Anda di halaman 1dari 29

E.

Trapesium

Gambar 2.E.1 Trapesium.

1. Pengertian Trapesium

Trapesium adala bangun datar dua dimensi yang dibentuk oleh empat buah

rusuk yang dua di antaranya saling sejajar namun tidak sama panjang. Perlu

diketahui jika bangun Trapesium termasuk jenis bangun datar segi empat yang

mempunyai ciri khusus. Selain Trapesium ini juga bisa disebut dengan bangun

datar dua dimensi yang terbentuk oleh empat sisi, dimana dua sisi diantaranya

saling sejajar tetapi tidak sama panjang. Trapesium juga merupakan gabungan

dari bentuk lain yaitu segitiga, lebih tepatnya segitiga siku-siku dan persegi

panjang atau bujur sangkar. Trapesium adalah bentuk yang dibentuk oleh empat

sisi, di mana kedua sisinya sejajar satu sama lain tetapi memiliki panjang yang

berbeda. Termasuk bentuk persegi panjang dengan simetri rotasi.


2. Ciri - Ciri Trapesium

a. Termasuk tipe persegi panjang.

b. Ada sepasang sisi yang sejajar.

c. Hanya ada satu simetri rotasi.

d. Memiliki simetri ganda pada trapesium sama kaki.

e. Mempunyai sepasang sudut siku-siku tepat

f. Sudut alas dan atas sama besar.

g. Diagonalnya sama panjang.

h. Tepat sepasang sisi sama panjang.

i. Jumlah sudut yang berdekatan adalah 180 derajat.

j. Jumlah semua sudut adalah 360 derajat.

3. Sifat Trapesium

a. Trapesium memiliki empat buah sudut dan jumlah dua sudut yang

berdekatan (sudut dalam sepihak) adalah 180°;

b. Trapesium memiliki sepasang sisi yang sejajar;

c. Untuk trapesium sama kaki memiliki panjang diagonal sama, ukuran

sudut-sudut alasnya sama, dan

d. Dapat menempati bingkainya dengan dua cara;

e. Untuk trapesium siku-siku mempunyai dua sudut siku-siku;

f. Tegak lurus ke sisi sejajarnya, dan besar ke empat sudutnya berbeda-beda.


4. Jenis - Jenis Trapesium

1. Trapesium Sembarang

Trapesium sembarang, yaitu trapesium yang keempat sisinya memiliki

panjang berbeda dan tidak memiliki sudut siku-siku. Trapesium tidak

memiliki simetri lipat, hanya simetri rotasi. Sifat-sifatnya yaitu:

a. Memiliki sepasang sisi sejajar yang berbeda panjangnya dan dua sisi

lainnya sama panjangnya

b. Memiliki dua pasang sudut bersebelahan yang sama besarnya

c. Kedua diagonalnya sama panjangnya

2. Trapesium Sama Kaki

Trapesium sama kaki adalah trapesium dengan sepasang sisi yang sama,

satu simetri lipat, dan satu simetri rotasi. Trapesium sama kaki memiliki

sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memiliki sepasang sisi sejajar yang berbeda panjangnya

b. Memiliki sepasang sudut siku-siku yang bersebelahan

c. Kedua diagonalnya berbeda panjangnya

3. Trapesium Siku-Siku

Trapesium siku-siku adalah trapesium dengan dua sudut siku-siku karena

tidak memiliki simetri lipat, hanya simetri rotasi. Trapesium siku-siku

memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

a. Memiliki sepasang sisi sejajar yang berbeda panjangnya

b. Keempat sudutnya berbeda besarnya

c. Kedua diagonalnya berbeda panjangnya


5. Rumus Trapesium

Gambar 2.E.2 Rumus trapesium.

Nama Rumus
Luas (L) 1
L= x ( a+b ) x t
2

( a+b ) x t
L=
2
Keliling (Kll) Kll = AB + BC + CD + DA
Tinggi (t) 2xl
t = (a+ b)
Sisi a (AB) 2xl
a= t -b
AB = Kll – CD – BC – AD
Sisi b (CD) 2xl
b= t -a
CD = Kll – AB – BC – AD
Sisi AD AD = Kll – CD – BC – AB
Sisi BC BC = Kll – CD – AD – AB

Keterangan :

 a,b : Panjang sisi-sisi sejajar trapesium

 t : Tinggi Trapesium
6. Kesebangunan Trapesium

a. Bentuk Kesebangunan I

Gambar 2.E.3 Bentuk kesebangunan trapesium I.

Berdasarkan gambar trapesium ABCD tersebut kita dapat melihat

panjang EF yang diperoleh dari panjang sisi AB yang sejajar dengan

panjang sisi DC. Kemudian adapula panjang AE yang sejajar dengan

panjang sisi ED, panjang sisi AB sejajar panjang sisi DC dan panjang

sisi SF sejajar panjang sisi BF. Untuk menyatakan kesebangunan

trapesium tersebut biasanya dapat menggunakan rumus berikut:

( DC x AE ) + ( AB x DE )
EF =
AE + DE

( DC x BF ) + ( AB x CF )
EF =
CF + BF
b. Bentuk Kesebangunan II

Gambar 2.E.4 Bentuk kesebangunan trapesium II.

Berdasarkan gambar di atas kita dapat melihat bagian tengah garis AC

dengan BD yang berupa titik E dan F. Garis tersebut menyebabkan adanya

perbandingan yang berbentuk AE : AC = BF : BD = 1 : 2. Kita dapat

menghitung panjang garis EF dengan cara rumus cepat seperti di bawah

ini:

1
EF = (AB-CD)
2

Cara mendapatkan rumus kongruensi trapesium dengan proses yang

dimulai dari kesamaan. Dalam pembahasan dan pembuktian berikut,

perhatikan bukti kesesuaian trapesium 1.

Bukti:

Bentuk trape-sium diberikan berupa panjang dua sisi sejajar AB dan DC

serta panjang AE dan ED.

Pertama , buat segitiga dan jajar genjang dari trape-sium di atas. Hasilnya

ditunjukkan pada gambar di bawah.


Gambar 2.E.5 Bukti kesebangunan trapesium II.

Keterangan:

 DC = GF = HB

 ∆EDG ~ ∆ADH

Perhatikan ∆EDG dan ∆ ADH! Berdasarkan konsep kesebangunan akan

diperoleh persamaan berikut.

EG DE
EF = x
AH DA

DE x AH
EG =
DA

Perhatikan bahwa EF = EG + GF, sehingga:

EF = EG + GF

DE x AH
EF = + GF
DA

DE x AH GF x DA
EF = + DA  
DA

Nilai AH = AB - HB Maka :
DE x ( AB−HB) GF x DA
EF = + DA
DA

¿ GF x DA
EF = DE x AB−DE x HB ¿ DA +
DA

Karena GF = HB = DC dan DA = AE + DE maka :

DE x AB−DE x DB DC x ( AE+ DE)


EF = +
DA DA

DE x AB−DE x DC + AE+ DC X DE
EF =
AE + DE

¿
EF = DE x AB+ DC x AE ¿ AE + DE

Sehingga, terbukti rumus cepat untuk mencari nilai EF :

¿
EF = AB x DE+ DC x AE ¿ AE + DE

Dengan cara yang sama diketahui panjangnya, panjang dua sisi sejajar AB

dan DC serta panjang CF dan BF, akan mendapatkan persamaan persamaan

pada trapesium yang serupa.

( DC x BF)+( AB x CF)
EF =
CF + BF
7. Titik Berat Trapesium

Gambar 2.E.6 Titik berat trapesium.

Posisi titik berat bidang pembentuk trapesium adalah ukuran sisi bawah a

(mm),sisi atas b (mm) dan tinggi h (mm), kemudian posisi pusat gravitasi berada

pada titik Z. Silakan lihat gambar dan ukuran: e ditentukan dengan rumus berikut

Perhitungan :

2a+ b
e= .h
3 (a + b)

Gambar 2.E.7 Posisi titik berat trapesium.


8. Contoh Penerapan di Bidang Teknik Sipil

Pada bidang Teknik Sipil Trapesium dapat ditemukan pada bangunan atap.

Bentuk atau model konstruksi atap bermacam – macam sesuai dengan

peradaban dan perkembangan teknologi serta sesuai dengan segi

arsitekturnya. Seperti bentuk bangun datar Trapesium. Untuk menentukan

berapa genting yang digunakan perlu dicari luas trapesium tersebut.

