43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 1/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Daftar isi
Sambutan Direktur
Kebijakan
Program
Tujuan Program
Prinsip Penyelenggaraan
Penyelenggara
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 2/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Sambutan Direktur
H. Yaswardi
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 3/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Kebijakan
Diterbitkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 secara tersurat memastikan bahwa layanan
pendidikan bagi penyandang disabilitas menjadi isu strategis. Bahwa pendidikan merupakan hak bagi
semua warga negara dengan tanpa kecuali, maka layanan pendidikan bagi penyandang disabilitas menjadi
sangat penting. Isu pentingnya, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memfasilitasi pendidikan untuk
Penyandang Disabilitas. Penyelenggaraan pendidikan bagi penyandang disabilitas dapat dilakukan
melalui dua sistem pendidikan, yaitu dengan sistem pendidikan inklusif atau melalui pendidikan khusus.
Dalam pelaksanaannya, untuk mendukung kelancaran proses pembelajaran, Pemerintah atau Pemerintah
Daerah wajib menyediakan pendampingan kepada peserta didik Penyandang Disabilitas.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2015 tentang Rencana
Aksi Nasional Hak Asasi Manusia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diberi mandat untuk melakukan Bimbingan Teknis Peningkatan
Kompetensi Guru Pendidikan Inklusif.
Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa Guru harus memiliki
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi bersifat holistik dan
merupakan suatu kesatuan yang menjadi ciri guru profesional.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadikan guru harus terus belajar. Peran guru sangat mempengaruhi kualitas
pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu kompetensi guru harus terus ditingkatkan, baik oleh dirinya sendiri atau oleh pihak lain yang
berkepentingan dengan peningkatan kompetensi yang bersangkutan. Peningkatan kualitas pembelajaran di dalam kelas diharapkan dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 4/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Program
Program pemenuhan guru pembimbing khusus merupakan salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui
Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus untuk memenuhi sebagian dari kebutuhan guru pembimbing
khusus sekaligus meningkatkan kompetensi guru di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dan guru sekolah reguler yang melayani
pendidikan bagi peserta didik penyandang disabilitas dan atau peserta didik berkebutuhan khusus.
Program akan dilaksanakan melalui bimbingan teknis dengan menggunakan pendekatan Blended Training dengan pola 84 jam.
Pendekatan blended training dilakukan dengan dua tahap, yaitu tahap pemahaman konsep dan tahap penguasaan ketempilan. Alokasi
waktu bimbingan teknis tahap pemahaman konsep setara dengan 36 Jam Pembimbingan (JP) dan tahap penguasaan keterampilan
dilakukan setara dengan 48 JP. Kedua tahapan ini boleh dilakukan secara daring maupun daring disesuaikan dengan kondisi saat
pelaksanaan. Untuk tahun 2022, pelaksanaan bimbingan teknis tahap pemahaman konsep dilakukan secara daring.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 5/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Tujuan Program
Tujuan penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif
tahap pemahaman konsep adalah.
1. Memenuhi seluruh kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
2. Meningkatkan pemahaman guru tentang konsep dan prinsip dasar penyelenggaraan sistem pendidikan inklusif.
3. Meningkatkan kompetensi profesional guru dalam praktik layanan pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah
penyelenggara pendidikan inklusif.
4. Meningkatkan kompetensi pedagogik guru dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif.
5. Meningkatan keterampilan guru dalam praktik pembelajaran bagi peserta didik berkebutuhan khusus di sekolah penyelenggara
pendidikan inklusif.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 6/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Hasil yang diharapkan dari penyelenggaraan bimbingan teknis pemenuhan guru pembimbing khusus tahap pemahaman konsep di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, antara lain:
1. Terpenuhinya seluruh kebutuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif.
2. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman guru tentang filosofi dan konsep dan prinsip dasar penyelenggaraan pendidikan
inklusif;
3. Meningkatnya sikap positif terhadap keberagaman karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus;
4. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan identifikasi dan asesmen bagi PDBK.
5. Meningkatnya keterampilan guru terampil untuk mendeteksi potensi belajar, hambatan perkembangan, dan kebutuhan belajar
PDBK.
6. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan penyesuaian (adaptasi) kurikulum, pembelajaran, dan penilaian
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik;
7. Meningkatnya kemampuan merancang dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi semua peserta didik sehingga dapat
belajar secara optimal;
8. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan dalam merancang, melaksanakan dan mengevaluasi program penyelenggaraan
pendidikan inklusif; dan
9. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan untuk membina, memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pendidikan inklusif.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 7/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Prinsip Penyelenggaraan
Prinsip penyelenggaraan bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif
adalah:
Penyelenggaraan bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif
dilakukan secara adil, terbuka, dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap guru untuk berpartisipasi di dalamnya.
2. Berkesinambungan
Setiap peserta berhak mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri melalui program pemenuhan guru pembimbing khusus di
sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang diimplementasikan secara berkesinambungan.
3. Berbasis kompetensi
Bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif yang efektif berpotensi
sangat besar untuk meningkatkan kompetensi peserta agar mampu memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelasnya. Dengan kata lain, kompetensi yang dipelajari oleh peserta selama bimbingan teknis kemudian akan dia terapkan
di sekolahnya.
4. Sistematis
Bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif harus dipandang sebagai
suatu sistem, dimana sistem tersebut akan terdiri dari sub-sub sistem yang saling berinteraksi dalam mencapai tujuan bimbingan teknis,
sehingga akan terlaksana secara sistematis, optimal, dan terpadu.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 8/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
1. Sasaran
Sasaran kegiatan bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif adalah
guru PAUD/TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang belum pernah mengikuti bimbingan teknis sejenis yang dilakukan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan dan/atau lembaga lain dengan tujuan yang sama atau menyerupai.
Peserta bimbingan teknis diajukan oleh sekolah yang bersangkutan dan ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui
Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2. Target
Target peserta bimbingan teknis adalah guru-guru dari seluruh sekolah penyelenggara pendidikan inklusif dari 34 provinsi.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 9/10
21/10/22 05.43 Kebijakan Kemendikbud Tentang Bimbingan Teknis Program Pemenuhan Guru Pembimbing Khusus
Penyelenggara
Penyelenggara bimbingan teknis program pemenuhan guru pembimbing khusus di sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, adalah
Direktorat Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus bekerja sama dengan BBGP Provinsi Jawa Barat, LPTK, Dinas Pendidikan
Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, dan Organisasi dan/atau Asosiasi guru yang relevan.
https://lms01-gpk.simpkb.id/mod/book/tool/print/index.php?id=50290 10/10