Anda di halaman 1dari 47

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

DI SATUAN PENDIDIKAN

Disampaikan dalam Implementasi dan Pengimbasan Kurikulum Merdeka


Oleh Komite Pembelajaran Sekolah Penggerak di Gugus III dan IV
Kecamatan Kuta, 5-9 Agustus 2022
BIODATA
NAMA : ANIEF ARZUANI, S.St.Par, S.Pd
TTL : Magelang, 30 Juni 1983

Riwayat pendidikan:
• SD No. 6 Jimbaran
• SMP N 1 Kuta
• SMA 1 Denpasar
• UNUD Fakultas Pariwisata
• IKIP PGRI FPMIPA Biologi

Riwayat pekerjaan:
Penyiar radio, MC, EO, LO, Guru
Riwayat tugas:
Pembina Olimpiade 2011-2018
Instruktur Nasional Kurikulum 2013
Instruktur Guru Pembelajar 2015-2018 WA : 081999985350
FB : ANIEF ARZUANI ADHAR
Komite Pembelajaran 2022
Selamat datang!
Berikut adalah tujuan kita dari sesi
ini:

TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami Pembelajaran dan asesmen
Kurikulum Medeka
2. Menjelaskan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila di satuan pendidikan
AGENDA
● Mulai dari diri :
Menjawab pertanyaan pemantik
● Eksplorasi konsep 1:
Diskusi mengenai apa itu kurikulum dan
peran dan fungsinya
● Ruang kolaborasi 1:
Diskusi mengenai perbedaan generasi
murid
● Eksplorasi Konsep 2:
Diskusi mengenai alasan perubahan
kurikulum, adaptasi kurikulum dan struktur
kurikulum merdeka
● Ruang Kolaborasi 2:
Membuat karya visual bagaimana
melakukan adaptasi kurikulum
MULAI DARI
DIRI
EKSPLORASI
KONSEP 1
Apa itu
Kurikulum?
sampai hari ini, belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal.

Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar
murid.

Ada juga yang memaknai kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu
‘apa
saja yang akan murid pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka
tidak ada
yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’.

Bahkan, ada juga yang menganggap kurikulum sebagai program pendidikan. Program
Apa itu
Kurikulum?
Ralph Tyler dalam bukunya “The basic Secara umum, komponen-komponen
principle of curriculum”, mengungkapkan tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal
setidaknya ada 4 komponen dalam yang digunakan di beberapa negara,
kurikulum yaitu, yaitu;

1. Tujuan 1. Tujuan pembelajaran/konten


2. Konten
2. Panduan pedagogi
3. Metode/cara
4. Evaluasi 3. Panduan asesmen

Kerangka/komponen ini dapat kita


pembelajaran
gunakan dalamberdasarkan
mendesainkebutuhan
kurikulum dan
Apa itu
Kurikulum?
Ada dua hal utama yang ada pada kurikulum yang perlu digarisbawahi:

1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu.

Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana
‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan
kurikulumnya.
Peran dan Fungsi
Kurikulum
Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.

Ada tiga peranan kurikulum yang dapat kita maknai:

1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial

Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar
murid.
RUANG
KOLABORASI
1
Ruang Kolaborasi
1● Pada sesi ini, kita akan melakukan diskusi kelompok kecil, sat
u
dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang (ada 4-5
● Setiap
kelompok)
kelompok akan berdiskusi di dalam ruangan terpisah dengan alokasi
waktu 30 menit
● Sebelum berdiskusi silakan Bapak/Ibu bisa mengunduh LK Ruang Kolaborasi
1
● Setelah berdiskusi masing-masing kelompok akan melakukan
presentasi selama 4 menit
● Mari kita lakukan pembagian kelompok !
Ruang Kolaborasi
1Dalam setiap kelompok silakan diskusikan pertanyaan berikut ini:
1.Identifikasikan hal-hal yang berubah pada murid kita 10 tahun yang lalu dengan murid kita
saat ini dengan menganalisa:
- Cara mendapatkan informasi/belajar
- Cara mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
- Cara berkomunikasi
- Teknologi yang sering digunakan
- Cita-cita/pilihan profesi mereka
- Permainan yang mereka mainkan bersama
2. Bagaimana selama ini Bapak/Ibu merespon perubahan tersebut?
3.Ketika terjadi perubahan kurikulum bagaimana Bapak/Ibu menyikapinya?
EKSPLORASI
KONSEP 2
Alasan perubahan
kurikulum
Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum
yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”.

Kurikulum bersifat dinamis dan terus atau


dikembangkan
diadaptasi sesuai konteks demi
dan karakteristik murid,
membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka: kini dan
di masa depan.
Alasan perubahan
kurikulum
Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini, menuntut kita untuk selalu
siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi
tertentu.

Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada
aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi
murid.

Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid
merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi
transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar
sepanjang hayat.
Mengutip pernyataan Ki Hajar
Dewantara:

“Maksud pendidikan itu adalah menuntun


segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak-
anak, agar mereka dapat mencapai
“Memberi ilmu demi kecakapan hidup
keselamatan dan kebahagiaan yang
anak dalam usaha mempersiapkannya
setinggi- tingginya baik sebagai manusia,
untuk segala kepentingan hidup manusia,
maupun
baik dalam hidup bermasyarakat maupun
anggota masyarakat.”
hidup berbudaya dalam arti seluas-
luasnya.”
Alasan perubahan
kurikulum
Ketika kita merancang kurikulum, kita harus menempatkan kebutuhan, pendapat, pengalaman,
hasil belajar, serta kepentingan murid sebagai rujukan utama. Sejatinya, kurikulum dirancang
untuk murid.

Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus
berusaha secara kolaboratif. Misalnya:

1. Guru harus terus belajar memfasilitasi pembelajaran yang sesuai,


2. Orang tua harus terus memahami perkembangan murid dan kebutuhanya.
3. Begitu juga dengan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan semua yang bergerak di
bidang
pendidikan juga harus terus mengikuti perkembangan kebutuhan murid.
Struktur Kurikulum
Merdeka
Pembelajaran dengan Paradigma Baru merupakan upaya menumbuhkan
pemelajar sepanjang hayat yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Proses pembelajaran dengan paradigma baru dilaksanakan melalui Kurikulum


Merdeka yang memuat:
1. Program intrakurikuler,
2. Program ekstrakurikuler, dan
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Struktur Kurikulum
Merdeka
1. Program Intrakurikuler:
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal, jika memang ada di satuan pendidikannya. Kegiatan pembelajaran di
dalam kelas diharapkan dapat mengembangkan kompetensi murid sesuai dengan
capaian pembelajaran pada fasenya.

2. Program Ekstrakurikuler
Struktur Kurikulum
Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis yang ditujukan
projek sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan,
yaitu:
1.Gaya Hidup Berkelanjutan
2.Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Kewirausahaan
Struktur Kurikulum
Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Struktur Kurikulum
Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan informasi untuk
pengolahan kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
mengetahui
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai
umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Struktur Kurikulum
Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap
pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1
semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya
digunakan untuk mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara
Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Struktur Kurikulum
Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada
dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
Struktur Kurikulum
Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga
dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa
masing- masing satuan pendidikan dapat
menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.
*) Bapak/Ibu dapat mengunduh Kepmen Sekolah
Penggerak dan SMK-PK pada LMS, untuk mengetahui
secara detil struktur kurikulum Merdeka dengan
lengkap
ENERGIZER:
“TRANSFORMATION”
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Pembelajaran dan
Asesmen
Intrakurikuler
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design

Dalam Kurikulum Merdeka tujuan


akhirnya adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan
menjadi kalimat CP (yang dibagi ke
dalam beberapa fase), lalu didetailkan
menjadi TP dan ATP sebelum masuk ke
proses perancangan.
Tahap 1 Backward Design dalam CP, TP, dan ATP
Keinginan pelaku membuat buku dalam analogi perjalanan tadi ibaratnya adalah
rumusan CP. Ternyata, ada banyak hal yang perlu dipahami dan diidentifikasi di
dalam sebuah kalimat CP. Setelah tujuan (membuat buku) diidentifikasi lebih detail,
pelaku perjalanan dapat membuat daftar kota tujuan dan kuliner yang akan
didokumentasikan (merumuskan TP), serta lini masa dan rencana perjalanannya
(merangkai ATP).

Demikian pula dengan Bapak/Ibu Guru. Pemahaman dan identifikasi yang


tepat atas sebuah CP akan sangat membantu proses perumusan kalimat TP
dan merangkai TP menjadi ATP.
Bagaimana cara memahami sebuah CP? Ingat kembali penjelasan dan
latihan
yang sudah Bapak/Ibu lakukan di modul sebelumnya ya.
3 Tahapan Backward Design

Merencanakan
Identifikasi Menentukan
tahapan
hasil yang bukti dan
kegiatan
asesmen
pembelajaran
diinginkan

Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
Agar berpihak pada anak dan menuntun
mereka pada kekuatan kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun
tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP).

Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi


kriteria-kriteria ini.
Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama
Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):

1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi


yang harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear
3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran antarfase
Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP

1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP


2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir
fase, merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten
dan kompetensi)
KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
3. menjawab pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 4. membuat prediksi
lingkungan sekitar. 5. melakukan penyelidikan
Contohnya? 6. eksplorasi
7. melakukan pengukuran
2. pancaindera. Apa yang 8. mengorganisasi informasi
spesifik dibahas? 9. mendiskusikan hasil amatan
3. Alat sederhana (dalam 10. membandingkan hasil amatan dan
konteks pengukuran). prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan dan
contohnya? tertulis
Menentukan Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP)
• Untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil
mencapai tujuan pembelajaran, pendidik perlu
menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan
pembelajaran.
SAMPAI JUMPA DI
SESI SELANJUTNYA!
DOKUMENTASI KEGIATAN

Pengimbasan Kurikulum Merdeka ini dilaksanakan dari tanggal 5-9 Agustus 2022 secara luring dan daring.
Kegiatan ini diikuti oleh guru kelas I, IV, guru PJOK, guru Agama dan Guru Bahasa Bali se gugus III dan IV
kecamatan Kuta. Peserta tampak antusias menerima perubahan dan berusaha untuk belajar dan terus
mengembangkan diri setelah menerima brainstorming pada kegiatan kali ini.

Anda mungkin juga menyukai