Anda di halaman 1dari 10

METODE PENCORETAN

Disusun untuk memenuhi tugas Pendalaman Materi

Oleh:
Maylani Mustikawati/1401420112
Chani Ratna Sumindar/1401420122
Khoirun Nisa’/1401420132

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2021
PRAKATA

Kita panjatkan puji syukur sebanyak-banyaknya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan segala nikmatnya, terutama nikmat sehat. sehingga
penulis mampu menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Pendalaman Materi
Matematika yang berjudul “Metode Pencoretan” Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi lebih jauh
mengenai Bagaimana Metode Pencoretan. kepada pembaca. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran baik secara tertulis ataupun secara lisan,
khususnya kepada Dosen pengampu mata kuliah Pendalaman Materi Matematika
Ibu Nursiwi Nugrahebi, S.Si., M.Pd. agar penulis bisa mengembangkan ilmu
pengetahuan yang bersifat membangun guna sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

Penulis,

11 Maret 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ...................................................................................i


PRAKATA ....................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................1
1.3 Tujuan ......................................................................................................1
BAB II ISI ........................................................................................................
2.1 Landasan Teori ..........................................................................................
2.1.1 Pengertian Metode Pencoretan................................................................
2.2 Pembahasan ...............................................................................................
BAB III PENUTUP..........................................................................................
3.1 Simpulan.....................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang masalah

Teori bilangan adalah salah satu cabang pelajaran matematika. Dalam teori
bilangan ada bab yang berjudul keterbagian bilangan. Keterbagian bilangan
merupakan bagian dasar dari berbagai sifat teori bilangan
Keterbagian (divisibility) merupakan dasar pengembangan teori bilangan,
sehingga konsep-konsep keterbagian akan banyak digunakan didalam sebagian
besar uraian atau penjelasan matematis tentang pembuktian teorema. Keadaan
inilah yang memberikan gagasan tentang perlunya definisi keterbagian.
Keterbagian atau divisibility adalah sudut pandang matematika yang mempelajari
suatu bilangan yang habis oleh bilangan lain.Setelah pembahasan tentang fpb dan
kpk, sifat-sifat dasar keterbagian dapat diperluas menjadi lebih lengkap dan
mendalam. Demikian pula pembahasan tentang fpb dan kpk beserta sifat-sifatnya
dapat lebih dikembangkan dan dikaitkan dengan keterbagian.
Dalam keterbagian digunakan beberapa metode yang diguankan untuk
mempermudah dalam menghitung salah satunya dengan mengunakan metode
pencoretan.Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu bilangan habis
dibagi 7, 11, 13, 77, 91, atau 143. Meskipun pembagian dengan cara biasa dapat
dilakukan dengan mudah. Metode ini dapat memberikan tambahan ilmu baru
dengan teknik yang lebih sederhana dan relatif singkat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana metode pencoretan
1.3 Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah menjelaskan metode pencoretan.

