Penulis:
Sumidi, S.P., M.M.Pd.
Drs. Winih Wicaksono, M.T.
i
Mata Kuliah
Prinsip Pengajaran dan Asesmen II
di Sekolah Menengah Kejuruan
Cetakan 1
Penulis:
Sumidi, S.P., M.M.Pd.
Drs. Winih Wicaksono, M.T.
Penelaah:
Dr. Syamsul Hadi, M.Pd, M.Ed.
Prof. Dr. Waras Kamdi, M.Pd.
Penyunting:
Wulan Purnamawita, M.Pd.
Desain Cover:
Shintia Ira Claudia, S.Pd.
Tata Letak:
Chassanova Z., S.I.P.
Copyright © 2023
Direktorat Pendidikan Profesi Guru
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
ii
Halaman Pengesahan
iii
Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan
Isi modul disusun berdasarkan alur MERDEKA, yaitu: Mulai dari diri (M),
Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi (R), Demonstrasi kontekstual (D),
Elaborasi pemahaman (E), Koneksi antar materi (K), dan Aksi nyata (A).
Modul dengan alur MERDEKA diharapkan dapat membantu mahasiswa
mempersiapkan diri dalam mencapai tuntutan profesi sebagai agen yang
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mampu mencetak generasi yang
membawa perubahan ke hal yang lebih baik.
v
senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan
Indonesia. Amin.
vi
Kata Pengantar Direktur Pendidikan Profesi Guru
vii
Kami berterimakasih kepada LPTK penyelenggara PPG Prajabatan atas
dukungan dan kerjasama dalam menyelenggarakan amanat Undang-
Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Temu Ismail
viii
Prakata Penulis
ix
hasil belajar peserta didik dan refleksi pembelajaran. Penyajian proses
pembelajaran dalam modul ini disajikan mengikuti alur MERDEKA BELAJAR,
yaitu mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi
Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antarmateri dan Aksi Nyata.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan modul ini. Harapan kami semoga modul PPA II di SMK ini
dapat memberi manfaat bagi mahasiswa, satuan pendidikan, masyarakat, dan
peserta didik sebagai subyek utama pembelajaran.
Tim Penyusun,
Sumidi
Winih Wicaksono
x
Daftar Isi
xi
Elaborasi Pemahaman ................................................................................................. 93
xii
Mulai dari Diri ............................................................................................................. 188
LAMPIRAN ..................................................................................................................................216
xiii
Daftar Tabel
xiv
Daftar Gambar
xv
Daftar Lampiran
xvi
Daftar Tugas
LK LK Bobot
Bab Tugas
Kelompok Individu %
xvii
Tugas 1: Lembar Kerja (LK) 6 √ 5
Topik VI
Penyusunan
Refleksi Tugas 2: Instruksi Kerja (IK) 6 √ 5
Pembelajaran.
Tugas 3: Posting 11, 12, 13, 14,
√ 0
dan 15
xix
CPMK Dan Asesmen
Buku Ajar Prinsip Pengajaran dan Asesmen II di Sekolah Menengah Kejuruan
B. Asesmen
1 Lembar Kerja (LK) 40 1,2,3,4,5,6 LK1, LK2, LK3, LK4, LK5, dan LK6
xx
No Bentuk Asesmen Bobot (%) Kode CPMK Keterangan
xxi
Alur Merdeka Modul PPA II di SMK
Nama mata kuliah : Prinsip Pengajaran dan Asesmen II di Sekolah Menengah Kejuruan
Jumlah topik :6
Alur Merdeka sebagai strategi pendekatan proses pembelajaran program Pendidikan Profesi Guru (PPG) terdiri dari tujuh langkah,
dimulai dari 1) Mulai dari Diri, 2) Eksplorasi Konsep, 3) Ruang Kolaborasi, 4) Demonstrasi Kontekstual, 5) Elaborasi Pemahaman,
6) Koneksi Antarmateri, dan 7) Aksi Nyata. Alur merdeka dapat diterapkan pada skala modul secara keseluruhan, skala per topik
bahasan, atau bahkan skala per topik sub bahasan.
Pada modul PPA II SMK, alur Merdeka diterapkan secara utuh dan berurutan pada skala per topik bahasan. Strategi ini dimaksudkan
agar mahasiswa dapat memahami, mendalami dan mengimplementasikan konten dan urutan/circle alur merdeka dari langkah
pertama sampai pada langkah terakhir dalam kegiatan PPL II maupun dalam tugas sebagai guru di SMK.
xxii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
asesmen awal gaya belajar Kebutuhan Belajar Peserta didik)
3.
https://www.youtube.com/watch?v=NPnbvCVBicc
(Strategi Pembelajaran Berdeferensiasi)
4.
https://www.youtube.com/watch?v=oXVQV5td9qE
(Strategi Pembelajaran Berdeferensiasi)
5. https://www.proprofs.com/quiz-
school/story.php?title=mtywntezmqz871 (Video
asesmen awal gaya belajar)
Mengerjakan tugas pada LK 1
LK 1
dan mengunggah di LMS
xxiii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
awal peserta didik yang belum
dipahami.
xxiv
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Mahasiswa diminta untuk
mengeksplorasi konsep dengan
Modul PPA II topik II dan link/QR code materi
cara membaca modul dan
pengayaan
E mengakses link/QR code materi
(Eksplorasi yang disertakan.
Konsep) Mengerjakan tugas pada IK 2
IK 2
serta mengupload di LMS
Menjawab pertanyaan bentuk
Posting 4
Posting 4
Mahasiswa bekerja dalam
kelompok yang terdiri dari 5 orang
untuk menyelesaikan tugas
bagaimana akan mengelola
pembelajaran berbasis
kompetensi dalam kontek PBL,
dengan menerapkan prinsip
individual learning dan mastery
learning. Ruang kolaborasi
menuntut diskusi/kerja sama
R memahami pengelolaan
(Ruang pembelajaran di SMK dilakukan Uraian tugas
Kolaborasi) dengan membaca referensi:
a. Pengembangan Program
Pelatihan Berbasis
Kompetensi oleh Williem E.
Blank;
b. Model-model Pembelajaran
oleh Dasep Bayu Ahyar, S.Pd.
M.Pd;
c. Model Pembelajaran
Experiential Learning oleh
David Kolb; dan
xxv
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
d. Model oleh Jamila K.
Baderan dan Prof. Richardus
Eko Indrajit.
xxvi
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Mahasiswa membuat koneksi
antarmateri pengelolaan
pembelajaran di SMK mulai dari
perencanaan pembelajaran,
pelaksanaan pembelajaran, dan
K asesmen hasil belajar berbasis
Uraian tugas dan contoh koneksi antarmateri bentuk
(Koneksi kompetensi dengan model
mind map
antar Materi) pembelajaran PBL (Tefa,
kewirausahaan, mata pelajaran
PKL dan PKK). Koneksi
antarmateri ini bisa berupa
poster, infografis, mindmap, dan
sebagainya.
Mahasiswa diminta mengerjakan
A LK 2
LK 2 dan mengunggahnya di LMS
(Aksi
Nyata) Mahasiswa diminta mengerjakan
Posting 5
Posting 5
Mulai dari diri diawali dengan
M membaca kasus dan menjawab
(Mulai dari pertanyaan pemantik tentang Kasus dan pertanyaan pemantik
Diri) asesmen awal, asesmen formatif,
dan asesmen sumatif.
Membaca materi pada topik III,
Penyusunan dengan submateri: 1) definisi
3 Perangkat 4 4-7 asesmen, 2) tujuan asesmen, 3)
Asesmen prinsip dasar asesmen, 4)
E
langkah-langkah menyusun
(Eksplorasi Modul PPA II topik III
rencana asesmen, 5) referensi
Konsep)
instrumen asesmen bagi guru, 6)
model jenis asesmen yang
dilaksanakan di SMK, dan 7)
rencana asesmen.
xxvii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Mengerjakan tugas pada IK 3 dan
IK 3
mengunggahnya di LMS
Menjawab pertanyaan bentuk
Posting 6
Posting 6
Mahasiswa bekerja dalam
kelompok yang terdiri dari 5 orang
untuk menyelesaikan tugas,
R
dengan cara terlebih dahulu
(Ruang Uraian kasus dan pertanyaan
mempelajari kasus tentang
Kolaborasi)
penyusunan perangkat asesmen
yang disajikan dan menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Setelah menyelesaikan tugas
secara berkelompok tentang
merumuskan perangkat asesmen
yang memenuhi tiga prinsip;
Sesuai TP dan KKTP, Lima
D dimensi kompetensi serta 1. Hasil kerja kelompok (file pdf yang dikirim)
(Demonstrasi pemenuhan jenis materi dan level pada tahap ruang kolaborasi,
Kontekstual) proses kognitif, mahasiswa 2. Link presentasi/meeting
diminta mempresentasikan hasil
kerja kelompok (dapat dalam
bentuk presentasi secara lisan
atau gallery walk/pameran hasil
kerja dan sejenisnya).
Elaborasi pemahaman tentang
konsep asesmen, dilakukan
dengan cara mahasiswa
E
membuat pertanyaan-pertanyaan
(Elaborasi Ruang diskusi luring/daring
mengenai konsep asesmen yang
Pemahaman)
masih belum dipahami.
Pertanyaan ini akan didiskusikan
dengan rekan, dosen atau
xxviii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
instruktur tamu.
xxx
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
dengan rekan, dosen, atau
instruktur tamu.
xxxii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Mahasiswa memperdalam
pemahaman tentang konsep
laporan pembelajaran peserta
didik di SMK, dengan membuat
E pertanyaan-pertanyaan
(Elaborasi mengenai konsep penyusunan Ruang diskusi luring/daring
Pemahaman) laporan hasil belajar peserta didik
yang masih belum dipahami.
Pertanyaan ini akan didiskusikan
dengan rekan, dosen, atau
instruktur tamu.
Buatlah koneksi antar materi
antara; asesmen, pengolahan
hasil asesmen dan penulisan
K
laporan hasil asesmen dalam Uraian tugas dan contoh koneksi antarmateri bentuk
(Koneksi
bentuk rapor. Koneksi antar mindmap
antar Materi)
materi ini dapat berupa poster,
infografis, mind map, dan
sebagainya.
A Mahasiswa diminta mengerjakan
Posting 10
(Aksi Nyata) Posting 10
Mulai dari diri diawali pertanyaan
M pemantik terhadap refleksi diri
(Mulai dari tentang refleksi pembelajaran Kasus dan pertanyaan pemantik
Diri) setelah mempelajari modul PPA II
dari topik I s.d. topik V.
Penyusunan
7 Refleksi 1 15 Mahasiswa diminta untuk
Pembelajaran mengeksplorasi konsep dengan
Modul PPA II topik VI
E cara membaca naskah refleksi
(Eksplorasi pembelajaran.
Konsep)
Mengerjakan tugas pada LK 6
LK 6
serta mengunggahnya di LMS
xxxiii
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Menjawab pertanyaan bentuk
Posting 11, 12, 13 dan 14
Posting 11, 12, 13 dan 14
Mahasiswa bekerja dalam
kelompok yang terdiri dari 5 orang
untuk menyelesaikan tugas,
R
dengan cara terlebih dahulu
(Ruang Uraian tugas
mempelajari kasus tentang
Kolaborasi)
refleksi pembelajaran yang
disajikan dan menjawab
pertanyaan yang diajukan.
Membuat dan mempresentasi
hasil kerja kelompok pada
tahapan ruang kolaborasi berupa
hasil analisis tentang:
- konsep perbaikan yang dapat
D 1. Hasil kerja kelompok (file pdf yang dikirim)
dipertanggungjawabkan,
(Demonstrasi pada tahap ruang kolaborasi
- hasil analisis tentang prinsip
Kontekstual) 2. Link presentasi/meeting
perbaikan yang dapat
dipertanggungjawabkan, dan
- hasil analisis tentang prosedur
perbaikan yang dapat
dipertanggungjawabkan
Memperdalam pemahaman
tentang refleksi pembelajaran,
refleksi diri dan tindak lanjutnya,
E dengan cara membuat
(Elaborasi pertanyaan-pertanyaan Ruang diskusi luring/daring
Pemahaman) mengenai konsep yang masih
belum dipahami. Pertanyaan ini
didiskusikan dengan rekan,
dosen, atau instruktur tamu.
xxxiv
Judul Jumlah Pertemuan Alur
No Rincian Kegiatan Kebutuhan
Topik Pertemuan Ke- Merdeka
Membuat koneksi antarmateri
tentang refleksi terhadap materi
modul, kegiatan PPL,
K
keberhasilan pembelajaran dan Uraian tugas dan contoh koneksi antarmateri
(Koneksi
tindak lanjut untuk bentuk mindmap
antar Materi
perbaikan/peningkatan mutu
bahan ajar dan proses
pembelajaran.
Mahasiswa diminta mengerjakan
Posting 15
A Posting 15
(Aksi Nyata) Mahasiswa diminta
IK 6
menyelesaikan IK 6
8 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS), diserahkan dosen pengampu pada perguruan tinggi penyelenggara, dilaksanakan pertemuan ke-16
xxxv
Mindmap Modul Prinsip Pengajaran Dan Asesmen II di SMK
xxxvi
TOPIK I. PEMETAAN KEMAMPUAN AWAL DAN
KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Kasus
Pertanyaan
1. Jika Anda belajar di kelas yang dikelola seperti itu, apakah Anda akan merasa
nyaman dalam mengikuti pembelajaran?
1
2. Jika Anda merasa nyaman jelaskan alasannya!
Eksplorasi Konsep
1. menyusun kisi-kisi asesmen awal berdasarkan jenis materi dan level kognitif
(thinking skills),
2
Link video memahami pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar peserta didik
dan strategi pembelajaran berdiferensiasi
https://www.youtube.com/watch?v=oXVQV5td9qE (Strategi
Pembelajaran Berdiferensiasi)
Posting 1 LMS: Menjawab pertanyaan setelah mencermati video
……………………………………………………....................
............................................................................................
2. Jika Anda menjadi guru, apa yang akan Anda lakukan untuk
memberikan layanan pembelajaran agar peserta didik
mudah dan nyaman dalam belajar?
……………………………………………………....................
............................................................................................
Selanjutnya, kita akan melakukan kajian materi berikut ini untuk lebih memahami
konsep pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik.
Agar setiap peserta didik dapat berprestasi sesuai dengan potensinya, diperlukan
pelayanan pembelajaran yang berdiferensiasi (teaching at the right level), yaitu
memberikan lingkungan dan pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik. Untuk dapat menyelenggarakan
pembelajaran berdiferensiasi perlu dilakukan pemetaan kemampuan awal dan
karakteristik peserta didik.
Asesmen awal dapat dilakukan pada waktu tertentu, seperti awal tahun
ajaran, awal semester atau awal pembelajaran. Pertimbangan penetapan
waktu dimaksudkan agar informasi yang diperoleh dari asesmen awal
dapat digunakan guru sebagai acuan dalam mengembangkan rancangan
pembelajaran dan asesmen yang tepat sesuai dengan kemampuan awal
dan karakteristik peserta didik.
5
e. Metode asesmen awal
Untuk mendapatkan informasi yang objektif dan kredibel, metode asesmen awal yang dapat
digunakan, antara lain sebagai berikut.
Metode tanya jawab akan dengan mudah mengetahui sampai sejauh mana peserta didik
memiliki kompetensi terkait kompetensi yang akan dipelajari atau kompetensi yang menjadi
prasyarat. Metode tanya jawab juga dapat mengeksplorasi kompetensi peserta didik terkait
materi yang dipelajari, serta cukup efektif dalam mengaktifkan peserta didik dalam proses
pembelajaran yang akan dipelajari.
2) Tes tertulis
Melalui tes tertulis dapat mengetahui sejauh mana tingkat kedalaman dan keluasan
kemampuan awal peserta didik. Tes tertulis dapat dalam bentuk pertanyaan yang memuat
seluruh jenis materi dan level proses kognitif. Dengan cakupan materi seperti ini, diharapkan
hasil asesmen dapat merepresentasikan kemampuan peserta didik. Jenis materi dan level
proses kognitif dapat dijelaskan melalui gambar 1.1 berikut.
3) Wawancara
4) Evaluasi Diri
Contoh:
8
Gambar 1.2 Mindmap Kompetensi Pemupukan Tanaman
9
Kisi-kisi soal disusun untuk memberikan acuan dalam
mengembangkan perangkat tes. Kisi-kisi setidaknya memuat: a)
tujuan pembelajaran (TP), kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran (KKTP), b) materi pokok yang terkait, c) bentuk dan
jumlah soal, serta d) indikator soal.
Elemen No
No Materi Indikator soal Level
Kompetensi Soal
1 Memupuk Mengingat Disediakan gambar 1 1
Tanaman konsep bentuk pupuk, peserta
didik dapat menyebutkan
jenis pupuk berdasarkan
asalnya
Disediakan gambar 1 1
pupuk, peserta didik
dapat menyebutkan
nama jenis pupuk
Disediakan gambar rumus 1 1
kimia pupuk, peserta
didik dapat
menyebutkan nama jenis
pupuk
Disediakan kandungan 1 1
utama unsur hara pupuk,
peserta didik dapat
menyebutkan nama jenis
pupuk
10
Elemen No
No Materi Indikator soal Level
Kompetensi Soal
Menggunaka Disediakan nama-nama 3 4
n konsep jenis pupuk tanaman,
peserta didik dapat
mengidentifikasi jenis
pupuk
Disediakan data 3 4
kandungan dua unsur
hara pupuk, peserta didik
dapat mengidentifikasi
jenis pupuk
Disediakan data 3 4
kandungan dua unsur
hara pupuk, peserta didik
dapat memilih jenis
pupuk
11
LK 1. Membuat Kisi-Kisi Soal Asesmen Awal
Buatlah kisi- - - - -
kisi
jenis materi
1,
level proses
kognitif 1
Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi-
kisi kisi kisi kisi kisi
jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi
2, 2, 2, 2, 2,
level proses level proses level proses level proses level proses
kognitif 1 kognitif 2 kognitif 3 kognitif 4 kognitif 5
Jenis
Materi Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi-
kisi kisi kisi kisi kisi
jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi
3, 3, 3, 3, 3,
level proses level proses level proses level proses level proses
kognitif 1 kognitif 2 kognitif 3 kognitif 4 kognitif 5
Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi- Buatlah kisi-
kisi kisi kisi kisi kisi
jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi jenis materi
4, 4, 4, 4, 4,
level proses level proses level proses level proses level proses
kognitif 1 kognitif 2 kognitif 3 kognitif 4 kognitif 5
*Rubrik asesmen lihat di lampiran 1
2) Menulis soal
a) Konstruksi
● Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
● Menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban.
● Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.
● Setiap soal harus ada pedoman penskorannya.
● Kondisi/stimulus soal berupa teks, gambar, skenario, tabel,
grafik, wacana, dialog, video, kasus/masalah, atau yang
sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.
b) Substansi
● Soal harus sesuai dengan indikator.
● Setiap pertanyaan harus diberikan batasan
jawaban yang diharapkan.
● Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan
pengukuran TP dan KKTP.
● Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang jenis
sekolah atau tingkat fase.
14
agama.
● Menggunakan bahasa yang komunikatif.
● Kalimat soal tidak menyalin/menjiplak persis suatu teks
bacaan.
5) Mereviu soal
Butir soal yang baik tentu memenuhi validitas isi. Untuk itu soal
yang telah ditulis harus divalidasi oleh seorang pakar di bidang
tersebut. Bila soal yang telah ditulis oleh guru tidak memungkinkan
untuk divalidasi oleh seorang pakar, soal tersebut dapat direviu oleh
guru-guru sejenis dalam MGMP atau setidaknya oleh guru-guru
mapel program keahlian dalam satu sekolah.
Jawaban atau respon yang diberikan oleh peserta didik terhadap soal
15
asesmen awal tentu bervariasi, karena itu untuk memberikan asesmen
yang adil dan interpretasi diagnosis yang akurat harus disusun suatu
kriteria asesmen, apalagi bila tes yang sama dilakukan oleh guru yang
berbeda atau dilakukan oleh lebih dari satu orang guru.
16
dapat digunakan tabel 1.2 berikut.
2 Menerapkan
metakognitif
3 Menganalisis
metakognitif
4 Mencipta
metakognitif
17
B. Menyusun Pemetaan untuk Merancang Pembelajaran
18
mengidentifikasi gaya belajar peserta didik. Asesmen ini penting diketahui
agar guru dapat mengetahui kecenderungan gaya belajar yang dominan
pada setiap peserta didik. Metode asesmen awal nonkognitif dapat
diakses melalui tautan tautan berikut.
Setelah mengikuti uji coba tes gaya belajar tersebut, mari kita lakukan
refleksi!
19
tubuh, semua indera, dan segenap kedalaman serta keluasan pribadi,
menghormati gaya belajar individu lain dengan menyadari bahwa orang
belajar dengan cara-cara yang berbeda.
Posting 2 di LMS
Menjawab pertanyaan setelah mempelajari pemetaan kemampuan awal peserta didik
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
21
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang konsep pemetaan kemampuan
awal peserta didik, buatlah pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep yang masih
belum dipahami terkait dengan kasus yang disampaikan pada kegiatan kolaborasi!
Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen, atau instruktur tamu.
………………....................................................................................
..........................................................……………….............................
.............................................................................................................
....………………...................................................................................
.................
………………....................................................................................
..........................................................……………….............................
.......................................................................
………………....................................................................................
..........................................................……………….............................
.......................................................................
Dst..
Uraian Tugas
22
2. Konsep penyusunan perangkat asesmen awal;
3. Kemampuan yang ada pada CP (elemen) jenis materi dan level proses
kognitif antara elemen Fase E dan elemen fase F yang relevan/terkait;
4. Pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik.
23
Aksi Nyata
Posting 3 di LMS
24
awal dan karakteristik peserta didik?
..........................................................................................
..........................................................................................
..................................................................
Tugas ini dapat dilakukan selama 225 menit dalam tiga sesi.
25
TOPIK II. PENGELOLAAN MODEL PEMBELAJARAN DI
SMK
Topik II pada modul ini adalah Pengelolaan Model Pembelajaran di SMK. Berbekal
pemahaman modul PPA I dan Praktik Pengalaman Lapangan I, tujuan
pembelajaran topik II adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
menyelenggarakan pengelolaan pembelajaran model PjBL dalam konteks Tefa,
Kelas Kewirausahaan dan mata pelajaran PKK, Kelas Industri, dan PKL. Lingkup
kegiatan pengelolaan pembelajaran meliputi 1) perencanaan pembelajaran, 2)
pelaksanaan pembelajaran, dan 3) asesmen hasil belajar.
Kasus
Pada struktur Kurikulum Merdeka pada fase F ada mata pelajaran PKK, yang
kegiatan pembelajarannya merupakan penerapan kompetensi yang telah dikuasai
dalam bentuk pelaksanaan kewirausahaan dan melaksanakan projek order dari
dunia kerja. Di sisi yang lain juga ada pembelajaran teaching factory (Tefa). Masih
ada lagi prinsip pembelajaran Kelas Industri dan PKL.
Pertanyaan
Eksplorasi Konsep
Hasil pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik pada topik I dan
topik II eksplorasi konsep ini, Anda akan merasakan pentingnya kedua materi itu
dalam mengembangkan pembelajaran di SMK. Topik II ini berisi pengelolaan
model pembelajaran di SMK yaitu PjBL, Tefa, Kelas Industri, Kelas
Kewirausahaan, dan PKL. Masing-masing pengelolaan model pembelajaran di
SMK akan dipelajari tentang 1) bagaimana merencanakan pembelajaran, 2)
bagaimana melaksanakan pembelajaran, serta 3) bagaimana melakukan
asesmennya. Tujuan mempelajari topik ini adalah meningkatkan kemampuan
dalam menyelenggarakan pengelolaan pembelajaran sesuai model yang
dilaksanakan di SMK tempat mahasiswa melaksanakan PPL.
Tantangan kemajuan teknologi dan perubahan tren bisnis telah mengubah cara
praktisi melaksanakan pembelajaran dan kompetensi yang dibutuhkan mengalami
evolusi (Ratten, & Usmani, 2021). Evolusi ini menyebabkan dunia kerja menjadi
komponen penting dan menjadi tuntutan dari konsekuensi pendidikan vokasi.
Konsekuensi logis terhadap tuntutan tenaga yang terampil lulusan pendidikan
vokasi yang semakin meningkat. Kemajuan teknologi industri mengajak kita untuk
menerapkan konsep bring industry to school diartikan membawa pola pikir industri
27
ke kelas, profesional, karakter budaya industri ke dalam kelas (Blondin et al, 2021).
Selanjutnya, industri diharapkan untuk bring attitude, bring project, and bring best
learning (membawa projek industri ke dalam kelas) (Low et al, 2021). Kebijakan ini
dilakukan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan proses pembelajaran agar
lebih efektif dan efisien sesuai kebutuhan dunia kerja saat ini dan masa depan.
8. Pada setiap jabatan ada kemampuan minimum yang harus dipunyai oleh
seseorang agar dia tetap dapat bekerja pada jabatan tersebut.
28
9. Pendidikan kejuruan harus memperhatikan permintaan pasar.
10. Proses pembinaan kebiasaan yang efektif pada peserta didik akan tercapai
jika pelatihan diberikan pada pekerjaan yang nyata (pengalaman sarat
nilai).
11. Sumber yang dapat dipercaya untuk mengetahui isi pelatihan pada suatu
okupasi tertentu adalah dari pengalaman para ahli okupasi tersebut.
12. Setiap pekerjaan mempunyai ciri-ciri isi (body of content) yang berbeda-
beda antara satu dengan yang lain.
13. Pendidikan kejuruan akan merupakan layanan sosial yang efisien jika
sesuai dengan kebutuhan seseorang yang memang memerlukan dan
memang paling efektif jika dilakukan lewat pengajaran kejuruan.
14. Pendidikan kejuruan akan efisien jika metode pengajaran yang digunakan
dan hubungan pribadi dengan peserta didik mempertimbangkan sifat-sifat
peserta didik tersebut.
16. Pendidikan kejuruan memerlukan biaya tertentu dan jika tidak terpenuhi
maka pendidikan kejuruan tidak boleh dipaksakan beroperasi.
29
2. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Model PjBL
a. dilatih dengan cara, alat, dan mesin yang sama seperti yang
digunakan dalam pekerjaan,
b. dilatih dengan cara mereplikasi lingkungan kerja semirip mungkin
dengan yang terjadi di dunia kerja,
c. dilatih berulang-ulang secara langsung dan secara individual
dalam kebiasaan berpikir dan bekerja seperti di dunia kerja, dan
d. memperhatikan permintaan pasar.
30
Kebutuhan dunia kerja terhadap kompetensi tamatan SMK
dapat dikelompokkan menjadi dua. Pertama adalah hard skills
yang berupa kompetensi terkait dengan bagaimana
melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada jabatan tertentu.
Setiap jabatan sesuai dengan level Kualifikasi Kerja Nasional
Indonesia (KKNI) yang terdiri dari unit-unit kompetensi. Kedua
adalah soft skills. Menurut Dirjen Vokasi Wikan Sakarinto, soft
skills yang perlu dikembangkan di sekolah di antaranya
adalah attitude, kejujuran, integritas, fighting spirit, karakter,
kemauan bekerja, dan pantang menyerah.
31
untuk dapat mengembangkan prototipe/contoh produk
sebagai produk kreatif sekolah. Pengembangan prototipe
ini bisa dimulai dari rancangan untuk memenuhi
kebutuhan internal sekolah dan warga sekolah,
selanjutnya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dunia
kerja. Misalnya sekolah dengan kompetensi keahlian
pemuliaan dan perbenihan tanaman dapat
mengembangkan satu jenis varietas tanaman tertentu
yang mempunyai keunggulan. Prototipe ini bisa dijual
kepada perusahaan benih.
32
Sekolah bisa menawarkan SOP pemupukan tanaman
pangan dan hortikultura pada masyarakat dunia kerja
yang relevan. Apabila ada pesanan/order jasa
pemupukan, order jasa pemupukan itu bisa dijadikan
pembelajaran berbasis projek dari dunia kerja.
MAPEL
KEJURUAN
elemen ...........
Projek
BIOLOGI KIMIA
elemen............. elemen...........
FISIKA
elemen............
33
Gambar 2.1 Pola Pikir Analisis Kebutuhan Unit
Kompetensi/Elemen Pada Projek
Sumber: dokumen pribadi
34
Melakukan pengelasan pelat pada
Teknik sambungan sudut dan tumpul posisi di
4
Pengelasan bawah tangan, posisi mendatar, dan
posisi vertikal dengan las busur manual
Merencanakan dan melaksanakan
percobaan yang berkaitan dengan
5 Fisika konsep kemagnetan dan elektromagnet
Mengkreasikan generator listrik dc
brushless
Menerapkan aturan sinus dan cosinus
6 Matematika Menentukan nilai integral tak tentu dan
tentu fungsi aljabar
Memahami laporan hasil observasi
Bahasa
7 berkaitan dengan bidang pekerjaan yang
Indonesia
dipresentasikan dengan lisan dan tulis
36
menjadi beberapa kelompok dan pada tiap kelompok akan
menyelesaikan pekerjaan tertentu dari projek. Desain ini
dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat
menyelesaikan satu kemampuan utuh (projek/subprojek)
secara tuntas sesuai persyaratan produk/layanan jasa.
Kelas X
Semester 1 Semester 2
Mata Pelajaran Jul Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Muatan
nasional dan
Kewilayahan Modular Pembelajaran Normal Sesuai Struktur Kurikulum
Latdasar
C1 Modular Pembelajaran normal sesuai struktur kurikulum
C2 Modular Pembelajaran normal sesuai struktur kurikulum
Kelas XI
Semester 3 Semester 4
Mata
Pelajaran Jul Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
37
Muatan Tefa
nasional dan PKL di industri
Kewilayahan Pembelajaran PKL Industri
muatan nasional
C3 (proses Kultur jaringan Muatan nasional dan
dan kewilayahan
produksi dan kewilayahan sistem
PKL) Tanaman hias
modular (handout)
Kelas XII
Semester 1 Semester 2
Mata Pelajaran
Jul Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar
Muatan nasional Pembelajaran normal sesuai struktur kurikulum
Penyusunan silabus
Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan
pelaksanaan pembelajaran dan asesmen yang disusun
secara sistematis yang memuat komponen pembelajaran
dalam satu sistem untuk mencapai penguasaan unit
kompetensi/elemen kompetensi. Fungsi silabus dalam
pembelajaran merupakan sumber pokok dalam penyusunan
rencana pembelajaran. Materi silabus ditulis berdasarkan
hasil penyelarasan elemen/kompetensi, KKTP, materi, dan
asesmen dengan dunia kerja.
38
Tabel 2.4 Model Format Silabus
40
Gambar 2.3 Proses Pembelajaran (Learning
Process)
41
Tabel 2.5 Peran Peserta Didik, Guru, dan Instruktur Dunia Kerja dalam
Pembelajaran
Alur Proses
Deskripsi Peran Masing-Masing Unsur
Pembelajaran
Dunia Kerja
Memberikan tanggapan terhadap hasil
kajian dari sekolah.
Waka Kur:
1. Menjelaskan kepada guru
bahwa projek dilakukan
sebagai wahana pembelajaran
elemen kompetensi yang
Melakukan analisis relevan pada semua mata
kebutuhan elemen pelajaran;
kompetensi pada semua 2. Mengkoordinir analisis
mata pelajaran terkait kebutuhan materi/elemen
dengan produk/jasa yang kompetensi mata pelajaran
akan dihasilkan kelompok A, B, dan C sesuai
produk/jasa;
3. Mengkoordinir analisis hierarki
pembelajaran (hierarkis,
prosedural, blok, dan
gabungan).
Waka Kurikulum:
Mengkoordinir penyusunan jadwal
pembelajaran dalam bentuk blok
Menyusun jadwal dengan memperhatikan sifat materi
pembelajaran sesuai dan hierarki pembelajarannya
karakteristik elemen
kompetensi pekerjaan dan Guru
sifat materi pembelajaran Menjelaskan kedudukan elemen-
elemen kompetensi/materi
berdasarkan sifatnya (hierarki,
prosedural, kelompok, atau gabungan)
Pembelajaran secara berkelompok
Peserta didik
1. Melakukan pembagian
kelompok;
2. Menyusun SOP, IK, dan jadwal
kegiatan tugas individu.
Guru
1. Menyusun IK dilengkapi kriteria
Strategi pelaksanaan keberhasilannya;
pembelajaran 2. Menyusun jadwal kegiatan.
(kelompok/individual)
Pembelajaran secara individual
Peserta didik
Menyusun IK dan kriteria
keberhasilannya
Dunia kerja
Melakukan monitoring dan mentoring
terhadap kesesuaian proses dan
spesifikasi produk/jasa.
Guru
Melaksanakan monitoring terhadap
penggunaan K3 dan pelaksanaan
projek berdasarkan jadwal, IK, dan
kriteria keberhasilan. Monitoring
Monitoring terhadap dilakukan setiap tahapan proses.
perkembangan projek
agar tetap sesuai SOP, Dunia kerja
IK, dan memenuhi 1. Melakukan monitoring terhadap
kriteria keberhasilannya kesesuaian proses produksi
dengan SOP, IK, dan kriteria
keberhasilan;
2. Melakukan mentoring sesuai
kebutuhan peserta didik untuk
mencapai standar.
Peserta didik
1. Melakukan pengujian terhadap
kesesuaian proses dan produk
dengan SOP, IK, dan indikator
keberhasilan serta spesifikasi
produk;
2. Mempresentasikan produk dan
proses produksi.
Guru
Melakukan pengujian
1. Mendampingi peserta didik
terhadap kesesuaian
dalam melakukan pengujian
proses dan hasil belajar
terhadap kesesuaian proses
dan produk;
2. Memberikan input/tanggapan
sesuai hasil presentasi peserta
didik.
Dunia kerja
Memberikan input/tanggapan sesuai
hasil presentasi peserta didik dan
standar dunia kerja
Peserta didik
1. Mempresentasikan proses
belajar;
2. Menyampaikan temuan selama
proses produksi (temuan
terhadap kekurangan yang ada
atau temuan positif untuk
peningkatan/improvement).
Mempresentasikan
proses dan hasil
Guru
pembelajaran dan
1. Memberikan tanggapan
melakukan refleksi
terhadap laporan proses belajar
peserta didik;
2. Membantu memberikan refleksi
terhadap proses pembelajaran.
Dunia Kerja
Memberikan tanggapan terhadap
laporan proses belajar peserta didik
Peserta didik
Membuat continual improvement
terhadap proses dan produk
berdasarkan hasil evaluasi
Peserta didik
1. Peserta didik melakukan sortasi
dan grading agar tidak tercampur
produk yang baik dengan produk
yang gagal.
2. Peserta didik menerapkan sistem
Melakukan sortasi, pelabelan dan pengemasan
pengemasan, dan setelah mendapatkan kepastian
pengepakan produk sesuai atas kesesuaian hasil dengan
standar standar dan tujuan proses yang
telah ditetapkan.
Guru
Melakukan pendampingan untuk
memastikan sortasi dan grading
sesuai dengan standar
Peserta didik
1. Peserta didik melaksanakan
proses distribusi dengan tetap
menghindari kemungkinan
terjadinya kerusakan yang
mengakibatkan penurunan mutu.
2. Pencegahan terhadap adanya
Peserta didik melakukan kerusakan selama proses
distribusi produk distribusi dilakukan dengan
pembelajaran ke dunia kerja mengusahakan produk yang
sesuai order dikirim tidak mengalami kerusakan
fisik serta memilih alat yang sesuai
dengan sifat barang yang dikirim.
Guru
Melakukan pendampingan terhadap
proses distribusi produk ke konsumen
sesuai standar dunia kerja
Guru
1. Menyusun perangkat asesmen;
2. Melaksanakan asesmen hasil
belajar peserta didik dengan
mengacu pada materi uji
Guru melakukan asesmen kompetensi sesuai ketentuan
hasil belajar peserta didik BNSP dan kesesuaian produk
berbasis kompetensi dan dengan standar dunia kerja (SNI).
projek/produk
Dunia kerja
Melakukan penilaian terhadap
kesesuaian proses dan produk hasil
belajar dengan standar yang
ditetapkan dunia kerja.
Peserta didik
Memberikan layanan purnajual
sebagai jaminan kenyamanan
penggunaan produk sesuai dengan
karakteristiknya
Sekolah memberikan
Guru
layanan purnajual sesuai
Melakukan pendampingan dan
karakteristik produk
monitoring terhadap pelaksanaan
layanan purnajual
Dunia kerja
Menerima layanan purnajual sesuai
hasil kesepakatan
5) Asesmen hasil belajar
Asesmen hasil belajar merupakan salah satu komponen
dalam sistem pembelajaran untuk menilai keberhasilan
pembelajaran. Dalam pengelolaan model PJBL yang
orientasinya adalah menghasilkan produk belajar berupa
barang/jasa sesuai dengan order yang diterima SMK dari
dunia kerja, maka komponen yang dinilai adalah sebagai
berikut.
a) Kompetensi yang dinilai: kesesuaian proses produksi,
kesesuaian produk, dan semua kompetensi yang
digunakan dalam proses produksi.
b) Waktu pelaksanaan yang mana karakteristik proses
produksi keberhasilannya ditentukan mulai dari kegiatan:
- perencanaan,
- persiapan produksi,
- pelaksanaan produksi,
- hasil produk/jasa yang berkaitan dengan kesesuaian
spesifikasi produk, aspek ekonomis, dan ketepatan
waktu penyerahan produk,
- pasca produksi
Dengan memperhatikan karakteristik tersebut maka asesmen
dilakukan pada setiap tahap kegiatan produksi.
6) Pelaksanaan Asesmen
Pelaksanaan asesmen terkait keberhasilan pembelajaran
berbasis projek melibatkan unsur-unsur sebagai berikut.
- Sekolah di mana guru akan melakukan asesmen,
khususnya yang menyangkut dengan proses dan
produk yang sifatnya sebagai quality assurance
(QA), serta kompetensi yang tidak terkait langsung
dengan kegiatan proses produksi (Bahasa
Indonesia, Matematika, IPAS, dll).
- Dunia kerja sebagai pemberi order melakukan
50
asesmen terhadap kesesuaian seluruh tahapan produksi sampai hasil produk.
1. Definisi
Teaching Factory adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan kurikulum, sumber daya,
dan sumber daya manusia di SMK dengan menyelaraskan proses produksi dan standar di dunia
kerja untuk menghasilkan lulusan SMK yang memiliki soft skill dan hard skill sesuai kebutuhan
dunia kerja. Tefa pada SMK bukan dibangun secara khusus, akan tetapi dengan
memformulasikan, memanfaatkan, menata dan mengkondisikan sejumlah komponen Standar
Nasional Pendidikan (SNP) di sekolah sedemikian rupa, sehingga mencerminkan ekosistem
pabrik atau dunia kerja. Tefa merupakan model pembelajaran yang diyakini mampu
meningkatkan kompetensi dan karakter peserta didik sesuai standar dunia kerja. Sesuai
penjelasan tersebut, maka dapat didefinisikan bahwa Tefa adalah model pembelajaran yang
memadukan pencapaian kompetensi kurikulum sekolah dan proses produksi sesuai prosedur
dan standar dunia kerja, untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan berkarakter melalui
penyelesaian produk sebagai media belajar dalam bentuk barang dan/atau layanan jasa.
2. Prinsip Tefa
Prinsip Tefa antara lain sebagai berikut.
e. Penguatan Kemitraan Penguatan kemitraan antara SMK dan dunia kerja, asosiasi
perusahaan, asosiasi profesi, akademisi, dan pihak terkait lainnya, menjadi hal
yang strategis dalam upaya mencapai tujuan pengembangan Tefa, terutama
keterlibatan, partisipasi, dan dukungan dalam pengembangan dan pelaksanaan
Tefa. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penguatan kemitraan adalah sebagai
berikut.
1) Bidang usaha/kerja/profesi mitra kerja sesuai bidang/program/kompetensi/
konsentrasi keahlian;
2) Klasifikasi Usaha (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang dapat
memberdayakan usaha);
3) Mitra kerja yang dapat memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada
sekolahdalam pengembangan Tefa;
4) Lingkup kemitraan antara SMK dan mitra kerja antara lain:
a) Perencanaan 1) Sinkronisasi kurikulum; 2) Penyusunan dokumen Tefa;
b)Pelaksanaan (1) Guru tamu/instruktur kejuruan dalam implementasi
pembelajaran Tefa; (2) Proses produksi; (3) Riset terapan mendukung
pengembangan Tefa;(4) Update teknologi dan pelatihan bagi guru/instruktur;
(5) Sertifikasi kompetensi bagi guru dan peserta didik;( 6) Pemasaran produk
(barang/jasa) hasil pembelajaran Tefa; (7) Pemanfaatan sumber daya untuk
pengembangan produksi; (8) Keterserapan lulusan.
f. Evaluasi dan Pengembangan 1) Kebermanfaatan program dan implementasi Tefa
bagi peserta didik, sekolah, masyarakat dan dunia kerja; 2) Pengembangan dan
inovasi produk; 3) Efektivitas program Tefa.
Sekolah diharapkan dapat mengutamakan dan mengoptimalkan potensi mitra kerja
lokal (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) di sekitar sekolah, sehingga produk yang
dihasilkan diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada internal sekolah dan
masyarakat sekitarnya dengan produk yang mengandung Tingkat Komponen Dalam
Negeri (TKDN) yang signifikan.
g. Pelaksanaan Pembelajaran Tefa
Gambar 3.2 merupakan langkah/sintak pembelajaran Tefa. Langkah ini berlaku untuk
semua kategori Tefa yang ada. Perbedaan terdapat pada pemanfaatan produk
barang dan/atau jasa serta mekanisme pengelolaan penerimaan pendapatan antara
sekolah Negeri dan Swasta. Penjelasan Gambar 3.2 secara lebih rinci seperti di
bawah ini :
1) Identifikasi Produk Tefa dapat dilaksanakan berbasis pada kompetensi/konsentrasi
keahlian atau lintas kompetensi/konsentrasi keahlian, program keahlian dan
bidang keahlian sesuai kebutuhan cakupan kompetensi dalam sebuah produk.
Kondisi tersebut terjadi karena proses produksi dalam hal tertentu memerlukan
kolaborasi berbagai bidang keilmuan. Identifikasi produk sebagai media belajar
pada prinsipnya dilakukan oleh dan di setiap kompetensi/konsentrasi keahlian
dengan melibatkan mitra kerja. Bila produk tersebut memerlukan lintas
kompetensi/konsentrasi keahlian, maka identifikasi dilakukan secara kolaboratif.
2) Analisis Cakupan Kompetensi Analisis dilakukan untuk mengukur kecukupan dan
kesesuaian cakupan kompetensi yang diperlukan dalam penyelesaian produk.
Kompetensi yang dibangun melalui penyelesaian produk harus mendukung
tercapainya kompetensi pada kurikulum yang berlaku.
a) Analisis Uraian Pekerjaan Analisis cakupan kompetensi dimulai dengan analisis
uraian pekerjaan yang menggambarkan kompetensi/unit kompetensi untuk
menyelesaikan setiap produk. Kompetensi yang diperoleh melalui pengerjaan
produk dalam pembelajaranTefa dapat berasal dari satu atau lintas
kompetensi/konsentrasi keahlian. Analisis uraian pekerjaan dapat dilakukan
bersama mitra kerja.
b) Analisis Kesesuaian Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran Hasil analisis
uraian pekerjaan berupa kompetensi-kompetensi perlu dianalisis
kesesuaiannyadengan Kompetensi Dasar/Capaian Pembelajaran(KD/CP).
Langkah ini dilakukan untuk menjamin agar pelaksanaan Tefa dapat
mendukung pencapaian kompetensi dalam kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud meliputi estetika dan segala perilaku kerja di dunia kerja. Penerapan
Tefa dapat dilakukan dengan integrasi antar mata pelajaran,
kompetensi/konsentrasi keahlian, program keahlian, bahkan bidang keahlian.
Integrasi dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan antara lain: (1)
Integrasi antar mata pelajaran dalam satu kompetensi/konsentrasi keahlian;
yaitu integrasi antar satu mata pelajaran dengan mata pelajaranlainnya, baik
pada kelompok mata pelajaran umum maupun pada kelompok mata pelajaran
kejuruan. (2) Integrasi lintas kompetensi/konsentrasi keahlian; yaitu jika produk
yang akan dikerjakan memerlukan integrasi dari berbagai kompetensi
keahlian/konsentrasi keahlian yang berada di satu sekolah. (3) Integrasi lintas
SMK; yaitu jika produk yang akan dikerjakan memerlukanintegrasi kompetensi
dari berbagai SMK, sehingga tidak ada lagi bagian yang harus dikerjakan oleh
pihak eksternal.
Sekolah Menengah Kejuruan Jika ada bagian-bagian tertentu yang tidak dapat
dikerjakan oleh peserta didik, misalnya karena tidak sesuai dengan tuntutan
kurikulum, dapat dijadikan peningkatan kompetensi teknis di luar kurikulum
dan/atau dikerjakan bersama dengan pihak eksternal. (4) Penyusunan
perangkat ajar Guru dan/atau instruktur dunia kerja menyusun perangkat ajar
dan perangkat asesmen berdasarkan Analisis Kesesuaian Kompetensi
Dasar/Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar terdiri dari capaian
pembelajaran, tujuan pembelajaran, alur tujuan pembelajaran, modul ajar,
lembar kerja peserta didik (Job sheet). Perangkat asesmen
disusun/dikembangkan sesuai dengan TP yang disusun. (5) Jadwal Blok
Penyusunan jadwal sistem blok perlu disesuaikan dengan kondisi riil dalam
pekerjaan yang sebenarnya, karena setiap pekerjaan membutuhkan waktu
bekerja/belajar yang berbeda. Misalnya, seorang penari maksimal memerlukan
waktu 4 (empat) jam untuk latihan secara terus menerus, tetapi seorang montir
dapat memerlukan waktu bekerja satu hari penuh. Dengan demikian,
penyusunan jadwal blok dapat menggunakan model hour, day, week, dan/atau
month release. Pelaksanaan Tefa SMK dimulai dengan menata dan menyusun
jadwal pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat mengerjakan
suatu kegiatan proses produksi/layanan jasa tertentu sampai selesai/tuntas,
misalnya membuat barang, menanam, menari, melukis, mengerjakan jasa atau
melakukan kegiatan lain sesuai rencana produksi/layanan jasa yang telah
ditetapkan.
c) Perancangan Produk Pengerjaan produk sebagai media belajar diawali dengan
pembuatan rancangan produk yang akan menjadi dasar analisis kecukupan
sumber daya sekolah. Rancangan produk antara lain: gambar kerja, story
board/naskah kerja, prototipe/contoh produk, kebutuhan alat dan bahan. Kegiatan
perancangan produk dapat dilakukan bersama dengan mitra kerja.
d) Analisis Kecukupan Sumber Daya Analisis kecukupan sumber daya untuk dapat
melaksanakan Tefa meliputi aspek sumber daya: manusia (guru dan tenaga ahli),
fasilitas, pembiayaan, dan mitra kerja. Analisis kecukupan dapat dilakukan dengan
menggunakan check list ketersediaan dan kecukupan setiap aspek sumber daya
berdasarkan tuntutan produksi;
1) Manusia SDM yang diperlukan dalam pelaksanaan Tefa terdiri atas guru,
tenaga kependidikan (antara lain: teknisi, tool man, laboran), dan instruktur
(guru dan/atau instruktur dari dunia kerja). Sekolah harus menyiapkan guru dan
tenaga kependidikan yang memiliki pengalaman dan sertifikat dari industri atau
portofolio yang relevan dan dapat dipertanggungjawabkan.
2)Fasilitas dan Bahan Fasilitas belajar yang ada di sekolah perlu ditata dan
dikondisikan semaksimal mungkin mengadopsi tatanan atau menerapkan
aturan-aturan yang ada di dunia kerja, sehingga terbangun lingkungan dan
suasana seperti di dunia kerja. Sekolah menyediakan bahan produksi yang
digunakan dalam pembelajaran Tefa sesuai standar.
3)Pembiayaan Sumber pembiayaan Tefa dapat berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah, penyelenggara pendidikan, mitra kerja, penjualan produk
hasil Tefa untuk sekolah swasta dan sekolah negeri berstatus BLUD, dan dari
sumber-sumber lainnya yang relevan dan sah.
4) Mitra Kerja Analisis mitra kerja lebih diarahkan pada keterlibatan dan dukungan
terhadap produk yang dikerjakan, agar dapat berkontribusi secara maksimal
dalam implementasi Tefa.
e) Pengerjaan Produk Tefa
1). Jadwal Penyelesaian produk berupa barang dan/atau jasa perlu dijadwalkan
atau dialokasikan waktu tertentu sampai produk/layanan jasa itu tuntas dikerjakan.
2). Pengerjaan Produk Pengerjaan produk berupa barang dan/atau jasa mengacu
kepada rancangan dan jadwal yang telah disusun dilaksanakan oleh siswa dalam
pembelajaran dan pelaksanaanya dapat bekerja sama dengan mitra kerja.
Pengendalian dan monitoring proses termasuk bagian dari pelaksanaan proses
pembelajaran. Sebelum melaksanakan pekerjaan diberikan briefing/coaching
peserta didik. Pembekalan tentang kesiapan melaksanakan pekerjaan meliputi:
pemenuhan kompetensi prasyarat, penguasaan tentang SOP, dan budaya kerja.
Pengerjaan produk dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: (a) Keterlibatan
peserta didik disejajarkan Peserta didik melaksanakan pembuatan produk
(barang/jasa) secara langsung, sampai produk selesai. (b) Refleksi Refleksi
dilakukan melalui diskusi/koordinasi dan komunikasi antara peserta didik dengan
tim terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan sebagai upaya penguatan
pemahaman terhadap pekerjaan yang dilakukan. (c) Asesmen Asesmen dilakukan
untuk mengukur kompetensi peserta didik sesuai dengan Kriteria Ketercapaian
Tujuan Pembelajaran (KKTP). (d) Supervisi pekerjaan Guru dan/atau instruktur
dari dunia kerja melaksanakan supervisi proses produksi yang dilaksanakan
peserta didik sesuai dengan standar proses dan produk pada penyelesaian
pekerjaan untuk menjamin kualitas proses belajar. (e) Evaluasi Evaluasi dilakukan
untuk mengukur keberhasilan proses dan hasil pekerjaan, serta jaminan layanan
purna jualnya.
f) Penyerahan Hasil Produk Peserta didik menyerahkan produk dengan bimbingan
guru dan/atau instruktur dari dunia kerja berdasarkan dokumen produk kepada
pemesan yang berasal dari dunia kerja, masyarakat, dan/atau sekolah serta
mengadministrasikannya.
g) Layanan Purna Jual Peserta didik melaksanakan layanan purna jual (keluhan/error
handling dan garansi), untuk menyelesaikan keluhan dari konsumen (jika ada) atas
produk yang dikerjakan/dihasilkan guru dan/atau instruktur dunia kerja baik secara
luring maupun daring. Semua kegiatan pengerjaan produk tersebut di atas
didampingi oleh guru dan/atau instruktur dunia kerja.
h. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengukur dan menilai keberhasilan Tefa atas
perencanaan, pelaksanaan, dan produk yang telah ditetapkan, dilaksanakan secara
periodik oleh sekolah. Tindak lanjut adalah kegiatan yang berlandaskan hasil evaluasi
untuk:
1) Mengatasi kendala,
2) Mengantisipasi efek negatif yang akan muncul,
3) Mempertahankan aspek-aspek positif, dan
4) Mengembangkan produk yang lebih berkualitas.
2. Prinsip
Dalam pembelajaran PKK di SMK, peserta didik dihadapkan pada
permasalahan konkrit, mencari solusi, dan mengerjakan projek dari
masyarakat dan/atau kegiatan kewirausahaan yang dimulai dari
perencanaan produksi barang/jasa, proses produksi, hingga
pemasarannya. Peserta didik diharapkan mampu
menggunakan/mengaplikasikan kompetensi yang telah dimiliki, untuk
dapat memecahkan masalah di dunia kerja/masyarakat.
58
Pembelajaran mata pelajaran PKK yang efektif memiliki 10 karakteristik
utama sebagai berikut.
a. Adanya pertanyaan dan/atau permasalahan di masyarakat
menuntun peserta didik untuk menyelesaikannya dengan
penggunaan fakta, konsep, prinsip, atau prosedur dalam elemen
kompetensi pembelajaran.
b. Selama melaksanakan projek peserta didik melibatkan investigasi
dan penelitian melalui inkuiri (penyelidikan/pencarian jawaban)
yang akan tumbuh kembangnya softskill, hardskill, dan karakter.
c. Peserta didik bertanggung jawab dalam merancang dan mengelola
projek secara mandiri, baik untuk tugas berkelompok atau
perseorangan dengan pendampingan guru/mentor dari dunia kerja.
d. Peserta didik memiliki kemampuan dalam memasarkan produk
(barang/jasa) baik secara konvensional maupun melalui platform
digital dan melakukan pelayanan purna jual.
e. Kegiatan projek terkait dengan program keahlian, tujuan
pembelajaran, dan order dari masyarakat atau inovasi guru dan
peserta didik untuk menghasilkan produk barang/jasa didasarkan
pada tren pasar yang kekinian.
f. Pembelajaran dilaksanakan menggunakan sistem blok sesuai
dengan karakteristik proses pengerjaan untuk menghasilkan
produk/layanan jasa secara utuh dan bermakna.
g. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan oleh peserta didik secara
individual atau berkelompok. Kegiatan projek kreatif dan
kewirausahaan dapat dilaksanakan secara kolaboratif antarmata
pelajaran atau peserta didik antarprogram keahlian sesuai
kebutuhan unit kompetensi dalam kegiatan projek. Kondisi ini
memungkinkan siklus pembelajaran dapat membentuk
kemampuan kreatif secara interdisipliner.
h. Peran guru dalam pembelajaran ini lebih sebagai mentor untuk
mendampingi peserta didik dalam menerapkan kompetensinya
untuk menghasilkan produk barang atau layanan jasa yang dapat
diterima oleh masyarakat.
59
i. Kegiatan pembelajaran PKK dapat berupa sekolah pencetak
wirausaha, mengerjakan projek pesanan dari masyarakat/dunia
kerja, melaksanakan kewirausahaan inisiasi guru dan/atau peserta
didik untuk menghasilkan produk/layanan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, dan magang di pelaku startup atau UMKM.
j. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran PKK memiliki
kekhususan sebagai berikut seperti:
- menciptakan peluang usaha melalui kegiatan berwirausaha,
- melaksanakan kegiatan produksi/kegiatan layanan jasa
berdasarkan pesanan masyarakat dan/atau usulan dari
guru maupun peserta didik sesuai potensi internal dan
eksternal SMK,
- menggunakan pendekatan projek yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi melalui pendekatan Science,
Technology, Engineering, Art, Mathematics (STEAM), dan
- penjadwalan pembelajaran menggunakan sistem blok
sesuai karakteristik projek.
3. Perencanaan Pembelajaran
Setelah jenis kegiatan kewirausahaan ditetapkan berdasarkan hasil
analisis potensi internal SMK dan potensi eksternal selanjutnya jenis
kegiatan perencanaan meliputi poin-poin berikut ini.
a. Penetapan unit kompetensi/elemen kompetensi
Kebutuhan unit kompetensi/elemen dianalisis berdasarkan jenis
pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan produk/jasa layanan
melalui analisis (job task analysis). Langkah ini bisa dimulai dengan
membuat diagram alir proses produksi berdasarkan fenomena
kebutuhan masyarakat. Kegiatan job task analysis akan menghasilkan
kebutuhan unit kompetensi/elemen kompetensi yang akan dipelajari
sesuai job yang diterima dari DUDI (potensi pasar). Pola pikir analisis
kebutuhan unit kompetensi/elemen pembelajaran sebagaimana telah
diuraikan dalam pengelolaan pembelajaran PjBL.
dst
b. Penyusunan silabus
Kriteria
Unit Ketercapaian Materi
Kegiatan Sumber
Kompetensi/ Tujuan Pembelajar Waktu Asesmen
Pembelajaran Belajar
Elemen Pembelajaran an
(KKTP)
61
Tabel berikut ini menyajikan contoh rencana pembelajaran.
63
Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat mendeskripsikan
perencanaan produksi massal.
2. Peserta didik dapat memahami indikator
keberhasilan tahapan produksi massal.
3. Peserta didik dapat memahami proses
produksi massal produk barang/jasa
Karakter peserta didik yang diharapkan:
bersahabat/komunikatif, memiliki semangat
kerja keras, memiliki rasa ingin tahu, dan
bertanggung jawab.
Materi Pembelajaran 1. Pengertian produksi secara luas adalah
Perencanaan dan usaha atau kegiatan yang dilakukan yang
Proses Produksi dapat menimbulkan kegunaan dari suatu
Massal
barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan orang banyak.
64
5. Perencanaan fasilitas adalah menentukan
bagaimana suatu aset tetap perusahaan
digunakan secara efektif dan efisien dalam
menunjang kegiatan produksi.
65
Langkah-langkah 1. Guru mempersiapkan secara fisik dan
Kegiatan psikis peserta didik untuk mengikuti
Pembelajaran pembelajaran dengan diawali berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik,
kebersihan dan kerapian kelas, dan
kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
Kegiatan Inti
a. Mengamati 1. Guru meminta peserta didik mencermati
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan perencanaan dan proses produksi
massal.
67
d. Mengasosiasi 1. Guru membimbing peserta didik untuk
menganalisis perencanaan dan proses
produksi massal dalam masalah sehari-
hari.
68
4. Pelaksanaan
a. Mekanisme pembelajaran projek berdasarkan pesanan
konsumen/order
Keterangan:
1) Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai pesanan konsumen/order;
2) Menyusun proposal pembuatan produk (barang dan/atau jasa);
3) Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi)
terkait dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan
produk membuat produk, mengemas, mendistribusikan,
dan memberikan pelayanan purna jual;
69
5) Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar
peserta didik melakukan refleksi terhadap pengalaman
belajarnya.
Keterangan:
1) Menetapkan produk barang/jasa yang akan dihasilkan dalam
pembelajaran sesuai dengan inisiatif guru mata
pelajaran/peserta didik sesuai potensi internal dan eksternal;
2) Melakukan survei dan analisis pasar;
3) Menyusun proposal pembuatan produk barang/jasa;
4) Melakukan analisis kebutuhan kompetensi (unit kompetensi)
terkait dengan produk barang/jasa yang akan dihasilkan;
5) Melaksanakan kegiatan pembelajaran/kegiatan
produksi, membuat produk, mengemas, mendistribusikan,
dan memberikan pelayanan purna jual;
6) Menguji hasil dan mengevaluasi pengalaman belajar yang
70
mana peserta didik melakukan refleksi terhadap pengalaman
belajarnya.
Keterangan:
1) Mengeksplorasi diri, mengidentifikasi minat, bakat, dan
passion yang dimiliki oleh peserta didik;
2) Membangun kapasitas diri dan mengikuti training wirausaha
dalam rangka mengembangkan potensi diri yang dimiliki oleh
peserta didik;
3) Melakukan magang wirausaha di praktisi bisnis pelaku startup
dan magang wirausaha di UMKM;
4) Melakukan pendampingan yang dilakukan oleh praktisi bisnis
serta mentoring oleh tutor sebaya dan guru mata pelajaran
pendamping yang merupakan pelaku bisnis;
5) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap proses bisnis
sehingga dapat melakukan pengembangan terhadap
komoditas atau produk (barang/jasa).
Keterangan:
72
a) pembuatan portal digital yang teroptimasi (laman usaha
yang aktif dan interaktif,
b) respon yang cepat terhadap calon pembeli (prospect buyer),
c) memberikan pengalaman belanja yang memuaskan,
d) melakukan after sale yang baik (pelayanan yang baik
setelah penjualan, seperti ucapan terima kasih secara
digital), dan
e) memberikan bingkisan (gift) kepada pelanggan setia (loyal
customer).
5) Pemantauan yang dapat dilakukan secara langsung maupun
melalui pengembangan aplikasi berbasis transaksi dan omset
6) Asesmen dapat dilakukan melalui pencapaian omset pada setiap
tahap sesuai jadwal pencapaian target
7) Pelaporan dalam bentuk portofolio dimaksudkan untuk melihat dan
menilai seluruh kegiatan bisnis. Model pembelajaran PKK
sebagaimana diuraikan di atas merupakan pilihan yang dapat
dilaksanakan pada salah satu model atau kombinasi beberapa
model. Idealnya terjadi keseimbangan antara pencapaian
kreativitas peserta didik dengan kemampuan berwirausaha sesuai
kondisi peserta didik, guru, sumber daya, dan lingkungan sekolah.
Kelas Industri SMK merupakan salah satu program yang digulirkan untuk
membantu SMK belajar langsung proses bisnis di dalam industri.
Harapan yang dimunculkan dari program ini adalah untuk mempersempit
gap antara kebutuhan skill dunia industri dengan lulusan SMK sehingga
nantinya lulusan SMK dapat lebih siap kerja.
2. Prinsip
3. Perencanaan
4. Pelaksanaan pembelajaran
Posting 4 di LMS
76
pelajaran) di kelas XII pada SMK program 3 tahun dan 10 bulan (1.368
jam pelajaran) di kelas XIII pada SMK program 4 tahun. PKL
dilaksanakan di satuan pendidikan dan dunia kerja.
77
Elemen Capaian Pembelajaran
- etos kerja,
- bekerja secara mandiri dan/atau secara
tim,
- kepedulian sosial dan lingkungan, serta
- ketaatan terhadap norma, K3LH, juga
POS yang berlaku di dunia kerja.
Penerapan hard skill Pada akhir fase F, peserta didik mampu
menerapkan kompetensi teknis pada
pekerjaan sesuai POS yang berlaku di dunia
kerja.
Peningkatan dan Pada akhir fase F, peserta didik mampu
pengembangan hard menerapkan kompetensi teknis baru/atau
skill kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari
di SMK sesuai konsentrasi keahlian.
Penyiapan kemandirian Pada akhir fase F, peserta didik mampu
berwirausaha melakukan analisis usaha secara mandiri.
b. TP PKL
Ada dua TP mapel PKL yang disusun SMK, yaitu TP umum dan TP
ATP spesifik dunia kerja. Berdasarkan CP mapel PKL sekolah
bersama dunia kerja merumuskan tujuan pembelajaran (TP) tingkat
sekolah untuk semua tempat praktik dan TP-ATP spesifik untuk
setiap tempat praktik.
TP Tingkat Sekolah
78
pekerjaan tersebut dipergunakan sebagai dasar menyusun TP agar
sesuai dengan pekerjaan setiap dunia kerja tempat PKL
dilaksanakan. Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan,
selanjutnya disusun ATP berupa urutan kegiatan pelaksanaan PKL.
Dokumen program disahkan oleh kedua belah pihak.
79
No Elemen Capaian Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
c. Program PKL
1) Perencanaan Penempatan
2) Pembekalan
81
Tabel 2.11 Tahapan dan Alur Pembelajaran PKL
Capaian Tujuan Alur Tujuan
Elemen
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran
82
Peningkatan Pada akhir fase 1. Memahami 1. Memahami
dan F, peserta didik kompetensi yang kompetensi yang
pengembangan mampu benar-benar benar-benar
hard skills menerapkan dibutuhkan pada dibutuhkan pada
kompetensi dunia kerja dunia kerja tempat
teknis baru/atau tempat PKL; PKL;
kompetensi 2. Mengembangkan 2. Mengembangkan
teknis yang kompetensi kompetensi teknis
belum tuntas teknis sesuai sesuai dengan
dipelajari dengan dunia dunia kerja tempat
sesuai kerja tempat PKL;
konsentrasi PKL; 3. Menerapkan
keahlian 3. Menerapkan kompetensi teknis
kompetensi sesuai dengan
teknis sesuai dunia kerja tempat
dengan dunia PKL.
kerja tempat
PKL.
83
Tabel 2.12. Contoh Analisis CP, TP, dan ATP PKL Dunia Kerja
Tujuan
Elemen Capaian Pembelajaran ATP
Pembelajaran
Internalisasi Pada akhir fase F, peserta 1. Menerapkan etika Alur kegiatan di dunia
dan didik mampu menerapkan berkomunikasi; kerja:
penerapan 2. Menunjukkan
- etika berkomunikasi 1. menerapkan
soft skills integritas (antara
secara lisan dan kompetensi teknis
tulisan, lain jujur, disiplin, baru pada
- integritas (antara lain komitmen, dan pembuat
jujur, disiplin, komitmen, tanggung jawab); rancangan boks
dan tanggung jawab), 3. Memiliki etos kerja; power supply,
- etos kerja, 4. Menunjukkan 2. menerapkan
- bekerja secara mandiri kemandirian; kompetensi teknis
dan/atau dalam tim, 5. Menunjukkan kerja baru pada
sama; pembuatan
- kepedulian sosial dan
6. Menunjukkan rancangan
lingkungan, serta rangkaian power
kepedulian sosial.
- ketaatan terhadap supply, dan
norma, K3LH, dan POS 3. menerapkan
yang berlaku di dunia kompetensi teknis
kerja. pada pembuatan
boks power supply
84
Tujuan
Elemen Capaian Pembelajaran ATP
Pembelajaran
pengiriman
barang.
2. Menerapkan
kompetensi teknis
baru pada
pengiriman
barang;
3. Melakukan analisis
usaha secara
mandiri
………………………………. ……………………………….
85
4. Pelaksanaan PKL
Pembimbing PKL adalah guru atau beberapa orang guru yang bersama-
sama bertanggung jawab atas ketercapaian kompetensi peserta didik.
Instruktur PKL merupakan pembimbing dari pihak dunia kerja yang
bertindak mengarahkan dan membimbing peserta didik dalam
melakukan pekerjaannya di dunia kerja. Guru pembimbing PKL dapat
terdiri dari unsur guru mata pelajaran kejuruan (termasuk matematika,
86
bahasa Inggris, kewirausahaan dan mata pelajaran pilihan) dan guru
mata pelajaran umum. Jumlah guru pembimbing PKL dalam satu periode
PKL ditentukan oleh satuan pendidikan dengan alokasi sebanyak 44 JP.
Jumlah JP PKL tersebut dapat diampu oleh beberapa guru sesuai situasi
dan kebijakan setiap SMK. Guru yang ditunjuk sebagai pengampu mapel
PKL (pembimbing PKL) diberikan pemahaman terkait proses PKL di
dunia kerja dan pembimbingannya.
a. Kegiatan kewirausahaan
88
diakui sebagai pengganti PKL dan harus sesuai konsentrasi
keahlian peserta didik atau setidaknya sejalan dengan
program keahlian. Kewirausahaan yang dimaksud minimal
telah berjalan selama satu tahun yang dibuktikan dengan
pembukuan dan bukti permintaan (pemesanan) dari
konsumen. Adapun TP, ATP, dan MA disusun oleh guru projek
kreatif kewirausahaan bersama praktisi kewirausahaan.
5. Asesmen PKL
90
https://tinyurl.com/4xkutn5e atau dengan memindai QR code berikut ini:
1. tahapan kegiatan,
2. deskripsi setiap tahapan kegiatan,
3. penanggung jawab,
4. unsur yang terlibat, dan
5. jenis dokumen yang dihasilkan.
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
91
Untuk memperluas pemahaman Anda terkait dengan pengelolaan
model pembelajaran di SMK, Anda dapat mempelajari konsep-
konsep berikut.
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
Kemampuan
Kejelasan dan Kebenaran Bahan
Kejelasan Menjawab
Presentasi Sesuai Kegiatan
Penyampaian Pertanyaan
Kolaborasi
92
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
1. experiential learning,
2. design thinking,
3. pengembangan program pembelajaran berbasis kompetensi, dan
4. model pengelolaan model pembelajaran.
Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.
Perumusan pertanyaan dilakukan selama 15 menit. Diskusi bersama dosen
selama 30 menit.
………………....................................................................................
………………....................................................................................
………………....................................................................................
………………....................................................................................
………………....................................................................................
Dst..
Uraian Tugas
93
berupa poster, infografis, mindmap, dan sebagainya.
Aksi Nyata
Posting 5 di LMS
Refleksi Pembelajaran Topik Pengelolaan Model Pembelajaran
Instruksi
Refleksikan pembelajaran topik pengelolaan model pembelajaran di SMK
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Pemahaman baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari
pengelolaan model pembelajaran di SMK?
....................................................................................................
....................................................................................................
94
3. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari dan terkait dengan
pengelolaan model pembelajaran?
....................................................................................................
....................................................................................................
Instruksi
95
TOPIK III. PENYUSUNAN PERANGKAT ASESMEN
PEMBELAJARAN
Topik ini merupakan topik ke-3 dari 6 topik dari keseluruhan isi modul Prinsip
Pengajaran dan Asesmen II di SMK. Topik III merupakan bagian yang sangat
dekat dengan topik IV tentang Perencanaan Pembelajaran. Topik pengembangan
perangkat asesmen bertujuan memberikan pemahaman dan pengalaman tentang
menyusun kisi-kisi asesmen, mengembangkan, dan menyusun perangkat
asesmen pada jenis asesmen yang dilaksanakan di SMK. Pertanyaan pemantik
berikut ini kami ajukan untuk lebih memotivasi penguasaan materi pada topik III.
Kasus
3. mastery learning.
96
2. Asesmen formatif dalam proses pembelajaran digunakan untuk
memberikan umpan balik pembelajaran.
3. Asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Pertanyaan
Eksplorasi Konsep
A. Definisi Asesmen
Kata asesmen berasal dari serapan Bahasa Inggris assessment yang artinya
asesmen. Dalam dunia pendidikan, asesmen adalah serangkaian kegiatan yang
meliputi pengumpulan data, analisis data, hingga interpretasi data yang bertujuan
untuk mengetahui tingkat kompetensi dan kinerja peserta didik selama proses
pembelajaran.
B. Tujuan Asesmen
98
1. Asesmen formatif awal pembelajaran digunakan untuk merancang
pembelajaran sesuai dengan kesiapan peserta didik/pembelajaran
berdiferensiasi.
2. Asesmen formatif dalam proses pembelajaran digunakan untuk umpan
balik pembelajaran.
3. Asesmen sumatif digunakan untuk pelaporan hasil belajar.
Ada dua pengertian dalam menggunakan kata kriteria dalam ungkapan item CRA,
yaitu:
1. Entry behaviours test, yakni suatu tes yang dilaksanakan sebelum suatu
program pembelajaran diselenggarakan. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dimiliki peserta didik yang dapat dijadikan dasar untuk menerima program
pembelajaran yang akan diberikan. Dalam hubungannya dengan
penyusunan rancangan pembelajaran (design of instruction) dari hasil
entry behavior test, seorang guru dapat menempatkan materi instruksional
mana yang perlu direvisi dan atau yang tidak perlu diajarkan lagi karena
telah dikuasai oleh semua peserta didik.
