Anda di halaman 1dari 64

Kegiatan

dan Materi
BIMTEK
GPK
(Guru Pembimbing
Khusus)

(April 2023)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Hari Ke-0 04042023


Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Perkenalan

Penjelasan teknis

Bimbingan Teknis Tahap Penguasaan Keterampilan moda daring ini dilaksanakan dengan
alokasi waktu 48JP, selama 12 hari. Materi yang dipelajari dan dikembangkan dalam tahapan ini
adalah: 

1. Praktik Pelaksanaan Identifikasi


2. Praktik Penyusunan Instrumen Asesmen
3. Praktik Penyusunan Planning Matrix
4. Praktik Penyusunan PPI, dan
5. Praktik Penyusunan RPP Akomodatif

Penyegaran
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Pada kegiatan penyegaran, Ibu/Bapak peserta silahkan mengingat kembali materi-materi yang
telah dipelajari pada saat Bimtek Tahap Pemahaman, antara lain:

1. Keberagaman peserta didik


2. Konsep dasar pendidikan inklusif
3. Bentuk layanan bagi PDBK
4. Sistem dukungan

Silakan ikuti penjelasan dari narasumber.

Penjelasan Tugas Bimbingan Teknis

Pada kegiatan ini peserta akan mendapat penjelasan dari narasumber mengenai tugas
terstruktur: identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP akomodatif.

Berikut adalah prosedur, instrumen, dan format laporan yang dapat diunduh:

1. Instrumen identifikasi
2. Lembar Kerja Instrumen Asesmen
3. Lembar kerja laporan Asesmen
4. Lembar kerja Planning Matrix
5. Lembar kerja Program Pembelajaran Individual

Tes Awal
Bacalah kasus berikut!
Andi berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Andi
jauh dari sekolah luar biasa (SLB), sehingga Andi bersekolah di sekolah dasar penyelenggara pendidikan
inklusif yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun andi baru duduk di kelas 4 SD
karena orang tuanya terlambat mendaftarkan Andi untuk masuk sekolah.
Sehari harinya menurut pengamatan guru kelasnya, Andi memiliki beberapa perilaku yang tidak biasa. Dia
sering tampak ingin selalu bergerak dan tidak dapat duduk dengan tenang di kelas. Pada umumnya Andi
mampu memberikan jawaban yang benar dan menyelesaikan tugas dengan baik apabila terkait mata
pelajaran yang ia sukai seperti mata pelajaran seni yang mengharuskan dia menggambar dan mewarnai.
Namun pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan
berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta
untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain.
Andi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas
ketika pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pembelajaran, Andi seringkali tidak
memperhatikan dan suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku, penggaris
serta lainnya. Hal ini mengganggu konsentrasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan
pembelajaran. Dia mudah sekali mengalami distraksi dengan hal hal alami yang terjadi didalam kelas,
ketika dia mengalami distraksi maka susah sekali untuk mengembalikan fokusnya kembali pada
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Disisi lain, nilai akademik Andi tidak terlalu mengecewakan. Dia dapat menjawab soal matematika
dengan benar meski ketika mengerjakan tubuhnya tidak berhenti bergerak dan membutuhkan waktu
lebih lama. Komunikasi dua arah bersama teman maupun guru juga berjalan dengan cukup baik meski
terkadang di jawab di luar topik karena dia teralih fokusnya dengan kondisi sekitar.

1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦.
a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi
b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya
c) Andi marah diminta pindah tempat duduk
d) Andi mudah kehilangan konsentrasi
2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi?
1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam
2) Sering meninggalkan tempt duduk
3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai
4) Sering kesulitan bermain dengan tenang
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
5) Sering dalam keadaan "siap bergerak"
6) Sering bicara berlebihan
7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan
a) [3] [4] dan [5]
b) [2] [3] dan [5]
c) [2] [3] [5] dan [6]
d) [4] [5] [6] dan [7]
3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦.
a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik
b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik
c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik
d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik
4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦.
a) Autism Spectrum Disorder
b) Attention Deficit Disorder
c) Obsessive Compulsive Disorder
d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder
5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan
karena adanya hambatan pada ....
a) sensorik
b) fisik
c) mental
d) intelektual
6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di
kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦.
a) akademik dan kekhususan
b) perilaku dan perkembangan
c) kekhususan dan akademik lanjut
d) akademik dan perkembangan
7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah
melakukan asesmen .¦
a) calistung
b) perkembangan
c) perilaku
d) kekhususan
8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi:
1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/
portofolio/wawancara/observasi).
2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen
3. Menyusun instrumen asesmen akademik
4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun
Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦.
a) 2 - 1 - 3 - 4
b) 2 - 3 - 4 - 1
c) 3 - 2 - 1 - 4
d) 3 - 2 - 4 - 1
9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦.
a) kuesioner
b) angket
c) observasi
d) wawancara
10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦.
a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar
b) identitas dan kebutuhan belajar
c) kelebihan dan kelemahan
d) identitas dan program pembelajaran
11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦
a) menganalisis hasil asesmen
b) mengklasifikasikan anak
c) menentukan format instrumen
d) mengkondisikan anak
12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦.
a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus.
d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus.
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision
adalah¦
a) Tujuan Pembelajaran
b) Standar Kompetensi Lulusan
c) Kompetensi Dasar
d) Kompetensi Inti
14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦.
a
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1
10 sampai 10
b
Tujuan jangka IPK
pendek
Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai
10 10
c
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai
10 10
d
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1
10 sampai 5
15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦.
a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan
konsentrasi
c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di
sekolah dengan tuntas
d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)?
a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI.
c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya.
d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya.
17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦
a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan
b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik
c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit
d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya
18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦.
a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater
b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara
c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi
d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog
19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦
a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif
b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan
maupun kekhususannya.
c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun
kekhususan.
d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera
dilakukan.
20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap
matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦.
a) Competence, Conditioning
b) Conditioning, Degree
c) Audience, Content, Behavior, Degree
d) Content, Conditioning, Behavior
21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan
pascatrauma) adalah ¦.
a) tanggung jawab
b) mandiri
c) percaya diri
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
d) jujur
22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika
pembelajaran berlangsung

Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦.
a) Emosi
b) Motorik
c) Konsentrasi
d) Akademik Dasar
23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah
a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan.
b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1
sampai 10
c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10
d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang 1 sampai 10
24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera:
œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya
Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦.
a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦.
a) indikator
b) dampak kondisi
c) kondisi saat ini
d) strategi

https://gurubelajar-inklusif.simpkb.id/courses/inklusi/lessons/identifikasi-asesmen-akomodasi-kurikulum-dan-
ppi/topic/asesmen-dan-planning-matrix/

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-1 05042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Sinkronus
Pembukaan Bimtek
Selesai: Lihat

Sinkronus
Praktik Identifikasi dan Instrumen Asesmen
Selesai: Lihat

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Melodi, seorang gadis manis, pendiam, dan pemalu serta lebih suka menarik diri. Melodi berasal dari
keluarga sederhana. Ayahnya bekerja sebagai buruh pabrik dan Ibunya seorang ibu rumah tangga.
Melodi lahir pada tanggal 31 Maret 2011 di Medan. Melodi adalah anak kedua dari 3 bersaudara. Ia
memiliki kakak yang saat ini duduk di kelas 6 SD dan adik yang berusia 8 tahun.
Sekarang Melodi duduk di kelas 3 SD Harapan VII.  Jarak dari rumah ke sekolah kurang lebih 2
KM.  Melodi tidak berani pergi ke sekolah sendiri, berbeda dengan adiknya yang kelas 2 SD. Setiap pagi
Melodi pergi ke sekolah dengan berjalan kaki diantar oleh kakaknya. 
Kemampuan membaca Melodi masih jauh dibawah teman-temannya. Ia belum bisa mampu membaca
suku kata dengan pola Vokal-Konsonan (VK), dan Konsonan-Vokal-Konsonan. Meski begitu Melodi sudah
mampu membaca huruf cetak kecil dan besar secara mandiri. Selain itu, Melodi masih kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika terlebih soal cerita, begitu juga pada mata pelajaran lain. Oleh
karena itu, Melodi pernah tidak naik dari kelas 3 ke kelas 4. Hal itulah yang membuat Melodi tidak
percaya diri. 
Dalam pembelajaran guru harus menerangkan secara berulang-ulang dan menjelaskannya dengan
bahasa yang sederhana agar dapat dimengerti oleh Melodi. Tulisan Melodi sukar dibaca bahkan sering
sekali penempatan huruf perhuruf salah. 
Melodi memiliki teman sebangku yang sangat baik dan termasuk anak yang memiliki prestasi di
kelasnya.  Apabila Melodi mengalami kendala dalam mengerjakan tugas, teman sebangkunyalah yang
selalu membantu.
Teman sebangkunya seringkali turut membantu Melodi untuk menyelesaikan tugas dengan
menerangkan beberapa kali sehingga Melodi mengerti. 
Melodi juga sering menyendiri dan tidak mau ditemani temannya. Tidak jarang melodi tiba-tiba tampak
terlihat sedih lalu menangis. Namun, di rumah Melodi termasuk anak rajin yang selalu membantu ibunya.

Berdasarkan kasus tersebut tuliskan minimal 5 (lima) karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi dan tentukan
dugaan hambatan utamanya!
Setelah mengetahui karakteristik unik yang dimiliki oleh Melodi, kita perlu melaksanakan asesmen untuk
mendapatkan informasi menyeluruh mengenai kondisi yang dialami Melodi. Menurut Ibu/Bapak aspek apa
saja yang harus di asesmen pada Melodi dan jelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh!

Ibu/Bapak Peserta langkah selanjutnya setelah melaksanakan asesmen adalah menyusun Planning Matrix.
Berdasarkan hasil asesmen maka dapat diketahui karakteristik dari Melodi. Namun untuk mengetahui
kebutuhan belajar dan prioritas layanan maka perlu disusun planning matrix. Menurut Ibu/Bapak apa saja
komponen minimal planning matrix yang baik!
Seteleh Ibu/Bapak mempelajari kasus Melodi terdapat informasi bahwa Kemampuan membaca Melodi masih
jauh dibawah teman-temannya. Berdasarkan hasil asesmen kemampuan membaca Melodi ternyata masih
berada pada tahapan membaca permulaan: 
1. Melodi sudah mengenali semua huruf 
2. Melodi sudah mampu membaca suku-kata dengan pola KV, dan kata sederhana yang berpola KVKV  
3. Anak masih kesulitan untuk membaca suku kata atau kata yang mengandung suku kata KVK, untuk
semua konsonan akhir 
Idealnya PPI itu memuat tujuan jangka panjang, janggka pendek, materi, strategi dan juga media yang sesuai
dengan potensi, hambatan serta karaktristik unik anak. Pada ekplorasi konsep ini, Ibu/Bapak diminta hanya
menentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek pada PPI untuk Melodi pada kolom berikut!
Berdasarkan PPI untuk aspek akademik membaca permulaan, Ibu/Bapak diminta mencoba untuk menyusun
RPP Akomodatif.
RPP akomodatif merupakan bentuk nyata dari rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
peserta didik. Melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang akomodatif akan dapat terlihat
bagaimana pembelajaran dapat mengakomodasi seluruh kebutuhan belajar peserta didik. Hal yang kemudian
menjadi pertanyaan kita bersama adalah bagaimana kita dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang dapat menggambarkan terakomodasinya atau terlayaninya seluruh kebutuhan belajar peserta didik
termasuk di dalamnya peserta didik berkebutuhan khusus?
 

