Anda di halaman 1dari 11

Mata Kuliah : Pendidikan Matematika I

Dosen Pengampu : Jusmawati, S.Pd., M.Pd

BILANGAN CACAH

Oleh :

Nama : Nopianti
Nim : C1C119026

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MEGA RESKY MAKASSAR
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt.yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan besar kita Nabi Muhammad saw.dan semoga kita
akan selalu mendapat syafaatnya baik didunia maupun di akhirat kelak.
Dengan pertolongan dan hidayah-Nya penulis dapat menyusun makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Matematika MI/SD yang berjudul BILANGAN
CACAH.
Kami menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak penulisan makalah ini tidak
mungkin terlaksana dengan baik.Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada :

1. Dr. Mafthukin, M.Ag. selaku Rektor IAIN Tulungagung yang telah


memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba ilmu di IAIN
Tulungagung ini,

2. Musrikah, S.Pd.I, M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah Matematika


MI/SD yang telah membimbing dan mengarahkan kami dengan sabar agar
mempunyai pemahaman yang benar mengenai mata kuliah ini,

3. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan penyusunan makalah


ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan membuahkan ilmu
yang maslahahfiidinniwadunyawalakhirah.

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bilangan cacah merupakan bilangan yang dimulai dari nol, satu, dua, tiga,
dan seterusnya. Bilangan cacah bisa digunakan dalam perhitungan praktis
matematis. Apabila bilangan cacah dihubungkan dengan operasi bilangan, maka
akan ditemukan adanya operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian. Selain itu, akan pula ditemukan hitungan campuran dari operas pada
bilangan cacah.
Pada hakikatnya, secara intuitif siswa telah mengenal bilangan cacah sebelum
mereka masuk sekolah dasar. Misalnya, ketika seorang anak duduk di taman
kanak-kanak, anak tersebut cenderung sudah memahami makna bilangan. Hal itu
dapat kita lihat dari aktivitas mental yang mereka tunjukkan. Misalnya ketika
dibagikan permen, dimana masing-masing dari mereka mendapatkan satu
permen, anak akan menerima hal itu. Namun jika ada satu siswa yang mendapatkan
dua permen sedangkan yang lain satu permen, maka akan timbul suatu pertanyaan
ataupun protes dari siswa siswa yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah
memiliki sense of number (kepekaan terhadap bilangan baik terminologi, sifat,
prinsip, maupun operasinya). Kepekaan inilah yang nantinya, akan mempermudah
mereka dalam mempelajari materi bilangan cacah pada tahap berikutnya. Jadi,
sebenarnya disini kita hanya tinggal mengaplikasikan apa yang telah para siswa
alami di dalam kehidupan sehari-hari ke dalam wadah yang bisa dikatakan lebih
formal, yakni di institusi pendidikan tepatnya mata pelajaran matematika bab
bilangan cacah.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah bilangan cacah?
2. Bagaimana pengertian bilangan cacah?
3. Bagaimana operasi hitung bilangan cacah?

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk menjelaskan sejarah bilangan cacah.
2. Untuk menjelaskan pengertian bilangan cacah.
3. Untuk menjelaskan operasi hitung bilangan cacah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah dan Bilangan Cacah


Sebenarnya sejak awal peradaban, manusia telah mengenal ilmu matematika.
Hanya saja pada waktu itu matematika tidak memakai angka-angka seperti pada
zaman sekarang. Pada zaman dahulu untuk menunjukkan bilangan, manusia hanya
menggunakan simbol-simbol seperti potongan kayu, simpul-simpul pada kayu atau
anggota badan, seperti tangan.
Tetapi seiring perkembangan zaman, penggunaan simbol untuk menunjukan
bilanganpun mulai ditinggalkan. Hal ini terjadi karena para matematikawan mulai
berlomba-lomba dalam mengembangkan sistem bilangan. Pada Awalnya,
berhitung dengan bilangan hanya terdiri dari 1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. Dan baru
kemudian pada sekitar abad kedelapan, seorang matematikawan muslim dari negeri
persia yang dikenal dengan nama Al-Khawarizmi, menyempurnakan sistem ini
dengan memperkenalkan bilangan nol. Sehingga, terdapat suatu sistem bilangan 0,
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9.... yang kemudian disebut sebagai bilangan cacah.
Penemuan bilangan nol ini dilatar belakangi oleh sebuah penjelasan di dalam al-
qur’an yang secara tersurat membahas tentang operasi pengurangan. Tepatnya pada
surat al-Ankabut ayat 14, Allah swt. berfirman:
Artinya: “Dan sesungguhnya kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia
tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka
ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim.”
Bila dikaji lebih mendalam, tanpa kita sadari ayat diatas sebenarnya menyuratkan
tentang operasi hitung pengurangan 1000-50. Hal inilah yang mendorong Al-
Khawarizmi untuk mulai mengembangkannya secara lebih lanjut. Ia berfikir bahwa
di dalam kehidupan, kelak kita tidak akan hanya berbicara tentang 1000-50, tetapi
pengurangan-pengurangan yang lain tentunya. Semisal 20-19, 24-6 dan lain
sebagainya. Lalu bagaimana jika pada saatnya akan ditemui 2-2, 5-5, ataupun 1000-
1000?, maka pengurangan inilah yang menghasilkan bilangan baru, yaitu 0 (nol
atau nil atau null) dan 0 bukan bilangan asli.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa dari penemuan Al-Khawarizmi diatas diperlukan
sebuah himpunan bilangan baru yang dapat menampung semua bilangan asli yakni
1, 2, 3, 4,..... dan bilangan 0. Gabungan dari 2 jenis bilangan tersebutlah yang
kemudian menghasilkan sebuah himpunan baru bernama himpunan bilangan
cacah (whole numbers). Yang perlu diingat dalam bilangan cacah, membilang
dimulai dari yang tidak ada, yang dilambangkan dengan 0 (nol), 1, 2, 3,....
Ada juga sumber lain yang menyebutkan bahwa bilangan cacah mempunyai
satu nama lain, yakni gugus bilangan asli. Karena, awal kegiatan manusia pada
peristiwa membilang dimulai ketika seorang anak mulai mengelompokkan benda-
benda menjadi gugus-gugus. Mungkin yang diamati mula-mula adalah jemari yang
ada pada tangan mereka, maka dilihatnya ada lima jari yang berbeda rupa tetapi
mempunyai kemiripan. Maka “lima” adalah sifat banyaknya benda pada

2
tangan. Kemudian, dari hal itulah manusia mulai menciptakan lambang bagi
masing-masing bilangan. Orang babilonia menciptakan lambang–lambang khusus
bagi enampuluh bilangan asli pertama, tetapi penemuan yang paling praktis untuk
penggunaan sehari-hari adalah penggunaan lambang hindu-arab
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 untuk bilangan
“satu”, ”dua”, ”tiga”, ”empat”, ”lima”, ”enam”, ”tujuh”, ”delapan”, ”sembilan”. K
emudian, diciptakankan lambang 0 untuk bilangan “nol” yang merupakan bilangan
kardinal gugus kosong.

B. Pengertian Bilangan
Bilangan merupakan suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan
dan pengukuran atau lebih mudahnya bilangan adalah suatu sebutan untuk
menyatakan jumlah/banyaknya sesuatu. Simbol maupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan.

C. Pengertian Bilangan Cacah


Bilangan cacah adalah bilangan yang dimulai dari angka 0 (nol) dan bilangan ini
selalu bertambah satu dari bilangan sebelumnya, atau bisa juga disebut himpunan
bilangan bulat yang bukan negatif, dan bilangan cacah juga dapat diartikan
sebagai himpunan bilangan asli ditambah dengan nol.

D. Contoh Bilangan Cacah

Bilangan Cacah
Contoh bilangan cacah secara umum
Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17 dan seterusnya }

Contoh bilangan cacah kurang dari 10


Contoh = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
Keterangan: angka 10 tidak masuk anggota himpunan, karna anggotanya kurang
dari 10

3
Contoh bilangan cacah kurang dari 13
Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 }
Keterangan: angka 13 tidak masuk anggota himpunan, karna anggotanya kurang
dari 13

Contoh bilangan cacah kurang dari 15


Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 }
Keterangan: angka 15 tidak masuk anggota himpunan, karna anggotanya kurang
dari 15

15 bilangan cacah yang pertama


Contoh = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 }

Contoh bilangan cacah kuadrat


{0², 1², 2², 3², 4², 5², 6², 7², 8², 9², …} = {0, 1, 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, …}
Keterangan: bilangan cacah kuadrat didapatkan dari bilangan cacah itu sendiri
dipangkatkan 2

Contoh bilangan cacah kelipatan 2


{2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 …}
Keterangan: bilangan cacah kelipatan 2 didapatkan dari angka 2 yang lalu selalu
diteruskan dengan menjumlahkan angka 2 dengan berurut.

Contoh bilangan cacah genap


{0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20…}
Keterangan: 0 merupakan bilangan genap, sebab 0 habis dibagi 2

Contoh bilangan cacah ganjil


Contoh = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17,19 ….. }

Oprasi Pada Bilangan Cacah


Operasi Penjumlahan Pada Bilangan Cacah
 komutatif, misalnyanya a+b=b+a
 asosiatif , misalnya (a+b)+c=a+(b+c)
 unsur identitas ialah nol
 tertutup yaitu penjumlahan 2 bilangan cacah akan
 menghasilkan bilangan cacah juga.

Operasi Pengurangan Pada Bilangan Cacah


merupakan operasi kebalikan dari pengurangan x-y=z sama berarti dengan y+z=x
maka sifatnya sama dengan penjumlahan.

4
Operasi Perkalian Pada Bilangan Cacah
Konsep perkalian bilangan cacah dapat di artikan sebagai hasil proses penjumlahan
berulang-ulang dari bilangan cacah yang dikalikan, misal ; 2 x 3 = 3 + 3 dan 3 x 2=
2+2+2
Di dalam perkalian bilangan cacah juga berlaku sifat ;
 axb=bxa =>( komutatif )
 (axb)xc=ax(bxc) =>(asosiatif )
 ax(b+c)=(axb)+(axc) dan ax(b-c)=(axb)-(axc) =>(distributif )
 unsur identitas perkalian yakni ; : ax1=a dan bx1=b
 semua bilangan cacah jika dikalikan dengan nol hasil = nol.

Operasi Pembagian Pada Bilangan Cacah


Pada bilangan ini operasi pembagian ialah operasi kebalikan dari perkalian x:y=z
maka yxz=x. Pembagian bilangan cacah dengan nol tidak didefinisikan tetapi nol
dibagi dengan bilangan cacah hasilnya nol.

E. Contoh Soal Bilangan Cacah

1. Nilai dari 3 × 4 – 18 : 3 = ….

Penyelesaian :
Harus diingat bahwa operasi kali (×) atau bagi ( : ) dikerjakan lebih dahulu dari
pada operasi tambah (+) atau kurang (-). sehingga operasi di atas dapat dikerjakan
sebagai berikut ini ;
(3 × 4) – (18 : 3) = 12 – 6
=6
Maka, 3 × 4 – 18 : 3 = 6.
2.Nilai dari 14 : 2 × 4 + 6 : 3 ialah ….
Penyelesaian :
(14 : 2) × 4 + (6 : 3) = 7 × 4 + 2
= 28 + 2
= 30
Maka, 14 : 2 × 4 + 6 : 3 = 30.
3.Nilai dari 30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 ialah …..
Penyelesaian :
30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 = 30 + (42 : 3) – [(14 × 2) : 4]
= 30 + 14 – [28 : 4]
= 44 – 7
= 37
Maka, 30 + 42 : 3 – 14 × 2 : 4 = 37.

5
2. Delapan truk yang mengangkut pasir yang akan disetorkan ke gudang pasir,
masing-masing truk mengangkut 7.500 kg pasir. Bila dalam gudang masih ada
persediaan pasir 1.525 kg, berapa kg pasir yang berada dalam gudang tersebut
sekarang?

Penyelesaian :
Diketahui ; 8 truk mengangkut pasir, setiap truk mengangkut 7.500
kg. Persediaan pasir di gudang adalah sebanyak 1.525 kg.
Ditanyakan : pasir yang ada dalam gudang tersebut sekarang ?
Jawaban :

(8 × 7.500) + 1.525 = 60.000 + 1.525 = 61.525


Maka, pasir yang ada dalam gudang tersebut sekarang adalah 61.525 kg.

3. Kelompok petani di Desa Sukabanjar mendapatkan bantuan 9 karung pupuk


organik. Setiap karung beratnya 72 kg. Pupuk itu yang nantinya akan dibagikan
kepada 18 orang petani. Berapa kg pupuk organik yang akan diperoleh setiap
petani ?

Penyelesaian :
Diketahui ; 9 karung pupuk organik, tiap karung berisi 72 kg. Pupuk organik itu
yang nantinya akan dibagikan kepada 18 orang.
Ditanyakan ; pupuk organik yang akan didapat oleh setiap petani adalah ?
Jawaban :

Pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani ialah 9 dikalikan 72 kemudian
dibagi 18.
Pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani ialah 9 × 72 : 18 = 648 : 18 = 36.
Maka, pupuk organik yang akan diperoleh setiap petani adalah 36 kg.

4. Hasil dari 21 : (3 – 10) + 4 x (-2) adalah...


a. -11
b. -5
c. 5
d. 11

Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: dalam kurung ---> Penjumlahan/ pengurangan ---
> kali/ bagi
Maka:
21 : (3 – 10) + 4 x (-2) = 21 : (-7) + 4 x (-2)
= 21 : (-7) + (4 x (-2))
= 21 : (-7) + (-8)

6
= (21 : (-7)) + (-8)
= -3 + (-8)
= -11
Jawaban: A

5. Hasil operasi hitung dari 28 + 7 x (-5) adalah...


a. -175
b. -63
c. -7
d. 7

Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: kali/ bagi ---> Penjumlahan/ pengurangan
Maka:
28 + 7 x (-5) = 28 + (7 x (-5))
= 28 + (-35)
= -7
Jawaban: C

6. Hasil operasi hitung -12 + 20 x 4 – (-6) : 3 adalah...


a. 110
b. 70
c. 34
d. 30

Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: kali/ bagi ---> Penjumlahan/ pengurangan
Maka:
-12 + 20 x 4 – (-6) : 3 = -12 + (20 x 4) – (-6) : 3
= -12 + 80 – (-6) : 3
= -12 + 80 – ((-6) : 3)
= -12 + 80 – (-2)
= (-12 + 80) – (-2)
= 68 – (-2)
= 68 + 2
= 70
Jawaban: B

7. Soal ujian matematika terdiri dari 50 soal, peserta akan mendapat skor 4 untuk
setiap jawaban benar, skor -2 untuk setiap jawaban yang salah dan skor -1 untuk
soal yang tidak dijawab. Jika Anton berhasil menjawab 45 soal dan ternyata yang
benar 36 soal, maka skor yang diperoleh Anton adalah...

7
a. 115
b. 121
c. 144
d. 167

Pembahasan:
Jumlah soal = 50
Jawaban benar = skor 4
Jawaban salah = skor -2
Soal tidak dijawab = skor -1
Soal yang dijawab Anton = 45
Jawaban benar = 36
Jawaban salah = 45 – 36 = 9
Soal yang tidak dijawab = 50 – 45 = 5
Skor Anton = (36 x 4) + (9 x (-2)) + (5 x (-1))
= 144 + (-18) + (-5)
= (144 - 18) + (-5)
= 126 + (-5)
= 126 -5
= 121
Jawaban: B

8. Sebuah liga sepak bola antarkampung memutuskan bahwa tim yang menang
akan diberi nilai 3, tetapi bila kalah diberi nilai -2 dan bila seri diberi nilai -1.
Sebuah tim telah bermain sebanyak 47 kali, 21 kali menang, dan 3 kali seri
dengan pertandingan sisanya berakhir dengan kekalahan. Nilai yang dapat
diperoleh tim tersebut adalah...
a. -23
b. 7
c. 34
d. 60

Pembahasan:
Tim menang = skor 3
Kalah = skor -2
Seri = skor -1
Total bermain = 47 kali
Menang = 21 kali
Seri = 3 kali
Kalah = 47 – (21 + 3) = 47 – 24 = 23
Nilai yang diperoleh tim = (21 x 3) + ( 3 x (-2)) + (23 x (-1))
= 63 + (-6) + (-23)

8
= (63 - 6) + (-23)
= 57 + (-23)
= 57 – 23
= 34
Jawaban: C

9. Hasil perhitungan dari 789 – 654 + 123 adalah...


a. 158
b. 258
c. 358
d. 458

Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: Penjumlahan/ pengurangan ---> kali/ bagi
Maka:
789 – 654 + 123 = (789 – 654) + 123
= 135 + 123
= 258
Jawaban: B

10. Hasil dari (-23 + 11) : (-8 + 6) adalah...


a. -6
b. -5
c. 5
d. 6

Pembahasan:
Rumus pengerjaannya adalah: dalam kurung ---> Penjumlahan/ pengurangan ---
> kali/ bagi
Maka:
(-23 + 11) : (-8 + 6) = -12 : (-2)
=6
Jawaban: D

Anda mungkin juga menyukai