Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MACAM-MACAM BILANGAN DAN OPERASINYA


Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Konsep Dasar Matematika Dasar
Dosen : Moh Nurhadi, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oeleh :
Kelompok 1 kelas 4A

Abdul Fajar Ilmi 185060022


Arum Damayanti 185060029
Yuyun 185060030
Ossa Meryandra JR 185060033

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Konsep Dasar Matematika SD tentang “ Macam-macam
Bilangan dan Operasinya”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah tentang Macam-macam Bilangan dan
operasinya ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Konsep Dasar Matematika tentang
Macam-macam Bilangan dan Operasinya ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Bandung, Februari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 Latar belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah................................................................................... 1

1.3 Tujuan penulisan..................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2

2.1 Sejarah Bilangan ..................................................................................... 2

2.2 Macam – macam Bilangan dan Operasinya ........................................... 2

1. Pengertian Bilangan ............................................................................... 2

2. Macam – macam Bilangan dan Operasinya........................................... 3

BAB III PENUTUP ...........................................................................................

16

A. Kesimpulan ........................................................................................

16

B. Saran ...................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................

17

ii
LAMPIRAN ......................................................................................................

18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika merupakan suatu ilmu yang berhubungan dengan penelaahan
bentuk-bentuk atau struktur-struktur yang abstrak dan hubungan-
hubungannya diantara hal-hal itu. Bertitik tolak dari tujuan pembalajaran
matematika di Sekolah Dasar yaitu menumbuhkan dan mengembangkan
keterampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari, maka
matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memberi tekanan pada
penalaran dan pembentukan sikap anak memberikan pengajaran
perpangkatan dan akar bilangan dalam menerapkan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu konsep dasar matematika harus ditanamkan benar-benar
dalam diri pribadi setiap anak didik. Sebab kalau penguasaan mereka
terhadap konsep matematika, dalam hal ini tentang pengerjaan perpangkatan
dan akar bilangan pada Sekolah Dasar sekarang tentu akan menjadi faktur
kesulitan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas kami merumuskan beberapa masalah
yaitu diantaranya:
1. Bagaimana sejarah bilangan?
2. Sebutkan dan jelaskan macam-macam bilangan dan Operasi bilangan?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapu tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah bilangan.
2. Untuk mengetahui macam-macam bilangan.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Bilangan
1. Penemu Bilangan
Awal kebangkitan teori bilangan modern dipelopori oleh Pierre de
Fermat (1601-1665), Leonhard Euler (1707-1783), J.L Lagrange (1736-
1813), A.M. Legendre (1752-1833), Dirichlet (1805-1859), Dedekind
(1831-1916), Riemann (1826-1866), Giussepe Peano (1858-1932),
Poisson (1866-1962), dan Hadamard (1865-1963). Sebagai seorang
pangeran matematika, Gauss begitu terpesona terhadap keindahan dan
kecantikan teori bilangan, dan untuk melukiskannya, ia menyebut teori
bilangan sebagai the queen of mathematics.
Pada masa ini, teori bilangan tidak hanya berkembang sebatas
konsep, tapi juga banyak diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi.Hal ini dapat dilihat pada pemanfaatan konsep
bilangan dalam metode kode baris, kriptografi, komputer, dan lain
sebagainya.
2. Awal Bilangan
Bilangan pada awalnya hanya dipergunakan untuk mengingat
jumlah, namun dalam perkembangannya setelah para pakar matematika
menambahkan perbendaharaan simbol dan kata-kata yang tepat untuk
mendefenisikan bilangan maka matematika menjadi hal yang sangat
penting bagi kehidupan dan tak bisa kita pungkiri bahwa dalam kehidupan
keseharian kita akan selalu bertemu dengan yang namanya bilangan,
karena bilangan selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi
ataupun dalam dunia musik, filosofi dan hiburan serta banyak aspek
kehidupan lainnya. Bilangan dahulunya digunakan sebagai symbol untuk
menggantikan suatu benda misalnya kerikil, ranting yang masing-masing
suku atau bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggunakannya.

2.2 Macam – Macam Bilangan dan Operasinya


1. Pengertian Bilangan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk


pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang
bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan
keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda. Lambang
bilangan biasa dinotasikan dalam bentuk tulisan sebagai angka. Prosedur-
prosedur tertentu yang mengambil bilangan sebagai masukan dan
menghasil bilangan lainnya sebagai keluran, disebut
sebagaioperasi numeris.

2
Operasi uner mengambil satu masukan bilangan dan menghasilkan
satu keluaran bilangan. Operasi yang lebih umumnya ditemukan
adalahoperasi biner, yang mengambil dua bilangan sebagai masukan dan
menghasilkan satu bilangan sebagai keluaran. Contoh operasi biner adalah
penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, perpangkatan, dan
perakaran. Bidang matematika yang mengkaji operasi numeris disebut
sebagai aritmetika.
2. Macam – Macam Bilangan dan Operasinya
1. Bilangan Asli
Bilangan asli adalah bilangan bulat positif yang bukan nol, atau juga
dapat diartikan bahwa bilangan asli adalah bilangan positif yang
dimulai dari satu ke atas.
Contoh himpunan bilangan asli
a. Contoh himpunan bilangan asli secara umum
A= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, .......}
Artinya bahwa bilangan asli itu adalah satu, dua ,tiga, dan
seterusnya sampai tidak terbatas.
b. Contoh bilangan asli kurang dari 10
A= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, }
Artinya bahwa himpunan bilangan asli kurang dari 10 adalah
dimulai dari satu sampai sembilan.
2. Bilangan Bulat
Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif
bilangan asli, bilangan nol, dan bilanagn bulat negatif.
Urutan Bilangan Bulat :
Perhatikan Gambar Berikut!
Bilangan Cacah

Bilangan Asli

-20 -19 .... -2 -1 0 1 2 ...... 19 20

Dari gambar di atas kamu akan menemukan bahwa semakin kekanan


bilangan bulat pada garis bilangan tersebut semakin besar, sebaliknya
semakin kekiri, bilangan bulat pada garis bilangan semakin kecil.
Misalnya:
1. -2 terletak disebelah kiri 0 sehingga -2 < 0;
2. 0 terletak disebelah kanan -1 sehingga 0 > -1;
3. -5 terletak disebelah kiri -3 sehingga -5 < -3;
4. -4 terletak disebelah kanan -6 sehingga -4 > -6

3
Lawan bilangan bulat
1. Setiap bilangan bulat mempunyai tepat 1 lawan yang juga
merupakan bilangan bulat.
2. Dua bilangan bulat dikatakan berlawanan, apabila dijumlahkan
menghasilkan nilai nol.
a + (-a) = 0
misalnya:
1. lawan dari 4 adalah -4. Sebab 4 + (-4) = 0
2. lawan dari -7 adalah 7 sebab -7 + 7 = 3
3. lawan dari -2 adalah 2 sebab -2 + 2 = 0
4. lawan dari 3 adalah -3, sebab 3 + (-3) = 0
5. lawan dari 10 adalah -10, sebab 10 + (-10) = 0
6. lawan dari 0 adalah 0 , sebab 0 + 0 = 0

Operasi Bilangan Bulat


1. penjumlahan dan sifatnya
Salah satu rumus penting:
a + (-b) = a – b
contoh : 7 + (-10) = 7 – 10 = - 3
sifat-sifatnya:
a. komutatif: a + b = b + a
b. Asosiatif : (a + b) + c = a + (b + c)
c. Tertutup: misal a dan b bilangan bulat, maka (a + b) juga merupakan
bilangan bulat.
d. Memiliki identitas : a + 0 = a, maka 0 di sebut identitas
penjumlahan.
e. Invers penjumlahan : a + (-a) = 0 maka (-a) disebut invers
penjumlahan dari a
2. pengurangan
Pengurangan merupakan lawan (invers) dari penjumlahan.

Rumus:
a - b = a +( -b )
contoh: 8 – (-2) = 8 + 2 = 10
3. Perkalian bilangan bulat

4
Sebelum kita mengenal perkalian, sebelumnya kita telah mempelajari
penjumlahan. Sekarang kita kaitkan penjumlahan dengan perkalian
yang akan kita pelajari. Perkalian adalah operasi hitung penjumlahan
yang dilakukan secara berulang dengan bilangan yang sama.
Contoh:
3 x 7 = 7 + 7 + 7 = 21
7 x 3 = 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = 21
Meskipun hasil kedua contoh tersebut sama, namun perkalian antara 3 x
7 dan 7 x 3 memiliki arti yang berbeda.

Secara umum, jika n adalah bilangan bulat


positif, maka:
n x a = a + a + a + ... + a
sebanyak n suku

Perhatikan contoh soal perkalian berikut ini.


1.3 x 9 = 9 + 9 + 9 = 27
2.2 x (-4) = (-4) + (-4) = -8
3.-4 x 8 = -(4 x 8) = -32
4.(-2) x (-6) = -(2 x(-6)) = -((-6) + (-6)) = -(-12) = 12
Dari beberapa contoh diatas, kalian akan memperoleh sifat perkalian.

Jika p dan q adalah bilangan bulat, maka:


1. P x q = pq;
2. P x (-q) = -pq;
3. –p x q = -pq;
4. –p x (-q) = -(-pq) = pq.

Sifat-sifat perkalian bilangan bulat.


1. Sifat tertutup

Untuk setiap bilangan bulat p dan q,


selalu berlaku p x q = r. Dengan r juga
bilangan bulat
5
Contoh:
a. 2 x 10 = 20
b. -3 x -8 = 24
c. 2 x (-7) = -14
d. -3 x (-6) = 18
2. Sifat komutatif

Untuk bilangan bulat p dan q, selalu


berlaku
P x q = q x p.
Contoh:
2x3=6
2x3=3x2=6
3x2=6
3. Sifat asosiatif

Untuk setiap bilangan bulat p, q,


dann r, selalu berlaku

(p x q) x r = p x ( q x r)

Contoh:
( 3 x 7 ) x 2 = 21 x 2 = 42
3 x (7 x 2 ) = 3 x 14 = 42
( 3 x 7) x 2 = 3 x (7 x 2) = 42
4. Sifat distributif terhadap penjumlahan

Untuk setiap bilangan bulat p, q,


dan r, selalu berlaku
P x (q + r ) = ( p x q) + (p x r)
Contoh:
3 x ( 9 + 2 ) = 3 x (11) = 33
( 3 x 9 ) + ( 3 x 2) = 27 + 6 = 33
3 x ( 9 + 2) = (3 x 9 ) + ( 3 x 2) = 33
6
5. Sifat distributif terhadap pengurangan

untuk setiap bilangan bulat p, q,


dan r selalu berlaku
p x (q –r) = (p x q ) – (p x r)

Contoh:
4 x (10 – 3) = 4 x (7)= 28
(4 x 10) – (4 x 3) = 40 -12= 28
4 x (10- 3) = ( 4 x 10) – (4 x 3 ) = 28
6. Memiliki elemen identitas

Zuntuk setiap bilangan bulat p selalu


berlaku
Px1=1xp=p
Elemen identitas pada perkalian adalah 1

Contoh:
6x1=6
1x6=6
6 x1=1x6=6
5. Pembagian bilangan bulat
1. Pembagian bilangan bulat bertanda sama.
Nilai positif dibagi positif hasilnya positif
Contoh : 10 : 2 = 5
Nilai negatif dibagi negatif hasilnya positif
Contoh : -10 : -2 = 5
2. Pembagian dengan tanda yang berbeda
Nilai positif dibagi dengan negatif hasilnya negatif
Contoh: 15 : -3 = -5
Nilai negatif dibagi dengan positif hasilnya negatif

7
Contoh: -16 : 4 = - 4
3. Bilangan Cacah
a. Pengertian bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan yang dimulai dari angka
0 (nol) dan bilangan ini selalu bertambah satu dari bilangan
sebelumnya, atau bisa juga disebut himpunan bilangan bulat yang
bukan negatif, dan bilangan cacah juga bisa diartikan sebagai
himpunan bilangan asli ditambah dengan angka nol.
Bilangan bulat positif dengan bilangan nol.
Contoh : { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …. }
Ciri Bilangan Cacah
1. Himpunan bilangan bulat yang tidak negatif
2. Himpunan bilangan asli yang ditambah nol
3. Bilangan cacah selalu tidak akan bertanda negatif.
4. Simbol bilangan cacah adalah “C“
b. Contoh Bilangan Cacah
Dibawah ini adalah contoh bilangan cacah secara umum yang
dimulai dari angka 0 dan selalu bertambah {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,
10,….}
Agar lebih jelas tentang contoh bilangan cacah disini akan diberikan
contoh contoh yang lainnya :
1. Contoh bilangan cacah kurang dari 10
C = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
Contoh bilangan cacah kurang dari 13
C = { 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12 }
2. Contoh bilangan cacah kuadrat
{0², 1², 2², 3², 4², 5², 6², …} = {0, 1, 4, 9, 16, 25, 36, …}
Keterangan : Didapatkan dari himpunan bilangan diatas dipangkatkan ²
3. Contoh Bilangan cacah kelipatan 2
{2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26 …}
Keterangan : Didapatkan dari angka 2 diawal yang ditambahkan
dengan angka 2 dengan berurut.
4. Contoh bilangan cacah genap
{0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20…}
5. Contoh Bilangan cacah ganjil
C = { 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17,19 ….. }

8
c. Operasi Bilangan Cacah
Setelah anda melihat pengertian bilangan cacah dan juga contoh dari
bilangan cacah sekarang kita beralih ke operasi bilangan cacah agar
anda lebih jauh memahami tentang bilangan cacah, dan anda bisa
menjadi semakin pintar mari kita simak mulai dari pengurangan,
pembagian, perkalian , dan juga penjumlahan bilangan cacah yang
sudah ditulis dibawah ini
1. Operasi Penjumlahan
Didalam penjumlah bilangan cacah terdapat beberapa ciri atau sifat,
diantaranya adalah :
1. Komulatif (Sifat Pertukaran) sebagai contohnya x+y = y+x
2. Asosiatif (Sifat Pengelompokan) sebagai contohnya (x+y)+z = x +
(y+z)
3. Unsur Identitas (Sifat Identitas) sebagi contohnya x+0 = 0+x
4. Tertutup adalah penjumlahan 2 buah bilangan cacah yang akan
mendapatkan hasil bilangan cacah juga.

2. Operasi Pengurangan
Dan ini adalah operasi kebalikan dari pengurangan x-y=z yang
memiliki arti sama dengan y+z= x yang membuat sifatnya sama
dengan penjumlahan
3. Operasi Perkalian
Dan konsep perkalian bilangan cacah itu adalah proses penjumlahan
yang berulang-ulang dari bilangan cacah yang sedang dikalikan
Contoh:
3×4=4+4+4
4×2=2+2+2+2
5×3=3+3+3+3+3
Dan didalam operasi perkalian juga berlaku beberapa sifat :
AXB=BXA(komutatif)
(AXB)xC=Ax(BXC)(Asosiatif)
Ax(B+C)=(AXB)+(AxC)=(AXB)–(AxC)(distributif)
Unsur identitas perkalian adalah 1 : A X 1=A dan B X 1=B
Dan semua bilangan cacah apabila dikalikan dengan angka nol maka
hasilnya sama dengan nol.
4. Operasi Pembagian
Di bilangan cacah operasi pembagian itu merupakan kebalikan dari
operasi perkalian A:B=C maka B:C= A, dan pembagian bilangan

9
cacah jika dengan nol maka tidak didefinisikan namun apabila nol
dibagi dengan bilangan cacah maka hasilnya adalah Nol

d. Contoh Soal Bilangan Cacah


Contoh Soal 1
Hitunglah 500 + 200 : 5 = Berapakah Hasilnya ?
Jawab :
500 + 200 : 5 = 500+40 = 540
Perhatian : Pembagian dikerjakan terlebih dahulu, setelah itu baru
penjumlahannya.
Contoh Soal 2
Hitunglah berapa hasil dari (50-20) x 10 = …?
Jawab :
(50-20) x 10 = 30 x 10 = 300
Perhatian : Bilangan yang ada didalam tanda kurung dikerjakan
terlebih dahulu, setelah itu baru perkaliannya.

4. Bilangan Ganjil dan Bilangan Genap


a. Pengertian Bilangan Ganjil dan Bilangan Bulat
Yang pertama akan dibahas dalam materi ini adalah tentang
bilangan ganjil. Apakah yang disebut dengan bilangan ganjil itu?
Bilangan ganjil adalah semua bilangan bulat yang tidak habis dibagi
2 atau bilangan yang jika dibagi dengan 2 akan menyisakan 1. Lebih
mudahnya adalah bilangan ganjil merupakan bilangan dengan ciri-
ciri sebagai berikut :
o Tidak akan habis dibagi dengan angka 2 atau selalu sisa 1.
o Memiliki akhiran angka 1,3,5,7,9
Contoh bilangan ganjil : 13, 27,35, 67, 93
Contoh soal   >>     13 : 2 = 6 sisa 1
                                  27 : 2 = 13 sisa 1
                                 35 : 2 = 17 sisa 1
Dari beberapa contoh di atas jelas terlihat bahwa berapapun bilangan
ganjil tidak akan habis dibagi dengan 2 atau akan selalu sisa 1.
Dengan paparan di atas diharapkan akan membuat peserta didik
lebih paham tentang pengertian bilangan ganjil dan genap beserta
contohnya.

Setelah membahas tentang bilangan ganjil selanjutnya akan


dijelaskan mengenai bilangan genap. Jika bilangan ganjil adalah

10
bilangan yang tidak akan habis dibagi dengan 2 maka berbeda
dengan bilangan genap. Pengertian dari bilangan genap adalah
semua bilangan bulat yang akan habis dibagi dengan 2 atau jika
dibagi 2 akan sisa 0. Sedangkan bilangan 0 sendiri secara teori dalam
matematika termasuk dalam golongan bilangan genap.
Berikut akan dipaparkan lebih lanjut pengertian bilangan ganjil dan
genap beserta contohnya supaya siswa paham dan jelas. Inilah
contoh bilangan genap yang dimaksud di atas.
Ciri dari bilangan genap :
o Habis dibagi dengan 2 atau setiap pembagian dengan 2 akan
sisa 0
o Memiliki akhiran angka 0, 2, 4, 6, 8
Contoh bilangan genap : 12, 24, 36, 48
Contoh soal  >>    12 : 2 = 6 sisa 0
                               24 : 2 = 12 sisa 0
                               36 : 2 = 18 sisa 0
                               48 : 2 = 24 sisa 0
Itulah contoh dari bilangan genap beserta soal pembagiannya untuk
memudahkan siswa didik memahami perhitungan dasar.
b. Karakteristik Perkalian dan Penjumlahan Bilangan Ganjil dan
Genap
1. perkalian bilangan ganjil dan genap
pada soal perkalian bilangan ganjil dan genap akan memiliki sifat
sebagai berikut :
a. Bilangan ganjil x bilangan ganjil hasilnya ganjil
Contoh : 5 x 3 = 15
b. Bilangan genap x bilangan ganjil hasilnya genap
Contoh : 14 x 5 = 70
c. Bilangan genap x bilangan genap hasilnya genap
Contoh : 16 x 2 = 32
2. Penjumlahan bilangan ganjil dan genap
Sedangkan pada perhitungan penjumlahana bilangan ganjil dan
genap berlaku rumus sebagai berikut :
a. Bilangan ganjil + bilangan ganjil hasilnya genap
Contoh : 5 + 3 =8
b. Bilangan genap + bilangan ganjil hasilnya ganjil
Contoh : 14 + 5 = 19
c. Bilangan genap + bilangan genap hasilnya genap
Contoh : 16 + 2 = 18

11
5. Bilangan Prima
a. pengertian Bilangan prima
Secara umum Bilangan prima sering didefinisikan sebagai
bilangan yang memiliki 2 faktor atau dengan kata lain bilangan yang
hanya habis dibagi dengan 1 dan bilangan itu sendiri. Dilihat dari
perkembangannya, pengertian bilangan prima didefinisikan sebagai
bilangan bulat > 1 yang hanya habis dibagi dengan 1 dan bilangan
itu sendiri.  Dari beberbagai usaha untuk mengkaji hubungan antara
bilangan prima, dikenal pula dengan istilah bilangan prima kembar
(twin primes), dimana ini merupakan pasangan bilangan prima yang
memenuhi dan n + 2 untuk n adalah bilangan prima. Contoh : 3 dan
5, 11 dan 13, 29 dan 31, dll.

b. Bilangan Prima Semu


Bilangan prima semu (pseudo prime) adalah blangan yang
“mendekati” prima. Bilangan semu ini didapatkan dari teorema Little
Fermat sebagai berikut :
Jika p adalah bilangan prima dan a adalah sembarang bilangan bulat,
maka a^p = a(mod p)  Secara khusus, jika a bukan faktor p, maka
a^(p-1) = 1(mod p). Teorema Litle Fermat ini memberikan pengujian
yang baik untuk menentukan ketidakprimaan yaitu dengan
memberikan bilangan bulan n > 1, maka dapat dipilih a > 1
kemudian a^(p-1) = 1(mod p) hitung jika hasilnya  bukan 1, maka n
bukan bilangan prima. Sebaliknya, jika hasilnya = 1, maka n
“mungkin” bilangan prima sehingga n disebut bilangan prima semu
basis a.
Contohnya, untuk a = 2 dan n = 341, maka 2^(341-1)(mod 341) =
(2^10)^34 (mod 341) = (2^10 mod 341)^34 = 1^34 mod 341 = 1 .
Akan tetapi 341 bukan bilangan prima karena 341 = 11×31, sehingga
341 adalah bilangan prima semu basis 2.
Dari sebuah bilangan yang kuran dari  25 x 10^9  terdapat lebih
dari 10^9 buah bilangan prima, akan tetapu hanya ada 21.853 buah

12
bilangan prima semu basis 2. Hal ini berarti bahwa presentase
bilangan prima semu jauh lebih sedikit dari bilangan prima.

6. Bilangan Pecahan
Mengenal Bilangan Pecahan
1. Pengertian Bilangan Pecahan
Bilangan pecahan merupakan bilangan yang mempunyai jumlah
kurang atau lebih dari utuh. Terdiri dari pembilang dan penyebut.
Pembilang merupakan bilangan yang terbagi. Sedangkan penyebut
merupakan bilangan pembagi. Jenis-jenis bilangan pecahan adalah
pecahan biasa, pecahan campuran, pecahan desimal, persen, dan
permil.
Bilangan pecahan adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam

a
bentuk dengan a, b bilangan bulat, b ≠ 0, dan b bukan faktor dari a.
b
Misalnya, kamu memiliki sebuah apel. Kemudian, apel tersebut dibagi
menjadi dua bagian sama besar. Setiap satu bagian apel tersebut

1
dinamakan “satu per dua” atau “setengah” dan dinotasikan .
2
Kemudian, apabila setiap bagian apel tersebut dibagi kembali menjadi
dua bagian sama besar maka setiap bagian apel tersebut dinamakan

1 1
“satu perempat” atau “seperempat” dan dinotasikan . Bilangan
4 2

1
dan tersebut dinamakan bilangan pecahan. Bilangan yang terletak
4
diatas dinamakan pembilang. Adapun bilangan yang terletak dibawah
dinamakan penyebut.
2. Jenis - jenis Bilangan Pecahan
a. Pecahan Murni
Pecahan murni adalah pecahan yang pembilangnya lebih kecil
daripada penyebutnya. Contoh-contoh dari pecahan murni antara lain

11 23 3
, , dan .
12 47 6

13
b.Pecahan Tidak Murni
Pecahan Tidak Murni adalah pecahan yang penyebutnya lebih kecil
dari pada pembilangnya. Contoh-contoh dari pecahan tidak murni

5 22 314
antara lain , , dan .
3 7 100

c. Pecahan Campuran
Pecahan campuran adalah pecahan yang terdiri atas bilangan bulat a,

b b b
b, dan c yang bersifat a = a + , dengan adalah pecahan murni.
c c c

2 8 3
Contoh-contoh dari pecahan campuran antara lain 1 , 5 , dan 21 .
3 11 7
Pecahan campuran dapat diperoleh dari pecahan tidak murni.
Begitu pula sebaliknya, pecahan tidak murni dapat di peroleh dari
pecahan campuran.
1) Mengubah Pecahan Tidak Murni Menjadi Pecahan campuran.
Cara untuk mengubah pecahan tidak murni menjadi pecahan campuran
adalah dengan melakukan pembagian antara pembilang dan
penyebutnya.
Contoh:
Ubahlah penulisan pecahan tidak murni berikut dalam bentuk pecahan
campuran!
13
1.
5

27
2.
4

Penyelesaian:

1. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.


13 3
=2
5 5

14
2. Lakukan operasi pembagian pada pecahan tersebut.

27 3
=6
4 4

2) Mengubah Pecahan Campuran Menjadi Pecahan Tidak Murni.