Lembar Kerja

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Hari Ke-2 06042023


Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Demontrasi Konstektual-Identifikasi

Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus


Istilah anak berkebutuhan khusus (children with special needs) memiliki cakupan yang sangat luas.
Dalam paradigma pendidikan kebutuhan khusus keberagaman anak sangat dihargai. Setiap anak
memiliki latar belakang kehidupan budaya dan perkembangan yang berbeda-beda,  oleh karena itu
setiap anak dimungkinkan akan memiliki kebutuhan serta hambatan belajar yang beragam. Dengan
demikian setiap anak sesungguhnya memerlukan layanan pendidikan yang sesuai  dengan potensi,
hambatan  dan kebutuhan belajarnya.
Anak berkebutuhan khusus dapat diartikan sebagai seorang anak yang memerlukan layanan pendidikan
khusus baik permanen maupun temporer sesuai dengan potensi, hambatan dan kebutuhan belajar
masing-masing. Kebutuhan khusus tersebut dapat muncul karena faktor individu (internal) seperti
genetik dan faktor lingkungan (eksternal) seperti pola asuh.

Selain dari apa yang telah bapak / Ibu pelajari, masih ingatkah bahwa anak berkebutuhan khusus juga
termasuk anak yang memiliki bakat dan kecerdasan istimewa. 
Menurut Bapak / Ibu, peserta didik dengan kecerdasan Istimewa dan atau bakat istimewa termasuk anak
berkebutuhan khusus Temporer ataukah Permanen. Berikan Alasannya!

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus


Anak-anak yang memiliki bakat istimewa dan kecerdasan istimewa serta keterbatasan fisik, psikis
ataupun akademik sering disebut dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Menurut Peraturan Menteri
Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011
tentang Kebijakan Penanganan Anak Berkebutuhan Khusus dijelaskan bahwa Anak Berkebutuhan Khusus
adalah anak yang mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun
emosional yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya
dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya. Secara umum Anak Berkebutuhan Khusus, atau yang
sering disingkat sebagai ABK adalah suatu kondisi dimana anak memiliki karakteristik khusus yang
berbeda dengan anak pada umumnya yaitu mengalami keterbatasan/keluarbiasaan baik pada fisik,
mental-intelektual, sosial, maupun emosional.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Karakteristik Anak Berkebutuhan Khusus

Karakteristik spesifik anak berkebutuhan khusus pada umumnya berkaitan dengan tingkat
perkembangan fungsional. Karakteristik spesifik tersebut meliputi aspek perkembangan sensorik, fisik
motorik, kognitif, bahasa, sosial emosi, kemandirian, konsep diri dan kreatifitas. Pada setiap anak yang
memiliki hambatan yang berbeda, memiliki karakteristik unik, profil belajar dan kebutuhan belajar yang
berbeda pula.
Berdasarkan jenis hambatannya anak berkebutuhan khusus terbagi menjadi anak dengan hambatan
penglihatan, hambatan pendengaran, hambatan perkembangan intelektual, hambatan sosial emosi dan
prilaku, hambatan fisik motorik, ASD (Autisme), ADHD, lamban belajar (slow learner) serta kesulitan
belajar spesifik dan anak-anak dengan hambatan lain yang disebabkan oleh faktor eksternal.

Pengertian Identifikasi
Identifikasi murapakan kegiatan paling awal untuk menemukenali peserta didik dengan hambatan tertentu. Proses
ini termasuk salah satu upaya dalam mengenal atau menandai sesuatu, yang akan dimaknai sebagai proses
penjaringan atau proses menemukan kasus. Proses penemuan kasus tersebut akan berakhir pada satu temuan
tentang anak atau peserta didik dengan hambatan, kelainan dan masalah. Dapat diambil kesimpulan ini
merupakan bagian dari proses deteksi dini terhadap anak berkebutuhan khusus. Menurut Swassing (1985),
identifikasi mempunyai dua konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan identifikasi aktual (actual
identification).
Menurut Ibu/Bapak seberapa penting proses identifikasi untuk dilakukan? Jelaskan secara singkat alasannya
menurut pengalaman yang telah Ibu/Bapak lakukan!

Tujuan Identifikasi
Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menemu kenali peserta didik mana yang membutuhkan layanan
pendidikan yang bersifat khusus. Kebutuhan khusus tersebut pada umumnya muncul dikarenakan ada
kesenjangan antara kondisi obyektif dengan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Kesenjangan tersebut
biasanya muncul karena hambatan yang dimiliki oleh anak (contoh: hambatan penglihatan, pendengaran,
intelektual, sosial emosi dan lain-lain) atau adanya hambatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan.   Langkah
identifikasi merupakan tahap awal yang akan menentukan layanan berikutnya yang akan diberikan pada peserta
didik (asesmen, penyusunan planning matrix, penyusunan PPI dan RPP akomodatif).

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Langkah-langkah Identifikasi
Ada beberapa langkah identifikasi anak berkebutuhan khusus. Untuk identifikasi anak usia sekolah yang belum
bersekolah atau drop out, maka sekolah yang bersangkutan perlu melakukan pendataan di masyarakat kerjasama
dengan Kepala Desa/Lurah, RT, RW setempat dan posyandu Jika pendataan tersebut ditemukan anak berkelainan,
maka proses berikutnya dapat dilakukan pembicaraan dengan orangtua, komite sekolah maupun perangkat desa
setempat untuk mendapatkan tindak lanjutnya. Dan untuk identifikasi peserta didik berkebutuhan khusus di
sekolah,langkah-langkahnya di jelaskan di bawah ini:
Gunakan panah kiri dan kanan untuk mengganti slide pada arah yang sesuai saat kanvas terpilih

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data mengenai karakteristik unik peserta didik. Pengumpulan
data dapat dilakukan dengan beberapa teknik seperti observasi (langsung dan tidak langsung), wawancara
(orangtua, guru, peserta didik, dan lain-lain), dokumentasi (hasil belajar) atau pemberian instruksi/perintah secara
langsung pada peserta didik.  Dalam proses pengumpulan data dilakukan pencatatan peristiwa-peristiwa atau hal-
hal atau keterangan-keterangan juga karakteristik-karakteristik yang akan menunjang dan mendukung dalam
membuat dugaan terkait jenis hambatan peserta didik.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Kuis Identifikasi
 
Bapak/Ibu sudah berada di akhir kegiatan eksplorasi konsep materi identifikasi. Untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman yang dimiliki, silakan jawab beberapa pertanyaan berikut.
Identifikasi bertujuan melabel peserta didik.
Betul

Salah
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam identifikasi.
Betul

Salah
Semua anak yang memiliki hambatan belajar harus bersekolah di sekolah khusus.
Betul

Salah
Fungsi identifikasi adalah untuk membuat program layanan pembelajaran.
Betul
Salah
Eksplorasi Konsep - Asesmen dan Planning Matrix
1. Pengertian Asesmen
Beberapa ahli mengemukakan pengertian asesmen seperti berikut ini: Lerner (Mulyono, 2001) mengemukakan
bahwa asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi selengkap-lengkapnya mengenai individu yang akan
digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan individu tersebut.
Selanjutnya Ainscow (Munawir Yusuf, 2007) menjelaskan bahwa asesmen dilakukan berkenaan dengan pemberian
informasi kepada sejawat (teman guru), pencatatan pekerjaan yang telah dilakukan oleh anak didik, pemberian
bantuan pada guru untuk merencanakan pembelajaran pada anak, pengenalan terhadap kekuatan dan
kekurangan pada anak dan pemberian informasi kepada pihak-pihak terkait (seperti orang tua, psikolog, dan para
ahli lain) yang membutuhkan informasi tersebut.
Sementara itu McLoughlin dan Lewis dalam Sunardi dan Sunaryo (2007) menjelaskan bahwa asesmen pendidikan
anak berkelainan adalah proses pengumpulan informasi yang relevan dengan kepentingan anak, yang dilakukan
secara sistematis dalam rangka pembuatan keputusan pengajaran atau layanan khusus.
Dengan demikian dapat dimaknai bahwa asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan
informasi tentang anak secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan,
kelebihan dan kekurangan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan
khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Asesmen merupakan salah satu tahapan rangkaian kegiatan dari suatu proses pelayanan pendidikan bagi anak-
anak berkebutuhan khusus. Identifikasi sering disebut sebagai kegiatan penjaringan, sedangkan asesmen disebut
penyaringan (Direktorat PSLB, 2007). Kegiatan penjaringan biasanya belum tentu dilanjutkan ke kegiatan
penyaringan. Sementara itu, kegiatan penyaringan sudah tentu dilakukan karena adanya kegiatan penjaringan.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan identifikasi dapat dilakukan oleh guru dan pihak lain yang dekat dengan anak,
seperti orang tua dan keluarganya, sedangkan asesmen biasanya perlu melibatkan tenaga profesional yang ahli
dalam bidangnya, seperti psikolog, sosiolog dan terapis.
2. Jenis Asesmen
Asesmen akademik 
Asesmen akademik adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi/kemampuan peserta didik berkebutuhan
khusus (PDBK) dalam bidang akademik. Bagi PDBK pada jenjang preschool, kemampuan akademik yang perlu digali
terkait dengan kemampuan membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sedangkan bagi PDBK pada jenjang
pendidikan dasar dan selanjutnya, kemampuan akademik yang perlu digali adalah terkait dengan semua bidang
studi/mata pelajaran yang diajarkan pada sekolah tersebut.
Asesmen nonakademik (Kekhususan) 
Asesmen kekhususan dalam pendidikan khusus adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi PDBK yang
berkaitan dengan jenis hambatan yang disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat. (akan dipelajari
dalam materi ke 5 pada pertemuan ke 6 tentang pengenalan program kebutuhan khusus). 
Asesmen perkembangan
Asesmen nonakademik/perkembangan ini adalah suatu proses untuk mengatahui kondisi perkembangan PDBK
yang terkait dengan kemampuan intelektual, emosi, perilaku, komunikasi yang sangat bermanfaat dalam
mempertimbangkan penggunaan metode, strategi maupun pemilihan alat bantu yang tepat baik dalam
penyusunan perencanaan pembelajaran (akademik) maupun dalam penyusunan program kebutuhan khusus.
3. Tujuan, Fungsi dan Sasaran Asesmen
Tujuan utama kegiatan asesmen adalah memperoleh informasi tentang kondisi anak, baik yang berkaitan dengan
kemapuan akademik, nonakademik dan kekhususan secara lengkap, akurat dan obyektif. Sedangkan fungsi
asesmen dalam kontek ini adalah untuk membantu guru dan terapis dalam menyusun perencanaan pembelajaran
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
dan program layanan kebutuhan khusus yang tepat. Dalam hal ini hasil asesmen dapat difungsikan sebagai kondisi
kemampuan awal (baseline) anak sebelum diberikan layanan baik akademik maupun program kebutuhan khusus.
Sejalan dengan tujuan dan fungsi asesmen seperti diuraikan di atas, maka sasaran asesmen adalah semua peserta
didik yang pada fase identifikasi telah ditetapkan sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
4. Strategi Asesmen
Menetapkan jenis asesmen yang akan dilakukan (akademik, nonakademik/kekhususan atau perkembangan).
Menyusun kisi-kisi dan instrumen asesmen yang tepat.
Melakukan asesmen sesuai dengan panduan yang dipersyaratkan. 
Melakukan tabulasi, klasifikasi dan analisis hasil asesmen. 
Melakukan case conference terhadap temuan dan hasil analisis tersebut, untuk menentukan baseline dan
penetapan perencanaan pembelajaran/ program pengembangan/interfensi yang akan dilakukan. 
Mendokumentasikan semua data hasil asesmen.
Quis
Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan motorik anak maka instrumen asesmen
yang digunakan guru berupa:
Kuesioner
Observasi
Angket
Wawancara
Asesmen untuk mengetahui kondisi perkembangan PDBK yang terkait dengan kemampuan
intelektual, emosi, perilaku, komunikasi disebut dengan asesmen?
Asesmen Perkembangan
Asesmen Kekhususan
Asesmen Akademik Lanjut
Asesmen Akademik
Asesmen untuk mengetahui kondisi PDBK yang berkaitan dengan jenis hambatan yang
disandangnya secara mendalam komprehensif dan akurat disebut dengan asesmen
Asesmen Akademik
Asesmen Kekhususan
Asesmen Perkembangan
Asesmen Akademik Lanjut
Nila berusia 7 tahun akan mendaftar di sekolah dasar. Hasil identifikasi menunjukkan Nila
memiliki kecenderungan mengalami gangguan penglihatan Low Vision. Sekolah hendak
melakukan asesmen kemampuan membaca kata untuk Nila, tetapi sekolah tidak memiliki data
perkembangan kemampuan membaca Nila. Indikator apa yang memungkinkan dilakukan
asesmen untuk mengetahui kemampuan membaca Nila?
Membaca paragraf singkat
Membaca petunjuk penggunaan alat
Membaca kata tunggal
Membaca rambu-rambu lalu-lintas
Widya duduk di kelas 4 Sekolah Dasar. Widya adalah anak dengan Attention Deficit
Hyperactivity Disorder (ADHD) dan saat ini belum lancar dalam membaca. Widya juga
mengalami gangguan dalam berbicara dan sering menolak untuk masuk kedalam kelas. Jenis
asemen yang diperlukan untuk mengetahui kemampuan dan masalah pada Widya adalah:
Asesmen Perilaku
Asesmen Akademik
Asesmen Perkembangan
Asesmen Akademik dan Perkembangan
1. Pengertian Planning Matrix
Program layanan kebutuhan khusus didasarkan pada simpulan hasil asesmen secara langsung. Hal ini tidak salah
namun materi yang dipergunakan sebagai dasar penyusunan program masih berupa potongan-potongan simpulan
atas hasil asesmen yang telah dilakukan. Quentin Iskov, Project Officer: Disabilities Department of Education and
Children’s Services (2012) menambahkan satu tahapan lagi sebelum menyusun program intervensi, yaitu
penyusunan planning matrix. Planning matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang
menggambarkan tentang kondisi actual hambatan karakteristiknya, dampak, strategi layanan dan media yang
diperlukan dalam intervensi. Deskripsi mapping karakteristik kebutuhan khusus tersebut selanjutnya disusun
skala prioritas yang menggambarkan urutan urgensi masalah yang perlu segera ditangani. 
Oleh sebab itu, dengan adanya planning matrix ini, guru pendidikan khusus menjadi sangat terbantu, karena untuk
menetapkan program layanan kebutuhan khusus, tinggal menyusun program layanan kebutuhan khusus tersebut
sesuai dengan skala prioritas yang telah diperoleh. Pada awalnya planning matrix ini dibuat untuk anak autis
spectrum disorder, namun dalam perkembangannya, ABK dengan hambatan lainnya juga menjadi sangat terbantu
dengan planning matrix ini. Jenis hambatan/kelainan pada ABK yang selanjutnya dapat dirumuskan.
2. Tujuan Planning Matrix
1. Memetakan kondisi aktual akademik maupun kekhususan ABK berdasarkan hasil
asesmen yang telah dilakukan. 

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
2. Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik
maupun kekhususannya. 
3.  Menganalisis strategi layanan yang tepat pada ABK sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan khusus ABK baik akademik maupun kekhususannya.
3. Fungsi Planning Matrix
1. Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik
aspek akademik maupun kekhususan. 
2. Membantu guru/terapis dalam mempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif. 
3. Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan
yang harus segera dilakukan.
4. Strategi Planning Matrix
1. Mengkategorikan data hasil asesmen berdasarkan jenis hambatan/ kelaianan ABK. 
2. Membuat tabel mapping ABK berdasarkan jenis hambatan/kelainannya sesuai dengan
temuan asesmen. 
3. Menuangkan temuan kondisi aktual karakteristik ABK pada tabel mapping yang telah
dibuat. 
4. Menganalisis dampak temuan kondisi aktual ABK dan dituang pada tabel yang telah
dibuat. 
5. Menganalisis strategi layanan pada setiap temuan kondisi aktual ABK dan dituangkan
pada tabel yang telah dibuat. 
6. Menganalisis skala prioritas layanan berdasarkan berat ringannnya dampak yang
telah dituangkan pada tabel tersebut.
Quis
Apakah fungsi utama dari planning matrix
Alat bantu untuk menentukan prioritas aspek yang akan dikembangkan pada siswa
Rujukan bagi ahli untuk mengetahui kondisi utuh siswa
Sebagai rujukan guru untuk diagnose
Membantu guru menyusun soal ujian
Dampak apakah yang muncul ketika hasil asesmen menunjukkan bahwa siswa tidak mampu
membaca seluruh huruf?
Siswa kesulitan berkonsetrasi saat pembelajaran
Siswa kesulitan mengikuti instruksi visual
Siswa kesulitan mengikuti instruksi yang diberikan guru
Siswa kesulitan membaca suku kata
Apakah komponen utama dalam planning matrix yang digunakan sebagai acuan penentuan
rekomendasi yang akan diberikan untuk mengembangkan kemampuan pada siswa?
Dampak
Strategi pelayanan
Deskripsi kemampuan siswa
Strategi dan deskripsi kemampuan siswa
Apakah komponen utama dalam planning matrix yang diisi berdasarkan hasil asesmen
siswa?
Strategi pelayanan
Deskripsi kemampuan siswa
Strategi dan deskripsi kemampuan siswa
Dampak
Apakah komponen utama dalam planning matrix yang digunakan sebagai acuan penentuan
prioritas indikator yang akan dikembangkan pada siswa?
Deskripsi kemampuan siswa
Dampak
Strategi dan deskripsi kemampuan siswa
Strategi pelayanan

Eksplorasi Konsep - Program Pembelajaran Individu (PPI)


Pengantar
Anak berkebutuhan khusus adalah setiap anak yang membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus.
Munculnya kebutuhan khusus tersebut dikarenakan faktor individu atau faktor lingkungan. Kebutuhan khusus ini
biasanya mucul dikarekakan adanya gap antara kondisi objek saat ini dengan harapan lingkungan terkait
kemampuan yang harus dikuasai oleh anak-anak lain di usianya. Oleh karena itu, kebutuhan khusus tidak hanya
dihadapi oleh anak penyandang disabilitas, namun juga anak berbakat, anak jalanan dan anak pekerja, anak dari
penduduk terpencil ataupun pengembara, anak dari kelompok linguistik, etnik ataupun kebudayaan minoritas,
serta anak dari daerah atau kelompok lain yang kurang beruntung.
Berkembangnya pendidikan inklusif menjadikan sekolah dihadapkan dengan peserta didik yang beragam,
termasuk didalamnya peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK). Dengan keunikan setiap peserta didik mulai dari
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
potensi, hambatan, minat, dan bakat berbeda, pada kondisi yang sangat ektrim baik kemampuannya yang berada
di atas rata-rata maupun di bawah rata-rata menjadikan mereka membutuhkan program yang disesuaikan dengan
kebutuhan belajarnya

Ketika kemampuan PDBK berada jauh di atas atau di bawah rata-rata, maka kebutuhan belajar mereka tidak
terakomodasi jika menggunakan indikator pencapaian pembelajaran yang sama dengan peserta didik reguler yang
termuat di kurikulum. Untuk itulah, Program Pembelajaran Individual (PPI) menjadi hal yang penting dibuat oleh
guru guna memastikan PDBK mendapatkan program yang sesuai dengan kondisi objektifnya.
Apakah anda pernah membuat PPI? Jika sudah, jelaskan siapa saja yang dilibatkan dan jelaskan bagai mana proses
anda dalam membuatnya dan apa kendalanya? Jika belum, jelaskan bagaimana anda membantu PDBK belajar di
sekolah anda dan acuan apa yang anda gunakan untuk pembelajarannya, serta apa kendalanya!
(jawaban minimal 100 kata)

Program Pembelajaran Individual


Seringkali guru dihadapkan pada adanya gap kemampuan peserta didik berkebutuhan khsusus (PDBK) dengan
standar kompetensi atau indikator pencapaian pembelajaran yang ditetapkan pada kurikulum sekolah. Ketika
PDBK mendapatkan target pembelajaran yang disamakan maka pembelajaran menjadi tidak efektif dikarenakan
target tersebut bisa jadi terlalu tinggi bagi PDBK sehingga ia tidak mungkin mencapainya, atau terlau rendah
sehingga PDBK tidak berkembang potensinya. PPI dapat menjadi acuan bagi guru untuk mengembangkan PDBK
sesuai dengan potensi dan hambatannya, karena dengan PPI PDBK akan diberikan program pembelajaran dengan
tujuan, indikator, materi, strategi dan juga media pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik unik setiap
anak.

Individualize Education Program (IEP) atau yang diterjemahkan sebagai Program Pembelajaran Individual (PPI)
adalah sebuah tulisan dari rencana pembelajaran yang di desain untuk memenuhi kebutuhan belajar anak (IDEA,
Tahun 1990). PPI merupakan bukti keterlibatan orang tua dalam mengambil keputusan pendidikan bagi anak
mereka (Strickland dan Turnbull 1993). PPI menjadi dokumen yang sangat penting karena tidak hanya bertujuan
untuk memastikan bahwa setiap PDBK mendapatkan progam yang sesuai dengan karakteristik unik mereka. Tetapi
juga ketika guru dihadapkan pada orang tua yang memiliki ekpektasi yang tidak sesuai dengan kondisi anak, maka
PPI dapat menjadi dokumen yang membantu guru dalam penyamaan persepsi bagi orang tua terhadap
kemampuan anak saat ini dan target pembelajaran mereka
PPI merupakan sarana untuk memastikan bahwa PDBK mendapatkan program yang sesuai kebutuhan dan di
evaluasi secara berkala (Bateman 2011)
PPI adalah adalah asumsi guru terhadap kemampuan yang mungin dapat dikuasai oleh PDBK dalam periode waktu
tertentu melalui pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar, potensi, hambatan, dan karakteristik
unik PDBK
PPI adalah rencana guru untuk membelajarkan PDBK
PPI adalah rencana tertulis untuk penyediaan layanan bagi PDBK yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan
melibatkan orang tua, guru dan ahli dari interdisipliner yang didasarkan pada kondisi objektif anak (kebutuhan
belajar, potensi, hambatan dan karakteristik unik PDBK) yang dirancang sehingga memungkinkan PDBK untuk
berkembang optimal sesuai kapasitas dan potensinya.
Guna membuat PPI yang baik diperlukan IEP team members, yang idealnya terdiri guru pembimbing khsusus
(GPK), guru kelas/matpel, orang tua, kepala sekolah, orthopedagog, dan ahli lainnya seperti dokter tumbuh
kembang, psikolog anak atau terapis.  Semakin banyak yang terlibat diharapkan potensi dan berbagai hambatan
yang dimiliki anak dapat dilihat dari berbagai sudut pandang sehingga dapat disusun progam yang komprehensif.
Namun untuk mengumpulkan team penyusun PPI yang lengkap tentu saja membutuhkan waktu dan dana yang
tidak sedikit, dan ketersediaan tenaga ahli di daerah yang masih jarang. Dalam kondisi ini setidaknya PPI dapat
disusun oleh guru pembimbing khusus (GPK) dengan melibatkan guru kelas/matpel dan orang tua.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Namun, apabila dengan berbagai kondisi setidaknya penyusunan PPI harus melibatkan guru (GPK, wali kelas, guru
mata pelajaran) dan orang tua, hal ini dikarenakan PPI adalah bukti keterlibatan orang tua dalam meningkatkan
hasil akademik dan sosial PDBK (Strickland dan Turnbull 1993).
Hasil asesmen merupakan dasar dalam penyusunan PPI. Data yang lengkap dan pengetahuan guru yang
mendalam mengenai potensi, hambatan, karakteristik unik dari PDBK serta kemampuan saat ini dalam semua
aspek baik perkembangan, akademik maupun non-akademik menjadi pentu awal tepat tidak tepatnya PPI yang di
susun. Sehingga kemampuan guru dalam mengalisis hasil asesmen dan penyusunan planning matrix menjadi
sangat penting.
Berikut langkah-langkah dalam penyusunan PPI:
Pelajarilah hasil asesmen peserta didik yang meliputi kemajuan peserta didik , dan masalah kontekstual yang ada
di lingkungan rumah, dan sekolah
Identifikasi potensi dan hambatan peserta didik saat ini
Tetapkan tujuan jangka panjang bagi PDBK yang bersangkutan
Identifikasi dan prioritaskan hasil pembelajaran yang diharapkan dicapai pada akhir periode PPI
Identifikasi tujuan spesifik, dapat dicapai, dan terukur yang dibangun di atas kekuatan saat ini dan mencerminkan
langkah-langkah pembelajaran selanjutnya untuk mengatasi area yang membutuhkan pengembangan
Identifikasi kriteria keberhasilan spesifik untuk setiap tujuan
Susun rencana berkelanjutan untuk mendukung pencapaian tujuan, misalnya adaptasi lingkungan kelas, bahan
ajar, dan strategi pengajaran serta pembedaan isi bahan ajar dan tanggapan yang diharapkan dari peserta didik 
Identifikasi strategi untuk mengatasi hambatan apa pun untuk mencapai tujuan
Memperjelas peran dan tanggung jawab untuk memastikan implementasi penuh dari PPI
Mengevaluasi efektivitas PPI dan meninjau kemajuan sebelum PPI berikutnya.
PPI yang baik setidaknya memiliki karakteristik “SMART” yaitu:
Specific, PPI harus memiliki tujuan dan indikator pembelajaran yang jelas dan tidak terlalu umum 
Measurable, PPI harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam menuliskan tujuan pembelajaran harus
menggunakan bahasa operasional 
Achievable, Setiap progam yang kita tulis di PPI haruslah sesuatu yang yakin dapat dicapai oleh PDBK sesuai
dengan kondisi anak saat ini
Relevant, PPI harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengarah ke tujuan jangka panjang atau merupakan
tahap selanjutnya dalam pengembangan bidang-bidang utama pada aspek kemandirian,  komunikasi, perilaku,
atau keterampilan ademik fungsional.
Time limited, PPI harus memiliki target waktu yang direncanakan untuk dapat dicapai PDBK dalam waktu yang
relatif singkat, beberapa hari, minggu atau bulan. Target yang terlalu lama untuk dicapai dapat menyebabkan
PDBK kehilangan motivasi dan menyerah.

Quis
Sebuah PPI yang baik seharunya memiliki karakteristik:
Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Special, measurable, attractive, realistic dan time limited
Specific, measurable, achievable, relevant dan time limited
Specific, measurable, attractive, reliable dan time limited
Maksud dari sebuah PPI harus memiliki karakteristik measurable adalah
PPI harus menjamin setiap program yang tuliskan merupakan kemampuan yang pasti dapat
dicapai oleh PDBK
PPI merupakan alat ukur dari kemampuan anak saat ini
PPI yang disusun harus dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam penyusunannya harus
menggunakan bahasa operasional
PPI harus memperhitungkan kemampuan anak sehingga dapat menentukan program yang
sesuai
Berikut ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan PPI adalah…
Kemampuan anak saat ini
Potensi dan hambatan PDBK
Karakteristik unik PDBK
Semua Benar
Penyusunan PPI idealnya disusun bersama bersama IEP Team Members, namun jika tidak,
setidaknya penyusunan PPI dapat dilakukan dengan melibatkan:
GPK, orang tua dan guru kelas/mapel
GPK, guru kelas dan atau guru mapel
GPK, guru kelas/mapel dan orthopedagog
GPK, guru kelas/mapel dan psikolog
Berikut adalah tujuan penyusunan PPI adalah …
Sebagai panduan bagi guru dan orang tua dalam mengetahui kemampuan anak saat ini
Sebagai media komunikasi guru dan orang tua dalam menyamakan persepsi mengenai kondisi
PDBK
Sebagai panduan bagi guru dalam memenuhi kebutuhan belajar anak sesuai kapasistas
potensi, hambatan dan karakteristik unik mereka
Sebagai panduan dalam pembelajaran PDBK dalam seting pembelajaran individual

Pengembangan RPP Akomodatif
RPP Akomodatif merupakan rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
seluruh peserta didik dengan melakukan perubahan berupa penyesuaian dan modifikasi sesuai
dengan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk dapat membuat sebuah
rancangan pembelajaran yang dapat mengakomodasi keragaman peserta didik diperlukan
sebuah akomodasi kurikulum. Akomodasi kurikulum tersebut dituangkan dalam sebuah
rancangan pembelajaran yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan
mengacu pada hambatan dan kebutuhan semua peserta didik lainya di dalam kelas tersebut.
Langkah dalam menyusun RPP akomodatif dimulai dari mengenali dan menetapkan dasar
ketrampilan berpikir yang ingin dicapai berdasarkan profil kemampuan peserta didik tersebut.
Bentuk Adaptasi Kurikulum

1. Modifikasi
Modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum dimana kurikulum umum yang diberlakukan
bagi peserta didik regular dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan dan
kemampuan PDBK.
Modifikasi terbagi menjadi 2 yaitu : 

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
o Simplikasi berarti penyederhanaan materi dalam kurikulum regular digunakan untuk PDBK
dengan hambatan intelektual.
o Eskalasi berarti penambahan kompleksitas dan tingkat kesukaran materi yang digunakan
untuk PD dengan gifted dan talented.
2. Duplikasi
Duplikasi artinya meniru atau menggandakan. Meniru berarti membuat sesuatu menjadi sama
atau serupa. Dalam kaitan dengan model kurikulum, duplikasi berarti mengembangkan dan atau
memberlakukan kurikulum untuk PDBK (Peserta Didik Berkebutuhan Khusus)  secara sama
atau serupa dengan kurikulum yang digunakan untuk peserta didik pada umumnya (regular).
Jadi, model duplikasi adalah cara dalam pengembangan kurikulum, dimana peserta didik
berkebutuhan khusus menggunakan kurikulum yang sama seperti yang dipakai oleh anak-anak
pada umumnya. Model duplikasi dapat diterapkan pada empat komponen utama kurikulum yaitu
tujuan, isi, proses dan evaluasi. 
3. Subtitusi
Substitusi berarti mengganti. Dalam kaitan dengan model kurikulum, maka substitusi berarti
mengganti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum dengan sesuatu yang lain. Penggantian
dilakukan karena hal tersebut tidak mungkin diberlakukan kepada peserta didik berkebutuhan
khusus, tetapi masih bisa diganti dengan hal lain yang kurang lebih sepadan (memiliki nilai yang
kurang lebih sama). Model penggantian (substitusi) bisa terjadi dalam hal tujuan pembelajaran,
materi, proses atau evaluasi.
4. Omisi
Omisi berarti menghilangkan. Dalam kaitan dengan model kurikulum, omisi berarti upaya untuk
mengilangkan sesuatu (bagian atau keseluruhan) dari kurikulum umum, karena hal tersebut
tidak mungkin diberikan kepada peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, omisi
berarti sesuatu yang ada dalam kurikulum umum tidak disampaikan atau tidak diberikan kepada
peserta didik berkebutuhan khusus karena sifatnya terlalu sulit atau tidak sesuai dengan kondisi
anak berkebutuhan khusus. Bedanya dengan substitusi adalah jika dalam substitusi ada materi
pengganti yang sepadan, sedangkan dalam model omisi tidak ada materi pengganti.

1. Menganalisis PPI
1. Tentukan kompetensi mana yang akan diintegrasikan ke dalam RPP akomodatif
2. Uraikan tujuan jangka pendek yang ada dalam PPI menjadi IPK sesuai kebutuhan 
2. Menguraikan indikator pencapaian kompetensi yang ada d...
Uraikan IPK yang ada dalam PPI menjadi IPK setiap pertemuan dengan menyesuaikan mapel,
materi,   tema atau pokok bahasan yang dipelajari dalam RPP.
3. Menentukan area yang akan dimodifikasi
a. Tujuan
Modifikasi tujuan, berarti tujuan-tujuan pembelajaran yang ada dalam kurikulum umum dirubah
untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Sebagai konsekuensi
dari modifikasi tujuan, maka peserta didik berkebutuhan khusus akan memiliki rumusan
kompetensi sendiri yang berbeda dengan peserta didik regular, baik berkaitan dengan standar
kompetensi lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), kompetensi dasar (KD) maupun indikator.
Dalam menyusun tujuan pembelajaran yang memenuhi unsur ABCD akan memberikan petunjuk
yang jelas bagi guru untuk menerapkan strategi pembelajaran yang baik, serta menjadi petunjuk
yang baik bagi penyusun tes yang benar-benar mengukur perilaku peserta didik. Unsur-unsur
ABCD yang berasal dari empat kata sebagai berikut: 
o A : Audience adalah peserta didik yang akan belajar
o B : Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh peserta didik
setelah selesai memperoleh pengalaman belajar dalam pelajaran tersebut.
Misalnya : peserta didik mampu menghitung volume kubus
o C : Condition adalah kondisi, yang berarti batasan yang dikenakan kepada peserta
didik atau alat/peralatan yang digunakan peserta didik pada saat dilakukan penilaian.
Kondisi itu bukan keadaan pada saat peserta didik belajar.
Misalnya : Dengan kalkulator ….
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
oD : Degree adalah tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai perilaku
tersebut. Misalnya : dengan benar, dengan baik
Contoh tujuan yang sesuai dengan unsur ABCD adalah Melalui menyimak video pembelajaran,
peserta didik mampu menghitung volume kubus dengan benar.
b. Isi
Modifikasi isi, berarti materi-materi pelajaran yang diberlakukan untuk peserta didik regular
dirubah untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Modifikasi materi
bisa berkaitan dengan keluasan, kedalaman dan atau tingkat kesulitan. Artinya, peserta didik
berkebutuhan khusus mendapatkan materi pelajaran yang tingkat kedalaman, keluasan dan
kesulitannya berbeda (lebih rendah) daripada materi yang diberikan kepada peserta didik
regular.
c. Proses
Modifikasi proses, berarti ada perbedaan dalam kegiatan pembelajaran yang dijalani oleh
peserta didik berkebutuhan khusus dengan yang dialami oleh peserta didik pada umumnya.
Metode atau strategi pembelajaran umum yang diberlakukan untuk peserta didik-peserta didik
regular tidak diterapkan untuk peserta didik berkebutuhan khusus. Jadi, mereka memperoleh
strategi pembelajaran khusus yang sesuai dengan kemampuannya. Modifikasi proses atau
kegiatan pembelajaran bisa berkaitan dengan penggunaan metode mengajar, lingkungan/seting
belajar, waktu belajar, media belajar, sumber belajar dan lain-lain. 
d. Evaluasi
Modifikasi evaluasi, berarti ada perubahan dalam system penilaian untuk disesuaikan dengan
kondisi peserta didik berkebutuhan khusus. Dengan kata lain, peserta didik berkebutuhan
khusus menjalani sistem evaluasi yang berbeda dengan peserta didik peserta didik lainnya.
Perubahan tersebut bisa berkaitan dengan perubahan dalam soal-soal ujian, perubahan dalam
waktu evaluasi, teknik/cara evaluasi, atau tempat evaluasi dan lain-lain. Termasuk juga bagian
dari modifikasi evaluasi adalah perubahan dalam kriteria kelulusan, sistem kenaikan kelas,
bentuk raport, ijazah dan lain-lain.
Setelah kita menganalisis keterhubungan antara IPK dengan mapel, materi, tema atau pokok
bahasan yang dipelajari dalam RPP maka tahap selanjutnya adalah menganalisis IPK untuk
dapat diadaptasikan dengan komponen RPP yakni tujuan, materi, metode dan evaluasi. Pada
bagian ini kita dapat melihat pada bagian mana IPK dapat meleburkan diri, apakah pada bagian
tujuan? Materi? Metode? Dan/atau evaluasi? Hal yang harus diperhatikan adalah tidak semua
komponen RPP akan dipengaruhi IPK. Hal ini sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik
yang bersangkutan.
4. Mengintegrasikan hasil adaptasi ke dalam RPP yang ters...
Setelah kita melakukan rangkaian analisa maka pada tahapan terakhir ini keseluruhan IPK
kemudian diintegrasikan dengan RPP kelas regular yang telah disusun sebelumnya. Proses
integrasi ini dilakukan dengan memasukan IPK yang telah ditetapkan dari hasil analisis tujuan
jangka pendek di dalam PPI. Proses ini dapat dilakukan melalui tahap berikut :
1. Fokus modifikasi pada RPP mata pelajaran yang ditetapkan.
2. Masukan IPK pada area komponen RPP.
3. Sesuaikan bahasa IPK pada area komponen RPP.
4. Periksa alur komponen RPP yang saling berhubungan.

Komponen RPP
Bentuk RPP pada dasarnya bebas, sebagai referensi Ibu/Bapak dapat mencermati contoh
komponen RPP yang dapat dicantumkan dalam RPP akomodatif:
1. Menentukan satu orang peserta didik berkebutuhan khusus pada kelas/mata pelajaran yang
diampu untuk dibuatkan RPP akomodatif. 
2. Menuliskan identitas RPP 
3. Menuliskan nama PDBK serta kemampuan awal (baseline) berdasar asesmen dan planning
matrix 
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
4. Merumuskan tujuan pembelajaran akomodatif 
5. Menentukan KI dan KD yang akomodatif sesuai dengan hambatan dan kebutuhan PDBK 
6. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) akomodatif  
7. Menentukan materi pembelajaran akomodatif  
8. Menetapkan metode pembelajaran akomodatif  
9. Menentukan media pembelajaran akomodatif  
10. Menentukan sumber belajar akomodatif  
11. Menyusun tahapan/sintaks pembelajaran akomodatif  
12. Merancang penilaian hasil pembelajaran akomodatif  

Quis
Kurikulum adaptif model modifikasi berarti cara pengembangan kurikulum, dimana kurikulum umum
yang diberlakukan bagi peserta didik reguler diubah untuk disesuaikan dengan kondisi, kebutuhan
dan kemampuan peserta didik berkebutuhan khusus.
Betul

Salah
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif (SPPI) menerapkan kurikulum yang berlaku secara
nasional yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan PDBK
Betul

Salah
Kurikulum adaptif model duplikasi berarti adaptasi atau penyesuaian kurikulum ke atas (eskalasi)
untuk peserta didik yang memliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted and talented).
Betul

Salah
Kurikulum adaptif adalah kurikulum yang dikembangkan untuk mengakomodasi peserta didik
dengan berbagai latar belakang dan kemampuan, bertujuan agar kurikulum lebih peka,
mempertimbangkan keragaman peserta didik dan pembelajarannya yang relevan dengan
kemampuan dan kebutuhan peserta didik.
Betul

Salah
Adaptasi kurikulum terjadi pada komponen tujuan, materi, proses, dan penilaian
Betul

Salah

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Hari
Ke-3 08042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Kegiatan pada hari ke-3 ini  Ibu/Bapak peserta akan melakukan diskusi mengenai materi yang sudah
dipelajari pada aktivitas eksplorasi konsep di hari ke-2. Kegiatan ini dilakukan secara sinkron dengan
difasilitasi oleh narasumber untuk membantu Ibu/Bapak dalam memahami konsep identifikasi,
asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif. Kegiatan sesi ini penting bagi peserta bimtek,
karena akan menjadi dasar dalam melakukan tugas terstruktur selanjutnya  yaitu praktik
melaksanakan identifikasi, asesmen, menyusun planning matrix,  PPI dan RPP Akomodatif. 

Untuk lebih memahami konsep materi yang akan dipelajari, Ibu/Bapak peserta diharapkan dapat
berperan aktif di dalam kegiatan refleksi dan forum diskusi, sehingga dalam kegiatan tersebut terjadi
transfer pengetahuan atau pengalaman yang akan memperkaya pemahaman terkait dengan konsep
identifikasi, asesmen, planning matrix, PPI dan RPP Akomodatif.

Untuk mengikuti kegiatan refleksi dan diskusi ekplorasi konsep, silahkan bergabung dengan


tautan virtual meeting di bawah.

Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!

Daring Sesion

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

A. Instrumen Identifikasi (Kelompok Tunagrahita)

1. Instrumen Screening PDBK

Sekolah : SMPI 1 Sukorejo


Tgl. Screening : April 2023
Guru : ZH

Tuliskan, nama peserta didik yang diduga membutuhkan layanan pendidikan berkebutuhan khusus.
Dugaan dapat didasarkan pada laporan guru kelas, guru mata pelajaran, orang tua, hasil belajar atau
hasil raport siswa.

No Nama Siswa Kelas Umur Keterangan


1 Riko sd 11 Th Perlu bantuan dalam melakukan kegiatan sehari-hari
2
3
4

Catatan:

Kolom keterangan dapat diisi dengan alasan mengapa peserta didik tersebut, diduga akan
membutuhkan layanan yang bersifat khsusus.

2. Form Instrumen Identifikasi PDBK


a. Area hambatan peserta didik
Nama : Riko
Sekolah : SMPI 1 Sukorejo
Kelas :
Guru : ZH
Berikanlah tanda ceklist (✔) pada salah satu kolom sesuai dengan tingkat hambatan yang
dimiliki peserta didik, dibandingkan dengan perkembangan dan kemampuan peserta didik
seusianya!

*Keterangan diisi dengan penjelasan tambahan yang memperjelas kondisi hambatan yang
dimiliki oleh peserta didik

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

1) Identifikasi hambatan yang bersumber dari faktor individu

No Hambatan Indikator Kondisi Keterangan


YA TIDAK
A Perkembangan Motorik 1. Adanya ketidakmampuan yang ✔
berkaitan dengan fungsi motorik
kasar mulai bangun, duduk,
jongkok, berdiri, berjalan,
berlari, naik-turun tangga dalam
satu topangan
2. Adanya ketidakmampuan yang ✔
berkaitan dengan fungsi motorik
halus meliputi aktivitas yang
berhubungan dengan mulut
(membuka, menutup, mengunyah,
mengontrol air liur)
3. Adanya ketidakmampuan yang ✔
berkaitan dengan fungsi motorik
halus meliputi aktivitas yang
berhubungan dengan tangan
(semua kegiatan yang
berhubungan dengan membuka
dan menutup jari tangan,
menggerakkan pergelangan
tangan)
Komunika Adanya ketidakmampuan dalam ✔
si dan memahami apa yang disampaikan
Bahasa oleh orang lain dan/atau
menyampaikan suatu informasi
untuk dipahami orang lain
Kognitif 1. Adanya ketidakmampuan dalam ✔
mengingat dan/atau
mempertahankan konsentrasi
2. Adanya ketidakmampuan dalam ✔
persepsi visual, auditori, kinestetik
dan taktil.
Personal sosial 1. Adanya kesulitan yang ✔
berhubungan dengan
kemampuan berinteraksi dengan
teman, guru dalam lingkungan
sosial
2. Adanya kesulitan dalam hal yang
behubungan dengan
keterampilan mengurus diri dan
kemandirian

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

No Hambatan Indikator Kondisi Keterangan


YA TIDAK
B Perilaku Hiperaktivita 1. Kesulitan dalam mempertahankan ✔
s perhatian yang disertai dengan
Impulsifitas munculnya perilaku yang
Gangguan berlebihan
Perilaku
2. Kesulitan dalam mengendalikan ✔
diri dalam berperilaku (menyela
pembicaraan, menyerobot
antrian, dsb)

3. Adanya ketidakmampuan dalam ✔


mengikuti aturan atau norma yang
berlaku sehingga berdampak
negatif pada lingkungan sosial
(disruptive, agresif) dan dirinya
sendiri (menyakiti diri sendiri)

Perilaku 4. Memunculkan perilaku yang tidak ✔


yang fleksibel (stereotype) yang
terbatas dilakukan secara berulang-ulang
dan
Berulang
C Kemampuan Baca Kesulitan dalam membaca dan ✔
Akademik memahami isi bacaan
Tulis Kesulitan dalam menulis secara jelas ✔
(penulisan huruf dan spasi) dan
menuangkan ide atau gagasan dalam
bentuk tulisan

Hitung Kesulitan dalam kemampuan yang ✔


berkaitan dengan berhitung dan
konsep dasar matematika lainnya.

Mata pelaja Kesulitan dalam mata pelajaran yang ✔


ran spesifik (misal: Bahasa, Matematika,
tertentu dan lain-lain)
D Sensori Pengelihatan Kesulitan dalam melihat sesuatu ✔
walaupun sudah dibantu dengan
penggunaan kacamata
Pendengaran Kesulitan dalam mendengar ✔
walaupun sudah dibantu dengan
penggunaan alat bantu dengar
E Kesehatan Adanya gangguan kesehatan yang ✔
mengakibatkan terganggunya proses
pembelajaran

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

2) Identifikasi hambatan yang berasal dari faktor lingkungan

No Dugaan penyebab ada hambatan yang berasal dari faktor lingkungan

Penerimaan terhadap keadaan tersebut, tidak sebagian lingkungan mampu berinteraksi


dengan kekurangannya sehingga terkadang ada penolakan kepada lingkungan atau individu
tertentu.

* Kolom diisi dengan dugaan adanya faktor lingkungan yang menjadikan hambatan peserta didik saat
ini, baik dari faktor keluarga, guru, dan lain sebagainya.

B. Form Laporan hasil identifikasi

Nama : Riko
Kelas:
Guru : ZH

Laporan Hasil Identifikasi

*Hambatan:
Hambatan intelektual dimulai dari aspek dasar menulis, membaca, berbicara

Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor personal :

1. Genetik (Bawaan Lahir)


2.

3.

Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor lingkungan:

1. Penerimaan lingkungan terhadap kekurangannya sehingga PDBK menutup diri

2.

3.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor kesehatan :

1. -
2. -
3. -

Kesimpulan:
Berdasakan hasil identifikasi, peserta didik ini:

Tidak membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat


khusus Membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat
khusus

*Pilih salah satu


Rekomedasi:
Disarankan untuk melakukan identifikasi lebih lanjut ke:
Orthopedagog
Psikolog

Dokter tumbuh kembang


Dokterumum
Terapis
Tenaga ahli lainnya:  

* Kolom hambatan diisi dengan hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik saat ini
** Pengisian data dapodik terkait jenis hambatan peserta didik disi setelah peserta didik mendapat hasil
identifikasi lebih lanjut dari tenaga ahli yang sesuai.

Sukorejo, 6 April 2023

(Zainul Hasan)

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-4 10042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Pada hari ke-4 ini Ibu/Bapak peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai tugas terstruktur asesmen
dan planning matrix.  

Masih ingatkah kita tentang asesmen?

Asesmen merupakan kegiatan yang digunakan dalam mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
dalam rangka memahami kondisi objektif peserta didik. Asesmen bagi peserta didik berkebutuhan
khusus merupakan kegiatan yang sangat penting karena di dalamnya terdapat proses untuk menemukan
potensi, hambatan dan kebutuhan belajar yang akan  digunakan sebagai dasar dalam mengembangkan
layanan pembelajaran yang tepat. 

Guna melaksanakan kegiatan ini maka Ibu/Bapak peserta dapat mengikuti virtual meeting pada tautan
yang telah disediakan

Selamat mengikuti!

Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!

Penjelasan Tugas Terstruktur - Asesmen dan Planning Matrix


Selesai: Lihat

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-5 11042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Demonstrasi Kontekstual - Planning Matrix


Selesai: Buat pengajuan

Kegiatan pada sesi 1 di hari ke-6 ini Ibu/Bapak akan melakukan kegiatan penyusunan Planning
Matrix secara mandiri. 

 Ibu/Bapak peserta telah memiliki data hasil asesmen. 


 Data tersebut di analisis dengan melakukan pemetaan/mapping terhadap profil anak. 
 Dari data potensi dan hambatan peserta didik yang telah diperoleh selanjutnya Ibu/Bapak akan
menentukan apa saja kebutuhan belajar siswa. 
 Setelah itu, tetapkan skala prioritas dalam layanan pendidikan yang akan diberikan. 

Untuk mendukung kegiatan pembelajaran ini, Ibu/Bapak dapat mengeksplorasi semua sumber belajar
yang telah diberikan sebagai referensi dalam mengolah data hasil asesmen yang telah diperoleh. 

1. Buatlah Planning Matrix dengan menggunakan format Planning Matrix yang telah


disediakan. Format tersebut tidak bersifat baku dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Komponen minimal yang tercantum dalam planning matrix adalah aspek akademik/aspek
perkembangan, deskripsi kondisi saat ini, dampak dari kondisi, dan strategi pelayanan.
Penambahan komponen dalam planning matrix dapat dilakukan dengan syarat memang
diperlukan.
2. Baca dan lengkapi format Planning Matrix tersebut, kemudian simpan dengan
penamaan: nama_planning matrix, dan dalam format .Pdf.
3. Unggah dokumen Planning Matrix sesuai petunjuk pengiriman tugas

PENYUSUNAN PLANNING MATRIX

Prosedur/langkah-langkah penyusunan planning matrix.


1. Tuliskan Identitas peserta didik.
2. Pengisian Kolom Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan/Indikator seseuaikan
dengan instrumen asesmen
3. Pengisian Kolom Deskripsi Kondisi Saat Ini, salin/simpulkan dari laporan hasil asesmen, semisal anak belum mampu
mengenal huruf a dan b.
4. Pengisian Kolom Dampak dari Kondisi, lakukan analisis dampak dari hasil asesmen terhadap kemampuan dan capaian
anak ke depan, sebagai contoh anak belum mampu mengenal huruf a dan b maka anak akan kesulitan membaca suku kata
yang melibatkan huruf a dan b.
5. Pengisian Kolom Strategi Pelayanan, sebutkan dan jelaskan strategi apa yang bisa diterapkan untuk mengatasi dampak
tersebut, misalnya perlu pembelajaran individual, yakni anak belajar secara khusus dengan satu guru dengan program
khusus.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-6 12042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Pembahasan Demonstrasi Kontekstual


Selesai: Lihat

Kegiatan pada sesi 2 ini Ibu/Bapak akan melakukan kegiatan berikut:

1. Mempresentasikan laporan unjuk kerja berupa hasil identifikasi, asesmen dan planning matrix.


Ibu/Bapak peserta disilakan mempersiapkan laporan serta bahan presentasi untuk disampaikan
dengan sebaik-baiknya dalam pertemuan virtual bersama narasumber dan kelas secara
keseluruhan lalu mempresentasikan pada kelompok masing-masing di Breakout Room (BOR)
2. Mempresentasikan laporan unjuk kerja berupa hasil asesmen. 
Ibu/Bapak peserta silakan mempersiapkan laporan serta bahan presentasi untuk disampaikan
dengan sebaik-baiknya dalam pertemuan virtual bersama narasumber dan kelas secara
keseluruhan.

Selamat mengikuti!

Silakan klik teks berwarna biru "Open in new window" yang ada di bawah untuk mengikuti kegiatan
pertemuan virtual!

PENYUSUNAN INSTRUMEN ASESMEN

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Instrumen Asesmen


1. Tuliskan Identitas peserta didik.
2. Tentukan jenis asesmen yang akan dilakukan dapat berupa akademik untuk jenjang SD sampai
SMA, pra-akademik untuk jenjang TK ataupun sesuai hasil identifikasi.atau sesuai hasil
identifikasi.
3. Tentukan Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran pada mata pelajaran tertentu/Kompetensi
apabila merupakan aspek perkembangan yang akan diasesmen.
4. Tentukan indikator pencapaian kompetensi.
5. Susunlah instrumen asesmen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
6. Lakukan asesmen berdasar instrumen yang telah disusun,
7. Isikan jawaban atau hasil analisis pada kolom penilaian (mampu, mampu dengan bantuan, atau
belum mampu) dengan menceklist.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ASESMEN

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Laporan Hasil Asesmen


1. Tuliskan Identitas peserta didik
2. Tuliskan kembali Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan yang
dipergunakan dalam kegiatan asesmen.
3. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/portofolio/
wawancara/observasi).
4. Memetakan hasil analisis dan mendeskripsikan (mengetahui posisi anak, anak mengerjakan
dengan mudah, anak dapat mengerjakan, anak tidak dapat mengerjakan, hasil sempurna)
apabila posisi tengah/middle dikatakan posisi anak posisi disitu, jika sempurna maka dibuatkan
instrumen lagi satu level di atasnya, jika hasil jelek buat instrumen satu level di bawahnya).
5. Jika ada keraguan tentang data tersebut, maka peserta bimtek dapat melakukan kroscek
terhadap guru, orangtua atau informan yang mengetahui kondisi anak tersebut.
6. Pada kolom keterangan deskripsikan ketidakmampuan peserta didik.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-7 13042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Ada fase ke-3 = GPK praktek menjadi GPK dari instrumen LK yang dibuat
RPP akomodatif dimulai dari PPI
PPI harus baik untuk digunakan dalam pengembangan RPP Akomodatif
PPI disusun oleh tim bukan disusun sendiri yaitu (guru mapel dan gpk) tim inti, boleh ditambah dengan
melibatkan orang tua, bisa psikolog, atau guru BK
Tetapkan tujuan bukan materinya terlebih dahulu (Berbasis Kompetensi)
Dikembangkan berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh siswa
Materi PPI muncul di tes akhir
KD atau CP sebagai capaian jangka panjang dan diturunkan menjadi indikator yang harus dicapai
nantinya
Harus ada evaluasi reguler dan pdbk namun materinya disesuaikan

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-8 14042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Demonstrasi Kontekstual - RPP Akomodatif


Selesai: Buat pengajuan

Ibu/Bapak Peserta, setelah menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI) dan mengunggah
laporannya ke LMS, selanjutnya Ibu/Bapak akan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP)
akomodatif, yaitu rencana yang dikembangkan dalam rangka merumuskan program pembelajaran yang
dapat mengakomodasi kebutuhan pembelajaran bagi semua peserta didik termasuk didalamnya peserta
didik berkebutuhan khusus.

Ibu/Bapak peserta, dalam  menyusun RPP akomodatif, Ibu/Bapak akan mengintegrasikan PPI ke dalam
RPP akomodatif yang Ibu/Bapak miliki. Akomodasi ini sangat bergantung dari kebutuhan belajar peserta
didik yang telah  dirumuskan dalam PPI. Akomodasi dapat dilakukan  pada aspek Tujuan
Pembelajaran, Isi/Materi Pembelajaran, Proses Pembelajaran dan/atau  Penilaian Pembelajaran.

Langkah-langkah yang ditempuh meliputi:

1. Menganalisis PPI
Amati  kembali PPI yang telah dibuat, lihatlah kompetensi mana yang akan diitegrasikan ke dalam
RPP yang tersedia.
2. Menguraikan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Perhatikan tujuan jangka pendek yang ada pada PPI. Kemudian uraikan menjadi IPK untuk setiap
pertemuan. IPK yang dimaksud akan dipilih sesuai dengan mapel, materi, tema atau bahasan
yang dipelajari pada RPP Ibu/Bapak.
3. Menentukan area adaptasi
Tentukan area adaptasi. Area adaptasi ditentukan oleh kebutuhan peserta didik berkebutuhan
khusus dengan menyelaraskan antara bentuk adaptasi dan bagian-bagian dari rencana
pembelajaran. Area dan bentuk adaptasi harus tergambar dalam tujuan pembelajaran. Area dan
bentuk adaptasi ditentukan oleh jenis kebutuhan, materi yang akan dibahas dan karakteristik
mata pelajaran.
4. Mengintegrasikan hasil analisis area yang diadaptasi ke dalam RPP akomodatif
Tetapkan kondisi peserta didik berkebutuhan khusus saat ini sebagai base line. Integrasikan
tujuan pembelajaran yang diadaptasi, lalu mulailah menyelaraskan  konten dalam IPK, proses dan
evaluasi. Teliti kembali keselarasan tiap bagian yang diadaptasi dengan bagian-bagian yang
diadaptasi ke dalam RPP Ibu/Bapak. 

Setelah RPP akomodatif selesai disusun, silakan simpan RPP tersebut dengan format
penamaan: nama_RPP akomodatif, dan dalam bentuk .Pdf. Kemudian unggah sesuai petunjuk
pengiriman tugas.

PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Penyusunan Program Pembelajaran


Individual (PPI)

1. Tuliskan Identitas peserta didik.


2. Tuliskan Aspek Akademik/Aspek Kekhususan/Aspek Perkembangan.
3. Tuliskan kemampuan peserta didik saat ini berdasarkan hasil asesmen.
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
4. Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
5. Tentukan materi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual.
6. Tentukan strategi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual.
7. Tentukan media bagi peserta yang akan dilayani secara individual.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-9 15042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Sinkronus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-10 17042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Pada sesi ini, Ibu/Bapak dipersilakan untuk mempelajari kasus yang disajikan, kemudian melakukan
diskusi mengenai layanan pembelajaran yang tepat bagi anak yang ada dalam kasus tersebut, meliputi:
identifikasi, menyusun instrumen dan melaksanakan asesmen, menyusun planning matrix, PPI dan RPP
Akomodatif. 

Silakan cermati kasus berikut.

WIDIA Widia adalah seorang siswi yang duduk di kelas 4 SD Negeri Tunas Bangsa. Dia merupakan anak
dari keluarga yang terpandang. Di sekolah, Widia kelihatan tenang dan tidak suka mengganggu
temannya. Namun, jika marah dia memukul dan mendorong temannya. Dia selalu sibuk dengan urusan
atau kegiatannya sendiri dan tidak mau mendengarkan guru yang berada di depan kelas. Jika diminta
untuk berbaris Widia tidak pernah mau mengikuti, dia pasti keluar dari barisan dan berjalan sendiri di
samping barisan atau berjalan sendiri paling depan dengan gayanya yang acuh tak acuh. Meski begitu,
Widia memiliki potensi intelektual yang bagus. Widia mampu menyelesaikan tugas lebih cepat
dibandingkan dengan teman-temannya. Pada umumnya. Widia juga memiliki potensi dalam hal
menggambar dan menempel puzzle. Kedua keterampilan tersebut mampu diselesaikan Widia dengan
rapi dan bersih. Ketika berada dalam kebersamaan, Widia lebih suka memisahkan diri dari teman-
temannya dan melakukan aktivitasnya sendiri. Widia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan tugasnya. Dia akan berhenti setengah jalan, meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan
di kelas. Jika diminta untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk lain yang kosong.
Widia suka berpindah-pindah tempat duduk di kelas, kurang bisa berkonsentrasi dengan baik karena
sibuk dengan dirinya dan lebih senang bermain dengan menggunakan alat seperti balok-balok kayu yang
disusun. Widia lebih senang mengulang kata yang di dengar dari lingkungannya, selain itu dia tidak mau
melakukan kontak mata.

Selanjutnya, berdasarkan fakta tentang anak pada kasus tersebut di atas, silakan jawab
pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Identifikasi 5 karakteristik hambatan yang dimiliki anak tersebut!


2. Berdasarkan karakteristik tersebut, hambatan apa yang diduga dimiliki anak tersebut?
3. Berdasarkan karakteristik dan hambatan yang dimiliki, aspek apa saja yang dapat dilakukan
asesmen?
4. Berdasarkan asesmen, buatlah rancangan PPI!
5. Berdasarkan PPI, aspek apa saja dalam RPP yang dapat diakomodasi? Tuliskan contoh redaksi
aspek RPP yang diakomodasi tersebut!

1. Karakteristik hambatan yang dimiliki anak tersebut adalah: 


o a. Sulit berkonsentrasi dan mudah terganggu 
o b. Tidak mampu mengikuti aturan dan tata tertib di kelas  (Tenang)
o c. Cenderung bersikap acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar  (gayanya saja)
o d. Sulit menjalin hubungan sosial dengan teman sekelas
o e. Kurang memiliki kemampuan dalam mengatur emosi dan mengontrol perilaku
o f. Punya dunia sendiri
o g. Sulit berkonsentrasi

2. Berdasarkan karakteristik tersebut, hambatan yang diduga dimiliki anak tersebut adalah gangguan
perilaku dan gangguan perhatian dan aktivitas (ADHD). Autism dari

3. Aspek-aspek yang dapat dilakukan asesmen meliputi: 


o a. Pengamatan terhadap perilaku anak di dalam dan di luar kelas 
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
o b. Wawancara dengan guru, orang tua, dan anak itu sendiri untuk memahami lebih lanjut
mengenai perilaku, emosi, dan pola pikir anak 
o c. Penggunaan skala atau tes untuk mengukur tingkat gangguan perilaku dan gangguan
perhatian dan aktivitas 
o d. Penilaian kemampuan kognitif dan potensi intelektual anak melalui tes atau observasi

4. Rancangan PPI (Program Pendidikan Inklusif) untuk anak tersebut dapat melibatkan: 


o a. Pendekatan terapi perilaku untuk membantu anak mengontrol perilaku impulsif,
mengatur emosi, dan meningkatkan keterampilan sosial 
o b. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak dalam
mengikuti aturan dan tata tertib di kelas 
o c. Penggunaan teknik pengaturan diri untuk membantu anak dalam mengelola waktu dan
tugas-tugasnya secara efektif 
o d. Pendekatan kreatif dan berbasis minat anak dalam pembelajaran, seperti
memanfaatkan potensi menggambar dan menempel puzzle yang dimiliki anak 
o e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan
dukungan yang konsisten dan terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan yang
dimilikinya.

5. Aspek-aspek dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang dapat diakomodasi adalah: 


o a. Penyusunan jadwal belajar yang terstruktur dan rutin untuk membantu anak mengatur
waktu dan tugas-tugasnya secara efektif 
o b. Penggunaan metode pembelajaran yang kreatif dan berbasis minat anak, misalnya
dengan memanfaatkan keahlian menggambar dan menempel puzzle dalam pembelajaran 
o c. Penyediaan lingkungan pembelajaran yang minim gangguan agar anak dapat
berkonsentrasi lebih baik 
o d. Penyusunan aturan dan tata tertib kelas yang jelas dan diterapkan secara konsisten
untuk membantu anak mengikuti aturan dan disiplin dalam kelas 
o e. Kolaborasi antara guru, orang tua, dan tenaga profesional terkait untuk memberikan
dukungan yang terintegrasi bagi anak dalam menghadapi hambatan perilaku dan
perhatian yang dimilikinya.

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-11 18042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Refleksi Pembelajaran (Zoom)

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
Hari
Ke-12 19042023
Bimtek Guru Pembimbing Khusus Penguasaan Keterampilan
SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

Tes Akhir

Penutupan

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

Tes Akhir

Bacalah kasus berikut!


Andi  berumur 12 tahun, ia tergolong siswa yang membutuhkan perhatian khusus. Tempat tinggal Andi 
jauh dari sekolah luar biasa (SLB), sehingga Andi  bersekolah di sekolah dasar penyelenggara pendidikan
inklusif yang berada tidak jauh dari rumahnya. Dengan usia 12 tahun andi baru duduk di kelas 4 SD
karena orang tuanya terlambat mendaftarkan Andi untuk masuk sekolah.
Sehari harinya menurut pengamatan guru kelasnya, Andi memiliki beberapa perilaku yang tidak biasa. Dia
sering tampak ingin selalu bergerak dan tidak dapat duduk dengan tenang di kelas. Pada umumnya Andi
mampu memberikan jawaban yang benar dan menyelesaikan tugas dengan baik apabila terkait mata
pelajaran yang ia sukai seperti mata pelajaran seni yang mengharuskan dia menggambar dan mewarnai.
Namun pada pelajaran lainnya dia  tidak pernah mau sampai selesai dalam mengerjakan dan akan
berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di kelas. Jika diminta
untuk duduk lagi dia akan marah dan pindah ke tempat duduk teman lain.
Andi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas
ketika pembelajaran berlangsung. Pada saat guru memberikan pembelajaran, Andi seringkali tidak
memperhatikan dan suka mengambil benda yang dipegang teman lainnya seperti pensil, buku, penggaris
serta lainnya. Hal ini mengganggu konsentrasi teman lainnya dan menyusahkan guru dalam memberikan
pembelajaran. Dia mudah sekali mengalami distraksi dengan hal hal alami yang terjadi didalam kelas,
ketika dia mengalami distraksi maka susah sekali untuk mengembalikan fokusnya kembali pada
pembelajaran yang sedang berlangsung.
Disisi lain, nilai akademik Andi tidak terlalu mengecewakan. Dia dapat menjawab soal matematika
dengan benar meski ketika mengerjakan tubuhnya tidak berhenti bergerak dan membutuhkan waktu
lebih lama. Komunikasi dua arah bersama teman maupun guru juga berjalan dengan cukup baik meski
terkadang di jawab di luar topik karena dia teralih fokusnya dengan kondisi sekitar.
0:51:56
Informasi

Tandai pertanyaan

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)


Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus

1. Di bawah ini yang menunjukkan salah satu karakteristik khusus hambatan yang dialami Andi adalah¦.
a) Andi tidak memiliki kontak mata ketika berkomunikasi
b) Andi memiliki nilai akademik lebih rendah dari teman-temannya
c) Andi marah diminta pindah tempat duduk
d) Andi mudah kehilangan konsentrasi
2. Berikut disajikan beberapa karakteristik unik. Manakah yang sesuai dengan kondisi Andi?
1) Tangan dan kaki sering tidak bisa diam
2) Sering meninggalkan tempt duduk
3) Sering berlari atau memanjat berlebihan dalam situas yang tidak sesuai
4) Sering kesulitan bermain dengan tenang
5) Sering dalam keadaan "siap bergerak"
6) Sering bicara berlebihan
7) Sering melontarkan jawaban sebelum pertanyaan selesai ditanyakan
a) [1] [3] [4] dan [5]
b) [1] [2] [3] dan [5]
c) [2] [3] [5] dan [6]
d) [4] [5] [6] dan [7]
3. Yang termasuk karakteristik khusus bidang akademik pada kasus Andi di atas adalah ¦.
a) Andi tidak memiliki kemampuan membaca pemahaman yang baik
b) Andi memiliki kemampuan matematika yang baik
c) Andi tidak memiliki kemampuan seni yang baik
d) Andi memiliki kemampuan menulis yang baik
4. Andi diduga mengalami jenis hambatan¦.
a) Autism Spectrum Disorder
b) Attention Deficit Disorder
c) Obsessive Compulsive Disorder
d) Attention Deficit and Hyperactivity Disorder
5. Berdasarkan hasil identifikasi, kondisi Andi saat ini diduga sebagai anak berkebutuhan khusus yang disebabkan
karena adanya hambatan pada ....
a) sensorik
b) fisik
c) mental
d) intelektual
6. Perhatikan karakteristik unik Andi berikut: "pada pelajaran lainnya dia tidak pernah mau sampai selesai dalam
mengerjakan dan akan berhenti setengah jalan, kemudian meninggalkan tempat duduk dan berjalan-jalan di
kelas. Jenis asesmen yang diperlukan untuk mengetahui hambatan yang dialami Andi adalah asesmen¦.
a) akademik dan kekhususan
b) perilaku dan perkembangan
c) kekhususan dan akademik lanjut
d) akademik dan perkembangan
7. Untuk mengetahui kemampuan Andi di bidang akademik maka hal utama yang harus dilakukan adalah
melakukan asesmen .¦
a) calistung
b) perkembangan
c) perilaku
d) kekhususan
8. Berikut prosedur pelaksanaan asesmen akademik pada Andi:
1. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/
portofolio/wawancara/observasi).
2. Tentukan pokok bahasan materi yang akan diasesmen
3. Menyusun instrumen asesmen akademik
4. Melaksanakan asesmen akademik berdasar instrumen yang telah disusun
Urutan langkah-langkah yang tepat adalah¦.
a) 2 - 1 - 3 - 4
b) 2 - 3 - 4 - 1
c) 3 - 2 - 1 - 4
d) 3 - 2 - 4 - 1
9. Untuk memperoleh informasi tentang tingkat konsentrasi yang dialami Andi, metode yang tepat adalah ¦.
a) kuesioner
b) angket
c) observasi
d) wawancara
10. Asesmen yang dilakukan pada Andi harus menghasilkan deskripsi tentang ¦.
a) kelebihan, kelemahan, dan kebutuhan belajar
b) identitas dan kebutuhan belajar
c) kelebihan dan kelemahan
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
d) identitas dan program pembelajaran
11. Langkah awal sebelum menyusun planning matrix adalah .¦
a) menganalisis hasil asesmen
b) mengklasifikasikan anak
c) menentukan format instrumen
d) mengkondisikan anak
12. Planning matrix, mengungkap tentang ¦.
a) Karakteristik, kebutuhan, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Keberagaman, dan program pengembangan peserta didik berkebutuhan khusus.
c) Perkembangan dan keberagaman peserta didik berkebutuhan khusus.
d) Perkembangan dan hasil belajar peserta didik berkebutuhan khusus.
13. Komponen RPP pada Kurikulum 2013 yang paling prioritas untuk diadaptasi bagi peserta didik low vision
adalah¦
a) Tujuan Pembelajaran
b) Standar Kompetensi Lulusan
c) Kompetensi Dasar
d) Kompetensi Inti
14. Indikator pencapaian kompetensi (IPK) yang tepat untuk RPP akomodatif adalah ¦.
a
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung benda 1
10 sampai 10
b
Tujuan jangka IPK
pendek
Membilang 1 sampai Menghitung 1 sampai
10 10
c
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Membilang 1 sampai
10 10
d
Tujuan jangka pendek IPK
Menghitung 1 sampai Menghitung Pensil 1
10 sampai 5
15. Tujuan pembelajaran yang tepat untuk Andi salah satunya adalah ¦.
a) Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
b) Melalui pembacaan cerita peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan
konsentrasi
c) Melalui pembuatan gambar berseri peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban di
sekolah dengan tuntas
d) Melalui tanya jawab peserta didik dapat menjelaskan, menuliskan hak dan kewajiban dengan tepat
16. Mengapa Andi memerlukan Program Pembelajaran Individual (PPI)?
a) Karena Andi telah teridentifikasi sebagai peserta didik berkebutuhan khusus.
b) Karena Andi bersekolah di sekolah inklusif sehingga harus menerima layanan PPI.
c) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek akademiknya.
d) Karena Andi memerlukan layanan individual untuk mengembangkan aspek perkembangannya.
17. Adaptasi proses untuk peserta didik ADHD yang impulsif adalah ¦
a) Jenis rangsang yang mengganggu dihilangkan
b) Jenis rangsang dijauhkan dari peserta didik
c) Jenis rangsang diberikan sedikit demi sedikit
d) Jenis rangsang yang mengganggu diberikan sama dengan teman-temannya
18. Pihak yang sebaiknya terlibat dalam penyusunan PPI Andi adalah ¦.
a) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Psikiater
b) Guru kelas, Komite Sekolah, Orangtua dan Terapis Wicara
c) GPK, Orangtua, Komite Sekolah dan Terapis Okupasi
d) Guru Kelas, GPK, Orangtua dan Psikolog
19. Berikut ini yang bukan tujuan Planning Matrix adalah ¦
a) Membantu guru/terapis dalam perempuan mapping kondisi ABK secara komprehensif
b) Menganalisis dampak dari masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik, perkembangan
maupun kekhususannya.
c) Memudahkan guru dalam menetapkan kondisi awal aktual (baseline) ABK baik aspek akademik maupun
kekhususan.
d) Memudahkan guru/terapis dalam menetapkan skala prioritas layanan kekhususan yang harus segera
dilakukan.
Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)
Sharing Bimtek Guru Pembimbing Khusus
20. Intervensi untuk mengoptimalkan perubahan perilaku belajar Andi yang diintegrasikan pada setiap
matapelajaran tersurat pada tujuan pembelajaran pada bagian ¦.
a) Competence, Conditioning
b) Conditioning, Degree
c) Audience, Content, Behavior, Degree
d) Content, Conditioning, Behavior
21. Perilaku belajar yang harus ditingkatkan pada peserta didik yang mengalami post traumatic disorder (gangguan
pascatrauma) adalah ¦.
a) tanggung jawab
b) mandiri
c) percaya diri
d) jujur
22. œAndi seringkali kehilangan konsentrasi belajar, sering meninggalkan kursi dan berjalan-jalan di kelas ketika
pembelajaran berlangsung

Aspek pada PPI yang harus menjadi program untuk Andi sesuai kebutuhannya adalah ¦.
a) Emosi
b) Motorik
c) Konsentrasi
d) Akademik Dasar
23. Deskripsi kemampuan awal peserta didik yang tepat pada program pembelajaran individual adalah
a) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang tetapi belum bisa menghafal lambang bilangan.
b) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata, bisa membilang 1
sampai 10
c) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf dan membilang 1 sampai 10
d) (nama anak) dapat membaca seluruh huruf, tetapi belum bisa membaca suku kata dan kata, bisa
membilang 1 sampai 10
24. Pada komponen strategi di planning matrix Andi tertera:
œAndi memerlukan pembelajaran individual pada salah satu aspek kebutuhannya
Maka komponen PPI yang diperlukan adalah ¦.
a) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
b) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, materi, strategi, media dan evaluasi.
c) Identitas, kompetensi, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
d) Identitas, kompetensi awal, aspek, deskripsi kemampuan awal, tujuan jangka panjang dan tujuan jangka
pendek.
25. Analisis hasil asesmen terhadap kemampuan anak diisikan pada tabel planning matrix, tepatnya pada kolom ¦.
a) indikator
b) dampak kondisi
c) kondisi saat ini
d) strategi

Sumber : https://lms01-gpk.simpkb.id/

Zainul Hasan (SMP Ibrahimy 1 Sukorejo)

Anda mungkin juga menyukai