Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN


(Penerapan Asas Dan Prinsip Belajar Dan Pembelajaran Pada
IKM, Dalam Konteks Karakter Pancasila)

Dosen Pengampu:

Hendra Simanjuntak, S.Pd., M.Pd.


Disusun Oleh :

1. Santa Marpaung (2001070046)


2. Levi Sihombing (2101070003)
3. Sarah Gita Purba (2101070014)
4. Mutiara Rumapea (2101070015)
5. Elsha Riyani Saragih (2101070016)
6. Cristiyani Situmorang (2101070017)
7. Elisabet Naibaho (2101070018)
8. Anisa Siregar (2101070037)
9. Hevi Pasaribu (2101070041)
10. Debora Ambarita (2101070042)
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANG SIANTAR

2022/2023

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Penerapan Asas dan
Prinsip Belajar dan Pembelajaran Pada IKM, dalam Konteks Karakter
Pancasila” tidak sedikit menemukan kesulitan yang kami hadapi. 

Namun berkat bantuan dan dorongan dari segala pihak akhirnya kami
dapat menyelesaikannya dengan baik. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang.

Akhir kata kami penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Pematang Siantar, 24 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Belajar merupakan proses memperoleh ilmu. Belajar merupakan kegiatan yang
menghasilkan adanya perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mampu
menjadi mampu. Sedangkan pembelajaran mengacu pada dua konsep, yakni belajar dan
mengajar(interaksi). Pembelajaran merupakan proses yang kompleks dengan menghadirkan
kegiatan belajar yang dilaksanakan oleh siswa serta kegiatan mengajar yang dilaksanakan
oleh guru. Belajar dan pembelajaran merupakan dua kegiatan yang beriringan dan saling
terkoneksi satu dengan lainnya. Artinya, proses pembelajaran tidak akan berhasil jika
kegiatan belajar tidak hadir. Sebaliknya, jika komponen mengajar pada proses pembelajaran
tidak dijalankan dengan baik, maka kegiatan pembelajaran juga akan timpang dan tidak
mencapai hasil yang maksimal.

Sebagai guru serta calon guru, memahami makna belajar dan pembelajaran sangat
penting. Tujuannya hanya satu, mencapai kompetensi pembelajaran yang diharapkan. Guru
dan calon guru wajib memahami seperti apa teori, konsep dan hakikat belajar itu sendiri,
sebelum menerapkannya di kelas pembelajaran yang sebenarnya. Mulai dari perspektif
psikologi hingga perspektif sosial, seyogianya menjadi acuan bagi guru dan calon guru
sebelum memulai aktivitas belajar mengajar (pembelajaran). Pemberian materi ajar hingga
mendesain serta mengembangkan model dan metode pembelajaran yang tepat menjadi salah
satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru serta calon guru.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)?
2. Bagaimana itu 6 Karakter Pancasila ?
3. Apa yang dimaksud dengan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran?
4. Bagaimana Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajarn Pada IKM?
5. Bagaimana cara Penerapan 6 Karakter Pancasila pada IKM?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian IKM
2. Untuk mengetahui dan memahami 6 karakter pancasila
3. Untuk mengetahui dan memahami asas dan prinsip belajar dan pembelajaran
4. Untuk mengetahui penerapan asas dan prinsip belajar dan pembelajaran pada
ikm
5. Untuk mengetahui cara penerapan 6 karakter pancasila pada ikm
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)


Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang merupakan kurikulum yang
terkenal sebagai pembelajaran yang memiliki kurikulum beragam, lebih
mengoptimalkan terkait materi atau konten yang memberi peserta didik cukup waktu
untuk mengeksplorasi konsep dan memperkuat kemampuan mereka.
Karakteristik utama dari kurikulum merdeka yang mendukung pemulihan
pembelajaran adalah:

1.    Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan


karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
2.    Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran
yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3.    Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi
sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan
konteks dan muatan local

Apa dan bagaimana prinsip Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka? Kurikulum Merdeka
mencakup tiga tipe kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

1.    Pembelajaran intrakurikuler yang dilakukan secara terdiferensiasi sehingga peserta didik


memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Hal ini juga
memberikan keleluasaan bagi guru untuk memilih perangkat ajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya.

2.    Pembelajaran kokurikuler berupa projek penguatan Profil Pelajar Pancasila,  berprinsip


pembelajaran interdisipliner yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi
umum.

3.    Pembelajaran ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan minat murid dan sumber daya
satuan pendidik.
Pelaksanaan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka merupakan siklus yang melalui tiga
tahapan berikut:

1. Asesmen diagnostik

Guru melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan,


tahap perkembangan, dan tahap pencapaian pembelajaran murid. Asesmen umumnya
dilaksanakan pada awal tahun pembelajaran, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk
melakukan perencanaan lebih lanjut terkait metode pembelajaran yang sebaiknya digunakan.

2. Perencanaan

Guru menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik, serta
melakukan pengelompokan murid berdasarkan tingkat kemampuan.

3. Pembelajaran

Selama proses pembelajaran, guru akan mengadakan asesmen formatif secara berkala,
untuk mengetahui progres pembelajaran murid dan melakukan penyesuaian metode
pembelajaran, jika diperlukan. Pada akhir proses pembelajaran, guru juga bisa melakukan
asesmen sumatif sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran.

Ada tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang Implementasi
Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran 2022/2023:

·          Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka tanpa mengganti


kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan.

·          Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah


disediakan.

·          Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai


perangkat ajar.

B. 6 Karakter Pancasila
Profil Pelajar Pancasila merupakan kurikulum Merdeka Belajar serta visi dan
misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadikan pelajar Indonesia
memiliki karakter kebangsaan.
Ada total 6 karakter didalam Profil Pelajar Pancasila,seperti:

1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia

Poin ini menunjukkan bahwa Pelajar Indonesia harus beriman, bertakwa kepada
Tuhan YME, dan berakhlak mulia.Pelajar Indonesia memahami ajaran agama dan
kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari.
Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia:
1) akhlak beragama; 2) akhlak pribadi; 3) akhlak kepada manusia; 4) akhlak kepada alam;
dan 5) akhlak bernegara.

2. Berkebinekaan global

Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

Elemen dan kunci kebhinekaan global: 1) mengenal dan menghargai budaya;


2)kemampuan komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama; dan 3)refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengamalan kebhinekaan.

3.Bergotong royong

Pelajar Indonesia menjunjung asas bergotong-royong, dimana dalam melakukan


kegiatan harus bersama-sama secara sukarela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan
lancar, mudah dan ringan.Elemen-elemen dari bergotong royong adalah 1) kolaborasi; 2)
kepedulian, dan 3) berbagi.

4. Mandiri

Pelajar Indonesia harus mandiri, bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci dari mandiri adalah memiliki kesadaran diri dan situasi yang dihadapi serta
kemampuan untuk mengontrol diri sendiri.

5. Bernalar kritis

Pelajar yang bernalar kritis adalah yang mampu berpikir objektif dala memproses
informasi baik kuantitatif dan kualitatif. Dapat membangun keterkaitan antara berbagai
informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya.Elemen-elemen dari
bernalar kritis adalah 1) memperoleh dan memproses informasi gagasan; 2) menganalisis dan
mengevaluasi penalaran; 3) merefleksi pemikiran dan proses berpikir dan mengambil
Keputusan.

6. Kreatif

Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang


orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak pada kehidupan berbangsa.Elemen
kunci dari kreatif adalah 1) menghasilkan gagasan orisinal, 2) menghasilkan karya
orisinal, dan 3) memiiki tindakan yang orisinal.
C. Defenisi Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran
Dalam pembelajaran tentunya terdapat asas serta prinsip-prinsip belajar yang
merupakan landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan peserta didik.
Prinsip ini dijadikan sebagai dasar dalam upaya pembelajaran, baik bagi peserta didik
maupaun bagi pendidik dalam upaya mencapai hasil yang diinginkan.
a. Asas Pembelajaran
1. Asas apersepsi
Guru menghubungkan antara materi yang akan di pelajari dengan materi yang
sudah di pelajari pengalaman materi sebelumnya. Fungsinya adalah mempersiapkan
kondisi fisik maupun mental siswa.

2. Asas motivasi
Daya pendorong siswa untuk melakukan kegiatan atau aktifitas. Fungsinya
adalah untuk mendorong siswa untuk tetap semangat.

3. Asas aktifitas
Prinsip dasar pembelajaran dimana guru memberikan kesempatan seluas
luasnya kepada siswa untuk belajar. Fungsinya untuk mengaktifkan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar.

4. Asas individualitas
Dimana guru harus bisa membedakan individu baik fisik, mental, maupun
status sosialnya. Fungsinya agar terjadi proses KBM yang efektif dan lancar.

5. Asas peragaan
Dimana guru harus memperagakan tugas-tugas gerak yang akan di ajarkan.
Fungsinya agar terjadi kelancaran komunikasi antara guru dan siswa.

6. Asas modifikasi
Dimana guru melakukan perubahan baik terhadap alat, peraturan. Fungsinya
supaya pembelajaran yang dianggap susah menjadi mudah.

7. Asas pengulangan
Memerlukan pengulangan karena semakin sulit materi maka harus sering
melakukan pengulangan agar cepat paham dan mudah. Fungsinya agar proses belajar
gerak jadi lebih mudah dan cepat bisa.

8. Asas evaluasi
Proses untuk melihat seberapa besar tingkat kemajuan belajar siswa setelah
proses bejar mengajar dilakukan
D. Penerapan Asas dan Prinsip Belajar dan Pembelajaran Pada IKM

E. Cara Penerapan 6 Karakter pada IKM

Anda mungkin juga menyukai