MAKALAH
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena
berkat rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
Profesi Pendidikan Sekolah Dasar ini dengan baik dan benar serta tepat
pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai
“Penilaian Kinerja Guru.”
Adapun maksud dan tujuan dari peyusunan makalah ini adalah
untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata
kuliah Profesi Pendidikan Sekolah Dasar.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan,
namun berkat dukungan dari berbagai sumber buku dan jurnal, akhirnya
kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik, oleh karena itu
melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada para
dosen dan teman-teman semua yang telah membantu terselesaikannya
tugas ini.
Meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena
itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga
tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
tersebut harus mengikuti berbagai langkah Penilaian Kinerja Guru.
Penilaian Kinerja Guru tidak dianggap sebagai beban melainkan suatu
kegiatan yang harus dilakukan dengan penuh kesungguhan.
Sebagai suatu kebijakan yang baru, implementasi Penilaian Kinerja
Guru di sekolah-sekolah belum menunjukkan proses dan hasil yang belum
seperti yang diharapkan. Berbagai rumor di daerah menunjukkan bahwa
PKG belum menyentuh “roh” PKG itu sendiri. Muara dari kegiatan PKG
adalah adanya peningkatan profesional guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
4. Menyediakan landasan untuk program pengembangan keprofesian
berkelanjutan bagi guru,
5. Menjamin bahwa guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
serta mempertahankan sikap-sikap yang positif dalam mendukung
pembelajaran peserta didik untuk mencapai prestasinya,
6. Menyediakan dasar dalam sistem peningkatan promosi dan karir guru
serta bentuk penghargaan lainnya.
Hasil penilaian kinerja guru diharapkan dapat bermanfaat untuk
menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan
kompetensi dan profesionalisme guru sebagai ujung tombak pelaksanaan
proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif,
dan berdaya saing tinggi. Penilaian kinerja guru merupakan acuan bagi
sekolah atau madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan
promosi guru. Bagi guru, penilaian kinerja guru merupakan pedoman
untuk mengetahui unsur‐unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka
memperbaiki kualitas kinerjanya.
Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap kompetensi guru sesuai
dengan tugas pembelajaran, pembimbingan, atau tugas tambahan yang
relevan dengan fungsi sekolah atau madrasah. Khusus untuk kegiatan
pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang dijadikan dasar untuk
penilaian kinerja guru adalah kompetensi pedagogik, profesional, sosial
dan kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007. Keempat kompetensi ini
telah dijabarkan menjadi kompetensi guru yang harus dapat ditunjukkan
dan diamati dalam berbagai kegiatan, tindakan dan sikap guru dalam
melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan. Sementara itu, untuk
tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah atau madrasah,
penilaian kinerja guru dilakukan berdasarkan kompetensi tertentu sesuai
dengan tugas tambahan yang dibebankan tersebut (misalnya: sebagai
kepala sekolah atau madrasah, wakil kepala sekolah atau madrasah,
4
pengelola perpustakaan, dan sebagainya) sebagaimana diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009.
5
2. Reliabel
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan reliabel atau mempunyai
tingkat kepercayaan tinggi jika proses yang dilakukan memberikan
hasil yang sama untuk seorang guru yang dinilai kinerjanya oleh
siapapun dan kapan pun.
3. Praktis
Sistem penilaian kinerja guru dikatakan praktis bila dapat dilakukan
oleh siapapun dengan relatif mudah, dengan tingkat validitas dan
reliabilitas yang sama dalam semua kondisi tanpa memerlukan
persyaratan tambahan. Salah satu karakteristik dalam desain penilaian
kinerja guru adalah menggunakan cakupan kompetensi dan indikator
kinerja yang sama bagi 4 (empat) jenjang jabatan fungsional guru
(Guru Pertama, Guru Muda, Guru Madya, dan Guru Utama).
6
4. Dilaksanakan secara konsisten
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara teratur setiap tahun yang
diawali dengan evaluasi diri, dengan memperhatikan hal-hal berikut.
a. Obyektif
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara obyektif sesuai dengan
kondisi nyata dalam melaksanakan tugas sehari hari.
b. Adil
Penilaian kinerja guru memberlakukan syarat, ketentuan, dan
prosedur standar kepada semua guru yang dinilai.
c. Akuntabel
Hasil pelaksanaan penilaian kinerja guru yang dapat
dipertanggungjawabkan.
d. Bermanfaat
Penilaian kinerja guru bermanfaat bagi guru dalam rangka
peningkatan kualitas kinerjanya secara berkelanjutan dan sekaligus
pengembangan karir profesinya.
e. Transparan
Proses penilaian kinerja guru memungkinkan bagi penilai, guru
yang dinilai, dan pihak lain yang berkepentingan, untuk
memperoleh akses informasi atas penyelenggaraan penilaian
tersebut.
f. Praktis
Penilaian kinerja guru dapat dilaksanakan secara mudah tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip lainnya.
g. Berorientasi pada tujuan
Penilaian dilaksanakan dengan berorientasi pada tujuan yang telah
ditetapkan.
h. Berorientasi pada proses
Penilaian kinerja guru tidak hanya terfokus pada hasil, namun juga
perlu memperhatikan proses, yakni bagaimana guru dapat mencapai
hasil tersebut.
7
i. Berkelanjutan
Penilaian kinerja guru dilaksanakan secara periodik, teratur, dan
berlangsung secara terus menerus selama seseorang menjadi guru.
j. Rahasia
Hasil penilaian kinerja guru hanya boleh diketahui oleh pihak-pihak
terkait yang berkepentingan.
8
dinilai dengan menggunakan rubrik penilaian yang lebih rinci untuk
melihat apakah unjuk kerja dari kepemilikan kompetensi tersebut
tergambarkan dalam hasil kajian dokumen perencanaan termasuk
dokumen pendukung lainnya atau hasil pengamatan dalam pembelajaran
selama proses penilaian kinerja. Kisi-kisi instrumen yang menggambarkan
hubungan antara dimensi tugas utama dan indikator kinerjanya dapat
diperlihatkan pada tabel berikut:
Kegiatan Inti
6. Guru menguasai materi pembelajaran.
10. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran.
Kegiatan Penutup
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif.
9
13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai
kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP.
14. Guru memanfaatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan
balik bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan
penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya.
6. Guru BK/Konselor dapat merencanakan sarana dan biaya pelaksanaan layanan BK.
II PELAKSANAAN LAYANAN BK
A. Teori dan Praksis BK
7. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan prinsip pendidikan dan dimensi
pembelajaran dalam pelayanan BK.
8. Guru BK/Konselor dapat mengimplementasikan praksis pendidikan.
10
B. Persiapan Layanan BK
15. Guru BK/Konselor dapat mengaplikasikan dasar-dasar pelayanan BK dalam
penyusunan RPL.
C. Pelaksanaan Layanan BK
16. Guru BK/Konselor dapay mengimplementasikan berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung yang ada dalam RPL (Rencana Pelaksanaan Layanan).
17. Guru BK/Konselor dapat memfasilitasi pengembangan kehidupan pribadi, sosial,
kemampuan belajar dan perencanaan karir.
18. Guru BK/Konselor dapat menerapkan pendekatan atau model konseling dalam
pelayanan BK.
NO. DIMENSI TUGAS UTAMA DAN INDIKATOR KERJA
19. Guru BK/Konselor dapat melaksanakan pendekatan kolaboratif dengan pihak
terkait dalam pelayanan BK.
20. Guru BK/Konselor dapat mengelola sarana dan biaya pelaksanaan pelayanan BK.
11
c. Ketua program keahlian atau program studi atau yang sejenisnya,
d. Kepala perpustakaan,
e. Kepala laboratorium, bengkel, unit produksi, atau yang sejenisnya.
2. Tugas tambahan yang tidak mengurangi jam mengajar tatap muka
meliputi:
a. Tugas tambahan minimal satu tahun (misalnya menjadi wali kelas,
guru pembimbing program induksi, dan sejenisnya),
b. Tugas tambahan kurang dari satu tahun (misalnya menjadi
pengawas penilaian dan evaluasi pembelajaran, penyusunan
kurikulum, dan sejenisnya.
12
2. Instrumen Penilaian Kinerja
Jenis instrumen penilaian kinerja guru merupakan paket instrumen
yang dilengkapi dengan rubrik penilaian untuk masing-masing
indikator kinerja dari setiap tugas utama guru:
a. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembelajaran untuk guru
kelas atau mata pelajaran (Lampiran 1),
b. Instrumen penilaian kinerja pelaksanaan pembimbingan untuk guru
BK/Konselor (Lampiran 2),
c. Instrumen penilaian pelaksanaan tugas tambahan yang relevan
dengan fungsi sekolah (Lampiran 3). Lampiran 3 terdiri dari
beberapa instrumen terpisah sesuai dengan tugas tambahan yang
diampu, yaitu instrumen 3A (instrumen penilaian kinerja kepala
sekolah atau madrasah), instrumen 3B (instrumen penilaian kinerja
wakil kepala sekolah atau madrasah), instrumen 3C (instrumen
penilaian kinerja kepala perpustakaan), instrumen 3D (Instrumen
penilaian kinerja kepala laboratorium/bengkel), dan instrumen 3E
(instumen penilaian kinerja ketua program keahlian).
13
penilaian akan cenderung memberikan kemudahan dan kemurahan bagi
guru yang dinilai yang telah banyak memberikan jasa sebelumnya. Budaya
ini pada umumnya sulit untuk dihindarkan atau dihilangkan.
Ketiga, keterbatasan kemampuan IT (Ilmu Teknologi) bagi
sebagian kepala sekolah. Penggunaan IT dalam pelaksanaan penilaian
kinerja guru akan berdampak terhambatnya proses penilaian kinerja guru
itu sendiri. Banyak komponen yang harus dikerjakan kepala sekolah atau
guru senior dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru. Oleh sebab itu, di
era sekarang sangat dibutuhkan para kepala sekolah yang terus-menerus
mau meningkatkan kompetensinya dalam bidang IT.
Keempat, belum tersedianya anggaran yang khusus untuk
melaksanakan penilaian kinerja guru. Dalam implementasinya,
pelaksanaan penilaian kinerja guru membutuhkan dan memerlukan
anggaran khusus. Anggaran tersebut selain digunakan untuk mencukupi
sarana yang diperlukan, juga idealnya perlu disediakan insentif bagi para
pelaksana penilaian kinerja guru itu sendiri.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melihat betapa peranan seorang guru sangat lah penting dan
merupakan objek utama yang akan menghasilkan banyak kader-kader
pemimpin bangsa maka, dapat disimpulkan bahwa aspek yang sangat
penting untuk menunjang kemampuan seorang guru yaitu dengan adanya
penilaian kinerja guru, yang menjamin ketercapaiannya suatu
pembelajaran dan pendidikan dengan konsep guru profesional.
Penilaian Kinerja Guru (PKG) sangat lah penting dimana tingkat
pendidikan guru akan sangat mempengaruhi baik tidaknya kinerja guru.
Kemampuan seseorang sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya,
karena melalu pendidikan itulah seseorang mengalami proses belajar dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Namun terlepas dari itu adapun kendala dalam pelaksanaan
penilaian kinerja guru karena, adanya budaya ewuh pakewuh. Budaya ini
yang biasanya akan mempengaruhi objektivitas pelaksanaan penilaian
kinerja guru di sekolah. Jika kepala sekolah atau guru senior yang bertugas
memberikan penilaian akan cenderung memberikan kemudahan dan
kemurahan bagi guru yang dinilai yang telah banyak memberikan jasa
sebelumnya. Budaya ini pada umumnya sulit untuk dihindarkan atau
dihilangkan.
3.2 Saran
Saran kami dalam penilaian kinerja guru perlu dipertingkatkan
lagi, agar implementasi di daerah-daerah terpencil juga dapat
terlaksanakan penilaian kerja guru sehingga dapat mencapai kualitas guru
yang profesional.
15
DAFTAR PUSTAKA
16