Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN

Kepada : Kepala Sekolah Dasar Negeri 6 Gobleg


Perihal : Laporan pelaksanaan pekerjaan atau tugas pada kegiatan penyediaan Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Jenjang SD/MI/SDLB serta Pesantren Salafiah dan
Satuan Pendidikan Non Islam Setara SD
Tanggal : 5 Agustus Sampai dengan 8 Agustus 2023
Nama : I Putu Dodik Maharta Putra, S.Pd
Tembusan : 1. Yth. Kepala SD Negeri 6 Gobleg
2. Arsip.

Berdasarkan Surat Tugas Nomor : 400.3.10.8/33/SDn6GBL/VIII/2023 Untuk melaksanakan


kegiatan Workshom IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) tahun 2023 yang bertempat di SD
Negeri 2 Gobleg. Dapat saya laporkan pelaksanaan atau tugas kami pada SD Negeri 6 Gobleg
sebagai berikut :

Pada hari Sabtu, 5 Agustus 2023 saya melaksanakan tugas mengikuti kegiatan Workshop
IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Kegiatan dimulai pukul 08.00 wita dan di buka oleh
bapak Kepala SD Negeri 2 Gobleg. Setelah pembukaan, dilanjutkan pemaparan Materi
Kebijakan PGRI oleh Ketua PGRI Kab. Buleleng. Setelah istirahat snack dilanjutkan dengan
kegiatan tes awal untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan peserta terhadap IKM. Mulai
pukul 13.00 wita dilanjutkan dengan materi Pembelajaran Paradigma Baru dan Literasi yang
dipandu oleh I Ketut Aria Darmawan. Inti dari materi yang pertama adalah pembelajaran
berdiferensiasi yaitu pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru
memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik
yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan
pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya
akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan
memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran
yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar. Kedua mengenai
Langkah-langkah persiapan modul projek profil dan mengenai bagaimana tahapan perencanaan,
merancang dan mengembangkan kegiatan P5, bahwa untuk mengembangkan kegiatan P5 satuan
Pendidikan harus menyiapkan segala komponen yang dibutuhkan untuk kegiatan P5 agar
kegiatanya bisa dijalankan dengan baik.
Pada hari Minggu, 6 Agustus 2023 materi sesi 1 dibawakan oleh Ibu Ketut Sarimas , S.Pd
mengenai cara merumuskan TP . Pertama bahwa Struktur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga)
Fase: Fase A untuk kelas I dan kelas II, Fase B untuk kelas III dan kelas IV, dan Fase C untuk
kelas V dan kelas VI.

Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: pembelajaran intrakurikuler; dan
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen)
beban belajar per tahun. Kedua, Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh
rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan adalah 1) Menganalisis konteks Karakteristik Satuan Pendidikan; 2) Merumuskan
Visi Misi dan Tujuan; 3) Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran; 4) Menyusun Rencana
Pembelajaran, dan 5) Merancang Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan.
Sesi 2 dilanjutkan pemaparan materi oleh Kadek Ermi Rosalina, S.Pd. M.Pd mengenai
Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar. Capaian Pembelajaran (CP)
merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai
dari fase fondasi pada PAUD. Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP
memberikan tujuan umum dan ketersedian waktu yang tersedia untuk mencapai tujuan tersebut
(fase). kompetensi yang ingin dicapai ditulis dalam paragraf yang memadukan antara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau disposisi untuk belajar. Sementara karakter dan
kompetensi umum yang ingin dikembangkan dinyatakan dalam profil pelajar Pancasila secara
terpisah. Setelah memahami CP, pendidik mulai mendapatkan ide-ide tentang apa yang harus
dipelajari peserta didik dalam suatu fase. Pada tahap ini, pendidik mulai mengolah ide tersebut,
menggunakan kata-kata kunci yang telah dikumpulkaannya pada tahap sebelumnya, untuk
merumuskan Tujuan Pembelajaran disingkat TP. Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan
kompetensi yang dicapai peserta didik dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran yang terdiri
dari kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang didemosntrasikan
oleh peserta didik serta konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama. etelah
merusmuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam perencanaan pembelajaran adalah
alur tujuan pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran disingkat ATP sebenarnya memiliki fungsi
yang serupa dengan apa yang dikenal selama ini sebagai silabus, yaitu untuk perencanaan dan
pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka waktu satu tahun.

Kedua, Modul ajar merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan
dari Capaian Pembelajaran dengan Profil Pelajar Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun
sesuai dengan fase atau tahap perkembangan peserta didik, mempertimbangkan apa yang akan
dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis perkembangan jangka panjang. Guru dalam
satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang
menjadi dasar dalam proses penyusunan yaitu identitas modul, kompetensi awal, profil pelajar
pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik. Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan
sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.

Pada hari Rabu, 6 Juli 2022 materi sesi 1 dibawakan oleh Ketut Arta Dana, S.Pd
mengenai Asesmen, Belajar id dan Platpom Merdeka Mengajar. Pertama Asesmen kurikulum
merdeka memiliki satu fungsi utama, yaitu untuk mengetahui kebutuhan, perkembangan, dan
pencapaian belajar siswa. Berdasarkan fungsinya, penilaian dibagi menjadi tiga, yaitu penilaian
belajar, penilaian belajar, dan penilaian belajar. Dalam paradigma pembelajaran barupa
kurikulum merdeka, pendidik diharapkan lebih fokus pada penilaian formatif dari pada
meringkas, dan menggunakan hasil penilaian formatif untuk perbaikan proses yang
berkelanjutan. Adapun 5 prinsip asesmen yaitu asesmen merupakan bagian terpadu, dirancang
dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen,dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat
dipercaya, laporan bersifat sederhana dan informatif, hasil asesmen digunakan sebagai bahan
refleksi.

Kedua, untuk dapat mengakses produk-produk yang ada di dalam platform Merdeka
Mengajar dibutuhkan Akun belajar.id saat log in. Selain produk Video Inspirasi, produk
lainnya yang ada di platform Merdeka Mengajar hanya dapat diakses menggunakan Akun
belajar.id. Karena itu harus memiliki Akun belajar.id yang statusnya aktif sebelum
mengakses platform Merdeka Mengajar. Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi
bagi guru untuk mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka, dalam
fitur Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh Guru dan Tenaga
Kependidikan dalam mengembangkan diri, saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi perangkat
ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Fitur asesmen murid yang dikembangkan untuk membantu
guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait kemampuan peserta didik
dalam literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat menerapkan pembelajaran yang sesuai
dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Platform Merdeka Mengajar memberikan
kesempatan yang setara bagi guru untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan
pun dan di mana pun guru berada. Fitur Belajar pada Platform Merdeka Mengajar memberikan
fasilitas Pelatihan Mandiri yang memberikan kesempatan kepada gurud dan tenaga kependidikan
untuk dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan mengaksesnya secara mandiri.
Fitur lain dari Belajar adalah Video Inspirasi, fitur ini memberikan kesempatan kepada Guru dan
tenaga kependidikan bisa mendapatkan beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri
dengan akses tidak terbatas yang pada akhirnya adalah mengembangakn kualitas dari
komptensinya dalam impelementasi kurikulum merdeka.

Sesi 2 dilanjutkan oleh Gede Adi Mahendra, S.Pd. mengenai tujuan utama dilakukannya
asesmen untuk peserta didik dan prinsip-prinsip asesmen. Asesmen merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari proses pembelajara. Asesmen merupakan laporan kemajuan belajar dan
pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif. Asesmen dirancang sebagai umpan
balik . Hasil asesmen digunakan oleh siswa, guru, tenaga kependidikan dan orang tua sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Secara Fungsi kurukulum Merdeka mengenal dua asesmen yaitu asesmen formatiof dan
asesmen sumatif. Jenis-jenis Asesame 1. Assesmen as learning, 2. assesmen for learning dan 3.
Assesmen of learning. Assemen as learning meliputi asesmen sebagai proses pembelajaran,
digunakan untuk Refleksi pembelajaran dan berfungsi asesmen formatif. Contoh asesmen as
learning yaitu Penilaian diri dan penilaian antar teman. Assesmen As learning dan for learning
sama-sama berfungsi sebagai asesmen formatif karena berorientasi pada proses pembelajaran.
Agar pesrta didik mendapatkan umpan balik dari guru dalam melakukan perbaikan
pembelajaran. Assesmen of learning merupakan asesmen akhir pada proses pembelajaran atau
Evaluasi akhir pembelajaran yang berfungsi sebagai asesmen sumatif. Asesmen sumatif
dilakukan pada akhir lingkup materi dan pada akhir semester. Tehnik penilaian asesmen sumatif
yaitu Praktek, produk, proyek dan tes tertulis.

Pada hari Selasa,8 Agustus 2023 materi sesi 1 dibawakan oleh I Kadek Dian
Supriyadi.S.Pd.,M.Pd. mengenai struktur kurikulum dan penyusunan kurikulum merdeka.
Pertama bahwa Struktur kurikulum SD dibagi menjadi 3 (tiga) Fase: Fase A untuk kelas I dan
kelas II, Fase B untuk kelas III dan kelas IV, dan Fase C untuk kelas V dan kelas VI.
Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: pembelajaran intrakurikuler; dan
projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen)
beban belajar per tahun. Kedua, Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh
rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan
Pendidikan adalah 1) Menganalisis konteks Karakteristik Satuan Pendidikan; 2) Merumuskan
Visi Misi dan Tujuan; 3) Menentukan Pengorganisasian Pembelajaran; 4) Menyusun Rencana
Pembelajaran, dan 5) Merancang Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan. Kemudian
dilanjutkan dengan post test (tes akhir). Terakhir kegiatan penutupan workshop yag ditutup oleh
bapak Kepala Sekolah SD Negeri 2 Gobleg.
Demikian yang dapat saya sampaikan, atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Gobleg, 9 Agustus 2023


Yang MelaksanakanTugas,

I Putu Dodik Maharta Putra, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai