Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KONSEP BILANGAN CACAH

Disusun Oleh Kelompok 1 :

 Wanda Gridelvia Saamad A40122040


 Nurlia A40122005
 Andi Sulistya Wahyu Ningsih A40122002
 Miftanul Jannah A40122019
 Gustina M. Yusup A40122014
 Rahmawati A40122018
 Sriwahyuni Hattab A40122037

Mata Kuliah : Pembelajaran Bilangan SD


Dosen Pengampuh : Khairunnisa, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
nikmat dan karunia-Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
kami yang berjudul “KONSEP BILANGAN CACAH”.
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pembelajaran Bilangan SD. Kami berharap dengan adanya makalah ini kami bisa
lebih memahami tentang ragam bahasa.
Kami ucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Khairunnisa M.Pd. selaku
dosen pengampu kami yang telah menuntun kami dalam menyelesaikan makalah
ini. Kami sangat menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena
itulah kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kedepannya
kami dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah yang kami buat ini bisa
bermanfaat bagi para pembaca.

Palu, 10 Februari 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Konsep Bilangan .........................................................................................3


B. Pengertian Bilangan Cacah (Mengenal bilangan pada sisiwa SD dengan
berbagai pendekatan)...................................................................................3
C. Angka...........................................................................................................5
D. Membilang...................................................................................................6
E. Menghitung..................................................................................................6
F. Lambang Bilangan ......................................................................................6
G. Nilai Tempat.................................................................................................7
H. Konsep Lebih Dari, Kurang Dari, dan sama Dengan...................................8
I. Bentuk Panjang dari Suatu Bilangan..........................................................10
J. Mengurutkan Bilangan...............................................................................10

BAB III PENUTUP................................................................................................12

A. Kesimpulan................................................................................................12

B. Saran...........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Bilangan juga merupakan suatu ide yang
bersifat abstrak yang akan memberikan keterangan mengenai banyaknya
suatu benda.
Dalam matematika di Sekolah Dasar, ada beberapa kajian materi yang
harus dikuasai oleh siswa sekolah dasar. Salah satu bidang kajian tersebut
adalah bilangan cacah yang terdiri dari penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah. Konsep bilangan cacah merupakan konsep yang sangat
penting disekolah dasar karna merupakan dasar untuk mempelajari konsep
selanjutnya. Dengan demikian pemahaman konsep bilangan cacah di Sekolah
Dasar akan sangat berpengaruh terhadap penguasaan materi selanjutnya.
Sehingga penguasaan konsep bilangan cacah di Sekolah Dasar akan berakibat
lemmahnya pemahaman pada konsep lain di jenjang selanjutnya.
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua,
tiga, dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan
praktis matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi
bilangan, maka akan ditemukan adanya operasi bilangan, maka akan
ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Selain itu, akan pula ditemukan hitungan campuran dari operasi
pada bilangan cacah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konsep bilangan?
2. Apa yang dimaksud dengan bilangan cacah?
3. Apa yang dimaksud dengan angka?
4. Apa yang dimaksud dengan membilang?
5. Apa yang dimaksud dengan menghitung?
6. Apa yang dimaksud dengan lambang bilangan?
7. Apa yang dimaksud dengan nilai tempat?
8. Bagaimanakah konsep lebih dari, kurang dari, dan sama dengan?
9. Bagaimakah bentuk panjang dari suatu bilangan?
10. Bagaimanakah cara mengurutkan bilangan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep bilangan.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bilangan cacah.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan angka.

iv
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan membilang.
5. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan menghitung.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan lambang bilangan.
7. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nilai tempat
8. Untuk mengetahui bagaimanakah konsep lebih dari, kurang dari, dan
sama dengan.
9. Untuk mengetahui bagaimakah bentuk panjang dari suatu bilangan.
10. Untuk mengetahui cara mengurutkan bilangan.

v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Bilangan

Konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat


memberikan sebuah pengertian. Konsep bilangan ini selalu dikaitkan dengan
pekerjaan menghubung-hubungkan baik benda-benda maupun dengan
lambang bilangan. Bilangan, salah satu konsep matematika yang paling
penting dipelajari anak adalah pengembangan kepekaan bilangan
(Kobandaha, 2015).

Bilangan didefinisikan sebagai sesuatu yang menunjukkan banyaknya


sesuatu. Menurut ST. Negoro dan B. Harahap dalam bukunya yang berjudul
Ensiklopedia Matematika, menyebutkan bahwa bilangan adalah suatu ide
yang bersifat abstrak, bukan merupakan simbol atau lambang dan bukan pula
lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya
anggota pada suatu himpunan. Misalkan:

A = {a, b, c}

B = {🏍️, 🚙, 🚍}

Banyaknya anggota kedua himpunan itu dinyatakan dengan bilangan.


Untuk membedakan bilangan yang satu dari yang lain, diperlukan “nama”.
Seperti nama bilangan dari himpunan A dan B pada permisalan di atas adalah
“Tiga”.

B. Pengertian Bilangan Cacah


Jika suatu himpunan yang karena alasan tertentu tidak mempunyai anggota
sama sekali, maka banyak (cacah) anggota himpunan itu dinyatakan dengan
"nol" dan dinyatakan dengan lambang "0". Jika banyaknya anggota suatu
himpunan hanya terdiri dari satu anggota saja, maka banyak (cacah) anggota
himpunan tersebut adalah "satu" dan dinyatakan dengan lambang "1".
Demikian seterusnya sehingga banyaknya anggota suatu himpunan dapat
dihubungkan dengan suatu bilangan. Bilangan inilah yang disebut dengan
bilangan cacah, yaitu bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah
(banyak) anggota suatu himpunan.

Barisan bilangan hasil pencacahan anggota suatu himpunan, dinyatakan


dengan lambang sebagai berikut:

vi
0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,...

(Tanda "..." berarti "dan seterusnya"). Bilangan-bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6,


7, 8, 9, 10, 11,... inilah yang disebut dengan bilangan cacah.

Nah, berikut adalah cara kita mengenalkan bilangan pada siswa SD dengan
berbagai pendekatannya :

Gambar Himpunan Objek


Dalam mengenalkan bilangan cacah, Bapak/Ibu guru bisa menggunakan
gambar himpunan objek. Objek-objek yang ada di gambar harus diketahui
oleh siswa sehingga akan lebih mudah untuk mereka dalam mengingatnya.
Gambar himpunan dapat ditampilkan secara urut dari angka terkecil ke
terbanyak, atau dengan menampilkan gambar himpunan secara acak.

Pengenalan Bilangan 10, 100, 1.000, dan 10.000

Mengenalkan bilangan konsep 10, 100, 1.000, dan 10.000 kepada anak SD sangat
penting. Hal ini bisa dilakukan menggunakan benda konkret yang diketahui oleh
anak-anak SD. Benda konkret tersebut bisa berupa pensil, sedotan/pipet, stick ice,
dan sebagainya.

Bilangan yang satu lebihnya dari sembilan disebut sepuluh. Bilangan sepuluh
terdiri dari sepuluh satuan. Setiap sepuluh satuan menjadi satu puluhan atau
sepuluh. Selanjutnya setiap sepuluh puluhan dijadikan satu ratusan atau seratus,
setiap sepuluh ratusan dijadikan satu ribuan atau seribu, dan seterusnya.

vii
a. Bilangan 10

Bilangan Lambang bilangan

Sepuluh satuan = 10
Sepuluh puluhan =
=

Cara menyebutkan
Sepuluh

b. Bilangan 100

Bilangan Lambang Bilangan Cara Menyebutkan

Sepuluh puluhan = 100 Seratus

c. Bilangan 1.000

Bilangan Lambang Bilangan Cara Menyebutkan

Sepuluh ratusan = 1.000 Seribu

d. Bilangan 10.000

Bilangan Lambang Bilangan Cara Menyebutkan

Sepuluh ribuan = 10.000 Sepuluh ribu

C. Angka
Angka adalah simbol digit atau beberapa digit yang digunakan untuk
melambangkan suatu nilai bilangan. Angka dalam bahasa inggris disebut
dengan "numeral". Digit adalah suatu simbol yang dapat digunakan untuk
membuat angka. Digit berbentuk satu simbol khusus penulisan huruf
(tipografi). Angka yang digunakan sekarang yaitu angka arab-barat dan angka

viii
romawi. Angka arab-barat merupakan angka yang digunakan sekarang
dengan menggunakan 10 simbol digit, yaitu:

0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9

D. Membilang
Menurut Lestari KW (2011: 9) membilang, yaitu menyebutkan bilangan
berdasarkan urutan. Membilang angka merupakan kemampuan yang harus
dimiliki anak TK dalam memahami dasar-dasar operasional yang
berhubungan dengan angka untuk meningkatkan kecerdasan logika
matematisnya.

Menurut Roy & Edward (Dalam Nunik Sulistiani, 2014: 24) menyatakan
bahwa kemampuan membilang adalah merupakan kemampuan yang
digunakan untuk menyatakan nomor berurutan dengan memulai dari "satu"
dan menghubungkan setiap nomor pada satu dan hanya satu sedemikian
hingga membilang adalah suatu yang eksak atau nyata. Membilang
merupakan tindakan matematika untuk menentukan berapa banyak jumlah
benda yang ada.

Dari berbagai uraian di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa


membilang adalah menghitung dengan menyebut satu per satu untuk
menentukan jumlah benda yang ada secara urutmenghitung atau berhitung
berarti membuat suatu perhitungan.

E. Menghitung
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menghitung berasal dari kata
hitung yang berarti mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi,
mengalikan, membagi, memperbanyak, dan sebagainya).

Menurut Dali S. Naga dalam Mulyono Abdurrahman berhitung atau


menghitung adalah cabang matematika yang berkenaan dengan hubungan-
hubungan bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Berhitung merupakan bagian dari komponen mengenai konsep bilangan,


lambang bilangan atau angka. Anak diharapkan mengenal konsep bilangan,
lambang bilangan atau angka, sehingga mampu untuk berhitung dengan baik
dan benar. Berhitung sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari di sekitar
tempat tinggal, sekolah, tempat umum dan di mana saja.

F. Lambang Bilangan

ix
Hasil hitung adalah bilangan, dan untuk menyatakan bilangan diperlukan
lambang yang disebut lambang bilangan. Lambang bilangan adalah simbol/
lambang yang digunakan untuk menuliskan nama bilangan dan biasanya
dilambangkan melalui angka (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan sebagainya). Sangat tidak
praktis dan sulit ketika dua angka yang berbeda memiliki simbol dan susunan
simbol yang sama sekali berbeda. Untuk itu, masyarakat perlu membuat
lambang (bilangan) dalam jumlah yang terbatas, dan membuat aturan yang
sistematis dan mendasar untuk menyusun lambang bilangan dari setiap
bilangan. Sistem penyusunan lambang bilangan dengan kaidah dan prinsip
tertentu disebut sistem bilangan.

G. Nilai Tempat
Nilai tempat adalah nilai yang dimiliki oleh angka-angka penyusun
bilangan berdasarkan letak atau tempat angkanya. Karim, dkk (1996)
menyatakan bahwa suatu sistem numerasi disebut sistem tempat, jika nilai
dari lambang-lambang yang digunakan menerapkan aturan tempat, sehingga
simbol yang sama memiliki nilai yang berbeda karena tempatnya (posisinya)
berbeda. Karena adanya kaitan antara nilai dan tempat, maka sistem tempat
lebih dikenal dengan sistem nilai tempat.

Salah satu sistem penomoran yang menggunakan sistem nilai tempat yang
dikenal dan digunakan hingga saat ini adalah sistem penomoran Hindu- Arab.
Bennett dan Nelson (2007) menyatakan bahwa sistem numerasi Hindu-Arab
ini adalah sistem basis sepuluh di mana nilai tempat ditentukan oleh posisi
angka 0. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. 8. 9. Setiap angka dalam bilangan memiliki nama
yang menunjukkan posisinya. Menurut Troutman dan Lichtenberg (1995),
sistem numerasi Hindu-Arab mempunyai karakteristik: (1) menggunakan
sepuluh macam angka yaitu 0 sampai dengan 9, (2) menggunakan sistem
bilangan dasar sepuluh (3) menggunakan sistem nilai tempat, dan (4)
menggunakan sistem penjumlahan dan perkalian.

Berdasarkan ciri- ciri sistem bilangan Hindu-Arab dijelaskan sebagai berikut:

1. Menggunakan sepuluh macam angka, yaitu dari nol sampai sembilan yang
lambangnya

nol dilambangkan "0" tiga dilambangkan "3"


satu dilambangkan "1" empat dilambangkan "4"
dua dilambangkan "2" lima dilambangkan "5"

x
enam dilambangkan "6" delapan dilambangkan "8"
tujuh dilambangkan "7" sembilan dilambangkan "9"
2. Menggunakan sistem bilangan dasar (basis) sepuluh.
Bilangan yang satu lebihnya dari sembilan disebut sepuluh. Bilangan
sepuluh terdiri dari sepuluh satuan. Setiap sepuluh satuan menjadi satu
puluhan atau sepuluh.

3. Menggunakan sistem nilai tempat


Pada bilangan dasar sepuluh, tempat paling kanan adalah tempat satuan
dengan nilai tempatnya satu, tempat sebelah kiri satuan adalah tempat
puluhan dengan nilai tempatnya sepuluh, dan seterusnya. Misalkan
lambang bilangan tersebut adalah a, a, a, a, a,. nilai tempatnya ditunjukkan
diagram berikut:

4. Menggunakan sistem penjumlahan dan perkalian


Perhatikan contoh berikut.

47674 = empat puluh ribuan, tujuh ribuan, enam ratusan, tujuh puluhan
dan empat satuan. Bilangan 47674 dapat ditulis dalam bentuk penjumlahan
dan perkalian dengan sepuluh sebagai dasar (basis).

47674 = 40.000 + 7.000 + 600 +70 + 4

= (4×10.000)+(7×1.000)+(6×100)+(7×10)+(4×1)

= (4×10⁴)+(7×10³)+(6×10²)+(7×10¹)+(4×10⁰)

= (4×10⁰)+(7×10¹)+(6×10²)+(7×10³)+(4×10⁴)

H. Konsep Lebih dari, Kurang dari, dan Sama Dengan

Hasil dari membandingkan dengan cara memasangkan satu-satu adalah


hubungan sama banyak atau tidak sama banyak. Jika hubungan tidak sama
banyak diperoleh, maka dapat ditentukan mana yang lebih banyak (lebih dari)

xi
dan mana yang kurang banyak (kurang dari). Ilustrasi di atas menunjukkan
bahwa 4-4, 4<5 atau 5> 4 (simbol "<" dibaca "kurang dari". "lebih kecil dari"
dan simbol">" dibaca "lebih dari", "lebih besar dari").

Jika kita memiliki dua angka, maka kedua angka itu sama atau tidak sama.
Jika tidak sama, maka salah satu angka harus lebih kecil nilainya dari angka
lainnya. Jadi:

Jika a dan b bilangan cacah, maka salah satu di bawah ini berlaku:

a = b atau a < b atau a > b

Pada garis bilangan, sifat urutan di atas menyatakan bahwa apabila


terdapat dua titik pada garis bilangan, maka kedua titik tersebut berimpit atau
berlainan.

Contoh :
a. 3 < 5, dibaca: "tiga kurang dari lima" atau "tiga lebih kecil nilainya dari
lima
b. 9 > 7, dibaca: "sembilan lebih dari tujuh" atau "sembilan lebih besar
nilainya dari tujuh
Andaikan kita mempunyai tiga bilangan, misalnya 3, 4 dan 5. Dapat Anda
lihat bahwa 34, 4 < 5 dan 3 < 5. Hal ini berarti, jika 3 < 4 dan 4 < 5, maka
pastilah 3 < 5. Secara umum, dapat dinyatakan bahwa:

Jika a < b dan b < c, maka a < c

Pada garis bilangan, sifat urutan di atas menyatakan bahwa jika a terletak
di sebelah kiri b dan b terletak di sebelah kiri c, maka pastilah a terletak di
sebelah kiri c.

Contoh :

a. 2 < 3 dan 3 < 5, tentulah 2 < 5


b. 6 < 8 dan 8 < 9, tentulah 6 < 9
Sekarang kita tahu bahwa 5<7. Jika 5 ditambah dengan 4 dan 7 ditambah
dengan 4, maka masing-masing hasil penjumlahannya adalah 9 dan 11.
Bagaimana urutan dari 9 dan 112 Apakah masih sama dengan urutan dari 5
dan 7? Urutan dari 9 dan 11 adalah 911, masih sama dengan urutan dari 5 dan
7 yaitu 57. Dengan kata lain bahwa 5+4 <7+ 4. Secara umum dapat
dinyatakan bahwa:
Jika a < b, maka a + c < b + c

xii
Contoh 3:

a. 2 < 5 tentulah 2 + 2 < 5 + 2


b. 4 < 7, tentulah 4 + 3 < 7 + 3

I. Bentuk Panjang dari Suatu Bilangan

Bentuk panjang dari bilangan adalah suatu bilangan yang di uraian menjadi
beberapa bagian menurut nilai bilangannya. Perhatikan contoh dibawah ini:

Dari gambar di atas, kita akan peroleh:

● Nilai tempat 1 adalah ratusan maka nilai bilangan 1 adalah 100


● Nilai tempat 2 adalah puluhan maka nilai bilangan 2 adalah 20
● Nilai tempat 7 adalah satuan maka nilai bilangan 7 adalah 7
● Maka, bentuk panjang: 127 = 100 + 20 + 7.

J. Mengurutkan Bilangan

Mengurutkan bilangan, berarti menuliskan bilangan bulat tersebut secara


urut dari nilai terkecil ke nilai terbesar atau sebaliknya. Urut bilangan adalah
suatu pola pengurutan baris bilangan dari angka yang paling kecil sampai
angka yang paling besar atau dari angka terbesar ke angka terkecil.

Macam Urutan Bilangan :

a. Dari Terkecil ke Terbesar


Metode ini adalah mengurutkan bilangan dari angka terkecil sampai
dengan angka terbesar. Berdasarkan gambar diatas, diperoleh urut
bilangan: 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8.

b. Dari Terbesar ke Terkecil

xiii
Metode ini adalah mengurutkan bilangan dari angka terbesar sampai
terkecil. Berdasarkan gambar diatas, diperoleh urut bilangan: 8, 7, 6, 5, 4,
3, 2, 1.

Contoh Soal Mengurutkan Bilangan yang Benar


343 ; 342 ; 345 ; 344 ; 346
Urutan bilangan dari yang terkecil . . . .
Urutan bilangan dari yang terbesar . . . .
Jawaban :
Dari yang terkecil: 342; 343; 344; 345; 346
Dari yang terbesar: 346; 345; 344; 3

xiv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep bilangan adalah himpunan benda-benda atau angka yang dapat
memberikan sebuah pengertian. Bilangan didefinisikan sebagai sesuatu yang
menunjukkan banyaknya sesuatu. Bilangan cacah, yaitu bilangan yang
digunakan untuk menyatakan cacah (banyak) anggota suatu himpunan.
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang dimulai dari angka 0 dan
lanjutkan dengan bertambah satu bilangan positif dari bilangan sebelumnya.
Atau bisa juga disebut dengan bilangan bulat tapi tidak bernegatif. Dalam
mengenalkan bilangan cacah, Bapak/Ibu guru bisa menggunakan gambar
himpunan objek. Angka adalah simbol digit atau beberapa digit yang
digunakan untuk melambangkan suatu nilai bilangan. Membilang yaitu
menyebutkan bilangan berdasarkan urutan. Menghitung berasal dari kata
hitung yang berarti mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi,
mengalikan, membagi, memperbanyak, dan sebagainya). Lambang bilangan
adalah simbol/ lambang yang digunakan untuk menuliskan nama bilangan
dan biasanya dilambangkan melalui angka (1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan sebagainya).
Nilai tempat adalah nilai yang dimiliki oleh angka-angka penyusun bilangan
berdasarkan letak atau tempat angkanya. Hasil dari membandingkan dengan
cara memasangkan satu-satu adalah hubungan sama banyak atau tidak sama
banyak. Jika hubungan tidak sama banyak diperoleh, maka dapat ditentukan
mana yang lebih banyak (lebih dari) dan mana yang kurang banyak (kurang
dari). Bentuk panjang dari bilangan adalah suatu bilangan yang di uraian
menjadi beberapa bagian menurut nilai bilangannya.

B. Saran
Saran sehubungan dengan materi yang dibahas yakni bilangan cacah,
menurut kelompok kami hendaknya sebagai calon pendidik, dalam
mengajarkan materi mengenai bilangan cacah kepada siswa-siswi MI/SD

xv
kelak kita hendaknya mengaitkan materi yang kita ajarkan kedalam
kehidupan sehari-hari agar siswa-siswi bisa lebih mudah mengerti. Dan saran
sehubungan dengan makalah ini, tiada gading yang tak retak dengan kata lain
makalah ini tak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dari berbagai pihak demi lebih baiknya makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Advernesia. “Pengertian Angka, Bilangan, dan Jenis Sistem Bilangan”. Tersedia


pada https://www.advernesia.com/blog/matematika/angka-dan-bilangan/
(diakses pada tanggal 10 Februari 2023)

Aisyah. 2014. “Membilang pada Anak Usia Dini”. Tersedia pada


http://duniaanakbalita.blogspot.com/2014/01/membilang-pada-anak-usia-
dini.html?m=1 (diakses pada tanggal 10 Februari 2023)

Hasbi, Muh, dkk. 2012. Bilangan Cacah.

Kahfi. 2014. “Mengenal Bentuk Panjang Dari Bilangan”. Tersedia pada


https://www.zenius.net/blog/bilangan-cacah#:~:text=Bilangan%20cacah
%20adalah%20bilangan%20yang,(4)%2C%20dan%20seterusnya (diakses
pada tanggal 10 Februari 2023)

Khalimah. 2018. “Lambang Bilangan dan Nama Bilangan”. Tersedia pada


https://www.kompasiana.com/khalimah35297/5bd664b2677ffb619c71c493/
lambang-bilangan-dan-nama-bilangan (diakses pada tanggal 10 Februari
2023)

Zenius. 2021. “Cara Mengajarkan Materi Bilangan Cacah ke Siswa SD”.


Tersedia pada https://www.zenius.net/blog/bilangan-cacah#:~:text=Bilangan
%20cacah%20adalah%20bilangan%20yang,(4)%2C%20dan%20seterusnya
(diakses pada tanggal 10 Februari 2023)

xvi

Anda mungkin juga menyukai