Anda di halaman 1dari 16

IDENTITAS GURU

Nama : Muhammad Nuroni, S.Pd.


NIP/Nomor Seri Karpeg : 198301012009031005 /P. 461981
Tempat Tanggal Lahir : Plaju, 1 Januari 1983
Pangkat/ Gol.Ruang/ TMT : Penata Muda / III-a / 1- April 2020
Alamat Sekolah : Jl. Pacitan-Ponorogo Km 10 Ds./Kec Arjosari Kab. Pacitan
Alamat Rumah : RT 4 RW 12 Lingk.Baren Kel. Sidoharjo Kec./Kab. Pacitan
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI 2023

MUHAMMAD NURONI, S.Pd.


NIP. 19830101 200903 1 005

Disahkan oleh :

Kepala Sekolah Koordinator PKB

ASROFI, S.Pd. NUR ALINDAWATI, S.Pd.


NIP. 19670510 199111 1 002 NIP. 19661101 198803 2 012
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional hendaknya berusaha
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang diberikan
kepada peserta didik adalah layanan yang berkualitas.
Tugas seorang guru professional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang
baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja
melainkan juga harus melaksanakan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai hal bias dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan
profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009, seorang guru
dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen,
yaitu : 1) Melaksanakan pengembangan diri, 2) Melakukan publikasi ilmiah, dan 3)
Menemukan dan menciptkan karya inovatif.
Kegiatan pengembangan diri bias dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat
professional dan kegiatan kolektif guru. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru di
kelompok kerja atau MGMP termasuk ke dalam kegiatan kolektif guru, sedangkan kegiatan
lain di luar MGMP termasuk ke dalam diklat fungsional.
Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat penghargaan angka
kredit yang dapat diperhitungkan untuk pengembangan kariernya.

Tujuan
Berdasarkan paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan
tujuan :
a. Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada peserta didik.
b. Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan setingkat
lebih tinggi.
PELAKSANAAN PENGEMBANGAN DIRI TAHUN 2023

Dalam kurun waktu Januari 2023 sampai Juni 2023, penulis telah mengikuti 4 (empat)
kegiatan pengembangan diri dengan rincian sebagai berikut :
1. Menjadi peserta kegiatan ‘Webinar Nasional Perkembangan kurikulum merdeka di
satuan pendidikan (6-10 Maret 2023).
2. Menjadi peserta Kegiatan Diklat Nasional Teknologi dalam Transformasi
Pembelajaran Kurikulum Merdeka (7-9 Maret 2023).
3. Menjadi peserta Diklat menjadi guru kreatif dengan media pembelajaran inovatif (6-
10 Maret 2023).).
4. Menjadi peserta Diklat Cara Meningkatkan Student Engagement UntukMendukung
Kurikulum Merdeka (25 Februari - 1 Maret 2023).
Laporan Pengembangan Diri 1
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 6-10 Maret 2023.
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta kegiatan
‘WEBINAR NASIONAL PERKEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA DI SATUAN
PENDIDIKAN).
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Menambah pengetahuan tentang implementasi kebijakan kurikulum merdeka
b. Menambah pengetahuan pembuatan perangkat pembelajaran dalam kurmer
c. Optimalisasi Platform Merdeka Belajar.
d. Praktik baik Manajemen Sekolah dalam penerapan kurikulum merdeka
e. Penerapan model Pembelajaran Problem dan PBL dalam pembelajaran
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah Pengetahuan tentanga
perkembangan Kurikulum merdeka di satuan Pendidikan sesuai dengan materi seperti
yang disebutkan dalam tujuan pengembangan diri diatas.

a. Implementasi Kurikulum Merdeka Untuk Pemulihan Pembelajaran


Dilakukan Berdasarkan Kebijakan-Kebijakan Berikut Ini:

1) Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022:


Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan Menengah. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria
minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan
capaian kemampuan peserta didik dari hasil pembelajarannya pada akhir jenjang
pendidikan. SKL menjadi acuan untuk Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan
Kurikulum Merdeka.
2) Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022:
Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah. Standar isi dikembangkan melalui perumusan ruang lingkup
materi yang sesuai dengan kompetensi lulusan. Ruang lingkup materi merupakan
bahan kajian dalam muatan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan: 1) muatan
wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 2) konsep keilmuan;
dan 3) jalur, jenjang, dan jenis pendidikan. Standar isi menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013, Kurikulum darurat dan Kurikulum Merdeka.
3) Permendikbudristek No. 262/M/2022:
Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/ 2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum
dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Memuat struktur Kurikulum
Merdeka, aturan terkait pembelajaran dan asesmen, Projek Penguatan
Profil Pelajar Peancasila, serta beban kerja guru.

4) Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022:


Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum
Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata
pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.

5) Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022:


Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada
Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan
profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek
penguatan pelajar Pancasila.

6) Surat Edaran No. 0574/H.H3/SK.02.01/2023:

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan


Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam Rangka
Pemulihan Pembelajaran.

b. Modul Ajar Berbasis Pembelajaran Diferensiasi

Mengenal Modul Ajar pembelajaran Berdiferensiasi


Modul ajar berdiferensiasi merupakan solusi tepat atas perbedaan kemampuan dan
minat peserta didik. Dengan modul ajar ini, guru menawarkan peluang besar untuk
siswa agar bisa meningkatkan skill. Modul ini tidak mengikat dan menyamaratakan
kemampuan siswa. Sehingga, siswa tetap dapat mengasah minat dan bakatnya
dalam suatu materi pelajaran.Modul ajar berdiferensiasi tidak sama dengan modul
ajar biasa. Rancangan pada modul ajar umum, biasanya, guru mengemas
perencanaan, model, hingga teknik asesmen pembelajaran secara komprehensif.
Hal ini disesuaikan dengan tujuan tertentu berdasarkan materi yang terdapat dalam
kurikulum.Sementara, Modul berdiferensiasi tidak berisi rancangan sebagaimana
umumnya. Sebaliknya, guru merancangnya khusus sesuai keadaan dan kebutuhan
anak. Modul ini berfokus pada perkembangan mental, minat, serta bakat setiap anak.
Di dalamnya, guru merencanalan program atau aktivitas yang dapat menumbuhkan
kreativitas. Tentunya, semua itu mencakup berbagai gaya dan pengalaman belajar.
Meskipun modul berdiferensiasi berfokus dan berorientasi pada perbedaan setiap
siswa, bukan berarti guru mengajar hanya dengan mengacu satu kondisi saja.
Namun, guru justru menyajikan beragam sarana dan prasarana berupa model
pembelajaran. Tujuannya adalah setiap siswa menerima perlakuan khusus sesuai
kebutuhannya.
Point utamanya adalah bahwasannya modul ajar ini menawarkan banyak pilihan
belajar demi menggali tingkat kesiapan, minat, kemampuan, serta profil belajar.
Tahapan Pembuatan Modul Ajar Berdiferensiasi
Dalam menyusun modul ajar berdiferensiasi, sama halnya dengan menyusun
perangkat kurikulum Merdeka Belajar lainnya. Tahapan-tahapannya tidak jauh
berbeda dan cenderung memiliki kesamaan. Ada beberapa tahap utama yang harus
guru lakukan, yaitu:
a) Memetakan profil peserta didik
b) Diferensiasi konten
c) Diferensiasi proses
d) Diferensiasi produk

c. Optimalisasi Platform Merdeka Belajar.

Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang Implementasi


Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga
disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam
mengajar, belajar, dan berkarya.
Beberapa menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yakni:

a) Belajar Kurikulum Merdeka


b) Kegiatan Belajar Mengajar
c) Pengembangan Diri
d) Mencari dan Berbagi Inspirasi

d. Praktik baik Manajemen Sekolah dalam penerapan kurikulum merdeka

Praktik Baik merupakan kegiatan yang sudah dilakukan atau pengalaman


keberhasilan terbaik dari guru dalam menjalankan tugas mereka.Salah satu
contoh pelaksanaan Praktik Baik yaitu menulis opini. Dalam hal ini, guru harus bisa
menjadi promotor bagi keberhasilan sekolahnya dalam menulis. Menulis menjadi
salah satu contoh praktik baik dalam kurikulum merdeka. Dengan menulis guru akan
mendapatkan beberapa manfaat, antara lain:

 Otak akan terus aktif jika digunakan untuk menulis.