Untuk mengubah pecahan campuran menjadi pecahan tidak murni, dapat
b ( a x c ) +b
menggunakan rumus berikut. a = , dengan c ≠ 0
c c
Contoh :
Tuliskan pecahan campuran menjadi pecahan tidak murni!
1
1. 2
4
2
2. 3
7
1
3. 5
6
Penyelesaian :
1 ( 2 x 4 )+ 1 8+1 9
1. 2 = = =
4 4 4 4
2 ( 3 x 7 ) +2 21+ 2 23
2. 3 = = =
7 7 7 7
1 ( 5 x 6 ) +1 30+1 31
3. 5 = = =
6 6 6 6

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk
pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan
untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang
bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun
lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan
negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks.
Bilangan adalah suatu ide yang bersifat abstrak yang akan memberikan
keterangan mengenai banyaknya suatu kumpulan benda.
Macam-macam bilangan meliputi bilangan bulat, bilangan prima,
bilangan asli, bilangan cacah, bilangan ganjil, bilangan genap, dan bilangan
pecahan.

3.2 Saran
Mengingat akan pentingnya pelajaran matematika karena matematika
termasuk pelajaran yang di ujikan dalam ujian nasional untuk itu penulis
menyarankan bagi mereka yang mendapat nilai di bawah KKM untuk:

16
a. Siswa harus rajin berlatih berhitung agar mendapat nilai yang maksimal
b. Berlatih mengerjakan soal-soal
c. Selalu aktif dalam pembelajaran matematik
d. Mengerjakan tugas yang diberikan dan rajin belajar.
Karena kita tidak akan ada ruginya dalam belajar matematika dan juga
untuk mendapatkan nilaiyang kita inginkan dan juga kita berlatih dan
berusaha.

DAFTAR PUSTAKA

Yahya, Yusuf DKK. 2011. Matematika Dasar Perguruan Tinggi.Bogor: GHALIA


INDONESIA.
Tim Bina Karya Guru. 2006. Terampil Berhitung Matematika.Jakarta: Erlangga.
Tim Ganesa Sains Bandung. 2005. Buku Pintar Matematika Sekolah Dasar
Ganesa Sains Bandung:Bandung.
Purnomo, Wahyu Yopy.2014.Bilangan Bulat dan Cacah. ALFABETA,CV.
Bandung.

17
LAMPIRAN
1. Skenario Simulasi
KONSEP DASAR MATEMATIKA SD
A. IDENTITAS SKENARIO
Mata Pelajaran : Matematika Dasar
Materi Pokok : Macam-macam Bilangan dan Operasinya
Alokasi Waktu : 1x45 menit
Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Kuis
Media :Video

B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Durasi Waktu
1. Motivasi
a. Guru mengucapkan salam ketika
akan memulai pembelajaran
b. Guru memerintahkan kepada ketua
kelas untuk memimpin doa sebelum
memulai pembelajaran
c. Guru mengabsen kehadiran siswa
d. Guru mengadakan ice breaking
untuk siswa agar siswa lebih
semangat untuk memulai
pembelajaran.

18
2. Apresiasi
Pendahuluan a. Guru mengulang kembali 10 menit
pembelajaran yang telah di
sampaikan pada pertemuan
sebelumnya.
3. Informasi
a. Guru memberitahu kepada siswa
tentang materi yang akan
disampaikan dan di pelajari dihari
ini.
b. Guru menjelaskan tujuan- tujuan
yang harus dicapai dalam
pembelajaran.

Masuk kedalam kegiatan inti disini guru


akan menjelaskan materi pembelajaran
tentang macam-macam bilangan dan
operasinya yang meliputi:
Inti 1. Bilangan Asli 15 menit
2. Bilangan Bulat
3. Bilangan Cacah
4. Bilangan Ganjil
5. Bilangan Genap
6. Bilangan Prima
7. Bilangan Pecahan

1. Refleksi
Guru mengulang kembali materi
yang telah disampai agar siswa
lebih memahami materi.
Guru menggunakan aplikasi
kahoot untuk bermain kuis
Akhir tentang materi yang telah 15 Menit
disampaikan.
2. Kesimpulan
Guru mempersilahkan siswa
untuk menyampaikan kesimpulan
dari materi pembelajaran yang
telah disampaikan.

3. Penugasan
Guru memberikan tugas untuk
siswa dan dikerjakan di kelas.

19

Anda mungkin juga menyukai