Anda di halaman 1dari 31

Sosialisasi Bimbingan Teknis

Guru Pembimbing Khusus (GPK)


Tahap Penguasaan Keterampilan

SMP Ibrahimy 1 Sukorejo

SMPI 1 Sukorejo Press (2023)


Prakata

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Melanjutkan pembahasan yang telah dilakukan waktu lalu tentang


sekolah inklusif dan pendidikan inklusif. Tentunya Bapak/Ibu guru telah
memahami dari diskusi dan sharing yang telah dilakukan bahwa perserta
didik berkebutuhan khusus wajib diterima tanpa syarat untuk mendapatkan
haknya dalam memperoleh pendidikan. Berbagai ragam peserta didik juga
sudah dibahas baik itu ciri-cirinya dan kebutuhan khususnya. Tanggung
jawab pelayanan terhadap peserta didik bukan hanya tanggung jawab yang
dipikul Guru Pembimbing Khusus tetapi juga merupakan sinergi seluruh
komponen sekolah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa.
Sehingga dalam hal ini sebagai guru pembimbing khusus juga membutuhkan
dukungan dari Bapak/Ibu semua dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
Sudah seharusnya sebagai pendidik untuk saling dan terus belajar
menghadapi perubahan yang cepat dan dinamis. Saran dan pendapat
tentunya sangat terbuka karena nantinya tidak hanya pendekatan teoritis,
tetapi pengalaman dan aspek lain akan sangat dibutuhkan dalam
pelaksanaan tugas untuk mewujudkan sekolah inklusif yang ramah bagi
semua peserta didik tanpa terkecuali.

Diskusi pada kesempatan ini merupakan bagian proses dari bimtek GPK
tahap penguasaan keterampilan yang merupakan lanjutan rangkaiaan
proses pemenuhan guru pembimbing khusus. Sering dialami bahwa PDBK baru
diketahui kekhusussannya setelah proses pembelajaran dilakukan dan
jarang sekali ditemukan pengantar khusus PDBK baik dari orang tua atau
pihak berwenang yang memberikan deskripsi peserta didik dengan
kebutuhan tertentu sehingga memudahkan pendidik mempersiapkan
pelayanan. Perlu dilakukan langkah-langkah untuk mengetahui peserta
didik berkebutuhan khusus yang membutuhkan pelayanan kekhususan. Untuk
melakukan pelayanan terhadap PDBK maka harus diketahui terlebih dahulu
kemampuan, kekurangan , dan kekhususan peserta didik. Maka dari itu
perlu adanya proses identifikasi, asesmen, penyususnan planning matrix,
PPI (program pembelajaran individu) dan pengembangan RPP akomodatif
yang akan didiskusikan bersama pada kesempatan ini. Terima kasih...
Salam Semangat!.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Penerima Tugas
Bimtek GPK,

Zainul Hasan

SMPI 1 Sukorejo Press (2023)


Ingat Kembali!
Identifikasi
Identifikasi murapakan kegiatan paling awal untuk menemukenali peserta didik dengan
hambatan tertentu. Proses ini termasuk salah satu upaya dalam mengenal atau menandai sesuatu,
yang akan dimaknai sebagai proses penjaringan atau proses menemukan kasus. Proses penemuan
kasus tersebut akan berakhir pada satu temuan tentang anak atau peserta didik dengan hambatan,
kelainan dan masalah. Dapat diambil kesimpulan ini merupakan bagian dari proses deteksi dini
terhadap anak berkebutuhan khusus. Menurut Swassing (1985), identifikasi mempunyai dua
konsep yaitu konsep penyaringan (screening) dan identifikasi aktual (actual identification).
Secara umum tujuan identifikasi adalah untuk menemu kenali peserta didik mana yang
membutuhkan layanan pendidikan yang bersifat khusus. Kebutuhan khusus tersebut pada
umumnya muncul dikarenakan ada kesenjangan antara kondisi obyektif dengan perkembangan
yang sesuai dengan usianya. Kesenjangan tersebut biasanya muncul karena hambatan yang
dimiliki oleh anak (contoh: hambatan penglihatan, pendengaran, intelektual, sosial emosi dan
lain-lain) atau adanya hambatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Langkah identifikasi
merupakan tahap awal yang akan menentukan layanan berikutnya yang akan diberikan pada
peserta didik (asesmen, penyusunan planning matrix, penyusunan PPI dan RPP akomodatif).

Asesmen
Asesmen anak berkebutuhan khusus adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang anak
secara menyeluruh yang berkenaan dengan kondisi dan karakteristik kelainan, kelebihan dan
kekurangan sebagai dasar dalam penyusunan program pembelajaran dan program kebutuhan
khusus yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan anak.
Jenis Asesmen
1. Asesmen akademik
Asesmen akademik adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi/kemampuan peserta didik
berkebutuhan khusus (PDBK) dalam bidang akademik. Bagi PDBK pada jenjang preschool,
kemampuan akademik yang perlu digali terkait dengan kemampuan membaca, menulis dan
berhitung (calistung). Sedangkan bagi PDBK pada jenjang pendidikan dasar dan selanjutnya,
kemampuan akademik yang perlu digali adalah terkait dengan semua bidang studi/mata pelajaran
yang diajarkan pada sekolah tersebut.
2. Asesmen nonakademik (Kekhususan)
Asesmen kekhususan dalam pendidikan khusus adalah suatu proses untuk mengetahui kondisi
PDBK yang berkaitan dengan jenis hambatan yang disandangnya secara mendalam komprehensif
dan akurat. (akan dipelajari dalam materi ke 5 pada pertemuan ke 6 tentang pengenalan program
kebutuhan khusus).
3. Asesmen perkembangan
Asesmen nonakademik/perkembangan ini adalah suatu proses untuk mengatahui kondisi
perkembangan PDBK yang terkait dengan kemampuan intelektual, emosi, perilaku, komunikasi
yang sangat bermanfaat dalam mempertimbangkan penggunaan metode, strategi maupun
pemilihan alat bantu yang tepat baik dalam penyusunan perencanaan pembelajaran (akademik)
maupun dalam penyusunan program kebutuhan khusus.

Planning matrix
Planning matrix adalah mapping diskripsi tentang kondisi ABK secara individu yang
menggambarkan tentang kondisi actual hambatan karakteristiknya, dampak, strategi layanan dan
media yang diperlukan dalam intervensi. Deskripsi mapping karakteristik kebutuhan khusus
tersebut selanjutnya disusun skala prioritas yang menggambarkan urutan urgensi masalah yang
perlu segera ditangani. Oleh sebab itu, dengan adanya planning matrix ini, guru pendidikan
khusus menjadi sangat terbantu, karena untuk menetapkan program layanan kebutuhan khusus,
tinggal menyusun program layanan kebutuhan khusus tersebut sesuai dengan skala prioritas yang
telah diperoleh.
Tujuan Planning Matrix diantaranya: 1) Memetakan kondisi aktual akademik maupun
kekhususan ABK berdasarkan hasil asesmen yang telah dilakukan. 2) Menganalisis dampak dari
masing-masing aspek kondisi aktual ABK baik akademik maupun kekhususannya. 3)Menganalisis
strategi layanan yang tepat pada ABK sesuai dengan kondisi dan kebutuhan khusus ABK baik
akademik maupun kekhususannya.

Program Pembelajaran Individual (PPI)

SMPI 1 Sukorejo Press (2023)


PPI adalah rencana tertulis untuk penyediaan layanan bagi PDBK yang dikembangkan dan
dilaksanakan dengan melibatkan orang tua, guru dan ahli dari interdisipliner yang didasarkan
pada kondisi objektif anak (kebutuhan belajar, potensi, hambatan dan karakteristik unik PDBK)
yang dirancang sehingga memungkinkan PDBK untuk berkembang optimal sesuai kapasitas dan
potensinya.
PPI yang baik setidaknya memiliki karakteristik SMART yaitu: Specific, PPI harus memiliki
tujuan dan indikator pembelajaran yang jelas dan tidak terlalu umum. Measurable, PPI harus
dapat diukur ketercapaiannya, sehingga dalam menuliskan tujuan pembelajaran harus
menggunakan bahasa operasional. Achievable, Setiap progam yang kita tulis di PPI haruslah
sesuatu yang yakin dapat dicapai oleh PDBK sesuai dengan kondisi anak saat ini. Relevant, PPI
harus sesuai dengan kebutuhan siswa dan mengarah ke tujuan jangka panjang atau merupakan
tahap selanjutnya dalam pengembangan bidang-bidang utama pada aspek kemandirian,
komunikasi, perilaku, atau keterampilan ademik fungsional. Time limited, PPI harus memiliki
target waktu yang direncanakan untuk dapat dicapai PDBK dalam waktu yang relatif singkat,
beberapa hari, minggu atau bulan. Target yang terlalu lama untuk dicapai dapat menyebabkan
PDBK kehilangan motivasi dan menyerah.

Pengembangan RPP Akomodatif


RPP Akomodatif merupakan rencana pembelajaran yang dapat mengakomodasi keberagaman
seluruh peserta didik dengan melakukan perubahan berupa penyesuaian dan modifikasi sesuai
dengan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Untuk dapat membuat sebuah rancangan
pembelajaran yang dapat mengakomodasi keragaman peserta didik diperlukan sebuah akomodasi
kurikulum. Akomodasi kurikulum tersebut dituangkan dalam sebuah rancangan pembelajaran
yang diperuntukkan untuk anak berkebutuhan khusus dengan mengacu pada hambatan dan
kebutuhan semua peserta didik lainya di dalam kelas tersebut. Langkah dalam menyusun RPP
akomodatif dimulai dari mengenali dan menetapkan dasar ketrampilan berpikir yang ingin dicapai
berdasarkan profil kemampuan peserta didik tersebut.

Sumber Pustaka
Direktorat Jendral Guru. 2020. Buku Pengayaan Bimtek GPK Tahap Penguasaan Keterampilan.
Jakarta: Direktorat Jendral Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Guru Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Khusus.
https://gpk.simpkb.id/
https://lms01-gpk.simpkb.id/course/view.php?id=601

SMPI 1 Sukorejo Press (2023)


PROSEDUR IDENTIFIKASI
Prosedur/langkah-langkah pelaksanaan
1. Tentukan kelas yang akan digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap peserta
didik.
2. Pelajari instrumen identifikasi (inventory) dengan saksama.
3. Lakukan pengamatan terhadap satu peserta didik yang diduga mengalami
hambatan/kebutuhan khusus pada kelas yang sudah dipilih.
4. Gunakan format instrumen identifikasi yang tersedia. Fokuskan pelaksanaan identifikasi
kepada peserta didik yang menurut anda memiliki kecenderungan berkebutuhan khusus
dan tentukan hasilnya.
5. Susunlah laporan hasilnya sesuai dengan template Form Laporan Hasil Identifikasi.
a) Identitas diisi dengan nama, tempat/tgl lahir, dan kelas peserta didik yang telah
diidentifikasi.
b) Karakteristik unik diisi sesuai dengan hasil identifikasi peserta didik, yang
terdapat dalam sheet format identifikasi
c) Temuan lain Karakteristik unik yang ditemukan tidak tercantum dalam
format identifikasi diisi sesuai hasil temuan dilapangan namun tidak terdapat
dalam format identifikasi.
d) Dugaan sementara hambatan yang dimiliki peserta didik diisi dari format
identifikasi secara otomatis.

1
LAPORAN HASIL IDENTIFIKASI

IDENTITAS PESERTA DIDIK


Nama : ________________________
Tempat/Tgl. Lahir : ________________________
Kelas : ________________________

No Hasil Identifikasi Uraian

1 Karakteristik unik sesuai form 1.


Identifikasi 2.
3.
4.
5.
dst.
2 Temuan lain Karakteristik unik 1.
yang ditemukan tidak 2.
tercantum dalam form 3.
identifikasi Dst.
3 Dugaaan sementara hambatan
yang dimiliki peserta didik.

