Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PELAKSANAAN

RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


BIMBINGAN TEKNIS (BIMTEK)
PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS
TAHAP PENGUASAAN KETRAMPILAN
ANGKATAN 5.21 TAHUN 2023

Disusun Oleh:

WANI KUSENDANG, S.Sos

SMP UNGGUL AHMAD DAHLAN

2023
IDENTITAS GURU

1. NAMA SEKOLAH : SMP UNGGUL AHMAD DAHLAN

2. NAMA GURU : WANI KUSENDANG,S.Sos

3. NIP :-

4. PANGKAT/ JABATAN/ GOL :-

5. ALAMAT SEKOLAH

* JALAN : POROS DESA AIR TERBIT

* KOTA : KAMPAR

* PROPINSI : RIAU

*TELEPON : 08127784216

6. TUGAS MENGAJAR

* MATA PELAJARAN : IPS

2
LAPORAN RENCANA TINDAK LANJUT
BIMBINGAN TEKNIS PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS
PENDIDIKAN INKLUSIF

A. PENGANTAR

I. Latar Belakang

Pendidikan inklusif merupakan bentuk reformasi pendidikan yang merangkul


keberagaman dan menekankan sikap anti diskriminasi, perjuangan persamaan hak dan
kesempatan, keadilan dan perluasan akses dan mutu pendidikan bagi semua. Pendidikan
inklusif sebagai suatu sistem harus mengakomodasi keterlibatan semua peserta didik untuk
mengikuti pendidikan tanpa kecuali. Implikasinya semua satuan layanan pendidikan (formal
dan nonformal) harus melayani semua peserta didik tanpa mempedulikan keadaan fisik,
intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau kondisikondisi lain, anak-anak dengan potensi
kecerdasan dan/atau bakat istimewa (giftedandtalentedchildren), pekerja anak dan anak
jalanan, anak di daerah terpencil, anak-anak dari kelompok etnik dan bahasa minoritas dan
anakanak yang tidak beruntung dan terpinggirkan dari kelompok masyarakat
(SalamancaStatement, 1994). Dengan demikian semua peserta didik memperoleh
pendidikan yang adil dan berimbang (equity dan equality) sesuai dengan kebutuhannya.
Inilah yang dimaksud dengan merangkul atau mengakomodasi keberagaman.
Layanan pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif menjadi sebuah keniscayaan, ketika semua warga negara
mempunyai hak untuk mendapat layanan pendidikan yang bermutu. Pendidikan yang
bermutu tidak serta merta membutuhkan pelayanan yang sempurna, melainkan layan
pendidikan yang mampu mengakomodasi keberagaman peserta didik. Bentuk akomodasi
terhadapkeberagaman peserta didik antara lain harus didukung oleh kompetensi guru yang
memadai. Sehingga guru yang bersangkutan mampu untuk memberikan akomodasi yang
layak bagi peserta didiknya. Kebijakan Pemerintah tentang merdeka belajar, telah
menyemangati kita semua untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik kita.
Menurut undangundang semua anak memiliki hak yang sama untuk memperoleh
layanan pendidikan yang bermutu, yaitu pendidikan yang sesuai dengan karakteristik

3
mereka yang beragam. Inilah makna belajar merdeka dalam konteks pemeblajaran bagi
peserta berkebutuhan khusus. Bentuk-bentuk akomodasi layanan pendidikan didasarkan
kepada keberagaman potensi, keberagaman hambatan, keberagaman kebutuhan,
keberagaman gaya belajar, dan keberagaman passion dalam belajar. Oleh karena itu para
pendidik seyogyanya terus meningkatkan kualifikasi kompetensinya agar mampu
memberikan layan terbaik bagi peserta didiknya. Sejalan dengan makin bertambahnya
kesadaran masyarakat terhadap isu keberagaman dan pentingnya pendidikan bagi semua,
hingga saat ini jumlah sekolah yang menyelenggarakan sistem pendidikan inklusif terus
bertambah.
Termasuk semakin banyak daerah-daerah yang mendeklarasikan kabupaten/kota
inklusif dan bahkan provinsi yang inklusif. Maka akan semakin banyak anak-anak
berkebutuhan khusus yang dilayani, baik dilayani di sekolah khusus maupun di sekolah
umum yang menyelenggarakan pendidikan inklusif. Keberadaan guru-guru pembimbing
khusus di sekolah inklusif diharapkan tidak hanya bertindak sebagai pembimbing anak-anak
berkebutuhan khusus di sekolahnya, melainkan dapat menjadi motor penggerak bagu guru-
guru lainnya untuk terus belajar melayani anak-anak berkebutuhan khusus.
Sehingga sejalan dengan yang digulirkan oleh pemerintah tentang guru
penggerak.Namun demikian, peningkatan jumlah layanan pendidikan bagi anak-anak
berkebutuhan khusus belum sejalan dengan penyediaan guru-guru yang memiliki
kompetensi dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Khususnya, pelayanan anak
berkebutuhan khusus di sekolah-sekolah umum. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan
guru yang memiliki kompetensi dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus saat ini
menjadi sangat penting.
Pemenuhan kebutuhan guru, seyogyanya tidak hanya dalam pemenuhan kebutuhan
secara kuantitas, akan sangat baik pemenuhan juga dalam arti peningkatan kualifikasi
kompetensinya. Guna memenuhi tantangan tersebut di atas, pemerintah dalam hal ini
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus,
menyusun program pemenuhan kekurangan guru pembimbing khusus di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif dan sekolah umum yang melayani keberagaman peserta
didik. Program pemenuhan kekurangan guru pembimbing khusus dilakukan melalui

4
kegiatan bimbingan teknis. Petunjuk teknis ini merupakan acuan dalam pelaksanaan
program pemenuhan guru pembimbing khusus.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN


Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan secara dari yang dibuka langsung oleh direktorat guru dan
tenaga kependidikan Pendidikan Dasar, menengah dan Pendidikan khusus.

Surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Penetapan Peserta
Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap Pemahaman Konsep
Nomor 2150/B6/DT.00.09/2022 Tanggal 20 September 2022.

Surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Pemberitahuan Bimbingan
Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap Penguasaan Keterampilan Nomor
0472/B6/PP.01.10/2023 Tanggal 27 Februari 2023.

III.MANFAAT KEGIATAN DALAM PENYELENGARAN PENDIDIKAN INKLUSIF

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan Bimtek GPK ini sebagai berikut:

1. Siswa memperoleh pelayanan pembelajaran yang berfokus pada program pengembangan


individual dari sudut pandang inklusif.
2. Guru dapat merancang pembelajaran yang berfokus pada pengembangan pendidikan inklusif.
3. Sekolah mampu memastikan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan.

5
B. DASAR PELAKSANAAN

a. Surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Penetapan Peserta
Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap Pemahaman Konsep
Nomor 2150/B6/DT.00.09/2022 Tanggal 20 September 2022.
b. Surat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan tentang Pemberitahuan Bimbingan
Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus Tahap Penguasaan Keterampilan Nomor
0472/B6/PP.01.10/2023 Tanggal 27 Februari 2023

6
C. PENYELENGGARAAN

Kegiatan Bimtek Guru Pembimbing Khusus ini diselenggarakan oleh Direktorat Guru
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

D. JADWAL DAN KEGIATAN

I. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan mulai tanggal 5 – 19 April 2023, pukul 08.00 s/d Selesai.
Adapun untuk jadwal kegiatan bimtek sebagai berikut:

7
8
E. PIHAK YANG TERLIBAT
Pihak yang terlibat dalam Bimtek Guru Pembimbing Khusus, yaitu:

Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal


Guru, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kampar.

SMP Unggul Ahmad Dahlan sebagai sekolah utama saat Bimtek GPK Tahap Penguasaan
Keterampilan.

SMP Unggul Ahmad Dahlan sebagai SPPI (Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi)
saat Bimtek GPK Tahap Pemahaman.

Narasumber Tahap Penguasaan Keterampilan, yaitu Ibu Desi Sukma, dan Admin Kelas 5
Angkatan 21 yaitu Bpk M. Rizki Azhar.

F. HASIL KEGIATAN

9
Hasil kegiatan yang diperoleh selama mengikuti Bimtek Guru Pembimbing Khusus pada
Tahap Keterampilan, yaitu:

Peserta bimtek dapat berbagi pengalaman dengan sesama peserta bimtek dalam melayani
peserta didik berkebutuhan khusus.

Peserta bimtek mendapatkan pengetahuan tentang Materi Umum, yaitu Kebijakan


Pendidikan Nasional, dan Penguatan Pendidikan Karakter dan Gerakan Literasi Nasional.

Peserta bimtek mendapatkan pengetahuan tentang Materi Pokok, yaitu konsep dasar
Pendidikan inklusif, format identifikasi, keberagamaan jenis kebutuhan peserta didik,
bentuk layanan Pendidikan bagi ABK, sistem layanan pembelajaran untuk ABK,
pengenalan program kekhususan, dan sistem dukungan yang diperoleh semua materi ini
pada Tahap Pemahaman.

Peserta bimtek mendapatkan pengetahuan tentang Materi Penunjang, yaitu Profil Belajar
Siswa (PBS), Pendidikan di Era Industri 4.0, dan Implementasi Kurikulum Merdeka.

Peserta bimtek dapat melaksanakan identifikasi pada peserta didik berkebutuhan khusus.

Peserta bimtek dapat menyusun instrumen asesmen pada peserta didik berkebutuhan
khusus.

Peserta bimtek dapat menyusun laporan hasil asesmen pada peserta didik berkebutuhan
khusus.

Peserta bimtek dapat menyusun planning matrix.

Peserta bimtek dapat menyusun PPI (Program Pembelajaran Individual).

Peserta bimtek dapat menyusun RPP Akomodatif.

10
DAMPAK

Dampak yang diharapkan dari penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan guru


pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain:
Terpenuhinya sebagian dari kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif.
Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang filosofi dan konsep dan prinsip
dasar penyelenggaraan pendidikan inklusif;
Meningkatnya sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik
berkebutuhan khusus;
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan identifikasi dan
asesmen bagi PDBK.
Meningkatnya keterampilan guru terampil untuk mendeteksi potensi belajar, hambatan
perkembangan, dan kebutuhan belajar PDBK.
Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyesuaian (adaptasi)
kurikulum, pembelajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan peserta didik;
Meningkatnya kemampuan merancang dan menciptakan lingkungan belajar yang
kondusif bagi semua peserta didik sehingga dapat belajar secara optimal;

11
12
13
SOSIALISAI KEPADA GURU-GURU DISEKOLAH

LAPORAN KEPADA KEPALA SEKOLAH SMP UNGGUL AHMAD DAHLAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai