Anda di halaman 1dari 9

Laporan Kegiatan Pelatihan Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka untuk SLB


Jalur Mandiri
Grand Mercure Surabaya City 4 s.d 7 Juli 2022

Oleh
Krisdi Sujatwanto, S.Pd
NIP. 19750110 200501 1 007

SLB NEGERI 1 BANTUL


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
YOGYAKARTA
2022
Lembar Pengesahan

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Basuki,S.Pd,M.Pd
NIP : 19680828 199512 1 003
Pangkat/Gol. : Pembina Tk.I, IV/b
Jabatan : Plt. Kepala Bidang Pendidikan Khusus
Instansi : Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY

Menyatakan bahwa laporan pengembangan diri yang dibuat oleh:


Nama : Krisdi Sujatwanto,S.Pd
NIP : 19750110 200501 1 007
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Pangkat /Gol : Pembina /IV/a
Jabatan : Kepala Sekolah
Instansi/Nama sekolah : SLB Negeri 1 Bantul

merupakan laporan kegiatan pengembangan diri yang telah dilaksanakan dan dibuat dengan
sebenar-benarnya.

Bantul , 2022
Plt. Kepala Bidang Diksus Disdikpora DIY

Basuki,S.Pd,M.Pd
NIP 19680828 199512 1 003
BAGIAN AWAL

A. Judul Kegiatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum Merdeka untuk SLB Jalur Mandiri

B. Waktu Pelaksanaan Kegiatan


Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pratik Baik Penyusunan KOSP, ATP,
MA, dan Profil Pelajar Pancasila untuk SLB Jalur Mandiri Angkatan 2 akan diselenggarakan
pada: Hari, tanggal : Senin – Kamis, 4 – 7 Juli 2022 Tempat

C. Tempat
: Hotel Grand Mercure Surabaya City Jl. Ahmad Yani No. 71, Margorejo, Kec. Wonocolo
Surabaya, Jawa Timur

D. Penyelenggara
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan
Khusus
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah
Kementrian Pendidikan, Kebudayaan , Riset dan Teknologi.
E. Tujuan Penyelenggaraan Kegiatan
Tujuan Umum :
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pratik Baik Penyusunan KOSP, ATP,
MA, dan Profil Pelajar Pancasila untuk SLB Jalur Mandiri Angkatan 2 secara umum
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dalam rangka pemulihan
pembelajaran akibat dari pandemi Covid-19 melalui Implementasi Kurikulum Merdeka.
F. Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan diklat ini dilaksanakan selama 38 JP
G. Fotokopi Surat Undangan (terlampir)
H. Fotokopi Sertifikat (terlampir)
I. Fotokopi Surat Tugas (terlampir)
BAGIAN ISI

A. Tujuan
Secara khusus kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pratik Baik
Penyusunan KOSP, ATP, MA, dan Profil Pelajar Pancasila untuk SLB Jalur Mandiri
Angkatan 2 bertujuan untuk mensosialisasikan Kurikulum Merdeka dan menyusun:
a. Model Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SDLB,
SMPLB, dan SMALB)

b. Model Alur Tujuan Pembelajaran di Sekolah Luar Biasa (SDLB, SMPLB, dan SMALB);

c. Model Modul Ajar mata pelajaran, tematik, dan mapel vokasi di Sekolah Luar Biasa
(SDLB, SMPLB, dan SMALB);

d. Model Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Sekolah Luar Biasa (SDLB, SMPLB,
dan SMALB).

B. Deskripsi Materi
Umum
1. Kebijakan Kemdikbud
2. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Diklat
a. Peserta kegiatan harus berada di tempat kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan;
b. Peserta harus berpartisipasi aktif dalam mengikuti setiap kegiatan baik sesi
penjelasan maupun sesi kerja kelompok;
c. Narasumber dan peserta selama mengikuti kegiatan harus berpakaian rapi dan sopan;
d. Peserta dan panitia harus mengikuti kegiatan pembukaan dan penutupan;
e. Peserta melaporkan kepada panitia apabila mengalami gangguan kesehatan;
f. Perangkat handphone harus diset sunyi (silent) atau nada getar, aktivitas menelpon
harus dilakukan di luar ruang;
g. Peserta dilarang merokok di ruang dan sekitar ruang kegiatan;
h. Peserta dilarang meninggalan tempat kegiatan tanpa ijin panitia;
i. Protokol kesehatan diterapkan secara ketat dalam pelaksanaan kegiatan ini

Pokok
1. Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Kurikulum operasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar
yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh
penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna, kurikulum
operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan
peserta didik dan satuan pendidikan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU
Sisdiknas/2003).  Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur
kurikulum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
Komponen dalam  kurikulum operasional  ini disusun untuk membantu proses
berpikir dan mengembangkan  satuan pendidikan. Dalam pengembangannya,
dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan
pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna disesuaikan dengan dinamika
perubahan dan kebutuhan peserta didik.

2. Pembelajaran dan ASesmen


pembelajaran dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan
informasi tentang pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan
untuk mengecek efektivitas pembelajaran yang berlangsung.
Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari proses
dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja mahasiswa,
kelas/mata kuliah, atau program studi dibandingkan terhadap
tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu.

3. Pengembangan Projek PRofil Pelajar Pancasila

Pelajaran berbasis projek belum menjadi kebiasaan di sekolah-sekolah di Indonesia,


sehingga perlu dukungan kebijakan pusat. Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila
adalah terjemahan dari pengurangan beban belajar di kelas (intrakurikuler) . Alokasi
waktu untuk satu mata pelajaran terbagi menjadi dua, intrakurikuler dan kokurikuler
(projek penguatan Profil Pelajar Pancasila) agar beban ajar guru tidak berkurang.
Jadi, Projek Profil Pelajar Pancasila adalah unit pembelajaran terintegrasi, bukan
tematik.

4. Alur Tujuan Pembelajaran


Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang
sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase capaian pembelajaran secara
utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan pembelajaran ini memang disusun
secara linear sesuai urutan kegiatan pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian
pembelajaran.
Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran mempunyai fungsi sama seperti silabus,
yaitu untuk acuan perencanaan pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran ini bukan
hanya dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi juga siswa dalam mencapai
pencapaian pembelajaran di akhir fase.

5. Modul Ajar Pendidikan Khusus


Umumnya modul ajar memiliki fungsi sama seperti RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran), hanya saja di dalamnya terdapat sejumlah penyesuaian. Komponen
modul ajar ini harus dibuat secara berurutan atau sistematis serta disesuaikan
dengan lingkungan sekolah dan karakter siswanya.
Modul ajar dalam kurikulum merdeka merupakan perangkat pembelajaran yang
disusun oleh guru untuk merencanakan proses pembelajaran. Penyusunan modul
ajar disesuaikan dengan capaian pembelajaran fase atau tahap perkembangan
peserta didik.
Dalam modul ajar terdapat pilihan materi yang akan dipelajari dengan tujuan
pembelajaran serta materi yang berbasis untuk perkembangan jangka panjang.
Pembuatan modul ajar ini membantu guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran lebih optimal.

C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1. Membuat dokumen KOSP masing-masing
2. Menentukan asesmen yang tepat untuk peserta didik
3. Menentukan kegiatan pada projek profil pelajar Pancasila
4. Mengembangkan ATP
5. Mengembangkan MA

D. Dampak
Dampak yang diharapkan melalui pelaksanaan kegiatan ini antara lain:
1. Meningkatnya pengetahuan akan pembuatan
a. KOSP
b. Asesmen
c. Projek PEnguatan Profil Pelajar Pancasola
d. ATP
e. MA

E. Penutup
Dengan adanya pelatihan secara daring, guru dapat memperoleh wawasan dan
kompetensu dalam melaksanakan layanan Program Kebutuhan Khusus bagu anak
berkebutuhan khusus sebagai bagian terpadu dalam kegiatan di SLB. Pembelajaran program
kebutuhan khusus memiliki dua keunikan yaitu untuk mengatasi hambatan bawaan dan
mengembangkan keterampilan tertentu berbasis jenis hambatannya.dengan adanya dua
keunikan tersebut, guru yang mengajarkan program kebutuhan khusus harus memiliki
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mendukung kompetensi pedagogic. Kompetensi
pedagogic yang dimaksud adalah memiliki pemahaman konsep identifikasi dan asesmen,
memiliki keterampilan melaksanakan asesmen program kebutuhan khusus, memiliki
kemampuan konseptual program kebutuhan khusus, memiliki keterampilan merancang
program kebutuhan khusus, memiliki pengetahuan dan keterampilan system penilaian
program kebutuhan khusus. Dengan pelatihan ini guru diberikan pengalaman dengan diskusi
dan mendalami konsep serta keterampilan dalam layanan program kebutuhan khusus.

BAGIAN AKHIR

Matrik ringkasan pelaksanaan Kegiatan (terlampir)


Matrik Ringkasan Pelaksanaan Diklat
Jumlah Jam
Tempat Mata Nama Penyelenggara
No Nama Diklat Kegiatan Nama Fasilitator Dampak
Kegiatan Diklat/Kompetensi Kegiatan
Diklat
1. Pelatihan Hotel Grand 1. Farah Ariani, S.Pd., Penyusunan Kegiatan ini 1. Membuat dokumen KOSP
Implementasi Mercure 6 M.Pd. Kurikulum operasional diselenggarakan oleh masing-masing
Kurikulum Surabaya 2. Ine Rahayu, M.Pd. satuan Pendidikan Direktorat Pendidikan 2. Menentukan asesmen yang
Merdeka City Jl. 3. Unaya Karmilah Penyusunan projek Masyarakat dan tepat untuk peserta didik
untuk SLB Ahmad Yani 9 4. Astin, S.Pd. penguatan profil Pendidikan Khusus 3. Menentukan kegiatan pada
Jalur Mandiri No. 71, pelajar Pancasila Direktorat Jenderal projek profil pelajar
Margorejo, Penyusunan Alur Pendidikan Anak Usia Pancasila
6
Kec. Tujuan Pembelajaran Dini, Pendidikan Dasar, 4. Mengembangkan ATP
Wonocolo Penyusunan Modul Pendidikan Menengah 5. Mengembangkan MA
9
Surabaya, Ajar Kementrian Pendidikan,
Jawa Timur 6 Penyusunan RTL Kebudayaan , Riset dan
Teknologi.

Jumlah 38 JP

Anda mungkin juga menyukai