Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Kapita Selekta Matematika SMP


Bilangan bulat,Pecahan,Operasi Hitung Bentuk Aljabar

Dosen Pengampuh : Lois Oinike Tambunan S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh :
1.Sarah Gita A Purba(2101070014)
2.Elisabeth Naibaho(2101070018)

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Progam Studi Pendidikan Matematika

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN PEMATANGSIANTAR


TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karenadengan rahmat,
karunia,taufik dan hidayah-Nyakami dapat menyelesaikanmakalah ini yang berjudul
“Bilangan Bulat, Pecahan dan Operasinya beserta Operasi Hitunngpada Bentuk Aljabar”.
Dan juga kami berterima kasih pada ibu Lois oinike tambunan S.pd,M.Pd.selaku Dosen mata
kuliah Kajian PerkembanganKurikulum Matematika SMP yang telah memberikan tugas ini
kepada kami.Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambahwawasan serta pengetahuan kita mengenai Kajian Perkembangan
KurikulumMatematika SMP. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
tugas initerdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untukitu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yangakan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yangmembangun.S emoga makalah s ederhana ini dapat dipahami bagi s iapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
kamisendiri maupun orang yang membacaanya. Sebelumnya kami mohon maaf
apabilaterdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik
dansaran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pematang Siantar,25 Maret 2022

Penulis

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Bilangan Bulat,Pecahan,Dan Operasinya
1.Bilangan Bulat(Beserta Contoh Soal dan Kasusnya)
-SIFAT –SIFAT KETERBAGIAN
-DALIL –DALIL KETERBAGIAN
-FAKTOR PERSEKUTUAN TERBESAR
B. Pecahan
-Operasi hitung bentuk pecahan
(penjumlahan,pengurangan,perkalian,pembagian,dan perbandingan bilangan
pecahan)
C. Operasi Hitung Bentuk Aljabar
- Sifat-sifat Bentuk Aljabar
-Pembagian Operasi Bentuk Aljabar

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali angka yang akan kita temui dalam matematika. Angka-angka
tersebut memang merupakan dasar dalam bidang matematika itu sendiri. Begitu banyaknya
jenis dan sifat angka dalam matematika, menuntut kita untuk tahu secara rinci mengenai
angka-angka tersebut. Salah satunya seperti yang akan penulis bahas dalam makalah ini
adalah bilangan bulat dan pecahan. Bilangan bulat itu sendiri terdiri dari banyak bilangan
diantaranya bilangan asli, cacah, bilangan positif, bilangan negatif dan nol. Sedangkan
pecahan terdiri dari pecahan biasa, desimal dan campuran.
Semua bilangan di atas pasti akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bukan
hanya pada saat mempelajari matematika, melainkan pasti akan kita aplikasikan dalam
kegiatan kita sehari-hari. Bayangkan saja apabila seseorang kita menguasai operasi pada
bilangan-bilangan tersebut. Kita dapat pastikan bahwa orang yang tidak mampu
memahami maupun megoperasikan bilangan-bilangan tersebut akan mengalami kesulitan
dalam kesehariannya. Jadi, melalui makalah ini, penulis akan menjelaskan secara rinci
tentang bilangan bulat dan pecahan tersebut.
Harapan penulis, semoga para pembaca dapat mengerti dan memahami tentang
bilangan bulat dan pecahan yang akan dibahas lewat makalah ini. Karena memahami
tentang bilangan-bilangan tersebut merupakan hal yang sangat mutlak, terutama bagi para
calon pendidik terkhusus guru matematika.Banyak sekali angka yang akan kita temui
dalam matematika. Angka-angka tersebut memang merupakan dasar dalam bidang
matematika itu sendiri. Begitu banyaknya jenis dan sifat angka dalam matematika,
menuntut kita untuk tahu secara rinci mengenai angka-angka tersebut. Salah satunya
seperti yang akan penulis bahas dalam makalah ini adalah bilangan bulat dan pecahan.
Bilangan bulat itu sendiri terdiri dari banyak bilangan diantaranya bilangan asli, cacah,
bilangan positif, bilangan negatif dan nol. Sedangkan pecahan terdiri dari pecahan biasa,
desimal dan campuran.
Semua bilangan di atas pasti akan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Bukan
hanya pada saat mempelajari matematika, melainkan pasti akan kita aplikasikan dalam
kegiatan kita sehari-hari. Bayangkan saja apabila seseorang kita menguasai operasi pada
bilangan-bilangan tersebut. Kita dapat pastikan bahwa orang yang tidak mampu
memahami maupun megoperasikan bilangan-bilangan tersebut akan mengalami kesulitan
dalam kesehariannya. Jadi, melalui makalah ini, penulis akan menjelaskan secara rinci
tentang bilangan bulat dan pecahan tersebut.

B.RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi bilangan bulat?
2.Apa saja sifat-sifat bilangan bulat?
3.Apa saja jenis-jenis dan cara pengoperasian bilangan bulat?
4. Apa saja sifat-sifat dan cara pengoperasian pecahan?
5.Apa saja macam-macam pembagian bilangan pecahan
6.Apa itu yang dimaksud dengan Operasi Hitung Bentuk Aljabar
B.TUJUAN
1.Untuk mengetahui defenisi bilangan bulat.

2. Untuk mengetahui sifat-sifat dari bilangan bulat.

3. Untuk mengetahui operasi dari bilangan bulat

4.Untuk mengetahui apa itu pecahan serta jenis-jenisnya.

5.Untuk dapat mengetahui tentang Operasi hitung bentuk aljabar serta pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. BILANGAN BULAT
Definisi Bilangan Bulat
Sebelum mengajarkan pembelajaran hitung bilangan bulat, langkah pertama adalah
mengenalkan apa itu bilangan bulat. Bilangan bulat bagi siswa mungkin masih begitu
abstrak. Maka dari itu guru harus menggunakan media konkret dalam pelaksanaan
pembelajarannya. Bilangan bulat ini terdiri dari bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif serta nol. Bilangan bulat positif mulai dari : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, .....dst.
Bilangan Nol 0. Bilangan bulat negatif mulai dari : -1, -2, -3, -4, -5, -6, -7, -8, -9, -10....dst.
Untuk memudahkan pembelajaran, guru bisa membuatkan sebuah garis bilangan untuk
bilangan bulat tersebut. Dalam satu garis tersebut bilangan postif berada di sebelah kanan
sedangkan bilangan negatif di sebalah kiri dan ditengah-tengahnya bilangan "0"
Selengkapnya bisa anda lihat pada gambar dibawah ini.

Pengenalan Bilangan Bulat


Dalam pembelajaran pengenalan bilangan bulat, guru harus menggunakan benda-
benda konkret agar siswa lebih mudah memahaminya sehingga tidak ada kesalah pahaman
siswa di dalam menerima materi dari guru. Adapun langkah pembelajaran dalam
memperkenalkan bilangan bulat kepada siswa adalah sebagai berikut :

1.      Memulai pembelajaran guru membuka dengan suasana yang akrab dan


penuh keceriaan.

2.      Sampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas kepada siswa.

3.      Saat akan mengenalkan bilangan bulat, mulailah pada bilangan bulat


positif.

4.      Mengenalkan bilangan bulat postif bisa dengan menggunakan benda.


Misalnya akan mengenalkan bilangan bulat postif 5, Anda bisa
menggunakan dengan 5 buah jeruk. Mengenalkan bilangan bulat positif
10, bisa dengan menggunakan 10 buah jeruk. Demikian seterusnya ketika
Anda menyajikan materi pembelajaran bilangan bulan postif.

5.      Setelah siswa mengerti akan arti bilangan bulat postif, selanjutnya ajak
mereka untuk menuliskan lambang bilangan bulat.

6.      Selanjutnya mengajarkan siswa pengenalan bilangan bulat negatif. Sama


halnya dengan bilangan bulat positif, untuk bilangan bulat negatif, anda
bisa menggunakan konsep lawan bilangan. Artinya bila bilangan itu adalah
bilangan bulat positif 5 maka lawannya adalah bilangan bulat negatif 5.

7.      Atau anda bisa menggunakan konsep pembelajaran seperti ini : Ambil 5


buah jeruk. Kemudian tanyakan kepada siswa "Berapa buah jeruk yang
Bapak bawa? maka siswa akan menjawab 5 buah jeruk.

8.      Kemudian tugaskan salah seorang siswa untuk mengambil 3 buah jeruk,


kemudian tanyakan kepada siswa " Berapa buah jeruk yang diambil tadi?
maka siswa akan menjawab 3 buah jeruk. Nah selanjutnya guru
menuliskan lambang bilangan bahwa 3 buah jeruk yang diambil tadi
adalah -3.

Dari kegiatan pembelajaran demikian maka siswa akan memahami bahwa


bilangan bulat negatif itu sama seperti sebuah bilangan yang hilang atau tidak ada.
Dari kasus pembelajaran tersebut pemahaman siswa akan bilangan bulat negatif
menjadi semakin konkret. Pastilah kegiatan tersebut akan sangat menyenangkan bagi
siswa.

Operasi Bilangan Bulat

Sifat-Sifat Bilangan Bulat

Menurut Muh. Arif Tiro dkk (Teori Bilangan, 2008:111) mengatakan bahwa Sifat dasar
bilangan bulat dimulai dengan definisi, karena definisi adalah cara formal untuk menjelaskan
suatu pengertian dalam matematika. Jika n bilngan bulat, maka -n didefinisikan tunggal
sehingga n + (n) = (-n) + n = 0. Himpunan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan
bilangan cacah dan himpunan bilangan asli sehingga untuk setiap bilangan bulat n berlaku
sifat n + (n) = (-n) + n = 0. Jadi himpunan bilangan bulat dapat ditulis dalam bentuk daftar
sebagai Z =  bilangan bulat jika digambarkan dalam garis bilangan.

Sifat yang berlaku dalam himpunan bilangan bulat yaitu sebagai berikut :

1.      Sifat Tertutup

Sifat tertutup terhadap  penjumlahan ada dengan tunggal yakni untuk


setiap a dan b di dalam Z maka (a + b) juga di dalam Z. Sifat tertutup
terhadap perkalian ada dengan tunggal, yakni untuk setiap a dan b didalam
Z maka a x b juga ada di dalam Z

2.      Sifat Komutatif

Sifat komutatif penjumlahan yaitu untuk setiap a dan b didalam Z berlaku


a + b = b + a. Sifat komutatif perkalian  yaitu  untuk setiap bilangan bulat a
dan b berlaku a x b = b x a 

3.      Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif terhadap penjumlahan yaitu untuk sebarang bilangan bulat a,


b, dan c berlaku sifat (a+b)+c = a+(b+c). Sifat asosiatif terhadap
perkalian yaitu untuk sebarang bilangan bulat a, b, dan c berlaku (a x b) x c
= a x (b x c)

4.      Sifat Distributif

Sifat distributif kiri perkalian terrhadap penjumlahan, yaitu untuk sebarang


bilangan bulat a, b dan c berlaku sifat a x (b + c) = (a x b) +(a x c). Sifat
distributif kanan perkalian  terhadap penjumlahan yaitu untuk sebarang
bilangan bulat a, b, dan c berlaku sifat (a + b) x c = (a x c) + (b x c).

 Unsur Identitas Penjumlahan


Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a = a sehingga 0 disebut unsur
identitas penjumlahan

  Unsur Identitas Perkalian


Untuk setiap bilangan bulat a, ada dengan tunggal bilangan bulat 1 sehingga a x 1 = 1 x a = 1
sehingga satu disebut unsur identitas perkalian.

Sifat kesamaan berikut penting untuk diketahui :


a.     Refleksi yaitu setiap bilangan bulat a berlaku a = a
b.     Simestris yaitu jika a = b maka b = a untuk sembarang bilangan bulat a, dan b
c.      Transitif yaitu jika a = b dan b = c untuk sembarang bilangan bulat a, b, dan c.
d.     Substitusi yaitu jika a = b maka dapat disubstitusikan untuk a, dalam suatu pernyataan
tanpa merubah nilai dari pernyataan tersebut.

  Penjumlahan Bilangan Bulat


1.      Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat
a.       Sifat Asosiatif  : ( a + b ) + c = a + ( b + c ), contoh : (5 + 3 ) + 4 = 5 + ( 3 +
4 ) = 12
b.      Sifat Komutatif : a + b = b + a, contoh : 7 + 2 = 2 + 7 = 9
c.       Unsur Identitas terhadap penjumlahan. Bilangan Nol (0) disebut unsur
identitas atau netral terhadap penjumlahan a + 0 = 0 + a, contoh : 6 + 0 = 0 + 6
d.      Unsur invers terhadap penjumlahan Invers jumlah (lawan) dari a adalah –a,
Invers jumlah (lawan) dari – a adalah a, a + (-a) = (-a) + a, contoh : 5 + (-5) =
(-5) + 5 = 0
e.       Bersifat Tertutup, apabila dua buah bilangan bulat ditambahkan maka
hasilnya adalah bilangan bulat juga. a dan b  bilangan bulat maka a + b = c ;
c  bilangan bulat. Contoh : 4 + 5 = 9 ; 4,5,9  bilangan bulat.

E.     Pengurangan Bilangan Bulat


1.      Sifat-sifat pengurangan bilangan bulat
Bilangan bulat a dikurangi bialangan bulat b sama artinya dengan bulat a
ditambahkan dari lawan bilangan bulat, atau dapat ditulis  a - b = a + (-
b). Pengurangan bilangan cacah tidak bersifat tertutup, artinya bila suatu bilangan
cacah dikurungkan dengan bilangan cacah yang lain, hasilnya belum tentu
bilangan cacah. Pengurangan bilangan cacah (a - b) menghasilkan
a.       Sembarang bilangan bulat
a – b = a + (-b), contoh 8 – 5 = 8 + (-5) = 3
a – (-b) = a + b, contoh 7 – (-4) = 7 + 4 = 11
Pengurangan bilangan bulat memiliki sifat tertutup. Secara lengkap sifat-sifat
pengurangan bilangan bulat adalah sebagai berikut :
1.      Untuk sifat komutatif dan asosiatif tidak berlaku
a – b ≠ b – a, contoh 7 – 3 ≠ 3 -7
(a – b ) – c ≠ a – ( b – c ), contoh (9 – 4) – 3 ≠ 9 – (4-3)
2.      Pengurangan bilangan nol mempunyai sifat :
a – 0 = a dan 0 – a = -a
3.      Bersifat tertutup
Yaitu bila dua buah bilangan bulat dikurangkan hasilnya adalah bilangan
bulat juga : a dan b ∈ bilangan bulat maka a - b = c ; c ∈ bilangan bulat.
Contoh : 7 – 8 = -1 a 7, 8, -1 ∈ bilangan bulat

F.     Perkalian Bilangan Bulat


1.      Sifat-sifat perkalian bilangan bulat
a.       Untuk sembarang bilangan bulat berlaku :
a x b = ab hasil perkalian dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
Contoh : 7 x 6 = 6 x 7 = 42
a x –b = -ab hasil pekalian bilangan bulat positif dan negatif hasilnya adalah
bilangan bulat negatif.
Contoh : 3 x -4 = -12
 -a x -b = ab à hasil perkalian dua bilangan negatif adalah bilangan  bulat positif.
Contoh : -4 x -5 = 20
b.      Sifat Asosiatif : (a x b) x c = a x (b x c)
Contoh: (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) = 24
c.       Sifat Komutatif : a x b = b x a
Contoh : 5 x 4 = 4 x 5 = 20
d.      Sifat Distributif : a x (b+c) = (a x b ) + (a x c)
Contoh : 3 x ( 2 +6) = (3 x 2) + (3 x 6) = 24
e.       Hasil perkalian bilangan bulat dengan nol hasilnya adalah bilangan nol : a x
0=0
Hasil perkalian bilangan bulat dengan 1 hasilnya adalah bilangan bulat itu juga
:ax1=1xa=a
f.       Bersifat Tertutup
Jika dua bilangan bulat dikalikan maka hasilnya adalah bilangan bulat juga a x
b = c ; a, b, c ∈bilangan bulat.

G.    Pembagian Bilangan Bulat


1.      Sifat-sifat pembagian bilangan bulat
Jika  a, b, dan c bilangan bulat dengan b  0, maka  a ÷ b = c jika dan hanya jika a = b x
c. Hasil bagi bilangan bulat (a ÷ b)  merupakan suatu bilangan bulat jika dan hanya jika a
kelipatan dari b, sehingga untuk setiap bilangan bulat a dan b hasil bagi (a ÷ b) tidak selalu
merupakan bilangan bulat. Karena itu, pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup. Sifat-
sifat pembagian bilangan bulat adalah sebagai berikut :
a.Hasil bagi dua bilangan bulat positif adalah bilangan positif
(+) ÷ (+) = (+)
Contoh : 8 ÷ 2 = 4
b.Hasil bagi dua bilangan bulat negatif adalah bilangan positif
(-) ÷ (-) = (+)
Contoh : -10 : -5 = 2
c.Hasil bagi dua bilangan bulat yang berbeda adalah bilangan negatif
(+) ÷ (-) = (-)
(-) ÷ (+) = (-)
Contoh :
6 ÷-2 = -3
-12 ÷ 3 = -4
d.Hasil bagi bilangan bulat dengan nol (0) adalah tidak terdefenisi
a ÷ 0 tidak terdefinisi (~)
0 ÷ a = 0 (nol)
e.Tidak berlaku sifat komutatif dan asosiatif
a ÷ b ≠ b : a, contoh 4 ÷ 2 ≠ 2 ÷ 4 à 2 ≠
(a ÷ b) ÷ c ≠ a ÷ (b ÷ c), contoh (8 ÷ 2) ÷ 4 ≠ 8 ÷ (2 ÷ 4)

H.   PEMANGKATAN BILANGAN BULAT


 Definisi:
an = a x a x a x…x a
sejumlah n factor
Contoh: 43 = 4 x 4 x 4 = 64
    35 = 3 x 3 x 3 x 3 x 3 = 243
1.Akar kuadrat (akar pangkat dua)
bilangan kuadrat adalah suatu perkalian
Contoh: 2^2 = 2 x 2 = 4
4^2 = 4 x 4 = 16
10^2 = 10 x 10 = 100
2.Akar kubik ( akar pangkat tiga)
2^3 = 2 x 2 x 2 = 8
5^3 = 5 x 5 x 5 = 125

Konsep Operasi Hitung Campuran pada Bilangan Bulat


Pada operasi hitung campuran bilangan bulat ada sifat-sifat yang harus dipenuhi,
yaitu:

Tanda operasi hitung dan tanda kurung harus diperhatikan dengan seksama.
Pengerjaan bilangan yang ada dalam tanda kurung harus didahulukan/ diprioritaskan.
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda kurung,
maka cara pengerjaannya sebagai berikut:

Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan sama-sama kuat sehingga pengerjaan


yang sebelah kiri harus didahulukan.
Operasi hitung perkalian dan pembagian sama-sama kuat sehingga pengerjaan yang sebelah
kiri harus didahulukan.
Operasi hitung perkalian dan pembagian sifatnya lebih kuat daripada penjumlahan dan
pengurangan sehingga perkalian dan pembagian harus dikerjakan lebih dahulu daripada
penjumlahan dan pengurangan.
Contohnya:

9 x 42 : 6 – 23
Penyelesaian:

9 x 42 : 6 – 23 = 9 x (42 : 6) – 23
= 9 x 7 – 23
= 40

450 : 9 – 10 + 4 x 6
Penyelesaian:

450 : 9 – 10 + 4 x 6 = (450 : 9) – 10 + (4 x 6)
= 50 – 10 +24
= 64

KPK dan FPB


KPK (kelipatan persekutuan terkecil)
Cara menentukan nilai KPK dari suatu bilangan adalah:

Uraikan faktor pembentuk bilangan dari bilangan yang kita cari


Pilih bilangan yang terkecil tapi bukan nol dari anggota himpunan kelipatan persekutuan
Kemudian kalikan faktor-faktor prima yang berbeda dengan pangkat terbesar
Contohnya:
Tentukan KPK dari 8 dan 6

Penyelesaian cara I:

Bilangan dari kelipatan 8 : 0, 8, 16, 24, 32, 40, …


Bilangan dari kelipatan 6 : 0, 6, 12, 18, 24, 30, …

KPK dari 8 dan 6 adalah 24

Penyelesaian cara II:

Faktorisasi prima dari 8 = 23


Faktorisasi prima dari 6 = 21 x 3

Diperoleh 23 x 3 = 24

Maka, KPK dari 8 dan 6 adalah 24

FPB (faktor persekutuan terbesar)


Untuk menentukan FPB dari suatu bilangan dapat diperoleh dengan cara:

Tentukan anggota bilangan himpunan faktor-faktor yang terbesar


Kalikan faktor-faktor prima yang bernilai sama dengan pangkat terkecil
Contohnya:

Tentukan FPB dari 24 dan 36

Penyelesaian cara I:

Himpunan faktor-faktor dari 24: 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 24


Himpunan faktor-faktor dari 36: 1, 2, 3, 4, 6, 9, 12, 18, 36

Maka FPB dari 24 dan 36 adalah 12


Penyelesaian cara II:

Faktorisasi prima dari 24 = 23 x 3


Faktorisasi prima dari 36 = 22 x 32

Diperoleh 22 x 3 = 12

Maka, FPB dari 24 dan 36 adalah 12

B. PECAHAN

Pengertian Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan merupakan salah satu bilangan yang sering kita jumpai dalam
pelajaran matematika. Dalam bahasa inggris, pecahan berarti fraction yang berasal dari
bahasa latin, yaitu “fractus” yang artinya rusak. Pengertian dari bilangan pecahan adalah
bagian dari satu keseluruhan dari suatu kuantitas tertentu.

Secara matematis, bilangan pecahan dapat disimbolkan dengan “a/b”. Bilangan a/b bisa
dibaca dengan “a per b”. Bilangan a sebagai pembilang dan bilangan b sebagai penyebut

Jenis-Jenis Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan terbagi menjadi 4 jenis, yaitu : pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan
desimal, dan pecahan senilai.

1. Pecahan Biasa
Pecahan biasa terbagi menjadi dua macam, yaitu pecahan sejati dan pecahan tidak
sejati. Pecahan sejati merupakan bilangan pecahan yang pembilangnya lebih kecil daripada
penyebutnya. Sedangkan pecahan tidak sejati merupakan kebalikannya. Misalkan diketahui
sebuah bilangan pecahan a/b, jika a < b disebut pecahan sejati, jika a > b disebut pecahan
tidak sejati.

Contoh :

Pecahan biasa dapat berupa pecahan murni atau pecahan tidak murni. Waduh, apa lagi tuh
pecahan murni dan tidak murni?

Nah, jika nilai pembilang lebih kecil daripada nilai penyebut (a < b), maka
disebut pecahan murni. Contohnya:

Sementara itu, jika nilai pembilang lebih besar dari nilai penyebut (a > b), maka
disebut pecahan tidak murni. Contohnya:

2. Pecahan Campuran

Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan biasa tidak sejati dengan pembagian
porogapit bersisa. Pecahan campuran terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan biasa.
Pecahan campuran dapat disimbolkan sebagai berikut:
Cara mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran dapat dilakukan dengan menggunakan
cara porogapit. Contoh :

Selain mengubah pecahan biasa ke pecahan campuran, kalian juga bisa mengubah pecahan
campuran ke pecahan biasa dengan cara berikut:

Contoh:

3. Pecahan Desimal

Pecahan desimal merupakan bilangan pecahan yang penyebutnya bilangan kelipatan 10, yaitu
10, 100, 100, dst.  Penulisan dari bilangan ini menggunakan tanda koma (,). Contoh :
 4.Pecahan senilai

merupakan dua atau lebih bilangan pecahan yang memiliki perbandingan yang sama antara
pembilang dan penyebutnya.

Contoh:

1/2 senilai dengan 4/8, karena perbandingan pembilang dan penyebutnya sama, yaitu 1/2

Perbandingan Bilangan Pecahan

Dalam membandingkan dua atau lebih bilangan pecahan, Sobat Pintar perlu menyamakan
terlebih dahulu penyebut dari bilangan-bilangan pecahannya. Untuk menyamakan
penyebutnya, diperlukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan-bilangan yang
menjadi penyebutnya.

Perhatikan contoh menyamakan penyebut sebagai berikut!

setelah penyebutnya sama, maka pembilang dapat dibandingkan nilainya.


Operasi Bilangan Pecahan

Dalam operasi bilangan pecahan, terdapat aturan yang perlu diperhatikan, yaitu penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berikut penjelasan dari operasi-operasi tersebut,
termasuk contoh soal penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan.

Penjumlahan dan Pengurangan

Penjumlahan bilangan pecahan disimbolkan dengan tanda tambah (+). Sedangkan


pengurangan disimbolkan dengan tanda (–). Dalam penjumlahan bilangan pecahan yang
memiliki penyebut yang sama, bilangan yang dijumlahkan hanya bilangan pada pembilang
saja. Sedangkan penjumlahan bilangan pecahan yang berbeda penyebutnya, tidak dapat
dilakukan secara langsung. Namun harus menyamakan terlebih dahulu penyebutnya dengan
menggunakan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari penyebut-penyebutnya. Aturan yang
sama juga berlaku untuk operasi pengurangan bilangan pecahan. Cara menyamakan
penyebutnya sama dengan menyamakan penyebut untuk perbandingan bilangan pecahan.

Contoh:

 Perkalian
Dalam perkalian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya.
Perkalian dilakukan secara langsung antar pembilang dan antar penyebut. Perkalian dari
bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:

Pembagian

Dalam pembagian antar bilangan pecahan tidak perlu menyamakan penyebutnya. Pembagian
bilangan pecahan dapat diubah menjadi bentuk perkalian bilangan pecahan. Pembagian dari
bilangan pecahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Contoh:

C.OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

Operasi hitung bentuk aljabar merupakan bentuk operasi hitung yang biasanya melibatkan
suatu variabel. Bentuk variabel umumnya dinyatakan dalam huruf kecil seperti a, b, c, x, y,
dan lain sebagainya. Di mana variabel-variabel dapat dilakukan operasi hitung seperti pada
operasi bilangan pada umumnya seperti. Operasi hitung bentuk aljabar dapat berupa
penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian. Bahkan operasi hitung bentuk aljabar
juga termasuk untuk pemfaktoran.

Cara melakukan operasi hitung bentuk aljabar tidak jauh berberbeda dengan operasi hitung
bilangan. Diketahui bahwa satu apel ditambah dengan dua apel sama dengan tiga apel Jika
apel diganti dengan suatu variabel, misalnya adalah x maka pernyataan menjadi satu x (x)
ditambah dua x (2x) sama dengan tiga x (3x). Secara matematis, pernyataan tersebut dapat
ditulus x + 2x = 3x.

Ada tiga sifat yang dipenuhi operasi hitung bentuk aljabar. Ketiga sifat tersebut antara lain
sifat komutatif, asosiatif, dan distributif.

- Sifat Komutatif
a + b = b + a, dengan a dan b ∊ R (bilangan riil)

- Sifat Asosiatif
(a + b) + c = a + (b + c) dengan a, b, dan c ∊ R (bilangan riil)

- Sifat Distributif
a(b + c) = ab + ac, dengan a, b, dan c ∊ R (bilangan riil)

Penjumlahan dan Pengurangan

Penjumlah dua apel dan tiga nanas, hasilnya bukan lima apel, bukan pula lima nanas.
Hasilnya akan tetap dua apel dan tiga nanas. Apa hubungannya dengan apel dan nanas? Hal
ini sebagai pemisalan, misalkan apel mewakili variabel x dan nanas mewakili variabel y.
Hasil penjumlahan dari 2x dan 3y bukan 5x atau 5y. Hasilnya akan tetap 2x dan 3y.

Simak penjelasan lebih lanjut tentang penjumlahan dan pengurangan operasi bentuk aljabar
di bawah. Akan diberikan contoh salah yang sering dilakukan, juga contoh yang benar.

Contoh Salah: (kesalahan yang sering dilakukan)


8x ‒ 5y = 3x
8y ‒ 5y + 3x = 6y
8x ‒ 5x + 3y = 6x
Contoh Benar: (hasil yang benar)
8x ‒ 5y = 8x ‒ 5y
8y ‒ 5y + 3x = 3y + 3x
8x ‒ 5x + 3y = 3x + 3y

Perkalian Bentuk Aljabar

Pembahasan di atas telah mengulas penjumlahan dan pengurangan pada operasi bentuk
aljabar, sekarang bagaimana untuk perkalian? Prinsipnya sama dengan perkalian seperti pada
perkalian bilangan. Perkalian 2 dengan 3 adalah 6, perkalian 5 dengan 6 adalah 30.

Hal yang sama juga berlaku untuk perkalian variabel. Perkalian x dan y menghasilkan xy,
sedangkan perkalian x dan x adalah x * x = x2.

Perkalian Satu Suku dengan Dua Suku

Perhatikan cara untuk mengalikan satu suku dengan dua suku pada gambar berikut!

Contoh Salah: (kesalahan yang sering dilakukan)


2(x ‒ y) = 2xy
3x(2x ‒  y) = 6x ‒  3xy

Contoh Benar: (hasil yang benar)


2(x ‒ y = 2x ‒  2y
3x(2x ‒ y) = 6x2 ‒ 3xy

Perkalian Dua Suku dengan Dua Suku

Perhatikan cara mengalikan dua suku pada gambar berikut!


Contoh Salah: (kesalahan yang sering dilakukan)
(x + 3)(2x + 4) = 2x + 12
(x + 1)(x ‒ 4) = x ‒ 4
(a + b)2 = a2 + b2
(a + b)(a ‒ b) = a2 + b2
(a + b)(c + d) = ac + bd

Contoh Benar: (hasil yang benar)


(x + 3)(2x + 4) = 2x2 + 4x + 6x + 12 = 2x2 + 10x + 12
(x + 1)(x ‒ 4) = x2 ‒ 4x + x ‒ 4 = x2 ‒ 3x ‒ 4
(a + b)2 = (a + b)(a + b) = a2 + ab + ab + b2 = a2 + 2ab + b2
(a+b)(a‒b) = a2 ‒ ab + ab ‒ b2 = a2 ‒ b2
(a + b)(c + d) = ac + ad + bc + bd

Pembagian Bentuk Alajabar

Berikutnya adalah operasi hitung bentuk aljabar untuk operasi pembagian. Akan ditunjukkan
pembagian pada contoh cara melakukan pembagian yang salah dan contoh cara melakukan
pembagian yang benar.

Contoh Salah: (kesalahan yang sering dilakukan)


6xy/3y = 2xy
6x ‒ 6y/3 = 2x ‒ 6y
8x/2y = 4x

Contoh Benar: (hasil yang benar)


6xy/3y = 2x
(6x ‒ 6y)/3 = 2x ‒ 6y
8x/2y = 4x/y
Penting: Hati-hati dengan pembagian dengan penyebut atau pembilang yang terdapat
penjumlahan seperti (6x ‒ 6y)/3.

Perpangkatan Bentuk Aljabar

Perpangkatan merupakan perkalian bilangan sampai bilangan tertentu. Pada perpangkatan


variabel juga berlaku demikian, perpangkatan ditunjukkan pada bilangan kecil di atas
variabel. Akan ditunjukkan pembagian pada contoh cara melakukan perpangkatan yang salah
dan contoh cara melakukan perpangkatan yang benar.

Contoh Salah: (kesalahan yang sering dilakukan)


(x + y)2 = x2 + y2
(x ‒ y)2 = x2 ‒ y2
(2x)5 = 2x5

Contoh Benar: (hasil yang benar)


(x + y)2 = x2 + 2xy + y2
(x ‒ y)2 = x2 + 2xy ‒ y2
(2x)5 = 2 5 . x5 = 32x5

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
1.Himpuanan bilangan bulat adalah gabungan dari himpunan bilangan cacah dan himpunan
bilangan bulat negatif. Sifat – sifat pada bilangan bulat adalah sifat tertutup, sifat komutatif,
sifat asosiatif, sifat distributif dan adapula unsur identitas penjumlahan dan perkalian.
Operasi-operasi pada bilangan bulat yaitu operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
Bilangan bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan negatifnya.
Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,...dst sehingga negatif dari bilangan
cacah yaitu -1,-2,-3,-4,...dst dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah.

Himpunan semua bilangan bulat terdiri atas:


1.Bilangan bulat positif atau bilangan asli, yaitu : { 1, 2, 3, 4, 5,...}
2.Bilangan bulat nol, yaitu 0
3.Bilangan bulat negatif, yaitu : {-1, -2, -3, -4, -5, ...}
2.Operasi bilangan bulat terdiri dari penjumlahan, pengurangan , perkalian dan pembagian.
Pengajaran operasi bilangan bulat tersebut dapat dilakukan dengan benda kongkrit, misalnya
dengan menggunakan kartu berwarna
Definisi relasi “lebih kecil dari” pada bilangan-bilangan cacah, dan telah membuktikan sifat-
sifatnya. Berikut ini, kita akan mempelajari relasi urutan bilangan-bilangan bulat. Ada
beberapa definisi yaitu:
1.     Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih kecil dari b (dinyatakan
dengan a ˂ b)
2.     Jika a dan b bilangan-bilangan bulat, a lebih besar dari b (dinyatakan
dengan a ˃ b)
3.Bilangan pecahan dapat diartikan sebagai sebuah bilangan yang memiliki pembilang dan
juga penyebut.
Pecahan ada 2 macam,yaitu pecahan murni atau sejati dan pecahan campuran.
Operasi hitung pecahan mencakup penjumlahan,pengurangan,perkalian dan pembagian.
4. Bentuk Aljabar adalah suatu bentuk matematika yang penyajiannnya memuat huruf-
huruf(koefisien) untuk mewakili bilangan yang belum diketahui.
5. Bentuk Aljabar merupakan bentuk operasi ataun pengerjaan hitung yang terdari dari satu
atau beberapa suku yang melibatkan peubah atau variabel.
B.   SARAN
Sebagai calon pendidik dibidang Matematika, hendaknya kita dapat mengetahui tentang teori
bilangan terutama mengenai sifat dan operasi bilangan bulat serta urutan bilangan bulat
dalam garis bilangan. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik tahu secara umum
mengenai teori bilangan

DAFTAR PUSTAKA

https://asepkotabakti.blogspot.com/2017/06/makalah-keterbagian-dan-fpb.html
https://asbarsalim009.blogspot.com/2015/02/keterbagian-bilangan-bulat.html
file:///C:/Users/WIN7/Downloads/MAKALAH%20FPB%20DAN%20KETERBAGIAN
%20.pdf
http://mardhiahmzterbaru.blogspot.com/2016/10/makalah-keterbagian-fpb-dan-kpk.html?
m=1
Buku Teks Pelajaran Matematika Kelas 7
https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/mengenal-bentuk-aljabar-beserta-operasinya-1814/
#:~:text=Bentuk%20Operasi%20Aljabar,pengurangan%2C%20perkalian%2C%20dan
%20pembagian.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/bilangan-pecahan-pengertian-jenis-perbandingan-
operasi-dan-contoh

SOAL-SOAL

1. Jika diketahui x =-4,y=5,dan z=-8 maka nilai dari adalah ?


2. Sebuah sekolah akan memberikan 3 jenis buku pelajaran pada siswa-siswi nya. Sekolah
tersebut menyediakan 84 buku IPA,144 buku matematika,dan 54 buku IPS. Buku tersebut
dapat dibagikan dengan jumlah yang sama pada…anak
3. Nilai lima perdelapan dari x adalah 40.Bilangan x adalah?
4. Hasil penjumlahan dari -3a –6b + 7 dan 13a – (-2b) + 4 adalah...
5. Hasil pengerjaan dari (4c + 8d – 3e) – (6c + 2d – 2e) adalah ....

SELAMAT MENGERJAKAN

Anda mungkin juga menyukai