Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD

Disusun Oleh :

Kelompok 3

1. Melinda (2021143454)
2. Indah Permata Sari (2021143480)
Kelas : 2L
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Jumroh, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI PALEMBNG

TAHUN AJARAN 2021 / 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjat kan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pembelajaran Matematika SD
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW karena
berkat beliau lah kita dapat merasakan ilmu pengetahuan yang indah pada saat ini. Makalah ini
kami buat dalam rangka pemenuhan tugas dari Ibu Jumroh serta orang-orang luar biasa lainnya
yang membantu pengerjaan tugas ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian
lah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua . Kurang dan lebih
kami meminta maaf, dan kepada Tuhan kami memohon ampun.

Palembang, 17 September 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

2.1 Perbedaan Bilangan dan Angka ................................................................. 3

2.2 Pengertian Debit ......................................................................................... 4

2.3 Pengertian Pengukuran ............................................................................... 5

2.4 Pengertian Statistik ..................................................................................... 9

2.5 Operasi Hitung Bilangan ............................................................................ 14

2.6 Geometri ..................................................................................................... 20

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 27

3.1 Kesimpulan................................................................................................. 27

3.2 Saran ........................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Secara umum, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang paling penting dalam
kehidupan, karena segala sesuatu membutuhkan perhitungan matematis. Berbagai hal di sekitar
kita yang berhubungan dengan matematika diantaranya tentang bilangan dan angka,
pengukuran, debit, statistik, operasi hitung bilangan dan geometri. Hal ini sesuai dengan
pendapat James (Suherman, dkk., 2001: 18), bahwa ‘matematika adalah ilmu tentang logika
mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis,
dan geometri’. Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib diajarkan pada jenjang
pendidikan dasar, menengah sampai dengan perguruan tinggi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja perbedaan bilangan dan angka ?
2. Apa itu debit ?
3. Apa itu pengukuran ?
4. Apa saja macam-macam pengukuran dan contohnya ?
5. Apa itu statistika ?
6. Apa saja jenis-jenis operasi hitung bilangan ?
7. Apa itu geometri ?
8. Apa saja jenis-jenis geometri ?

1.3 Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas dapat kami simpulkan bahwa tujuan dari
makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui perbedaan bilangan dan angka.
2. Untuk mengetahui definisi debit.
3. Untuk mengetahui definisi pengukuran.

1
4. Untuk mengetahui macam-macam pengukuran dan contohnya.
5. Untuk mengetahui definisi statistika.
6. Untuk mengetahui jenis-jenis operasi hitung bilangan.
7. Untuk mengetahui definisi geometri.
8. Untuk mengetahui jenis-jenis geometri.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Perbedaan Bilangan dan Angka

Berikut ini perbedaan mendasar antara bilangan dengan angka yang perlu kita pahami.

1. Bilangan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan maupun
pengukuran seperti panjang, berat, umur, luas, dan lain-lain.

Sesuai dengan perkembangan zaman, cakupan bilangan menjadi sangat luas. Berikut
cakupan bilangan yang dapat kami tampilkan dalam tabel, mungkin dikemudian hari
akan berkembang lebih kompleks lagi.Dari cakupan diagram diatas, bilangan yang
cakupannya paling luas disebut dengan bilangan kompleks. Dari bilangan kompleks
kemudian dibagi menjadi dua yaitu bilangan imajiner dan bilangan riil. Bilangan riil
masih dibagi menjadi bilangan irasional dan bilangan rasional. Bilangan rasional dibagi
menjadi bilangan pecahan dan bilangan bulat. Bilangan bulat dibagi menjadi bilangan
negatif dan bilangan cacah. Bilangan cacah terdiri dari bilangan bulat positif dan nol
(0).
Contoh bilangan prima = 2, 3, 5, 7, 11, …
Contoh bilangan komposit = 4, 6, 8, 9, 10, …
Contoh bilangan negatif = -1, -2, -3, -4, …

3
2. Angka

Angka atau digit adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk melambangkan
bilangan. Untuk membentuk suatu bilangan pasti memerlukan angka. Seperti pada
bilangan 25 (dua puluh lima) maka dilambangkan dengan angka 2 (dua) dan 5 (lima).
Pada bilangan romawi maka ditunjukkan dengan X, X, dan V.

