Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

OPERASI HIMPUNAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Dasar

Dosen Pengampu :

Ratih Puspasari, M. Pd.

Kelompok 4

Nama :

1. Muhammad Yusuf (18184202004)


2. Julia Putri Riska .A (18184202016)
3. Fida Ika Wahyuni (18184202019)
4. Alien Kholifah (17284202017P4)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI TULUNGAGUNG

2018/2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa telah melimpahkan karunia dan
nikmat bagi umat-Nya. Alhamdulillah Makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
Matematika Dasar yang berjudul “Operasi Himpunan”. Makalah ini jauh dari
sempurna. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Tidak lupa penulis sampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak yang
telah turut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga bantuan dan
bimbingan yang telah diberikan kepada kami mendapat balasan yang setimpal dari
Tuhan Yang Maha Esa.

Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.

Tulungagung, 19 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan ...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Himpunan ........................................................................................2


2.2 Sifat-sifat Himpunan .........................................................................................2
2.3 Penyajian Bentuk Himpunan .............................................................................4
2.4 Bentuk/Jenis Himpunan ....................................................................................6
2.5 Operasi-operasi Bentuk Himpunan ...................................................................8

SOAL DAN JAWABAN ......................................................................................11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................20


3.2 Saran ................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada umumnya, belajar Matematika identik dengan menghafalkan rumus-
rumus tertentu dengan buku panduan yang sangat tebal dan banyak. Itulah yang
menyebabkan para pelajar terasa bosan untuk belajar Matematika.
Dalam Matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu
yang dianggap sebagai satu kesatuan. Walaupun hal ini merupakan ide yang
sederhana, tidak salah jika himpunan merupakan salah satu konsep penting dan
mendasar dalam Matematika modern, dan karenanya studi mengenai Himpunan
sangatlah berguna.
Himpunan merupakan salah satu dasar dari Matematika. Konsep dalam
Matematika dapat dikembalikan pada konsep himpunan, misalnya garis adalah
himpunan titik. Sebetulnya pengertian mudah dipahami dan dapat diterima
sacara intuitif. Mengingat damikian pentingnya teori himpunan, maka dalam
kesempatan ini akan dijabarkan beberapa konsep mengenai teori himpunan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian himpunan?
2. Bagaimana sifat-sifat himpunan?
3. Bagaimana penyajian bentuk himpunan?
4. Bagaimana saja bentuk/jenis himpunan?
5. Bagaimana operasi-operasi pada himpunan?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian himpunan.
2. Untuk mengetahui sifat-sifat himpunan.
3. Untuk mengetahui bagaimana penyajian bentuk himpunan.
4. Untuk mengetahui bagaimana bentuk/jenis himpunan.
5. Untuk mengetahui bagaimana operasi-operasi dari himpunan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Himpunan

Himpunan adalah konsep dari semua cabang matematika. Himpunan


diperkenalkan oleh George Cantor (1845 – 1918), seorang ahli Matematika Jerman
dan dianggap sebagai bapak teori himpunan. himpunan adalah sekumpulan objek
yang mempunyai syarat tertentu dan jelas. Objek yang dimaksud dapat berupa
bilangan, manusia, hewan, tumbuhan, negara dan sebagainya. Objek ini selanjutnya
dinamakan anggota atau elemen dari himpunan itu. Syarat tertentu dan jelas dalam
menentukan anggota suatu himpunan ini sangat penting karena untuk membedakan
mana yang menjadi anggota himpunan dan mana yang bukan merupakan anggota
himpunan. inilah yang kemudian dinamakan himpunan yang terdefinisi dengan
baik (well-defined set).

2.2 Sifat-sifat Himpunan

A. Ketertutupan

Sifat ketertutupan pada operasi himpunan mempunyai makna bahwa hasil


dari pengoprasian dua atau lebih himpunan menghasilkan satu penyelasaian
berupa himpunan.

B. Sifat Komutatif

Sifat Komutatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan dan
gabungan, yaitu A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A.

C. Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan dan
gabungan (A ∩ B) ∩ C = A ∩ (B ∩ C) dan (A ∪ B) ∪ C = A ∪ (B ∪ C).

