Dok PBM-10
Edisi/Revisi A/0
RPP Tanggal 16 Juli 2018
Halaman 1 dari 8
B. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis hubungan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun datar dengan menggunakan aturan
sinus dan cosinus serta sifat-sifat transformasi geometri
4.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hubungan kesebangunan dan kekongruenan antar bangun
datar dengan menggunakan aturan sinus dan cosinus serta sifat-sifat transformasi geometri
D. Tujuan pembelajaran
Melalui kegiatan Pendekatan pembelajaran scientific dengan model Discovery Learning dan Problem Based
Learning, dengan menggabungkan metode ceramah, tanya jawab, tugas, latihan dan diskusi kelompok siswa
mampu :
1. Membedakan bangun – bangun datar yang sebangun dan tidak sebangun dengan teliti
2. Menyebutkan syarat dua segitiga yang sebangun dengan benar
3. Mengidentifikasi dua benda kongruen atau tidak dengan teliti
4. Menemukan dua konsep bangun kongruen dengan cermat
5. Menemukan syarat dua segitiga kongruen dengan teliti
E. Materi Pembelajaran
1. Kesebangunan antar bangun datar
2. Kekongruenan antar bangun datar
F. Metode pembelajaran
Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan scientific dengan model Discovery Learning
dan Problem Based Learning, dengan menggabungkan metode ceramah, tanya jawab, tugas, diskusi, latihan.
G. Media Pembelajaran
1. Bahan Tayang/Bahan Ajar Power Point
2. Lembar Kerja Siswa
3. Lembar Penilaian
H. Sumber Belajar
1. Kasmina. Toali dkk, Matematika untuk SMK/MAK Kelas XII, Erlangga Tahun 2008.
2. MF.Atsnan, Saya Ingin Mendapat Nilai 10 Matematika SMK, Andi Yogyakarta Tahun 2013
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (Discovery Learning)
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu
1. Pendahuluan
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan
belajar dimulai
Guru mengabsen siswa Spiritual dan
5 menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran : Sikap
1. Membedakan bangun – bangun datar yang sebangun dan tidak sebangun
dengan teliti
2. Menyebutkan syarat dua segitiga yang sebangun dengan benar
2. Inti
Pemberian Rangsangan 30 menit
Guru memberikan ilustrasi berikut:
Perhatikan gambar persegi panjang ABCD dan PQRS di bawah ini! Pada
persegi panjang ABCD memiliki panjang dan lebar yaitu 36 mm dan 24 mm,
serta persegi panjang PQRS memiliki panjang dan lebar yaitu 58 mm dan 38
mm.
45 menit
Penyelesaian:
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sisi-sisi yang
bersesuaian sebanding. Oleh karena itu,
AB/PQ = BC/QR
2/6 = 5/QR
2QR = 30
QR = 15
Jadi, panjang QR adalah 15 cm.
Contoh Soal 2
Jika layang-layang KLMN dan layang-layang PQRS pada gambar di bawah
ini sebangun, tentukan besar∠R dan ∠S.
Penyelesaian:
Salah satu syarat dua bangun dikatakan sebangun adalah sudut-sudut yang
bersesuaian sama besar sehingga ∠P = 125° dan ∠Q = 80°. Amati layang-
layang PQRS, menurut sifat layang-layang, sepasang sudut yang berhadapan
sama besar sehingga ∠R = ∠P = 125°. Oleh karena sudut dalam layang-
layang berjumlah 360° maka
∠P + ∠Q + ∠R + ∠S = 360°
125° + 80° + 125° + ∠S = 360°
∠S = 360° – 330° = 30°
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu
1. Pendahuluan
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan
belajar dimulai
Guru mengabsen siswa Spiritual dan
5 menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran : Sikap
3. Mengidentifikasi dua benda kongruen atau tidak
4. Menemukan dua konsep bangun kongruen
5. Menemukan syarat dua segitiga kongruen
2. Inti
Mengidentifikasi Masalah; 30 menit
Guru memberikan ilustrasi tentang pengertian bangun datar yang kongruen.
Ilustrasi:
Pernahkah kamu melihat seorang tukang bangunan yang sedang memasang
ubin? Sebelum ubin-ubin itu dipasang, biasanya tukang tersebut memasang
benang-benang sebagai tanda agar pemasangan ubin tersebut terlihat rapi,
seperti tampak pada gambar di bawah ini. Cara pemasangan ubin tersebut
dapat diterangkan secara geometri seperti berikut.
Gambar di atas adalah gambar permukaan lantai yang akan dipasang ubin
persegipanjang. Pada permukaannya diberi garis-garis sejajar. Jika ubin
ABCD digeser searah AB (tanpa dibalik), diperoleh A => B, B => E,
D => C, dan C => F sehingga ubin ABCD akan menempati ubin BEFC.
Akibatnya,
AB => BE sehingga AB = BE
BC => EF sehingga BC = EF
DC => CF sehingga DC = CF
AD => BC sehingga AD = BC
∠DAB => ∠CBE sehingga ∠DAB = ∠CBE
∠ABC => ∠BEF sehingga ∠ABC = ∠BEF
∠BCD => ∠EFC sehingga ∠BCD = ∠EFC
∠ADC => ∠BCF sehingga ∠ADC = ∠BCF
Berdasarkan uraian tersebut, diperoleh
1. sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan persegipanjang
BEFC sama panjang, dan
2. sudut-sudut yang bersesuaian dari persegi panjang ABCD dan
persegipanjang BEFC sama besar.
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Penilaian Waktu
Hal tersebut menunjukkan bahwa persegipanjang ABCD dan persegipanjang
BEFC memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Dua persegi panjang yang
demikian dikatakan kongruen.
Berdasarkan uraian tersebut diperoleh gambaran bahwa dua bangun yang
kongruen pasti sebangun, tetapi dua bangun yang sebangun belum tentu
kongruen. Bangun-bangun yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama
dikatakan bangun-bangun yang kongruen. Pengertian kekongruenan tersebut
berlaku juga untuk setiap bangun datar.
Penyelesaian:
Unsur-unsur persegipanjang ABCD adalah AB = DC = 8 cm, AD = BC = 6
cm, dan ∠A = ∠B = ∠C = ∠D = 90°. Amati persegipanjang PQRS
dengan diagonal PR. Panjang PQ dapat ditentukan dengan
menggunakan Dalil Pythagoras seperti berikut.
PQ = √(PR)2 – (QR)2
PQ = √(10)2 – (6)2
PQ = √64
PQ = 8
Jadi, unsur-unsur persegipanjang PQRS adalah PQ = SR = 8 cm, PS = QR
= 6 cm, dan ∠P = ∠Q = ∠R = ∠S= 90°. Dari uraian tersebut tampak
bahwa sisi-sisi yang bersesuaian dari persegipanjang ABCD dan
persegipanjang PQRS sama panjang. Selain itu, sudut-sudut yang
bersesuaian dari kedua persegipanjang itu sama besar. Jadi,
persegipanjang ABCD kongruen dengan persegipanjang PQRS. Dua
bangun datar yang kongruen pasti sebangun. Jadi, persegi panjang
ABCD sebangun dengan persegipanjang PQRS.
Peserta didik diminta mengamati LKS yang telah dibagikan
Guru memberikan pancingan agar peserta didik mencoba menjawab
soal-soal yang ada di LKS dan berharap ada pertanyaan dari
pengamatan yang dilakukan
Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompoknya untuk membahas
soal-soal di LKS
kunci Jawaban
1. karena persegi panjang ABCD sebangun dengan persegi panjang KLMN maka panjang dan lebar kedua
persegi panjang sebagai nilai perbandingan, maka lebar persegi panjang KLMN
AB / KL = BC / LM
39 cm / 24 cm = BC / 13 cm
24 cm x 13 cm = BC x 39 cm
312 cm2/ 39 cm= BC
8 cm = BC
Jadi lebar persegi panjang ABCD 8 cm.
2. a) Perbandingan panjang garis AB dengan AD bersesuaian dengan perbandingan panjang garis PQ dengan
PS. Sehingga
Panjang PQ = 24 cm
3. Soal ini tentang kesebangunan segitiga. Segitiga ABC yang lebih besar sebangun dengan segitiga kecil
ADE sehingga perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian akan sama. Temukan dulu panjang sisi
AB, ambil perbandingan alas dan tinggi dari kedua segitiga seperti berikut ini:
Dengan demikian DB = AB − AD = 15 cm − 10 cm = 5 cm
4. a) Penyelesaian seperti nomor 2, ambil perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian dari segitiga PQR dan segitiga
SUR.
b) QU = QR − UR = 20 cm − 15 cm = 5 cm
6. Kongruensi dua segitiga siku-siku, tentukan lebih dahulu panjang PS gunakan teorema phytagoras akan
didapat angka 6 cm untuk panjang PS. Kemudian lakukan perbandingan sisi yang sesuai:
7. Buat satu garis yang sejajar dengan garis AD namakan CH seperti gambar berikut.
Terlihat muncul data-data baru yaitu EG = 15 cm, AH = 15 cm dan HB = 13 cm. Ambil dua segitiga
sebangun GFC dan HBC bandingkan sisi-sisi yang bersesuaian:
Dengan demikian panjang EF = EG + GF = 15 + 4 = 19 cm
KRITERIA PENILAIAN
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = x100 = 100
50
REMIDIAL/ PENGAYAAN
1. REMIDIAL
Mengerjakan ulang soal ulangan
2. PENGAYAAN
Peserta didik mengumpulkan soal-soal geometri bidang datar yang belum pernah dikerjakan selama KBM
di kelas beserta jawabannya.
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2018/2019
Waktu Pengamatan :
Indikator terampil menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perpangkatan
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang
relevan yang berkaitan dengan bentuk pangkat
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah
yang relevan yang berkaitan dengan operasi bentuk pangkat tetapi belum tepat.
3. Sangat terampill, jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan konsep/prinsip dan strategi pemecahan
masalah yang relevan yang berkaitan dengan operasi bilangan eksponen serta menyelesaikan dengan tepat.
Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Keterampilan
Menerapkan konsep/prinsip dan strategi
No Nama Siswa
pemecahan masalah
KT T ST
1
2
3
4
5