Gambar 2.E.8 Contoh penerapan trapesium.


CONTOH SOAL TRAPESIUM

1. Sebuah trapesium memiliki sisi sejajar masing-masing 10 cm dan 12 cm serta

memiliki tinggi 8 cm, maka luas trapesium tersebut adalah ?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi sejajar atas (a) = 10 cm

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 12 cm

Tinggi trapesium = 8 cm

Ditanya: Luas trapesium?

Jawab:

L = 1/2 x (a + b) x t

L = 1/2 x (10 + 12) x 8

L = 1/2 x 22 x 8

L = 1/2 x 176

L = 88 cm²

Jawaban: 88 cm2

2. Luas sebuah trapesium adalah 300 cm². Jika diketahui ukuran sisi sejajarnya

masing-masing 20 cm dan 40 cm, maka tinggi trapesium adalah ?

Penyelesaian:

Diketahui:
Luas trapesium = 30 cm 2

Panjang sisi sejajar atas (a) = 20 cm

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 40 cm

Ditanya: Tinggi trapesium?

Jawab:

t = (2 x L) : (a + b)

t = (2 x 300) : (20 + 40)

t = 600 : 60

t = 10 cm

Jawaban: 10 cm

3. Perhatikan gambar trapesium sama kaki di bawah ini :

Berapa luas dan keliling trapesium di atas !

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi sejajar atas (a) = 10 cm

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 22 cm

Tinggi trapesium = 8 cm
Ditanya: Luas dan keliling trapesium?

Jawab:

Langkah 1 : menghitung luas trapesium

L = 1/2 x (a + b) x t

L = 1/2 x (10 + 22) x 8

L = 1/2 x 32 x 8

L = 1/2 x 256

L = 128 cm²

Langkah 2 : mencari sisi miring trapesium

AD² = DE² + AE²

AD² = 8² + 6²

AD² = 64 + 36

AD² = 100

AD = √100

AD = 10 cm

AD = BC = 10 cm

Langkah 3 : menghitung keliling trapesium

K = sisi 1 + sisi 2 + sisi 3 + sisi 4

K = 22 + 10 + 10 + 10

K = 52 cm

Jawaban: 128 cm2 dan52 cm


4. Sebuah pekarangan berbentuk trapesium siku-siku dengan ukuran dua sisi yang

sejajar panjangnya 8 m dan 12 m serta tinggi 10 m. Jika harga tanah per m² adalah

Rp. 100.000, berapa harga seluruh tanah tersebut ?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi sejajar atas (a) =8m

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 12 cm

Tinggi trapesium = 10 m

Harga tanah per m 2 = Rp. 100.000

Ditanya: Harga seluruh tanah?

Jawab:

Langkah 1 : menghitung luas tanah

L = 1/2 x (a + b) x t

L = 1/2 x (8 + 12) x 10

L = 1/2 x 20 x 10

L = 1/2 x 200

L = 100 m²

Langkah 2 : menghitung harga seluruh tanah

Harga seluruh tanah = Laus tanah x harga per m²

Harga seluruh tanah = 100 x Rp 100.000

Harga seluruh tanah = Rp 10.000.000

Jawaban: Rp. 10.000.000


5. Perhatikan gambar trapesium di bawah ini :

Trapesium ABCD sebangun dengan trapesium CDEF, maka panjang sisi EF

adalah ?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi AB = 9 cm

Panjang sisi BC = 6 cm

Panjang sisi CF = 8 cm

Ditanya: Panjang sisi EF?

Jawab:

Langkah 1 : mencari sisi DC


AB
/DC =  BC/CF
9
/DC =  6/8

9x8 = 6 x DC

72 = 6 x DC

DC = 72 : 6

DC = 12 cm
Langkah 2 : mencari sisi EF
AB
/DC = DC/EF
9
/12 = 12/EF

9 x EF = 12 x 12

9 x EF = 144

EF = 144 : 9

EF = 16 cm

Jawaban: 16 cm

6. Sebuah trapesium memiliki sisi sisi sejajar yang berukuran 17 cm dan 20 cm.

Apabila trapesium tersebut memiliki tinggi 12 cm. Hitunglah luasnya!

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi sejajar atas (a) = 17 cm

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 20 cm

Tinggi trapesium = 12 cm

Ditanya: Luas trapesium?

Jawab:

Luas = ½ x jumlah panjang sisi sejajar x tinggi

        = ½ x (17 + 20) x 12

       = ½ x 37 x 12

        = 222 cm²

Jadi luas trapesium tersebut ialah 222 cm².


7. Perhatikan gambar di bawah ini!

Jika panjang AB = 26 cm, panjang CD = 14 cm dan DE = 8 cm. Maka hitunglah

keliling dan luas trapesium di atas?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang AB = 26 cm

Panjang CD = 14 cm

Panjang DE = 8 cm

Ditanya: Keliling dan Luas Trapesium?

Jawab:

AD² = AE² + DE²

      = 6² + 8²
      = 36 + 64

      = 100

AD = √ 100

AD = 10 cm

Sehingga,

Luas = ½ x (26 + 14) x 8

       = ½ x 40 x 18

       = 360 cm²

Keliling = 10 + 26 + 10 + 14

            = 60 cm

Jadi luas trapesium = 360 cm² dan keliling trapesium 60 cm.

8. Pak Nata memiliki bentuk sebidang tanah yang berupa trapesium. Jika dua sisi

sejajarnya memiliki panjang 12 m dan 20 m serta tingginya 9 m. Maka tentukan

harga seluruh tanah apabila harga setiap m² nya Rp. 75.000,00?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang sisi sejajar atas (a) = 12 m

Panjang sisi sejajar bawah (b) = 20 m

Tinggi trapesium =9m

Harga tiap m2 tanah = Rp. 75.000,00

Ditanya: Harga seluruh tanah?


Jawab:

Luas = ½ x (12 + 20) x 9

        = 144 m²

Kemudian mencari harga seluruh tanah dengan cara seperti di bawah ini:

Harga tanah = 144 m² x Rp 75.000

                   = Rp 10.800.000

Jadi harga seluruh tanah ialah Rp 10.800.000,00.

9. Diketahui luas trapesium 100 cm². Jika tinggi trapesium 8 cm dan salah satu

panjang sisinya 14 cm. Maka hitunglah panjang sisi lainnya yang sejajar pada

bangun tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui:

Luas trapesium = 100cm 2

Tinggi trapesium = 8 cm

Panjang salah satu sisi sejajar = 14 cm

Ditanya: Panjang sisi sejajar lainnya?

Jawab:

Luas =  ½ x (14 + y) x 8

100 = ½ x (14 + y) x 8

200 = 8 x (14 + y)

200 = 112 + 8y

8y = 200 – 112
8y = 88

y = 11 cm

Jadi panjang sisi lainnya yang sejajar pada bangun tersebut ialah 11 cm.

10. Diketahui trapesium memiliki sisi sisi yang panjangnya 11 cm, 9 cm, 11 cm dan

13 cm. Hitunglah keliling bangun trapesium tersebut?

Penyelesaian:

Ditanya:

Panjang sisi 1 = 11 cm

Panjang sisi 2 = 9 cm

Panjang sisi 3 = 11 cm

Panjang sisi 4 = 13 cm

Ditanya: Keliling trapesium?

Jawab:

Keliling = Sisi 1 + Sisi 2 + Sisi 3 + Sisi 4

=11 cm + 9 cm + 11 cm + 13 cm = 44 cm

Jadi keliling bangun trapesium tersebut ialah 44 cm.


11. Perhatikan gambar trapesium ABCD di bawah ini.

a. Tunjukan bahwa DE/AE = CF/BF

b. Jika panjang DA = 18 cm, CF = 12 cm, dan FB = 15 cm, tentukan panjang

DE dan AE.

c. Jika panjang DC = 15 cm, CF = 12 cm, FB = 15 cm dan AB = 33 cm,

Tentukan Panjang EF.

Penyelesaian:

Untuk memudahkan mengerjakan soalnya, kita tarik garis dari titik C ke titik H

yang berada digaris AB, sehingga garis CH sejajar dan sama panjang dengan

garis AD. Jika digambarkan akan tampak seperti gambar di bawah ini.
a. Perhatikan ΔBCH yang sebangun dengan ΔGFC dengan DE = CG dan AE =

GH,  sehingga akan berlaku:

CH/CG=BC/CF

(CG+GH)/CG = (CF+BF)/CF

CF.(CG+GH) = CG.(CF+BF)

CF.CG + CF.GH = CG.CF + CG.BF

CF.GH = CG.BF

CF.AE = DE.BF

CF/BF = DE/AE

DE/AE = CF/BF (terbukti)

 b. AD = 18 cm, CF = 12 cm, BF = 15 cm.


Jika digambarkan akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Dengan menggunakan persamaan kesebangunan yaitu:

DE/EA = CF/BF

Dalam hal ini DE = AD – AE, sehingga persamaannya menjadi:

(AD – AE)/AE = CF/BF

(18 – AE)/AE = 12/15

(18 – AE)/AE = 4/5


5(18 – AE) = 4.AE

5(18) – 5AE = 4AE

5(18) = 4AE + 5AE

5(18) = 9AE

5(2) = AE

AE = 10 cm

Panjang DE yakni:

DE = AD – AE

DE = 18 cm – 10 cm

DE = 8 cm

Jadi panjang DE dan AE adalah 8 cm dan 10 cm.

c. DC = 15 cm, CF = 12 cm, BF = 15 cm, AB = 33 cm.

Jika di gambarkan akan tampak seperti gambar di bawah ini.

Sekarang perhatikan Δ BCH yang sebangun dengan ΔGFC, sehingga berlaku

persamaan kesebangunan yakni:

BH/FG = BC/CF

18/FG = 27/12
18/FG = 9/4

2/FG = 1/4

FG = 8 cm

Panjang EF yakni:

EF = EG + FG

EF = 15 cm + 8 cm

EF = 23 cm 

Jadi panjang EF adalah 23 cm.

12. Perhatikan gambar trapesium ABCD di bawah ini.

Jika DC//EF//AB dengan AE : DE = 3 : 2. Jika panjang AB = 35 cm dan DC =

10 cm, tentukan panjang EF.


Penyelesaian:

Perhatikan ΔBCH yang sebangun dengan ΔGFC. DC = EG = AH, DE = CG, dan

AD = CH.

Jika AE : DE = 3 : 2, maka perbandingan panjang AD = AE + DE = 3 + 2 = 5,

sehingga

DE : AD = 2 : 5 atau DE/AD = 2/5

Perhatikan kembali ΔBCH dan ΔGFC, akan berlaku:

CG/CH = FG/BH

DE/AD = FG/BH

2/5 = FG/25

2x25 = 5xFG

2 x 5 = FG

FG = 10 cm

Panjang EF yakni:

EF = EG + FG

EF = 10 cm + 10 cm = 20 cm 

Jadi panjang EF adalah 20 cm.


13. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tentukan panjang TU pada bangun di atas?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang PQ = 12 cm

Panjang PT = 3 cm

Panjang TS = 4 cm

Panjang SR = 26 cm

Ditanya: Tentukan panjang TU?

Jawab:

Jadi panjang TU adalah 18 cm.


14. Perhatikan gambar di bawah ini!

Tentukan panjang EF apabila titik tengah diagonal AC dan BD merupakan titik

E dan F di atas?

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang DC = 14 cm

Panjang AB = 26 cm

Ditanya: Panjang EF?

Jawab:

EF = ½(AB – CD)

      = ½(26 – 14)

      = ½ x 12

      = 6 cm

Jadi panjang EF tersebut adalah 6 cm.


15. Perhatikan gambar di bawah ini!

ABCD adalah suatu trapesium siku-siku dengan sudut siku-siku di A dan garis EF

sejajar dengan garis DC dan garis AB. Tentukan garis EF!

Penyelesaian:

Diketahui:

Panjang DC = 6 cm

Panjang DE = 6 cm

Panjang EA = 3 cm

Panjang AB = 8 cm

Ditanya: Panjang EF?


Jawab:

Karena AB = 8 cm, sedangkan EP = AQ = DC = 6 cm, maka QB = 8 cm – 6 cm =

2 cm.

Dengan demikian, Panjang sisi EF adalah:

Jadi, EF = 6 cm + 1,3 cm = 7,3 cm.

Anda mungkin juga menyukai