BAB II ISI
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Metode Pencoretan
Metode Pencoretan adalah salah satu metode dalam keterbagian yang digunakan
untuk mengetahui apakah suatu bilangan habis di bagi 7, 11, 13, 77, 91, atau 143.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Metode Pencoretan
 Pembagian dengan Metode Pencoretan (Scratch Method).
Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah suatu bilangan habis dibagi 7, 11,
13, 77, 91, atau 143. Meskipun pembagian dengan cara biasa dapat dilakukan
dengan mudah. Metode ini dapat memberikan tambahan ilmu baru dengan teknik
yang lebih sederhana dan relatif singkat.
Perhatikan bahwa hasil kali 7, 11, dan 13 adalah:
7 x 11 x 13 = 1001. Jadi jelaslah bawa 7 │1001, 11 │1001, dan 13 │1001.
Jika suatu bilangan bulat N dibagi 1001, maka ada beberapa keadaan yang terjadi.
1. 1001│N.
Karena 7 │1001, 11 │1001, dan 1001│N, maka jelaslah bahwa 1001.
7│N, 11│N dan 13 │N.
2. 11 ┼ N
Karena 11 ┼ N, maka N dapat dinyatakan sebagai
N = 1001.q + r (r  0 )
a. 7│r
Karena 7│1001.q dan 7 │r, maka 7 │1001.q + r, atau 7 │N,
b. 11│r
Karena 11│1001.q dan 11 │ r, maka 11 │1001.q + r, atau 11│N,
c. 13│r
Karena 13│1001.q dan 13 │r, maka 13 │1001.q + r, atau 13 │N,
d. 7│r dan 11│r ( 13 ┼ r)
Karena 7│r dan 11│r, dan (7,11) = 1 maka 77│r.
Karena 77│1001.q dan 77 │r, maka 77 │1001.q + r, atau 77 │N,
e. 7│r dan 13│r ( 11 ┼ r)
Karena 7│r dan 13│r, dan (7,13) = 1 maka 91│r.
Karena 91│1001.q dan 91 │r, maka 91 │1001.q + r, atau 91 │N,
f. 11│r dan 13│r ( 7 ┼ r)
Karena 11│r dan 13│r, dan (11,13) = 1 maka 143│r.
Karena 143│1001.q dan 143 │r, maka 143 │1001.q + r, atau 143│N,
Berdasarkan analogi tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu bilangan
habis dibagi 7, 11, 13, 77, 91, 143, dapat dilakukan dengan pembagian 1001.
selanjutnya dilihat sisa hasil pembagian yaitu bagaimana keadaan dari r. Untuk
lebih jelasnya perhatikan contoh berikut ini.
1. Bagilah 231764587 dengan 1001
Misal N = 231764587, dengan 2 adalah angka ke-1, 3 angka ke-2, ..... 7 angka ke
9.
a. Perhatikan angka ke-1 dan ke-4 dan kurangkan diperoleh 7-2 = 5 dan
hasilnya letakkan diatas N.
5
231764587
b. Selanjuntnya perhatikan angka ke-2 dan ke-5, dan kurangkan maka
diperoleh
4 – 1 = 3, hasilnya letakkan di atas N
53
2 3 1 7 6 4 5 8 7,
c. Lanjutkan sampai angka ke-9 maka diperoleh:
533154
2 3 1 7 6 4 6 8 7,
Perhatikan bahwa tiga bilangan terakhir yang tidak dicoret adalah sisa pembagian
yaitu 154. Selanjutnya dapat diselidiki apakah 154 habis dibagi 7, 11, 13, dan
seterusnya.
Karena 7 │154, maka 7 │231764587. Karena 13 ┼ 154, maka 13 ┼ 231764587
2. Misal N = 3526766958 dibagi 1001
Analog dengan contoh soal 1 diperoleh hasil sisa pembagian.
3243715
3526766958
Perhatikan bahwa tiga bilangan terakhir yang tidak dicoret adalah sisa pembagian
yaitu 715. Selanjutnya dapat diselidiki apakah 715 habis dibagi 7, 11, 13, dan
seterusnya.
.........Contoh 1 dan 2 di atas, disebut juga dengan metode pembagian dengan
pencoretan (scratch merthod)
Kesimpulan
Suatu bilangan asli N habis dibagi :
1. Selalu habis dibagi 1.
2. 2 jika angka terakhir lambang bilangan N habis dibagi 2 (genap).
3. 3 jika jumlah angka-angka dari lambang bilangan N habis dibagi 3.
4. 4 jika bilangan yang dibentuk oleh dua angka terakhir dari lambang bilangan
N habis bagi 4.
5. 5 jika angka terakhir dari lambang bilangan N adalah 0 atau 5.
6. 6 jika N habis dibagi oleh 2 dan 3.
7. 7 jika N = (akak-1ak-2ak-3ak-4 ....a1ao) habis dibagi jika 7 │(a 0 +3a1 + 2a2 ) - (a3 +
3a4 + 2a5) + ...
8. 8 jika bilangan yang dibentuk oleh tiga angka terakhir dari lambang bilangan
N habis dibagi 8
9. 9 jika jumlah angka-angka dari lambang bilangan N habis dibagi 9.
10. 10 jika angka terakhir dari lambang bilangan N adalah 0.
11. N = (akak-1ak-2ak-3ak-4 ....a1ao) habis dibagi 11 jika selisih jumlah angka-angka
pada urutan genap dengan jumlah angka pada urutan ganjil habis dibagi 11.
12. habis dibagi 12 jika N habis dibagi 3 dan 4.
13. habis dibagi 13 jika sisa pembagian dengan methode pencoretan habis dibagi
13.
14. habis dibagi 14, jika N habis dibagi 2 dan 7.
15. habis dibagi 15 jika N habis dibagi 3 dan 5.
16. habis dibagi 16 jika 4 angka terakhir dari N adalah bilangan yang habis dibagi
16.
17. Selanjutnya dapat diselidiki apakah suatu bilangan habis dibagi bilangan
prima. Cara yang dapat ditempuh adalah mencari bilangan pengali pada
pembagian dengan bilangan prima.

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan

Metode pencoretan salah satu metode sederhana yang digunakan untuk


mempermudah dalam menyelesaikan soal pembagian.
Langkah-langkah nya
1. Aturannya lakukan pengurangan yang berjarak 2 angka pada N
2. Kurangkan angka pertama dan ke empat pada N, lalu hasilnya letakkan di
atas N
3. Kurangkan angka kedua dan ke lima pada N, lalu hasilnya letakkan di atas
N
4. Lakukan ini sampe angka ke 9
5. Hasil sisa pembagiannya adalah 3 angka terakhir diatas N
6. Selanjutnya dapat diselidiki apakah 154 habis dibagi 7, 11, 13, dan
seterusnya.

3.2 Saran
Dengan di susunnya makalah ini diharapkan agar pembaca dapat menambah
wawasannya dalam menyelesaikan soal pembagian dengan mudah karena
menggunakan metode coretan dalam penyelesainya.Penulis juga erharap agar
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Karena penulis sadar
dalam penulisan makalah ini terdapat begitu banyak kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA
Purnomo, Dwi. 2006. "Teori Bilangan". Dimuat dalam
https://dwipurnomoikipbu.files.wordpress.com/2010/12/gabungan-file.doc
diunduh Kamis, 11 Maret
http://mardhiahmzterbaru.blogspot.com/2016/10/makalah-keterbagian-fpb-dan-
kpk.html?m=1

https://muhaz.org/modul-perkuliahan.html?page=6

http://lutfi-nurul-aulia.blogspot.com/2012/05/makalah-teori-bilangan-
keterbagian.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai