Kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari bab ini adalah sebagai berikut.
(1) Dapat memberikan sepuluh contoh notasi dalam teori bilangan dan menjelaskan
masing-masing notasi.
(4) Dapat membuktikan pernyataan dalam teori bilangan dengan induksi matematika.
1.1 Notasi
Contoh :
(1) (a,b) berarti faktor persekutuan terbesar (FPB) dari a dan b atau Greatest Common
Divisor (GCD)
(2) [a,b] berarti kelipatan persekutuan terkecil dari a dan b atau Least Common Multipl
(LCM)
a a
(3) Simbol Legendre berarti bilangan bulat lebih kecil atau sama dengan
b b
a a
(4) Simbol Jacobi berarti bilangan bulat lebih besar atau sama dengan
b b
(5) : membagi, misalnya 2 6 dibaca dua membagi enam, artinya 2 dapat
membagi 6 dengan sisa nol atau tanpa sisa atau membagi habis.
(6) x : berarti bilangan bulat terbesar kurang dari atau sama dengan x.
2 2
2 3 = 2 2 3 = 3
,, X , :, , .
(8) Notasi yang berkaitan dengan relasi atau hubungan, misalnya sebagai berikut.
, , , ,,, , , , , .
1.2 Konjektur
Dalam teori bilangan terdapat masalah-masalah yang belum terselesaikan atau belum
yaitu suatu pernyataan yang kebenarannya belum diketahui atau belum dapat dibuktikan.
Konjektur yang terkenal, misalnya Konjektur Fermat, konjektur Lagrange, dan konjektur
Goldbach.
x 41
Untuk n 3, tidak ada bilangan bulat positip x,y,z yang memenuhi xn yn zn.
Konjektur ini disebut Fermats Last Theorem (teorema terakhir Fermat). Sampai
Setiap bilangan asli dapat dinyatakan sebagai jumlah dari empat bilangan kuadrat.
Contoh 999 30 2 9 2 32 32
Setiap bilangan genap yang lebih besar dari 2 dapat dinyatakan sebagai jumlah dari
4 22
6 33
20 7 13
50 3 47
100 29 71
sejatinya yang positip sama dengan bilangan itu sendiri. Contoh: 6, 28, 496, 8128, dan
33.550.336.
Pembagi sejatinya 496 adalah 1,2,, dan 248, di pihak lain 1 2 ... 248 496
Contoh: 3 dan 5; 5 dan 7; 11 dan 13; 17 dan 19; 29 dan 31; 41 dan 43.
Dua bilagan bulat positip a dan b dikatakan amicable (bersekawan) jika jumlah
pembagi sejati positip bilangan a bilangan b, dan jumlah pembagi sejati positip
bilangan b bilangan a.
Contoh: 220 dan 284; 1184 dan 1210; 17296 dan 18416.
Jumlah pembagi sejati positip bilangan 220 adalah 284, di pihak lain jumlah pembagi
1 2 4 5 10 11 20 22 44 55 110 284
1 2 4 71 142 220
1.3 Prinsip
Prinsip mengungkap sifat, definisi yang mendasari bagian lain. Prinsip adalah aturan atau
sifat yang digunakan sebagai dasar atau landasan dalam uraian yang berkaitan dengan
bukti sesuatu.
Prinsip urutan (WOP = Well Ordering Prinsiple) pada bilangan bulat menyatakan, jika a
dan b adalah dua bilangan bulat berbeda maka dapat ditentukan hubungan a dan b, yaitu
a b atau a b.
Z = {x Z x 1} atau Z = {x Z x 0}
Q = {x Q x 0}
R = {x R x 0}
Z mempunyai sifat bahwa setiap A Z dan A maka selalu ada bilangan bulat
elemen terkecil.
Himpunan bilangan asli adalah terurut, himpunan bilangan cacah (Whole Number) adalah
terurut, himpunan bilangan rasional positip tidak terurut himpunan {2,7,9,10} terurut.
1.3.2 Prinsip Logika Matematika
ditunjukkan dengan memberikan satu contoh x yang tidak memenuhi sifat y. Pernyataan
Tidak setiap x memenuhi sifat y dapat dibuktikan dengan memberikan satu contoh x
yang diketahui kemudian diarahkan untuk memperoleh pernyataan P1, P2, P3, , Pn.dan
akhirnya diperoleh q.
p P1 P2 P3 Pn q
Prinsip modus ponens dan prinsip silogisme memberikan dasar konstruksi pembuktian
p q
Jadi q.
Prinsip modus ponens adalah sebagai berikut.
pq
qr
Jadi p r
Pernyataan Kuadrat dari bilangan ganjil adalah bilangan ganjil dapat dibuktikan secara
langsung.
kontradiksi.
pq
Jadi p
pq, mula-mula dianggap bahwa q tidak benar, dan ternyata menghasilkan ~ p. Hal
Bukti:
a
bilangan positip, ambil 0 , maka a atau a . Hal ini bertentangan dengan
2
[~ p (q ~q)] p
Pembuktian tak langsung ini berangkat dari suatu anggapan benar. Kemudian
anggapan benar ini dijalankan dengan hal-hal yang diketahui atau sifat yang telah
yang mustahil, yang berarti bahwa anggapan yang diambil semula adalah tidak benar
(salah).
1
Pernyataan Jka a bilangan real dan a 0 maka 0 dapat dibuktikan dengan
a
kontradiksi.
Bukti :
1
Diketahui a bilangan real dan a 0 . Andaikan 0. Selanjutnya digunakan prinsip
a
bahwa hasil kali bilangan positip dan bilangan negatip adalah negatip, sebagai berikut.
1 1 1 1
Untuk 0 berarti a 0 1 0 dan untuk 0 berarti a 0 1 0
a a a a
1
sehingga untuk 0 berakibat 1 0 . Hal ini kontradiksi dengan sifat bilangan 1
a
bahwa 1 0 .
1
Jadi yang benar, a 0 maka 0 . (Q.E.D)
a
Sebelum pembahasan tentang induksi matematika, perlu diketahui sifat terurut bilangan
asli N, yaitu : Setiap subset tak kosong dari N mempunyai elemen terkecil.
Jika S adalah suatu subset dari N dan S { } maka terdapat suatu elemen m S
Jadi bilangan asli N bersifat terurut karena mempunyai mempunyai elemen terkecil, yaitu
1 (satu).
Prinsip induksi matematika adalah sebagai berikut.
Misalkan S adalah himpunan bagian (Subset) dari bilangan asli N yang mempunyai sifat:
(a) 1 S
maka
sehingga t 1.
Latihan
1. Buktikanlah berikut ini dengan induksi matematika.
a. 6 + 12 + ... + 6n = 3n 3n 2
b. 5 + 7 + ... + (2n+3) = 4n n 2
1
c. 1 + 4 + ... + (3n-2) = n(3n - 1)
2
d. 1 + 2 + 2 2 + ... + 2 n = 2 n 1.
a. n 2 n untuk semua n Z
b. 2n 1 n