Anda di halaman 1dari 4

TOPIK : KURIKULUM MERDEKA

MODUL 1 : MAKNA KURIKULUM DALAM PENDIDIKAN


MATERI 1 : TENTANG KURIKULUM
AKTIVITAS : Apa Itu Kurikulum?
Kurikulum itu kompleks dan multidimensi. Kurikulum dapat dimaknai sebagai titik awal
sampai titik akhir pengalaman belajar murid. Kurikulum diibaratkan jantungnya pendidikan.
Jika jantungnya lemah, maka proses penyaluran darah tidak lancar dan bisa berakibat fatal.
Ralph Tyler dalam bukunya “The Basic Principle of Curriculum” mengungkapkan setidaknya
ada 4 komponen dalam kurikulum: Tujuan, konten, metode/ cara dan evaluasi. Klasifikasi
komponen kurikulum di beberapa negara: Tujuan pembelajaran/ konten, panduan pedagogik
dan panduan asesmen. Murid menjadi acuan/ core dari kurikulum. Kemerdekaan murid
dalam belajar adalah jantung pengembangan kurikulum. Fungsi kurikulum bagi guru adalah
untuk memandu dalam proses belajar murid. Peran dan fungsi kurikulum dapat
dioptimalisasi dalam kerangka: 1) Mewariskan nilai dan budaya masyarakat yang relevan
dengan masa kini, 2) Mengembangkan sesuatu yang dibutuhkan saat ini dan masa depan,
3) Menilai dan memilih sesuatu yang relevan atau kontekstual sebagai kontrol sosial.
Kurikulum harus dapat digunakan sesuai dengan konteks dimana satuan pendidikan berada.
Kurikulum nasional perlu disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. Kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang sesuai zamannya. Proyeksi pendidikan OECD 2030: 1) Kognitif,
2) Sikap, 3) Psikomotorik, 4) Value/ nilai. Pondasi/ prasyarat yang diperlukan murid untuk
membangun kompetensi transformatif dengan siklus belajar antisipasi-aksi-refleksi menuju
pembelajar sepanjang hayat yaitu kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan
sosial emosional murid. Transformasi pembelajaran dengan paradigma baru menekankan
pada penguatan kompetensi dan materi esensial bermakna dengan siklus pembelajaran
inkuiri yaitu pembelajaran yang menekankan pada rasa ingin tahu sebagai dorongan belajar.
Contoh pertanyaan untuk menstimulasi tujuan belajar murid: Mengapa, apa dan bagaimana.
Siklus pembelajaran inkuiri: (Cari gambarnya). Transformasi pembelajaran murid berfokus
pada pengembangan karakter berdasarkan nilai-nilai pencasila untuk mewujudkan profil
pelajar pancasila melalui pembelajaran berbasis proyek. “Sebagai pemilik dan pengembang
kurikulum di satuan pendidikan, kitalah yang terus beradaptasi mengembangkan kurikulum
sesuai kpnteks dan karakteristik murid-murid kita”.

Mengapa Kurikulum Perlu Diubah?


Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya. Mengutip perkataan
Ki Hajar Dewantara "Maksud pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat". Maka demi
menuntun kodrat murid-murid, kurikulum harus terus menyesuaikan dengan kebutuhan
mereka. Perlunya peran keluarga, sekolah dan masyarakat (Tiga pilar pendidikan) dalam
mewujudkan kurikulum yang berpihak pada murid. Ketika merancang kurikulum, harus
diperhatikan: Kebutuhan, pendapat, pengalaman hasil belajar serta kepentingan murid
sebagai rujukan utama.

Mengapa Kurikulum Perlu Diadaptasi?


Konteks satuan pendidikan yang beragam membuat banyak hal tidak mudah
diimplementasikan di kelas. Itulah sebabnya kurikulum yang ditetapkan secara nasional
perlu diadaptasi di tingkat satuan pendidikan. Bentuk adaptasi kurikulum harus sesuai
dengan kebutuhan murid dan diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan "KOSP". Keanekaragaman latar belakang dan kemampuan murid adalah tolok
ukur adaptasi KOSP. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap saat murid akan
berkembang sesuai dengan zamannya

MATERI 2 : KURIKULUM DALAM PEMBELAJARAN


Pemerintah sudah menyiapkan contoh kurikulum operasional sebagai inspirasi dalam
pembelajaran namun harus dikembangkan dan disesuaikan berdasarkan karakteristik
satuan pendidikan masing-masing. Dokumen kurikulum operasional satuan pendidikan
sangat dinamis mengikuti perubahan dan kebutuhan serta dapat diperbaharui secara
berkesinambungan. Secara umum, komponen KOSP adalah:
1. Karakteristik satuan pendidikan
2. Visi, misi dan tujuan
3. Perencanaan pembelajaran mencakup: Alur tujuan pembelajaran, asesmen, modul ajar,
media ajar, program prioritas satuan pendidikan
4. pengorganisasian pembelajaran mencakup: muatan kurikulum, beban belajar, program
intrakurikuler, ekstrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila
5. Sistem pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional.
Adapun prinsip pengembangan KOSP yaitu:
1. Berpusat pada murid
2. Kontekstuala
3. Esensial
4. Akuntabel
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan

MODUL 2 : PEMBELAJARAN VERSI KURIKULUM MERDEKA


MATERI 1 : PRINSIP UMUM PEMBELAJARAN
Pembelajaran merupakan implementasi kurikulum di kelas. Guru merancang dan
melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan prinsip-prinsip yang dapat memfasilitasi
beragam kebutuhan murid. 5 prinsip pembelajaran paradigma baru yaitu:
1. Mempertimbangkan kebutuhan capaian belajar murid saat ini
2. Membangun kapasitas belajar murid menjadi pembelajar sepanjang hayat
3. Mendukung perkembangan kognitif dan karakter murid
4. Menyesuaikan konteks kehidupan murid
5. Mengarah pada masa depan yang berkelanjutan

MATERI 2 : CAPAIAN PEMBELAJARAN


AKTIVITAS : Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran (CP) merupakan kompetensi dan karakter yang ingin dicapai setelah
menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu. CP setara dengan KI dan KD
pada kurikulum 2013. CP dirancang berdasarkan fase, bukan per tahun. Pada kurikulum
merdeka, CP dibagi menjadi 6 fase yaitu:
Fase pondasi (PAUD)
Fase A (1-2 SD)
Fase B (3-4 SD)
Fase C (5-6 SD)
Fase D (7-9 SMP)
Fase E (10 SMA)
Fase F (11 dan 12 SMA)
CP fokus memuat 2 hal utama yaitu:
1. Kompetensi inti
2. Konten esensial
Tujuannya adalah mendorong proses pembelajaran yang mendalam pada murid.
Kompetensi dalam CP memakai pendekatan kontruktivisme, bukan taksonomi Bloom.
CP menggunakan teori pembelajaran kontruktivisme yang memandang bahwa belajar
merupakan proses membangun pengetahuan baru dan dilakukan sendiri oleh murid.

Capaian Pembelajaran dalam Kurikulum


Dalam struktur kurikulum merdeka, CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler.
Kompetensi-kompetensi pada CP diturunkan menjadi tujuan pembelajaran (TP) yang
tersusun menjadi alur untuk satu fase dan disebut alur tujuan pembelajaran (ATP)
Rencana dan strategi pembelajaran disusun berdasarkan ATP
ATP digunakan untuk mengembangkan modul ajar.
Salah satu semangat dalam kurikulum merdeka adalah konsep teaching at the right level
atau mengajar pada tahapan pembelajaran yang sesuai. Konsep ini mengusung
pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat capaian atau kemampuan awalnya.

Kompetensi, Capaian Pembelajaran dan Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar pancasila menggambarkan karakteristik pelajar yang diharapkan akan
terbangun seiring dengan perkembangan dan kemajuan proses pendidikan setiap individu.
Profil pelajar pancasila dijabarkan dalam 6 dimensi yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
2. Mandiri
3. Bernalar kritis
4. Kreatif
5. Bergotong-royong
6. Berkhebinekaan global
I N G A T... Setiap guru mata pelajaran apapun itu, memiliki peran dalam mewujudkan ke-6
dimensi pada profil pelajar pancasila. Saat membuat perencanaan pembalajaran, silahkan
renungkan bagaimana mata pelajaran dapat menanamkan ke-6 dimensi profil pelajar
pancasila? Sehingga akhirnya dapat memberikan kegiatan dan pengalaman belajar yang
bermakna dan sekaligus membangun kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
pancasila.
Profil pelajar pancasila adalah luaran jangka panjang yang diharapkan dari kurikulum. Untuk
mewujudkannya perlu proses yang konsisten dari fase PAUD sampai jenjang SMA/K.

MATERI 3 : STRUKTUR PEMBELAJARAN DENGAN PARADIGMA BARU


AKTIVITAS : Struktur Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Pembelajaran dengan paradigma baru adalah upaya untuk mewujudkan pembelajar
sepanjang hayat yang sesuai dengan profil pelajar pancasila.
Pembelajaran paradigma baru dilaksanakan dengan menggunakan kurikulum merdeka yang
memuat:
1. Intrakurikuler
2. Ekstrakurikuler
3. Program penguatan profil pelajar pancasila
Intrakurikuler berisi muatan atau mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya seperti
muatan lokal
Ekstrakurikuler dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat
karakteristik murid.
Kegiatan project ditujukan untuk penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah
ditetapkan yaitu:
1. Gaya hidup berkelanjutan
2. Kearifan lokal
3. Bhineka tunggal ika
4. Bangunlah jiwa dan ragaya
5. Suara demokrasi
6. Berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI
7. Kewirausahaan
Pelaksanaan mempunyai alokasi waktu tersendiri dan tidak terikat oleh mata pelajaran
apapun. Asesmennya berfokus pada keenam dimensi profil pelajar pancasila.
Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar.
Pada kurikulum merdeka, satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan
alokasi waktu pembelajaran. Ada 3 alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi
yaitu:
1. Model reguler, paling umum digunakan. Setiap mapel terisah satu dan lainnya.
2. Model blok, waktu pelajaran dikelolah dalam bentuk blok-blok waktu. Contoh: dalam 1
semester, 3 bulan pertama belajar IPA, 3 bulan berikutnya belajar IPS.
3. Model kolaborasi, guru berkolaborasi merncanakan, melaksanakan dan melakukan
asesmen untuk sutau pembelajaran terpadu. Contoh: kolaborasi antara bahasa indonesia
dan seni musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut.
Struktur pembelajaran pada kurikulum merdeka didesain dengan prinsip pendidikan yang
berpusat pada murid. Dalam pelaksanaannya masing-masing satuan pendidikan dapat
menyesuaikan kurikulum sesuai dengan konteksnya.

Anda mungkin juga menyukai