Anda di halaman 1dari 15

OPERASI HIMPUNAN INTERSEKSI,

UNION, DIFFERENCE DAN COMPLEMENT

Oleh : Kelompok 8

1. Indah Rosidah (20181112032)


2. Andrieany Setyawati (20181112016)
3. Eka Seftiana D (20181112011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2018/2019


Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Himpunan”

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh
karenanya, kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran,
dan usul guna menyempurnakan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 6 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………......... i


KATA PENGANTAR …………………………………………….......... ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………......... iii

BAB I PENDAHULUAN
 A. Latar Belakang …………………………………………....... 4
 B. Rumusan Masalah ………………………………………..... 4
 C. Tujuan Penulisan ………………………………………....... 4
BAB II PEMBAHASAN
 A. Pengertian Irisan ……………………………………........... 5
 B. Pengertian gabungan …………………………………….... 6
 C. Pengertian difference ……………………………………… 7
 D. Pengertian komplemen ………………………………........ 7
 Rangkuman ........................................................................ 8
 Istilah penting...................................................................... 9
 Latihan soal dan kunci jawaban.......................................... 10
BAB III PENUTUP
 A. Kesimpulan …………………………………………………. 14
 B. Saran ………………………………………………………… 14
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………........ iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya, belajar matematika identik dengan menghafalkan rumus-rumus
tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Matematika sebagai media
untuk melatih berpikir kritis, inovatif, kreatif, mandiri dan mampu menyelesaikan
masalah sedangkan bahasa sebagai media menyampaikan ide-ide dan gagasan serta yang
ada dalam pikiran manusia. Jelas sekali bahwa Matematika sangat berperan dalam
kehidupan sehari-hari, kita tidak dapat menghindar dari Matematika, sekalipun kita
mengambil jurusan ilmu sosial tetap saja ada pelajaran Matematika di dalamnya karena
mau tidak mau matematika digunakan dalam aktivitas sehari-hari.
Salah satunya penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari. Himpunan
merupakan salah satu dasar dari matematika. Konsep dalam matematika dapat
dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah himpunan titik.
Sebetulnya pengertian himpunan mudah dipahami dan dapat diterima secara intuitif.
Mengingat demikian pentingnya teori himpunan, maka dalam kesempatan ini akan
dijabarkan beberapa konsep mengenai teori himpunan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut rumusan masalah sebagai berikut :
1.2.1. Bagaimana pengertian intereksi himpunan?
1.2.2. Apa pengertian union dalam himpunan?
1.2.3. Apa pengertian dari selisih dua himpunan?
1.2.4. Bagaimana pengertian dari komplemen?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penuliasan makalah ini adalah, sebagai berikut :
1.3.1. Untuk mengetahui pengertian intereksi dua himpunan atau lebih.
1.3.2. Untuk mengetahui pengertian dari union dua himpunan atau lebih.
1.3.3. Untuk mengetahui pengertian selisih dua himpunan atau lebih.
1.3.4. Untuk mengetahui pengertian dari komplemen himpunan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Irisan atau Interseksi


Irisan dikenal juga dengan sebutan interseksi. Jika kita mengatakan dua
himpunan A dan B beririsan, maksudnya adalah himpunan elemen-elemen yang
menjadi anggota himpunan A dan juga menjadi anggota himpunan B. Operasi irisan
dapat dinotasikan dengan tanda ∩. Maka untuk menuliskan himpunan A beririsan
dengan himpunan B dapat ditulis dengan operasi yaitu: A∩B (dapat dibaca: “A irisan
B”, atau “A interseksi B”). Dapat pula dikatakan bahwa irisan himpunan A dan B
adalah himpunan yang anggota-anggotanya merupakan anggota yang sama dari
himpunan A dan himpunan B. Notasi irisan himpunan adalah ∩. Irisan himpunan A dan
B ditulis A ∩ B dengan A ∩ B = {x│x ∈ A dan x ∈ B}. Bila dinyatakan dalam diagram
venn, irisan dua himpunan dapat digambarkan dalam arsiran sebagai berikut.

Menentukan irisan dua himpunan

1. Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian yang lain. Misalkan A = {1,3,5} dan
B = {1,2,3,4,5,6}. Irisan dari himpunan A dan B adalah A∩B = {1,3,5} = A. Tampak
bahwa A = {1,3,5} ⊂ B = {1,2,3,4,5,6}. Jika A ⊂ B, semua anggota A menjadi anggota
B. Oleh karena itu, anggota persekutuan dari A dan B adalah semua anggota dari
A.
Jika A ⊂ B maka A ∩ B = A

2. Kedua Himpunan Sama


Dua himpunan A dan B dikatakan sama apabila semua anggota A juga menjadi
anggota B dan sebaliknya semua anggota B juga menjadi anggota A. Oleh karena itu
anggota sekutu oleh A dan B adalah semua anggota A atau semua anggota B

Jika A = B maka A ∩ B = A atau A ∩ B = B

3. Kedua himpunan tidak saling lepas (berpotongan)


Himpunan A dan B dikatakan tidak saling lepas (berpotongan) jika A dan B
mempunyai sekutu, tetapi masih ada anggota A yang bukan anggota B dan ada
anggota B yang bukan anggota A

2. Pengertian union (gabungan) dua himpunan atau lebih


Melakukan operasi gabungan dua buah himpunan adalah membentuk himpunan
baru yang anggota-anggotanya meliputi semua anggota dua himpunan yang
digabungkan. Gabungan (union) dari dua buah himpunan A dan B adalah himpunan
elemen-elemen yang menjadi anggota himpunan A saja atau B saja, atau anggota
himpunan A dan B kedua-duanya. Himpunan gabungan ditulis A∪ B (“A gabungan
B” atau “A union B” atau gabungan dari A dan B” atau union dari A dan B”). Operasi
penggabungan himpunan (union) dilambangkan dengan tanda ∪
Definisi :
Anggota-anggota A ∪ B adalah semua anggota baik yang ada di A maupun yang ada
di B. Anggota yang sama hanya ditulis satu kali. Apabila dituliskan dalam notasi
matematika, definisi tersebut adalah

A ∪ B = {x│ x ∈ A atau x ∈ B}

Menentukan gabungan dua himpunan :

1. Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari yang lain.


Misalkan A = {3,5} dan B = {1,2,3,4,5}. Perhatikan bahwa A = {3,5} ⊂ B =
{1,2,3,4,5}, sehingga A ∪ B = {1,2,3,4,5} = B

Jika A ⊂ B maka A ∪ B = B

2. Kedua Himpunan Sama


Misalkan P = {2,3,5,7,11} dan Q = {bilangan prima yang kurang dari 12}. Dengan
mendaftar anggotanya, diperoleh P = {2,3,5,7,11} dan Q = {2,3,5,7,11} maka, P ∪ Q
= {2,3,5,7,11} = P = Q

Jika A = B maka A ∪ B = A = B

3. Kedua Himpunan Tidak Saling Lepas (berpotongan)


Misalkan A = {1,3,5,7,9} dan B = {1,2,3,4,5}, maka A ∪ B = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}

Menentukan banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan

Banyaknya anggota dari gabungan dua himpunan dirumuskan sebagai berikut.

n(A ∪ B) = n(A)+n(B)-n(A∩B)

3. Pengertian ( difference ) selisih dua himpunan atau lebih


Selisih (difference) dua himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua
anggota dari A tetapi bukan anggota dari B. Selisih himpunan A dan B dinotasikan
dengan A – B atau A\B. Dengan notasi pembentuk himpunan dituliskan sebagai berikut.

Ingat bahwa selisih A dan B tidak sama dengan selisih B dan A

Misalkan diketahui dua himpunan A dan B. Selisih himpunan A dan B adalah himpunan
semua anggota A yang bukan anggota B, dan ditulis A-B={x│x↑A, x↑B}
Pada diagram venn dibawah ini daerah yang diarsir adalah A-B. Misalnya himpunan
A={1,2,3,4,5,6}, B={2,3,5,7,11}. Himpunan semua anggota A yang bukan anggota B
adalah {1,4,6}, jadi A-B={1,4,6}

4. Pengertian dari komplemen himpunan


Dalam kamus Matematika, komplemen bilangan A adalah bilangan lain B
sedemikian sehingga jumlah A + B akan menghasilkan himpunan semesta yang
diinginkan. Komplemen dari himpunan A dilambangkan dengan A′ (A aksen).
Komplemen dari himpunan A didefinisikan sebagai suatu himpunan yang anggota-
anggotanya adalah anggota himpunan semesta yang tidak (bukan) merupakan anggota
himpunan A.

Misalkan diketahui S = {1,2,3,4,5,6,7} adalah himpunan semesta dan A = {3,4,5}.


Komplemen himpunan A adalah Aᶜ = {1,2,6,7}. Komplemen A dinotasikan dengan
Aᶜ atau A’ (dibaca : komplemen A)
Rangkuman :

Operasi Himpunan

1. Komplemen
Himpunan komplemen dari A (A^C atau A^c) adalah himpunan anggotanya bukan A
Notasinya : A^C = {x / x ∈ A, x ∈ A}

2. Interseksi atau Irisan (∩)


Irisan himpunan A dan B (A ∩ B) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
persekutuan A dan B
Notasinya : A ∩ B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}

3. Union atau Gabungan (∪)


Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota A
tetapi juga anggota B
Notasinya : A ∪ B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}

4. Selisih ( – )
Selisih himpunan A dengan B (A – B) adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
A tetapi anggota B
Notasinya : A – B = {x / x ∈ A dan x ∈ B}
Contoh soal dan jawaban

Contoh soal irisan atau interseksi

1. Diketahui A = {a, b, c, d, e} dan B = {a, i, e, o, u}. Tentukan A B.

Penyelesaian:
Anggota-anggota A dan juga merupakan anggota-anggota B adalah a dan e. Jadi, A B = {a, e}.

2. Diketahui:
S = x | 0 x 10, x c
A = x | x G, x bilangan ganjil
B = x | x P, P bilangan prima
C = x | x Gn, Gn bilangan genap
Himpunan A, B, dan C adalah himpunan bagian dari S. Tentukanlah:
a. A B
b. B C
c. A C

Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
A = {1, 3, 5, 7, 9}
B = {2, 3, 5, 7}
C = {0, 2, 4, 6, 8, 10}

Contoh soal gabungan dua himpunan

1. Diketahui: K = {faktor dari 6} dan L = {bilangan cacah kurang dari 6}.


Dengan mendaftar anggotanya, tentukan
a. anggota K L;
b. anggota K L;
c. n(K L).
Penyelesaian:
K = {faktor dari 6} = {1, 2, 3, 6}, n(K) = 4
L = {bilangan cacah kurang dari 6} = {0, 1, 2, 3, 4, 5}, n(L) = 6
a. K L = {1, 2, 3}
b. K L = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6}
c. n(K L) = 7.
n(K L) juga dapat diperoleh dengan rumus berikut.
n(K L) = n(K) + n(L) – n(K L)
=4+6–3
=7

2. Diketahui:
S={0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
A={1,2,3,4,5}
B = {6, 7, 8}
a. Buatlahdiagram Venn-nya.
b. Tentukanlah A ∪ B

Penyelesaian
a.

b. A ∪ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}

Contoh soal selisih dua himpunan


1. Diketahui :
A={himpunan bilangan asli kurang dari 10} dan
B={himpunan bilangan prima kurang dari 15}
Tentukan anggota dari A – B dan B – A dan gambarkan diagram venn nya
Penyelesaian :
A= {1,2,3,4,5,6,7,8,9}, B= {2,3,5,7,11,13}
A – B = {1,4,6,8,9}
B – A = {11,13}
2. Diketahui P={x│3≤ x < 7, x Î A}, Q={x│0 < x≤5, x Î B}
Ditanya : P – Q dan
Q–P
Penyelesaian :
P={3,4,5,6,7} dan Q={1,2,3,4,5}
a. P – Q = {6}
b. Q – P = {1,2}

Contoh Soal Komplemen Himpunan


1. Diketahui S = {1,2,3,....,10} adalah himpunan semesta. Jika A = {1,2,3,4} dan B =
{2,3,5,7}, tentukan :
a. Anggota Aᶜ
b. Anggota Bᶜ
c. Anggota (A∩B) ᶜ

Diketahui :

S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}

A = {1,2,3,4}

B = { 2,3,5,7}

Jawab :

a. Aᶜ = {5,6,7,8,9,10}
b. Bᶜ = {1,4,6,8,9,10}
c. Untuk menemukan anggota (A∩B) ᶜ, tentukan terlebih dahulu anggota dari A∩B.
A∩B = {2,3}
(A∩B) ᶜ = {1,4,5,6,7,8,9,10}

2. Diketahui: S = {x | x < 10, x bilangan cacah} dan A = {1, 3, 5, 7, 9}


Tentukan komplemen dari A (A').

Penyelesaian:
S = {0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} ; A = {1, 3, 5, 7, 9}
Semua anggota S yang bukan anggota A membentuk satu himpunan yaitu {0, 2, 4, 6,
8}
Jadi, komplemen himpunan A adalah A' ={0, 2, 4, 6, 8}.
Perhatikan diagram Venn di atas. Daerah yang diarsir adalah komplemen A atau A'.
Istilah Penting

1. Interseksi = irisan dua himpunan atau lebih


2. Union = gabungan dua himpunan atau lebih
3. Difference = selisih dua himpunan atau lebih
4. Complement = komplemen dua himpunan atau lebih

Simbol Arti

{} Himpunan kosong

∪ Operasi gabungan dua himpunan

∩ Operasi irisan dua himpunan

Komplemen
AC

(A-B) Difference
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Operasi pada himpunan terdiri dari gabungan, irisan, selisih, dan komplemen.
Pembuktian proporsi himpunaan dapat menggunakan diagram venn. Manfaat
mempelajari himpunan adalah membantu setiap orang yang mempelajari logika untuk
berpikir secara rasional, kritis, lurus, tetap,tertib, metodis, dan koheren, meningkatkan
kemampuan berpikir secara abstrak, cermat, dan objektif, menambah kecerdasan dan
meningkatkan kemampuan berpikir secara tajam dan mandiri, memaksa dan
mendorong orang untuk berpikir sendiri dengan menggunakan asas-asas sistematis,
meningkatkan cinta akan kebenaran dan menghindari kesalahan-kesalahan berpikir,
kekeliruan serta kesesatan, mampu melakukan analisis terhadap suatu kejadian.

3.2 Saran
Tanpa kita sadari ternyata begitu banyak manfaat dari aplikasi matematika untuk
kehidupan sehari-hari. Baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan dalam berbagai
disiplin ilmu yang lainnya. Oleh karena itu penulis menyarankan agar kita lebih serius
dalam mempelajari matemtika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk dipelajari
karena matematika adalah bagian sangat dekat yang tak terpisahkan dari kehidupan
kita.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.ut.ac.id/4704/1/PAUD4305-M1.pdf

https://id.wikipedia.org/wiki/Himpunan_(matematika)

https://ayunopiandari.wordpress.com/2012/01/31/himpunan-sma/

iv

Anda mungkin juga menyukai