Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SYARAT CUKUP TERDIFERENSIAL


DAN DIFERENSIAL FUNGSI KOMPOSIT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Kalkulus Variabel Banyak

Oleh Kelompok 2 :

1. Aulia Syafitri (P2A920024)


2. Nabila Hayatul Husna (P2A920031)
3. Septiani Wulandari (P2A920018)

Dosen Pengampu:

Dr. Jefri Marzal, M.Sc.


Dr. Nizlel Huda, M. Kes
Dr. Muslim, M.Si.

PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS PASCASARJANA

UNIVERSITAS JAMBI

2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kekuatan serta petunjuk dalam
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Syarat Cukup Terdiferensial dan Diferensial
Fungsi Komposit” dengan tepat waktu. Makalah yang telah disusun ini memuat pembahasan
mengenai syarat cukup terdiferensial dan diferensial fungsi komposit.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Jefri Marzal, M.Sc, Ibu Dr.

Nizlel Huda, M.Kes serta bapak Dr. Muslim, M.Si yang telah membantu memberi masukan

dan ilmu yang diberikan di dalam maupun di luar kelas. Semoga makalah yang disusun ini

dapat dijadikan sumber referensi mengenai differensial fungsi komposit

Namun terlepas dari itu, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata

sempurna, baik dalam penulisan ataupun segi isi. Penulis mengharapkan saran yang bersifat

membangun demi tersusunnya makalah yang lebih baik lagi.

Tim Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu yang dapat memicu berkembangnya kemampuan


berpikir logis, kritis dan kreatif. Selain itu, matematika membantu memudahkan kita
dalam perhitungan suatu masalah dalam berbagai bidang ilmu, misalnya ilmu ekonomi,
fisika, kimia, dan yang lain. Oleh karena itu, matematika menjadi salah satu mata
pelajaran wajib disetiap jenjang pendidikan. Termasuk dalam perguruan tinggi.

Kalkulus adalah salah satu cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan,
integral, dan deret tak terhingga. Turunan atau differensial ialah fungsi lain dari suatu
fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f’ yang memiliki nilai tak beraturan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa syarat cukup terdiferensial?


2. Bagaimana cara menentukan Diferensial Fungsi Komposit?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa syarat cukup terdiferensial?


2. Untuk mengetahui bagaimana cara menentukan Diferensial Fungsi Komposit?

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SYARAT CUKUP UNTUK TERDIFERENSIAL

Syarat cukup untuk terdeferensial adalah :

(i) f’(c) ada


(ii) turunan kiri = turunan kanan

Turunan kiri dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :


f ( x ) − f (c )
f −' (c) = lim−
x →c x−c
Turunan kanan dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :
f(x) − f(c)
f +' (c) = lim+
x →c x−c
bila limit ini ada.

Fungsi f dikatakan mempunyai turunan(diferensiabel) di c atau f’(c) ada, jika

f −' ( c ) = f +' ( c )

Sebaliknya f dikatakan tidak mempunyai turunan di c.

Contoh soal:

1. Diketahui  x2 − x + 3 , x  1
f ( x) = 
1 + 2 x , x  1

Selidiki apakah f(x) diferensiabel di x=1

Jika ya, tentukan f’(1)

Jawab:
f ( x) − f (1) x 2 − x + 3 − (1 + 2 1)
f −' (1) = lim− = lim
a. x →1 x −1 x →1 x −1

x2 − x x( x − 1)
= lim = lim =1
x →1 x − 1 x →1 x −1

4
f ( x) − f (1) 1 + 2 x − (1 + 2 1)
b. f +' (1) = lim+ = lim
x →1 x −1 x →1 x −1

2 x − 2 = 2 lim x −1
= lim =1
x →1 ( x − 1)( x + 1)
x →1 x −1

Jadi, f diferensiabel di x=1. Dan f’(1) = 1

2. Tunjukkan bahwa f(x) = |𝑥| kontinu di x=0, tetapi tidak diferensiabel di x=0.

Jawab :

Akan ditunjukkan bahwa f (x) = |𝑥| kontinu di x=0

𝑥. 𝑥 ≥ 0
𝑓(𝑥) = |𝑥| = {
−𝑥, 𝑥 < 0
(i) 𝑓(0) = 0
(ii) lim 𝑓(𝑥) = lim 𝑥 = 0 lim 𝑓(𝑥) = 0
𝑥→0+ 𝑥→0
𝑥→0
lim 𝑓(𝑥) = lim (−𝑥) = 0
𝑥→0− 𝑥→0

(iii) lim 𝑓(𝑥) = 𝑓(0)


𝑥→0

𝑓 kontinu di 𝑥 = 0
`Selidiki apakah 𝑓 terdeferensialkan di 𝑥 = 0
𝑓(𝑥) − 𝑓(0) –𝑥 − 0 −𝑥
𝑓−′ (0) = lim− = lim = lim− =1
𝑥→0 𝑥−0 𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥
𝑓(𝑥) − 𝑓(0) 𝑥−0 𝑥
𝑓+′ (0) = lim− = lim = lim− = 1
𝑥→0 𝑥−0 𝑥→0 𝑥 𝑥→0 𝑥

Karena, −1 = 𝑓−′ (0) ≠ 𝑓+′ (0) = 1

Maka, 𝑓 tidakdiferensiabel di 0.

5
2.2 DIFFERENSIASI FUNGSI KOMPOSIT
Fungsi Komposit adalah suatu fungsi yang variabel bebasnya merupakan suatu fungsi
juga. Banyaknya variabel bebas tidak terbatas baik yang menyusun fungsi utama maupun fungsi
dari variabel bebasnya. Misalkan y = f(u) dimana u = g(x), menentukan fungsi tersusun y = (f o
g) (x) = f(g(x)) dan apabila g mempunyai turunan di x, dan f mempunyai turunan di u = g(x)
maka turunan fungsi komposit (f o g) (x) ditentukan dengan rumus :

(f o g)’ (x) = f’ (g (x).g’(x))

Aturan diferensiasi fungsi komposit disebut aturan rantai. Aturan rantai untuk fungsi
variabel tunggal memberikan aturan untuk mendiferensialkan fungsi komposit dan
direpresentasikan oleh :

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥

Contoh 1 :
Jika y=f(u) , u=g(x)
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
Dengan kata lain y = f {𝑔(𝑥)} dimana 𝑑𝑥 = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑥
𝑑𝑦
Misalkan y=(4𝑥 3 + 5)2 , Tentukan 𝑑𝑥 nya.

Jawab:
Misalkan u = 4𝑥 3 + 5 y = 𝑢2
𝑑𝑢 𝑑𝑦
= 12 𝑥 2 =2u
𝑑𝑥 𝑑𝑢

𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
Maka 𝑑𝑥 = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑥 = 2 u . 12 𝑥 2

= 2 (4𝑥 3 + 5) .12 𝑥 2
= (8 𝑥 3 + 10) .12 𝑥 2
= 96 𝑥 5 + 120 𝑥 2

6
Contoh 2 :
y = 𝑥 2 , dengan x = sin 2t
𝑑𝑦
Tentukan !
𝑑𝑡

Jawab: 𝑥 = sin 𝑣 𝑣 = 2𝑡
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑣
= . = cos 𝑣 =2
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑣 𝑑𝑡

𝑑 (𝑥 2 ) 𝑑(sin 2𝑡) 𝑑𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑣
𝑑𝑦
= . = . =
𝑑𝑡 𝑑𝑥 𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑣 𝑑𝑡
𝑑𝑦 𝑑(sin 𝑣) 𝑑(2𝑡)
𝑑𝑡
= 2𝑥. 2 cos 2𝑡 = 𝑑𝑣
. 𝑑𝑡
𝑑𝑦 = cos 𝑣 . 2 = cos(2𝑡). 2 = 2 cos 2𝑡
= 2 (sin 2t). 2cos 2t
𝑑𝑡
𝑑𝑦
= 4 sin 2t cos 2t
𝑑𝑡

Jika y = f(u), u = g(v) dan v = h(x), maka


𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
= . .
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑣 𝑑𝑥