2
D. Sifat Distributif

Sifat distributif pada operasi himpunan hanya berlaku pada operasi irisan dan
gabungan, yaitu A ∩ (B ∪ C) = (A ∩ B) ∪ (A ∩ C) dan A ∪ (B ∩ C) = (A ∪ B)
∩ (A ∪ C).

E. Sifat Identitas

Sifat identitas yang berlaku pada operasi irisan dan gabungan antara lain :

1. A ∩ ∅ = ∅
2. A ∩ S = A
3. A ∪ ∅ = A
4. A ∪ S = S

F. Sifat Idempoten

Sifat idempoten yang berlaku pada operasi irisan dan gabungan antara lain :

1. A ∩ A
2. A ∪ A

G. Sifat Komplemen

Sifat komplemen pada operasi himpunan hanya berlaku untuk irisan dan
gabungan.

1. A ∩ Ac = ∅
2. A ∪ Ac = S
3. (Ac )c = A
4. ∅c = S
5. Sc = ∅

H. Sifat Pengurangan

Operasi pengurangan pada himpunan tidak bersifat komutatif. Oleh karena


operasi pengurangan tidak bersifat komutatif, maka tidak bersifat asosiatif
maupun identitas yaitu :

3
1. A - B ≠ B – A
2. A - (B - C ) ≠ (A - B) – C
3. A - ∅ ≠ ∅ - A

I. Subset

Subset atau himpunan bagian adalah suatu himpunan yang merupakan bagian
dari himpunan utama. Subset dinyatakan dengan lambang “⸦” tetapi jika bukan
himpunan bagian dilambangkan dengan “⊄”. Banyaknya anggota himpunan
bagian dari K dirumuskan : 2n(K) dengan n(K) merupakan banyaknya anggota
himpunan K.

J. Absorption

Absorption adalah himpunan-himpunan yang bila dioperasikan akan terserap


menjadi suatu himpunan tertentu. Absorption dirumuskan sebagai berikut :

A ∪ (A ∩ B) = A ∩ (A ∪ B) = A

K. Penghilang

Jika A = B, maka A ∩ C = A ∩ B untuk C suatu himpunan

L. Dualitas

Prinsip dualitas berlaku bila kita menukar “∪” dengan “∩”, “S” dengan “∅”,
dan sebaliknya. Pernyataan baru tersebut disebut dual dari pernyataan aslinya.

2.3 Penyajian bentuk Himpunan


A. Enumerasi
Yaitu dengan cara mendaftarkan anggota-anggota himpunan dituliskan
didalam kurung kurawal dan antara anggota yang satu dengan lainnya
dipisahkan dengan tanda koma.

Contoh :

- Himpunan empat bilangan asli pertama : A = {1,2,3,4}


- Himpunan lima bilangan genap positif pertama : B = {4,6,8,10}
- Himpunan 100 buah bilangan asli pertama : {1,2,3,......, 100}
- Himpunan bilangan bulat ditulis sebagai {...., -2,-1,0,1,2,....}

4
B. Simbol-simbol baku
Contoh :
- P = himpunan bilangan bulat positif = {1,2,3,...}
- N = himpunan bilangan alami (natural) = {1,2,...}
- Z = himpunan bilangan bulat = {..., -2,-1,0,1,2,...}
- Q = himpunan bilangan rasional
- R = himpunan bilangan riil
- C = himpunan bilangan kompleks

C. Notasi pembentuk himpunan


Notasi : { x | syarat yang harus dipenuhi oleh x }
Contoh :
- A adalah himpunan bilangan bulat positif yang kecil dari 5
- A = {x | x adalah bilangan bulat positif lebih kecil dari 5 }

Atau

- A = {x | x P, x < 5 }

Yang ekuivalen dengan A = {1,2,3,4}

- M = {x | x adalah mahasiswa yang mengambil kuliah IF2151}

D. Diagram venn
Contoh :
- Misalkan U = {1,2,...,7,8,9,10}, A = {1,3,5,7) dan B = {7,14,21,28}

5
2.4 Bentuk/jenis Himpunan
1) Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai unsur
anggota yang sama / tidak mempunyai satupun anggota dan donotasikan
dengan huruf “Ø” atau “ { } “.
Himpunan dengan kardinal = 0 disebut juga himpunan kosong (null set).
Himpunan kosong tidak boleh di nyatakan dengan {0}, sebab {0} ≠ { }.
Contoh :
- E = { x | x < x }, maka n(E) = 0
- P = {orang Indonesia yang pernah ke bulan}, maka n(P) = 0

2) Himpunan Bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari himpunan B jika dan hanya
jika setiap elemen A merupakan elemen B. Dalam hal ini B dikatakan
superset dari A. Dinotasikan dengan lambang “⸦”.

