Disusun Oleh :
1.Sarah Gita A Purba(2101070014)
2.Elisabeth Naibaho(2101070018)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan rahmat,
karunia,taufik dan hidayah-Nyakami dapat menyelesaikanmakalah ini yang berjudul
“Bilangan Bulat, Pecahan dan Operasinya beserta Operasi Hitunngpada Bentuk Aljabar”.
Dan juga kami berterima kasih pada ibu Lois oinike tambunan S.pd,M.Pd.selaku Dosen mata
kuliah Kajian PerkembanganKurikulum Matematika SMP yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambahwawasan serta pengetahuan kita mengenai Kajian Perkembangan
KurikulumMatematika SMP. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas initerdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untukitu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yangakan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yangmembangun.S emoga makalah s ederhana ini dapat dipahami bagi s iapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kamisendiri maupun orang yang membacaanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabilaterdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dansaran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Bilangan Bulat,Pecahan,Dan Operasinya
1.Bilangan Bulat(Beserta Contoh Soal dan Kasusnya)
-SIFAT –SIFAT KETERBAGIAN
-DALIL –DALIL KETERBAGIAN
-FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR
B. Pecahan
-Operasi hitung bentuk pecahan
(penjumlahan,pengurangan,perkalian,pembagian,dan perbandingan bilangan
pecahan)
C. Operasi Hitung Bentuk Aljabar
- Sifat-sifat Bentuk Aljabar
-Pembagian Operasi Bentuk Aljabar
B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi bilangan bulat?
2.Apa saja sifat-sifat bilangan bulat?
3.Apa saja jenis-jenis dan cara pengoperasian bilangan bulat?
4. Apa saja sifat-sifat dan cara pengoperasian pecahan?
5.Apa saja macam-macam pembagian bilangan pecahan
6.Apa itu yang dimaksud dengan Operasi Hitung Bentuk Aljabar
B.TUJUAN
1.Untuk mengetahui defenisi bilangan bulat.
5.Untuk dapat mengetahui tentang Operasi hitung bentuk aljabar serta pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BILANGAN BULAT
Definisi Bilangan Bulat
Sebelum mengajarkan pembelajaran hitung bilangan bulat, langkah pertama adalah
mengenalkan apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat bagi siswa mungkin masih begitu
abstrak. Maka dari itu guru harus menggunakan media konkret dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Bilangan bulat ini terdiri dari bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif serta nol. Bilangan bulat positif mulai dari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, .....dst.
Bilangan Nol 0. Bilangan bulat negatif mulai dari : -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, -10....dst.
Untuk memudahkan pembelajaran, guru bisa membuatkan sebuah garis bilangan untuk
bilangan bulat tersebut. Dalam satu garis tersebut bilangan postif berada di sebelah kanan
sedangkan bilangan negatif di sebalah kiri dan ditengah-tengahnya bilangan "0"
Selengkapnya bisa anda lihat pada gambar dibawah ini.
5. Setelah siswa mengerti akan arti bilangan bulat postif, selanjutnya ajak
mereka untuk menuliskan lambang bilangan bulat.
Menurut Muh. Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa Sifat dasar
bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk menjelaskan
suatu pengertian dalam matematika. Jika n bilngan bulat, maka -n didefinisikan tunggal
sehingga n + (n) = (-n) + n = 0. Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan
bilangan cacah dan himpunan bilangan asli sehingga untuk setiap bilangan bulat n berlaku
sifat n + (n) = (-n) + n = 0. Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar
sebagai Z = bilangan bulat jika digambarkan dalam garis bilangan.
Sifat yang berlaku dalam himpunan bilangan bulat yaitu sebagai berikut :
1. Sifat Tertutup
2. Sifat Komutatif
3. Sifat Asosiatif
4. Sifat Distributif
Tanda operasi hitung dan tanda kurung harus diperhatikan dengan seksama.
Pengerjaan bilangan yang ada dalam tanda kurung harus didahulukan/ diprioritaskan.
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung,
maka cara pengerjaannya sebagai berikut:
9 x 42 : 6 – 23
Penyelesaian:
9 x 42 : 6 – 23 = 9 x (42 : 6) – 23
= 9 x 7 – 23
= 40
450 : 9 – 10 + 4 x 6
Penyelesaian:
450 : 9 – 10 + 4 x 6 = (450 : 9) – 10 + (4 x 6)
= 50 – 10 +24
= 64
Penyelesaian cara I:
Diperoleh 23 x 3 = 24
Penyelesaian cara I:
Diperoleh 22 x 3 = 12
B. PECAHAN
Bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering kita jumpai dalam
pelajaran matematika. Dalam bahasa inggris, pecahan berarti fraction yang berasal dari
bahasa latin, yaitu “fractus” yang artinya rusak. Pengertian dari bilangan pecahan adalah
bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.
Secara matematis, bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b”. Bilangan a/b bisa
dibaca dengan “a per b”. Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b sebagai penyebut
Bilangan pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu : pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan
desimal, dan pecahan senilai.
1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak
sejati. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada
penyebutnya. Sedangkan pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya. Misalkan diketahui
sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan
tidak sejati.
Contoh :
Pecahan biasa dapat berupa pecahan murni atau pecahan tidak murni. Waduh, apa lagi tuh
pecahan murni dan tidak murni?
Nah, jika nilai pembilang lebih kecil daripada nilai penyebut (a < b), maka
disebut pecahan murni. Contohnya:
Sementara itu, jika nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebut (a > b), maka
disebut pecahan tidak murni. Contohnya:
2. Pecahan Campuran
Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian
porogapit bersisa. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa.
Pecahan campuran dapat disimbolkan sebagai berikut:
Cara mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan
cara porogapit. Contoh :
Selain mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran, kalian juga bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa dengan cara berikut:
Contoh:
3. Pecahan Desimal
Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan kelipatan 10, yaitu
10, 100, 100, dst. Penulisan dari bilangan ini menggunakan tanda koma (,). Contoh :
4.Pecahan senilai
merupakan dua atau lebih bilangan pecahan yang memiliki perbandingan yang sama antara
pembilang dan penyebutnya.
Contoh:
1/2 senilai dengan 4/8, karena perbandingan pembilang dan penyebutnya sama, yaitu 1/2
Dalam membandingkan dua atau lebih bilangan pecahan, Sobat Pintar perlu menyamakan
terlebih dahulu penyebut dari bilangan-bilangan pecahannya. Untuk menyamakan
penyebutnya, diperlukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan-bilangan yang
menjadi penyebutnya.
Dalam operasi bilangan pecahan, terdapat aturan yang perlu diperhatikan, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berikut penjelasan dari operasi-operasi tersebut,
termasuk contoh soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.
Contoh:
Perkalian
Dalam perkalian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya.
Perkalian dilakukan secara langsung antar pembilang dan antar penyebut. Perkalian dari
bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh:
Pembagian
Dalam pembagian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya. Pembagian
bilangan pecahan dapat diubah menjadi bentuk perkalian bilangan pecahan. Pembagian dari
bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Contoh:
Operasi hitung bentuk aljabar merupakan bentuk operasi hitung yang biasanya melibatkan
suatu variabel. Bentuk variabel umumnya dinyatakan dalam huruf kecil seperti a, b, c, x, y,
dan lain sebagainya. Di mana variabel-variabel dapat dilakukan operasi hitung seperti pada
operasi bilangan pada umumnya seperti. Operasi hitung bentuk aljabar dapat berupa
penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Bahkan operasi hitung bentuk aljabar
juga termasuk untuk pemfaktoran.
Cara melakukan operasi hitung bentuk aljabar tidak jauh berberbeda dengan operasi hitung
bilangan. Diketahui bahwa satu apel ditambah dengan dua apel sama dengan tiga apel Jika
apel diganti dengan suatu variabel, misalnya adalah x maka pernyataan menjadi satu x (x)
ditambah dua x (2x) sama dengan tiga x (3x). Secara matematis, pernyataan tersebut dapat
ditulus x + 2x = 3x.
Ada tiga sifat yang dipenuhi operasi hitung bentuk aljabar. Ketiga sifat tersebut antara lain
sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.
- Sifat Komutatif
a + b = b + a, dengan a dan b ∊ R (bilangan riil)
- Sifat Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c) dengan a, b, dan c ∊ R (bilangan riil)
- Sifat Distributif
a(b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c ∊ R (bilangan riil)
Penjumlah dua apel dan tiga nanas, hasilnya bukan lima apel, bukan pula lima nanas.
Hasilnya akan tetap dua apel dan tiga nanas. Apa hubungannya dengan apel dan nanas? Hal
ini sebagai pemisalan, misalkan apel mewakili variabel x dan nanas mewakili variabel y.
Hasil penjumlahan dari 2x dan 3y bukan 5x atau 5y. Hasilnya akan tetap 2x dan 3y.
Simak penjelasan lebih lanjut tentang penjumlahan dan pengurangan operasi bentuk aljabar
di bawah. Akan diberikan contoh salah yang sering dilakukan, juga contoh yang benar.
Pembahasan di atas telah mengulas penjumlahan dan pengurangan pada operasi bentuk
aljabar, sekarang bagaimana untuk perkalian? Prinsipnya sama dengan perkalian seperti pada
perkalian bilangan. Perkalian 2 dengan 3 adalah 6, perkalian 5 dengan 6 adalah 30.
Hal yang sama juga berlaku untuk perkalian variabel. Perkalian x dan y menghasilkan xy,
sedangkan perkalian x dan x adalah x * x = x2.
Perhatikan cara untuk mengalikan satu suku dengan dua suku pada gambar berikut!
Berikutnya adalah operasi hitung bentuk aljabar untuk operasi pembagian. Akan ditunjukkan
pembagian pada contoh cara melakukan pembagian yang salah dan contoh cara melakukan
pembagian yang benar.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
1.Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan bulat negatif. Sifat – sifat pada bilangan bulat adalah sifat tertutup, sifat komutatif,
sifat asosiatif, sifat distributif dan adapula unsur identitas penjumlahan dan perkalian.
Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya.
Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,...dst sehingga negatif dari bilangan
cacah yaitu -1,-2,-3,-4,...dst dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.
DAFTAR PUSTAKA
https://asepkotabakti.blogspot.com/2017/06/makalah-keterbagian-dan-fpb.html
https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/keterbagian-bilangan-bulat.html
file:///C:/Users/WIN7/Downloads/MAKALAH%20FPB%20DAN%20KETERBAGIAN
%20.pdf
http://mardhiahmzterbaru.blogspot.com/2016/10/makalah-keterbagian-fpb-dan-kpk.html?
m=1
Buku Teks Pelajaran Matematika Kelas 7
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-bentuk-aljabar-beserta-operasinya-1814/
#:~:text=Bentuk%20Operasi%20Aljabar,pengurangan%2C%20perkalian%2C%20dan
%20pembagian.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/bilangan-pecahan-pengertian-jenis-perbandingan-
operasi-dan-contoh
SOAL-SOAL
SELAMAT MENGERJAKAN