Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Mengenal Bilangan Dan Lambang Bilangannya


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Matematika Kelas Rendah
Dosen Pengampu : Oman Suryaman, M.Pd

Disusun Oleh :

Abdul Zabar Muhammad Z 206223088


Ai Siti Nurhaliza 206223139
Agus Ismail 206223089
Arif Setiawan 206223086
Balqis Tsuroyya Palestin 206223151
Dali Mutiara 206223065
Mutiara Hipni Hanip 206223061

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH KUNINGAN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha kuasa karena atas berkat dan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Mengenal Bilangan Dan Lambang
Bilangannya”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Pembelajaran Matematika Kelas Rendah”, disamping itu makalah ini diharapkan dapat
menjadi sarana pembelajaran serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembacanya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pengampu mata kuliah, teman-
teman dan semua pihak yang telah membantu serta mendukung dalam penyusunan makalah
ini.

Penyusunan makalah ini telah kami selesaikan dengan lancar, namun kami menyadari
bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, jadi kami mohon pembaca
memberikan masukan, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dalam penyusunan
makalah ini.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tasikmalaya, 24 Februari 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar……………………….……..………….………….
………….............................…..i
2. Daftar isi……………………………..………..
…………………………..................................………ii
3. BAB I Pendahuluan.……………………….….
…………………………............................……...1
4. A.Latar Belakang………………………………..
………………………...............................………..1
5. B.Rumusan Masalah……………………………..….…………............................…...
……………1
6. C.Tujuan……………………………………………………………………....................
.................……..2
7. BAB II Pembahasan...……………………………..
…………………...........................………….3
8. A. Pengertian Bilangan Dan Lambang Bilangan...............................................3
9. B. Macam-Macam Bilangan……………………….............................................…….
…..4
10. C. Konversi Bilangan......................................................................................…..8
11. BAB III Penutup…………………………………………..……….
…................................………..11
12. Kesimpulan………………………………………………….………..
…....................................………11
13. Daftar Pustaka……………………………………………….
……………......................................…12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan merupakan hal yang sering anak-anak jumpai disekolah. Menurut hasil
penelitian seorang ahli pada surat kabar Kompas dikatakan bahwa 46 % anak-anak
berusia empat sampai lima tahun sibuk menghitung benda dan menghabiskan sebagian
harinya dengan permainan yang menggunakan bilangan dan angka. Dalam kehidupan
sehari-hari bilangan memiliki nilai sosial yang tinggi, anak-anak sering menggunakan
bilangan saat memasangkan sendok dengan garpu, menghitung jumlah mainan yang
dibutuhkan oleh teman-temannya, bermain drama membilang berapa es krim yang
dibutuhkan untuk empat orang anggota keluarga, menghitung berapa sendok gula yang
harus dimasukkan ke dalam segelas susu, melihat jam, melihat kalender, mengukur berapa
panjang pensil miliknya dibandingkan dengan punya temannya atau membeli permen di
toko.

Dalam kehidupan manusia tidak akan lepas dari bilangan/matematika karena


segala sesuatu akan selalu berhubungan dengan bilangan, seperti transaksi jual beli,
mengukur takaran bahan makanan dan lain-lain. Maka dari itu bilangan memiliki peranan
penting bagi manusia.

Bilangan atau disebut lambang bilangan adalah suatu alat pembantu yang
mengandung suatu pengertian. Bilangan-bilangan ini mewakili suatu jumlah yang
diwujudkan dalam lambang bilangan. Sementara angka atau bilangan adalah lambang
atau simbol yang merupakan suatu objek yang terdiri dari angka-angka. Sebagai contoh
bilangan 10 , ditulis dengan 2 dua buah angka (double digits) yaitu angka 1 dan angka 0.

Pengajaran konsep lambang bilangan adalah salah satu bagian utama dari
pengajaran berhitung bagi anak. Dan pengenalan lambang bilangan merupakan bagian
dari kegiatan berhitung. Konsep berhitung disini adalahsuatu aktivitas individu yang
memerlukan pengamatan bentuk, asosiasi gerak-gerak dan jalan beraturan.

Kesulitan-kesulitan yang dialami adalah seperti ketika diminta untuk menyebutkan


bilangan-bilangan baik secara berurutan dari terkecil sampai terbesar, berurutan dari
terbesar sampai terkecil, maupun ketika anak diminta menyebutkan bilangan secara acak
dengan menunjuk lambang bilangannya. Ketika anak diminta untuk menyebutkan
bilangan sesuai lambangnya, anak-anak cenderung diam dan menunggu guru

1
memberitahu kemudian mereka mengikuti. Dalam menstimulasi atau merangsang
kecerdasan kognitif anak khususnya pada konsep bilangan harusnya dilakukan dengan
metode yang menyenangkan. Penguasaan kemampuan guru dalam mengenali dan
menggunakan aneka sumber belajar serta mengintegrasikannya ke dalam desain
pembelajaran akan meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar dan membelajarkan
peserta didik ketika mereka kelak melaksanakan tugasnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Bilangan dan Lambang Bilangan?
2. Apa saja Macam-Macam Bilangan?
3. Apa saja Konversi Bilangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud Bilangan dan Lambang Bilangan.
2. Mengetahui apa saja Macam-Macam Bilangan.
3. Mengetai apa saja Konversi Bilangan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. BILANGAN DAN LAMBANG BILANGAN


Bilangan adalah suatu idea, sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau lambang dan
bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya
anggota suatu himpunan. (Sumber : Ensiklopedia Matematika, 1998).
Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan
mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Lambang bilangan biasa dinotasikan
dalam bentuk tulisan sebagai angka.
Bilangan utuh
Contoh :
23 = dua puluh tiga (benar)
dua puluh tiga (salah)
Penulisan bilangan pecahan
Contoh :
1/2 = setengah
3/4 = tiga perempat
4/16 = empat perenam belas
3 2/3 = tiga dua pertiga
10% = sepuluh persen
0,2 = dua perpuluh
2,5 = dua lima perpuluh, atau dua setengah
1,09 = satu sembilan perseratus

Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan
huruf (tidak dengan angka biasa), kecuali jika terdiri atas beberapa lambang bilangan
yang dirinci secara berurutan sebagaimana halnya dalam bentuk paparan.
Contoh : Dalam sehari ia makan dua kali. Usianya dua puluh tahun.Dari 50 peserta, 15
orang ikut, dan 35 orang lainnya tidak ikut.30 remaja putri, 15 remaja putra, dan 10
balita.
Lambang bilangan pada awal kalimat harus senantiasa ditulis dengan huruf.
Contoh :
ž Enam belas tahun yang lalu ia meninggal.

3
ž Lima saudaranya laki-laki semua.
ž Dua ratus para calon mahasiswa diterima.
Catatan :
Harus diingat bahwa angka biasa tidak dapat diletakkan pada awal kalimat.Oleh
sebab itu harus diupayakan dengan mengubah susunannya sehingga memungkinkan
tidak adanya angka biasa pada awal kalimat.
B. Macam-Macam Bilangan
1) Bilangan Asli
Dalam matematika, terdapat dua kesepakatan mengenai himpunan bilangan asli.
Yang pertama definisi menurut matematikawan tradisional, yaitu himpunan
bilangan bulat positif yang bukan nol {1, 2, 3, 4, ...}. Sedangkan yang kedua
definisi oleh logikawan dan ilmuwan komputer, adalah himpunan nol dan bilangan
bulat positif {0, 1, 2, 3, ...}. Bilangan asli merupakan salah satu konsep matematika
yg paling sederhana dan termasuk konsep pertama yang bisa dipelajari dan
dimengerti oleh manusia, bahkan beberapa penelitian menunjukkan beberapa jenis
kera juga bisa menangkapnya.
Wajar apabila bilangan asli adalah jenis pertama dari bilangan yang digunakan
untuk membilang, menghitung, dsb. Sifat yang lebih dalam tentang bilangan asli,
termasuk kaitannya dengan bilangan prima, dipelajari dalam teori bilangan. Untuk
matematika lanjut, bilangan asli dapat dipakai untuk mengurutkan dan
mendefinisikan sifat hitungan suatu himpunan. Setiap bilangan, misalnya bilangan
1, adalah konsep abstrak yg tak bisa tertangkap oleh indera manusia, tetapi bersifat
universal. Salah satu cara memperkenalkan konsep himpunan semua bilangan asli
sebagai sebuah struktur abstrak adalah melalui aksioma Peano (sebagai ilustrasi,
lihat aritmetika Peano).
Konsep bilangan-bilangan yg lebih umum dan lebih luas memerlukan pembahasan
lebih jauh, bahkan kadang-kadang memerlukan kedalaman logika untuk bisa
memahami dan mendefinisikannya. Misalnya dalam teori matematika, himpunan
semua bilangan rasional bisa dibangun secara bertahap, diawali dari himpunan
bilangan-bilangan asli.Asli/Sail adalah himpunan bilangan bulat positif yang bukan
nol. Nama lain dari bilangan ini adalah bilangan hitung atau bilangan yang bernilai
positif (integer positif). Contoh : 1,2,3,4,5,6,7,8,….
2) Bilangan Prima

4
Dalam matematika, bilangan prima adalah bilangan asli yang lebih besar dari 1,
yang faktor pembaginya adalah 1 dan bilangan itu sendiri. 2 dan 3 adalah bilangan
prima. 4 bukan bilangan prima karena 4 bisa dibagi 2. Sepuluh bilangan prima yang
pertama adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23 dan 29.Jika suatu bilangan yang lebih
besar dari satu bukan bilangan prima, maka bilangan itu disebut bilangan komposit.
Cara paling sederhana untuk menentukan bilangan prima yang lebih kecil dari
bilangan tertentu adalah dengan menggunakan saringan EratosthenesSecara
matematis, tidak ada "bilangan prima yang terbesar", karena jumlah bilangan prima
adalah tak terhingga. [1] Bilangan prima terbesar yang diketahui per 2013 adalah
257,885,161 − 1. [2] Bilangan ini mempunyai 17,425,170 digit dan merupakan
bilangan prima Mersenne yang ke-48. M57885161 (demikian notasi penulisan
bilangan prima Mersenne ke-48) ditemukan oleh Curtis Cooper pada 25 Januari
2013 yang merupakan profesor-profesor dari University of Central Missouri
bekerja sama dengan puluhan ribu anggota lainnya dari proyek GIMPS.Jadi
bilangan prima adalah bilangan-bilangan sail/asli yang hanya bisa dibagi dirinya
sendiri dan satu, atau bilangan yang memiliki 2 faktor, dan angka satu bukan
bilangan prima.Contoh: 2,3,5,7,11,13,17,….
3) Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3
...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli ditambah 0. Jadi, bilangan cacah
harus bertanda positif. Bilangan cacah juga merupakan bilangan bulat positif
digabung dengan nol.Contoh: 0,1,2,3,4,5,6,7,….
4) Bilangan Bulat
Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif.
Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat:
a. Sifat tertutup Untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c
juga bilangan bulat.
b. Sifat komutatif Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a + b = b + a.
c. Sifat asosiatif Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c selalu berlaku (a + b) + c
= a + (b + c).
d. Mempunyai unsur identitasUntuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0
= 0 + a. Bilangan nol (0) merupakan unsur identitas pada penjumlahan.
e. Mempunyai invers Untuk setiap bilangan bulat a, selalu berlaku a + (–a) = (–a) +
a = 0. Invers dari a adalah –a, sedangkan invers dari –a adalah a.3. Jika a dan b

5
bilangan bulat maka berlaku a – b = a + (–b).4. Operasi pengurangan pada bilangan
bulat berlaku sifat tertutup.5. Jika p dan q bilangan bulat makaa. p xq = pq;b. (–p)
x q = –(p xq) = –pq;c. p x (–q) = –(p x q) = –pq;d. (–p) x(–q) = p x q = pq.6.
Untuk setiap p, q, dan r bilangan bulat berlaku sifata. tertutup terhadap operasi
perkalian;b. komutatif: p x q = q x p;c. asosiatif: (p x q) x r = p x (q x r);d.
distributif perkalian terhadap penjumlahan: p x (q + r) = (p x q) + (p x r);e.
distributif perkalian terhadap pengurangan: p x(q – r) = (p x q) – (p xr).7.
Unsur identitas pada perkalian adalah 1, sehingga untuk setiap bilangan bulat p
berlaku p x 1 = 1 x p = p.8. Pembagian merupakan operasi kebalikan dari
perkalian.9. Pada operasi pembagian bilangan bulat tidak bersifat tertutup.10.
Apabila dalam suatu operasi hitung campuran bilangan bulat tidak terdapat tanda
kurung, pengerjaannya berdasarkan sifat-sifat operasi hitung berikut.a. Operasi
penjumlahan (+) dan pengurangan (–) sama kuat, artinya operasi yang terletak di
sebelah kiri dikerjakan terlebih dahulu.b. Operasi perkalian ( ) dan pembagian
(:) sama kuat, artinya operasi yang terletak di sebelah kiri dikerjakan terlebih
dahulu.c. Operasi perkalian ( ) dan pembagian (:) lebih kuat daripada operasi
penjumlahan (+) dan pengurangan (–), artinya operasi perkalian () dan
pembagian (:) dikerjakan terlebih dahulu daripada operasi penjumlahan (+) dan
pengurangan (–).Jadi bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari seluruh
bilangan baik negatif, nol dan positif.Contoh: -3,-2,-1,0,1,2,3,…
5) Bilangan Rasional
Bilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan sebagai p/q dimana p,q ϵ
bulat dan q ≠ 0 atau dapat dinyatakan sebagai suatu bilangan desimal secara
berulang ulang. Bilangan rasional juga merupakan bilangan yang dapat dinyatakan
sebagai a/b dimana a, b bilangan bulat dan b tidak sama dengan 0. dimana batasan
dari bilangan rasional adalah mulai dari selanga (-∞, ∞).
Bilangan bisa dikatakan dapat dibagi menjadi 2 sekup besar yaitu bilangan rasional
dan bilangan irasional. Bila kita mengatakan bilangan rasional berarti di dalamnya
sudah mencakup bilangan-bilangan lain seperti: bilangan bulat, bilangan asli,
bilangan cacah, bilangan prima dan bilangan-bilangan lain yang menjadi subset
dari bilangan rasional.Contoh dari bilangan rasional:Jika a/b = c/d maka, ad =
bc.Bilangan rasional juga merupakan bilangan-bilangan yang merupakan rasio
(pembagian) dari dua angka (integer) atau dapat dinyatakan dengan a/b, dimana a

6
merupakan himpunan bilangan bulat dan b merupakan himpunan bilangan bulat
tetapi tidak sama dengan nol. Contoh : {½, ⅓, ⅔, ⅛, ⅜, ⅝, ⅞, ...}
Bilangan pecahan/ pecahan-pecahan termasuk sekumpulan bilangan
rasional.Pecahan desimal adalah pecahan-pecahan dengan bilangan penyebut 10,
100, dst. { 1/10, 1/100, 1/1000 }, semua bilangan ini dapat ditemukan dalam garis-
garis bilangan.Sebuah bilangan asli dapat dinyatakan dalam bentuk bilangan
rasional. Sebagai contoh bilangan asli 2 dapat dinyatakan sebagai 12/6 atau 30/15
dan sebagainya.Bilangan Rasional diberi lambang Q (berasal dari bahasa Inggris
“quotient”). Contoh: -2,2/7,5,2/11,….
6) Bilangan Irrasional
Dalam matematika, bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak bisa dibagi
(hasil baginya tidak pernah berhenti). Dalam hal ini, bilangan irasional tidak bisa
dinyatakan sebagai a/b, dengan a dan b sebagai bilangan bulat dan b tidak sama
dengan nol. Jadi bilangan irasional bukan merupakan bilangan rasional. Contoh
yang paling populer dari bilangan irasional ini adalah bilangan π, , dan bilangan
e.Bilangan π sebetulnya tidak tepat, yaitu kurang lebih 3.14, tetapi =
3,1415926535.... atau = 3,14159 26535 89793 23846 26433 83279 50288 41971
69399 37510...Untuk bilangan : = 1,4142135623730950488016887242096....
atau = 1,41421 35623 73095 04880 16887 24209 69807 85696 71875 37694 80731
76679 73798.. dan untuk bilangan e: = 2,7182818....
7) Bilangan Kardinal
Bilangan Kardinal adalah bilangan yang menyatakan banyaknya anggota suatu
himpunan. Contoh : {a, b, c, d, e} Banyaknya anggota himpunan ini adalah 5. Jadi,
bilangan kardinal dari himpunan tersebut adalah 5 Ditulis : ({a, b, c, d, e}) = 5
8) Bilangan Ordinal
Bilangan Ordinal (bilangan urutan) diperolehdengan menambahkan “ke” kepada
nama bilangan asli. Contoh : kesatu, kedua, ketiga, keempat...

C. Konversi Bilangan

Sistem Bilangan atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu
item fisik. Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix)
yang tertentu. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang
dikenal yaitu : Desimal (Basis 10), Biner (Basis 2), Oktal (Basis 8) dan Hexadesimal
(Basis 16). Berikut penjelesan mengenai 4 Sistem Bilangan ini:

7
1. Bilangan Desimal
Bilangan desimal adalah bilangan yang paling umum atau paling sering kita temui
di kehidupan sehari-hari. Sistem bilangan ini menggunakan basis 10 atau
menggunakan 10 macam bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sistem
bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).
2.

Gambar 1. Tabel Decimal


3. Bilangan Biner
Bilangan biner (basis 2) adalah sistem bilangan
yang hanya terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Bilangan Biner
ini di
populerkan oleh
John Van Neuman. Contohnya menggunakan
bilangan biner agar bisa saling berkomunikasi antara komponen (hardware)
maupun antar sesama komputer. Karena komputer hanya menggunakan bahasa
mesin, yaitu apabila komputer mendapatkan sinyal listrik bernilai 1, apabila
komputer tidak mendapatkan sinyal listrik berarti bernilai 0.

Gambar
3. Biner

8
4. Bilangan Hexadesimal

Bilangan hexadesimal (basis 16). Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah jenis sistem
bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11), C(12),
D(13), E(14), dan F(15). Berbeda dengan ke tiga sistem bilangan yang telah dibahas.
Sistem bilangan hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf.

Gambar 3.
Hexadecimal

BAB III
KESIMPULAN 

9
Bilangan adalah suatu idea, sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau lambang dan bukan pula
lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota suatu
himpunan. (Sumber : Ensiklopedia Matematika, 1998).
Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai
banyaknya suatu kumpulan benda. Lambang bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan
sebagai angka.
Macam-Macam Bilangan
1. Bilangan Asli
2. Bilangan Prima
3. Bilangan cacah
4. Bilangan Bulat
5. Bilangan Rasional
6. Bilangan Irrasional
7. Bilangan Kardinal
8. Bilangan Ordinal
Konversi Bilangan
1. Bilangan Desimal
2. Bilangan Biner
3. Bilangan Hexadecimal

10
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan,daitin, 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta. Departemen Pendidikan


Nasional.

Masniladevi, dkk. 1996. Pendidikan Matematika. IKIP Padang.

Tim bina karya guru. 2006. Terampil Berhitung Matematika.Jakarta. Erlangga.

https://www.academia.edu/8714260/
Konsep_Bilangan_dan_Lambang_Bilangan_serta_pembelajarannya_di_SD

http://aliyaramadonasman1.blogspot.com/2013/07/tugas-pengertian-dan-macam-
macam_6143.html

Mochammad Haldi Widianto Konversi Bilangan (2019) diakses pada tanggal 26 Februari
2022 dari. https://binus.ac.id/bandung/2019/12/konversi-bilangan/

11

Anda mungkin juga menyukai