Oleh:
Drs. DANI MAULANA, M.Si.
Cp. 0812 240 45 981
Kurikulum Paradigma Baru
Implementasi Kurikulum Paradigma Baru pada sekolah penggerak
ini berdasarkan SK Badan Penelitian Pengembangan dan
Perbukukuan Nomor 028/H/KU/2021 dan 029/H/KU/2021 tentang
penerapan Capaian Pembelajaran pada Sekolah Penggerak SD,
SMP, SMA, dan SMK.
Mulai tahun ajaran 2021, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset
dan Teknologi menerapkan Kurikulum Paradigma Baru ini akan
diberlakukan secara terbatas pada seluruh sekolah penggerak yang
ada di Indonesia. Pada akhirnya nanti direncanakan akan diterapkan
pada seluruh satuan pendidikan yang ada di Indonesia
Kurikulum Merdeka
peluncuran Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada
Merdeka Belajar episode Kelima Belas Jumat, 11 Februari 2022 pukul 10.00
WIB melalui siaran langsung di YouTube KEMENDIKBUD RI
Kemendikbudristek mengembangkan KURIKULUM PROTOTIPE yang
selanjutnya akan disebut KURIKULUM MERDEKA sebagai bagian penting
upaya memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami.
Selain itu kurikulum ini untuk membantu mewujudkan perubahan sistemik,
guru membutuhkan medium yang mudah diakses, sebagai alat untuk
membantu mereka meningkatkan dan mengembangkan potensi. Menjawab
kebutuhan guru tersebut, platform Merdeka Mengajar hadir sebagai sarana
edukasi yang dapat membantu guru menjalankan perannya dalam mengajar,
belajar, dan berkarier, untuk mewujudkan merdeka belajar.
Dasar
1. Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022, tentang Standar Kompetensi
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah
2. Permendikbudristek No. 7 Tahun 2022, tentang Standar Isi pada
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah
3. Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022, tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran
4. Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022, tentang
Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
5. Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022, tentang
Dimensi, Elemen dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila Pada Kurikulum
Merdeka
6. Permendikbudristek No. 17 Tahun 2021, tentang Asesmen Nasional
Dasar Implementasi Kurikulum Merdeka
Pembelajaran paradigma baru:
• Memastikan praktik pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
• Pembelajaran merupakan satu siklus yang berawal dari
pemetaan standar kompetensi, perencanaan proses
pembelajaran, dan pelaksanaan asesmen untuk
memperbaiki pembelajaran sehingga peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang diharapkan.
• Memberikan keleluasaan bagi pendidik untuk merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Kerangka Kurikulum
Kerangka Kurikulum
Komponen yang dikembangkan satuan pendidikan:
Karakteristik Utama Kurikulum Merdeka
1 Pengembangan Karakter
Learning (pembelajaran)
Perubahan Pelaksanaan Asesmen
yang Menekankan pada Asesmen Formatif
Konsep Asesmen Formatif danSumatif
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
• Metode evaluasi yang dilakukan untuk evaluasi proses • Metode evaluasi yang dilakukan di akhir
pemahaman murid, kebutuhan pembelajaran, dankemajuan pembelajaran.
akademik selamapembelajaran.
• Asesmen sumatif seringkali memilikitaruhan
• Asesmen formatif memantau pembelajaran murid dan
tinggi karena berpengaruh terhadap nilai
memberikan umpan balik yang berkala, danberkelanjutan.
akhir murid sehingga sering diprioritaskan
• Bagi murid, asesmen formatifberfungsi membantu murid murid daripada asesmenformatif.
mengidentifikasi kekuatan dan aspek yang perlu
dikembangkan. • Umpan balik dari asesmen hasil akhir ini
• Bagi guru dan sekolah, asesmen formatif berfungsi (sumatif) dapat digunakan untuk mengukur
memberikan informasi mengenai tantangan apa saja yang perkembangan murid untukmemandu guru
dihadapi murid dalam proses pembelajaran projek sehingga dan sekolah merancang aktivitas mereka
dukungan yang memadai dapatdiberikan. untuk projek berikutnya.
• Asesmen formatif dapat diberikan oleh guru, teman, atau diri
sendiri.
Asesmen Formatif Asesmen Sumatif
Kedua
Untuk Guru Asesmen Untuk Guru
• Mengawasi pembelajaran • Merupakan cara • Mengukur apakah murid sudah
murid untuk menilai memenuhi capaian pembelajaran
• Memastikan perkembangan pembelajaran dan sejauh mana sudah mencapai
murid murid akhir unit pembelajaran
• Mengecek pemahaman murid • Merupakan • Meningkatkan pengajaran dan
kesempatan
pembelajaran selanjutnya
untuk menerima
Untuk Murid dan memberikan
• Mengevaluasi umpan balik Untuk Murid
pembelajaran sendiri • Merupakan cara • Memahami performa di akhir
• Membangun pengetahuan untuk unit pembelajaran
• Mengidentifikasi kekuatan mengevaluasi • Memahami apakah mereka
dan kelemahan keefektifan
sudah memenuhi capaian
pengajaran dan
• Meningkatkan kemampuan pembelajaran pembelajaran dan sejauh
mana sudah mencapai akhir
unit pembelajaran
PENGEMBANGAN ASESMEN
DALAM PEMBELAJARAN
Pengembangan Instrumen Asesmen
DIAGNOSTIK KOGNITIF
FORMATIF
Psikomotorik
FORMATIF Kognitif
FORMATIF
Psikomotorik
FORMATIF
Psikomotorik
SUMATIF
Kognitif - Psikomotorik
Instrumen Penilaian
DIAGNOSTIK
KOGNITIF
Keg.1 FORMATIF Kognitif
Keg.3 FORMATIF
Psikomotorik
Keg.4 FORMATIF
Psikomotorik
Keg.5 FORMATIF
Kognitif -
Psikomotorik
Keg.6 SUMATIF
Kognitif -
Psikomotorik
Bentuk Asesmen Formatif danSumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di • Mengembangkan kemampuan seni perandan
depan publik dan mengemukakanpendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
mungkin berbeda dengannya, juga meresponspendapat menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
tersebutdengan cara yang sopan dan simpatis. murid.