KOMPUTER JARINGAN
Oleh :
Dra. SUPRIATIN
DINAS PENDIDIKAN
Pada tahun pelajaran 2022/2023 penerapan kurikulum merdeka pada setiap satuan
pendidikan diwajibkan memakai kurikulum baru yaitu Kurikulum Medeka
Belajar. Kurikulum Merdeka Belajar adalah kebijakan pengembangan yang
dikeluarkan Kemdikbudristekdikti untuk pembelajaran peserta didik di sekolah.
Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk mentransformasi pendidikan
demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul Indonesia yang
memiliki Profil Pelajar Pancasila. Salah satunya yaitu dengan menggunakan
pembelajaran diferensiasi.
TAHUN 2022
Saya Dra. Supriatin selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 15 Kota Bekasi, sebagai
pelaksana program pemerinath SMK Pusat Keunggulan Skema Pemadanan
Dukungan.
Sebagai pelaksana SMK Pusat Keunggulan, SMK Negeri 15 Kota Bekasi harus
melaksanakan implementasi kurikulum merdeka dimana didalamnya dilaksanakan
pembelajaran yang berdiferensisasi.
ISI
Situasi
Latar belakang permasalahan dari inovasi praktik baik ini adalah
pengembangan inovasi dari program jurusan TJKT dengan berlandaskan
pada pendidikan berbasis IT. Ada beberapa masalah yang timbul dari para
peserta didik saat pembelajaran produktif dimana peserta didik merasa
belum memahami pembelajaran yang dilaksanakan saat kegiatan praktik
di laboratorium atau RPS.
Atas dasar tersebut maka saya selaku kepala sekolah SMK Negeri 15 Kota
Bekasi berkewajiban memberikan suatu inovasi pada program-program
kerja sekolah khususnya pada pengembangan kebijakan dalam hal
pembelajaran yang mengarah kepada peminatan peserta didik atau
pembelajaran secara diferensiasi.
Tujuannya adalah agar peserta didik dapat memilih pembelajaran yang
diinginkan sesuai dengan bakat dan minat peserta didik pada
pemebelajaran produktif jurusan Teknik jaringan Komputer dan
Telekomunikasi.
Tantangan
Namun dalam pelaksanaan Pembelajaran berdiferensiasi di SMK Negeri
15 Kota Bekasi pasti ada tantangan yang harus dihadapi yang dapat
mnghambat berjalan proses pembelajaran diantaranya adalah :
1. Masih kurangnya pengetahuan tentang peminatan dari peserta didik
2. Kurangnya kompetensi guru dalam menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi
3. Kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan asesmen diagnostic
sehingga minat dan potensi siswa belum diketahui.
Aksi
Dengan banyaknya tantangan yang harus dihadapi maka saya dan tim
harus berfikir ekstra dalam menjawab tantangan tersebut. Untuk menjawab
tantangan tersebut saya melakukan :
a. Berbagai Workshop dan study tiru menghadirkan pembicara-
pembicara yang kompeten dalam bidangnya sebagai wujud
praktik baik dalam implementasi kurikulum merdeka
b. Melakukan “We Time” dengan guru dan tenaga pendidik untuk
lebih mengenal dan mengetahui permasalahan permasalahan yang
dihadapai dalam proses pembelajaran. Seperti makan bersama.
c. Pendampingan terhadap guru dalam melakukan asesmen diagnostk
untuk mengetahui keadaan ekonomii orang tua daya dukung
perangkat mereka dirumah dan gaya belajar, hobi dan minat siswa.
Asesmen diagnostic dilakukan dengan dua cara yaitu wawancara
dan google form. Untuk wawancara dilakukan secara langsung
kepada siswa dan orang tua.
d. Pendampingan kepada guru dalam memasukan pembelajaran
terdiferensiasi ke dalam modul ajar, setelah itu saya melakukan
suverpisi dengan mendampingi guru saat praktek pembelajaran di
kelas.
e. Melakukan Pendampingan Pengintegrasian pembelajaran
berdiferensiasi dalam projek penguatan profil pelajar pancasila.
f. Saya juga melakukan strategi diferensiasi terhadap guru dan tenaga
kependidikan sesuai dengan peminatan kompetensinya.
Ada beberapa langkah yang dapat kami terapkan agar peseta didik mampu
memilih peminatan apa yang mereka inginkan dan kuasai.
Langkah awal adalah dengan memberikan Asesmen diagnosis dengan
menggunakan metode kuisioner atau angket.
Setelah itu baru kita tentukan kelompok-kelompok belajar peserta didik
berdasarkan peminatan yang diinginkan.
Refleksi
Selama proses kegiatan berjalan saya tidak lupa melakukan Refleksi.
Refleksi saya lakukan untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan
sehingga saya dapat mengetahui hal apa yang harus diperbaiki dan hal apa
yang harus ditambahkan untuk menyempurnakan kegiatan kegiatan yang
dilaksanakan di SMK Negeri 15 Kota Bekasi.
Kegiatan di atas merupakan sebagian kecil dari apa yang saya lakukan untuk
SMK Negeri 15 Kota Bekasi.
PENUTUP
Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan SMK Negeri 15 Kota Bekasi,
kami selalu berupaya untuk menjadi yang terbaik dengan memberikan pelayanan
prima dalam proses pendidikan kepada msyarakat.
Dan pada akhirnya tahun 2022 ini SMK Negeri 15 Kota Bekasi diberikan
kesempatan kembali dipercaya sebagai pelaksana program pemerintah SMK
Pusart Keunggulan Skema Pemadanan Dukungan untuk jurusan Teknik Mesin.
Dan di tahun ini juga kami mendapatkan bantuan untuk pengembangan Teaching
Factory melalui SMK BLUD.