 Bisa menjadi pembaca yang baik.
 Dapat membuat karya yang akan diingat dan dibaca banyak orang.
 Tulisan bisa menjadi sarana aktualisasi diri dari penulisnya.
 Tulisan merupakan gambaran persepsi penulis dalam memandang suatu
peristiwa atau permsalahan.
 Karya tulis bisa menjadi kepuasan batin yang tidak bisa selalu dihargai dengan
materi.
 Karya tulis merupakan hobi yang mengasyikkan.
 Karya tulis bisa menjadi ajang promosi program-program dari suatu lembaga
atau institusi.
 Tulisan bisa menjadi media pembelajaran.
Lalu, apa saja materi yang bisa ditulis sebagai praktik baik? Materi yang bisa
Anda tulis sebagai pelaksanaan Praktik Baik antara lain:
 Kegiatan yang ada di sekolah.
 Program-program unggulan sekolah.
 Praktik baik mengajar.
 Profil pelajar pancasila.
 Proses kegiatan belajar mengajar, dan masih banyak lagi.

e. Penerapan model Pembelajaran Problem dan PBL dalam pembelajaran

Langkah-langkah penerapan Project Based Learning


Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat Guru Pintar lakukan untuk
menerapkan project based Learning:

1. Pelajaran dibuka dengan menyuguhkan sebuah pertanyaan yang menantang (essential


question). Pertanyaan tersebut harus dapat mendorong siswa untuk melakukan aktivitas-
aktivitas yang membantu siswa untuk menjawab permasalahan atau pertanyaan tersebut.
Biasanya, topik yang diambil sesuai dengan realita dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
investigasi mendalam.

2. Langkah selanjutnya adalah merencanakan proyek. Perencanaan proyek dilakukan secara


kolaboratif antara guru dengan siswa. Harapannya, siswa akan merasa ikut memiliki proyek
tersebut. Perencanaan meliputi aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat mendukung dalam
menjawab pertanyaan esensial dengan mengintegrasikan berbagai subjek yang mendukung,
serta menginformasikan alat dan bahan yang dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
proyek.

3. Setelah melakukan perencanaan, selanjutnya adalah membuat timeline atau jadwal


aktivitas. Jadwal akan membuat siswa fokus pada aktivitasnya. Oleh karena itu, waktu
penyelesaian proyek harus jelas. Guru harus memberi kesempatan siswa untuk menggali hal-
hal baru. Dan guru wajib mengingatkan apabila aktivitas siswa melenceng dari tujuan proyek.
Karena proyek yang dilakukan oleh siswa membutuhkan waktu yang lama dalam
pengerjaannya, guru dapat meminta siswa untuk menyelesaikan proyeknya secara
berkelompok di luar jam pelajaran sekolah. Hasil proyek yang telah selesai dikerjakan akan
dipresentasikan di kelas.

4. Guru melakukan tugas pengawasan terhadap jalannya proyek. Kegiatan monitoring ini
dilakukan dengan cara memfasilitasi siswa pada setiap prosesnya. Pada tahap ini guru
berperan sebagai mentor yang mengajarkan kepada siswa bagaimana bekerja dalam sebuah
kelompok. Setiap siswa dapat memilih perannya masing-masing dengan tidak
mengesampingkan kepentingan kelompok.

5. Setelah proyek selesai, ini saatnya untuk melakukan penilaian terhadap produk yang
dihasilkan. Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian standar, mengevaluasi
kemajuan masing-masing siswa, memberikan umpan balik (feedback) tentang tingkat
pemahaman yang sudah dicapai oleh siswa, dan selanjutnya sebagai panduan guru dalam
menyusun strategi pembelajaran berikutnya. Penilaian produk biasanya dilakukan saat
masing-masing kelompok mempresentasikan produknya di depan kelompok lain secara
bergantian.

6. langkah terakhir dalam implementasi PjBL adalah kegiatan evaluasi. Di akhir proses
pembelajaran PjBL ini, guru dan siswa melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek
yang sudah dikerjakan. Proses refleksi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok.
Pada tahap ini, siswa diminta untuk mengungkapkan perasaan dan pengalamannya selama
menyelesaikan proyek.
Contoh project based learning yang dapat dilakukan untuk anak kelas 1 SD misalnya
membuat konektor masker. Permasalahan adalah bagaimana membuat orang suka
mengenakan masker di masa pandemi untuk mencegah penularan virus covid 19.

Langkah-Langkah Penerapan Problem Based Learning


1. langkah pertama adalah menyampaikan pada siswa tentang tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Kemudian, guru menyajikan sebuah masalah yang harus dipecahkan siswa. Masalah
ini berguna untuk meningkatkan rasa ingin tahu, kemampuan analisis, juga inisiatif. Setiap
siswa harus memahami berbagai istilah serta konsep yang ada dalam masalah. Guru memiliki
peran penting sebagai pemberi motivasi agar setiap siswa terlibat langsung dalam pemecahan
masalah. Contoh Problem based learning misalnya guru menunjukkan sebuah foto atau video
tentang sampah yang menumpuk di pinggir jalan.

2. langkah kedua yaitu pengorganisasian siswa. Setiap siswa dalam kelompoknya akan
menyampaikan informasi yang sudah dimiliki tentang masalah yang ada. Kemudian, mereka
akan berdiskusi untuk membahas informasi faktual, dan juga informasi yang dimiliki setiap
siswa. Pada tahap ini kegiatan brainstorming dilakukan. Guru berperan membantu siswa
untuk mengorganisasikan tugas belajar yang relevan dengan masalah yang disajikan.

Dari langkah pertama, Guru meminta siswa memberikan pendapatnya tentang gambar atau
video yang diberikan. Dan dibimbing untuk dapat mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan
dari gambar tersebut yang harus ditemukan penyelesaiannya.

3. Selanjutnya, Guru melakukan kegiatan pembimbingan untuk mendorong siswa dalam


pengumpulan informasi yang relevan, melaksanakan eksperimen, hingga mendapat insight
untuk pemecahan masalah. Pada tahap ini guru dapat memberikan lembar kerja yang dapat
memandu siswa dalam melakukan investigasi, mendalami materi, dan untuk menemukan
solusi.

4. Guru selain melakukan proses pembimbingan juga dapat membantu siswa ketika proses
perencanaan dan penyajian hasil akhir. Beberapa di antaranya seperti video, model, laporan,
dan membagi tugas di antara anggota dalam kelompok.

Tahap keempat ini adalah periode dimana siswa mencatat data hasil penyelidikan kelompok
dalam Lembar Kerja, mengolah data yang diperoleh dari kelompoknya, dan menjawab
pertanyaan pada Lembar Kerja. Selanjutnya siswa menyajikan hasil pengolahan data dalam
bentuk yang sudah disepakati. Bisa menggunaka taabel, infografis, dan lain sebagainya.

5. Langkah terakhir adalah melakukan evaluasi dan juga refleksi. Guru dapat mengarahkan
siswa untuk melakukan refleksi dan evaluasi dalam setiap proses yang dijalankan dalam
penyelidikan. Pada akhir pembelajaran, siswa dan guru mengevaluasi hasil penyelidikan
melalui diskusi kelas. Guru membimbing siswa untuk menganalisis hasil pemecahan masalah
tentang jumlah penduduk dan sampah di lingkungan sekitar. Siswa diharapkan menggunakan
buku sumber untuk membantu mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya, siswa akan
mempresentasikan hasil penyelidikan dan diskusi di depan kelas dan kemudian dilakukan
kegiatan penyamaan persepsi. Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang
telah dipelajari siswa menggunakan paper and pencil test atau authentic assessment.

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mencoba menerapkan Sebagian materi dan pemahaman yang diterima selama
mengikuti pelatihan di kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya rasa percaya diri dalam pembelajaran di kelas.
b. Meningkatnya hasil belajar siswa.
Laporan Pengembangan Diri 2
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan IN-1 dilaksanakan tanggal 7-9 Maret 2023.
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Diklat Nasional Teknologi dalam Transformasi Pembelajaran Kurikulum Merdeka.
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Meningkatkan kemampuan Pemanfaatan Platform di Kurikulum Merdeka
b. Meningkatkan Keterampilan Pemanfaatan Platform calakpendidikan untuk publikasi
online
c. Meningkatkan keterampilan Platform klikini unutk instant blog pembelajaran
d. Meningkatkan platform digitalclass.id
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah Keterampilan dalam
memanfaatkan berbagai platform dalam pembelajaran .
a. Meningkatkan kemampuan Pemanfaatan Platform di Kurikulum Merdeka
Platform Merdeka Mengajar dibangun untuk menunjang Implementasi
Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga
disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam
mengajar, belajar, dan berkarya.
Beberapa menu yang dikelompokkan berdasarkan manfaatnya, yakni:

1) Belajar Kurikulum Merdeka


2) Kegiatan Belajar Mengajar
3) Pengembangan Diri
4) Mencari dan Berbagi Inspirasi
b. Meningkatkan Keterampilan Pemanfaatan Platform calakpendidikan untuk publikasi
online
Platform calakpendidikan adalah media publikasi online. Media yang banyak bicara
tentang pendidikan. Guru dapat mengirimkan tulisannya gratis di media tersebut.
Artikel dapat berbentuk opini, event, karya ilmiah, berita dan lain sebagainya.
Platform ini banyak fitur diantaranya berita , calak Pendidikan, calak mahasiswa
dll Alamat web https://calakpendidikan.com
c. Meningkatkan keterampilan Platform klikini unutk instant blog pembelajaran
Pemanfaatan Platform Klikini Untuk Instant Blog Pembelajaran Login to your account - KLIKINI
d. Meningkatkan platform digitalclass.id
WebDigitalclass merupakan platform belajar mandiri dari gurumengajar.id. Belajar
Mandiri Belajar mandiri secara daring (online) dengan berbagai kelas untuk
menunjang pembelajaran banyak fitur antara lain kelas, konten pembelajaran alamta
web
https://digitalclass.id

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mencoba mempraktekkan materi dengan belajar menggunakan salah satu fitur yang
telah dipelajari
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
c. Meningkatnya keterampilan mengguanakn berbagai platform pendiidkan.
d. Meningkatnya hasil belajar siswa melalui berbagai platform pendidikan.
Laporan Pengembangan Diri 3

1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal 19-21 Maret 2023
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Diklat menjadi guru kreatif dengan media pembelajaran inovatif
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
a. Meningkatkan pengetahuan urgensi penggunaan media pembelajaran inovatif di era
digital
b. Meningkatkan keterampilan menggunakan gamifikasi pembelajaran yang asyik
menggunakan classpoint
c. Meningkatkan kemampuan dalam menjadi pengajar inspiratif dan penggerak kelas
masa depan
4. Uraian Materi
a. URGENSI PENGGUNAAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN INOVATIF PADA DIGITAL

Pada saat ini telah memasuki era pembelajaran digital. Hal tersebut tentu juga akan
menimbulkan urgensi penggunaan media pembelajaran inovatif pada era digital.
Oleh sebab itu sangat penting untuk mempelajari pembelajaran digital tersebut.
Urgensi penggunaan media pembelajaran inovatif ini membuat guru juga harus
mengerti pembelajaran yang memanfaatkan media inovatif. Hal ini juga akan
bermanfaat untuk pembelajaran di sekolah. Pembelajaran di era digital saat ini telah
mengalami perubahan signifikan. Teknologi telah memungkinkan metode
pembelajaran yang lebih interaktif dan fleksibel, sehingga siswa dapat belajar dari
mana saja dan kapan saja.Beberapa metode pembelajaran yang populer saat ini
adalah pembelajaran online, blended learning, dan mobile learning. Siswa dapat
mengakses materi pembelajaran dan tugas melalui platform online seperti Learning
Management System (LMS) dan aplikasi mobile.
Selain itu, teknologi juga memungkinkan penggunaan media interaktif seperti
video, animasi, dan game untuk meningkatkan minat dan pemahaman siswa
terhadap materi. Namun, perlu diingat bahwa peran guru dan interaksi antara siswa
dan guru tetap penting dalam proses pembelajaran.Meskipun teknologi telah
memberikan kemudahan dalam pembelajaran, peran guru tetap sangat penting
dalam pembelajaran era digital. Guru memiliki peran untuk mengarahkan dan
memfasilitasi pembelajaran siswa, membantu siswa memahami materi
pembelajaran, dan memberikan umpan balik yang konstruktif terhadap kinerja siswa.
Di era digital, guru juga harus memiliki keterampilan teknologi dan dapat
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selain itu, guru
juga harus dapat memilih dan mengevaluasi sumber daya pembelajaran yang
berkualitas dan relevan dengan materi pembelajaran.Selain itu, guru juga harus
dapat memotivasi siswa untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
online atau blended learning. Oleh karena itu, peran guru sangat penting dalam
memastikan bahwa pembelajaran era digital dapat memberikan manfaat yang
optimal bagi siswa.
Media pembelajaran inovatif adalah media yang digunakan untuk membantu
proses pembelajaran dan meningkatkan interaksi antara siswa dan materi yang
dipelajari. Media ini didesain untuk memberikan pengalaman belajar yang menarik,
interaktif, dan memotivasi, sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan
mengingat materi pembelajaran.
b. KELEBIHAN CLASSPOINT UNTUK GAMIFIKASI PEMBELAJARAN
Pada saat ini telah banyak sekali berbagai metode dan model pembelajaran. Hal
tersebut juga berlaku untuk gamifikasi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar.Gamifikasi pembelajaran ini juga dapat
digunakan oleh pendidik untuk memberikan materi dengan lebih menarik. Hal tersebut akan
membuat peserta didik lebih tertarik untuk melakukan pembelajaran.
Gamifikasi pembelajaran adalah penerapan prinsip-prinsip game dalam konteks
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa dalam proses belajar-
mengajar. Dalam gamifikasi, unsur-unsur seperti pemberian poin, level, tantangan, dan
kompetisi diintegrasikan ke dalam pembelajaran untuk memotivasi siswa dan membangun
minat mereka terhadap materi pelajaran.Dengan menggunakan gamifikasi, guru dapat
menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan interaktif, dan siswa dapat lebih
mudah memahami informasi dan mengingatnya dalam jangka panjang.
Classpoint adalah salah satu platform yang dapat digunakan untuk membuat
gamifikasi dalam pembelajaran. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat gamifikasi
dengan Classpoint:
1. Buat akun Classpoint dan buat kelas untuk siswa Anda.
2. Tambahkan tugas atau aktivitas ke dalam kelas tersebut.
3. Setiap tugas atau aktivitas yang diselesaikan oleh siswa akan memberi mereka poin.
4. Setelah siswa mengumpulkan sejumlah poin, Anda dapat memberikan penghargaan, seperti
sertifikat atau hadiah virtual.
5. Anda juga dapat membuat papan peringkat untuk memotivasi siswa untuk bersaing dan
meningkatkan peringkat mereka dalam kelas.
Classpoint adalah platform gamifikasi pembelajaran yang memiliki beberapa kelebihan,
antara lain:
1. Mudah digunakan: Classpoint dirancang dengan antarmuka yang mudah dipahami dan mudah
digunakan baik oleh guru maupun siswa.
2. Kustomisasi yang mudah: Platform ini memungkinkan guru untuk membuat tantangan dan
penghargaan khusus untuk memenuhi kebutuhan kelas mereka dan membuat pengalaman
pembelajaran lebih personal.
3. Integrasi dengan LMS: Classpoint dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen pembelajaran
(LMS) seperti Google Classroom, Schoology, dan Canvas.
4. Analitik yang komprehensif: Classpoint menyediakan analitik yang komprehensif tentang
partisipasi siswa dalam game sehingga guru dapat melacak dan memperbaiki keterlibatan siswa
dalam pembelajaran.
5. Fitur keamanan: Platform ini memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi data siswa
dan guru.
6. Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, Classpoint dapat membantu guru untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih menyenangkan dan interaktif bagi siswa.
c. TIPS MENJADI GURU INSPIRATIF UNTUK MEMOTIVASI BELAJAR SISWA

Menjadi Guru Inspiratif – Guru inspiratif adalah guru yang dapat memberikan
pelajaran secara kreatif, inovatif dan menyenangkan, sehingga dapat mendorong
peserta didik untuk aktif di dalam kelas. Selain itu menjadi guru inspiratif juga harus
dapat membuka wawasan peserta didik dan sekitarnya.
Dengan menjadi seorang guru inspiratif diharapkan dapat mampu memotivasi
dan menginspirasi peserta didik untuk dapat mampu mengoptimalkan setiap potensi
yang dimiliki sehingga dapat berguna untuk masa depan nanti.
Guru inspiratif menjadi guru yang sangat didambakan dan ditunggu – tunggu
oleh peserta didik, karena kedatangannya dapat membawa kegembiraan serta
motivasi dalam belajar ataupun motivasi dalam menggapai cita-cita dan menjalani
hidup serta dapat memberikan pengetahuan yang penting bagi peserta didik.
Selain itu juga guru inspiratif harus memiliki kepribadian yang menarik sehingga
dapat menstimulasi peserta didik untuk dapat mengembangkan potensi diri,
menumbuhkan kesadaran peserta didik dalam meraih masa depan serta menjalin
kehangatan interaksi dengan guru dan peserta didik, sehingga dapat menjadi teman
belajar yang menyenangkan bagi peserta didik.
Kriteria Menjadi Guru Inspiratif
Terdapat 13 kriteria standar guru inspiratif dan professional yang harus
diperhatikan menurut Nation Board For Proffesional Teaching Standar yaitu seperti di
bawah ini :
1. Menguasai materi pembelajaran dengan baik
2. Dapat menggunakan kemampuan diri dengan tepat dalam proses belajar mengajar
3. Mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan instruksional pembelajaran
4. Dapat melakukan inprovisasi dalam kegiatan belajar mengajar
5. Mampu melakukan manajemen kelas dengan baik
6. Memiliki kepekaan dalam menanggapi situasi dalam proses pembelajaran
7. Memiliki sensivitas terhadap konteks pembelajaran
8. Dapat memonitor pembelajaran di kelas
9. Selalu bertindak berdasarkan data yang ada
10. Memiliki sikap peduli terhadap orang lain
11. Memiliki jiwa untuk mendidik
12. Dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat mencapai prestasi
13. Dapat memfasilitasi peserta didik untuk dapat lebih memahami kompleksitas dalam
pembelajaran
5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya rasa percaya diri untuk menjadi guru inspiratif
b. Meningkatnya hasil belajar siswa.
Laporan Pengembangan Diri 4
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan tanggal (25 Februari - 1 Maret 2023)
2. Jenis Kegiatan
Kegiatan pengembangan diri yang dilakukan adalah menjadi peserta pada Kegiatan
Diklat Cara Meningkatkan Student Engagement UntukMendukung Kurikulum Merdeka
3. Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan pengembangan diri ini adalah :
Mewujudkan siswa yang aktif dalam keterlibatan pembelajaran / Student Engagement
4. Uraian Materi
Materi utama yang diberikan dalam kegiatan ini adalah:
a. Melihat Fenomena Student Engagement di Satuan Pendidikan
b. Pengertian Student Engagement
c. Pentingnya student engagement bagi kurikulum merdeka dan KBM
d. Bagaimana cara meningkatkan student engagement
e. Cara mengajar yang meningkatkan student engagement , dll
Student Engagement Adalah Keterlibatan Siswa Dalam Kegiatan Belajar

BAik keterlibatan secara kognisi, emosi dan perilaku

Wujudnya yaitu student engagement antara lain aktif dalam pembelajarn,mengerjakan tugas yang
diberikan,mampu mberikan tanggapan,mampu memberikan pertanyaan.

Mengapa Student engagement penting? Karena pembelaajran tidak akan maksimal jika peserta didik
tidak terlibat,siswa yang aktif dan partisipasi biasanya siswanya berprestasi, keterlibatan siswa
menunjukkan pembejajaran yang memiliki motivasi tinggi

5. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah kegiatan pengembangan diri ini adalah penulis
mempraktekkan materi dan pemahaman yang diterima selama mengikuti pelatihan di
kelas.
6. Dampak Pengembangan Diri
Dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah :
a. Meningkatnya rasa percaya diri mengelola pembelajaran yang aktif
b. Meningkatnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran kurikulum merdeka

Anda mungkin juga menyukai