Disusun Oleh:
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita paanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
KONSEP DASAR BILANGAN, BILANGAN BULAT, RASIONAL DAN
IRASIONAL . Sholawat dan salam semoga dapat tercurah kepada junjungan kita
Nabi Muhammaad SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat islam di
seluruh dunia.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Matematika MI/
SD 1. Diharapkan dengan penyusunan makalah ini pemahaman kami tentang
Konsep Dasar Bilangan, Bilangan Bulat, Rasional dan Irasional menjadi
bertambah. Dalam penyusunan makalah ini kami berusaha sebaik mungkin, untuk
mendapatkan sumber informasi, baik dari buku yang telah direkomendasikan
dosen maupun website terpercaya.
2
DAFTAR ISI
2. Bilangan Bulat............................................................................................ 8
A. Kesimpulan ................................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................................ 14
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
b. Lambang atau simbol bilangan bangsa Babilonia
7
Sedangkan lambang atau simbol bilangan yang digunakan sampai sekarang adalah
lambang bilangan: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ... dan seterusnya.1
B. Macam-macam Bilangan
1. Bilangan Cacah
Bilangan cacah adalah bilangan yang hitungannya dimulai dari angka nol
dan selalu bertambah satu dengan bilangan setelahnya. Bilangan cacah merupakan
himpunan bilangan bulat yang bukan bilangan negatif , atau dapat dinyatakan
himpunan bilangan asli ditambah nol. Jadi bilangan cacah merupakan himpunan
bilangan bulat yang mempunyai nilai positif, atau dapat dikatakan bahwa bilangan
cacah adalah suatu bilangan yang hitungannya dimulai dari angka 0 dan
hitungannya akan naik satu 1 dan seterusnya karena sifatnya mencacah. Contoh
bilangan cacah adalah: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, ..., dan seterusnya. Untuk lebih
jelas dapat memperhatikan gambar berikut:
Seperti gambar diatas intinya adalah hitungan bilangan cacah dimulai dari angka 0
dan naik satu hitungan berikutnya demikian seterusya.
2. Bilangan Bulat
1
Afidah Khairunnisa, Matematika Dasar, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014), hlm, 83.
8
dengan 0 sehingga tidak dimasukan secara terpisah. Bilangan bulat dapat
ditulisakan tanpa komponen desimal atau pecahan. Himpunan bilangan bulat
dalam matematika dapat dilambangkan dengan Z (atau), berasal dari Zahlen
(bahasa Jerman untuk “bilangan”).
Asosiativitas a + (b + c) = (a + b) + c a (b + c) = (a × b) × c
(unsur identitas)
2
Yusuf, Yahya dkk, Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi, (Bogor: Perpustakaan Nasional:
9
Eksistensi a + (-a) = 0
(unsur invers)
Distribusivitas a × (b +c) = (a × b) + (a × c)
3. Bilangan Rasional
bilangan rasional. Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam
𝑝
bentuk dimana p dan q adalah bilangan bulat dan q ≠ 0. Bilangan baru yang
𝑞
tidak bulat itu isebut pecahan. jika 𝑝 < 𝑞, maka bilangan itu disebut pecahan
murni, sedangkan 𝑝 > 𝑞, maka bilangan itu diseebut pecahan campuran.
4. Bilangan Irasional
10
Ternyata bilangan ini tidak dapat dituliskan sebagai hasil bagi dari dua bilangan
bulat. Jadi bilangan √2 bukan bilangan rasional. Bilangan-bilangan seperti √2 ,
√3 , atau 𝜋 dinamakan bilangan irasional.3
5. Bilangan Berpangkat
Contoh:
23 = 2 × 2 × 2 = 8
3
Wahyu, Yopi Purnomo, Pembelajaran Matematika Untuk PGSD, (Jakarta: Penerbit Erlangga,
11
Sedangkan bilangan berpangkat yang sering dibahas antara lain bilangan
berpangkat positif, bilangan berpangkat negatif dan berpangkat nol. Agar lebih
jelas, dapat kita bahas satu persatu pengertian dan sifat-sifat dari ketiga bilangan
berpangkat.
contoh:
12
3) Bilangan Berpangkat Nol
Selain bilangan berpangakat positif dan b ilangan negatif, dalam
matematika juga ada bilangan berpangkat nol. Sebelumnya kita sudah
mengetahui bahwa berdasarkan sifat pembagiaan bilangan berpangkat
dapat diperoleh: 4
4
Danang, Mursita, Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi, (Bandung: Rekayasa Sains,
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Rekayasa Sains.
Yusuf, Yahya dkk. 2005. Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Bogor:
Penerbit Erlangga.
15