1
A. Instrumen Identifikasi

1. Instrumen Screening PDBK

Sekolah : ………………………………
Tgl. Screening : ………………………………
Guru : ………………………………

Tuliskan, nama peserta didik yang diduga membutuhkan layanan pendidikan berkebutuhan
khusus. Dugaan dapat didasarkan pada laporan guru kelas, guru mata pelajaran, orang tua,
hasil belajar atau hasil raport siswa.

No Nama Siswa Kelas Umur Keterangan


1
2
3
4

Catatan:
Kolom keterangan dapat diisi dengan alasan mengapa peserta didik tersebut, diduga akan
membutuhkan layanan yang bersifat khsusus.

2. Form Instrumen Identifikasi


PDBK
a. Area hambatan peserta didik
Nama : ………………………………
Sekolah : ………………………………
Kelas : ………………………………
Guru : ………………………………
Berikanlah tanda ceklist (✔) pada salah satu kolom sesuai dengan tingkat hambatan yang
dimiliki peserta didik, dibandingkan dengan perkembangan dan kemampuan peserta
didik seusianya!
*Keterangan diisi dengan penjelasan tambahan yang memperjelas kondisi hambatan yang
dimiliki oleh peserta didik.
1) Identifikasi hambatan yang bersumber dari faktor individu

No Hambatan Indikator Kondisi Keterangan


YA TIDAK
A Perkembangan Motorik 1. Adanya ketidakmampuan
yang berkaitan dengan
fungsi motorik kasar mulai
bangun, duduk, jongkok,
berdiri, berjalan, berlari,
naik-turun tangga dalam
satu topangan
2. Adanya ketidakmampuan
yang berkaitan dengan
fungsi motorik halus
meliputi aktivitas yang
berhubungan dengan mulut
(membuka, menutup,
mengunyah, mengontrol air
liur)
3. Adanya ketidakmampuan
yang berkaitan dengan
fungsi motorik halus
meliputi aktivitas yang
berhubungan dengan
tangan (semua kegiatan
yang berhubungan dengan
membuka dan menutup
jari tangan, menggerakkan
pergelangan tangan)
Kom Adanya ketidakmampuan
unik dalam memahami apa yang
asi disampaikan oleh orang
dan lain dan/atau
Baha menyampaikan suatu
sa informasi untuk dipahami
orang lain
Kognitif 1. Adanya ketidakmampuan
dalam mengingat dan/atau
mempertahankan
konsentrasi
2. Adanya ketidakmampuan
dalam persepsi visual,
auditori, kinestetik dan
taktil.
Personal 1. Adanya kesulitan yang
sosial berhubungan dengan
kemampuan berinteraksi
dengan teman, guru dalam
lingkungan sosial
2. Adanya kesulitan dalam hal
yang behubungan dengan
keterampilan mengurus diri
dan kemandirian
No Hambatan Indikator Kondisi Keterangan
YA TIDAK
B Perilaku Hiperakti 1. Kesulitan dalam
vitas mempertahankan perhatian
Impulsifi yang disertai dengan
tas munculnya perilaku yang
Ganggua berlebihan
n 2. Kesulitan dalam
Perilaku
mengendalikan diri dalam
berperilaku (menyela
pembicaraan, menyerobot
antrian, dsb)
3. Adanya ketidakmampuan *
dalam mengikuti aturan atau
norma yang berlaku
sehingga berdampak negatif
pada lingkungan sosial
(disruptive, agresif) dan
dirinya sendiri (menyakiti
diri sendiri)
Perilaku 4. Memunculkan perilaku yang
yang tidak fleksibel (stereotype)
terbatas yang dilakukan secara
dan berulang-ulang
Berulang
C Kemampua Baca Kesulitan dalam
nAkademik membaca dan memahami
isi bacaan
Tulis Kesulitan dalam menulis
secara jelas (penulisan huruf
dan spasi) dan menuangkan ide
atau gagasan dalam bentuk
tulisan
Hitung Kesulitan dalam kemampuan
yang berkaitan dengan
berhitung dan konsep dasar
matematika lainnya.
Mata Kesulitan dalam mata
pelajara pelajaran yang spesifik (misal:
n Bahasa, Matematika, dan lain-
tertentu lain)
D Sensori Pengelihat Kesulitan dalam melihat
an sesuatu walaupun sudah
dibantu dengan
penggunaan kacamata
Pendengar Kesulitan dalam
an mendengar walaupun
sudah dibantu dengan
penggunaan alat bantu
dengar

E Kesehatan Adanya gangguan kesehatan


yang mengakibatkan
terganggunya proses
pembelajaran
2) Identifikasi hambatan yang berasal dari faktor lingkungan

No Dugaan penyebab ada hambatan yang berasal dari faktor


lingkungan

* Kolom diisi dengan dugaan adanya faktor lingkungan yang menjadikan hambatan peserta
didik saat ini, baik dari faktor keluarga, guru, dan lain sebagainya.

B. Form Laporan hasil identifikasi

Nama : ………………………………….
Kelas : ………………………………….
Guru : ………………………………….

Laporan Hasil
Identifikasi

*Hambatan:

Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor personal :

1.
2.
3.

Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor lingkungan:

1.
2.
3.
Penyebab adanya hambatan yang disebabkan karena faktor kesehatan :

1.
2.
3.
Kesimpulan:
Berdasakan hasil identifikasi, peserta didik ini:

Tidak membutuhkan layanan pendidikan yang


bersifat khusus Membutuhkan layanan
pendidikan yang bersifat khusus

*Pilih salah satu


Rekomedasi:
Disarankan untuk melakukan identifikasi
lebih lanjut ke: Orthopedagog
Psikolog

Dokter tumbuh kembang


Dokter
umum
Terapis
Tenaga ahli lainnya:

* Kolom hambatan diisi dengan hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik saat ini
** Pengisian data dapodik terkait jenis hambatan peserta didik disi setelah peserta didik
mendapat hasil identifikasi lebih lanjut dari tenaga ahli yang sesuai.

……………….,…………………………

(Nama guru)
PENYUSUNAN INSTRUMEN ASESMEN

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Instrumen Asesmen


1. Tuliskan Identitas peserta didik.
2. Tentukan jenis asesmen yang akan dilakukan dapat berupa akademik untuk jenjang SD sampai SMA, pra-akademik untuk jenjang TK
ataupun sesuai hasil identifikasi.atau sesuai hasil identifikasi.
3. Tentukan Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran pada mata pelajaran tertentu/Kompetensi apabila merupakan aspek perkembangan
yang akan diasesmen.
4. Tentukan indikator pencapaian kompetensi.
5. Susunlah instrumen asesmen dalam bentuk pernyataan atau pertanyaan.
6. Lakukan asesmen berdasar instrumen yang telah disusun,
7. Isikan jawaban atau hasil analisis pada kolom penilaian (mampu, mampu dengan bantuan, atau belum mampu) dengan menceklist.
INSTRUMEN ASESMEN
IDENTITAS PESERTA DIDIK
Nama : RAHASIA
Tanggal Lahir :
Kelas :
Dugaan Jenis Hambatan :
Mata Pelajaran :
Tanggal Asesmen :
Nama Asesor :

Penilaian
Kompetensi Dasar/ Indikator pencapaian Pertanyaan/pernyataan Mampu Mampu Belum
No. Capaian Pembelajaran kompetensi Keterangan
dengan mampu
yang Diukur*
bantuan
1.

1.

2.

3.

*Dapat berupa Kompetensi Dasar, Capaian pembelajaran atau Kompetensi Aspek Perkembangan
PENYUSUNAN LAPORAN HASIL ASESMEN

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Laporan Hasil Asesmen


1. Tuliskan Identitas peserta didik
2. Tuliskan kembali Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan yang dipergunakan dalam kegiatan asesmen.
3. Menganalisis hasil asesmen akademik yang telah dilaksanakan (tes/portofolio/ wawancara/observasi).
4. Memetakan hasil analisis dan mendeskripsikan (mengetahui posisi anak, anak mengerjakan dengan mudah, anak dapat mengerjakan,
anak tidak dapat mengerjakan, hasil sempurna) apabila posisi tengah/middle dikatakan posisi anak posisi disitu, jika sempurna maka
dibuatkan instrumen lagi satu level di atasnya, jika hasil jelek buat instrumen satu level di bawahnya).
5. Jika ada keraguan tentang data tersebut, maka peserta bimtek dapat melakukan kroscek terhadap guru, orangtua atau informan yang
mengetahui kondisi anak tersebut.
6. Pada kolom keterangan deskripsikan ketidakmampuan peserta didik.
LAPORAN HASIL ASESMEN