Untuk membentuk berbagai bilangan maka kita biasanya menggunakan 10 bentuk


lambang dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Sehingga terbentuk berbagai kombinasi bilangan
yang memiliki makna.
3. Contoh
150
150 merupakan bilangan yang melambangkan kuantitas (pengukuran berat,
panjang, dan lain-lain) seperti “Andi mempunyai tinggi badan 150 cm.”
Pada bilangan 150 (seratus lima puluh) terdapat tiga angka yang menyusun bilangan
tersebut yaitu 1, 5, dan 0. Angka 1, 5, dan 0 dapat digunakan untuk melambangkan
bilangan lain seperti 105, 501, 510.
Meskipun menggunakan angka yang sama, jika posisinya diubah-ubah maka akan
membentuk bilangan yang berbeda-beda nilainya.

2.2 Pengertian Debit

Debit adalah volume air mengalir dalam waktu tertentu melalui penampang air, sungai,
saluran, pipa atau kran.

RUMUS DEBIT

Untuk menghitung debit air langkah-langkahnya adalah :

1. Tentukan volume air yang terpakai dengan cara mengurangkan kedudukan meter akhir
(volume air terakhir) dengan kedudukan meter awal (volume air awal)
2. Ubah waktu pemakaian sesuai soal dengan konversi :
1 jam = 60 menit

4
1 menit = 60 detik
1 jam = 3.600 detik
1 menit = 1/60 jam
1 detik = 1/60 detik
1 jam = 1/3.600 detik
3. Bagi volume air yang terpakai (point 1) dengan waktu (point 2)
Konversi volume :
1 liter = 1 dm³ = 1.000 cm³ = 1.000.000 mm³ = 0.001 m³
1 cc = 1 ml = 1 cm³

Contoh soal dan penyelesaiannya:

1. Dalam 1 jam sebuah keran dapat mengeluarkan air sebesar 3.600 m³. Berapa liter/detik
debit air tersebut ?
Penyelesaian
Diketahui :
volume (v) = 3.600 m³ = 3.600.000 dm³ = 3.600.000 liter
waktu (t) = 1 jam = 3.600 detik
Ditanya : debit (D) liter/detik
Jawab :
D = v = 3.600.000 liter = 1.000 liter/detik
t = 3.600 detik

2.3 Pengertian Pengukuran

Secara umum, pengertian pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang
diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

Definisi pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap
suatu standar atau satuan ukur. Selain itu, pengukuran juga dapat diartikan sebagai pemberian
angka terhadap suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal, atau
objek tertentu menurut aturan atau formulasi yang jelas dan disepakati.

Pengukuran menggunakan alat ukur yang baku dengan hasil pengukuran berupa besaran
kuantitatif atau sistem angka.

5
Sebuah pengukuran dapat dilakukan pada apapun yang dibayangkan, tapi dengan tingkat
kompleksitas yang berbeda. Misalnya untuk mengukur tinggi, maka seseorang bisa mengukur
dengan mudah karena objek yang diukur merupakan objek kasat mata dengan satuan yang
sudah disepakati secara internasional. Namun akan berbeda jika objek yang diukur lebih
abstrak seperti kecerdasan, kematangan, kejujuran, kepribadian, dan lain sebagainya sehingga
untuk melakukan pengukuran diperlukan keterampilan dan keahlian tertentu.

Pengertian Pengukuran Menurut Para Ahli :

 Cangelosi, James S. (1995)


Menurut Cangelosi, James S., pengukuran adalah proses pengumpulan data empiris
yang digunakan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang telah
ditentukan.
 Alwasilah et al (1996)
Menurut Alwasilah et al , measurement (pengukuran) adalah proses mendeskripsikan
performa siswa dengan menggunakan skala kuantitatif (sistem angka) sedemikian rupa
sehingga sifat kualitatif dari performa siswatersebut dinyatakan dengan angka-angka.
 Arikunto dan Jabar (2004)
Menurut Arikunto dan Jabar, pengukuran (measurement) adalah kegiatan
membandingkan suatu hal dengan satuan ukuran tertentu sehingga sifatnya menjadi
kuantitatif.
 Sridadi (2007)
Menurut Sridadi, pengukuran adalah suatu proses yang dilakukan secara sistematis
untuk memperoleh besaran kuantitatif dari suatu objek tertentu dengan menggunakan
alat ukur yang baku.
 Macam Macam Pengukuran dan Contohnya

Ada dua jenis pengukuran yaitu pengukuran secara langsung dan pengukuran secara tidak
langsung.

1. Pengukuran langsung
Yaitu membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran standar yang diterima
sebagai satuan.
2. Pengukuran tidak langsung
Yaitu pengukuran untuk mengukur suatu besaran dengan cara mengukur besaran lain.
Sebagai contoh pengukuran yaitu ketika membeli beras dan penjual mengukur massa dari

6
beras, yang artinya penjual membandingkan nilai besaran massa dengan satuan massa
yang sudah ditentukan. Seperti satuan Massa kilogram (kg), gram (g) dan satuan massa
lainnya.
 Macam-Macam Alat Ukur

Ketika akan mengukur suatu objek, maka diperlukan alat yang sesuai dengan besaran yang
akan diukur. Alat ukur dalam ilmu fisika dibagi menjadi empat kategori, yaitu alat ukur
panjang, alat pengukur massa, alat ukur waktu dan alat ukur kuat arus listrik.

Berikut ini merupakan macam-macam alat ukur dalam ilmu fisika, simak penjelasan
dibawah ini:

1. Alat Ukur Panjang


Alat ukur panjang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Ada tiga macam
alat ukur panjang yaitu mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Penggunaan alat
ukur panjang disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diinginkan sehingga dapat
meminimalisir terjadinya kesalahan dalam proses pengukuran.
2. Mistar
Mistar adalah alat ukur panjang yang memiliki skala kecil 1mm atau 0,1 cm yang hanya
memiliki panjang sekitar 50cm atau 100cm.

3. Jangka sorong
Jangka sorong digunakan untuk mengukur ketebalan suatu plat logam. untuk mengukur
garis tengah bagian luar dan dalam pipa. terdapat bagian penting yang ada pada jangka
sorong yaitu rahang tetap dan rahang geser. Rahang tetap memiliki skala yang disebut
dengan skala utama, satu bagian terkecil dari skala utama memiliki panjang 1 mm.
Sedangkan rahang geser memiliki skala yang disebut dengan skala nonius atau disebut
dengan skala vernier. Pada skala nonius panjang 20 skalanya yaitu 1 mm, dapat
dikatakan satu bagian nonius adalah 0,05 mm yaitu skala terkecilnya juga 0,05 mm ataui
0,005cm.

7
4. Micrometer Skrup
Micrometer Skrup merupakan alat ukur panjang yang memiliki tingkat akurasi yang
lebih tinggi jika dibandingkan dengan jangka sorong atau mistar. skala terkecil dari
Micrometer Skrup mencapai 0,001cm atau 0,01mm.

5. Alat Ukur Massa


Untuk mengukur massa benda biasanya digunakan alat yang disebut dengan neraca atau
sering disebut dengan timbangan. Neraca memiliki beberapa jenis seperti neraca pasar,
neraca dua lengan dan neraca tiga lengan.
 Neraca pasar biasanya sering digunakan di pasar-pasar tradisional atau di toko toko.
 Neraca dua lengan biasanya terdapat di laboratorium. Penggunaan neraca dua
lengan hampir sama dengan cara penggunaan nerca pasar.
 Neraca tiga lengan juga biasanya terdapat di laboratorium . Cara pemakaian neraca
ini sedikit berbeda dengan neraca diatas, penggunaan neraca ini dengan cara
menggeser ketiga penunjuk ke sisi paling kiri hingga skala menjadi Nol, kemudian
letakkan benda yang akan diukur lalu geser ketiga penunjuk ke kanan hingga berat
beban seimbang.
6. Alat Ukur Waktu
Alat ukur waktu dalam kehidupan sehari-hari sering banyak menemukan instrumen
pengukuran waktu seperti jam dan Stopwatch.

8
o Jam. Ada dua jenis jam yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari, yaitu
jam digital dan jam analog.
o Stopwatch. Biasanya stopwatch sering digunakan untuk menghitung dari skala
o, dan memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jam.
7. Alat Ukur Kuat Arus Listrik
Untuk mengukur suatu rangkaian listrik, terdapat dua macam alat ukur yang digunakan
yaitu amperemeter analog dan amperemeter digital. Umumnya alat ini digunakan oleh
para teknisi elektronik sebagai alat multi tester listrik yang disebut dengan avometer
yaitu gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter.

2.4 Pengertian Statistika

Statistika dalam arti sempit berarti kumpulan data berupa angka, penyajian data dalam table
dan grafik, bilangan yang menunjukan karakteristik dari kumpulan data. Statistika dalam arti
luas yaitu metode yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data yang berupa angka-
angka sehingga dapat diperoleh informasi yang berguna. Dapat disimpulkan, Statistika adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Beberapa contoh bahwa statistik sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan ilmu statistika untuk mengatur berapa
jumlah pengeluaran kita yang disesuaikan dengan pendapatan yang kita peroleh, lalu memilih
barang yang mana yang akan kita beli, dan lainnya yang pada akhirnya membutuhkan keputusan
terbaik yang akan kita ambil. Begitu pula dengan bidang yang lainnya, membantu memutuskan
keputusan yang harus diambil secara tepat.

1. Perlunya Pembelajaran Pengelolaan Data diajarkan di Sekolah Dasar


Pembelajaran Statistika perlu dikenalkan pada siswa sejak usia sekolah dasar. Menurut
Winarno (2001:1) anak-anak usia sekolah dasar belum dapat berpikir secara mendalam,
maka statistika yang diajarkan masih bersifat pengenalan serta diberikan di kelas tinggi.
Hal ini disebabkan karena banyak digunakan perhitungan-perhitungan, dengan demikian
diharapkan dalam belajar statistika anak tidak merasa terbebani. Untuk itu dalam
pembelajaran statistika hendaknya dikaitkan dengan kegiatan bermain yang digemari
siswa ataupun hal-hal yang dialami siswa langsung. Kegiatan pembelajaran untuk materi

9
statistika dapat dilakukan didalam ataupun diluar kelas dengan pantauan guru. Kegiatan
pembelajaran yang dipilih diusahakan yang dapat dibayangkan siswa sesuai dengan
lingkungan kehidupan nyata dari alam pikiran siswa.

2. Materi Statistika bagi Anak SD


Mengumpulan dan Menyajikan Data
Data adalah suatu keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau
mendapat gambaran suatu keadaan. Data yang terkumpul dapat disajikan dalam bentuk
tabel, diagram garis, diagram batang,diagram lingkaran, atau diagram gambar
(piktogram).

Data adalah suatu keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah atau
mendapat gambaran suatu keadaan. Data yang terkumpul dapat disajikan dalam bentuk
tabel, diagram garis, diagram batang,diagram lingkaran, atau diagram gambar
(piktogram).

a) Pengumpulan data

Sebelum memperoleh sebuah data, maka kita harus melakukan proses pengumpulan
data. Ada beberapa cara yang biasa dilakukan untuk mendapatkan data, diantaranya
melalui:

1) Penelitian
2) Wawancara
3) Polling/angket
4) Penghitungan langsung
b) Penyajian data

Setelah memperoleh data, biasanya data-data tersebut disajikan dalam beragam


bentuk. Salah satu contoh data yang bisa disajikan adalah nilai matematika dari siswa
yang ada di sebuah sekolah.

Dalam bentuk tabel

Menggunakan tabel digambarkan dengan menggunakan tabel, berikut adalah contoh tabel
data nilai matematika siswa SD Tunas Harapan:

10
Dari tabel di atas kita bisa mengetahui: Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 65

Ada 9 siswa yang memperoleh nilai 70

Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 75

Ada 10 siswa yang memperoleh nilai 80

Ada 5 siswa yang memperoleh nilai 85

Ada 7 siswa yang memperoleh nilai 90

Menggunakan diagram

Diagram ada beragam bentuknya mulai dari diagram batang, diagram lingkaran, diagram
gambar dan diagram garis.

a. Diagram batang

Mari kita ubah data diatas ke dalam bentuk diagram batang:

b. Diagram lingkaran:
Untuk membuat diagram lingkaran, kita harus mencari persentase besar sudut
dari data yang di dapat:
Nilai 65 = 5/50 x 360o = 36o
Nilai 70 = 9/50 x 360o = 64.8o

11
Nilai 75 = 14/50 x 360o = 100.8o
Nilai 80 = 10/50 x 360o = 72o
Nilai 85 = 5/50 x 360o = 36o
Nilai 90 = 7/50 x 360o = 50.4o

Maka gambar diagramnya akan menjadi seperti ini:

c. Diagram garis:
Hampir sama seperti diagram batang hanya saja bentuknya diubah menjadi garis:

Pengolahan data

Di dalam pengolahan sebuah data ada beberapa hal yang harus kita cari dengan
menggunakan rumus matematika, yaitu:

1) Mean

Mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan data yang di dapat. Nilai rata-rata diperoleh
dengan menjumlahkan seluruh nilai kemudian dibagi dengan banyaknya data.

12
Sebagai contoh dari data di atas kita bisa mencari meannya dengan cara menjumlahkan
nilai yang ada kemudian dibagi dengan jumlah siswa yang ada, seperti ini:

Jadi nilai rata-rata siswa kelas VI untuk pelajaran matematika di SD Tunas Mekar adalah
9.3

2) Modus

Modus merupakan nilai yang paling sering muncul di dalam data tersebut. Bila dilihat
dari data nilai matematika siswa kelas VI SD Tunas Mekar, maka nilai yang paling
sering muncul adalah 70 karena ada 14 siswa yang mendapatkan nilai 70.

3) Median

Median adalah nilai tengah. Diperoleh dengan cara mengurutkan nilai-nilai yang ada
dari yang terkecil sampai terbesar. Perhatikan contoh berikut:

Contoh Soal

Nilai ulangan harian matematika kelas IV SD Sumber Rejo berturut-turut adalah:


5,6,7,8,9,7,8,7,10,5 carilah median dari data tersebut.

Jawab:

Urutkan nilai-nilai tersebut dari yang terkecil : 5,5,6,7,7,7,8,8,9,10 -> jumlah datanya
ada 10.

Ambil nilai yang ada ditengah-tengah, bila jumlah datanya genap ambil dua nilai yang
ada ditengah kemudian dibagi dengan 2. Seperti pada soal diatas, karena jumlah datanya
genap (10) maka kita ambil dua nilai yang ada di tengah yaitu 7 dan 7

7+7 : 2 = 14 : 2 = 7

Maka median dari data tersebut adalah 7.

Demikianlah pembahasan singkat tentang Materi Pengumpulan dan Pengolahan Data


Matematika SD Kelas 6. Semoga bisa membantu kalian untuk lebih memahami materi
matematika yang diajarkan di sekolah.

13
2.5 Operasi Hitung Bilangan

A. Jenis Operasi Hitung Bilangan


Operasi hitung bilangan pada dasarnya dibedakan menjadi 4 jenis operasi hitung dasar.
Keempat operasi hitung dasar bilangan tersebut disebut operasi aritmatika. Terdapat juga 3
operasi hitung lain yang sering digunakan yaitu perpangkatan, akar, dan tanda kurung. Berikut
digunakan bilangan bulat sebagai contoh dari operasi hitung tersebut.
1. Penjumlahan (+)
Menurut David Glover (2006), penjumlahan adalah cara yang digunakan untuk
menghitung total dua bilangan atau lebih. Penjumlahan bilangan bulat adalah operasi
penjumlahan yang digunakan untuk menghitung total dua atau lebih bilangan bulat

Contoh operasi hitung penjumlahan

TIPS Penjumlahan 1: Penjumlahan dengan bilangan negatif sama dengan (ekuivalen)


mengurangi suatu bilangan dengan lawan bilangan negatif.

Bilangan + (-Bilangan) = Bilangan - Bilangan

Contoh:

3 + (-2) = 3 - 2 = 1

4 + (-7) = 4 - 7 = (-3)

(-2) + (-8) = (-2) - 8 = (-10)

TIPS Penjumlahan 2: Penjumlahan antar bilangan negatif dapat diubah dalam operasi kurung.

(-Bilangan ) + (-Bilangan) = - ( Bilangan + Bilangan)

Contoh:

(-3) + (-7) = - (3 + 7) = - 10

14
2. Pengurangan (-)
Pengurangan adalah operasi dasar matematika yang digunakan untuk mengeluarkan
beberapa angka dari kelompoknya.

Contoh operasi hitung pengurangan

Tips Pengurangan 1: Pengurangan dengan bilangan negatif sama dengan menambahkan


bilangan dengan lawan bilangan negatif.

Bilangan - (-Bilangan) = Bilangan + Bilangan

Contoh:

3 - (-4) = 3 + 4 = 7

3. Perkalian (×)
Perkalian adalah salah satu operasi aritmatika (operasi dasar matematika) yang berfungsi
sebagai simbol operasi penjumlahan berulang.

Rumus dasar perkalian

Contoh:

2×3=3+3=6

Tips Perkalian 1: Bilangan positif kali bilangan positif menghasilkan bilangan positif.

positif × positif = positif

Contoh:

15
2×3=6

Tips Perkalian 2: Bilangan positif kali bilangan negatif atau sebaliknya menghasilkan bilangan
negatif.

positif × negatif = negatif

negatif × positif = negatif

Contoh:

2 × (-4) = (-8)

(-3) × 4 = (-12)

Tips Perkalian 3: Bilangan negatif kali bilangan negatif menghasilkan bilangan positif.

negatif × negatif = positif

Contoh:

(-2) × (-3) = 6

4. Pembagian (:)
Operasi pembagian digunakan untuk menghitung hasil bagi suatu bilangan terhadap
pembaginya.

Dalam operasi perkalian diketahui

c×b=a

Dalam operasi pembagian, bentuk di atas dapat ditransformasi (diubah) menjadi

a:b=c

Contoh:

8 ÷ 2 = 4 karena 4 × 2 = 8

TIPS 1 Pembagian: Bilangan positif dibagi bilangan positif menghasilkan bilangan positif.

positif : positif = positif

Contoh:

8:2=4

16
TIPS 2 Pembagian: bilangan positif dibagi bilangan negatif atau sebaliknya menghasilkan
bilangan negatif.

positif : negatif = negatif

negatif : positif = negatif

Contoh:

6 : (-3) = (-2)

(-12) : 4 = (-3)

TIPS 3 Pembagian: bilangan negatif dibagi bilangan negatif menghasilkan bilangan positif.

negatif : negatif = positif

Contoh:

(-16) : (-4) = 4

TIPS 4 Pembagian Nol (Division by Zero): setiap bilangan yang dibagi 0 menghasilkan nilai
tidak terdefinisi

5. Tanda Kurung
Operasi matematika yang menggunakan tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu atau
diprioritaskan. Berikut jenis tanda kurung yang sering digunakan dalam ilmu
matematika.
 Tanda kurung ( ) yang disebut bracket untuk operasi bilangan secara umum.
Contoh:

(7 + 8) × (4 - 2) = 15 × 2 = 30

 Tanda kurung siku [ ] yang disebut square bracket, yang biasa digunakan dalam
operasi vektor, matriks, dan interval.
 Tanda kurung kurawal { } yang disebut curly bracket, yang biasa digunakan
dalam notasi himpunan.
6. Perpangkatan
Perpangkatan adalah operasi hitung perkalian berulang dengan bilangan yang
dipangkatkan sebanyak pangkatnya.

an = a × a × a × ... × a sebanyak n kali

17
Contoh:

24 = 2 × 2 × 2 × 2 = 16

Adapun sifat-sifat umum operasi perpangkatan

am x an = am + n

am : an = am - n

(am)n = am x n

Contoh:

23 x 24 = 23 + 4 = 27

34 : 32 = 34 - 2 = 32

(42)3 = 42 x 3 = 46

7. Operasi Akar
Operasi akar adalah kebalikan dari operasi perpangkatan atau dalam ilmu matematika
disebut invers dari perpangkatan.

Contoh: Akar pangkat 2

√144 = 12

Karena 12² = 12 × 12 = 144

Contoh: Akar pangkat 3

³√1000 = 10

Karena 10³ = 10 × 10 × 10 = 1000

B. Urutan Operasi Hitung

Saat menyelesaikan perhitungan yang menggunakan banyak operasi hitung sekaligus, kita
perlu mengetahui urutan operasi hitung yang didahulukan. Secara umum berikut urutan operasi
hitung dasar matematika (urutan pertama adalah paling diprioritaskan)

1. Tanda Kurung
2. Perpangkatan dan Akar Bilangan

18
3. Perkalian dan Pembagian
4. Penjumlahan dan Pengurangan

C. Operasi Hitung Campuran

Operasi hitung campuran merupakan gabungan dari dua atau lebih operasi hitung biasa. Untuk
menyelesaikan operasi hitung campuran, harus berpatokan pada urutan operasi hitung yang
telah dijelaskan di atas. Begitu pula saat menggunakan kalkulator, harus menggunakan
scientific calculator.

Contoh 1:

12 + 3 × 5 =

Penyelesaian:

Terdapat 2 operasi hitung yaitu + dan ×. Karena perkalian lebih diprioritaskan, maka dikerjakan
perkalian terlebih dahulu walaupun operasi perkalian ada di belakang

12 + 3 × 5 =

= 12 + 15

= 27

Contoh 2:

(14 - 7) : 7 × 6 =

Penyelesaian:

Karena operasi pengurangan berada di dalam kurung, maka harus dikerjakan terlebih dahulu.
Dilanjutkan dengan operasi pembagian dan perkalian sesuai letaknya dari depan, karena kedua
operasi berada pada urutan yang sama.

(14 - 7) : 7 × 6 =

=7:7×6=

=1×6

=6

19
Contoh 3:

4 × 2³ =

Penyelesaian:

4 × 2³ =

=4×8

= 32

2.6 Geometri

Definisi Geometri

Pengertian geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan bentuk,
ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang. Sedangkan menurut Clements, pengertian
geometri adalah membangun konsep dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk dan
menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar seperti segi empat, lingkaran, segitiga.

Secara umum, geometri adalah suatu ilmu di dalam sistem matematika yang di dalamnya
mempelajari garis, ruang, dan volume yang bersifat abstrak dan berkaitan satu sama lain,
mempunyai garis dan titik sehingga menjadi sebuah simbol seperti bentuk persegi, segitiga,
lingkaran, dan lain-lain.

Jenis-jenis Geometri

Ada beberapa jenis-jenis geometri adalah sebagai berikut ini:

20
1. Geometri bidang yaitu mempelajari tentang garis, kurva, sudut, dan polygon dalam
bidang.
2. Geometri bangun ruang yaitu mempelajari tentang kerucut, bola silinder, dan kurva
polihedra dalam ruang tiga dimensi.
3. Geometri diferensial yaitu aplikasi kalkulus dalam geometri untuk mempelajari sifat-sifat
lokal dari kurva.
4. Geometri deskriptif yaitu teknik matematika yang digunakan untuk mendeskripsikan
hubungan geometris dari permukaan tiga dimensi pada suatu permukaan bidang.
5. Geometri analitik yaitu aplikasi metode aljabar pada geometri dimana garis-garis dan
kurva-kurva dinyatakan dalam persamaan aljabar.

Rumus Dasar Geometri

1. Geometri Bidang
a. Segitiga

Segitiga dapat dibentuk dengan menghubungkan tiga titik pada bidang yang sama dengan
syarat bidang tersebut tidak sejajar. Jenis-jenis segitiga antara lain segitiga sama sisi, segitiga
sama kaki, dan segitiga siku-siku. Segitiga sama sisi adalah sebuah segitiga yang memiliki sisi
yang sama panjang dan ketiga sudutnya sama besar.

Segitiga sama kaki adalah sebuah segitiga yang memiliki dua sisi yang sama panjang dan dua
sudut yang sama besar. Sedangkan segitiga siku-siku adalah sebuah segitiga yang salah satu
sudutnya adalah sudut siku-siku. Selain ketiga jenis segitiga yang sudah disebutkan, terdapat
pula segitiga sebarang yang ketiga sisinya tidak ada yang sama panjang dan ketiga sudutnya
tidak sama besar. Lalu, dalam penghitungan luasnya dapat menggunakan rumus:

L=½a×t

Keterangan:

21
L = luas segitiga

a = alas segitiga

t = tinggi segitiga.

b. Persegi

Merupakan sebuah bangun datar yang memiliki 4 sisi yang sama panjang dan 4 sudut yang
sama besar (siku-siku). Dengan rumus luas dan rumus kelilingnya yaitu:

L = s2

K = 4s

Keterangan:

s = panjang sisi.

c. Persegi Panjang

Merupakan sebuah bangun datar dengan 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan 4
sudut yang sama besar. Dengan rumus luas dan rumus kelilingnya yaitu:

L=p×l

K = 2(p + l)

Keterangan:

p = panjang

l = lebar.

d. Layang-layang

Merupakan sebuah bangun datar dengan 2 pasang sisi yang sama panjang dan memiliki 2 buah
diagonal bidang yang tidak sama panjang.

dengan rumus luasnya yaitu:

L = ½ × d1 × d2

rumus kelilingnya yaitu:

K = 2(a + b)

22
Keterangan:

a & b = panjang sisi miring

d1 dan d2 = diagonal 1 dan 2

e. Belah Ketupat

Merupakan sebuah bangun datar dengan 2 pasang sisi yang sama panjang dan memiliki 2 buah
diagonal bidang yang tidak sama panjang.

rumus luasnya yaitu:

L = ½ × d1 × d2

rumus kelilingnya yaitu:

K=4.s

Keterangan:

s = panjang sisi

d1 dan d2 = diagonal 1 dan 2.

f. Jajar Genjang

Merupakan sebuah bangun datar dengan 2 pasang sisi yang berhadapan sama panjang dan 2
pasang sudut yang berhadapan sama besar.

dengan rumus luasnya yaitu:

L = a× t

dan rumus kelilingnya yaitu:

K = 2(a + b)

Keterangan:

a = alas

b = panjang sisi miring

t = tinggi.

g. Lingkaran

23
Merupakan sebuah bangun datar yang mana terbentuk dari kumpulan titik yang berjarak sama
dengan titik pusatnya.

dengan rumus luasnya yaitu:

L = π × r2

dan rumus kelilingnya yaitu:

K = 2πr = πd

Keterangan:

π (pi) = 3,14 = 22/7

r = jari-jari

d = diameter

2. Geometri Bangun Ruang


a. Kubus

Merupakan bangun ruang sisi datar yang memiliki 6 sisi yang berbentuk persegi. Bangun kubus
memiliki 12 rusuk yang sama panjang. Diagonal ruang kubus ada 4 dan bidang diagonal kubus
ada 6.

Volume kubus = Luas persegi x tinggi

V = r2 x r

V = r3

Keterangan:

V : volume kubus

r : ukuran panjang rusuk kubus

b. Kerucut

Merupakan sebuah bangun ruang yang memiliki satu buah titik sudut dan dua buah sisi. Salah
satu sisinya adalah alas kerucut yang berbentuk lingkaran, dan sisi yang lain merupakan selimut
bangun kerucut. Volume dari sebuah kerucut dapat dihitung dengan mengalikan luas alas
kerucut (luas lingkaran) dengan tinggi kerucut yang dirumuskan seperti di bawah ini:

24
V = ⅓ × πr2 × t

Keterangan :

V = Volume Kerucut

Π = Phi

r = jari – jari alas

t = tinggi kerucut

Selain volume, kerucut juga memiliki permukaan yang dapat dihitung pula luasnya. Rumus
luas permukaan kerucut adalah sebagai berikut:

L = πr2 + πrs

Keterangan:

L = Luas Permukaan Kerucut

s = Garis Pelukis Kerucut

c. Prisma

Merupakan bangun ruang yang memiliki alas dan tutup. Alas dan tutup prisma merupakan dua
bangun segibanyak yang kongruen. Balok dan kubus termasuk dalam prisma dengan alas dan
tutup berbentuk segiempat.

V = Lalas x t

Keterangan:

V : volume prisma

Lalas : luas alas prisma

t : tinggi prisma

d. Trapesium

Merupakan sebuah bangun datar dengan 2 pasang sisi yang berhadapan. Berikut ini rumus
dasarnya, yaitu:

L = ½ (a+b) × t

25
dan rumus kelilingnya yaitu:

K = a + b + 2c

Keterangan :

a & b = panjang sisi yang sejajar

t = tinggi

c = panjang sisi miring

Pada trapesium siku-siku, banya terdapat satu buah c, sehingga kelilingnya menyesuaikan.

26
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,


mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan
kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan
bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan
memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol,
tabel, diagram, dan media lain.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini penulis berharap pembaca dapat memahami isi dari makalah ini
dan tentu dapat menambah pengetahuan seputar bilangan dan angka, debit, pengukuran,
statistika, operasi hitung bilangan dan geometri. Semoga pembaca bisa terus menggali
wawasanya dengan terus mencari referensi lain selain dari makalah ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

Kependidikan.” Memahami Perbedaan Bilangan dan Angka matematika”


https://kependidikan.com/perbedaan-bilangan-dan-angka/ . Diakses pada 17 September 2022.

Blogspot. “Matematika : Debit“.Rangkuman Pelajaran Sekolah: Matematika: DEBIT


(rangkuman-pelajaran.blogspot.com). Diakses pada 17 September 2022.

Pelajaran.” Pengertian Pengukuran Adalah : Jenis, Contoh dan Alat Ukur Dalam Ilmu Fisika
Lengkap”. https://www.pelajaran.co.id/pengertian-pengukuran/ . Diakses pada 17 September
2022.

Blogspot. “PENGENALAN STATISTIKA DALAM MATEMATIKA SD”


http://psb2k16.blogspot.com/2018/05/pengenalan-statistika-dalam-matematika.html?m=1 .
Diakses pada 17 September 2022.

Liputan 6. “Geometri Adalah Studi Matematika yang Mempelajari Ruang Bangun, Pahami
Jenisnya” https://hot.liputan6.com/read/4664333/geometri-adalah-studi-matematika-yang-
mempelajari-ruang-bangun-pahami-jenisnya . Diakses pada 17 September 2022.

Advernesia. “Operasi Hitung Bilangan, Urutan, dan Operasi Campuran”


https://www.advernesia.com/blog/matematika/operasi-hitung/ . Diakses pada 17 September
2022.

28

Anda mungkin juga menyukai