Contoh :
Misal A = {1,2,3,4,5} dan B = {2,4} maka B ⸦ A.
Karena setiap elemen dalam B merupakan elemen dalan A maka kedua
himpunan itu harus saling berkaitan, namun tidak berlaku sebaliknya maka
B ⸦ A = {2,4}.

6
3) Himpunan Yang Sama
- A = B jika dan hanya jika setiap elemen A merupakan elemen B dan
sebaliknya setiap elemen B merupakan elemen A.
- A = B jika A adalah himpunan bagian dari B, dan B adalah himpunan
bagian dari A. Jika tidak demikian, maka A ≠ B.
- Notasi : A = B ↔ A ⸦ B dan B ⸦ A.

4) Himpunan Ekuivalen (Equal Set)


Himpunan yang banyak anggotanya sama tetapi elemennya (unsur) yang ada
berbeda.
Contoh :
A = {a,b,c,d} → n(A) = 4
B = (mangga,apel, jeruk,durian}→ n(B) = 4
Maka n(A) = n(B) = 4 atau A ≈ B

5) Himpunan Saling Lepas


Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas (disjoint) jika keduanya tidak
memiliki elemen yang sama. Dinotasikan sengan lambang “//”.
Pada digram venn dapat digambarkan sebagai berikut :

Contoh :

Jika A = { x | x P, x < 8 } dan B = {10,20,30,...} maka A // B

6) Himpunan Kuasa
Himpunan kuasa (power set) dari himpunan A adalah suatu himpunan yang
elemennya merupakan semua himpunan bagian dari A, termasuk himpunan

7
kosong dan himpunan A itu sendiri. Himpunan kuasa dinotasikan dengan
huruf “P(A)” atau “2A”.
Contoh :
Jika A = {1,2,3}
Himpunan bagian A = { }
{1}{2}{3}
{1,2} {1,3} {2,3}
{1,2,3}

Maka P(A) = { { }, {1}, {2}, {3}, {1,2}, {1,3}, {2,3}, {1,2,3} }

7) Himpunan Semesta
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota atau
objek himpunan yang dibicarakan. Himpunan semesta biasanya dinotasikan
dengan huruf “S”.
Contoh :
Himpunan H = {Kucing, kerbau, kelinci, kuda}. Tentukan himpunan
semesta yang mungkin dari H!
Himpunan semesta yang mungkin dari H adalah
S = {Hewan berkaki 4}
S = {Hewan menyusui}
S = {Hewan berawalan huruf K}

2.5 Operasi-operasi Himpunan


1) Irisan
Irisan adalah dua himpunan yang bagian-bagiannya menjadi anggota dari
keduanya. Irisan dinotasikan dengan lambang “∩”.
Notasi : A ∩ B = {x | x ϵ A dan x ϵ B}

8
Contoh :
- Jika A = {2,4,6,8,10} dan B = {4,10,14,18}, maka A ∩ B = {3,4}
- Jika A = {3,5,9} dan B = {-2,6}, maka A ∩ B = Ø

2) Gabungan
Gabungan adalah dua himpunan yang berisi semua anggota kedua
himpunan tersebut. Gabungan biasanya dinotasikan dengan “U”.
Notasi : A U B = { x | x ϵ A atau x ϵ B}

Contoh :
- Jika A = {2,5,8} dan B = {7,5,22}, maka A U B = {2,5,7,8,22}

3) Komplemen
Komplemen suatu himpunan adalah suatu himpunan yang anggota-
anggotanya merupakan anggota S tetapi bukan anggota A. Komplemen
dinotasikan dengan lambang (‘) atau (c).
Notasi : {x|x ϵ U, x  A}

Contoh :
Misalkan U = {1,2,3,..9}
1. Jika A = {1,3,7,9}, maka Ac = {2,4,6,8}
2. Jika A = { x|x/2 P, x < 9}, maka Ac = {1,3,5,7,9}

