Jl. Nyi Ageng Serang Desa Sindangmekar Kec. Dukupuntang Kab. Cirebon kode pos 45652 telp.
(0231) 8825007
A. Pengantar
Pendidikan inklusif merupakan bentuk reformasi pendidikan yang merangkul keberagaman dan
menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan kesempatan, keadilan dan perluasan
akses dan mutu pendidikan bagi semua. Pendidikan inklusif sebagai suatu sistem harus mengakomodasi
keterlibatan semua peserta didik untuk mengikuti pendidikan tanpa kecuali. Implikasinya semua satuan
layanan pendidikan (formal dan nonformal) harus melayani semua peserta didik tanpamempedulikan
keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisi- kondisi lain, anak-anak dengan potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa(gifted and talented children), pekerja anak dan anak jalanan, anak di
daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anak- anak yang tidak
beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat (Salamanca Statement, 1994). Dengan
demikian semua peserta didik memperoleh pendidikan yang adil dan berimbang (equity dan equality)
sesuai dengan kebutuhannya. Inilah yang dimaksud dengan merangkul atau mengakomodasi
keberagaman.
Layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif menjadi sebuah keniscayaan, ketika semua warga negara mempunyai hak untuk mendapat
layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak serta merta membutuhkan pelayanan
yang sempurna, melainkan layan pendidikan yang mampu mengakomodasi keberagaman peserta didik.
Bentuk akomodasi terhadadap keberagaman peserta didik antara lain harus didukung oleh kompetensi
guru yang memadai. Sehingga guru yang bersangkutan mampu untuk memberikan akomodasi yang
layak bagi peserta didiknya.
Kebijakan Pemerintah tentang merdeka belajar, telah menyemangati kita semua untuk berbuat yang
terbaik bagi peserta didik kita. Menurut undang- undang semua anak memiliki hak yang sama untuk
memperoleh layanan pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang sesuai dengan karakteristik
mereka yang beragam. Inilah makna belajar merdeka dalam konteks pemeblajaran bagi peserta
berkebutuhan khusus.
Bentuk-bentuk akomodasi layanan pendidikan didasarkan kepada keberagaman potensi,
keberagaman hambatan, keberagaman kebutuhan, keberagaman gaya belajar, dan keberagaman passion
dalam belajar. Oleh karena itu para pendidik seyogyanya terus meningkatkan kualifikasi kompetensinya
agar mampu memberikan layan terbaik bagi peserta didiknya.
Sejalan dengan makin bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap isu keberagaman dan
pentingnya pendidikan bagi semua, hingga saat ini jumlah sekolah yang menyelenggarakan sistem
pendidikan inklusif terus bertambah.Termasuk semakin banyak daerah-daerah yang mendeklarasikan
kabupaten/kota inklusif dan bahkan provinsi yang inklusif. Maka akan semakin banyak anak-anak
berkebutuhan khusus yang dilayani, baik dilayani di sekolah khusus maupun di sekolah umum yang
menyelenggarakan pendidikan inklusif.
Keberadaan guru-guru pembimbing khusus di sekolah inklusif diharapkan tidak hanya bertindak
sebagai pembimbing anak-anak berkebutuhan khususdi sekolahnya, melainkan dapat menjadi motor
penggerak bagu guru-guru lainnya untuk terus belajar melayani anak-anak berkebutuhan khusus.
Sehingga sejalan dengan yang digulirkan oleh pemerintah tentang guru penggerak Namun demikian,
peningkatan jumlah layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus belum sejalan dengan
penyediaan guru-guru yang memiliki kompetensi dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus.
Khususnya, pelayanan anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah umum. Oleh karena itu,
pemenuhan kebutuhan guru yang memiliki kompetensi dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus
saat ini menjadi sangat penting. Pemenuhan kebutuhan guru, seyogyanya tidak hanya dalam pemenuhan
kebutuhan secara kuantitas, akan sangat baik pemenuhan juga dalam arti peningkatan kualifikasi
kompetensinya.
Guna memenuhi tantangan tersebut di atas, pemerintah dalam hal ini Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, menyusun program pemenuhan
kekurangan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umum
yang melayani keberagaman peserta didik. Program pemenuhan kekurangan guru pembimbing khusus
dilakukan melaluikegiatan bimbingan teknis. Petunjuk teknis ini merupakan acuan dalam pelaksanaan
program pemenuhan guru pembimbing khusus
B. Dasar Pelaksanaan
Berisi tentang surat undangan dari Kemdikbud dan surat tugas atau surat perintah dari atasan
(Kepala Dinas atau Kepala Sekolah) (Lampiran 1)
C. Penyelenggara
Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
F. Hasil kegiatan
Hasil yang dicapai dari kegiatan Bimtek GPK Tahap Penguasaan Keterampilan adalah peserta telah
memiliki
1. Hasil Umum
Dari kegiatan Bimtek ini peserta memperoleh pengetahuan dan pembekalan yang konprehensif
berkaitan dengan pemahaman konsep dan penguasaan keterampilan tentang inklusif
2. Hasil Khusus
a. Peserta dapat Konsep Keberagaman Peserta Didik, Bentuk Strategi Layanan Pembelajaran
Bagi PDBK, Sistem Layanan Pembelajaran bagi PDBK, Pengenalan Program Kekhususan,
Sistem Dukungan,
b. Kemampuan melakukan identifikasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus.
c. Kemampuan mengembangkan instrument dan melakukan asesmen.
d. Kemampuan membuat planning matrix berdasarkan hasil asesmen.
e. Kemampuan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) integrase berdasarkan
planning matrix.
f. Kemampuan membuat Program Pembelajaran Individual (PPI) berdasarkan planning matrix.
G. Penutup
Demikian laporan ini penulis buat untuk bisa menjadikan bahan periksa. Segala bentuk Kritik dan
saran selalu penulis harapkan demi kemajuan dan pengembangan karya inovasi ini. Laporan ini dapat
dimanfaatkan oleh semua pihak yang terkait dengan tugasnya masing-masing. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua narasumber dan
seluruh peserta Bimbingan Teknis Guru Pendamping Khusus. Semoga hasil Bimtek ini dapat di
implementasikan dan dapat dimanfaatkan seluas-luasnya, terutama di dalam dunia pendidikan,
khususnya penyelenggaraan pendidikan inklusif
LAMPIRAN
1. Surat Undangan dan Surat Tugas Mengikuti Bimtek GPK
2. Jadwal Kegiatan
3. Sertifikat
4. Foto kegiatan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
DIREKTORAT JENDERAL
GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270
Telepon (021) 57974112, Laman:gtkdikmendiksus.kemdikbud.go.id
Yth.
1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi
2. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
(daftar terlampir)
di Tempat
Dengan hormat, dalam rangka pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif, Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan akan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Guru
Pembimbing Khusus Tahap Pemahaman Konsep dengan moda daring. Kegiatan bimbingan teknis
Pemahaman Konsep ini akan diikuti sebanyak 15.000 (lima belas ribu) orang peserta.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
HARI KE-
WAKTU
1 2 3 4 5 6 7 8 9
08.00 - 09.00 Vicon-1 Mandiri-2 Mandiri-3 Mandiri-4 Mandiri-5 Mandiri-6.1 Mandiri-6.2 Diskusi-5 PBS
09.00 - 10.00 Vicon-1 Mandiri-2 Vicon-2 Mandiri-4 Vicon-3 Mandiri-6.1 Vicon-4 Diskusi-5 Diskusi dan Refleksi
10.00 - 11.00 Vicon-1 Diskusi-1 Vicon-2 Diskusi-3 Vicon-3 Mandiri-6.1 Vicon-4 Pengiriman Tugas-5 Vicon-5
11.00 - 12.00 Tes Awal Penugasan-1 Diskusi-2 Penugasan-3 Diskusi-4 Diskusi-Harian Diskusi Harian Tes formatif Vicon-5
12.00 - 13.00 Penugasan-2 Penugasan-4 Penugasan-5
13.00 - 14.00 Mandiri-1 Pengiriman Pengiriman Pengiriman Pengiriman Umpan Balik Refleksi Ke-3 Umpan Balik Hari-8 Vicon-5
Tugas-1 Tugas-2 Tugas-3 Tugas-4 Hari-6