Contoh 3 :
Jika f (x) = sin3(2x-5), maka tentukan f’(x).
Jawab :
Misal u = sin (2x-5) dan v = 2x -5, sehingga
𝑑𝑣
v = 2x-5 =2
𝑑𝑥
𝑑𝑢
u = sin v = cos v
𝑑𝑣
𝑑𝑦
y = u3 = 3u2
𝑑𝑢
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢 𝑑𝑣
f’(x) = 𝑑𝑥 = 𝑑𝑢 . 𝑑𝑣 . 𝑑𝑥

= 3. u2.cos v. 2
= 6 sin2(2x-5).cos (2x-5)

Untuk fungsi lebih dari satu variabel, aturan rantai mempunyai beberapa teorema, masing
masing memberikan satu aturan untuk mendiferensialkan fungsi komposit.

7
Teorema 1 (James Stewart, 2003) : Andaikan z = f (x,y) adalah fungsi dari x dan y yang
terdiferensiasi, dengan x = g (t) dan y = h (t) dua-duanya adalah fungsi dari t yang terdiferensiasi.
Maka z adalah fungsi dari t yang terdiferensiasi dan

𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡

Contoh :
𝑑𝑧
Misalkan z = 3x3y2, untuk x = t4 dan y = t. Tentukanlah ?
𝑑𝑡
Jawab :
𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡
= 9x y (4t ) + 6x3y (1)
2 2 3

= [9(t4)(t)2] [4t3 ]+ 6(t4)3 (t)


= 36t12 + 6t13

Teorema 2 (James Stewart, 2003) : Andaikan z = f (x,y) adalah fungsi dari x dan y yang
terdiferensiasi, dengan x = g (s,t) dan y = h (s,t) adalah fungsi dari s dan t yang terdiferensiasi.
Maka
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑠 𝜕𝑥 𝜕𝑠 𝜕𝑦 𝜕𝑠
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡

Contoh :
𝜕𝑧 𝜕𝑧
Tentukanlah 𝜕𝑠 dan 𝜕𝑡 , jika z = f (x,y) = 2x +y3 dimana x = 3st dan y = t2 – s !

Jawab :
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑠 𝜕𝑥 𝜕𝑠 𝜕𝑦 𝜕𝑠
= 2 (3t) + 3y2 (-1)
= 6t – 3 (t2 – s)
= 6t – 3t2 – 3s

8
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡
= 2 (3s) + 3y2 (2t)
= 6s + 3 (t2 – s)2 (2t)
= 6s + 3 (t4 – 2st2 + s2) (2t)
= 6s + (3t4 – 6st2 + 3s2) (2t)
= 6s + 6t5 – 12st3 + 6s2t

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Syarat cukup untuk terdeferensial adalah :


(i) f’(c) ada
(ii) turunan kiri = turunan kanan

Turunan kiri dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :


f ( x ) − f (c )
f −' (c) = lim−
x →c x−c
Turunan kanan dari fungsi f di titik c, didefinisikan sebagai :
f(x) − f(c)
f +' (c) = lim+
x →c x−c
bila limit ini ada.

Fungsi f dikatakan mempunyai turunan(diferensiabel) di c atau f’(c) ada, jika

f −' ( c ) = f +' ( c )
Sebaliknya f dikatakan tidak mempunyai turunan di c.

2. Turunan fungsi komposit (f o g) (x) ditentukan dengan rumus :

(f o g)’ (x) = f’ (g (x).g’(x))

Aturan diferensiasi fungsi komposit disebut aturan rantai. Aturan rantai untuk fungsi
variabel tunggal memberikan aturan untuk mendiferensialkan fungsi komposit dan
direpresentasikan oleh :
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
= .
𝑑𝑥 𝑑𝑢 𝑑𝑥

3.2 Saran
Pada makalah ini , penulis sangat berharap bagi pembaca memberikan masukan dan
kritik agar penulis bisa memperbaiki kekurangan pada makalah ini agar menjadi lebih
baik.

10

Anda mungkin juga menyukai