9
4) Selisih
Jika himpunan A dikurangi himpunan B maka akan membentuk suatu
himpunan yang berisikan anggota yang hanya ada di himpunan A.
Notasi : A – B = {x|x ϵ A, x  = A ϵ B

Contoh :
- Jika A = {1,2,3,...,10} dan B = {2,4,6,8,10}, maka A – B = {1,3,5,7,9}
dan B – A = Ø

5) Beda Setangkup (Symmetric Difference)


Operasi beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan
yang elemennya ada pada himpunan A dan B tetapi tidak pada keduanya.
Dengan kata lain, operasi beda setangkup mengambil semua bagian yang
berbeda dari kedua himpunan.
Notasi : A⊕ B = (A U B) – (A ϵ B) = (A – B) U (B – A)

Contoh :
- Jika A = {2,4,6} dan B = {2,3,5}, maka A⊕ B = {3,4,5,6}

10
SOAL DAN JAWABAN

1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam operasi himpunan!


a. Irisan (intersection)
Definisi : dari himpunan A dan B adalah himpunan dari anggota-anggotanya
dimiliki bersama oleh A dan B. yaitu anggota-anggota yang termasuk A dan
juga termasuk B
Notasi : A∩B dibaca A “irisan”B

A∩B = {x│x ∈ A dan x ∈ B}

Contoh :
Jika A = {2,4,6,8,10} B = {4,10,14,18}
Maka A ∩ B = {4,10}
Diagram venn
B
S A

●2 ●14
●4
●6
●10 ●18
●8

b. Gabungan (Union)
Definisi : Gabungan antara himpunan A dan himpunan B dilambangkan AU B
adalah himpunan yang anggota anggotanya merupakan angota himpunan A atau B.
Notasi : A U B = {x│x ∈ A atau x ∈ B}
Contoh :
A = {a,b,c,d,e,f}
B = {a,e,g}
Maka AU B = {a,b,c,d,e,f,g}

11
Diagram venn

S A B

●b
●c ●d ●a ●g
●e
●f

c. Komplemen (complement)
Definisi : komplemen dari himpunan A adalah himpunan dari elemen-elemen
yang tidak termasuk A yaitu selisih dari himpunan semesta S dan A.
Notasi : Aˊ = {x│x ∈ S dan x ϵ A} atau Aˊ= {x│x ∈ A}
Contoh
S = {1,2,3,4,5,6}
A = {1,3,5}
Maka Aˊ= {2,4,6}
Diagram venn

S A
●2
●1
●3

●6 ●5 ●4

12
d. Selisih (difference)
Definisi : selisih dari himpunan A dan himpunan B adalah himpunan dari
elemen-elemen yang termasuk A tetapi tidak termasuk B.
Notasi: A – B dibaca “Selisih A dan B” atau “ A kurang B” dapat dinyatakan
dengan A – B = { x│x ∈ A dan x ∉ B }
Contoh:
Terdapat himpunan sebagai berikut:
A = {0,1,3,4,6}
B = {0,3,6}
C = {5,6}
Tentukan
a) A – B = {1,4}
b) A – C = {0,1,3,4}
c) B – C = {0,3}
Diagram venn
a) A – B b) A – C

A B A B
S S
●0
●1 ●0 ●1
●5
●3 ●6
●3
●4
●6
●4

c) B – C

S A B

●3
●5
●0 ●6

13
e. Symetric Difference (Beda Setangkup)
Definisi : beda setangkup dari himpunan A dan B adalah suatu himpunan yang
elemennya ada pada himpunan A atau B tapi tidak keduanya.
Notasi : A⊕ B dibaca beda setangkup A dan B dapat dinyatakan pula dengan
A⊕ B = (A U B) – (A∩B)
Contoh
A = {2,5,8}
B = {2,4,6}
Maka A⊕ B = {4,5,6,8}
Diagram venn

S A B

●5 ●4
●2
●6
●8

f. Cartesian Product (Perkalian Cartesian)


Defini : perkalian kartesian dari himpunan A dengan himpunan B adalah himpunan
yang anggota- anggotanya semua pasangan berurutan (ordered pair)yang mungkin
dibentuk dengan unsur pertama dari himpunan A dan unsur kedua dari himpunan B
Notasi : A x B = {(a, b) | a ∈ A dan b ∈ B}
Contoh
A = {1,2,3}
B = {a,b}
A x B = {(1,a), (1,b),(2,a), (2,b),(3,a),(3b)}

14
2. Ada beberapa sifat operasi pada himpunan, yaitu sifat identitas, sifat
dominasi, sifat komplemen, sifat idempoten, sifat penyerapan, sifat
komutatif, sifat asosiatif, sifat distributif, sifat demorgan, sifat komplemen
ke-2 ( Ø = S, S = Ø ).
a. Berikan contoh dalam menjelaskan sifat tersebut!

b. Tunjukkan dengan diagram venn sifat-sifat operasi himpunan tersebut


dan buktinya!

15
3. Jika diketahui S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9}, A = {1,2,3,4}, B = {1,3,5,7,8,9}
dan C = {3,5,6,7}. Buktikan bahwa :
a. (A ∩ B)c = Ac U Bc

S S

A B A
(A ∩ B)c = {2,4,5,6,7,8,9} Ac = {5,6,7,8,9}

Bc = {2,4,6}, Ac U Bc = {2,4,5,6,7,8,9}

Maka terbukti bahwa A ∩ B)c = Ac U Bc

16
b. (A U B)c = Ac ∩ Bc

S S

A B
(A U B)c = {6} Ac = {5,6,7,8,9}

Bc = {2,4,6}, Ac ∩ Bc = {6}
Maka terbukti (A U B)c = Ac ∩ Bc

17
c. A U (B ∩ C) = A

S S

d. A U (B ∩ C) = (A U B) ∩ (A U C)

18
S

4. Disebuah kelas dilakukan pengambilan data. 13 siswa menyukai


Matematika, 12 siswa menyukai Fisika, dan 8 siswa menyukai Kimia.
Jumlah siswa yang hanya menyukai kimia yaitu sama dengan setengah dari
jumlah siswa yang menyukai fisika dan sama dengan jumlah siswa yang
hanya menyukai Fisika. Selalu ada siswa yang menyukai 2 mata pelajaran
sekaligus dari mata pelajaran tersebut. Berapakah jumlah siswa dikelas
tersebut jika tidak ada siswa yang menyukai ketiga pelajaran tersebut?
JAWAB :
Diketahui n(M) = 13, n(F) = 12, n(K) = 8
n(M ∩ F ∩ K) = 0
Jumlah siswa yang hanya menyukai kimia adalah 6 karena setengah dari
jumlah siswa yang menyukai fisika. Karena yang menyukai kimia adalah 8
siswa maka ada 2 siswa yang menyukai kimia dan salah satu pelajaran lain.
Selalu ada siswa yang menyukai dua mata pelajaran sekaligus, sehingga 1
siswa menyukai matematika dan kimia, dan 1 siswa menyukai fisika dan
kimia.
n(M U K) = 1
n(F U K) = 1

Kemudian dapat di simpulkan (12-6-1) dan didapat n(F U M) = 5

n(M U F U K) = n(M) + n(F) + n(K) – n(M U K) – n(M U F) – n(F U K)

n(M U F U K) = 13+12+8-1-1-5

n(M U F U K) = 26 siswa

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Himpunan adalah kumpulan elemen, benda, objek-objek atau lambang-
lambang yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas dan
merupakan anggota himpunan. suatu himpunan biasanya diberi nama atau
dilambangkan dengan huruf besar (kapital) A, B, C,..,Z. Adapun benda atau
objek yang termasuk dalam himpunan tersebut ditulis dengan menggunakan
pasangan kurung kurawal “ { } “.

3.2 Saran
Diharapkan dengan mempelajari himpunan, kemampuan logika akan
semakin terasah dan memacu kita agar kita mampu berfikir secara logis, dan
jangan jadikan matematika sebagai sesuatu yang menyeramkan untuk
dipelajari karena matematika adalah bagian yang sangat dekat yang tak
terpisahkan dari kehidupan kita.

20
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kumpulancontohmakalah.com/2016/01/pengertian-himpunan-
dan-macam-macam.html

https://iffaiffatunnufus.wordpress.com/2014/11/25/makalah-himpunan-
mata-kuliah-matematika-dasar/

21

Anda mungkin juga menyukai