Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN

BIMBINGAN TEKNIS PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS


SATUAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI
TAHUN 2022

Di Susun oleh :

DANING DWI SUSANTI, S.Pd. SD


NIP. 19850715 201504 2 001

SEKOLAH DASAR NEGERI 1 WONOKETRO


Jalan Diponegoro No. 18 Kecamatan Jetis
Kabupaten Ponorogo
LAPORAN KEGIATAN
BIMBINGAN TEKNIS PEMENUHAN GURU PEMBIMBING KHUSUS
SATUAN PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI

A. Pengantar
1. Latar Belakang
Pendidikan inklusif hakikatnya merupakan filosofi pendidikan, bukan istilah kebijakan
atau legislasi dalam pendidikan (Sunanto). Inklusif merupakan filosofi tentang hidup dengan
keberagaman, belajar dari keberagaman, dan belajar dengan keberagaman. Inklusif merupakan sebuah
proses, yaitu dimana kita terus mencari cara-cara terbaik untuk berespon terhadap keberagaman. Oleh
karenanya Pendidikan inklusif dipandang sebagai sebuah proses dalam merespon kebutuhan yang
beragam dari semua anak melalui peningkatan partisipasi dalam belajar, budaya dan masyarakat, dan
mengurangi eksklusivitas di dalam dan dari pendidikan (Booth, 1996).
Pendidikan inklusif pun merupakan bagian penting dari proses terciptanya masyarakat
yang inklusif. Penyelenggara pendidikan inklusif dilakukan oleh sekolah inklusi yang telah ditunjuk oleh
dinas kabupaten/kota atau dinas provinsi. Sekolah inklusi merupakan satuan pendidikan formal atau
sekolah reguler yang menyelenggarakan pendidikan dengan mengikutsertakan anak berkebutuhan
khusus dan/atau mengalami hambatan dalam akses pendidikan untuk memperoleh pendidikan yang
bermutu bersama-sama dengan peserta didik lain pada umumnya sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Jadi sekolah ini menyediakan akses pembelajaran yang memungkinkan semua anak termasuk
ABK, dapat belajar bersama-sama dengan anak pada umumnya (Yusuf, 2014: 14).
Mutu pendidikan inklusi secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
kurikulum, kualitas tenaga pendidik, sarana-prasarana, dana, manajemen, lingkungan dan proses
pembelajaran. Faktor tenaga pendidik (guru) memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian
kualitas pendidikan secara umum. Standar kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau
dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan berperilaku layaknya seorang guru untuk
menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan (Majid 2008: 06).
Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif perlu didukung oleh tenaga pendidik keahlian khusus dalam
proses pembelajaran dan pembinaan anak-anak berkebutuhan khusus secara umum. Salah satu tenaga
khusus yang diperlukan adalah Guru Pembimbing Khusus (GPK).
GPK sesuai dengan buku pedoman penyelanggara pendidikan inklusif tahun 2007
adalah guru yang mempunyai latarbelakang pendidikan khusus/Pendidikan luar biasa atau yang pernah
mendapat pelatihan tentang pendidikan khusus/luar biasa, yang ditugaskan di sekolah inklusif. Buku
Pedoman Pembinaan Tendik Direktur PSLB (2007) mengungkapkan Kompetensi GPK selain dilandasi
oleh empat kompetensi utama (pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial), secara khusus juga
berorientasi pada tiga kemampuan utama, yaitu: (1) kemampuan umum (general ability) adalah
kemampuan yang di perlukan untuk mendidik peserta didik pada umumnya (anak normal), (2)
kemampuan dasar (basic ability) adalah kemampuan yang diperlukan untuk mendidik peserta didik
berkebutuhan khusus, dan (3) kemampuan khusus (specific ability) adalah kemampuan yang diperlukan
untuk mendidik peserta didik kebutuhan khusus jenis tertentu (spesialis). Oleh karena itu, seorang GPK
tidak hanya memerlukan 4 kompetensi utama seorang guru tetapi juga harus memiliki kompetensi khusus
yang digunakan untuk menangani anak berkebutuhan khusus. Pedoman Khusus Penyelenggara Inklusi
tahun 2007 tugas GPK antara lain adalah (1) Menyusun instrumen asesmen pendidikan bersama-sama
dengan guru kelas dan guru mata pelajaran, (2) Membangun sistem koordinasi antara guru, pihak sekolah
dan orang tua peserta didik, (3) Melaksanakan pendampingan ABK pada kegiatan pembelajaran
bersama-sama dengan guru kelas/guru mata pelajaran/guru bidang studi, (4) Memberikan bantuan
layanan khusus bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran di kelas umum, berupa remidi ataupun pengayaan, (5) Memberikan bimbingan
secara berkesinambungan dan membuat catatan khusus kepada anak-anak berkebutuhan khusus
selama mengikuti kegiatan pembelajaran, yang dapat dipahami jika terjadi pergantian guru, (6)
Memberikan bantuan (berbagi pengalaman) padaguru kelas dan/atau guru mata pelajaran agar mereka
dapat memberikan pelayanan pendidikan kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Berdasarkan uraian diatas, maka GPK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya harus
memahami secara utuh dan mendalam serta tidak dapat digantikan oleh guru lain, sebab perannya
berbeda dibandingkan dengan guru bidang studi lain. Pedoman Tendik (2007) menyatakan bahwa
perekrutan GPK terdapat tiga alternatif yaitu: pertama, melalui kerjasama guru SLB terdekat; kedua,
merekrut guru dengan kualifikasi PLB dan guru reguler yang memperoleh pelatihan tentang ABK dan
ketiga, dari klinik-klinik pendidikan atau pusat pengembangan anak, sehingga dilapangan muncul
beragam kualifikasi yang berbeda beda menjadi GPK. Dengan munculnya kualifikasi pendidikan GPK
yang bermacam macam, pelaksanaan peran dan tugas GPK dapat berlangsung optimal atau tidak.
Penelitian yang dilakukan oleh Sunanto dalam Sunaryo (2009:13) diantaranya menyatakan bahwa: (1)
pada awalnya pembelajaran diterima oleh guru kelas, kini bergeser pada ketergantungan pada guru
khusus atau guru pendamping. Hal ini menyebabkan kreativitas guru tidak berkembang, (2) motivasi,
kerjasama dalam mengatasi masalah tidak tampak dan tidak dilakukan melalui kolaborasi sebab seluruh
aktivitas belajar ABK dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi diserahkan sepenuhnya kepada guru
pendamping, (3) guru pendamping yang berkualifikasi PLB belum memiliki keberanian untuk meluruskan
sesuai konsepnya.
Dalam sistem inklusif, kurikulum pendidikan harus bersifat fleksibel, menyesuaikan
dengan kebutuhan setiap peserta didik. Sistem pendidikan inklusif memungkinkan dilakukannya
“diferensiasi pembelajaran”, baik dari aspek metode maupun materi. Untuk merealisasikan itu semua,
sehingga keberadaan GPK sangat diperlukan. GPK-lah yang bertugas membantu sekolah, dalam hal ini
guru-guru mata pelajaran dan guru kelas untuk melakukan differensiasi tersebut. Ketika di sekolah inklusi
tidak tersedia GPK, tentu akan timbul permasalahan terutama untuk anak berkebutuhan khusus (ABK) di
sekolah tersebut. Dan diperlukan beberapa upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut yang
kaitannya dengan ketersediaan GPK.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan selama 9 hari.
Dimulai pada tanggal 20 – 29 Oktober 2022 secara daring

3. Manfaat Kegiatan
Manfaat kegiatan dalam penyelengaran pendidikan inklusif antara lain :
a. Mencetak GPK untuk pemenuhan guru di sekolah inklusi
b. Menambah pengetahuan bagi guru kelas yang mempunyai siswa ABK
c. Mempermudah guru kelas yang menjadi GPK untuk mengatasi siswanya yang berkebutuhan
d. Mengenal lebih jauh mengenai kebutuhan siswa ABK
e. Mengetahui dan memahami keberagaan jenis kebutuhan peserta didik
f. Mengetahui sistem layanan pembelajaran yang diperlukan oleh siswa ABK
B. Dasar Pelaksanaan
Dasar pelaksanaan kegiatan bimbingan teknis pemenuhan guru pembimbing khusus ini adalah :
1. Berdasarkan Surat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Direktorat
Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Nomor 2150/B6/DT.00.09/2022 tentang Penetapan
Peserta Bimbingan Teknis Guru Pembimbing Khusus Tahap Pemahaman Konsep
2. Berdasarkan Surat tugas Kepala Sekolah SDN 1 Wonoketro Nomor 422/ 18 /405.07.2.443/2022
tentang penugasan untuk mengikuti bintek guru pembimbing khusus.

C. Penyelenggara
Penyelenggara kegiatan Bimbingan Teknis Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus ini adalah Direktorat Guru
Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi

D. Jadwal & Kegiatan


Pertemuan awal
https://zoom.us/rec/share/g1HJD8qG8NmE_QjbHfMSN90xU1ct9IqGNmPw4rK2BXLKX_XE5SoE5WdmsAB
-XOBm.VXfh9Do65PkGSKKK
Passcode: ?b$X7YEq

vicon 2
https://zoom.us/rec/share/3x5bULUfGEpoZpm4IKCMBVdjfQA5zHogcwwJIvAa5qHSA42nj1RXVWx92zNl39
Bd.U4DHCimBSLHmYT_m
Passcode: V?y!2^mH

vicon 3
https://zoom.us/rec/share/IzPeNTMqkacrgH6yGQDYZEGU4c6wr6qHlSeoc_fl5-
SQrpDyKZH730UfkQnMCvun.gPaCg3_Ytg7ne8Uf
Passcode: 1SYfj#T2

vicon 4
https://zoom.us/rec/share/oozH7LNKh_E1Baa0e99s2n5HsPt1zGTQLcpQQGz9vIudCVfRQFYsW1n76l-
3kD9H.mATJXA21Pe93FLbt
Passcode: xDf!.S8V

vicon 5
https://zoom.us/rec/share/GKjxt1VTQvRDBCZ1A-
6aRWU3YR0FdymDQvwvOOqEhipih_aOM8Fw0GXs58I3bms6.PPm9NYYEP6n27Kns
Passcode: k8M%X0gn

E. Pihak yang terlibat


a. Narasumber : Ima Kurrotun Ainin, M.Pd
b. Admin LMS : Diya Rofika Kurniawati, S.Pd

F. Hasil kegiatan/Luaran/output
Hasil kegiatan pada kegiatan bimbingan teknis pemenuhan guru pembimbing khusus ini antara lain :
1. Peserta memperoleh pengetahuan baru mengenai PDBK
2. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam melakukan identifikasi dan asesmen
terhadap peserta didik berkebutuhan khusus
3. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan peserta untuk mendeteksi potensi belajar, hambatan
perkembangan, dan kebutuhan belajar PDBK
4. Meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan penyesuaian (adaptasi) kurikulum,
pembelajaran, dan penilaian untuk memenuhi kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus
5. Meningkatkan kemampuan merancang dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi
peserta didik sehingga semua peserta didik dapat belajar secara optimal
6. Meningkatkan pengetahuan guru dalam membina, memantau, dan mengevaluasi penyelenggaraan
pendidikan inklusi

G. Penutup
Demikian laporan bimbingan teknis pemenuhan guru pembimbing khusus tahap pemahaman konsep ini saya
buat. Semoga bimbingan teknis ini dapat kami implementasikan dengan baik di sekolah kami khusunya,
sehingga bisa terpenuhinya kebutuhan dari peserta didik berkebuuhan khusus dan terselenggaranya sekolah
inklusi yang lebih baik. Terima kasih

Ponorogo, 5 November 2022

(DANING DWI SUSANTI, S.Pd. SD)


NIP. 19850715 201504 2 001
LAMPIRAN
1. Sertifikat
2. SK penugasan
3. Foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai