontak mata.
Selanjutnya, berdasarkan fakta tentang anak pada kasus tersebut di atas, silakan jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:
o a. Sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu
o b. Tidak mampu mengikuti aturan dan tata tertib di kelas (Tenang)
o c. Cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar (gayanya saja)
o d. Sulit menjalin hubungan sosial dengan teman sekelas
o e. Kurang memiliki kemampuan dalam mengatur emosi dan mengontrol perilaku
o f. Punya dunia sendiri
o g. Sulit berkonsentrasi
2. Berdasarkan karakteristik tersebut, hambatan yang diduga dimiliki anak tersebut adalah gangguan
perilaku dan gangguan perhatian dan aktivitas (ADHD). Autism dari
o a. Pengamatan terhadap perilaku anak di dalam dan di luar kelas
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
o b. Wawancara dengan guru, orang tua, dan anak itu sendiri untuk memahami lebih lanjut
mengenai perilaku, emosi, dan pola pikir anak
o c. Penggunaan skala atau tes untuk mengukur tingkat gangguan perilaku dan gangguan
perhatian dan aktivitas
o d. Penilaian kemampuan kognitif dan potensi intelektual anak melalui tes atau observasi
4. Rancangan PPI (Program Pendidikan Inklusif) untuk anak tersebut dapat melibatkan:
o a. Pendekatan terapi perilaku untuk membantu anak mengontrol perilaku impulsif,
mengatur emosi, dan meningkatkan keterampilan sosial
o b. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak dalam
mengikuti aturan dan tata tertib di kelas
o c. Penggunaan teknik pengaturan diri untuk membantu anak dalam mengelola waktu dan
tugas-tugasnya secara efektif
o d. Pendekatan kreatif dan berbasis minat anak dalam pembelajaran, seperti
memanfaatkan potensi menggambar dan menempel puzzle yang dimiliki anak
o e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan
dukungan yang konsisten dan terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan yang
dimilikinya.
5. Aspek-aspek dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dapat diakomodasi adalah:
o a. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak mengatur
waktu dan tugas-tugasnya secara efektif
o b. Penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan berbasis minat anak, misalnya
dengan memanfaatkan keahlian menggambar dan menempel puzzle dalam pembelajaran
o c. Penyediaan lingkungan pembelajaran yang minim gangguan agar anak dapat
berkonsentrasi lebih baik
o d. Penyusunan aturan dan tata tertib kelas yang jelas dan diterapkan secara konsisten
untuk membantu anak mengikuti aturan dan disiplin dalam kelas
o e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan
dukungan yang terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan perilaku dan
perhatian yang dimilikinya.
Tes Akhir
Penutupan
Tes Akhir
Tandai pertanyaan
1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦.
a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi
b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya
c) Andi marah diminta pindah tempat duduk
d) Andi mudah kehilangan konsentrasi
2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi?
1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam
2) Sering meninggalkan tempt duduk
3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai
4) Sering kesulitan bermain dengan tenang
5) Sering dalam keadaan "siap bergerak"
6) Sering bicara berlebihan
7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan
a) [1] [3] [4] dan [5]
b) [1] [2] [3] dan [5]
c) [2] [3] [5] dan [6]
d) [4] [5] [6] dan [7]
3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦.
a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik
b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik
c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik
d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik
4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦.
a) Autism Spectrum Disorder
b) Attention Deficit Disorder
c) Obsessive Compulsive Disorder
d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder
5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan
karena adanya hambatan pada ....
a) sensorik
b) fisik
c) mental
d) intelektual
6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di
kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦.
a) akademik dan kekhususan
b) perilaku dan perkembangan
c) kekhususan dan akademik lanjut
d) akademik dan perkembangan
7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah
melakukan asesmen .¦
a) calistung
b) perkembangan
c) perilaku
d) kekhususan
8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi:
1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/
portofolio/wawancara/observasi).
2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen
3. Menyusun instrumen asesmen akademik
4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun
Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦.
a) 2 - 1 - 3 - 4
b) 2 - 3 - 4 - 1
c) 3 - 2 - 1 - 4
d) 3 - 2 - 4 - 1
9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦.
a) kuesioner
b) angket
c) observasi
d) wawancara
10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦.
a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar
b) identitas dan kebutuhan belajar
c) kelebihan dan kelemahan
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
d) identitas dan program pembelajaran
11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦
a) menganalisis hasil asesmen
b) mengklasifikasikan anak
c) menentukan format instrumen
d) mengkondisikan anak
12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦.
a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus.
d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus.
13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision
adalah¦
a) Tujuan Pembelajaran
b) Standar Kompetensi Lulusan
c) Kompetensi Dasar
d) Kompetensi Inti
14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦.
a
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1
10 sampai 10
b
Tujuan jangka IPK
pendek
Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai
10 10
c
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai
10 10
d
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1
10 sampai 5
15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦.
a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan
konsentrasi
c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di
sekolah dengan tuntas
d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)?
a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI.
c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya.
d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya.
17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦
a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan
b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik
c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit
d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya
18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦.
a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater
b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara
c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi
d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog
19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦
a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif
b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan
maupun kekhususannya.
c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun
kekhususan.
d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera
dilakukan.
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap
matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦.
a) Competence, Conditioning
b) Conditioning, Degree
c) Audience, Content, Behavior, Degree
d) Content, Conditioning, Behavior
21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan
pascatrauma) adalah ¦.
a) tanggung jawab
b) mandiri
c) percaya diri
d) jujur
22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika
pembelajaran berlangsung
Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦.
a) Emosi
b) Motorik
c) Konsentrasi
d) Akademik Dasar
23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah
a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan.
b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1
sampai 10
c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10
d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang 1 sampai 10
24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera:
œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya
Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦.
a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦.
a) indikator
b) dampak kondisi
c) kondisi saat ini
d) strategi
Sumber : https://lms01-gpk.simpkb.id/