Anda di halaman 1dari 17

LIMIT DAN KEKONTINUAN (VARIABEL BANYAK)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah kalkulus variabel banyak

Oleh Kelompok 3:

1. Relji Brahim (P2A920022)


2. Prastika Isti Qomah (P2A920025)
3. Tri Rizka Milazoni (P2A920026)

Dosen Pengampu

1. Dr. Jefri Marzal, M.Sc.


2. Dr. Nizlel Huda, M.Kes.
3. Dr. Muslim, M.Si.

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
SEPTEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala yang Maha Esa atas segala
rahmatNya sehingga makalah yang berjudul “Limit dan Kekontinuan” ini dapat
tersusun hingga selesai. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas perkuliahan pada
mata kuliah kalkulus variabel banyak

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Jefri Marzal, M.Sc., Ibu
Dr. Nizlel Huda, M.Kes. serta bapak Dr. Muslim, M.Si. yang telah membantu
memberi masukan dan ilmu yang diberikan di dalam maupun di luar kelas. Semoga
makalah yang disusun ini dapat dijadikan sumber referensi mengenai limit dan
kekontinuan
Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna, tanpa saran yang membangun.
.

Penulis,

Kelompok III

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Limit (Dua Variabel) ................................................................... 3
2.2 Sifat-sifat Limit (Dua Variabel) ................................................................ 3
2.3 Definisi Limit (Tiga Variabel) .................................................................. 6
2.4 Sifat-sifat limit (tiga Variabel) .................................................................. 7
2.5 Kekontinuan Fungsi (Dua Variabel) ......................................................... 7
2.6 Kekontinuan Fungsi (Tiga Variabel) ........................................................ 11

BAB III SIMPULAN DAN SARAN


3.1 Simpulan ................................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 14

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi modern,


yang mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu dan dapat memajukan
daya pikir manusia. Depdiknas (2006:1) meyatakan bahwa mata pelajaran
matematika wajib diajarkan di seluruh jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar
hingga Perguruan Tinggi. Salah satu mata pelajaran matematika di perguruan tinggi
adalah kalkulus.

kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral,
dan deret tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu yang mempelajari perubahan,
sebagaimana geometri yang mempelajari bentuk dan aljabar yang mempelajari
operasi dan penerapannya untuk memecahkan persamaan. Kalkulus memiliki aplikasi
yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat memecahkan
berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar elementer.

Kalkulus memiliki dua cabang utama, kalkulus diferensial dan kalkulus integral
yang saling berhubungan melalui teorema dasar kalkulus. Pelajaran kalkulus adalah
pintu gerbang menuju pelajaran matematika lainnya yang lebih tinggi. Salah satu
mata pelajaran kalkulus yaitu mengenai limit dan kekontinuan. Oleh karena itu pada
makalah ini kelompok kami akan membahas lebih dalam mengenai materi limit dan
kekontinuan.
2

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi limit (dua variabel)?
2. Apa sifat-sifat limit (dua variabel)?
3. Apa definisi limit (Tiga variabel)?
4. Apa sifat-sifat limit (Tiga variabel)?
5. Bagaimana kekontinuan fungsi (dua variabel)?
6. Bagaimana kekontinuan fungsi (Tiga variabel)?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa definisi limit (dua variabel)
2. Untuk mengetahui apa sifat-sifat limit (dua variabel)
3. Untuk mengetahui apa definisi limit (Tiga variabel)
4. Untuk mengetahui apa sifat-sifat limit (Tiga variabel)
5. Untuk mengetahui bagaimana kekontinuan fungsi (dua variabel)
6. Untuk mengetahui bagaimana kekontinuan fungsi (Tiga variabel)
3

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Limit (Dua Variabel)

Limit dan kekontinuan fungsi dua peubah atau lebih pada dasarnya tidak jauh
berbeda dengan limit dan kekontinan fungsi satu peubah. Definisi limit diberikan
sebagai berikut.
Untuk mengatakan bahwa f (x, y) = L, berarti bahwa untuk setiap

(tidak peduli seberapa pun kecilnya), terdapat 𝛿 > 0 yang bersesuaian, sedemikian
rupa sehingga, |f (x, y) – L| < , asalkan 0 < |(x, y) – (a, b)| < 𝛿
Yang diperlukan disini hanya penjelasan singkat, untuk menginterprestasikan
|(x, y) – (a, b)|, di perlukan (x, y) dan (a, b) sebagai vektor, maka
|(x, y) – (a, b)| = √
Dan titik-titik yang memenuhi 0 < |(x, y) – (a, b)| < 𝛿 adalah titik-titik di dalam
lingkaran berjari-jari 𝛿, tidak termasuk titik pusat (a, b)
Perhatikan beberapa aspek dari definisi ini
1. Lintasan yang mendekati (a, b) tidak relevan. Ini berarti bahwa lintasan
pendekatan yang berbeda menuju nilai L yang berbeda, maka limitnya tidak
ada
2. Sifat dari f (x, y) di (a, b) tidak relevan; fungsi tersebut bahkan tidak harus
terdefinisi di (a, b). Hal ini didasarkan pada pembatas 0 < |(x, y) – (a, b)|
3. Definisi di atas dapat di susun sehingga dapat dengan mudah didefinisikan
pada fungsi-fungsi 3 peubah (atau lebih). Cukup dengan mengganti (x, y) dan
(a, b) dengan (x, y, z) dan (a, b, c) kapanpun perubahan ini di kehendaki
4

Contoh Soal:
1. Tentukan limit fungsi dua variabel dibawah ini
a. [x2y + 3y]

Penyelesaian:
[x2y + 3y] = 12 . 2 + 3 . 2

= 1 . 2 + 3. 2
=2+6
=8
b. √

Penyelesaian:

√ = √

= √
= √
= 5

2. Tentukan bahwa fungsi f yang dapat didefinisikan sebagai

f (x, y) =

Penyelesaian:
Fungsi f tersebut didefinisikan dimana-mana pada bidang xy kecuali di titik asal
Di seluruh titik pada sumbu x selain titik asal, nilai f adalah

f (x, 0) = =1

Jadi, limit dari f (x, y) ketika (x, y) mendekati (0, 0) di sepanjang sumbu x adalah

f (x,0) = = +1

Dengan cara serupa limit dari f (x, y) ketika (x, y) mendekati (0, 0) di sepanjang
sumbu y adalah

f (0,y) = = -1
5

Dengan demikian diperoleh nilai yang berbeda bergantung pada bagaimana (x, y)
(0, 0). Kenyataannya memang terdapat sebarang titik-titik yang berada dekat (0,
0) dimana nilai f adalah 1 dan titik lainnya yang dekat dengan nilai dimana f adalah -
1 dengan demikian, limitnya tidak ada di (0, 0)
Contoh 3

Buktikan Bahwa 2x + 3y = 11

Penyelesaian:

Langkah pertama analisis pendahuluan

0 < |(x, y) – (1,3)| < 𝛿 |2x + 3y – 11| <

0<√ <𝛿 |2x + 3y – 11| <

Dikerjakan terlebih dahulu

|2x + 3y – 11| <

|2x + 3y – 11| = |2x -2 + 3y – 9|

= |2(x -1) + 3(y – 3)|

|2(x -1)| + |3(y – 3)|

2|x -1| + 3 |y – 3|

Usahakan berbentuk √

|x -1| = √ <√

|x -3| = √ <√

Ini berarti bahwa

|2x + 3y – 11| < √ + 3√

< √ <

√ <
6

Sehingga 𝛿 =

Bukti formal

Untuk setiap

Pilih 𝛿 =

Sehingga, Jika 0 < |(x, y) – (1,3)| < 𝛿

Menyebabkan |f (x, y) – L|

|2x + 3y – 11| = |2x -2 + 3y – 9|

= |2(x -1) + 3(y – 3)|

|2(x -1)| + |3(y – 3)|

2|x -1| + 3 |y – 3|

< √ + 3√

< √

<5𝛿=

Jadi terbukti |2x + 3y – 11| < 5 𝛿 =

2.2 Sifat-sifat Limit (Dua Variabel)


Jika f (x, y) = L1 dan g (x, y) = L2

Maka:
c. [f (x, y) + g (x, y)] = L1 + L2

d. [f (x, y) - g (x, y)] = L1 - L2

e. [f (x, y) . g (x, y)] = L1 . L2

f. [K f (x, y)] = K L2, k konstanta

g. [ ]= if L2 0
7

Catatan: dalam konsep limit ini:


1. f tidak harus terdefinisi di (a, b)
2. Jika f (x, y) = L ada maka bagaimanapun cara (x, y) mendekati (a, b)

nilai f (x, y) selalu mendekati L


2.3 Definisi Limit (Tiga Variabel)
Misalkan f suatu fungsi tiga variabel, dan andaikan f di definisikan pada
setiaptitik dalam daerah lingkaran dengan pusat (a, b, c) kecuali pada titik (a, b, c)

f (x, y, z) = L

Menyatakan bahwa jika diberikan sembarang (tidak peduli seberapa pun


kecilnya), terdapat bilangan 𝛿 > 0 yang bersesuaian, sedemikian hingga, f (x, y, z)
memenuhi |f (x, y, z) – L| dimana antara jarak (x, y, z) dan (a, b, c) memenuhi
√ <𝛿
2.4 Sifat-sifat Limit (Tiga Variabel)
Jika f (x, y, z) = L1 dan g (x, y, z) = L2

Maka:
h. [f (x, y, z) + g (x, y, z)] = L1 + L2

i. [f (x, y, z) - g (x, y, z)] = L1 - L2

j. [f (x, y, z) . g (x, y, z)] = L1 . L2

k. [K f (x, y, z)] = K L2, k Jika k suatu konstanta

l. [ ]= if L2 0

2.5 Kekontinuan Fungsi (Dua Variabel)


2.5.1 Kekontinuan Fungsi di Suatu Titik (Dua Variabel)
Untuk mengatakan bahwa f(x, y) kontinu di titik (a, b), memerlukan antra lain
yaitu:
a) f mempunyai nilai di (a, b)
b) f mempunyai limit di (a, b)
8

c) nilai f di (a, b) sama dengan limitnya di titik tersebut


atau dapat dituliskan f (x, y) = f (a, b)
Persamaan ini secara esensial sama dengan persyaratan untuk kontinuitas
dari sebuah fungsi satu peubah. Secara intuitif , hal ini berarti bahwa f
tidak memiliki lompatan, tidak berfluktuasi liar, atau tidak terbatas di (a,
b)

Sifat-sifat yang berlaku pada kekontinuan fungsi

Misalka f dan g masing-masing merupakan fungsi bernilai real dan terdefinisi pada
daerah D R2 jika fungsi f dan g masing- masing kontinu di titik (a, b) D maka:

a. Fungsi f + g juga kontinu di (a, b)


b. Fungsi f - g juga kontinu di (a, b)
c. Fungsi fg juga kontinu di (a, b)
d. Jika g (a, b) 0, fungsi juga kontinu di (a, b)

Pembuktian:

Diketahui bahwa fungsi f dan g masing-masing kontinu di titik (a, b) berarti (a, b)
merupakan titik limit daerah D, dan di penuhi

f (x, y) = f (a, b) dan g (x, y) = g (a, b)

a. Ditinjau nilai limit:


[ f (x, y) + g (x, y) ] = f (x, y) + g (x, y)
= f (a, b) + g (a, b)
Terbukti bahwa f + g kontinu di (a, b)
b. Ditinjau nilai limit:
[ f (x, y) - g (x, y) ] = f (x, y) - g (x, y)
= f (a, b) - g (a, b)
Terbukti bahwa f - g kontinu di (a, b)
c. Ditinjau nilai limit:
[ f (x, y) . g (x, y) ] = f (x, y) . g (x, y)
= f (a, b) . g (a, b)
Terbukti bahwa f.g kontinu di (a, b)
9

d. Diketahui bahwa g (a, b) 0, selanjutnya ditinjau nilai limit:

Terbukti bahwa fungsi kontinu di (a, b)

Contoh 1

Selidiki kekontinuan fungsi berikut:

f (x, y) =

penyelesaian: Kontidu dimana-mana (R2) kecuali di parabola y2 = 4x

Contoh 2

Tunjukkan bahwa F(x, y) = cos (x3 – 4xy + y2) kontinu di setiap titik pada bidang

Penyelesaian:

Fungsi g(x, y) = x3 – 4xy + y2 sebagai sebuah polynomial, kontinu di manapun.


Demikian pula , F(t) = cos t kontinu di setiap bilangan t di . Kita simpulkan dari
teorema A bahwa F(x, y) = f(g(x, y)) kontinu di seluruh (x, y) pada bidang tersebut.

Contoh 3

Selidiki apakah fungsi f (x, y) = x2 + y2 kontinu di titik (0,2)

Jawab

1. f (2, 1) = 5 ada
2. f (x, y) = 5 ada
3. f (x, y) = f (2, 1)
2.5.2 Kontinuitas pada sebuah himpunan
Untuk menyatakan bahwa F(x, y) kontinu pada sebuah himpunan s harus berarti
bahwa F(x, y) kontinu di setiap titik pada himpunan tersebut. Artinya memang
himpunan tersebut kontinu, meskipun ada beberapa bagian dari pernyataan ini yang
harus di perjelas.

Pertama-tama kita harus mengenali beberapa istilah yang berkaitan dengan


himpunan pada bidang (dan ruang dengan dimensi yang lebih tinggi). Lingkungan
10

(neighborhood) berjari-jari 0 dari sebuah titik P berarti himpunan seluruh titik Q


yang memenuhi |Q – P| < 𝛿. Dalam bidang berdemensi dua (two-space), lingkungan
berada “di dalam” sebuah lingkaran, dalam ruang berdemensi tiga (three-space),
lingkungan berada di dalam sebuah bola.

Sebuah titik P adalah titik dalam (Interior Point) dari himpunan S jika terdapat
lingkungan yang dimuat dalam s. Himpunan dari seluruh titik dalam S merupakan
bagian dalam (interior) dari S. Di lain pihak, P adalah titik batas (boundary) dari
s jika setiap lingkungan dari P mengandung titik-titik yang berada di s dan juga titik-
titik yang tidak berada di S. Himpunan dari seluruh titik batas dari S disebut batas
(boundary) dari S. Pada Gambar 6 A adalah titik dalam dan B adalah titik batas dari
S. Akhirnya , sebuah himpunan disebut terbuka (open) jika seluruh titiknya adalah
titik dalam , dan disebut tertutup (closed) jika mengandung seluruh titik batasnya.
Adalah hal yang mungkin suatu himpunan tidak terbuka dan tidal pula tertutup. Hal
ini menjelaskan penggunaan “selang terbuka” dan “selang tertutup” dalam ruang
berdemensi satu.

Jika S adalah sebuah himpunan terbuka, untuk mengatakan bahwa f kontinu di S


secara tepat berarti bahwa f kontinu di setiap titik di S. Di sisi lain, jika S
mengandung beberapa atau seluruh titik batas, kita harus berhati-hati memberikan
interprestasi yang benar tentang kontinuitas. Di titik-titik seperti ini (ingatlah bahwa
dalam ruang berdemensi satu kita harus membahas kontinuitas kiri dan kanan di titik-
titik ujung dari sebuah selang). Untuk mengatakan bahwa f kontinu di sebuah titik
batas p dari S berarti bahwa f(Q) harus mendekati f(P) ketika Q mendekati P melalui
titik-titik di S.

Berikut ini adalah sebuah contoh yang akan membantu untuk memperjelas apa yang
telah di uraikan di atas (lihat gambar 7), misalkan

F(x, y) = {

Jika S adalah himpunan f(x, y): x2 + y2 , adalah benar untuk mengatakan bahwa
f(x, y) kontinu di S. Sebaliknya, tidak benar untuk mengatakan bahwa f(x, y) kontinu
di seluruh bidang.

Kita telah mempelajari pasa subbab 15. 2 bahwa untuk kemanyakan fungsi dengan
dua peubah maka fxy = fyx; dalam hal ini, urutan pendiferensialan dalam turunan
parsial campuran tidak mempunyai nilai (immaterial). Pada subbab ini, dimana
kontinuitas telah didefinisikan syarat-syarat untuk menerapkannya dapat dinyatakan
dengan mudah.
11

2.6 Kekontinuan Fungsi (Tiga Variabel)


Defenisi Kekontinuan Fungsi di Suatu Titik (Tiga Variabel)
Suatu fungsi tiga variabel f disebut kontinu di titik (a, b, c) jika
1. f (a, b, c) terdefinisi
2. f (x, y, z) ada

3. f (x, y, z) = f (a, b, c)
12

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
1. Definisi limit diberikan sebagai berikut.
Untuk mengatakan bahwa f (x, y) = L, berarti bahwa untuk

setiap (tidak peduli seberapa pun kecilnya), terdapat 𝛿 > 0 yang


bersesuaian, sedemikian rupa sehingga, |f (x, y) – L| < , asalkan 0 < |(x,
y) – (a, b)| < 𝛿
2. Sifat-sifat Limit (Dua Variabel)
Jika f (x, y) = L1 dan g (x, y) = L2

Maka:
a. [f (x, y) + g (x, y)] = L1 + L2

b. [f (x, y) - g (x, y)] = L1 - L2

c. [f (x, y) . g (x, y)] = L1 . L2

d. [K f (x, y)] = K L2, k konstanta

e. [ ]= if L2 0

3. Misalkan f suatu fungsi tiga variabel, dan andaikan f di definisikan pada


setiaptitik dalam daerah lingkaran dengan pusat (a, b, c) kecuali pada titik
(a, b, c)
f (x, y, z) = L

Menyatakan bahwa jika diberikan sembarang (tidak peduli


seberapa pun kecilnya), terdapat bilangan 𝛿 > 0 yang bersesuaian,
sedemikian hingga, f (x, y, z) memenuhi |f (x, y, z) – L| dimana antara
jarak (x, y, z) dan (a, b, c) memenuhi
√ <𝛿
13

4. Sifat-sifat Limit (Tiga Variabel)


Jika f (x, y, z) = L1 dan g (x, y, z) = L2

Maka:
a. [f (x, y, z) + g (x, y, z)] = L1 + L2

b. [f (x, y, z) - g (x, y, z)] = L1 - L2

c. [f (x, y, z) . g (x, y, z)] = L1 . L2

d. [K f (x, y, z)] = K L2, k Jika k suatu konstanta

e. [ ]= if L2 0

5. Untuk mengatakan bahwa f(x, y) kontinu di titik (a, b), memerlukan antra
lain yaitu:
a. f mempunyai nilai di (a, b)
b. mempunyai limit di (a, b)
c. nilai f di (a, b) sama dengan limitnya di titik tersebut atau dapat
dituliskan f (x, y) = f (a, b)
6. Suatu fungsi tiga variabel f disebut kontinu di titik (a, b, c) jika
a. f (a, b, c) terdefinisi
b. f (x, y, z) ada

c. f (x, y, z) = f (a, b, c)

3.2 Saran
Sebaiknya para mahasiswa lebih memperdalam lagi pengetahuannya
tentang konsep limit dan kekontinuan fungsi ini, karena pengetahuan tersebut pasti
sangat bermanfaat . Saya berharap makalah dari kelompok kami ini dapat menjadi
sumber refrensi dan media pembelajaran yang bermanfaat bagi pembacanya.
14

DAFTAR PUSTAKA

Vaberg. Purcell. Fligdon. 2011. Calculus Ninth Edition. Jakarta: Gelora Aksara
Pratama.

Wrede, Robert., Spiegel,R,M. 2006. Kalkulus Lanjut Edisi Kedua. Jakarta: Gelora
Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai