DI SATUAN PENDIDIKAN
Riwayat pendidikan:
• SD No. 6 Jimbaran
• SMP N 1 Kuta
• SMA 1 Denpasar
• UNUD Fakultas Pariwisata
• IKIP PGRI FPMIPA Biologi
Riwayat pekerjaan:
Penyiar radio, MC, EO, LO, Guru
Riwayat tugas:
Pembina Olimpiade 2011-2018
Instruktur Nasional Kurikulum 2013
Instruktur Guru Pembelajar 2015-2018 WA : 081999985350
FB : ANIEF ARZUANI ADHAR
Komite Pembelajaran 2022
Selamat datang!
Berikut adalah tujuan kita dari sesi
ini:
TUJUAN
Di akhir sesi ini, peserta mampu:
1. Memahami Pembelajaran dan asesmen
Kurikulum Medeka
2. Menjelaskan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila di satuan pendidikan
AGENDA
● Mulai dari diri :
Menjawab pertanyaan pemantik
● Eksplorasi konsep 1:
Diskusi mengenai apa itu kurikulum dan
peran dan fungsinya
● Ruang kolaborasi 1:
Diskusi mengenai perbedaan generasi
murid
● Eksplorasi Konsep 2:
Diskusi mengenai alasan perubahan
kurikulum, adaptasi kurikulum dan struktur
kurikulum merdeka
● Ruang Kolaborasi 2:
Membuat karya visual bagaimana
melakukan adaptasi kurikulum
MULAI DARI
DIRI
Saya akan menampilkan pertanyaan pada
sesi kali ini, Bapak/Ibu silakan bisa
menjawabnya
Sebagai pendidik, selama ini, Apa yang
Bapak/Ibu gunakan sebagai panduan
dalam merencanakan perjalanan belajar
murid?
Menurut Bapak/Ibu apa yang seharusnya
menjadi alasan terhadap berubahnya
sebuah kurikulum?
Dari pengalaman mengajar mana yang lebih
sering terjadi, menyelesaikan materi yang
ada atau mencapai tujuan yang ada di dalam
kurikulum? Jelaskan analisa Bapak/Ibu!
EKSPLORASI
KONSEP 1
Apa itu
Kurikulum?
sampai hari ini, belum ada pengertian kurikulum yang mengikat secara universal.
Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal sampai titik akhir pengalaman belajar
murid.
Ada juga yang memaknai kurikulum sebagai “ jantung atau isi pendidikan”, yaitu
‘apa
saja yang akan murid pelajari’. Jika tidak ada jantung atau isi pendidikan, maka
tidak ada
yang ‘memompa darah’ atau ‘kosong’.
Bahkan, ada juga yang menganggap kurikulum sebagai program pendidikan. Program
Apa itu
Kurikulum?
Ralph Tyler dalam bukunya “The basic Secara umum, komponen-komponen
principle of curriculum”, mengungkapkan tersebut diklasifikasikan menjadi 3 hal
setidaknya ada 4 komponen dalam yang digunakan di beberapa negara,
kurikulum yaitu, yaitu;
1. Kompetensi apa yang akan dimiliki murid sebagai proyeksi masa depan
2. Bagaimana cara mewujudkan/ mencapai kompetensi murid itu.
Maka, bahwa murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas. Dimana
‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’ desain/pengembangan
kurikulumnya.
Peran dan Fungsi
Kurikulum
Peran kurikulum yaitu sebagai pedoman dan acuan kita dalam pembelajaran.
1. Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan dengan masa kini
2. Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan
3. Menilai dan memilih sesuatu yang relevan sebagai kontrol sosial
Sementara fungsi kurikulum bagi guru, adalah untuk memandu dalam proses belajar
murid.
RUANG
KOLABORASI
1
Ruang Kolaborasi
1● Pada sesi ini, kita akan melakukan diskusi kelompok kecil, sat
u
dalam kelompok terdiri dari 5-6 orang (ada 4-5
● Setiap
kelompok)
kelompok akan berdiskusi di dalam ruangan terpisah dengan alokasi
waktu 30 menit
● Sebelum berdiskusi silakan Bapak/Ibu bisa mengunduh LK Ruang Kolaborasi
1
● Setelah berdiskusi masing-masing kelompok akan melakukan
presentasi selama 4 menit
● Mari kita lakukan pembagian kelompok !
Ruang Kolaborasi
1Dalam setiap kelompok silakan diskusikan pertanyaan berikut ini:
1.Identifikasikan hal-hal yang berubah pada murid kita 10 tahun yang lalu dengan murid kita
saat ini dengan menganalisa:
- Cara mendapatkan informasi/belajar
- Cara mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
- Cara berkomunikasi
- Teknologi yang sering digunakan
- Cita-cita/pilihan profesi mereka
- Permainan yang mereka mainkan bersama
2. Bagaimana selama ini Bapak/Ibu merespon perubahan tersebut?
3.Ketika terjadi perubahan kurikulum bagaimana Bapak/Ibu menyikapinya?
PRESENTASI
KELOMPOK
Ruang Kolaborasi 1
Ruang Kolaborasi
1Kesimpulan Sesi Ruang Kolaborasi:
Terkadang kita abai terhadap berubahnya keadaan dan menganggap pengalaman bertahun-tahun
kita sebagai guru selalu mampu mengantarkan keberhasilan murid. Padahal murid hidup pada
zaman/keadaan yang sudah berbeda. Cara berkomunikasi, cara belajar dan cara memandang diri
dan lingkungannya berbeda dengan keadaan yang kita alami pada jaman kita.
Pertanyaan selanjutnya:
1. Keterampilan dan kompetensi apa ya yang dibutuhkan murid-murid kita untuk berkontribusi
dalam lingkup lokal, nasional dan global dengan perubahan yang terjadi?
2. Kurikulum seperti apa yang semestinya kita gunakan?
EKSPLORASI
KONSEP 2
Alasan perubahan
kurikulum
Dari materi sebelumnya, kita mempelajari bahwa “Kurikulum
yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya”.
Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada
aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada value/nilai yang melengkapi kompetensi
murid.
Saat ini, kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial emosional murid
merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi
transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar
sepanjang hayat.
Mengutip pernyataan Ki Hajar
Dewantara:
Agar dapat mewujudkan seluruh kompetensi yang diharapkan dari kurikulum, semua pihak harus
berusaha secara kolaboratif. Misalnya:
2. Program Ekstrakurikuler
Struktur Kurikulum
Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Program ini merupakan pembelajaran berbasis yang ditujukan
projek sebagai
penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan,
yaitu:
1.Gaya Hidup Berkelanjutan
2.Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Kewirausahaan
Struktur Kurikulum
Merdeka
3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini mempunyai alokasi waktu sendiri dan tidak
terikat dengan mata pelajaran apapun. Asesmen yang dilakukan pun berfokus pada
ke 6 dimensi Profil Pelajar Pancasila.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan pembelajaran yang kontekstual,
mengasah kemampuan berpikir, dan pemecahan masalah kepada murid. Murid pun
juga belajar mengaplikasikan ilmu lintas disiplin pada program ini.
Struktur Kurikulum
Merdeka
4. Asesmen:
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan informasi untuk
pengolahan kebutuhan belajar, perkembangan, dan pencapaian hasil belajar. Satuan
mengetahui
Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang, menentukan teknik, dan
waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.
Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai
umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya. Asesmen juga sebagai bahan
refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan
belajar murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas
pembelajaran.
Struktur Kurikulum
Merdeka
5. Alokasi Waktu
Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran.
Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi, yaitu model reguler, blok, dan
model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana, jam mengajar guru, atau
strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar.
a. Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan. Setiap
pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya
b. Pada model blok, waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu. Misalnya, dalam 1
semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama, kemudian 3 bulan selanjutnya
digunakan untuk mata pelajaran IPS.
c. Pada model kolaborasi, guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan, melaksanakan,
dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu. Misalnya kolaborasi antara
Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Struktur Kurikulum
Merdeka
6. Perangkat Ajar
Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu, kita juga mempunyai keleluasaan
untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada
dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru.
Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks, tetapi bisa menggunakan media lain
seperti,
1. Modul ajar,
2. Modul projek,
3. Buku non teks,
4. Video, dan
5. Media cetak/digital.
Struktur Kurikulum
Merdeka
Struktur Kurikulum Merdeka didesain dengan prinsip
pendidikan yang berpusat pada murid, sehingga
dalam pelaksanaannya harap diperhatikan bahwa
masing- masing satuan pendidikan dapat
menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.
*) Bapak/Ibu dapat mengunduh Kepmen Sekolah
Penggerak dan SMK-PK pada LMS, untuk mengetahui
secara detil struktur kurikulum Merdeka dengan
lengkap
ENERGIZER:
“TRANSFORMATION”
Perencanaan dan
Pelaksanaan
Pembelajaran dan
Asesmen
Intrakurikuler
Icebreak
Siapkan 1 kertas dan pena
untuk menulis.
Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.
Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design
Merencanakan
Identifikasi Menentukan
tahapan
hasil yang bukti dan
kegiatan
asesmen
pembelajaran
diinginkan
Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
Agar berpihak pada anak dan menuntun
mereka pada kekuatan kodratnya,
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun
tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP).
1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst