Disusun Oleh:
1. Zarry Yozry Zaputry 215500013
2. Nabilatul Amiroh 215500015
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa'atnya kita nantikan kelak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti telah sering menemukan bahwa
ilmu pasti, khususnya Matematika dan berbagai cabang ilmu
Matematika lainnya sangat banyak digunakan manusia untuk membantu
menyelesaikan suatu masalah. Mulai dari masalah kecil dan tradisional, hingga
masalah besar dan modern. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak
hal-hal yang berkaitan dengan penerapan ilmu matematika khususnya dalam
kajian materi Teori Bilangan. Oleh karena itu penulis mengambil judul
“Penerapan Teori Bilangan dalam Kehidupan Sehari-hari” yang disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah teori bilangan. Dengan
demikian, diharapkan agar para mahasiswa atau calon pendidik akan lebih
mudah dalam mempelajari dan memahami manfaat dari penerapan teori
bilangan.
B. Rumusan Masalah
Apa sajakah penerapan teori bilangan dalam berbagai bidang pada kehidupan
sehari-hari?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui penerapan teori bilangan dalam berbagai bidang pada
kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tersebut. Jika kita resapi dan kita hayati, fungsi dan nilai kehidupan kita terletak
pada memberi manfaat. Kebermanfaatan atau kebergunaan kita dimulai untuk
diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat, masyarakat, bangsa dan negara serta
agama kita
3
bahwa jika siswa menjawab benar suatu butir soal diberi skor 4, jika tidak
menjawab diberi skor 0, dan jika menjawab salah diberi skor –1. Misalnya, jika
ada 40 soal. Kamu bisa menjawab 25 soal dan dari jawaban soal tersebut
ternyata yang benar hanya 10 soal.
Dari 40 soal yang terjawab dengan benar ada 10 soal, yang terjawab
salah ada 15 soal dan sisanya lagi 15 soal tidak di jawab. Jika menjawab benar
di beri skor 4 maka nilai kamu untuk jawaban benar adalah 10 x 4 = 40,
sedangkan karena kamu juga menjawab 15 soal dengan salah maka skor kamu
dikurangi lagi (menjawab soal salah diberi skor –1) 15 × (–1) = –15. Untuk
tidak menjawab soal diberi skor 0 (nol) jadi untuk tidak menjawab soal adalah
15 x 0 = 0. Jadi skor totalnya adalah skor menjawab benar + skor menjawab
salah + skor tidak menjawab: 40 + (–15) + 0 = 25
4
penyelamatan. Oleh karena itu, para penyelam dan kapten kapal selam
perlu mengetahui tingkat kedalaman laut. Jika permukaan air laut
dinyatakan 0 meter maka tinggi di atas permukaan laut dinyatakan dengan
bilangan positif dan kedalaman di bawah permukaan laut dinyatakan
dengan bilangan negatif. Misalnya, kedalaman 10 m di bawah permukaan
laut ditulis –10 m.
2. Penerapan Teori Bilangan pada Kriptografi
Seiring dengan perkembangan zaman, maka munculah cabang
matematika baru yang disebut dengan matematika diskrit. Perkembangan
yang pesat dari ilmu matematika diskrit ini berkaitan erat dengan
perkembangan pesat dari dunia komputer digital, karena komputer digital
bekerja secara diskrit. Perkembangan matematika diskrit ini juga diikuti
dengan perkembangan ilmu lainnya yang memakai matematika sebagai
landasan ilmunya. Salah satunya adalah ilmu kriptrografi yang memakai
teori bilangan bulat sebagai landasan ilmunya. Dalam matematika diskrit
khusunya teori bilangan bulat memiliki hubungan yang sangat erat dengan
ilmu kriptografi. Selain itu akan dijelaskan pula mengenai aplikasi dari
ilmu keriptografi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kriptografi ini adalah suatu cabang ilmu yang digunakan untuk
menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyamarkannya dan menjadikan
bentuk sandi yang tidak mempunyai makna. Penerapan teori bilangan
bulat dalam kriptografi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang
berupa deretan karakter atau deretan bilangan bulat, dijaga
kerahasiaannya. Hanya orang yang mengetahui kunci yang dapat
melakukan enkripsi dan deskripsi. Kunci ini analog fungsinya dengan
password pada sistem komputer, PIN pada ATM atau kartu kredit.
Bedanya jika password bertujuan untuk otorisasi akses, maka kunci pada
kriptografi ini digunakan oleh Julius Caesar, kaisar Romawi, untuk
menyandikan pesan uang ia kirim kepada gubernurnya. Pada Caesar
chiper, tiap huruf disubtitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan
alfabet. Dalamhal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu 3).
Tiap huruf alfabet digeser 3 huruf ke kanan
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Y Z A B C
Contoh:
Plainteks : AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks : DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA
5
Permulaan tahun 400 SM, tentara Sparta di Yunani menggunakan
Scytale yang terdiri dari kertas panjang dari daun papyrus yang dililitkan
pada sebuah silinder berdiameter tertentu (diameter silinder menentukan
hasil penyandian). Pesan ditulis secara horinzontal, baris perbaris. Bila
kertas dilepas maka huruf akan terlihat acak.
Gambar 1 Scytale
Sumber: https://ilmu-kriptografi.blogspot.com/2009/03/scytale.html
Untuk membaca pesan, penerima harus melilitkan kertas ke silinder yang
diameternya sama persis dengan milik pengirimnya.
3. Penerapan Teori Bilangan pada Metode Barcode (Kode Baris)
Pada awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan
untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada
pasar-pasar swalayan. Namun, pada saat ini kode baris sudah banyak
digunakan pada kartu identitas, kartu kredit, maupun untuk pemeriksaan
secara otomatis pada perpustakaan.
6
dari kode baris ini adalah menyimpan data-data spesifik seperti: kode
produksi, tanggal kadaluwarsa, maupun nomor identitas. Tujuan pokok
dari kode baris adalah mengidentifikasi sesuatu dengan memberi label
yang berisi kode baris.
4. Penerapan Teori Bilangan pada Sistem Bilangan
Sistem bilangan atau number sistem adalah suatu cara untuk
mewakili besaran suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan bilangan
dasar atau basis (base/radix) tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer, ada 4 jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu: Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelasan mengenai 4 sistem bilangan ini:
a. Desimal (Basis 10)
Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan
yaitu:{ 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }. Sistem bilangan desimal dapat
berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa
pecahan desimal (decimal fraction).
Manfaat utama dari sistem bilangan desimal adalah bahwa
mereka lebih mudah digunakan dobandingkan sistem penomoran lain
dan memiliki lebih banyak jumlah untuk menyajikan situasi yang
berbeda meskipun sistem bilangan Hexadesimal memiliki lebih
representasi tetapi representasi yang dapat mencakup karakter
didalamnya juga yang membuat mereka sulit untuk memahami dan
digunakan dengan sistem desimal. Sistem bilangan desimal yang
begitu sering digunakan bahwa seseorang bahkan tidak perlu memiliki
pendidikan formal untuk mengetahui atau menggunakannya.
b. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah sistem bilangan dasar dua adalah
pengelompokkan unsur dalam suatu himpunan dua-dua. Sistem
bilangan basis dua disebut juga sebagai sistem biner. Lambang
bilangan dalam sistem bilangan dasar dengan basis dua terdapat dua
buah yaitu : { 0, 1 }. Bilangan biner ini dipopulerkan oleh John Von
Neumann.
Contoh sistem biner dapat penggunaannya untuk mewakili bit
dalam komputer yang hanya dapat memiliki 0 atau 1 nilai switch di
sirkuit listrik yang dapat berupa pada (1) atau off (0). Sistem bilangan
biner juga digunakan dalam tabel ASCII untuk mewakili kode yang
berbeda untuk karakter yang berbeda yang kemudian dapat digunakan
dalam komputasi juga. Nomor ASCII lebih seperti kombinasi angka
7
biner. Bilangan biner juga digunakan dalam alamat IP sistem lagi
yang merupakan kombinasi dari nomor biner dan digunakan dalam
bidang komputasi. Alamat IP ini dari dua versi yang berbeda sekarang
salah satu yang dikenal sebagai IP 4 dan satu lainnya yang dikenal
sebagai IP 6.
c. Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 8 simbol
yaitu: {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Nomor oktal yang tidak umum digunakan
dibandingkan dengan nomor lain dan sebagian besar digunakan dalam
grafis komputer, teks dan sistem operasi terkenal seperti UNIX juga
menggunakan nomor oktal untuk sistem proteksi file mereka. Nomor
oktal memiliki total 8 representasi yang unik yang dapat
dikombinasikan bersama untuk membuat lebih banyak jumlah oktal
representasi. Nomor oktal yang sulit dipahami bagi orang normal
yang memiliki keterbatasan jumlah memahami tentang sistem
bilangan. Sebagai setelah 7 nomor yang berbeda digunakan untuk
mewakili angka 7 dan seterusnya dan karenanya mereka tampak
secara fisik agak sulit untuk dipahami. Sistem bilangan perlu
menggunakan subscript 8 dengan nomor untuk
d. Hexadesimal (Basis 16)
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan desimal berarti 10
adalah sistem bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada sistem
bilangan hexsadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya
sampai huruf F mewakili angka 15. Hexadesimal angka yang banyak
digunakan oleh komputer sitem desainer dan programmer.
Hexadesimal juga isa digunakan untuk mewakili alamat memori
komputer. Sistem hexadesimal biasa digunakan oleh programmer
untuk menggambarkan lokasi di memori. Penggunaan umum dari
hexadesimal nomor adalah untuk menggambarkan warna pada
halaman web. Masing-masing dari tiga warna primer (yaitu, merah,
hijau dan biru) diwakili oleh dua digit hexadesimal untuk membuat
255 nilai yang mungkin, sehingga mengakibatkan lebih dari 16 juta
mungkin warna.
5. Penerapan Teori Bilangan pada Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu
di bawah 0° C digunakan tanda negatif. Selama bulan Januari suhu
tertinggi di kota Berlin, Jerman 2° C di atas titik beku (0° C) dan suhu
8
terendah 3° C di bawah titik beku. Untuk suhu 2° C di atas titik beku (0°
C) biasa ditulis +2° C atau 2° C, sedangkan untuk suhu 3° C di bawah titik
beku (0° C) biasa ditulis –3° C. Bilangan +2 dan –3 adalah contoh bilangan
bulat dan berturut-turut disebut bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif (+2 dibaca positif 2 dan –3 dibaca negatif 3).
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori bilangan memuat konsep yang dapat diterapkan dalam berbagai
bidang pada kehidupan sehari hari, yakni antara lain:
1. Dalam bidang ekonomi
2. Dalam bidang filsafat
3. Dalam bidang hiburan (permainan)
4. Dalam bidang musik
5. Dalam bidang pendidikan
6. Dalam bidang sains
7. Dalam bidang teknologi
B. Saran
Agar mahasiswa dapat menerapkan konsep teori bilangan dalam berbagai
bidang pada kehidupan sehari-hari, maka diperlukan pemahaman mengenai
materi teori bilangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari mata
kuliah teori bilangan dengan sungguh-sungguh.
10
DAFTAR PUSTAKA
11