IDENTITAS
Nama : RAHASIA
Tanggal Lahir :
Kelas :
Dugaan Jenis Hambatan :
Mata Pelajaran :
Tanggal Asesmen :
Nama Asesor :

Kompetensi Dasar/ Capaian Deskripsi kemampuan peserta didik


No. Keterangan **
Pembelajaran yang Diukur* Kekuatan Kelemahan Kebutuhan
1.

2.

3.

*Dapat berupa Kompetensi Dasar Capaian Pembelajaran, dan/atau Kompetensi Aspek Perkembangan
** Diisi deskripsi ketidakmampuan peserta didik.
PENYUSUNAN PLANNING MATRIX
Prosedur/langkah-langkah penyusunan planning matrix.
1. Tuliskan Identitas peserta didik.
2. Pengisian Kolom Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran/Aspek Perkembangan/Indikator seseuaikan dengan instrumen asesmen
3. Pengisian Kolom Deskripsi Kondisi Saat Ini, salin/simpulkan dari laporan hasil asesmen, semisal anak belum mampu mengenal huruf a dan b.
4. Pengisian Kolom Dampak dari Kondisi, lakukan analisis dampak dari hasil asesmen terhadap kemampuan dan capaian anak ke depan, sebagai contoh anak belum
mampu mengenal huruf a dan b maka anak akan kesulitan membaca suku kata yang melibatkan huruf a dan b.
5. Pengisian Kolom Strategi Pelayanan, sebutkan dan jelaskan strategi apa yang bisa diterapkan untuk mengatasi dampak tersebut, misalnya perlu pembelajaran individual,
yakni anak belajar secara khusus dengan satu guru dengan program khusus
PLANNING MATRIX
IDENTITAS
Nama : RAHASIA
Tanggal Lahir :
Kelas :
Dugaan Jenis Hambatan :
Mata Pelajaran :
Tanggal Asesmen :
Nama Asesor :

Kompetensi dasar/Capaian
No. Pembelajaran/Aspek Deskripsi Kondisi Saat Ini Dampak dari Kondisi Strategi Pelayanan
Pekrmbangan/Indikator

1.

2.

3.
PENYUSUNAN PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)

Prosedur / Langkah-langkah Pelaksanaan Penyusunan Penyusunan Program Pembelajaran Individual (PPI)

1. Tuliskan Identitas peserta didik.


2. Tuliskan Aspek Akademik/Aspek Kekhususan/Aspek Perkembangan.
3. Tuliskan kemampuan peserta didik saat ini berdasarkan hasil asesmen.
4. Tentukan tujuan jangka panjang dan jangka pendek.
5. Tentukan materi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual.
6. Tentukan strategi pembelajaran bagi peserta yang akan dilayani secara individual.
7. Tentukan media bagi peserta yang akan dilayani secara individual.
PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL (PPI)
Nama :
Tanggal Lahir :
Kelas : Format PPI-1
Dugaan Jenis Hambatan :
Mata Pelajaran :
Tanggal Asesmen :
Nama Asesor :

Aspek Akademik/Aspek Tujuan


Deskripsi
Kekhususan/Aspek Jangka Panjang Jangka Materi*) Strategi*) Media*)
(Kemampuan saat ini)
Perkembangan Pendek

*) bagi anak yang akan dilayani secara individual.


Telah menyetujui dan menerima Program Pembelajaran Individual ini:

Kepala Sekolah : _________________________


Orangtua Murid : _________________________
Guru Kelas : _________________________
GPK : _______________________
SMPI 1 Sukorejo Press (2023)

Anda mungkin juga menyukai