Oke fine, perjalanan ini baru saja saya lakukan, tepatnya di pertengahan bulan mei lalu
Sebenarnya, perjalanan ini barengan sama lomba seni tingkat menegah atas saat itu, karena
itu kami (kontingen kota) jalan jalan setelah usai lomba hitung-hitung melepas kepenatan,
okelah begini cerita lengkapnya, check it out..
Satu minggu sebelum keberangkatan kami menuju kota Banda Aceh, guru pembimbing mulai
memberi informasi tentang data terkait yang harus dipenuhi dan tak lupa pula selalu
memotivasi kami saat berada di ibukota Aceh nanti, mulai dari perlengkapan baju tari,alat
tulis,kertas design dan lain lainnya.
Sampailah hari pada H-1 keberangkatan menuju ibukota, saat itu sekolah dalam keadaan
ujian kenaikan kelas dan kami yg akan berangkat mewakili kota dipanggil satu persatu
menjumpai pembimbing untuk diberi arahan dan pesan pesan terkait untuk lomba esok hari
tak lupa pula uang saku hehe..
Sigkat cerita, esok nya kami telah berkumpul di kantor dinas pendidikan kota langsa untuk
acara pelepasan kontingen terbaiknya, disitu kami menjumpai perwakilan kota dari sekolah
sekolah lain namun, karena sekolah kami merupakan juara umum perlombaan kota saat itu
maka siswa kami lebih mendominasi,
Pada saat selesai pelepasan kontingen disitulah jantung kami deg degan, bukan karena akan
bersaing dengan siswa terbaik 22 kota Aceh, namun memikirkan naik apakah kami berangkat
ke kota ? hehe.. disituah teman teman saya cerewet, mulai dari gak mau pigi kalu gak naik
bus sampai yang pasrah apa adanya,Jreng jreng,, tuut.. suara bus pemko menyaut, sontak
semua kegirangan karena akan berangkat dengan bus bagus.
deng, setelah makan satu persatu dari kami mulai membayarnya, karena kami siswa baik baik
ga ada dari kami yg berbohong tentang lauk makan, setelah selesai membayar guru
pendamping memanggil menyuruh solat dimushala terdekat, eng ing eng, mushalanya sangat
kecil pemirsah, jadi ya sempit sempitan deh solatnya.
Dari kejauhan, bus mulai klakson klakson gajelas, mungkin kode agar kami segera menuju
bus untuk melanjutkan perjalanan, semua sudah berada didalam bus dan gooo... perjalanan
dilanjutkan.
Didalam bus semua siswa kembali heboh dengan cara pembayaran tadi, bahkan ada yg
makan ayam bilang tempe -_-,
Jreng jreng.. sopir bus menghidupkan lagu lagu , bukan bukan ini lagu zaman, semua siswa
tertawa dan berteriak minta ganti lagu, tapi karena supir seangkatan dengan usia lagu ya jadi
supir tidak menghiraukannya --, sial sekali memang.
Karena ada guru pembimbing yang masih lapar padahal baru juga makan, guru itu meminta
supir berhenti di salah satu minimarket, hmm sudah kuduga ternyata yg turun gak guru
pembimbing aja, semua turun --, tapi saya titip eskrim aja sama teman saya.
Singkat cerita kembalilah bus berjalan dan semua tertidur sampai seulawah, entah kenapa
Cuma saya sendiri yg gabisa tidur, mungkin karena tempat duduk saya yg terlalu sempit,
karena yg duduk dengan saya duduknya bersila dan mengambil sebagian tempat tempat
duduk saya -_-,
Di seulawah, semua kembali terbangun, yah gimana gak kebangun orang jalannya berkelok
kelok sepanjang perjalanan ditambah udara yg dingin, kepusinganpun mulai menjajah.
Karena jalan yg berkelok kelok ada siswa yg lagi main hp terselungkup ke gang tengah bus
muahahahah..
Hari mulai gelap, karena jarak seulawah menuju kota Banda tidak terlalu jauh semua tidak
ada yg tidur karena menantikan tempat dimana untuk menginap, jrenggg Selamat Datang Di
Kota Banda Aceh -_- mungkin Cuma saya yg kehebohan melihatnya, karena semua sibuk
dengan gadgetnya untuk mengabari orang tua masing masing.
Sampailah kami di Grand Aceh, hotel tempat kami akan menginap, supir membuka bagasi
dan menurunkan barang barang bawaan siswa, kami duduk sebentar didepan hotel,karena
mengetahui didalam hotel juga masih ramai sekali, susah nanti untuk memasukkan barang
barang, namun kami disuruh masuk kedalam untuk makan malam, barang barang masih kami
tinggal.
Di suasana makan, disitulah kami bertemu dengan perwakilan 22 kota di seluruh Aceh,
karena kami datang terlambat ya makan pun seadanya, karena lauk sudah mulai hampir habis,
Selesai makan, guru pembimbing memberikan kunci kamar yang didalam satu kamar akan
dihuni 5 orang, beda laki beda cewe.
Barang barang pun diangkut ke masing masing kamar, karena kami terlalu lelah dalam
perjalanan kami memilih tidur saja dan mandi esok pagi.
Keesokan paginya setelah selesai mandi dan makan kami dipanggil untuk meeting sebentar,
setelah meeting barulah lomba seni dimulai. Setttttttss.. lomba berlangsung meriah dan
tinggal menunggu hasil saja.
Untuk melepas kepenatan kami berkeliling Banda dengan bus, pertama kami mengunjungin
Museum Tsunami Aceh yang sangat luas dan besar, didalamnya tersimpan peninggalan
peninggalan bekas tsunami, lorong tsunami dimana kita akan merasakan sensasi seperti
tsunami asli jika memasuki lorong tersebut dann eng ing eng... mulailah mereka berfoto foto
selfie didalam museum, karena guru tidak memberikan waktu yg lama, kamipun kembali ke
kami melanjutkan mengelilingi banda dan tibalah kami dimesjid Baiturrahman Kota Banda