99
2. Asesmen awal (pretest), yaitu asesmen yang diberikan sebelum
pembelajaran di mulai, bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik terhadap bahan pembelajaran (pengetahuan dan
keterampilan) yang akan dipelajari. Dalam hal ini fungsi pretest adalah
untuk melihat sampai mana keefektifan pembelajaran setelah hasil pretest
tersebut nantinya dibandingkan dengan hasil posttest.
3. Asesmen formatif (embedded test) adalah tes yang dilaksanakan di sela-
sela atau pada waktu tertentu selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Asesmen sumatif (posttest) yaitu asesmen yang diberikan pada setiap
akhir program satuan pembelajaran (TP). Tujuan asesmen sumatif adalah
untuk mengetahui tingkat pencapain peserta didik terhadap bahan
pembelajaran/kompetensi (pengetahuan maupun keterampilan) setelah
mengikuti suatu kegiatan belajar.
CP sebagai kompetensi yang ditargetkan untuk dicapai dalam pembelajaran perlu dijabarkan
menjadi TP, ATP, dan KKTP. Alur proses penyusunan dan pengembangan perencanaan dan
perangkat pembelajaran dikembangkan dengan tahapan kegiatan seperti terlihat pada gambar
berikut ini.
Ada tiga model jenis asesmen yang dapat diterapkan di SMK sebagaimana
diuraikan di bawah ini.
Adapun ujian unit kompetensi ini dapat berupa observasi, demonstrasi, tes
lisan, tes tulis, dan/atau portofolio. Hasil dari ujian unit kompetensi adalah
predikat capaian kompetensi sebagaimana ditetapkan oleh penyelenggara
yaitu kompeten atau belum kompeten, sertifikat keahlian, dan/atau skill
passport sebagai bukti hasil asesmen.
2. Asesmen PKL
103
dengan dunia kerja.
G. Rencana Asesmen
Asesmen Formatif
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang asesmen formatif antara lain
sebagai berikut.
105
hal yang ingin mereka pelajari lebih mendalam dan 1 hal yang mereka
belum pahami.
3. Kegiatan percobaan dilanjutkan dengan diskusi terkait proses dan hasil
percobaan kemudian guru memberikan umpan balik terhadap pemahaman
peserta didik.
4. Guru memberikan pertanyaan tertulis kemudian setelah selesai menjawab
pertanyaan, peserta didik diberikan kunci jawabannya sebagai acuan
melakukan asesmen diri.
5. Asesmen diri atau asesmen antarteman dapat dilakukan dengan
pemberian umpan balik antarteman maupun dengan melakukan refleksi.
Sebagai contoh, peserta didik diminta untuk menjelaskan refleksinya
secara lisan atau tulisan.
Di bawah ini adalah contoh model perancangan asesmen formatif pada tujuan
pembelajaran menerapkan teknik pemupukan pada tanaman sayuran.
106
Tanaman Sayuran
Dari gambar di atas, dapat kita lihat ada lima dimensi kompetensi, yaitu:
Adapun beberapa hal yang perlu dicatat terkait lima dimensi kompetensi di atas
adalah bahwa lima dimensi kompetensi tersebut harus terakomodasi dalam butir
soal yang akan disusun untuk mengembangkan perangkat asesmen. Selain itu
prinsip-prinsip pengembangan perangkat asesmen sebagaimana telah Anda
pelajari pada topik I tentang pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta
didik pada materi prinsip penyusunan soal, selalu menjadi referensi di dalam
menyusun perangkat soal.
108
Kegiatan KKCP Indikator Kondisi
Capaian
Menentukan Kebutuhan komposisi Misal kebutuhan pupuk 4.000
komposisi menggunakan prinsip dan K 15%, maka
pupuk keseimbangan 1) Kebutuhan Urea
(60/100) x 4.000 =
2.400 kg
2) Kebutuhan TSP
(25/100) x 4.000 = 1.000
kg
3) Kebutuhan K
(15/100) x 4.000 = 600 kg
Menentukan Waktu pemupukan Waktu pemupukan
waktu ditentukan berdasarkan 1) Masa pertumbuhan
pemupukan fase pertumbuhan vegetatif
tanaman 2) Masa generatif
Melakukan Pemupukan dilakukan 1) Sistem pemupukan yang
pemupukan sesuai teknik digunakan adalah
pemupukan yang sistem Tugal;
digunakan 2) Lubang pupuk dibuat 15
cm dari pangkal
tanaman;
3) Kedalaman 10 cm;
4) Diameter lubang 3 cm;
5) Jumlah pupuk yang
diberikan per pohon
satu sendok makan;
6) Peletakan pupuk ke
lubang pupuk tidak
menyentuh batang/daun
cabai;
7) Pupuk tidak ada yang
tercecer di luar lubang
pupuk;
8) Pupuk ditutup tanah
sampai rapat/tidak
nampak lagi
Gambar 3.3. Mind Map Fakta-Fakta Atribut Pupuk Organik dan Pupuk
Anorganik
Adapun rubrik asesmen formatif awal dapat dipelajari dari tabel di bawah
ini.
111
Kelarutan dalam air v
Bentuk v
Warna v
Kandungan unsur hara v
Sifat Keasaman x
Kelarutan dalam air v
Bentuk v
Warna v
Kandungan unsur hara v
Sifat Keasaman x
Kelarutan dalam air v
Dan seterusnya untuk peserta didik selanjutnya
Jenis
Nama Materi
Pupuk Anorganik Pupuk Anorganik Pupuk
Sumber N Sumber P Organik
(a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (c) (d) (e) (a) (b) (d) (e)
Agus v v v x v v v v x v v v x v
Bobi v v v x v v v v x v v v x v
Centia v v v x v v v v x v v v x v
Dewi v v v x v v v v x v v v x v
Endah v v v x v v v v x v v v x v
Keterangan tabel:
(a) Bentuk
(b) Warna
(c) Unsur hara
(d) Sifat pH
(e) Kelarutan dalam air
Hasil pemetaan seperti di atas, artinya bahwa seluruh peserta didik masih
belum memahami tentang sifat pupuk. Informasi ini memberi isyarat bahwa
sebelum pembelajaran menerapkan teknik pemupukan, guru perlu memberikan
pemahaman tentang materi sifat-sifat pupuk.
112
2. Asesmen formatif dalam proses pembelajaran
Dalam konteks contoh penerapan terkait materi teknik pemupukan tanaman
sayuran, asesmen formatif dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan
peserta didik dalam mempelajari elemen penerapan pada materi teknik
pemupukan tanaman sayuran. Terkait rumusan soal formatif elemen penerapan
teknik pemupukan tanaman sayuran pada KKTP, jenis pupuk dipilih
berdasarkan kandungan nutrisi dan kebutuhan pertumbuhan tanaman. Contoh:
Kunci jawaban
Asesmen Sumatif
113
Adapun fungsi asesmen sumatif adalah
1. alat ukur untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik dalam satu
atau lebih tujuan pembelajaran di periode tertentu;
2. mendapatkan nilai capaian hasil belajar untuk dibandingkan dengan kriteria
capaian yang telah ditetapkan; dan
3. menentukan kelanjutan proses belajar peserta didik di kelas atau jenjang
berikutnya.
Hal yang perlu ditekankan, untuk asesmen sumatif, guru dapat menggunakan
teknik dan instrumen yang beragam, tidak hanya berupa tes, namun dapat
menggunakan observasi dan performa (praktik, menghasilkan produk, melakukan
projek, dan membuat portofolio). Merencanakan asesmen apabila guru
menggunakan modul ajar yang disediakan, maka ia tidak perlu membuat
perencanaan asesmen (karena dalam modul ajar sudah disediakan rencana
asesmennya).
114
rencana/tujuan pembelajaran, dan tujuan asesmen, kemudahan penggunaan
instrumen untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik dan guru.
Sebagaimana ketika mengembangkan jenis tes yang lain, maka sebelum menulis
butir soal harus disusun terlebih dahulu kisi-kisinya. Kisi-kisi tersebut setidaknya
memuat 1) elemen kompetensi beserta indikator, 2) materi pokok yang terkait, 3)
bentuk dan jumlah soal, dan 4) indikator soal. Sebagaimana sudah kita pelajari
pada topik I tentang pemetaan kemampuan awal peserta didik.
Elemen No
No KKCP Materi Indikator soal Level
Kompetensi Soal
1 Memupuk Jenis pupuk dipilih Pertumbuhan Disediakan data 3 2
Tanaman berdasarkan tanaman dan jenis tanaman
kandungan nutrisi Kebutuhan dan masa
dan kebutuhan nutrisi pertumbuhannya
pertumbuhan serta jenis
tanaman pupuk, peserta
didik dapat
memilih jenis
pupuk untuk
pemupukan
115
Elemen No
No KKCP Materi Indikator soal Level
Kompetensi Soal
tanaman.
116
Elemen No
No KKCP Materi Indikator soal Level
Kompetensi Soal
pemupukan
tanaman
Kemudian dibuat rumusan soal sumatif. Sebagai contoh rumusan soal sumatif
pada elemen penerapan teknik pemupukan tanaman sayuran pada KKTP, dapat
dipelajari pada contoh soal berikut.
Poin KKCP: jenis pupuk dipilih berdasarkan kandungan nutrisi dan kebutuhan
pertumbuhan tanaman.
Contoh rumusan soal:
2. Jika kita akan melakukan pemupukan pada lahan budidaya tanaman tomat
dan cabai saat pertumbuhan tanaman ada di masa vegetatif, jenis pupuk
anorganik yang paling efisien dan efektif adalah
a. TSP
b. Urea
c. KnO3
d. NPK
Jelaskan alasannya…………….
Kunci jawaban:
117
Jawaban no. 2: d. NPK
Alasannya: Manfaat pupuk NPK secara umum adalah membantu pertumbuhan
tanaman agar berkembang secara maksimal. Setiap unsur hara dalam pupuk NPK
memiliki peran yang berbeda dalam membantu pertumbuhan tanaman. Ketiganya
merupakan unsur hara makro primer karena paling banyak dibutuhkan oleh
tanaman.
118
Tabel 3.5c Lembar Observasi Penilaian Sikap Dalam Pemupukan Tanaman
Cabai
Aspek yang Kondisi Pencapaian
No Objek yang Dinilai
Dinilai SS SR KD JR TDP
1 Keselamatan Pelaksanaan K3
kerja a. Keselamatan peralatan kerja
pemupukan
b. Keselamatan kerja terhadap
diri sendiri:
- menggunakan sepatu bot,
- menggunakan pakaian
kerja wearpack,
- menggunakan masker.
2 Menyiapkan Alat pemupukan dipersiapkan
alat dan sesuai jenis dan fungsinya
bahan alat a. Alat (kesesuaian dan
dan bahan keberfungsian)
1) Tempat pupuk
2) Timbangan
3) Tugal
b. Bahan
1) Jenis pupuk (kesesuaian
jenis)
2) Jumlah pupuk
(ketelitian/presisi dalam
ukuran)
3 Kesesuaian Kesesuaian terhadap prosedur
atau ketaatan kerja sesuai instruksi kerja atau
terhadap SOP pemupukan tanaman yang
prosedur kerja ditetapkan
4 Penyelesaian a. Penyimpanan dan perawatan
kegiatan peralatan pemupukan)
b. Penyimpanan dan perawatan
bahan (pupuk)
119
Asesmen formatif dan asesmen sumatif seperti contoh di atas merupakan
asesmen pada tingkat pengukuran output hasil belajar. Menurut Jack J. Philips
Ron Drew Stone dalam bukunya How to Measure Training Results yang
merupakan modifikasi dari model pengukuran yang dilakukan oleh Kirkpatrick,
bahwa pengukuran dan evaluasi hasil training diukur dengan enam level
pengukuran.
2. Level 2. Pembelajaran
Keuntungan yang memiliki efek positif pada organisasi, tetapi tidak secara
langsung mempengaruhi profit organisasi. Data yang dikumpulkan bukan
yang berkaitan dengan keuangan, tetapi berupa peningkatan nilai tambah
(added value) hasil training di luar yang diukur dengan uang. Secara umum
data yang ukur adalah tentang:
122
Tabel 3.7. Lembar Asesmen Kegiatan Produksi Benih Sayuran
Kondisi
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Ya Tidak
Persemaian a. Benih yang digunakan dari jenis benih sumber.
b. Tempat persemaian menggunakan atap plastik dan
menghadap ke timur.
c. Media persemaian berupa campuran pupuk
kandang yang telah matang dan tanah dengan
perbandingan 1 : 1.
d. Sebelum disemai, benih cabai direndam dahulu
dengan fungisida dengan konsentrasi 0,1% selama
1 jam atau dengan air panas + 50o C selama + 1
malam.
e. Benih disemai dengan cara disebar secara merata
pada media yang sudah diratakan, kemudian ditutup
dengan tanah halus dengan ketebalan + 0,5 cm.
f. Setelah benih berkecambah, penutup persemaian
dibuka.
g. Setelah kecambah berumur 6-7 hari, bibit
dipindahkan ke bumbungan/pot-pot kecil yang
terbuat dari plastik atau daun pisang.
h. Bibit dipindahkan ke lapang setelah berumur 7-8
minggu
setelah semai atau setelah bibit mempunyai 4-5 helai
daun.
Penanaman a. Pengolahan dan pembersihan lahan
b. Lahan dicangkul sedalam 30 cm sampai gembur,
kemudian tanah diratakan dan dibersihkan dari gulma
dan sisa-sisa tanaman.
c. Pembuatan guludan di lahan darat (Sumarni, 1996).
d. Pada lahan kering/tegalan:
- lahan dicangkul sampai gembur,
- dibuat bedengan dengan lebar 1-1,2 m, tinggi 30
cm, dan jarak antarbedeng 50 cm,
- dibuat lubang tanam dengan jarak tanam (50-60
cm) x (40 x 50 cm),
- kemudian pada tiap bedengan akan terdapat 2
baris tanaman.
Pemupukan a. Pupuk dasar yang terdiri atas pupuk kandang (20-30
ton/ ha) dan TSP (100-150 kg/ha) diberikan
seminggu sebelum tanam.
b. Pupuk susulan terdiri atas Urea (100-150 kg/ha), ZA
(300- 400 kg/ha), dan KCl (150-200 kg/ha) diberikan
pada umur 3,6 dan 9 minggu setelah tanam, masing-
masing sepertiga dosis (Hilman dan Suwandi,1992 ;
Nurtika dan Hilman, 1991).
123
Kondisi
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Ya Tidak
Pengairan Kelembaban tanah harus dipertahankan 60-80% kapasitas
lapang (Kusandriani dkk. 1996).
Pengendalian Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual yaitu
gulma dengan
cara penyiangan atau dengan penyemprotan herbisida.
Pengendalian a. Tanaman bebas dari serangan hama dan penyakit
hama b. Pengendalian secara kuratif menggunakan pestisida
Panen Dipanen 60-80 hari setelah tanam dengan interval 3-7 hari.
Buah cabai berwarna merah penuh
Prosesing Benih bersih dari sisa buah cabai
Benih
Gudang a. Kadar air benih konstan yaitu lebih kurang 7%.
Penyimp b. Penyimpanan jangka menengah (medium) benih
ditempatkan di cold storage dengan kelembaban 15-
50% (Engle 1996).
Produk Benih Benih cabai dinilai Warna biji:
berdasarkan morfologi a : kuning
benih b : coklat/hitam
c : warna lain
Genetik benih Warna hipokotil
a. Pada fase pertumbuhan
vegetatif (30-40 hari setelah
tanam) dilakukan
pengamatan terhadap sifat
tipe percabangan, tinggi
tanaman, dan bentuk daun.
b. Pada fase berbunga (45-
60 hari setelah tanam),
dilakukan pengamatan
terhadap warna bunga,
kedudukan bunga, jumlah
bunga per ruas, dan umur
berbunga.
c. Pada fase berbuah (70-90
hari setelah tanam),
dilakukan pengamatan
terhadap warna buah
muda dan warna buah
matang,
124
Kondisi
Kegiatan Indikator Keberhasilan
Ya Tidak
kedudukan buah, sifat
pembuahan (tunggal atau
majemuk), dan bentuk
buah.
d. Untuk menjaga mutu
benih, maka setelah
panen dilakukan juga
seleksi dengan
membuang buah yang
bentuknya tidak normal,
berukuran kecil, dan buah
yang sakit atau busuk
karena serangan hama
atau penyakit.
Benih sebar Kadar air (maks)% 10.0
Benih murni (min)% 97.0
Kotoran benih (maks)% 2.0
Daya tumbuh (min) 80
Antraknosa (maks) % 0.1
Virus TMV & AMV (Mak 0.1
Sumber : BPSBTPH, Jabar (2003)
125
LEMBAR KERJA (LK) 3: Eksperimen pembuatan perangkat asesmen sumatif
peserta didik dalam satu kelas (UPLOAD di link aplikasi LMS)
2. Menyusun kisi-kisi soal dari TP dan KKTP yang sudah Anda susun;
3. Merumuskan butir soal sesuai kisi-kisi yang telah Anda susun. Butir soal
terdiri dari:
a. kondisi soal,
b. stem soal,
c. jenis materi sesuai dengan TP dan KKTP,
d. jumlah soal dalam perangkat asesmen disesuaikan dengan kisi-kisi,
dan
e. menyusun kunci jawaban setiap butir soal.
Posting 6 di LMS
Menjawab pertanyaan setelah mempelajari pengembangan perangkat
asesmen
126
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
Kasus
Pertanyaan
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
…………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………………………...
128
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
Dst..
Uraian Tugas
129
Contoh Koneksi Antarmateri dalam Bentuk Mindmap
Aksi Nyata
130
b. buatlah lembar observasi performansi yang memuat:
● kegiatan………
● indikator keberhasilan………….
● kondisi pencapaian…………ya dan tidak
131
TOPIK IV: PENYUSUNAN RENCANA DAN MODUL
PEMBELAJARAN
1. Kasus
132
2. Pertanyaan
b. Faktor dominan apa saja yang menurut Anda bisa menyebabkan seperti
yang Anda rasakan waktu belajar di SLTA dulu?
c. Apa yang Anda usulkan agar suasana belajar seperti yang Anda rasakan
waktu belajar di SLTA dulu menjadi lebih baik?
d. Mengacu dari kondisi yang pernah Anda rasakan waktu belajar di SLTA,
kalau Anda nanti menjadi guru di SMK, bagaimana Anda akan melakukan
pengelolaan pembelajaran agar hasilnya optimal?
Eksplorasi Konsep
133
Pendampingan guru dalam proses pembelajaran dirancang berdasarkan tuntutan
CP dan kemampuan awal peserta didik melalui strategi individual learning dan
pembelajaran berdiferensiasi. Untuk bisa membuat pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik maka asesmen dilaksanakan pada awal pembelajaran, proses
pembelajaran, dan akhir pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran
dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan awal dan karakteristik peserta didik,
sehingga peserta didik dapat memulai pembelajaran sesuai dengan kemampuan
yang mereka miliki. Asesmen formatif pada saat pembelajaran dimaksudkan untuk
mengetahui efektivitas keseluruhan proses belajar sebagai acuan untuk
peningkatan proses pembelajaran. Apabila guru merasa peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran, maka guru dapat melakukan asesmen sumatif
sebagai bentuk pengakuan tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Apabila
hasil asesmen sumatif menunjukan ada peserta didik yang belum
berkompeten/tujuan pembelajaran belum tercapai, guru perlu melakukan
penguatan lebih lanjut. Ketiga tahapan asesmen sebagai sistem dalam
pembelajaran akan selalu dilaksanakan sebagai siklus pembelajaran. Dalam
prosesnya, guru dapat melakukan refleksi, baik dilakukan secara pribadi maupun
dengan bantuan kolega guru, kepala satuan pendidikan.
134
Charles A. Prosser seorang ahli di bidang pendidikan vokasi menyampaikan
prinsip-prinsip pendidikan vokasi sebagai berikut.
136
Gambar 4.1 Proses Perancangan Kegiatan Pembelajaran
Sumber: Dokumen pribadi
138
2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
140
3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran
Setelah merumuskan tujuan pembelajaran, langkah berikutnya dalam
perencanaan pembelajaran adalah menyusun alur tujuan pembelajaran.
Alur tujuan pembelajaran sebenarnya memiliki fungsi yang serupa dengan
apa yang dikenal selama ini sebagai silabus, yaitu untuk perencanaan dan
pengaturan pembelajaran dan asesmen secara garis besar untuk jangka
waktu satu tahun. Oleh karena itu, guru dapat menggunakan alur tujuan
pembelajaran saja.
141
(misalnya, menguraikan dari elemen menjadi tujuan pembelajaran)
sebagai lampiran agar lebih sederhana dan langsung ke intinya
untuk guru;
h. Karena alur tujuan pembelajaran yang disediakan
Kemendikbudristek merupakan contoh, maka alur tujuan
pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan urutan
dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase;
i. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan satu tujuan pembelajaran,
tidak bercabang (tidak meminta guru untuk memilih). Apabila
sebenarnya urutannya dapat berbeda, lebih baik membuat alur
tujuan pembelajaran lain sebagai variasinya, urutan/alur perlu jelas
sesuai pilihan/keputusan penyusun, dan untuk itu dapat diberikan
nomor atau kode;
j. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil
pelajar Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan
pendekatan/strategi pembelajaran (pedagogi).
142
Gambar 4.3 Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
143
Gambar 4.4 Rumusan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
5. Merencanakan pembelajaran
144
- pelaksanaan pembelajaran PKL
145
tujuan pembelajaran!
4. Rumuskan perangkat asesmen (formatif dan sumatif) (mengacu pada
topik I pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik dan
topik III pengembangan perangkat asesmen)!
5. Lakukan asesmen formatif dan sumatif pada kelas dimana anda
melaksanakan PPL!
6. Susunlah perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil asesmen
formatif awal/peta kemampuan awal dan karakteristik peserta didik
dan perangkat asesmen sumatif yang akan digunakan untuk
melaksanakan pembelajaran pada saat kegiatan PPL!
(Upload di LMS)
146
dirumuskan berdasarkan elemen, setelah semua TP selesai dirumuskan,
langkah berikutnya adalah menyusun ATP, KKTP, dan rangkaian
perangkat pembelajaran yang dalam bentuk modul pembelajaran. Merujuk
kesepakatan usulan para kurator modul ajar, kerangka MA disampaikan
sebagai berikut.
Judul Modul/Topik :
Identitas Modul :
TP + KKTP
Tujuan Pembelajaran : KKTP
KKTP 1
KKTP 2
KKTP 3
KKTP 4
KKTP 5
Contoh rumusan TP dan KKTP seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
147
Gambar 4.5 Contoh Rumusan TP dan KKTP
Rencana Asesmen
148
Tabel 4.1 Contoh Rencana Asesmen
Kondisi
Kegiatan KKTP Indikator
Capaian
Pemilihan pupuk Jenis pupuk dipilih Jenis pupuk yang dipilih Ya Tidak
berdasarkan kandungan 1) organik
nutrisi dan kebutuhan 2) anorganik pupuk majemuk
pertumbuhan tanaman (NPK)
149
Kondisi
Kegiatan KKTP Indikator
Capaian
Melakukan Pemupukan dilakukan 1) Sistem pemupukan yang
pemupukan sesuai dengan teknik digunakan adalah sistem
tanaman pemupukan yang tugal
digunakan 2) Lubang pupuk dibuat 15
cm dari pangkal tanaman
3) Kedalaman 10 cm
4) Diameter lubang 3 cm
5) Jumlah pupuk yang
diberikan per pohon satu
sendok makan
6) Peletakan pupuk ke
lubang pupuk tidak
menyentuh batang/daun
cabai
7) Pupuk tidak ada yang
tercecer di luar lubang
pupuk
8) Pupuk ditutup tanah
sampai rapat/tidak
nampak lagi
Instrumen Asesmen *)
No KKTP
Awal Proses Akhir/Sumatif
Tes tulis/tes lisan/daftar
1 KKTP 1 Checklist observasi Tugas
pertanyaan
Tes tulis/tes lisan/daftar
2 KKTP 2 Checklist observasi Tugas
pertanyaan
Tes tulis/tes lisan/daftar
3 KKTP 3 Checklist observasi Tugas
pertanyaan
Tes tulis/tes lisan/daftar
4 KKTP 4 Checklist observasi Tugas
pertanyaan
*) Sesuaikan dengan KKTP dan instrumen tes yang dirumuskan
Langkah Pembelajaran
1. Pendahuluan/Pembukaan
150
Tabel 4.2. Pengelompokan Peserta Didik
Pengelompokan Peserta Didik
Belum siap Siap Menguasai
Peserta didik belum menguasai Peserta didik sudah Peserta didik sudah
prasyarat yang diperlukan menguasai menguasai topik
untuk mempelajari topik prasyarat yang diperlukan
untuk mempelajari topik
2. Inti
Dalam proses pembelajaran, penting untuk menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, langkah
pembelajaran disusun untuk masing-masing kelompok peserta didik sesuai
dengan kemampuan awal peserta didik.
151
Contohnya: guru melakukan observasi ketika peserta didik
mengerjakan tugas. Berdasarkan asesmen formatif/proses, guru
melakukan tindakan pembinaan untuk mencapai ketuntasan.
e. Pembelajaran memuat langkah pelaksanaan asesmen sumatif.
3. Penutup
Media pembelajaran
Guru menyajikan daftar media (alat dan bahan yang digunakan) yang akan
disampaikan seperti rangkuman materi sesuai tujuan pembelajaran (jika perlu
dilengkapi dengan link materi). Media lainnya dapat berupa lembar kerja peserta
didik (LKPD), jobsheet, SOP, atau format kerja.
Contoh modul ajar secara utuh dapat dilihat pada link berikut:
https://tinyurl.com/vhzywjcs atau dengan memindai barcode berikut ini.
Posting 8 di LMS
152
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
Setelah mempelajari perencanaan pembelajaran, silakan bekerja dalam kelompok
yang terdiri dari 5 orang untuk menyelesaikan tugas berikut.
Kasus
Pertanyaan
1. Berdasarkan dua kasus di atas menurut dugaan Anda, SMK mana yang hasil
pembelajaran lebih efektif dan efisien? Jelaskan alasannya.
2. Jelaskan secara ilmiah hubungan asesmen awal/peta kemampuan awal dan
karakteristik peserta didik, asesmen formatif, dan rancangan asesmen
sumatif kaitannya dengan pengembangan perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran.
Keterangan:
- Penjelasan oleh dosen 5 menit
- Waktu menyelesaikan tugas 40 menit
153
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
Setelah menyelesaikan tugas secara berkelompok pada tahap kolaborasi, saat ini
Anda akan mempresentasikan hasil kerja kelompok (bisa dalam bentuk presentasi
secara lisan atau gallery walk).
Kemampuan
Kejelasan dan Kebenaran Bahan Presentasi Kejelasan
Menjawab
sesuai Kegiatan Kolaborasi Penyampaian
Pertanyaan
Hasil pembelajaran lebih efektif dan efisien
berdasarkan proses pengembangan rancangan
pembelajaran.
Penjelasannya…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
Hubungan asesmen awal/peta kemampuan awal
dan karakteristik peserta didik, asesmen formatif
dan rancangan asesmen sumatif, kaitannya
dengan pengembangan perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran.
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
1. hubungan antara CP, Elemen, TP, KKTP, asesmen awal, asesmen formatif
dan asesmen sumatif,
154
Pertanyaan ini akan didiskusikan dengan rekan, dosen atau instruktur tamu.
....................................................................................................
....................................................................................................
....................................................................................................
Dst..
Koneksi Antarmateri
Uraian Tugas
155
Aksi Nyata
Posting 9 di LMS
Refleksi pembelajaran topik perencanaan pembelajaran
156
..............................................................................................
..............................................................................................
157
TOPIK V. PENYUSUNAN LAPORAN HASIL BELAJAR
PESERTA DIDIK
Capaian pembelajaran
Setelah mempelajari topik ini, peserta didik dapat
melaksanakan:
1. pengolahan hasil asesmen dan
2. penyusunan laporan hasil pembelajaran peserta
didik
Kasus
1. SMK Creative melaksanakan asesmen hasil belajar dengan menerapkan
criterion referenced assessment /asesmen acuan patokan (PAP).
2. SMK Norma melaksanakan asesmen hasil belajar dengan menerapkan
norm referenced assessment.
Kedua SMK tersebut di akhir tahun/akhir fase mengumumkan ranking hasil
asesmen belajar peserta didik.
Pertanyaan
1. Apakah peserta didik yang memperoleh predikat ranking satu di SMK
Creative yang melaksanakan pengolahan asesmen hasil belajarnya
dengan criterion referenced assessment pasti berkompeten?
2. Apakah peserta didik yang memperoleh predikat ranking satu di SMK
Norma yang melaksanakan pengolahan asesmen hasil belajarnya dengan
norm reference assessment pasti berkompeten?
158
a. Kalau jawaban Anda ya, jelaskan alasannya!
b. Kalau jawaban Anda tidak, jelaskan alasannya!
3. Jika Anda bekerja sebagai guru di SMK yang akan menerapkan model
asesmen dengan PAP, apa yang harus dirumuskan secara operasional
dan terstandar dari elemen CP/TP? Jelaskan.
Eksplorasi Konsep
Ada dua pengertian dalam menggunakan kata criterion dalam ungkapan CRA
yaitu:
159
1. menunjukkan hubungan antara tujuan-tujuan yang bersifat behavioral atau
performance dan soal-soal asesmen yang dikembangkan,
160
atau proporsional.
Contoh
161
Berkompeten Belum berkompeten
Bukti (evidence) Tujuan
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Pembelajaran
(100) (85) (70) (55)
1. jenis pupuk dipilih dari a, b, c, dari a, b, c, dari a, b,
berdasarkan d, e d, e c, d, e
kandungan nutrisi dan
kebutuhan
pertumbuhan
tanaman,
2. kebutuhan pupuk
dihitung dengan
menggunakan prinsip
hukum kesuburan
tanah dan kebutuhan
biomassa tanaman,
3. kebutuhan komposisi
pupuk dihitung dengan
menggunakan prinsip
hukum Leibig,
4. waktu pemupukan
ditentukan
berdasarkan fase
pertumbuhan
tanaman, dan
5. pemupukan tanaman
dilakukan sesuai
dengan teknik
pemupukan yang
digunakan.
Catatan:
a. Pada prinsipnya, dalam kurikulum berbasis kompetensi,
keberhasilan belajar peserta didik hanya ada dua, yaitu
berkompeten dan belum kompeten.
b. Pada tujuan pembelajaran pemupukan tanaman, dengan
lima KKTP. Semua indikator harus tercapai karena setiap
KKTP akan berpengaruh terhadap performansi pekerjaan
pemupukan.
c. Dengan memperhatikan ketentuan poin 1 dan poin 2 di atas,
maka peserta didik dinyatakan berkompeten apabila lima
KKTP tercapai semuanya.
162
ketercapaian KKTP hasil sinkronisasi dengan dunia usaha dan dunia
kerja sebagai mitra SMK atau standar yang diakui secara nasional
atau internasional. Capaian kompetensi pada elemen/TP dicontohkan
pada tabel berikut.
Memenuhi
4
Budi indikator 80
yaitu
indikator …
Cintya
Dedi
Eko
Feby
163
Penting untuk diperhatikan bahwa guru tidak mencampur penghitungan
dari hasil asesmen formatif dan sumatif karena asesmen formatif dan
sumatif memiliki fungsi yang berbeda. Asesmen formatif bertujuan untuk
memberikan umpan balik pada proses pembelajaran sehingga asesmen
formatif bukan menjadi penentu atau pembagi untuk nilai akhir. Dalam
mengolah dan menentukan hasil akhir asesmen sumatif, guru dapat
membagi setiap capaian tujuan pembelajaran agar peserta didik dapat
menyelesaikan asesmen sumatifnya dalam kondisi yang optimal (tidak
terlalu berat). Untuk situasi ini, nilai akhir merupakan gabungan dari
beberapa kegiatan asesmen setiap elemen/TP dalam CP. Contoh
pengolahan nilai hasil asesmen disajikan dalam tabel berikut.
166
balik langsung dengan memberikan motivasi dan informasi tambahan atau
memberikan arahan secara bertahap. Bagi peserta didik yang telah
mencapai atau melebihi pencapaian tujuan, dapat diberikan apresiasi atau
pengayaan materi yang lebih tinggi. Namun demikian, guru dapat
memberikan umpan balik lain di luar tujuan pembelajaran yang
membangun peserta didik secara utuh, bisa perilaku maupun kompetensi
lain di luar mapel yang disasar.
a. Tujuan pembelajaran
1) Mampu memilih jenis pupuk berdasarkan kandungan nutrisi dan
kebutuhan pertumbuhan tanaman;
2) Mampu menghitung kebutuhan pupuk menggunakan prinsip
hukum kesuburan tanah dan kebutuhan biomassa tanaman;
3) Mampu menghitung kebutuhan komposisi pupuk dengan
menggunakan prinsip hukum Liebig;
4) Mampu menentukan waktu pemupukan berdasarkan fase
pertumbuhan tanaman;
5) Mampu melakukan Pemupukan tanaman sesuai dengan teknik
dan prosedur pemupukan yang digunakan.
b. Instrumen
Skor
Indikator
1 2 3 4
1) Letak lubang Masih Dapat Dapat Dapat
pemupukan mengalami memilih dan memilih dan memilih dan
dengan pangkal kesulitan menggunaka menggunaka menggunaka
tanaman 10 cm dalam n alat tugal n alat n alat
2) Kedalaman memilih dan pembuat pembuat pembuat
lubang 10 cm menggunaka lubang lubang lubang
3) Diameter lubang n alat tugal pemupukan pemupukan pemupukan
4 cm secara secara secara
mandiri, mandiri tetapi mandiri dan
tetapi belum hasilnya hasilnya
bisa belum presisi. benar.
menggunaka
167
Skor
Indikator
1 2 3 4
n secara
presisi.
169
CP/TP/kompetensi hasil asesmen sumatif setiap akhir tujuan
pembelajaran.
3. Pada nilai sumatif akhir tujuan pembelajaran, nilai kuantitatif diperjelas
dengan deskripsi tingkat pencapaian pemenuhan KKTP.
Contoh Kasus
170
c. Mampu menghitung kebutuhan komposisi pupuk dengan
menggunakan prinsip hukum Leibig
171
B. Pelaporan Hasil Belajar
Catatan:
172
Penyusunan Deskripsi Berdasarkan Capaian Pembelajaran
Uraian
173
7. Menerapkan teknik dan perlakuan khusus
8. Menerapkan teknik panen dan pasca panen
tanaman sayuran
9. Menerapkan teknik pengelolaan limbah hasil
produksi tanaman sayuran
10. Menerapkan teknik pemasaran tanaman sayuran
CP/Mata Nilai
No Elemen/TP KKTP/Capaian Kompetensi
Pelajaran Akhir
1 Agribisnis 1. Menerapkan
Tanaman teknik
Pangan Dan penyiapan
Hortikultura
media tumbuh
tanaman
sayuran secara
konvensional
dan atau
mekanik
2. Menerapkan
teknik
penyiapan bibit
untuk tanaman
sayuran secara
konvensional
atau dengan
menggunakan
alat modern
3. Menerapkan
teknik
penanaman
tanaman
sayuran
4. Menerapkan
teknik
pengairan
tanaman
sayuran secara
174
CP/Mata Nilai
No Elemen/TP KKTP/Capaian Kompetensi
Pelajaran Akhir
konvensional
dan atau
dengan alat
modern
5. Menerapkan 80 Menunjukkan kemampuan
teknik sebagai berikut.
pemupukan a. Mampu memilih jenis
pupuk berdasarkan
pada tanaman
kandungan nutrisi dan
sayuran kebutuhan pertumbuhan
tanaman;
b. Mampu menghitung
kebutuhan pupuk
menggunakan prinsip
hukum kesuburan tanah
dan kebutuhan biomassa
tanaman
c. Mampu menghitung
kebutuhan komposisi
pupuk dengan
menggunakan prinsip
hukum Leibig
d. Mampu menentukan
waktu pemupukan
berdasarkan fase
pertumbuhan tanaman
e. Perlu bimbingan dalam
kemampuan melakukan
pemupukan tanaman
sesuai dengan teknik dan
prosedur pemupukan
yang digunakan.
2 Dan seterusnya,
sesuai dengan
capaian
kompetensi
pada setiap
mata pelajaran
175
Penyusunan Deskripsi Berdasarkan Alur Tujuan Pembelajaran
176
Kriteria Ketercapaian Tujuan
Tujuan Pembelajaran (TP)
Pembelajaran (KKTP)
panen tanaman sayuran
9. Menerapkan teknik pengelolaan limbah
hasil produksi tanaman pangan
10. Menerapkan teknik pemasaran tanaman
sayuran
Uji Guru
Standar
Mandiri
Kompetensi/Kode Kriteria Unjuk Kerja Tanda
Peserta Tgl Nilai
SKKNI Tangan.
didik
Elemen Kompetensi
1. Merencanakan pemupukan
1.1 Keadaan tanaman
diidentifikasi sesuai
Melakukan komoditas dan fase
Pengelolaan pertumbuhan.
Pemupukan 1.2 Kegunaan pupuk
A.010001.009.01 dijelaskan sesuai
komoditas dan
peruntukannya.
1.3 Jenis pupuk dan dosis
ditetapkan sesuai
178
Uji Guru
Standar
Mandiri
Kompetensi/Kode Kriteria Unjuk Kerja Tanda
Peserta Tgl Nilai
SKKNI Tangan.
didik
dengan kebutuhan
tanaman, fase
pertumbuhan, dan
kondisi lahan.
1.4 Teknik pemupukan
diidentifikasi sesuai
dengan komoditas
dan kondisi lahan.
1.5 Alat yang dibutuhkan
untuk pemupukan
diidentifikasi sesuai
dengan kebutuhan.
1.6 Alat yang dibutuhkan
untuk pemupukan
dihitung sesuai
dengan kebutuhan.
2. Melakukan pemupukan
2.1 Proses mencampur
bahan pemupukan
dilakukan sesuai
dengan prosedur.
2.2 Teknik pemupukan
diterapkan sesuai
dengan jenis pupuk,
komoditas tanaman
dan kondisi lahan.
3. Menangani alat dan bahan
pasca pelaksanaan
pemupukan
3.1 Tata Cara pemeliharaan
alat dijelaskan sesuai
dengan jenis dan
fungsinya.
3.2 Tata Cara pengelolaan
alat dan bahan
dilakukan sesuai
dengan ketentuan.
3.3 Penyimpanan alat dan
bahan pemupukan
dijelaskan sesuai
dengan jenis dan
spesifikasi.
179
kemajuan belajar yang mencerminkan pencapaian peserta didik pada semua mata
pelajaran dan ekstrakurikuler serta prestasi lain selama satu tahun ajaran. Untuk
menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar penentuan kenaikan
kelas dapat berdasarkan asesmen sumatif. Asesmen pencapaian hasil belajar
peserta didik untuk kenaikan kelas dilakukan dengan membandingkan pencapaian
hasil belajar peserta didik dengan elemen/TP dan kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Ilustrasi 1
kenaikan kelas dalam fase yang sama. Guru menyusun alur tujuan pembelajaran
dalam satu fase (fase E atau fase F) secara kolaboratif (contoh: fase F alur tujuan
pembelajaran CP Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura). Tetapkan apakah
alur tujuan pembelajaran Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura harus
dicapai di kelas XI atau kelas XI dan XII, serta penetapan tujuan pembelajaran
mana yang akan dipelajari di Kelas XI dan di kelas XII. Ketika ada peserta didik
yang belum dapat mencapai tujuan pembelajaran tertentu hingga akhir tahun
ajaran di Kelas XI, maka guru perlu menyusun rancangan pembelajaran dengan
mengakomodasi kegiatan pembelajaran yang belum tercapai pada kelas XI. Pada
awal tahun ajaran guru dianjurkan untuk melakukan asesmen di awal
pembelajaran untuk mengidentifikasi kesiapan peserta didik. Dengan demikian,
peserta didik yang belum dapat menyelesaikan tujuan pembelajaran yg
seharusnya sudah selesai di kelas XI dapat terus naik kelas, tidak perlu tinggal
kelas di Kelas XI.
Untuk peserta didik yang belum menuntaskan fase F di kelas XI, guru dapat
180
mengulang konsep atau materi pelajaran yang belum dikuasai peserta didik,
sebelum peserta didik yang bersangkutan mempelajari materi yang terkandung
dalam CP fase F yang belum tuntas/belum kompeten. Dengan demikian, peserta
didik dapat terus naik kelas.
Apabila terdapat tujuan pembelajaran pada mata pelajaran tertentu yang tidak
tercapai sampai saatnya kenaikan kelas, maka pada rapor peserta didik tersebut
dituangkan nilai aktual yang dicapai dan dideskripsikan bahwa peserta didik
tersebut masih memiliki tujuan pembelajaran yang perlu ditindaklanjuti di kelas
berikutnya. Dalam proses penentuan peserta didik tidak naik kelas, perlu
dilakukan musyawarah dan pertimbangan yang matang sehingga opsi tidak naik
kelas menjadi pilihan paling akhir apabila seluruh pertimbangan dan perlakuan
telah dilaksanakan.
181
Contoh isu Pertimbangan yang bisa diambil sekolah
ketidakhadiran disepakati oleh ekonomi) atau masalah kesehatan peserta didik,
satuan pendidikan) maka dapat dipertimbangkan naik dengan catatan
khusus. Jika alasan ketidakhadiran karena
“malas”, meskipun kecil kemungkinan untuk naik
kelas; peserta didik tetap dapat dipertimbangkan
naik dengan catatan di rapor bagian sikap yang
perlu ditindaklanjuti di kelas berikutnya. Misalnya,
permasalahan ketidakhadiran harus diselesaikan
dalam jangka waktu satu tahun dengan cara
konseling atau behavior treatment lain. Khusus
permasalahan ketidakhadiran, wali kelas harus
dapat mendeteksi permasalahan ini sedini
mungkin, sehingga tidak terjadi penumpukan
jumlah ketidakhadiran dari peserta didik di akhir
semester.
Mekanisme Kelulusan
Untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta didik sebagai dasar kelulusan
dapat berdasarkan asesmen sumatif, yang dapat dilakukan dalam bentuk tes tulis,
tugas untuk performa, portofolio, atau kombinasi. Asesmen pencapaian hasil
belajar peserta didik untuk kelulusan dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar peserta didik dengan TP(kriteria ketercapaian tujuan
pembelajaran). Asesmen sumatif yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan
dilaksanakan pada semester ganjil dan/atau semester genap pada akhir jenjang
dengan mempertimbangkan capaian kompetensi lulusan.
182
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran dan
b. mengikuti asesmen sumatif yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Masukan nilai hasil tes sumatif yang Anda laksanakan pada saat PPL untuk
bahan dalam penulisan rapor, dengan ketentuan sebagai berikut.
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
Kasus
Ada satu program keahlian pada fase F memuat satu mata pelajaran/CP yang
terdiri dari sembilan elemen. Elemen satu dengan elemen yang lainnya
183
merupakan satu rangkaian dalam menghasilkan produk dan okupasi. Pada kelas
XI semester ganjil menyelenggarakan lima elemen dan pada semester genap
menyelenggarakan empat elemen. Kebijakan pembelajaran yang diterapkan
adalah mastery learning, artinya peserta dinyatakan berkompeten apabila mampu
memenuhi seluruh kriteria pencapaian elemen/TP. Ketuntasan pencapaian
elemen/TP dalam asesmen diberi nilai 100. Apabila belum tuntas diberi nilai
kurang dari 100 sesuai dengan derajat pencapaian indikator kompetensi.
Dalam menyusun laporan asesmen akhir semester ganjil, nilai rapor mata
pelajaran/CP dihitung rata-rata dari lima elemen/TP. Peserta didik bernama Agus
pada mata pelajaran tersebut mendapat nilai 80. Di akhir semester IV nilai
rapornya 85.
Tugas
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
Kemampuan
Kejelasan dan Kebenaran Bahan Presentasi Kejelasan
Menjawab
Sesuai Kegiatan Kolaborasi Penyampaian
Pertanyaan
Hasil analisis tentang ketuntasan Elemen/TP.
……………………………………………………
184
Kemampuan
Kejelasan dan Kebenaran Bahan Presentasi Kejelasan
Menjawab
Sesuai Kegiatan Kolaborasi Penyampaian
Pertanyaan
……………………………………………………
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
……………….......................................................................................
Dst..
Uraian Tugas
185
Aksi Nyata
Posting 10 di LMS
Refleksi pembelajaran topik laporan pembelajaran peserta didik
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
186
.....................................................................................................
c. Hal-hal lain apakah yang ingin Anda pelajari lagi terkait dengan
laporan hasil pembelajaran di SMK?
.....................................................................................................
.....................................................................................................
.....................................................................................................
187
TOPIK VI. PENYUSUNAN REFLEKSI PEMBELAJARAN
Mempelajari topik refleksi dalam materi PPA II, mahasiswa diharapkan dapat
merumuskan manfaat setiap topik pembelajaran, dan merumuskan rencana tindak
lanjut implementasi pada saat bekerja menjadi guru di SMK. Mahasiswa juga
dapat memberi catatan-catatan tentang kelebihan dan kekurangan terhadap
materi dan penyajian modul pada topik-topik refleksi ini. Pertanyaan pemantik atas
materi refleksi ini dapat dimulai dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut.
Eksplorasi Konsep
188
dari topik 1) pemetaan kemampuan awal dan karakteristik peserta didik, 2)
pengelolaan model pembelajaran di SMK, 3) mengembangkan perangkat
asesmen di SMK, 4) pengembangan perencanaan dan perangkat pembelajaran di
SMK, dan 5) pengolahan hasil asesmen dan laporan hasil pembelajaran.
Sebagai seorang mahasiswa yang sedang belajar untuk menjadi seorang guru di
SMK, tentunya mempunyai sebuah idealisme terhadap proses pembelajaran yang
seharusnya. Saat ini Anda telah mengobservasi dan mengalami langsung
bagaimana proses pembelajaran di SMK melalui pembelajaran modul PPA I,
modul-modul PPA II dan pelaksanaan PPL I, dan PPL II. Coba ingat-ingat kembali
materi apa saja yang memberi kesan mendalam dan menarik terkait dengan tugas-
tugas Anda nanti sebagai guru. Selain kesan baik, coba tuliskan harapan besar
apa yang Anda butuhkan untuk membekali kompetensi sebagai seorang guru.
Menurut Anda materi apa yang seharusnya ada pada modul, tetapi belum Anda
temukan? Selain dari isi modul apa kesan Anda terkait dengan sistematika dan
strategi dan metodologi belajar yang ada di modul, barangkali Anda mempunyai
catatan-catatan untuk dikembangkan atau untuk perbaikan.
Kalau sampai saat ini Anda belum mempunyai catatan terkait dengan hal-hal
tersebut di atas, melalui topik refleksi pembelajaran ini kami mengajak Anda untuk
melakukan refleksi terhadap isi materi modul dan penyajiannya dilihat dari
kelengkapan dan manfaatnya bagi Anda sebagai calon guru yang akan
melaksanakan pembelajaran di SMK.
Posting 11 di LMS
Isilah setiap titik-titik di dalam kotak berikut ini, mulai poin a sampai dengan
poin d berkaitan dengan refleksi metode belajar.
Kegiatan ini Anda lakukan secara mandiri dengan membaca dari awal,
memahami maknanya, dan membuat catatan terhadap hal-hal penting
yang sangat bermanfaat dan hal-hal yang seharusnya ada, tetapi
189
belum tersedia di setiap topik modul.
Rumuskan daya tarik dari setiap topik modul PPA II dan jelaskan
bagaimana Anda akan menerapkannya dalam proses pembelajaran di
SMK.
Topik 1
…………………………………………………………………………………
Topik 2
…………………………………………………………………………………
Topik 3
…………………………………………………………………………………
Topik 4
…………………………………………………………………………………
Topik 5
…………………………………………………………………………………
Topik 1
Topik 1
………………………………………………………………………………… ……………………………………
Topik 2 Topik 2
………………………………………………………………………………… ……………………………………
Topik 3
………………………………………………………………………………… Topik 3
……………………………………
Topik 4
………………………………………………………………………………… Topik 4
……………………………………
Topik 5
…………………………………………………………………………………
Topik 5
……………………………………
190
Materi yang seharusnya ada, tapi belum tersaji dalam modul
Topik 1
Topik 1
………………………………………………………………………………… ……………………………………
Topik 2 Topik 2
………………………………………………………………………………… ……………………………………
Topik 3
…………………………………………………………………………………
Topik 3
……………………………………
Topik 4
………………………………………………………………………………… Topik 4
……………………………………
Topik 5
………………………………………………………………………………… Topik 5
……………………………………
Topik 1
…………………………………………………………………………………
Topik 2
…………………………………………………………………………………
Topik 3
…………………………………………………………………………………
Topik 4
191
…………………………………………………………………………………
Topik 5
…………………………………………………………………………………
Tuliskan manfaat materi pada setiap topik modul sebagai hasil dari
instructional effect terkait dengan tugas yang akan anda emban
sebagai guru di SMK. Tuliskan juga nurturant effect terhadap
perubahan perilaku positif apa setelah mengalami proses
pembelajaran dengan alur merdeka. Kegiatan ini dalam rangka
mengembangkan sikap kritis, think out of the box, dan menciptakan
keterampilan berpikir yang berkualitas.
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
Materi: …
192
…………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………
………..
…………………………………………………………………………………
……….
Materi: …
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
Materi: …
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………….
193
Tuliskan jenis materi pada topik pengelolaan hasil pembelajaran dan
laporan hasil pembelajaran di SMK dan bagaimana anda akan
mengimplementasikannya dalam melaksanakan pembelajaran di
SMK
Materi: …
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Rencana perbaikan:
194
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Sebutkan!
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
195
Tuliskan performansi yang akan dicapai:
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………….
Sudah, contohnya
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Belum, contohnya
……………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………..
Setelah Anda melewati proses pembelajaran PPA I dan beberapa topik modul PPA
II serta telah melaksanakan PPL I dan PPL II, pengalaman itu sangat menarik,
196
karena Anda berperan sebagai mahasiswa yang sedang belajar dan dilanjutkan
dengan Mahasiswa yang sedang melaksanakan proses pembelajaran melalui PPL
II.
Melakukan refleksi diri setelah melakukan PPL I dan PPL II, yaitu untuk
meningkatkan produktivitas kerja pada proses PPL dan nanti pada saat bekerja
sebagai guru di SMK. Refleksi ini menimba pengalaman kegiatan PPL untuk
mengemban mandat sebagai guru profesional, dalam rangka menumbuhkan
kreativitas dan inovatif dalam pembelajaran, meningkatkan kesabaran, serta
mengetahui pencapaian diri selama PPL I dan PPL II.
Refleksi diri bagi seorang guru merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
peran dan tanggung jawab profesional guru secara berkelanjutan. Bowman (1989)
mengungkapkan bahwa refleksi diri merupakan elemen utama profesionalisme.
Refleksi diri bagi guru merupakan salah satu cara mengembangkan profesional
berkelanjutan sebagai konsep peningkatan kualitas guru. Refleksi menjadi sarana
untuk memenuhi keluasan serta kedalaman pengetahuan Anda sebagai guru
profesional.
Adapun menurut Korthagen & Vasalos (2005), terdapat empat aspek yang menjadi
fokus refleksi bagi guru dalam praktik profesional, yaitu:
197
2) perilaku profesional, tindakan dan respon dari guru terhadap perubahan atau
inovasi dalam kegiatan pembelajaran,
3) kompetensi, respon tindakan terhadap pentingnya meningkatkan
kompetensi profesional guru, dan
4) believe, kepercayaan guru mengenai profesinya.
Melakukan refleksi diri bagi guru bukan hanya berdampak baik pada kinerja dan
keprofesionalan sebagai seorang guru, tetapi juga berpengaruh terhadap
kesehatan mental diri sendiri. Berikut ini berbagai manfaat refleksi diri bagi guru.
Posting 12 di LMS
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
198
………………………………………………………………………………
..…………………………………………………………………………….
Kegiatan Pascapembelajaran
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………..
Kegiatan Pascapembelajaran
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………….
199
3. Menjadi lebih bijak
Apabila Anda merasa galau atau dihadapkan suatu keadaan atau masalah
yang membuat pikiran Anda jadi buntu, cobalah untuk melakukan refleksi
diri. Refleksi diri membantu Anda untuk merespon keadaan lebih bijak
dengan proses berpikir panjang. Sehingga Anda dapat menahan timbulnya
perkataan atau reaksi yang kurang baik yang dapat membuat Anda
menyesal di kemudian hari.
Refleksi diri membantu Anda lebih sadar akan konsekuensi dari sikap dan
tindakan yang dilakukan. Sehingga kedepannya Anda dapat
mempertimbangkan sikap dan tindakan yang akan Anda tampilkan di
situasi tertentu agar tidak salah langkah.
Ketika Anda sedang emosional, merasa putus asa dan galau, refleksi diri
dapat memberikan semangat lagi untuk menjalani hidup. Refleksi diri bisa
membuat Anda menyadari bahwa masih banyak hal-hal yang perlu
dilakukan.
a. Apa yang sudah saya capai hingga saat ini dalam mengikuti program
PPG?
b. Apa yang belum saya capai saat ini? Bagaimana cara untuk
mencapai sesuatu yang saya inginkan?
c. Apa penyesalan terbesar saya dan bagaimana cara saya untuk
melepas penyesalan tersebut?
d. Bagaimana hubungan saya dengan rekan kerja dan peserta didik di
kelas?
201
Langkah selanjutnya Anda bisa memilih metode refleksi diri yang sesuai.
Ada berbagai metode refleksi diri yang bisa dilakukan, misalnya
berkontemplasi. Anda bisa menjawab pertanyaan refleksi diri yang sudah
disiapkan sembari melakukan metode refleksi yang diinginkan. Pastikan
Anda menjawab pertanyaan refleksi diri dengan jujur sesuai apa yang
dipikirkan dan dirasakan.
Posting 13 di LMS
……………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………........
……………………………………………………………………………........
202
4. Refleksi dengan buku harian belajar
Komponen Skor
Keterangan
Pembelajaran 5 4 3 2 1
Kecukupan dan
kesesuaian materi
Kesesuaian
Metodologi
Kesesuaian sarana
dan peralatan
Kecukupan sarana
dan peralatan
203
Kecukupan waktu
Kejelasan suara
Keterangan:
Catatan 1:
Isilah dengan memberi checklist di bawah kolom nilai sesuai dengan tingkat
kepuasan Anda sebagai peserta didik:
Nilai 5: Sangat memuaskan
4: Memuaskan
3: Cukup memuaskan
2: Kurang Memuaskan
1: Sangat kurang memuaskan
204
Setelah mempelajari topik refleksi, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
2. Buatlah refleksi diri terkait dengan pelaksanaan PPL II di SMK tempat Anda
melaksanakan PPL.
Ruang Kolaborasi
Uraian Tugas
Setelah mempelajari topik refleksi, silakan bekerja dalam kelompok yang terdiri
dari 5 orang untuk menyelesaikan tugas berikut.
Kasus
Tugas
205
Demonstrasi Kontekstual
Uraian Tugas
206
Elaborasi Pemahaman
Uraian Tugas
Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang refleksi pembelajaran, refleksi
diri, dan tindak lanjutnya, buatlah rangkuman terhadap hasil proses pembelajaran
pada ruang kolaborasi dan demonstrasi kontekstual dari setiap kelompok serta
lakukan sintesis terhadap konsep, prinsip, dan prosedur tindak lanjut hasil
refleksi. Hasil rangkuman dan analisis akan didiskusikan dengan rekan, dosen,
atau instruktur tamu.
Koneksi Antarmateri
Uraian Tugas
Buatlah koneksi antarmateri tentang refleksi terhadap materi modul, kegiatan PPL,
keberhasilan pembelajaran, dan tindak lanjutnya untuk perbaikan/peningkatan
mutu bahan ajar dan proses pembelajaran.
207
Aksi Nyata
Posting 15 di LMS
Menjawab Pertanyaan
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
208
b. Bagaimana konsep refleksi diri mampu
meningkatkan keprofesionalan Anda sebagai guru ?
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
....................................................................................
.................
Tugas
209
terhadap tingkat keterlaksanaan/kesesuaian pelaksanaan pembelajaran
yang Anda lakukan (mulai dari perencanaan sampai dengan asesmen)!
Ketidaksesuaian Kesesuaian
(Langkah Kegiatan dan (Langkah Kegiatan dan
No Dokumen/Rekaman Pembelajaran) Dokumen/Rekaman Pembelajaran)
Kegiatan/Komponen Rencana Kegiatan/Komponen Rencana
Pembelajaran Tindakan Koreksi Pembelajaran Pengembangan
1
2
3
4
n
Catatan
210
Daftar Pustaka
Glen, R., Suciu, C., & Baughn, C. 2014. The Need for Design Thinking in Business
Schools. Academy of Management Learning & Education, 13, 653- 667.
Kolb, D.A. 1984. Experiential Learning: Experience as The Source of Learning and
Development. New Jersey: Prentice-Hall Inc.
Meier, Dave. 2003. The Accelerated Learning Handbook: Panduan Kreatif 7 Efektif
Merancang Program Pendidikan dan Pelatihan. Bandung: Kafia.
Philips Ron Drew Stone. Jack J. 2002 How To Measure Training Results, The
McGraw-Hill Companies.
211
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia,
Peraturan Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
212
Biodata Penulis
Penulis 1
Setelah purna tugas pada tahun 2019, penulis bekerja sebagai Tim
pengembangan SMK COE di Direktorat SMK KEMENDIKBUDRISTEK RI tahun
2019, Konsultan Pendidikan di Direktorat MITRAS dunia Usaha Dunia Industrin
KEMENDIKBUDRISTEK RI tahun 2020 s.d. 2022 dan terakhir penulis bekerja
sebagai Narasumber Pembelajaran di IPINDO Jakarta dari tahun 2022 sampai
sekarang.
Penulis 2
WINIH WICAKSONO, lahir di Sukoharjo, Jawa Tengah pada tanggal 10 Maret
1968. Memperoleh gelar sarjana Pendidikan Teknik Elektro tahun 1992 dari
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Institut Kependidikan dan Ilmu
Pendidikan Yogyakarta (IKIP Yogyakarta). Gelar Magister Teknik (M.T.) 2001 dari
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (UGM).
213
Penulis pernah bekerja sebagai dosen di Akademi Telekomunikasi Indonesia
(AKATEL Indonesia) dan beberapa pendidikan tinggi swasta di Yogyakarta mulai
tahun 1994 – 2006, mengajar mata kuliah Teknik Elektro Dasar, Teknik
Antarmuka, Pemrograman Berorientasi Objek, Algoritma & Struktur Data, Analisis
Sistem Informasi, Rekayasa Perangkat Lunak.
Penulis saat ini bekerja sebagai ASN Guru pada Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 (SMK N3) Yogyakarta. Penulis mengampu beberapa mata pelajaran
pada Program
Studi Teknik Ketenagalistrikan, diantaranya mata pelajaran Dasar dan
Pengukuran Listrik, Instalasi Motor Listrik dan Projek Kreatif dan Kewirausahaan.
Sejak tahun 2010, penulis mulai aktif menulis dan pendamping guru menulis buku,
baik buku mata pelajaran maupun buku pengayaan. Penulis juga dipercaya
sebagai pendamping guru menulis bahan ajar mata pelajaran produktif di
Direktorat Pembinaan SMK (2018-2020), buku pengayaan di Penerbit PT. Intan
Pariwara Klaten (2011 – 2018), buku pengayaan di Penerbit CV. Andi Offset
Yogyakarta (2021 – 2023).
12 judul buku, karya sebagai penulis buku pengayaan mata pelajaran, penerbit
PT. Saka Mitra Kompetensi Klaten: Terbit 2010 – 2014
124 judul buku, karya sebagai penulis buku praktikum, penerbit PT. Saka Mitra
Kompetensi Klaten (2014-2018
1 judul buku, karya sebagai penulis buku teks mata pelajaran di PUSBUK RI
Jakarta (2019), berjudul : Elektronika dan Mikroprosesor SMK Kelas X
94 dan 284 judul buku, karya sebagai pendamping guru menulis bahan ajar mata
pelajaran produktif berdasar Kurikulum K-13 di DitPSMK (2018–2020), terupload
di web DitPSMK : http://smk.kemdikbud.go.id/kdp
88 judul buku, karya sebagai pendamping guru menulis buku pengayaan mata
pelajaran produktif di bidang Teknologi dan Rekayasa, penerbit PT.Intan Pariwara
Klaten (2018)
214
Kurikulum K-13) dan 61 judul buku Bahasa Inggris Terapan berbasis program studi
berdasarkan Kurikulum MERDEKA) merupakan karya sebagai pendamping guru
menulis buku teks di CV. Andi Offset Yogyakarta (2020 – 2023).
215
Lampiran
Lampiran 1
Komponen Kisi-Kisi
Elemen Jenis, keluasan Indikator soal Level proses Nomor soal
kompetensi dan kedalaman memuat: kognitif memuat
yang akan materi serta a. pernyataan mengacu pada jumlah soal
dibuatkan kisi- level kognitif kondisi elemen CP yang akan
kisinya, sesuai dengan: soal/objek (mulai dari yang dibuat.
diambil dari a. elemen yang akan terendah
CP kompetensi dipertanyakan, sampai yang
prasyarat b. kemampuan tertinggi) atau
(jika ada), yang akan di mulai level
b. elemen nilai. mengingat
kompetensi sampai level
yang akan mencipta.
dipelajari.
Keterangan:
216
Lampiran 2
Rubrik Asesmen Instruksi (IK) 1: Perangkat Asesmen Awal untuk
Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik dalam Satu Kelas)
Penjelasan:
Bedakan ikan yang segar dan ikan yang busuk! → merupakan stem soal
Telah disediakan data kondisi fisik ikan (warna kelopak mata, warna insang, tekstur
daging ikan, aroma ikan). → merupakan kondisi soal.
menggunakan konsep untuk membedakan ikan segar dan ikan busuk → merupakan
kemampuan yang diukur oleh soal tersebut
217
Lampiran 3
Model
No Perencanaan Pelaksanaan Asesmen
Pembelajaran
1 PjBL Memuat komponen Memuat komponen Memuat
perencanaan yang pelaksanaan yang komponen
ada di smk ada di smk asesmen yang
ada di smk
2 TEFA Memuat komponen Memuat komponen Memuat
perencanaan yang pelaksanaan yang komponen
ada di smk ada di smk asesmen yang
ada di smk
3 Kelas Wirausaha Memuat komponen Memuat komponen Memuat
perencanaan yang pelaksanaan yang komponen
ada di smk ada di smk asesmen yang
ada di smk
4 Kelas Industri Memuat komponen Memuat komponen Memuat
perencanaan yang pelaksanaan yang komponen
ada di smk ada di smk asesmen yang
ada di smk
5 Pembelajaran PKL Memuat komponen Memuat komponen Memuat
perencanaan yang pelaksanaan yang komponen
ada di smk ada di industri asesmen yang
ada di industri
Catatan:
1. Identifikasi komponen pengelolaan pembelajaran model merupakan hasil diskusi
dengan kepala sekolah atau yang mewakili tentang alasan penerapan komponen
penyelenggaraan model pembelajaran yang dilaksanakan sebagaimana hasil
identifikasi.
2. Mahasiswa membuat rencana pembelajaran dalam pengelolaan pembelajaran
model PjBL sesuai dengan hasil pemetaan kemampuan awal peserta didik yang
sudah dilakukan mahasiswa pada topik I. Rencana pembelajaran terdiri dari:
a. perencanaan pembelajaran mengakomodasi kemampuan awal peserta
didik,
b. produk yang dikerjakan/dihasilkan sesuai dengan minat peserta didik, dan
c. asesmen yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan awal peserta
didik.
218
Lampiran 4
Rubrik Asesmen Instruksi 2 (IK 2): Diagram Alir Identifikasi Kebutuhan Soft
Skills Dan Hard Skills serta Kewirausahaan Program PKL
Unsur
Deskripsi Penanggung Jenis Dokumen
No Jenis kegiatan yang
Kegiatan Jawab yang Dibutuhkan
Terlibat
1 Memahami Memahami Anda Waka Panduan
elemen, CP, elemen, CP, sebagai KUR di pelaksanaan PKL
TP, dan ATP TP, dan ATP subjek yang SMK di SMK
internalisasi internalisasi akan
dan penerapan dan penerapan memahami
soft skill soft skill yang
ada di SMK
Mengidentifikasi
daftar
pekerjaan yang
ada di dunia
kerja
219
Unsur
Deskripsi Penanggung Jenis Dokumen
No Jenis kegiatan yang
Kegiatan Jawab yang Dibutuhkan
Terlibat
Melakukan
analisis usaha
sesuai dengan
alur bisnis yang
ada di dunia
kerja tempat
peserta didik
PKL
220
Lampiran 5
Contoh:
Diketahui kesuburan tanah N 120 kg, P 80 kg dan K 60 kg. Target biomassa
tanaman cabai yang akan dihasilkan 1000/Ha. Hitunglah kebutuhan pupuk yang
diperlukan!
Penjelasan:
Hitung kebutuhan pupuk yang diperlukan untuk pemupukan! → merupakan stem soal
Disediakan data kesuburan tanah dan biomassa tanaman yang akan dihasilkan →
merupakan kondisi soal
221
Lampiran 6
Rubrik Asesmen Instruksi (IK) 3: Lembar Observasi Asesmen Kegiatan
Praktik
Keterangan:
Indikator Kondisi/Capaian
Elemen/Kompetensi Pekerjaan/Kegiatan
keberhasilan Ya Tidak
222
Lampiran 7
223
Lampiran 8
Rubrik Asesmen Instruksi (Ik) 4: Sampel Satu Perencanaan Pembelajaran
1. Memuat CP dan elemen terpilih dari program keahlian yang ada di SMK
tempat PPL dan sesuai spesialisasi mahasiswa;
2. Ada data hasil sinkronisasi antara CP/elemen dengan dunia kerja mitra
SMK;
3. Ada data hasil pemetaan kemampuan awal peserta didik yang akan
dijadikan objek pembelajaran;
6. Ada dokumen RPP untuk satu elemen hasil sinkronisasi dengan dunia
kerja.
224
Lampiran 9
Rubrik Pedoman Asesmen LK 5: Pengolahan Hasil Asesmen
225
Lampiran 10
Rubrik Pedoman Asesmen Instruksi (IK) 5: Laporan Hasil Belajar
dalam Bentuk Rapor
226
Lampiran 11
Rubrik Asesmen Lembar Kerja (LK) 6: Refleksi Kegiatan Pembelajaran
Komponen Skor
Keterangan
Pembelajaran 5 4 3 2 1
Kecukupan dan
kesesuaian materi
Kesesuaian
metodologi
Kesesuaian sarana
dan peralatan
Kecukupan sarana
dan peralatan
Kecukupan waktu
Kejelasan suara
Keterangan:
a. Catatan 1: Isilah dengan memberi ceklis di bawah kolom nilai sesuai dengan
tingkat kepuasan Anda sebagai peserta didik:
Nilai 5: Sangat memuaskan
4: Memuaskan
3: Cukup memuaskan
2: Kurang Memuaskan
1: Sangat kurang memuaskan
227
Lampiran 12
IK 6: Membuat IK, Checklist Asesmen Keterlaksanaan Pembelajaran
Rubrik asesmen
B. Ceklis yang akan anda gunakan untuk melakukan pengecekan terhadap tingkat
keterlaksanaan/kesesuaian pelaksanaan pembelajaran (mulai dari perencanaan
sampai dengan asesmen)
Kesesuaian Kesesuaian
NO Kegiatan (IK) Hasil
Ya Tdk Ya Tdk
228
Kesesuaian Kesesuaian
NO Kegiatan (IK) Hasil
Ya Tdk Ya Tdk
Melaksanakan Asesmen
7 Ada hasil asesmen awal
formatif awal
Membuat pemetaan
Ada Peta kemampuan awal dan
8 kemampuan awal dan
karakteristik peserta didik
karakteristik peserta didik
Memodifikasi modul
pembelajaran sesuai hasi Memodifikasi modul sesuai hasil
9 pemetaan kemampuan awal pemetaan kemampuan awal dan
dan karakteristik peserta karakteristik peserta didik
didik
Melaksanakan
pendampingan/pembelajaran Ada program dan rekaman
14
sesuai hasil asesmen pelaksanaan pendampingan
formatif
229
Kesesuaian Kesesuaian
NO Kegiatan (IK) Hasil
Ya Tdk Ya Tdk
Catatan:
Dalam pembelajaran yang dimaksud dokumen dan rekaman yaitu;
1. Dokumen, berupa perangkat pembelajaran yang bisa diperbaiki
2. Rekaman, Hasil kegiatan yang tidak bisa diperbaiki, kecuali melalui
tindakan terlebih dahulu. (rekaman hasil asesmen)
230
Lampiran II.2.1
Lembar Observasi Asesmen Perencanaan Produksi
a. mendeskripsikan usaha
b. menganalisis kompetitor
c. merencanakan dan pengembangan
produk
d. strategi pemasaran
e. merencanakan manajemen dan
operasional
f. proyeksi keuangan
g. evaluasi
(…………………………….....................)
231
Lampiran II.2.2
Lembar Observasi Asesmen Proses Produksi
Contoh model 1
Nama Peserta didik : ……………………………………………
Kelas : ……………………………………………
Nama Projek : ……………………………………………
Menyimpan
Nama Menggunakan Membaca Membersihkan
alat pada
Peserta Didik jas lab prosedur kerja alat
tempatnya
Andi
Boby
Cicih
Dimas
.........
(…………………………….....................)
232
Contoh model 2
Andi
Boby
Cicih
Dimas
.....
(…………………………….....................)
233
Lampiran II.2.3
1. Perencanaan Bahan
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan Alat dan Bahan
b. Teknik Pengolahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan
Kebersihan)
3. Hasil Produk
a. Bentuk Fisik
b. Inovasi
c. Warna
d. Rasa
Total Skor
* Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat
** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan
skor.
Keterangan:
4 = Sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
(……………….....................)
234
Lampiran II.2.4
Lembar Asesmen Strategi Pemasaran
Nilai
No Aspek Asesmen Nilai Keterangan
Maksimum
Jumlah 100
(…………………………….....................)
235
Lampiran II.2.5
Nilai
No Aspek Asesmen Nilai Keterangan
Maksimum
Jumlah 100
(…………………………….....................)
236
Lampiran II.2.6
Lembar Asesmen Purnajual
No Uraian Deskripsi
1. Informasi Produk (Tuliskan bahan, fungsi, cara
memperlakukan produk. Misal: jika
pakaian bagaimana mencuci, suhu
saat menyetrika, dll)
2. Nomor dan alamat kontak
customer service
3. Nomor dan alamat kontak
pengaduan
4. Informasi jangka waktu layanan
purna jual dalam tanggung
jawab penyedia
5. Informasi ketersediaan layanan
perawatan dan perbaikan
6. ..................................................
7. ...................................................
(…………………………….....................)
237
Lampiran II.2.7
Lembar Asesmen Laporan Keuangan
(…………………………….....................)
238