Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN BIMBINGAN TEKNIS

GURU PEMBIMBING KHUSUSPENDIDIKAN


INKLUSI

Tanggal : Pembekalan ke 1 Dari Tanggal 20 s.d 29 Oktober 2022

Tempat : Pembekalan ke 1 Video Conference (daring)

Lama Kegiatan : Tahap I = 36 jam

Nama : Hj. Junita Novianti, S. Pd

NIP : 19870614 202221 2 004

Pangkat/GolRuang : IX/IIIa

Jabatan/Tugas : Ahli Pertama Guru Bahasa Inggris

Tempat/Tugas : SMP Negeri 1 Jaro

DINAS PENDIDIKAN dan KEBUDAYAAN KABUPATEN TABALONG

SMP NEGERI 1 JARO

TAHUN 2022
A. Pengantar
I. Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan bentuk reformasi pendidikan yang merangkul keberagaman


dan menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan kesempatan, keadilan dan
perluasan akses dan mutu pendidikan bagi semua. Pendidikan inklusif sebagai suatu sistem harus
mengakomodasi keterlibatan semua peserta didik untuk mengikuti pendidikan tanpa kecuali.
Implikasinya semua satuan layanan pendidikan (formal dan nonformal) harus melayani semua
peserta didik tanpa mempedulikan keadaan fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau
kondisikondisi lain, anak-anak dengan potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa (gifted and
talented children), pekerja anak dan anak jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari
kelompok etnik dan bahasa minoritas dan anakanak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari
kelompok masyarakat (Salamanca Statement, 1994). Dengan demikian semua peserta didik
memperoleh pendidikan yang adil dan berimbang (equity dan equality) sesuai dengan
kebutuhannya. Inilah yang dimaksud dengan merangkul atau mengakomodasi keberagaman.

Layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara


pendidikan inklusif menjadi sebuah keniscayaan, ketika semua warga negara mempunyai hak
untuk mendapat layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang bermutu tidak serta merta
membutuhkan pelayanan yang sempurna, melainkan layan pendidikan yang mampu
mengakomodasi keberagaman peserta didik. Bentuk akomodasi terhadap keberagaman peserta
didik antara lain harus didukung oleh kompetensi guru yang memadai. Sehingga guru yang
bersangkutan mampu untuk memberikan akomodasi yang layak bagi peserta didiknya. Kebijakan
Pemerintah tentang merdeka belajar, telah menyemangati kita semua untuk berbuat yang terbaik
bagi peserta didik kita.

Menurut undangundang semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh layanan
pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang sesuai dengan karakteristik mereka yang
beragam. Inilah makna belajar merdeka dalam konteks pemeblajaran bagi peserta berkebutuhan
khusus. Bentuk-bentuk akomodasi layanan pendidikan didasarkan kepada keberagaman potensi,
keberagaman hambatan, keberagaman kebutuhan, keberagaman gaya belajar, dan keberagaman
passion dalam belajar. Oleh karena itu para pendidik seyogyanya terus meningkatkan kualifikasi
kompetensinya agar mampu memberikan layan terbaik bagi peserta didiknya. Sejalan dengan
makin bertambahnya kesadaran masyarakat terhadap isu keberagaman dan pentingnya pendidikan
bagi semua, hingga saat ini jumlah sekolah yang menyelenggarakan sistem pendidikan inklusif
terus bertambah.

Termasuk semakin banyak daerah-daerah yang mendeklarasikan kabupaten/kota inklusif


dan bahkan provinsi yang inklusif. Maka akan semakin banyak anak-anak berkebutuhan khusus
yang dilayani, baik dilayani di sekolah khusus maupun di sekolah umum yang menyelenggarakan
pendidikan inklusif. Keberadaan guru-guru pembimbing khusus di sekolah inklusif diharapkan
tidak hanya bertindak sebagai pembimbing anak-anak berkebutuhan khusus di sekolahnya,
melainkan dapat menjadi motor penggerak bagu guru-guru lainnya untuk terus belajar melayani
anak-anak berkebutuhan khusus.

Sehingga sejalan dengan yang digulirkan oleh pemerintah tentang guru penggerak. Namun
demikian, peningkatan jumlah layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus belum
sejalan dengan penyediaan guru-guru yang memiliki kompetensi dalam melayani anak-anak
berkebutuhan khusus. Khususnya, pelayanan anak berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah
umum. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan guru yang memiliki kompetensi dalam melayani
anak-anak berkebutuhan khusus saat ini menjadi sangat penting.

Pemenuhan kebutuhan guru, seyogyanya tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan secara
kuantitas, akan sangat baik pemenuhan juga dalam arti peningkatan kualifikasi kompetensinya.
Guna memenuhi tantangan tersebut di atas, pemerintah dalam hal ini Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, menyusun program pemenuhan
kekurangan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah
umum yang melayani keberagaman peserta didik. Program pemenuhan kekurangan guru
pembimbing khusus dilakukan melalui kegiatan bimbingan teknis. Petunjuk teknis ini merupakan
acuan dalam pelaksanaan program pemenuhan guru pembimbing khusus.

II. Pelaksanaan Kegiatan

Waktu : Pembekalan ke 1 Dari Tanggal 20 s.d 29 Oktober 2022

Tempat : Pembekalan ke 1 Video Conference (daring)


III. Manfaat Kegiatan

 Tersedianya acuan penyelenggaraan bimbingan teknis program pemenuhan guru


pembimbing khusus di sekolah inklusif dan sekolah umum yang melayani peserta
didik berkebutuhan khusus.
 Terdukungnya program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam
meningkatkan kualitas layanan pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan
khusus di sekolah inklusif.
 Tersosialisasikannya penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif secaramerata di
setiapdaerah.
 Meningkatnya sistem dukungan penyelenggaraan pendidikan inklusif di satuan
pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umumyang melayani
pesertadidik berkebutuhan khusus.
 Meningkatnya kualitas layanan pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus di
satuanpendidikan penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umum yang
melayani peserta didik berkebutuhan khusus

B. Dasar Pelaksanaan

1. Surat KEMDIKBUD DIRJEN GTK Nomor : 1278/B6/GT.02.15/2022 Tentang


Penetapan Peserta Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap
Penguasaan Keterampilan
2. Surat Tugas DISBUD Kabupaten Tabalong nomor : B234/DISDIKBUD/PPTK/890/7/2022

C. Penyelenggara

Penyelenggara kegiatan ini yaitu Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan
Khusus Direktorat Jenderal Guru Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
D. Jadwal & Kegiatan
E. Pihak yang terlibat

Narasumber penguasaan pemahaman : R.Rina Utharina, A.Md TW, S.Pd, M.Pd

Fasilitator penguasaan pemahaman : Arif Taufiqur Rahman, A.Md.MNS

F. Hasil kegiatan/Luaran/output

Hasil kegiatan dari penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan guru


pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain:

1. Terpenuhinya sebagian dari kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah


penyelenggara pendidikan inklusif.
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang filosofi dan konsep
dan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif;
3. Meningkatnya sikap positif terhadap keberagaman karakteristik
peserta didik berkebutuhan khusus;
4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan
identifikasi danasesmen bagi PDBK.
5. Meningkatnya keterampilan guru terampil untuk mendeteksi potensi belajar,
hambatanperkembangan, dan kebutuhan belajar PDBK.
6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyesuaian
(adaptasi) kurikulum, pembelajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik;
7. Meningkatnya kemampuan merancang dan menciptakan lingkungan belajar
yang kondusif bagi semua peserta didik sehingga dapat belajar secara optimal;
8. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam merancang,
melaksanakan dan mengevaluasi program yang mengakes pendidikan inklusif;
dan
9. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan untuk membina,
memantau danmengevaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif
G. Penutup

Dalam pelaksanaan Kegiatan Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pebimbing


Khusus di sekolah penyelenggara Pendidikan inklusif. Tingkat keberhasilan kegiatan
ini sangat bergantung pada pemahaman, kesadaran, keterlibatan dan upaya sungguh-
sungguh dari segenap unsur pelaksana proses di satuan pendidikan. Kegiatan ini
sangat baik dan perlu dilaksanakan secarterus menerus karena manfaatnya banyak
sekali bagi guru dan siswa dikarenakan siswa berkebutuhan khusus itu ada dimana saja
dan sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus itu sangat sedikit serta tidak bias
menjangkau ke seluruh daerah. Demikian Laporan Kegiatan Bimbingan Teknis Guru
Pembimbing Khusus (GPK).

Jaro, 8 November 2022

Peserta ybs

Hj. Junita Novianti, S. Pd

NIP 19870614 202221 2 004

LAMPIRAN

1. Sertifikat
2. SK penugasan
3. Foto kegiatan
FOTO KEGIATAN

A. Bimtek Pemahaman Konsep


B. Sosialisasi
SERTIFIKAT
SURAT TUGAS

Anda mungkin juga menyukai