BILANGAN CACAH
Oleh :
Nama : Nopianti
Nim : C1C119026
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita
akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Matematika MI/SD yang berjudul BILANGAN
CACAH.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak
mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga,
dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis
matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan, maka
akan ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Selain itu, akan pula ditemukan hitungan campuran dari operas pada
bilangan cacah.
Pada hakikatnya, secara intuitif siswa telah mengenal bilangan cacah sebelum
mereka masuk sekolah dasar. Misalnya, ketika seorang anak duduk di taman
kanak-kanak, anak tersebut cenderung sudah memahami makna bilangan. Hal itu
dapat kita lihat dari aktivitas mental yang mereka tunjukkan. Misalnya ketika
dibagikan permen, dimana masing-masing dari mereka mendapatkan satu
permen, anak akan menerima hal itu. Namun jika ada satu siswa yang mendapatkan
dua permen sedangkan yang lain satu permen, maka akan timbul suatu pertanyaan
ataupun protes dari siswa siswa yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah
memiliki sense of number (kepekaan terhadap bilangan baik terminologi, sifat,
prinsip, maupun operasinya). Kepekaan inilah yang nantinya, akan mempermudah
mereka dalam mempelajari materi bilangan cacah pada tahap berikutnya. Jadi,
sebenarnya disini kita hanya tinggal mengaplikasikan apa yang telah para siswa
alami di dalam kehidupan sehari-hari ke dalam wadah yang bisa dikatakan lebih
formal, yakni di institusi pendidikan tepatnya mata pelajaran matematika bab
bilangan cacah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan cacah?
2. Bagaimana pengertian bilangan cacah?
3. Bagaimana operasi hitung bilangan cacah?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan sejarah bilangan cacah.
2. Untuk menjelaskan pengertian bilangan cacah.
3. Untuk menjelaskan operasi hitung bilangan cacah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
tangan. Kemudian, dari hal itulah manusia mulai menciptakan lambang bagi
masing-masing bilangan. Orang babilonia menciptakan lambang–lambang khusus
bagi enampuluh bilangan asli pertama, tetapi penemuan yang paling praktis untuk
penggunaan sehari-hari adalah penggunaan lambang hindu-arab
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 untuk bilangan
“satu”, ”dua”, ”tiga”, ”empat”, ”lima”, ”enam”, ”tujuh”, ”delapan”, ”sembilan”. K
emudian, diciptakankan lambang 0 untuk bilangan “nol” yang merupakan bilangan
kardinal gugus kosong.
B. Pengertian Bilangan
Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran atau lebih mudahnya bilangan adalah suatu sebutan untuk
menyatakan jumlah/banyaknya sesuatu. Simbol maupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.
Bilangan Cacah
Contoh bilangan cacah secara umum
Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17 dan seterusnya }
3
Contoh bilangan cacah kurang dari 13
Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 }
Keterangan: angka 13 tidak masuk anggota himpunan, karna anggotanya kurang
dari 13
4
Operasi Perkalian Pada Bilangan Cacah
Konsep perkalian bilangan cacah dapat di artikan sebagai hasil proses penjumlahan
berulang-ulang dari bilangan cacah yang dikalikan, misal ; 2 x 3 = 3 + 3 dan 3 x 2=
2+2+2
Di dalam perkalian bilangan cacah juga berlaku sifat ;
axb=bxa =>( komutatif )
(axb)xc=ax(bxc) =>(asosiatif )
ax(b+c)=(axb)+(axc) dan ax(b-c)=(axb)-(axc) =>(distributif )
unsur identitas perkalian yakni ; : ax1=a dan bx1=b
semua bilangan cacah jika dikalikan dengan nol hasil = nol.
1. Nilai dari 3 × 4 – 18 : 3 = ….
Penyelesaian :
Harus diingat bahwa operasi kali (×) atau bagi ( : ) dikerjakan lebih dahulu dari
pada operasi tambah (+) atau kurang (-). sehingga operasi di atas dapat dikerjakan
sebagai berikut ini ;
(3 × 4) – (18 : 3) = 12 – 6
=6
Maka, 3 × 4 – 18 : 3 = 6.
2.Nilai dari 14 : 2 × 4 + 6 : 3 ialah ….
Penyelesaian :
(14 : 2) × 4 + (6 : 3) = 7 × 4 + 2
= 28 + 2
= 30
Maka, 14 : 2 × 4 + 6 : 3 = 30.
3.Nilai dari 30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 ialah …..
Penyelesaian :
30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 = 30 + (42 : 3) – [(14 × 2) : 4]
= 30 + 14 – [28 : 4]
= 44 – 7
= 37
Maka, 30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 = 37.
5
2. Delapan truk yang mengangkut pasir yang akan disetorkan ke gudang pasir,
masing-masing truk mengangkut 7.500 kg pasir. Bila dalam gudang masih ada
persediaan pasir 1.525 kg, berapa kg pasir yang berada dalam gudang tersebut
sekarang?
Penyelesaian :
Diketahui ; 8 truk mengangkut pasir, setiap truk mengangkut 7.500
kg. Persediaan pasir di gudang adalah sebanyak 1.525 kg.
Ditanyakan : pasir yang ada dalam gudang tersebut sekarang ?
Jawaban :
Penyelesaian :
Diketahui ; 9 karung pupuk organik, tiap karung berisi 72 kg. Pupuk organik itu
yang nantinya akan dibagikan kepada 18 orang.
Ditanyakan ; pupuk organik yang akan didapat oleh setiap petani adalah ?
Jawaban :
Pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani ialah 9 dikalikan 72 kemudian
dibagi 18.
Pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani ialah 9 × 72 : 18 = 648 : 18 = 36.
Maka, pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani adalah 36 kg.
Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: dalam kurung ---> Penjumlahan/ pengurangan ---
> kali/ bagi
Maka:
21 : (3 – 10) + 4 x (-2) = 21 : (-7) + 4 x (-2)
= 21 : (-7) + (4 x (-2))
= 21 : (-7) + (-8)
6
= (21 : (-7)) + (-8)
= -3 + (-8)
= -11
Jawaban: A
Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: kali/ bagi ---> Penjumlahan/ pengurangan
Maka:
28 + 7 x (-5) = 28 + (7 x (-5))
= 28 + (-35)
= -7
Jawaban: C
Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: kali/ bagi ---> Penjumlahan/ pengurangan
Maka:
-12 + 20 x 4 – (-6) : 3 = -12 + (20 x 4) – (-6) : 3
= -12 + 80 – (-6) : 3
= -12 + 80 – ((-6) : 3)
= -12 + 80 – (-2)
= (-12 + 80) – (-2)
= 68 – (-2)
= 68 + 2
= 70
Jawaban: B
7. Soal ujian matematika terdiri dari 50 soal, peserta akan mendapat skor 4 untuk
setiap jawaban benar, skor -2 untuk setiap jawaban yang salah dan skor -1 untuk
soal yang tidak dijawab. Jika Anton berhasil menjawab 45 soal dan ternyata yang
benar 36 soal, maka skor yang diperoleh Anton adalah...
7
a. 115
b. 121
c. 144
d. 167
Pembahasan:
Jumlah soal = 50
Jawaban benar = skor 4
Jawaban salah = skor -2
Soal tidak dijawab = skor -1
Soal yang dijawab Anton = 45
Jawaban benar = 36
Jawaban salah = 45 – 36 = 9
Soal yang tidak dijawab = 50 – 45 = 5
Skor Anton = (36 x 4) + (9 x (-2)) + (5 x (-1))
= 144 + (-18) + (-5)
= (144 - 18) + (-5)
= 126 + (-5)
= 126 -5
= 121
Jawaban: B
8. Sebuah liga sepak bola antarkampung memutuskan bahwa tim yang menang
akan diberi nilai 3, tetapi bila kalah diberi nilai -2 dan bila seri diberi nilai -1.
Sebuah tim telah bermain sebanyak 47 kali, 21 kali menang, dan 3 kali seri
dengan pertandingan sisanya berakhir dengan kekalahan. Nilai yang dapat
diperoleh tim tersebut adalah...
a. -23
b. 7
c. 34
d. 60
Pembahasan:
Tim menang = skor 3
Kalah = skor -2
Seri = skor -1
Total bermain = 47 kali
Menang = 21 kali
Seri = 3 kali
Kalah = 47 – (21 + 3) = 47 – 24 = 23
Nilai yang diperoleh tim = (21 x 3) + ( 3 x (-2)) + (23 x (-1))
= 63 + (-6) + (-23)
8
= (63 - 6) + (-23)
= 57 + (-23)
= 57 – 23
= 34
Jawaban: C
Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: Penjumlahan/ pengurangan ---> kali/ bagi
Maka:
789 – 654 + 123 = (789 – 654) + 123
= 135 + 123
= 258
Jawaban: B
Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: dalam kurung ---> Penjumlahan/ pengurangan ---
> kali/ bagi
Maka:
(-23 + 11) : (-8 + 6) = -12 : (-2)
=6
Jawaban: D