Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KEGUNAAN TEORI BILANGAN

DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


(Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Bilangan)
Dosen Pengampu: Erlin Ladyawati, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Zarry Yozry Zaputry 215500013
2. Nabilatul Amiroh 215500015

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad SAW yang
syafa'atnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, sehingga makalah "Sejarah Bilangan" dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teori Bilangan. Penulis berharap
makalah tentang sejarah bilangan dapat menjadi referensi bagi masyarakat untuk
mengetahui sejarah bilangan.

Penulis menyadari makalah bertema sejarah ini masih perlu banyak


penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar makalah ini dapat lebih baik. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, baik terkait penulisan maupun konten, penulis
memohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat bermanfaat.

Surabaya, 13 Juli 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
A. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Ekonomi ........................................ 2
B. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Filsafat ........................................... 2
C. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Hiburan (Permainan) ..................... 3
D. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Musik ............................................. 3
E. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Pendidikan ..................................... 3
F. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Sains .............................................. 4
G. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Teknologi....................................... 4
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti telah sering menemukan bahwa
ilmu pasti, khususnya Matematika dan berbagai cabang ilmu
Matematika lainnya sangat banyak digunakan manusia untuk membantu
menyelesaikan suatu masalah. Mulai dari masalah kecil dan tradisional, hingga
masalah besar dan modern. Seiring dengan perkembangan zaman, banyak
hal-hal yang berkaitan dengan penerapan ilmu matematika khususnya dalam
kajian materi Teori Bilangan. Oleh karena itu penulis mengambil judul
“Penerapan Teori Bilangan dalam Kehidupan Sehari-hari” yang disusun dalam
rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah teori bilangan. Dengan
demikian, diharapkan agar para mahasiswa atau calon pendidik akan lebih
mudah dalam mempelajari dan memahami manfaat dari penerapan teori
bilangan.

B. Rumusan Masalah
Apa sajakah penerapan teori bilangan dalam berbagai bidang pada kehidupan
sehari-hari?

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui penerapan teori bilangan dalam berbagai bidang pada
kehidupan sehari-hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Banyak sekali penerapan teori bilangan dalam kehidupan sehari


misalnya pada disiplin ilmu fisika, bidang kedokteran, pendidikan maupun
bidang ekonomi. Berikut ini adalah manfaat teori bilangan dalam berbagai
bidang pada kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut.
A. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Ekonomi
Dalam perdagangan sangat berkaitan erat dengan matematika karena
dalam perdagangan pasti akan ada perhitungan, di mana perhitungan tersebut
bagian dari matematika khususnya pada teori bilangan seperti bilangan cacah.
Seperti halnya teori bilangan digunakan di bidang perniagaan yang
menggunakan angka dari 0-9 yang merupakan bilangan cacah. Contohnya,
jumlah harga yang harus dibayar ketika kita membeli sesuatu. Selain itu disaat
kita mempunyai hutang pada penjual, hutang tersebut termasuk bilangan
pencacahan.

B. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Filsafat


Filsafat membahas bilangan sebagai objek studi material artinya filsafat
menjadikan bilangan sebagai objek sasaran untuk menyelidiki ilmu tentang
bilangan itu sendiri. Objek material filsafat ilmu bilangan adalah bilangan itu
sendiri. Bilangan itu sendiri dimulai dari yang paling sederhana, yakni bilangan
asli, bilangan cacah, kemudian bilangan bulat, dan seterusnya hingga bilangan
kompleks. Sebagai objek formal filsafat, bilangan dikaji hakikat. Pengkajian
filosofi tentang bilangan misalnya mengenai apa hakikat dari bilangan itu,
bagaimana merealisasikan konsep bilangan yang abstrak menjadi riil atau
nyata, bagaimana penggunaan bilangan untuk penghitungan dan atau
pengukuran.
Seperti halnya filosofi pada angka 0. Angka 0 memilki arti dalam diri dan
kehidupan kita. Dengan adanya angka 0, kita dapat mengenal nilai angka-angka
lainnya. Angka 1 akan bernilai lebih besar jika diikuti angka 0 menjadi angka
10. Dalam skala 1-10, angka 10 merupakan nilai yang sempurna. Angka 0
membuat angka 1 lebih bernilai, dan angka 1 bisa membuat angka 0 ada
nilainya, yaitu 0 satuan. Hal ini menunjukkan arti bahwa sesuatu memiliki
manfaat, dan kebermanfaatan itu bisa dinilai ketika sesuatu tersebut mampu
mengisi kekosongan dan menutupi kekurangan. Tanpa memahami kekurangan,
kita tidak akan menggali dan mencari, serta memanfaatkan kelebihan kita
untuk menutupi kekurangan tersebut. Tidak akan ada yang sempurna tanpa
adanya yang tak sempurna. Nilai manfaat inilah yang menjadikan sesuatu
bermakna dan penting dalam hidup kita hingga bisa menyirnakan kekosongan

2
tersebut. Jika kita resapi dan kita hayati, fungsi dan nilai kehidupan kita terletak
pada memberi manfaat. Kebermanfaatan atau kebergunaan kita dimulai untuk
diri sendiri, keluarga, saudara, sahabat, masyarakat, bangsa dan negara serta
agama kita

C. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Hiburan (Permainan)


Dalam bidang hiburan, teori bilangan digunakan dalam permainan
sebagai berikut ini.
1. Ambil tanggal lahir kamu lalu kali 4, hasilnya tambah 13, hasilnya kali 25
lalu kurangi dengan 200, hasilnya tambah dengan bulan lahir kamu lalu
hasilnya kali 2 terus kurangi dengan 40, hasilnya kali dengan 50 hasilnya
lagi tambah dengan 2 digit terakhir tahun lahir kamu lalu hasilnya kurangi
dengan 10500..berapa hasilnya?
2. Ambil dua digit terakhir tahun lahir kamu dan tambahkan dengan umurmu
di tahun 2011. Berapa hasilnya? Selalu 111 kan?
3. Coba pilih sesuka hati Anda sebuah bilangan asli (bilangan mulai dari 1
sampai tak hingga). Sebagai contoh, katakanlah 141.985. Kemudian
hitunglah jumlah digit genap, digit ganjil, dan total digit bilangan tersebut.
Dalam kasus ini, kita dapatkan 2 (dua buah digit genap), 4 (empat buah
digit ganjil), dan 6 (enam adalah jumlah total digit). Lalu gunakan digit-
digit ini (2, 4, dan 6) untuk membentuk bilangan berikutnya, yaitu 246.
4. Ulangi hitung jumlah digit genap, digit ganjil, dan total digit pada bilangan
246 ini. Kita dapatkan 3 (digit genap), 0 (digit ganjil), dan 3 (jumlah total
digit), sehingga kita peroleh 303. Ulangi lagi hitung jumlah digit genap,
ganjil, dan total digit pada bilangan 303. (Catatan: 0 adalah bilangan
genap). Kita dapatkan 1, 2, 3 yang dapat dituliskan 123. Jika kita
mengulangi langkah di atas terhadap bilangan 123, kita akan dapatkan 123
lagi. Dengan demikian, bilangan 123 melalui proses ini adalah lubang
hitam bagi seluruh bilangan lainnya. Semua bilangan di alam semesta akan
ditarik menjadi bilangan 123 melalui proses ini, tak satu pun yang akan
lolos.

D. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Musik


Teori bilangan dalam bidang musik dapat digunakan sebagai simbol not
pada nada. Yaitu bilangan asli yang dimulai dari 1 (satu) sampai 7 (tujuh).
Contohnya, 1= do, 2= re, 3=mi, 4= fa, 5=sol, 6=la, 7=si.

E. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Pendidikan


Dalam bidang pendidikan teori bilangan digunakan seperti pada Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) pada ujian matematika ditetapkan aturan

3
bahwa jika siswa menjawab benar suatu butir soal diberi skor 4, jika tidak
menjawab diberi skor 0, dan jika menjawab salah diberi skor –1. Misalnya, jika
ada 40 soal. Kamu bisa menjawab 25 soal dan dari jawaban soal tersebut
ternyata yang benar hanya 10 soal.
Dari 40 soal yang terjawab dengan benar ada 10 soal, yang terjawab
salah ada 15 soal dan sisanya lagi 15 soal tidak di jawab. Jika menjawab benar
di beri skor 4 maka nilai kamu untuk jawaban benar adalah 10 x 4 = 40,
sedangkan karena kamu juga menjawab 15 soal dengan salah maka skor kamu
dikurangi lagi (menjawab soal salah diberi skor –1) 15 × (–1) = –15. Untuk
tidak menjawab soal diberi skor 0 (nol) jadi untuk tidak menjawab soal adalah
15 x 0 = 0. Jadi skor totalnya adalah skor menjawab benar + skor menjawab
salah + skor tidak menjawab: 40 + (–15) + 0 = 25

F. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Sains


Teori bilangan dalam bidang sains, digunakan untuk kegiatan sebagai
berikut ini.
1. Bilangan imajiner dan atau bilangan kompleks ini sering dipakai di bidang
teknik elektro dan elektronika untuk menggambarkan sifat arus AC (listrik
arus bolak-balik) atau untuk menganalisa gelombang fisika.
2. Negatif dari logaritma berbasis 10 digunakan dalam kimia untuk
mengekspresikan konsentrasi ion hidronium (pH). Contohnya, konsentrasi
ion hidronium pada air adalah pada suhu, sehingga pH-nya 7.
3. Satuan bel (dengan simbol B) adalah satuan pengukur perbandingan
(rasio), seperti perbandingan nilai daya dan tegangan. Kebanyakan
digunakan dalam bidang telekomunikasi, elektronik, dan akustik. Salah
satu sebab digunakannya logaritma adalah karena telingan manusia
mempersepsikan suara yang terdengar secara logaritmik. Satuan Bel
dinamakan untuk mengenang jasa Alexander Graham Bell, seorang
penemu di bidang telekomunikasi. Satuan desibel (dB), yang sama dengan
0,1 bel, lebih sering digunakan.
4. Skala Richter mengukur intensitas gempa bumi dengan menggunakan
skala logaritma berbasis 10.
5. Dalam astronomi, magnitudo yang mengukur terangnya bintang
menggunakan skala logaritmik, karena mata manusia mempersepsikan
terang secara logaritmik.

G. Manfaat Teori Bilangan dalam Bidang Teknologi


1. Penerapan Teori Bilangan pada Kapal Selam
Teori bilangan juga digunakan pada kapal selam. Kapal selam
digunakan untuk kepentingan penjagaan, perang, dan operasi-operasi

4
penyelamatan. Oleh karena itu, para penyelam dan kapten kapal selam
perlu mengetahui tingkat kedalaman laut. Jika permukaan air laut
dinyatakan 0 meter maka tinggi di atas permukaan laut dinyatakan dengan
bilangan positif dan kedalaman di bawah permukaan laut dinyatakan
dengan bilangan negatif. Misalnya, kedalaman 10 m di bawah permukaan
laut ditulis –10 m.
2. Penerapan Teori Bilangan pada Kriptografi
Seiring dengan perkembangan zaman, maka munculah cabang
matematika baru yang disebut dengan matematika diskrit. Perkembangan
yang pesat dari ilmu matematika diskrit ini berkaitan erat dengan
perkembangan pesat dari dunia komputer digital, karena komputer digital
bekerja secara diskrit. Perkembangan matematika diskrit ini juga diikuti
dengan perkembangan ilmu lainnya yang memakai matematika sebagai
landasan ilmunya. Salah satunya adalah ilmu kriptrografi yang memakai
teori bilangan bulat sebagai landasan ilmunya. Dalam matematika diskrit
khusunya teori bilangan bulat memiliki hubungan yang sangat erat dengan
ilmu kriptografi. Selain itu akan dijelaskan pula mengenai aplikasi dari
ilmu keriptografi ini dalam kehidupan sehari-hari.
Kriptografi ini adalah suatu cabang ilmu yang digunakan untuk
menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyamarkannya dan menjadikan
bentuk sandi yang tidak mempunyai makna. Penerapan teori bilangan
bulat dalam kriptografi dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang
berupa deretan karakter atau deretan bilangan bulat, dijaga
kerahasiaannya. Hanya orang yang mengetahui kunci yang dapat
melakukan enkripsi dan deskripsi. Kunci ini analog fungsinya dengan
password pada sistem komputer, PIN pada ATM atau kartu kredit.
Bedanya jika password bertujuan untuk otorisasi akses, maka kunci pada
kriptografi ini digunakan oleh Julius Caesar, kaisar Romawi, untuk
menyandikan pesan uang ia kirim kepada gubernurnya. Pada Caesar
chiper, tiap huruf disubtitusi dengan huruf ketiga berikutnya dari susunan
alfabet. Dalamhal ini kuncinya adalah jumlah pergeseran huruf (yaitu 3).
Tiap huruf alfabet digeser 3 huruf ke kanan
pi : A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U
V W X Y Z
ci : D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X
Y Z A B C
Contoh:
Plainteks : AWASI ASTERIX DAN TEMANNYA OBELIX
Cipherteks : DZDVL DVWHULA GDQ WHPDQQBA REHOLA

5
Permulaan tahun 400 SM, tentara Sparta di Yunani menggunakan
Scytale yang terdiri dari kertas panjang dari daun papyrus yang dililitkan
pada sebuah silinder berdiameter tertentu (diameter silinder menentukan
hasil penyandian). Pesan ditulis secara horinzontal, baris perbaris. Bila
kertas dilepas maka huruf akan terlihat acak.

Gambar 1 Scytale
Sumber: https://ilmu-kriptografi.blogspot.com/2009/03/scytale.html
Untuk membaca pesan, penerima harus melilitkan kertas ke silinder yang
diameternya sama persis dengan milik pengirimnya.
3. Penerapan Teori Bilangan pada Metode Barcode (Kode Baris)
Pada awal perkembangannya, penggunaan kode baris dilakukan
untuk membantu proses pemeriksaan barang-barang secara otomatis pada
pasar-pasar swalayan. Namun, pada saat ini kode baris sudah banyak
digunakan pada kartu identitas, kartu kredit, maupun untuk pemeriksaan
secara otomatis pada perpustakaan.

Gambar 2 Barcode Garis


Sumber: https://pixabay.com/id/vectors/barcode-laser-kode-hitam-306926/
Pada dasarnya kode baris terdiri atas susunan garis-garis vertikal
hitam (bar) dan putih (spasi) dengan ketebalan yang berbeda-beda. Selain
itu, kode baris juga dapat digambarkan dengan angka 1 untuk
melambangkan garis hitam dan 0 untuk garis putih. Misalnya 0011001
merepresentasikan spasi-spasi-garisgaris-spasi-spasi-garis. Garis-garis ini
digambarkan berderet secara horisontal dan merupakan representasi
karakter-karakter alpha-numerik (alphabet dan numerik). Untuk
membantu pembacaan kode baris secara manual, biasanya dicantumkan
juga angka-angka atau huruf-huruf di bawah kode baris tersebut. Fungsi

6
dari kode baris ini adalah menyimpan data-data spesifik seperti: kode
produksi, tanggal kadaluwarsa, maupun nomor identitas. Tujuan pokok
dari kode baris adalah mengidentifikasi sesuatu dengan memberi label
yang berisi kode baris.
4. Penerapan Teori Bilangan pada Sistem Bilangan
Sistem bilangan atau number sistem adalah suatu cara untuk
mewakili besaran suatu item fisik. Sistem bilangan menggunakan bilangan
dasar atau basis (base/radix) tertentu. Dalam hubungannya dengan
komputer, ada 4 jenis Sistem Bilangan yang dikenal yaitu: Desimal (Basis
10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal (Basis 16). Berikut
penjelasan mengenai 4 sistem bilangan ini:
a. Desimal (Basis 10)
Desimal (Basis 10) adalah sistem bilangan yang paling umum
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan desimal
menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol bilangan
yaitu:{ 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 }. Sistem bilangan desimal dapat
berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga berupa
pecahan desimal (decimal fraction).
Manfaat utama dari sistem bilangan desimal adalah bahwa
mereka lebih mudah digunakan dobandingkan sistem penomoran lain
dan memiliki lebih banyak jumlah untuk menyajikan situasi yang
berbeda meskipun sistem bilangan Hexadesimal memiliki lebih
representasi tetapi representasi yang dapat mencakup karakter
didalamnya juga yang membuat mereka sulit untuk memahami dan
digunakan dengan sistem desimal. Sistem bilangan desimal yang
begitu sering digunakan bahwa seseorang bahkan tidak perlu memiliki
pendidikan formal untuk mengetahui atau menggunakannya.
b. Biner (Basis 2)
Biner (Basis 2) adalah sistem bilangan dasar dua adalah
pengelompokkan unsur dalam suatu himpunan dua-dua. Sistem
bilangan basis dua disebut juga sebagai sistem biner. Lambang
bilangan dalam sistem bilangan dasar dengan basis dua terdapat dua
buah yaitu : { 0, 1 }. Bilangan biner ini dipopulerkan oleh John Von
Neumann.
Contoh sistem biner dapat penggunaannya untuk mewakili bit
dalam komputer yang hanya dapat memiliki 0 atau 1 nilai switch di
sirkuit listrik yang dapat berupa pada (1) atau off (0). Sistem bilangan
biner juga digunakan dalam tabel ASCII untuk mewakili kode yang
berbeda untuk karakter yang berbeda yang kemudian dapat digunakan
dalam komputasi juga. Nomor ASCII lebih seperti kombinasi angka

7
biner. Bilangan biner juga digunakan dalam alamat IP sistem lagi
yang merupakan kombinasi dari nomor biner dan digunakan dalam
bidang komputasi. Alamat IP ini dari dua versi yang berbeda sekarang
salah satu yang dikenal sebagai IP 4 dan satu lainnya yang dikenal
sebagai IP 6.
c. Oktal (Basis 8)
Oktal (Basis 8) adalah sistem bilangan yang terdiri dari 8 simbol
yaitu: {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}. Nomor oktal yang tidak umum digunakan
dibandingkan dengan nomor lain dan sebagian besar digunakan dalam
grafis komputer, teks dan sistem operasi terkenal seperti UNIX juga
menggunakan nomor oktal untuk sistem proteksi file mereka. Nomor
oktal memiliki total 8 representasi yang unik yang dapat
dikombinasikan bersama untuk membuat lebih banyak jumlah oktal
representasi. Nomor oktal yang sulit dipahami bagi orang normal
yang memiliki keterbatasan jumlah memahami tentang sistem
bilangan. Sebagai setelah 7 nomor yang berbeda digunakan untuk
mewakili angka 7 dan seterusnya dan karenanya mereka tampak
secara fisik agak sulit untuk dipahami. Sistem bilangan perlu
menggunakan subscript 8 dengan nomor untuk
d. Hexadesimal (Basis 16)
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan desimal berarti 10
adalah sistem bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12), D(13), E(14), F(15). Pada sistem
bilangan hexsadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.
Huruf A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya
sampai huruf F mewakili angka 15. Hexadesimal angka yang banyak
digunakan oleh komputer sitem desainer dan programmer.
Hexadesimal juga isa digunakan untuk mewakili alamat memori
komputer. Sistem hexadesimal biasa digunakan oleh programmer
untuk menggambarkan lokasi di memori. Penggunaan umum dari
hexadesimal nomor adalah untuk menggambarkan warna pada
halaman web. Masing-masing dari tiga warna primer (yaitu, merah,
hijau dan biru) diwakili oleh dua digit hexadesimal untuk membuat
255 nilai yang mungkin, sehingga mengakibatkan lebih dari 16 juta
mungkin warna.
5. Penerapan Teori Bilangan pada Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu suatu
zat. Pada pengukuran menggunakan termometer, untuk menyatakan suhu
di bawah 0° C digunakan tanda negatif. Selama bulan Januari suhu
tertinggi di kota Berlin, Jerman 2° C di atas titik beku (0° C) dan suhu

8
terendah 3° C di bawah titik beku. Untuk suhu 2° C di atas titik beku (0°
C) biasa ditulis +2° C atau 2° C, sedangkan untuk suhu 3° C di bawah titik
beku (0° C) biasa ditulis –3° C. Bilangan +2 dan –3 adalah contoh bilangan
bulat dan berturut-turut disebut bilangan bulat positif dan bilangan bulat
negatif (+2 dibaca positif 2 dan –3 dibaca negatif 3).

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori bilangan memuat konsep yang dapat diterapkan dalam berbagai
bidang pada kehidupan sehari hari, yakni antara lain:
1. Dalam bidang ekonomi
2. Dalam bidang filsafat
3. Dalam bidang hiburan (permainan)
4. Dalam bidang musik
5. Dalam bidang pendidikan
6. Dalam bidang sains
7. Dalam bidang teknologi

B. Saran
Agar mahasiswa dapat menerapkan konsep teori bilangan dalam berbagai
bidang pada kehidupan sehari-hari, maka diperlukan pemahaman mengenai
materi teori bilangan. Hal ini dapat dilakukan dengan mempelajari mata
kuliah teori bilangan dengan sungguh-sungguh.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adiadem. 2018. Penerapan Bilangan Bulat dalam Kehidupan. Online.


http://allfilesforu.blogspot.com/2018/08/penerapan-bilangan-bulat-
dalam-kehidupan.html?m=1. Diunduh pada 13 Juli 2022.
Burhan, Sohibul. 2015. Penerapan Teori Bilangan dalam Kehidupan Sehari-
Hari. Online. http://inventor95.blogspot.com/2015/03/penerapan-teori-
bilangan-dalam.html?m=1. Diunduh pada 13 Juli 2022.
Hanifah, Dini Nur. 2015. Aplikasi Teori Bilangan. Online.
https://www.academia.edu/13655907/Aplikasi_Teori_Bilangan. Diunduh
pada 13 Juli 2022.
Hidayati. 2012. Penerapan Bilangan Bulat dalam Kehidupan Sehari-Hari.
Online. https://mafia.mafiaol.com/2012/09/penerapan-bilangan-bulat-
dalam.html?m=1. Diunduh pada 13 Juli 2022.
Munallag, Lilis 2015. Aplikasi Teori Bilangan. Online.
https://www.slideshare.net/lilismanullang1/aplikasi-teori-bilangan.
Diunduh pada 13 Juli 2022.

11

Anda mungkin juga menyukai